Manajemen Sumber Daya Manusia

advertisement
Business Law
Badan Usaha dalam kegiatan Bisnis -1
M-3
Tony Soebijono
1
Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia.
Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari:
- siapa pemilik / pendirinya,
- sumber modalnya,
- apa tujuan pendiriannya,
sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis.
Dengan demikian setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai
dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut.
Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Umum (perum)
Perusahaan Terbatas (PT. Persero)
Perusahaan Daerah (BUMD)
Pemerintah
Swasta Nasional
Bentuk kepemilikan bisnis
di Indonesia
Bisnis Perorangan
Persekutuan Firma
Persekutuan Komanditer
Perseroan Terbatas
Swasta Multinational
Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan Gabungan (joint Ventura/Holding
Company)
Badan Kopersai
Badan yayasan
Koperasi Produksi
Koperasi Konsumsi
Koperasi Kredit
Pendidikan / pengembangan SDM
Sosial Kemanusian / kesehatan
Sosial Keagamaan
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan bentuk kepemilikan bisnis :
•
•
•
•
•
•
•
Bidang bisnis yang akan dilakukan, apakah bidang produksi,
atau berbentuk jasa
Jumlah modal yang diperlukan untuk menggeluti bidang
bisnis tersebut
Pihak-pihak yang mungkin terlibat dalam kegiatan bisnis
tersebut
Tempat kegiatan bisnis, apakah memerlukan biaya atau
tidak
Kemungkinan layak tidaknya bisnis yang dilakukan dari segi
konsumen
Besar resiko yang ditanggung, dan siapa yang bertanggung
jawab
Lingkungan bisnis yang mendukung atau tidak
Macam bentuk usaha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Usaha Dagang (UD)
Firma (Fa)
Commanditaire Vennootschap (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Koperasi
Yayasan
1. Usaha Dagang (UD)
• Merupakan suatu bentuk badan usaha pribadi yang
memikul risiko secara pribadi pula atau perorangan.
• Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang
merupakan bentuk peralihan antara bentuk partnership
dan dapat pula dimungkinkan sebagai one man
corporation atau een manszaak.
• Dalam hubungan ini dapat pula diberlakukan pasal 6
dan pasal 18 Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Tony Soebijono
6
SUMBER MODAL PERUSAHAAN
PERORANGAN/ PERUSAHAAN DAGANG
• Sumber modal Perusahaan Perorangan/ Perusahaan
Dagang adalah dari pemilik atau dapat pula
menggunakan modal pinjaman.
• Contoh: Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang
adalah toko pakaian, toko makanan dan lain-lain.
TANGGUNG JAWAB PEMILIK PERUSAHAAN
PERORANGAN/ PERUSAHAAN DAGANG
Pada Perusahaan Perorangan/Perusahaan Dagang tidak
terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik
dengan kekayaan perusahaan sehingga utang
perusahaan berarti pula utang pemiliknya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh harta
kekayaan pemilik menjadi jaminan bagi semua utang
perusahaannya.
Oleh karena itu, pemilik Perusahaan Perorangan/
Perusahaan Dagang memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas.
KELEBIHAN PERUSAHAAN PERORANGAN/
PERUSAHAAN DAGANG
- Aktivitas relatif sedikit dan sederhana sehingga
organisasinya relatif mudah.
- Biaya organisasi rendah.
- Pendirian dan pembubarannya mudah karena tidak
memerlukan formalitas.
- Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak pemilik.
- Manajemen relatif fleksibel.
2. Firma /firm / Fa
• Adalah suatu jenis badan usaha yang khusus didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama
Unsur – unsur dalam firma
1. Menjalankan usaha bersama
2. Dengan nama bersama
3. Tanggung jawab sekutu secara pribadi atau keseluruhan
Tata cara pendirian
1. Pembentukan awal  akta pendirian
2. Pendaftaran  ke kepaniteraan pengadilan negeri
3. Pengumuman  diumumkan dalam berita negara
3. Commanditaire Vennootschap (CV)
Pengertian:
“Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu atau beberapa
orang secara tanggung menanggung, bertanggung
jawab untuk seluruhnya atau bertanggung jawab secara
solider, dengan satu orang atau lebih sebagai pelepas
uang (geldschieter).” (I.G. Rai Widjaya)
COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
/PERSEKUTUAN KOMANDITER
Pengertian Persekutuan Komanditer terdapat dalam pasal
19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, yaitu:
Ayat 1:
“Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan
komanditer, didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang
secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya
pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada
pihak lain.”
