Riani Lubis (23504005)

advertisement
Analisis Kompetitif Strategi Rumah Sakit Mata Cicendo
Suatu industri merupakan sekelompok perusahaan yang hasil produksinya dapat
saling mendukung satu sama lain (baik itu industri manufaktur maupun induatri jasa). Ada
kalanya jenis industri yang satu lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan jenis
industri lainnya. Hal ini dapat dilihat dari sisi struktur kompetitif dalam industri tersebut.
Model analisis yang biasa digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kompetisi yang
terjadi dalam suatu industri adalah Model Kompetitif Porter yang digunakan untuk
memahami dan mengevaluasi struktur lingkungan dan ancaman dalam suatu jenis industri.
Model Porter menjelaskan bahwa ada lima kekuatan yang menentukan kemenarikkan dan
keuntungan suatu industri, yaitu :
1. Pesaing dalam industri yang sama (Intraindustry rivalry)
2. Kekuatan dari para konsumen (The bargaining power of buyers)
3. Kekuatan dari para pemasok (The bargaining power od suppliers)
4. Ancaman dari pesaing baru (The threat of new entrants)
5. Ancaman dari pendukung produk atau layanan (The threat of substitute product or
service)
Rumah Sakit Mata Cicendo bergerak dibidang industri jasa yang memberikan
pelayanan khusus kesehatam mata bagi seluruh masyarakat Indonesia (utamanya). Dalam
menjalankan usahanya, RS Mata Cicendo memiliki visi dan misi sebagai berikut :
a. Visi :
Diakui sebagai Rumah Sakit Mata rujukan yang mendunia.
b. Misi :
1. Mengembangkan kesadaran dan kepekaan masyarakat tentang makna kesehatan
mata bagi kehidupan individual dan sosial serta kehidupan kerja yang produktif.
2. Mengembangkan kecerdasan masyarakat untuk bersikap dan berperilaku yang
berdampak positif bagi kesehatan mata dirinya dan lingkungan.
3. Memberikan peluang dan lingkungan belajar terbaik dan inofatif bagi mereka yang
ingin mengembangkan profesinya di bidang kesehatan mata.
c. Motto :
Pembawa kecerahan kehidupan bagi masyarakat agar sehat dan produktif.
Berikut ini adalah analisa kompetitif bagi RS Mata Cicendo :
1. Pesaing dalam industri yang sama (Intraindustry rivalry)
RS Mata Cicendo menghadapi pesaing yaitu rumah sakit yang menyediakan pelayanan
kesehatan mata secara khusus maupun berupa klinik mata. Berdasarkan visi dan misi RS
Mata Cicendo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pesaing RS Mata Cicendo
merupakan rumah sakit dan klinik mata yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri
seperti :
a. Klinik Mata Bandung Medical Centre
b. Klinik Mata RS Al-Islam
c. Klinik Mata RS Santo Borromeus
d. Klinik Mata RS Immanuel
e. Eye Specialist Clinic Pte., Ltd. (Elizabeth Medical Centre)
f. Singapore National Centre
2. Kekuatan dari para konsumen (The bargaining power of buyers)
Konsumen RS Mata Cicendo adalah seluruh masyarakat Indonesia yang
membutuhkan perawatan kesehatan mata serta tenaga medis diseluruh pelosok Indonesia.
Karena RS Mata Cicendo selain memberikan pelayanan kesehatan mata juga memberikan
layanan pelatihan yang diadakan di RS Mata Cicendo dan dikoordinir oleh Bagian
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dengan sertifikasi dari Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Departemen Kesehatan dengan bantuan dana dari berbagai
institusi Internasional. Pelatihan tersebut diantaranya adalah :
a. Pelatihan Perawat :
 Pelatihan Kesehatan Mata Masyarakat bagi perawat Puskesmas (Community Eye
Nurse).
 Pelatihan Perawat Mahir Mata bagi perawat Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah.
 Pelatihan Perawat Mata Masyarakat (Mid Level Ophthalmic Personel/MLOP)
b. Pelatihan Keterampilan Bedah katarak bagi dokter mata yaitu Micro Surgery (ECCE,
SICS dan Phaco Emulsification).
c. Pelatihan skrining ganggun penglihatan pada anak bagi guru SD dan skrining buta
katarak bagi kader kesehatan
d. Pelatihan ke luar negeri atas bantuan dari Program Capacity Building dari International
Agency for Prevention of Blindness (IAPB). Pelatihan-pelatihan tersebut diantanranya
adalah :
 Eye Care Management Training di Khorat Thailand pada tahun 2001).
 Pediatric Ophthalmology Training di LVPEI Hyderabad India pada tahun
2001-2002.
