Berita Pers Kontak Anda Melisa Sandrianti +62 21 2856 5600 Kenali Gejala Gangguan Tiroid Pekan Kesadaran Tiroid Internasional (ITAW) 2017 menjadi momen penting untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan masyarakat terhadap gangguan tiroid Gejala gangguan tiroid seringkali disalahartikan dan diabaikan karena dianggap semata-mata sebagai gejala akibat gaya hidup modern Salah satu bentuk nyata kewaspadaan terhadap gangguan tiroid adalah dengan: Kenali Gejala, Deteksi Dini, Obati Segera Gangguan Tiroid Jakarta, 26 Mei 2017 – Memperingati Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2017, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Merck, perusahaan sains dan teknologi terkemuka, serta Laboratorium Prodia kembali mengajak masyarakat untuk mengenali dan memahami gejala gangguan tiroid. Gejala gangguan tiroid sangat bervariasi dan tidak khas sehingga sering kali hanya dianggap sebagai keluhan akibat gaya hidup serba modern. Hal ini menjadikan gangguan tiroid diabaikan, tidak terdiagnosa sehingga terlambat diobati dan menurunkan kualitas hidup penderita. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM menyatakan, “Pada tahun 2015, Indonesia menempati posisi sebagai Negara dengan gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara berdasarkan hasil riset IMS Health. Sebanyak 17 juta masyarakat Indonesia mengalami gangguan tiroid.1 Jumlah ini bisa jadi lebih tinggi karena masih banyak kasus gangguan tiroid yang belum terdiagnosa. Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2017 menjadi momen penting bagi kita untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman seluruh lapisan masyarakat akan gangguan tiroid. Untuk itu kami menggandeng berbagai pihak untuk melakukan edukasi mengenai gangguan tiroid kepada masyarakat. Bersama Perkumpulan Endorkrinologi Indonesia (PERKENI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada hari ini kami juga meluncurkan buku saku informasi tiroid untuk masyarakat dan juga panduan terbaru penanganan gangguan tiroid untuk Dokter Umum di Fasiltas Kesehatan tingkat I.” Gangguan tiroid adalah gangguan yang menyerang kelenjar tiroid baik gangguan fungsi dalam memproduksi hormon tiroid maupun adanya kelainan kelenjar tiroid tanpa gangguan fungsi. Hormon tiroid sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh, untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya. Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mempengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan memiliki dampak psikologis yang memberatkan. Halaman 1 dari 4 Gangguan tiroid dapat menyerang siapapun, mulai dari janin sampai usai lanjut. DR dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp(A)K FAAP, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, “Hormon tiroid pada bayi dan anak berperan penting untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang. Gangguan tiroid dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang dan gangguan perilaku pada anakanak. Gangguan tiroid sejak lahir (Hipotiroid Kongenital-HK) dapat mengakibatkan retardasi mental. Angka kejadian HK secara global berdasarkan hasil skrining neonatal adalah 1:2000 sampai 1:3000, sedangkan pada era pra-skrining angka kejadiannya adalah 1:6700 kelahiran hidup. Program pendahuluan skrining HK Neonatal di 14 provinsi di Indonesia memberikan insiden sementara 1:2513 sedangkan tahun 2016bmelalui skrining di 5 provinsi menghasilkan insiden 1:226. Berdasarkan data registri HK UKK Endokrinologi Anak IDAI yang bersumber dari beberapa rumah sakit tertentu di Indonesia, sebagian besar penderita HK mengalami keterlambatan diagnosis sehingga mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan motorik serta gangguan intelektual. Hasil penelitian