GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id 1 RELATIONSHIP BETWEEN INTERPERSONAL COMMUNICATION WITH Establish FRIENDSHIP BEHAVIOR IN ADOLESCENTAryantiUndergraduate program, 2011 Gunadarma university (10508250) Abstract—RELATIONSHIP BETWEEN INTERPERSONAL COMMUNICATION WITH Establish FRIENDSHIP BEHAVIOR IN ADOLESCENT Aryanti Undergraduate program, 2011 Gunadarma university Undergraduate Program, 2011 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key Words: Interpersonal communication as an interaction face to face verbal and non-verbal communication between individuals on a psychological level that one with another individual, who has a relational norms based on consensus of those individuals, which the currents of two-way message occurs actively and mutual influence and change each other. LIANAWATI (2000) suggest that one form of relationship that can meet the need for affiliation is friendship. The word friendship is often used to describe the interpersonal relationship is different, encompasses profound relationship that is not up to the intimate relationship with intimacy or intimate that involves every individual as a whole. Behavior of a friendship is an activity a close relationship between two or more persons based on the closeness or intimacy, sense of security, comfort, love each other, mutual trust, mutual understanding and frequently spending time together. Friendship in adolescents based on interpersonal communication is high among adolescents. With the high interpersonal communication will be able to create intimacy in adolescents, teens can trust each other, feel good, feel good and help each other and help. For this study aims to test empirically the relationship between interpersonal communication with a friendship on adolescent behavior. The subject of this study were adolescents in X with the characteristics of high school 15 to 17 years of age, sex, male or female. To measure the Interpersonal Communication Interpersonal Communication shaped scales used a Likert scale, a scale used to measure Likert scale Friendship shaped. Testing hypothesis in this study uses a test of Karl Pearson product moment correlation with SPSS ver. 16, 0 for windows. ABSTRACT : Penamaan File: 10508250 I. Chapter 1 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library UG Library II. Chapter 2 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit III. Chapter 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan dianalisis, yaitu: 1. Variabel bebas : Komunikasi Interpersonal 2. Variabel terikat : Perilaku Menjalin Persahabatan B. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal sebagai sebuah interaksi tatap muka secara verbal dan non-verbal pada tataran psikologis antara individu yang satu dengan individu yang lain, yang memiliki norma relational berdasarkan kesepakatan individu-individu tersebut, dimana arus pesan terjadi dari dua arah secara aktif serta saling mempengaruhi dan mengubah satu sama lain. Untuk mengungkap seberapa besar efektifitas komunikasi diantara remaja digunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang disusun berdasarkan 4 aspek dalam komunikasi interpersonal pearson (dalam kurniasih, 1998), yaitu : sikap asertif, self disclosure ( membuka diri ), mendengar aktif dan empati. Skor tinggi menunjukan komunikasi interpersonal yang terjadi secara efektif, sebaliknya skor rendah menunjukan komunikasi interpersonal yang tidak aktif, 2. Perilaku Menjalin Persahabatan Perilaku menjalin persahabatan adalah suatu suatu kegiatan menjalin hubungan yang dekat antara dua orang atau lebih 28 yang didasarkan atas 29 kedekatan atau keakraban, rasa aman, rasa nyaman, saling menyayangi, saling membantu, saling pengertian dan sering menghabiskan waktu bersama. Dalam penelitian ini untuk mengukur persahabatan digunakan kuisioner yang mengacu pada dimensi persahabatan dari Abound dan Mendelson (dalam Sartika, 2005) yaitu mendorong hubungan pertemanan (stimulating companionship), pertolongan (help), keintiman (intimacy), kualitas hubungan yang dapat dikendalikan (reliable alliance), pengakuan diri (self validitation), dan rasa aman secara emosional (emotional security). C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah remaja di SMA X dengan karakteristik usia 15 sampai 17 tahun, jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive sampling, yaitu suatu teknika pengambilan sampel dimana peneliti terlebih dahulu menentukan cirri-ciri yang akan menjadi sampel dan sesuai dengan tujuan....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library 2 GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id IV. Chapter 4 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library V. Chapter 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal 1. Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media (Burgon Huffner, 2002, dalam Wulandari, 2004) Menurut Devito (1997), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, dalam Petra, 2010). Menurut Effendi (dalam Petra, 2010) pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya, Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003). Menurut Hardjana (2003) komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan 7 8 pesan secara langsung, dan penerima dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula. Berdasarkan uraian diatas, penulis mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai sebuah interaksi tatap muka secara verbal dan nonverbal pada tataran psikologis antara individu yang satu dengan individu yang lain, yang memiliki norma relational berdasarkan kesepakatan individu-individu tersebut, dimana arus pesan terjadi dari dua arah secara aktif serta saling mempengaruhi dan mengubah satu sama lain. 2. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal Hardjana (2003) mengatakan komunikasi interpersonal merupakan....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id)