Ujian Terbuka, Ketua PIH Pertahankan Disertasi

advertisement
Ujian Terbuka, Ketua PIH
Pertahankan Disertasi tentang
Televisi Lokal
UNAIR NEWS – Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas
Airlangga (UNAIR) yang juga pakar komunikasi publik Suko
Widodo menjalani sidang Ujian Doktor Terbuka di ruang Adi
Sukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kamis (7/9).
Disertasi berjudul “Kolonisasi Ruang Publik dalam Penyiaran
Publik di Indonesia, Studi Kasus Penyiaran Publik Lokal Jawa
Timur (TVRI Jatim dan ATV Batu)”, berhasil mengantarkan Suko
meraih indeks prestasi kumulatif 3,81.
Sejumlah tokoh yang tak asing di hadapan publik, turut menjadi
penguji dan penyanggah. Antara lain, Gubernur Jawa Timur Dr.
Soekarwo dan dosen Universitas Indonesia yang biasa tampil di
televisi Effendi Ghazali, PhD.
Ada pula Prof. Mustain, Prof. Djoko Santoso, Prof. Budi
Prasetya, Vincensio Dugis, Ph.D, dan Dr. Suprawoto, MSi.
Tugas akhir Suko dipromotori oleh Prof. Dr. Hotman Siahaan.,
Drs. Sedangkan Prof. Rachmah Ida, Dra., M.Comm., PhD, tercatat
sebagai ko-promotor.
“Penelitian disertasi ini dilatarbelakangi oleh maraknya
praktik penyelenggaran siaran televisi di Indonesia,” kata
Suko.
Regulasi pertelevisian diberlakukan sebagai konsekuensi dari
upaya membangun sistem demokrasi di Indonesia. Harapannya,
dengan keberadaan media televisi di berbagai daerah akan
memiliki ruang publik sebagai sarana mengekspresikan
kepentingannya.
Realitasnya, terjadi kompetisi stasiun televisi lokal yang
ketat dan beberapa stasiun televisi kesulitan menjalankan
operasional siarannya. Hal sama juga berlangsung pada televisi
publik lokal yang terpaksa harus menerabas aturan demi
keberlangsungan operasional siarannya.
“Akibatnya, publik setempat yang seharusnya memperoleh ruang
publiknya sebagai konsekuensi dari otonomi penyiaran, dalam
kenyataannya tidak mendapatkannya secara maksimal,” ungkap
dia.
Perhatian utama disertasi ini bertujuan mengetahui pemahaman
pemangku kepentingan penyiaran publik tentang ruang publik,
praktik pengelolaan lembaga penyiaran publik dalam menyediakan
ruang publik, dan eksistensi forum konsultasi lokal sebagai
perwakilan publik dalam menjaga ruang publik.
Kajian ini difokuskan pada gagasan ruang publik yang
dikemukakan Jurgen Habermas dan praktik ekonomi politik media
yang diajukan Moscow untuk menjawab tiga persoalan.
Pertama,
pemahaman pemangku kepentingan terhadap ruang
publik. Kedua, determinasi kepentingan politik dan ekonomi
yang selama ini terjadi dan dipraktikkan di lembaga penyiaran
televisi publik di Jawa Timur yakni TVRI Jatim dan A-TV Batu
Malang. Ketiga, eksistensi perwakilan publik dalam ikut serta
menjaga ruang publik di televisi publik.
Penelitian ini merujuk pada gagasan ruang publik yang berada
di televisi publik –yang dalam otoritasnya wajib memfasilitasi
ruang berkomunikasi bagi publik– dan kemudian menelaahnya
dengan pendekatan ekonomi politik.
Sumber data untuk membongkar praktik penyiaran televisi lokal
ini berasal dari dokumen dan teks hasil interview dari para
narasumber, seperti pengelola televisi publik, budayawan,
lembaga swadaya masyarakat, anggota parlemen, akademisi,
jurnalis dan lembaga pengawas televisi.
Ada dua manfaat dari penelitian disertasi ini. Pertama,
manfaat teoritisnya penelitian ini memberi dapat meberi
sumbangan analisis dalam mengkaji kehidupan penyiaran publik
melalui pendekatan ekonomi politik media.
“Semoga penelitian saya bisa memiliki dampak konkret bagi
ranah keilmuan teoritis, maupun di ranah praktek pengelolaan
pertelevisian tanah air. Sehingga, pertelevisian kita,
khususnya televisi lokal, bisa lebih bersumbangsih dalam
menyalurkan aspirasi masyarakat,” kata lelaki yang kerap
mengisi acara talk show di televisi ini. (*)
Penulis: Rio F. Rachman
Editor: Defrina Sukma S
Download