di Indonesia oleh Pulungan dkk memperlihatkan keterlambatan pada pemberian terapi awal mempengaruhi IQ, yaitu kira kira 51 pada kasus kasus yang mendapatkan terapi awal pada usia 1.5 tahun. Pada penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kadar FT4 normal mempertahankan perkembangan intelektual yang lebih baik pada sisa waktu perkembangan otak. Selain HK, gangguan Tiroid pada anak lainnya adalah hipertiroid dan hashimoto. Untuk kasus hipertiroid pada anak sebagian besar adalah penyakit graves. Penyakit Graves merupakan penyakit autoimun dengan insiden 0.1-3 per 100.000 anak. Insiden nya meningkat sesuai umur jarang ditemukan pada usia sebelum 5 tahun dengan puncak insiden pada usia 10 – 15 tahun. Perempuan lebih sering dibandingkan lelaki dan riwayat keluarga dengan penyakit autoimun meningkatkan resiko sebesar 60%. Untuk insiden tiroiditis hashimoto di dunia siperkirakan sebesar 0.3-1.5 kasus per 1000 populasi per tahun. Perempuan 3-5 kali lebih sering terkena dibandingkan lelaki. Pasien DM tipe 1, sindrom down, sindrom turner lebih beresiko menderita tiroiditis hashimoto maupun kondisi autoimun lainnya. ” Dr. Em Yunir SpPD-KEMD, PB PERKENI menjelaskan, “Gangguan tiroid biasanya berupa kelainan fungsi hipertiroid (kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid), hipotiroid (kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormon tiroid) dan kanker tiroid. Gangguan fungsi tiroid seringkali sulit diidentifikasi karena gejalanya tidak spesifik, gejala gangguan tiroid sangat mirip dengan berbagai keluhan akibat gaya hidup modern sehingga sangat sering diabaikan. Akibatnya pasien seringkali tidak menyadari ada masalah pada dirinya dan tidak memeriksakan diri ke dokter. Beberapa gejala tersebut diantaranya, 1) kesulitan untuk menurunkan atau menambah berat badan, walaupun telah melakukan diet dan olah raga, 2) perasaan lelah atau lamban, 3) perasaan depresi, gelisah, mudah marah, 4) kelainan haid, 5) perasaan kurang istirahat dan/atau sulit tidur, 6) kesulitan hamil, 7) perasaan kurang bersemangat atau kehilangan motivasi, 8) kesulitan berkonsentrasi, 9) kesulitan buang air besar atau diare serta 10) penurunan kemampuan pendengaran secara signifikan. Sangat penting bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami gangguan tiroid terutama gejalanya, sehingga dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang tepat sejak dini.” Halaman 2 dari 4 Evie Yulin, Direktur Biopharma PT Merck Tbk menambahkan, “Merck bangga bisa melanjutkan kemitraan dengan Kementerian Kesehatan, para praktisi kesehatan dan juga Laboratorium Prodia dalam Pekan Kesadaran Tiroid Internasional 2017 ini. Sebagai bagian dari kampanye ITAW 2017, ‘It’s not you. It’s your thyroid’ (Bukan karena Anda, tetapi karena tiroid Anda). Merck mengadakan survei global mengenai tingkat kesadaran gangguan tiroid sekaligus gejalanya pada 6.000-an perempuan di tujuh negara, salah satunya Indonesia. Masih banyak responden yang menggangap tanda-tanda dan gejala gangguan tiroid sebagai gangguan akibat pilihan gaya hidup, sehingga tidak memeriksakan diri. Untuk itu kami ingin menyadarkan masyarakat, terutama kaum perempuan yang berisiko lebih tinggi terkena gangguan tiroid, berbagai gejala umum gangguan tiroid yang sering disalahartikan dan diabaikan sebagai akibat kesibukan gaya hidup modern yang serba 24/7.” “Diharapkan dengan pemahaman yang cukup, masyarakat terutama kaum perempuan dapat lebih waspada dalam mengenali gejala-gejala gangguan tiroid yang mirip dengan gangguan akibat gaya hidup modern, dan tidak mengabaikan gejala yang terlihat sepele sekalipun. Segera periksakan diri dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan bila mengalami gejala tersebut dan mencurigai adanya gangguan