Ayat 2:
“Dengan demikian bisalah terjadi suatu persekutuan itu pada suatu
ketika yang sama merupakan persekutuan firma terhadap sekutu firma
di dalamnya dan merupakan persekutuan komanditer terhadap pelepas
uang.”
KARAKTERISTIK CV
Berdasarkan pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang, terdapat karakteristik yang khas dari CV, yaitu
terdapatnya 2 macam sekutu:
- Satu orang atau lebih secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk keseluruhannya atau sering
disebut dengan sekutu komplementer atau sekutu aktif.
Artinya sekutu komplementer bertugas untuk:
* Mengurus CV.
* Berhubungan hukum dengan pihak ketiga.
* Bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
KARAKTERISTIK CV
-
Satu orang atau lebih sebagai pelepas uang atau yang sering
disebut dengan sekutu komanditer atau sekutu diam.
Artinya sekutu komanditer:
* Wajib menyerahkan uang, benda ataupun tenaga kepada
persekutuan sebagaimana yang telah disanggupkan.
* Berhak menerima keuntungan.
* Tanggung jawab terbatas pada jumlah pemasukan yang telah
disanggupkan.
* Tidak boleh campur tangan dalam tugas sekutu komplementer
(Pasal 20 Kitab Undang-undang Hukum Dagang), bila dilanggar
maka tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab secara pribadi
untuk keseluruhan (tanggung jawab sekutu komplementer)
berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
PENDIRIAN CV
Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas,
artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun
tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan
dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan.
Juga tidak ada keharusan dari pendiri CV untuk melakukan
pendaftaran dan juga tidak ada keharusan untuk diumumkan dalam
Lembaran Negara. Dengan demikian CV tidak dapat dikategorikan
sebagai badan hukum sebagaimana halnya Perusahaan
Perorangan/ Perusahaan Dagang.
Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, “dalam
praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang
mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah
tempat kedudukan CV) dan diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara R.I.”
KELEBIHAN CV
- Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan,
baik dengan lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan
dengan tulisan maka dapat dibuat akta otentik dengan
akta Notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta
Notaris merupakan alat pembuktian yang membuat
kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak
ketiga.
- Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan
masyarakat.
- Dalam CV yang memasukkan sesuatu ke dalam CV dan
mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sekutu
komanditer (sekutu pasif) sedangkan yang mengurus
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak
terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif).
Dengan demikian CV lebih fleksibel dibandingkan
dengan bentuk badan usaha lainnya.
KELEBIHAN CV
- Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang
terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu
komplementer.
- Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak
Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja
sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang
diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan
Pajak Penghasilan.
- Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan
menjalankan CV tidak ditentukan, dapat besar maupun
kecil sehingga bentuk badan usaha CV banyak dipilih
oleh perusahaan kecil dan menengah.
KELEMAHAN CV
- Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka
tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab
pribadi sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang.
- Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan
hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha
yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita
ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar
dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum,
yaitu P.T.
- CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda
dengan P.T. yang dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para pemegang sahamnya.
4. Perseroan Terbatas
Terbatas  tanggung jawab pemegang saham hanya terbatas pada nilai nominal dari semua saham
yang dimiliki
Perseroan Terbatas (PT) merupakan bisnis yang didirikan oleh
dua orang atau lebih dengan akta notaris, sebagai pendiri dan
sebagai pemegang saham. Modal usaha terdiri dari hasil
penyetoran dari para pemegang saham. Tanggung jawab dan
risiko masing-masing pemegang saham terbatas pada nilai
nominal dari masing-masing saham yang dimiliki.
•
Additional presentation
• thx
Download