Teori Anthropogeographie

advertisement
BEBERAP TEORI EKOLOGI MANUSIA
1. TEORI DETERMINISME LINGKUNGAN
Pengaruh alam
Manusia/Masyarakat
 Charles Darwin (1809 -1882)  Teori Evolusi Darwin
“ mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan & manusia), secara
berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Pada perkembangan tersebut, terjadi perjuangan hidup,
seleksi alam (natural selection) dan yg kuat akan bertahan
hidup (survival of the fittest). Dalam proses perkembangan kehidupan tadi, faktor alam sangat menentukan “.
 Friedericc Ratzel (1844 -1904)  Teori Anthropogeographie
“ manusia dg kehidupannya sangat bergantung pada kondisi alam.
Populasi manusia dg perkembangan kebudayaannya ditentukan
oleh kondisi alam. Meskipun manusia dipandang sbg mahluk yg
dinamis, mobilitasnya tetap dibatasi dan ditentukan oleh kondisi
alam di permukaan bumi “
 Cliford Geertz
“ Difusi teknologi tidak hanya dari trait tetangga, tetapi juga
dari pengaruh lingkungan dan geografi “.
Contoh  Kasus pertanian antara Jawa dengan Luar Jawa
 SISTEM PERTANIAN SAWAH IRIGASI (JAWA)
ORGANISASI SOSIAL:
* Kompleks
* Diferensi sosial tinggi
PENDUDUK:
* Sangat padat
PEMUKIMAN:
* Menetap  kampung
CARA PRODUKSI:
* Padi sawah irigasi
INTI KEBUDAYAAN
(Cultural core)
SUMBERDAYA ALAM:
* Tanah subur
* Air tersedia
* Umur geologi muda
 SISTEM PERTANIAN LADANG BERPINDAH (LUAR JAWA)
ORGANISASI SOSIAL:
* Hirarki/status sosial
* Diferensi sosial cukup tinggi
PENDUDUK:
* Jarang
PEMUKIMAN:
* Menetap di rumah
panjang
CARA PRODUKSI:
* Pertanian ladang berpindah
INTI KEBUDAYAAN
(Cultural core)
SUMBERDAYA ALAM:
* Hutan tropis
* Umur geologi lanjut
* Kurang tanah pertanian produktif
 Semple (1911) dan Hutington
Semple
Hutington
Manusia beserta budaya yg dianutnya sebagai
produk dari bentang alam
Iklim & cuaca sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia
dan masyarakat
Karena iklim di permukaan bumi bervariasi
kebudayaan itu pun sangat beraneka ragam
Perkembangan seni, agama, pemerintahan dan segi-segi
kebudayaan lain  bergantung pd iklim setempat
“determinismi iklim”
2. TEORI POSIBILISME LINGKUNGAN
 Kroeber (1911); Toynbe (1947) Forde (1934)
“ kondisi alam itu tidak menjadi faktor yg menentukan,
melainkan menjadi faktor pengontrol, memberikan
kemungkinan atau setidak-tidaknya peluang yg
mempengaruhi kegiatan serta kebudayaan manusia “.
Posibilisme
Probabilisme
 Paul Vidal de la Blache (1845 – 1919)
“ faktor yg menentukan itu bukan alam, melainkan proses produksi yg
dipilih oleh manusia yg berasal dari kemungkinan-kemungkinan yg
diberikan oleh tanah, iklim dan ruang di suatu wilayah. Tipe proses
produksi itu disebutnya “genre de vie”. Dengan menerapkan genre de
vie ini, manusia tdk lagi dipandang pasif terhadap alam lingkungan, tapi
merupakan faktor yg aktif terhadap pemanfaatannya. Sedangkan alam
lingkungannya sendiri memberi kemungkinan terhadap perkembangan
kehidupan dan budaya manusia ”.
Pada paham posibilisme atau probabilisme ini  kedudukan manusia
dan hewan ditempatkan sbg mahluk yg berbeda, terutama dengan
tumbuh-tumbuhan yg selalu terikat oleh tempat serta sebenuhnya
tunduk pada kondisi alam setempat
Otto Soemarwoto  Tumbuhan & hewan  Kementakan rendah
terhadap kelangsungan hidup
3. TEORI OPTIMISME TEKNOLOGI
Kemajuan & penerapan teknologi  kemajuan pemanfaatan
SDA bagi kepentingan pembangunan
Motto  “ teknologi merupakan tulang punggung pembangunan
”
Penerapan & pemanfaatan teknologi  telah mampu membuka
sebagian “rahasia alam” bagi kepentingan kesejahteraan umat
manusia
Optimisme Teknologi  “posibilisme optimisme teknologi”
Yang secara optimis memberikan kemungkinan kepada
penerapan teknologi dalam memecahkan masalah hubungan
manusia dengan alam lingkungan
Awas…. !!!
“Determinisme teknologi”.
Paham DETERMINISME TEKNOLOGI  sangat berbahaya
 Manusia sangat tergantung pd teknologi dan mengabaikan
“hukum alam” (sunatullah) yg mengatur keseimbangan
ekosistem
 Ada sekelompok manusia yang “seolah-olah” mendewakan
teknologi, menjadikan teknologi “segala-galanya” 
determinisme teknologi  “mentuhankan teknologi” 
mengarah ke tidak percaya terhadap adanya Tuhan Yang
Mahakuasa”, Tuhan Seru Sekalian Alam
 Bagaimanapun juga manusia dg teknologinya “tidak dapat
menguasai alam dan bukan penguasa alam”
 Memang pada konsep geografi dan ekologi manusia ada
“ ecological dominant concept ” yg berarti manusia merupakan
faktor dominan terhadap lingkungannya  namun, hal itu tdk
berarti bahwa manusia menjadi penguasa alam lingkungannya,
melainkan ia masih tetap menjadi bagian dari alam yg tunduk
pada asas dan hukum alam
 Manusia sebagai PEMANFAAT dan PENGELOLA SDA
 Teknologi merupakan produk budaya manusia, justru bertuan kepada
manusia, bukan sebaliknya  manusia sebagai pengendali teknologi,
bukan teknologi yg menguasai manusia
 Jika manusia menyatakan dirinya sebagai penguasa alam, berarti
manusia itu kufur
 Hubungan manusia dg alam lingkungan, baik dengan lingkungan
biotik maupun abiotik, merupakan hubungan antar mahluk yg diatur
oleh asas dan hukum alam (sunatullah) sebagai kaidah Al khalik dalam
mengatur antarhubungan mahluk, termasuk ke dalamnya mengatur
kehidupan alamiah manusia.
Download