MODUL 1 KADERISASI URO PENGENALAN SENSOR DAN RANGKAIAN SEDERHANA Dunia robotika tidak bisa lepas dari sensor. Sensor adalah ‘indra’ dari sebuah robot untuk mengetahui kondisi yang diperlukan robot untuk melakukan sesuatu. Sensorlah yang merubah besaran fisis (jarak, intensitas cahaya, suara, dll) dari suatu kondisi di luar robot yang kemudian dirubah menjadi suatu sinyal yang dapat berupa tegangan. Tegangan inilah yang kemudian akan diolah menjadi suatu output (dapat berupa gerakan atau suara) melalui rangkaian elektronik. Pada pertemuan ini, kita akan mempelajari tentang rangkaian sederhana dan penggunaan sensor secara sederhana. 1. Pembagi tegangan Dalam rangkaian elektronika, kita akan mengenal beberapa besaran. Besaran yang biasa kita kenal adalah Tegangan (V), Arus (I), dan Hambatan (R). Sama seperti pelajaran yang kita peroleh di sekolah menengah, rumus dasar yang biasa kita gunakan adalah: V=I.R a. Rangkaian Resistor Secara umum, terdapat dua jenis rangkaian resistor yaitu seri dan paralel. Rangkaian Seri: Pada gambar di atas, terdapat tiga buah resistor (R1, R2, dan R3) yang disusun berbaris secara seri. Ketiga resistor tersebut dapat dirubah menjadi sebuah resistor pengganti (Rs). Nilai Rs diperoleh dari: Rs = R1 + R2 + R3 + …. + Rn Pada rangkaian seri, arus yang melewati masing-masing resistor bernilai sama (I1=I2=I3=…=In), sedangkan tegangan masing-masing resistor berbeda. Besarnya tegangan masing resistor adalah Vn=In.Rn. Unit Robotika ©09067 ‐ “Because we are the creator, not robot that we build” . Rangkaian Paralel: Pada gambar di atas, terdapat tiga buah resistor (R1, R2, dan R3) yang disusun berjajar secara Paralel. Ketiga resistor tersebut dapat dirubah menjadi sebuah resistor pengganti (Rp). Nilai Rp diperoleh dari: 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + .... + 1/Rn Pada rangkaian paralel, tegangan pada tiap resistor bernilai sama (V1=V2=V3=…=Vn), sedangkan arus pada masing-masing resistor berbeda. Besarnya arus pada masing-masing resistor adalah In=Vn/Rn. b. Rangkaian Pembagi Tegangan IS RS Vin Rangkaian di sebelah kiri adalah rangkaian pembagi tegangan, sedangkan rangkaian di sebelah kanan adalah rangkaian pengganti dari rangkaian tersebut. Resistor R1 dan R2 yang tersusun seri diubah menjadi sebuah resistor Rs. Kemudian dengan rumus dasar V= I.R kita dapat mengetahui arus IS yang terdapat pada rangkaian tersebut. Setelah diperoleh IS, kita dapat mencari besarnya tegangan pada masing-masing resistor. Tegangan pada R1 adalah V1=I1.R1 Tegangan pada R2 adalah V2=I2.R2 Karena rangkaian tersebut menggunakan resistor yang disusun secara seri, maka arus di tiap resistor bernilai sama I1 = I2 = IS. Besarnya Vout sama dengan V2. Dari persamaan di atas, kita dapat memperoleh: Unit Robotika ©09067 ‐ “Because we are the creator, not robot that we build” . Vout = V2 = I2 . R2 Sedangkan I2 = IS dan IS=Vin / RS. Kita akan mendapat Vout = V2 = (Vin / RS) . R2 dengan Rs = R1 + R2. Maka: 2. Rangkaian Komparator Komparator adalah sebuah alat / IC yang digunakan untuk membandingkan dua buah tegangan. Komparator yang biasa digunakan adalah LM 339 dan LM 393. Pada percobaan ini kita akan menggunakan komparator LM 339. Gambar di atas merupakan gambar fisik dan skematik dari LM 339. Cara kerja komparator adalah membandingkan tegangan pada input negatif dan input positif komparator. Bila tegangan pada input (+) > input (-), maka output akan menghasilkan logika 1 (Vcc=5volt). Sedangkan, ketika input (-) > input (+), maka output akan menghasilkan logika 0 (GND=0volt). Dalam kegunaannya, rangkaian yang digunakan adalah sebagai berikut: R1 Unit Robotika ©09067 ‐ “Because we are the creator, not robot that we build” . Perhatikan rangkaian di atas. R2 adalah potentiometer (trimpot), digunakan untuk memberi sebuah tegangan referensi atau tegangan acuan pada input positif komparator (5) untuk dibandingkan dengan tegangan pada input komparator yang lain(4). Tegangan ini diambil dari kaki tengan potentiometer. Sedangkan pada input negatif komparator, kita ambil tegangan pada rangkaian photodioda. Photodioda dapat kita anggap sebagai R2 pada rangkaian pembagi tegangan. Sedangkan besarnya hambatan dari R2 tergantung dari intensitas sinar infrared yang diterima oleh photodiode yang digunakan. Ketika sinar infrared yang diperoleh banyak, maka resistansi akan menurun. Dengan pembagi tegangan, tegangan di input negatif juga akan turun. Saat tegangan turun dan kurang dari tegangan referensi, maka output bernilai 1. Saat infrared yang diterima photodioda sedikit, maka resistansi photodioda akan membesar. Tegangan di input negatif juga akan naik. Saat tegangan tersebut melebihi tegangan referensi, maka output akan bernilai 0. Nilai output 1 atau 0 dapat digunakan sebagai switch untuk melakukan sesuatu atau diteruskan ke rangkaian yang lain. Pada percobaan ini, output akan dihubungkan dengan LED. LED tersebut digunakan sebagai indicator nilai logika output dari rangkaian yang kita buat. =====Selamat Mencoba ===== Unit Robotika ©09067 ‐ “Because we are the creator, not robot that we build” .