140 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Strategi komunikasi pemasaran pariwisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggunakan bauran pemasaran yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan dilakukan melalui beberapa cara seperti running text di televisi lokal, dan opening clip di bioskop di Yogyakarta. Namun dengan berjalanannya waktu pada tahun 2010 opening clip di bioskop mulai ditiadakan karena dana yang di keluarkan cukup banyak. Sedangkan dengan cara publisitas pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggunakan media elektronik, yakni adanya dialog interaktif di radio dan televisi lokal Yogyakarta, pembuatan rilis yang di lakukan setiap pra hingga pasca event yang diselenggarakan, jumpa pers, serta event-event kepariwisataan yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman seperti tour de merapi, travel dialog, java summer camp, jelajah wisata dan familization trip/ famtrip. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman memilih periklanan dan publisitas karena merupakan cara yang efektif dalam mempromosikan desa wisata di Kabupaten Sleman untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan cara periklanan dan publisitas ini diharapkan dapat menjangkau ke semua kalangan masyarakat. Dengan permasalahan yang ada yaitu keterbatasan dana maka pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman lebih memfokuskan pada kegiatan publisitas saja. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman untuk melakukan iklan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Adapun hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman adalah pihak dinas tidak melakukan kegiatan periklanan dikarenakan anggaran yang digunakan tidak cukup besar, sedangkan anggaran yang ada tidak cukup untu melakukan kegiatan periklanan. Sehingga kegiatan periklanan yang sudah dilakukan oleh pihak dDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman mulai di hentikan secara perlahan. 141 Publisitas yang dilakukan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan media online memberikan dampak positif bagi dinas dalam mempromosikan desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Karena dengan menggunakan ketiga media tersebut pemberitaan mengenai objek wisata di Sleman khususnya desa wisata banyak yang dimuat pada media-media tersebut. Sehingga memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa itu desa wisata yang nantinya akan memberikan dampak pada kunjungan wisatawan ke desa wisata di Sleman. Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman juga menggunakan media lain untuk mempromosikan desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman dengan menggunakan media promosi seperti leafleat, brosur, booklet dan VCD. Leaflet, brosur dan bokklet yang digunakan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diletakan di beberapa tempat seperti objek wisata, hotel, biro perjalanan, restoran dan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman sendiri. Dengan menyimpan di tempat-tempat tersebut, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman berharap nanti akan dibaca oleh masyarakat. seangkan VCD hanya di berikan kepada peserta yang akan mengikuti event kepariwisataan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. Media online pun digunakan oleh pihak dinas dalam mempromosikan desa wisata di Kabupaten Sleman yaitu dengan website resmi yang dimiliki yaitu www.tourismsleman.com, email dan facebook yang selalu memberikan informasi mengenai pariwisata dan kegiatan yang di selenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Sleman. Dengan menggunakan media online khalayak yang dituju lebih luas jangkauannya. Karena pada saat ini masyarakat sudah banyak yang menggunakan internet dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan mengakses internet masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi mengenai apa yang sedang mereka cari. Dengan kenyataan seperti ini pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggunakan media online agar informasi mengenai objek wisata yang ada di Kabupaten Sleman khususnya desa 142 wisata akan semudah di akses. Sehingga tujuan dinas dalam meningkatkan kunjungan wisatawan akan tercapai. Didalam melakukan kegiatan strategi komunikasi pemasaran, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman melakukan beberapa tahapan yang dimulai dengan tahap perencanaan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sampai dengan tahap evaluasi. Pada tahapan perencanaan, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan setahun kedepan. Kegiatan-kegitan yang direncanakan di sesuaikan dengan anggaran yang ada, kemudian pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman mulai menentukan strategi komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Strategi yang dilakukan harus relevan dan sesuai agar mencapai tujuan yang sudah di tetapkan. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan kedua yaitu tahap pelaksanaan. Tahapan ini meliputi indentifikasi audiens sasaran, memilih pesan, memilih media, menetapkan biaya promosi dan menghimpun balik. Sedangkan tahapan yang terakhir yaitu tahap evaluasi. Dimana pada tahapan ini dilakukan agar proses pelaksanaan komunikasi pemasaran pariwisata terpantau dan dapat mengetahui keberhasilan dalam kegiatan yang sudah dilakukan. B. SARAN Setelah mengetahui kesimpulan yang diambil. Ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai masukan. Hal tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu dan penerapan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman dalam meningkatkan kunjungan wisatawan juga dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. Berikut saran-saram yang dapat disampaikan: 1. Saran bagi Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Sleman a) Pembuatan leaflet, brosur, dan booklet sebaiknya di fokuskan ke objek desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman, tidak di jadikan satu dengan objek wisata lainnya. Pencampuran informasi mengenai objek wisata menjadikan wisatawan tidak dapat fokus pada daya tarik wisata yang di tawarkan di desa wisata Kabupaten Sleman. 143 b) Periklanan di media televisi sebaiknya di tayangkan dengan audiovisual sehingga wisatawan bisa melihat langsung visual dari desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Masyarakat saat ini lebih sering melihat secara visual dari pada membaca, karena dengan melihat dan mendengar lebih mempermudah masyarakat. c) Periklanan dengan cara opening clip yang sudah di tiadakan semenjak tahun 2010, sebaiknya dikembalikan seperti semula. Karena bioskop merupakan tempat yang ramai setiap harinya, dengan adanya opening clip di bioskop maka informasi akan disampaikan secara luas kepada khalayak. d) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman sebaiknya berkerjasama dengan pihak lain, tidak hanya dengan pihak pengelola namun dapat berkerjasama dengan universitas, sekolah, biro perjalanan, restoran atau perusahaan. Cara yang di gunakan bisa dengan menyebarkan vcd pariwisata, booklet, leafleat, brosur dan lainnya. Cara seperti ini bisa sedikit meringankan pihak pengelola dan dinas, di karenakan APBD yang tidak mencukupi untuk membuat media tersebut. e) Pengelola desa wisata sebaiknya aktif dalam pengembangan desa wisata yang dikelolanya. Sehingga desa yang masih dalam kriteria embrio mampu berkembang menjadi desa wisata mandiri. f) Desa wisata di Sleman sebaiknya sudah memiliki surat keputusan (SK) bupati, dengan adanya surat keputusan ini membuat desa wisata di Kabupaten Sleman semakin di akui. g) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman sebaiknya membuat event- event kepariwisataan yang fokus untuk mempromosikan desa wisata Kabupaten Sleman, tidak bercampur dengan event kepariwisatan lainnya. 144 2. Saran bagi peneliti selanjutnya a) Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu kita mengenal atau mengadakan observasi ke perusahaan yang akan di jadikan tempat penelitian, sehingga penelitian kita lebih mudah dilaksanakan. b) Mampu memperdalam lagi kajian tentang komunikasi pemasaran yang ada di setiap instansi. c) Peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai strategi komunikasi pemasaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman terkait dengan promosi objek wisata yang ada di Kabupaten Sleman.