 Microsurgery Course di Aravind Eye Hospital India pada tahun 2003.
 Fellowship for Plastic Surgery & Neuro Opthalmology di Showa University Tokyo
pada tahun 2004.
 Low Vision Coodinator Course di Hongkong pada tahun 2005
 Fellowship for Cornea, Retina, Glaucona di LVPEI Hyderabad India pada tahun
2005-2006.
RS Mata Cicendo memberikan perawatan kesehatan mata untuk kasus refraksi, low fision,
infeksi, imunologi, katarak, bedah refraktif, pediatrik oftalmologi, strabismus, glaukoma,
retina, neuro oftalmologi, rekronstruksi, okuloplasti, tumor dan oftamologi komunitas.
Perawatan tersebut diberikan kepada masyarakat Indonesia dengan cara memberikan :
a. Layanan Rawat Jalan
b. Layanan Rawat Inap
c. Layanan Bedah
d. Farmasi
e. Konsultasi Gizi
f. Layanan Elektro Diagnostik/Terapi & Radiologi
g. Klinik Patologi
h. Optik
i. Layanan Gawat Darurat
3. Kekuatan dari para pemasok (The bargaining power od suppliers)
Kekuatan dari pemasok yang harus diperhatikan dan sedikit banyak mempengaruhi
RS Mata Cicendo dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah
a. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perubahan status RS Mata Cicendo
menjadi Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2007 sehingga terjadi perampingan
struktural dan fokus pada pengembangan instalasi yang lebih mengarah kepada
fungsional.
RNL - 020806/
2
b. Kebijakan pemerintah berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi sehingga
RS Cicendo siap memasuki pasar global.
c. Kerjasama dengan pihak non pemerintah untuk mencari dana sebagai strategi
pengembangan teknologi informasi rumah sakit serta untuk meningkatkan layanan
kesehatan masyarakat dan layanan pelatihan. Instansi pendidikan yang terlibat dalam
hal ini adalah Fakultas Kedokteran dari UNPAD dan Unjadi. Beberapa institusi
internasional yang bekerjasama diantaranya adalah :
 International Agency for Prevention of Blindness (IAPB)
 Christoffell Blinden Mission (CBM)
 World Health Organization (WHO)
 Vision 2020 Task Force
 Carl Zeiss
 Lions Club International Foundation (LCIF)
 Lions-Aravind Institute of Community Ophtalmology (LAICO)
 Helen Keller International (HKI)
 Aravind Eye Care System (AECS)
 Showa University, Tokyo
 International Center of Eye Health (ICEH), London
Sedangkan institusi nasional yang bekerjasama diantaranya adalah :
 Lembaga Swadaya Masyarakat (Dharmais, Rotary Clubs)
 Perkumpulan Profesi (Perdami, IROPIN, PPNI)
 Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPWG/Low Vision)
 Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Kabupaten Binaan
 PT. Telekomunikasi Indonesia
 PT. Asuransi Kesehatan
 PT. Cendo
 DSUQ
 RS. Hasan Sadikin, Bandung
 RS Ibu & Anak Hermina, Bandung
4. Ancaman dari pesaing baru (The threat of new entrants)
Pesaing baru yang harus dihadapi oleh RS Mata Cicendo adalah rumah sakit dan
klinik yang memberikan kesehatan mata lainnya baik dalam maupun luar negeri seperti
hanya RS Santosa Bandung yang merupakan rumah sakit internasional yang baru didirikan
dan beroperasi di Bandung, dimana rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan mata
melalui klinik mata dengan menggunakan fasilitas peralatan berteknologi tinggi serta
tenaga ahli yang berstandar internasional.
5. Ancaman dari pendukung produk atau layanan (The threat of substitute product
or service)
RS Mata Cicendo menghadapi persaingan dalam bentuk persaingan biaya
pengobatan/perawatan, harga obat, difersifikasi layanan kesehatan mata dan pangsa pasar
dari pesaingnya.
RNL - 020806/
3
Model Kompetitif Porter
(Rumah Sakit Mata Cicendo)
Potential New
Entrants
Klinik Spesialis Mata RS
Santosa (Rumah Sakit
Internasional Bandung)
Intraindustry Rivalry
Bargaining Power of
Suppliers
- Pemerintah
- Perguruan Tinggi
(Fakultas Kedokteran
UNPAD & Unjani)
- Kebijakan Pemerintah
- Supplier Obat-Obatan
- Supplier Peralatan
RS & Kedokteran
- Afiliasi dengan
institusi nasional &
Internasional
(Dharmais, DSUQ,
IAPB, CBM, WHO,dll)
SBU : Rumah Sakit Mata Cocendo Bandung
Rival : Klinik Mata di Bandung Medical Centre, RS
Immanuel, RS Santo Borromeus, RS Al Islam
Bandung, Eye Specialist Clinic Pte Ltd
(Elizabeth Medical Centre), Singapore National
Eye Centre.
