BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Kabupaten Pacitan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Kabupaten Wonogiri di barat dan berbatasan dengan Samudra Hindia di selatan. Wilayah Kabupaten Pacitan memiliki garis pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, yang secara geologis merupakan pertemuan antara lempeng samudra Indo-Australia dan lempeng benua Eurasia yang dicirikan dengan aktivitas kegempaan yang cukup intensif. Sebagian gempa bumi berpusat di dasar laut, dan beberapa di antaranya pernah menimbulkan tsunami, seperti gempa dan tsunami di Flores (1992), tsunami di Banyuwangi, Jawa Timur (1994), Biak (1996), Maluku (1998), Banggai, Sulawesi Utara (2000), tsunami besar di Aceh (Desember 2004), Tsunami di Nias (2005), Jawa Barat (2006), Bengkulu (2007), dan Mentawai (2009). Pantai Pacitan yang memiliki morfologi relatif landai dengan bentuk pantai berteluk dan berkantong memiiliki potensi terkena dampak tsunami cukup signifikan. Menimbang atas skala bencana dan ancaman jumlah korban yang besar, pemerintah telah melakukan antisipasi untuk penanganan bencana tsunami ini dengan memasang alat – alat peringatan dini tsunami di berbagai tempat yang dinilai berisiko tinggi. Selain itu, tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi korban yang diakibatkan bencana gempa dan tsunami adalah membangun Bangunan TES/Shelter yang dapat digunakan sebagai lokasi untuk evakuasi sementara pada sesaat setelah terjadinya gempa dan tsunami. Segera setelah tsunami, masyarakat yang berada di TES/Shelter akan dipindahkan 1 ke tempat evakuasi akhir untuk waktu tertentu. Pada saat tidak terjadi bencana, bangunan ini dapat digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan yang lain. B. Perumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini meliputi permasalahan yang didapat dari teori yang telah ada dan pedomanpedoman yang telah diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berkaitan, sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku jasa konstruksi. Adapun perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Apakah faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam bangunan tahan gempa perencanaan pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kabupaten Pacitan? b. Bagaimana analisis beban gempa pada perencanaan pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kabupaten Pacitan? c. Berapa beban gravitasi dan beban gempa yang dihasilkan pada bangunan Tempat Evakuasi Sementara di kabupaten Pacitan? d. Berapa dimensi balok dan kolom yang aman digunakan pada bangunan Tempat Evakuasi Sementara di kabupaten Pacitan? C. Batasan Masalah Untuk membatasi pembahasan supaya tidak keluar dari konteks topik yang dibahas, maka diperlukan beberapa pembatasan dalam pembahasan pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kabuaten Pacitan. Pembatasan masalah tersebut yaitu : a. Perencanaan Gedung Tempat Evakuasi Sementara kabupaten Pacitan dilakukan oleh PT. Virama Karya Manajemen dan Konsultan. b. Analisis struktur gedung berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika. 2 c. Perencanaan struktur gedung mengacu pada Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-1726-2012 tentang “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” dan SNI 03-2847-2013 tentang “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung”. D. Tujuan Tujuan dari penulisan laporan Perancangan Struktur Bangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) Tsunami di Kabupaten Pacitan adalah : 1. Mengetahui analisis kekuatan dan ketahanan struktur yang memadai sebagai fasilitas evakuasi sementara pada saat terjadi bencana sebelum dipindahkan ke tempat evakuasi akhir. 2. Mengaplikasikan penggunaan software aplikasi struktur ETABS v.9.7.4 di lapangan dengan memperhitungkan beban gempa yang terjadi. E. Manfaat Dari hasil tugas akhir ini diharapkan : 1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam menghitung analisis kekuatan dan ketahanan bangunan. 2. Mahasiswa mampu menganalisis kekuatan dan ketahanan terhadap beban gempa dengan menggunakan software anlisa struktur ETABS v.9.7.4. 3. Memahami proses perhitungan dalam perancangan pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) kabupaten Pacitan sesuai SNI 2012 dan Pedoman Teknik Badan Nasional Penanggulangan Bencana. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, meliputi : 1. BAB I PENDAHULUAN 3 Bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan tugas akhir, manfaat tugas akhir, sistematika masalah. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Bab ini berisis tentang teori yang diperlukan dalam analisis dan pembahasan perencanaan pembangunan Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kabupaten Pacitan. 3. BAB III ORGANISASI INSTANSI Bab ini berisi tentang uraian secara singkat system organisasi atau manajemen pada instansi tempat magang dilakukan. 4. BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang data proyek, proses perhitungan, dan analisis pembahasan dari masing-masing rumusan masalah. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan tugas akhir dan saran terhadap tugas akhir. 6. Daftar Pustaka, mencantumkan literatur – literatur yang digunakan sebagai pendukung penyusunan laporan Magang. 7. Lampiran, terdiri dari surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan laporan Magang dan kegiatan selama magang. Gambar – gambar perencanaan struktur serta tambahan – tambahannya lainnya. 4