tiroid,“ lanjut Evie Yulin. Reskia Dwi Lestari, Marketing Communications Manager PT Prodia Widyahusada Tbk mengatakan, “Laboratorium klinik Prodia menaruh perhatian besar terhadap penyakit tiroid yang jika hanya melihat gejala klinis saja dapat terjadi kesalahan diagnosis penyakit tiroid sebagai kondisi lain misalnya hiperlipidemia, ketidakteraturan menstruasi, menopause, atau depresi. Prodia menyediakan pemeriksaan TSHs dan FT4 yang merupakan pilihan optimal untuk menentukan status tiroid tahap awal dan membantu diagnosis gangguan fungsi tiroid yang lebih baik sehingga penanganan menjadi tepat sasaran.” -- selesai -Referensi 1. LIVIN, K.P., 2015. MANIFESTASI KELAINAN TIROID DI BAGIAN PENYAKIT DALAM RS. DR. M. DJAMIL, PADANG PADA TAHUN 2014 (Doctoral dissertation, UPT. Perpustakaan Unand). 2. Censuswide. Thyroid Disorder Awareness International Survey (Executive Summary). Commissioned by Merck. January 2017. Tentang Merck Merck adalah perusahaan sains dan teknologi dalam sektor kesehatan, life science, dan performance materials. Sebanyak 50.000 karyawan bekerja untuk mengembangkan teknologi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan - dari terapi biofarma untuk pengobatan kanker atau multiple sclerosis, sistem mutakhir untuk riset dan produksi ilmiah, hingga kristal cair untuk smartphone dan televisi LCD. Pada tahun 2016, Merck menghasilkan penjualan sebesar 15 miliar euro di 66 negara.Berdiri pada tahun 1668, Merck merupakan perusahaan kimia dan farmasi tertua di dunia. Keluarga pendiri masih merupakan pemilik mayoritas dari grup perusahaan publik. Merck, Darmstadt, Jerman, memiliki hak secara global terhadap nama dan merek perusahaan. Pengecualian hanya di Amerika Serikat dan Kanada, dimana perusahaan beroperasi atas nama EMD Serono, EMD Milipore, dan EMD Performance Materials. Di Indonesia, PT Merck Tbk didirikan pada 14 Oktober 1970. Bertransformasi menjadi perusahaan publik pada tahun 1981, dan merupakan salah Halaman Error! No bookmark name given. dari 4 satu perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mayoritas saham dimiliki oleh Grup Merck yang berkantor pusat di Darmstadt, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut tentang PT Merck Tbk, silakan kunjungi www.merck.co.id Tentang PT Prodia Widyahusada Tbk Laboratorium Klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Drs. Andi Widjaja, MBA, PhD beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati. Komitmen itulah yang mengantarkan Prodia menjadi laboratorium klinik terbaik dan terbesar di Indonesia seperti sekarang ini, serta menjadi Pusat Rujukan Nasional. Mulai tahun 2009, Prodia mengusung tema “Love for Quality” sebagai inspirasi bagi seluruh karyawan Prodia dalam memberikan layanan kepada pelanggan. “Love for Quality” merupakan perwujudan upaya perbaikan tanpa henti yang dilandasi rasa cinta demi mempersembahkan layanan berkualitas, karena Prodia percaya bahwa cinta dan Anda pelanggan setia adalah suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Sebagai pemimpin pasar sejak 2012, Prodia merupakan satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP). Sehingga, kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional. Memasuki era Next Generation Medicine, Lab Klinik Prodia bertransformasi dengan meluncurkan visi baru di tahun 2016: Layanan Kesehatan Terpercaya Menunjang Pengobatan Generasi Baru (Transforming towards Reliable Next Generation Health Care). Demi mencapai visi ini, Prodia mengembangkan berbagai teknologi dan aplikasi baru, antara lain di bidang diagnostik molekuler, Mass Spectrometry, dan teknologi multiplex di laboratorium klinik, dengan didukung oleh sistem validasi metode yang kuat. Semua ini adalah persembahan Prodia untuk Indonesia. Halaman 4 dari 4