Substitute Products or
Services
- Pengobatan Alternatif/
Tradisional
- Apotik/Toko Obat
- Toko Optik
- Situs
Bargaining Power of
Bayers
- Masyarakat Indonesia
- Perguruan Tinggi
(Fakultas Kedokteran
UNPAD & Unjani)
- Perawat Puskesmas
- Dokter Mata
- Kader Kesehatan
- Institusi nasional &
internasional
Analisis Value Chain Penggunaan Teknologi Informasi
di Rumah Sakit Mata Cicendo
Analisis Value Chain merupakan suatu struktur yang berisi nilai tambah yang
dimiliki RS Mata Cicendo dalam mempergunakan sumber daya yang dimilikinya untuk
berkompetitif di industri layanan kesehatan mata. Ada lima aktivitas utama dari suatu
industri yang terlibat dalam berkompetisi dengan industri lain yang sejenis, yaitu :
a. Pengadaan Material (Inbound Logistics)
RS Mata Cicendo dalam proses pengadaan bahan bakunya (peralatan dan obat-obatan)
masih berhantung sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah (baik dalam hal anggaran,
maupun supplier). Pada dasarnya RS Mata Cicendo diharuskan untuk membuat
pengajuan anggaran pengaradaan barang untuk kemudian diputuskan oleh pemerintah
besar dan waktu pelaksanaannya. Sedangkan pemipilan supplier dilakukan secara
pemilihan tender. Tetapi dalam pemngembangan TI, RS Mata cicendo melakukan
kerjasama dengan pihak non pemerintah agar pengembangan lebih cepat terlaksana.
b. Operasi (Operations)
RS Mata Cicendo menggunakan beberapa teknologi tinggi untuk mendukung proses
pelayanan kesehatan mata seperi pelayanan bedah katarak, bedah refraktif, layanan
vitreo retina paripurna yang dilakukan dengan menggalang kerja sama dengan institusi
kesehatan lainnya. Selain itu juga menggunakan sistem informasi untuk basis data
pasien seperti Rekam Medis yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Rumah Sakit.
c. Distribusi Produk (Outbound Logistics)
Mencari mitra kerja dalam melakukan layanan kesehatan mata dengan institusi
kesehatan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
d. Pemasaran & Penjualan (Marketing & Sales)
Mengembangkan Multimedia Rumah Sakit seperti layanan kios multimedia yang
memberikan semua informasi tentang RS Mata Cicendo yang dibutuhkan oleh
masyarakat luas dengan menggunakan teknologi world wide web.
e. Pelayanan (Service)
 Mengembangkan Multimedia Rumah Sakit seperti layanan telemedika yang
memberikan layanan kesehatam mata jarak jauh untuk menjangkau konsumen
diseluruh pelosok dunia dengan menggunakan teknologi world wide web.
 Melakukan pengembangan beberapa layanan sebagai pelayanan unggulan seperti
layanan katarak, bedah refraktif, vitro retina, pediatrik oftalmologi, oftamolohi
komunitas, dan paviliun.
 Berusaha menjaga kesan perusahaan dengan cara melakukan beberapa kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
Rumah Sakit Mata Cicendo Value Chain
Firm
Infrastructure
Human
Resource
Management
Financial Policy
Planning
Legal
Government Relations
Accounting
Pendidilkan & Pelatihan Tenaga Medis (Dokter Mata & Perawat), Tenaga Administrasi
Sistem Informasi Rumah Sakit
Technology
Development
Multimedia
Rekam Medis, Billing System, Sistem Informasi Akuntansi, Kios Multimedia, Telemedika
Procurement
- Rencana pengadaan
barang (peralatan &
farmasi)
- Negosiasi untuk
menentukan tender
supplier
- Kerjasama dengan
istitusi non
pemerintah (nasional
& internasional)
Inbound
Logistics
- Instalasi Rawat Jalan - Kerjasama dengan
- Instalasi Rawat Inap
institusi terkait
- Instalasi Bedah
(nasional &
- Instalasi Farmasi
internasional)
- Instalasi Gizi
- Instalasi Elektro
Diagnostik/Terapi &
Radilogi
- Instalasi Klinik
Patologi
- Instalasi Optik
- Instalasi Gawat
Darurat
Operations
Outbound
Logistics
- Situs kesehatan mata - Meningkatkan
pelayanan kesehatan
Marketing
and Sales
Service
Download