ANALISIS KOMPARATIF KEMAMPUAN KEUANGAN JIKA DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh: Rochadi Kohar ( 02620031 ) Accounting Dibuat: 2007-11-01 , dengan 2 file(s). Keywords: KOMPARATIF KEMAMPUAN KEUANGAN Keberadaan industri rokok di Indonesia memang dilematis. Di satu sisi ia diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan bagi pemerintah karena cukai rokok diakui mempunyai peranan penting dalam penerimaan negara. Namun di sisi lainnya dikampanyekan untuk dihindari karena alasan kesehatan. Peranan industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap banyak tenaga kerja. Dalam 10 tahun terakhir industri rokok di Indonesia mengalami pertumbuhan fenomenal. Resesi ekonomi yang dimulai dengan krisis moneter sejak Juli 1997 tidak terlalu berpengaruh dalam kegiatan industri tersebut. Pada tahun 1997 yang merupakan awal dari krisis ekonomi penerimaan cukai negara dari industri rokok menjadi Rp 4,792 triliun dan tahun 1998 melonjak lagi menjadi Rp 7,391 triliun. Dalam industri rokok, dominasi dari para pelaku utama bisnis ini sudah cukup dikenal. Pada tahun 1999, 2000, 2001 ternyata 3 perusahaan rokok, yaitu PT.Gudang Garam Tbk, PT. HM Sampoerna Tbk dan PT. Djarum, selalu masuk dalam jajaran “Sepuluh Besar Perusahaan Terbaik” di antara 200 Top Companies di Asia yang disusun peringkatnya oleh majalah Far Eastern Economic Review (FEER) 2 Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan untuk mendapatkan keuntungan, selain itu perusahaan perlu juga menjaga kelangsungan hidup dan tanggung jawab sosial. Dalam rangka usaha mencapai tujuan ini, suatu perusahaan perlu mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik, yaitu dengan mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Perusahaan-perusahaan yang berskala besar atau berskala kecil, baik yang bersifat profit oriented maupun nonprofit oriented akan selalu memperhatikan masalah keuangan. Masalah keuangan yang dihadapi perusahaan dibedakan antara kepentingan pemenuhan dana dan keputusan investasi. Keputusan pertama adalah pemenuhan dana yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana dengan komposisi sumber pembiayaan yang menguntungkan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Keputusan yang kedua adalah keputusan investasi yang berhubungan dengan keputusan alokasi dana, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. Untuk menilai tingkat leverage dan likuiditas perusahaan, dapat dilihat pada laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bersangkutan. Laporan keuangan masih perlu dianalisis untuk dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai laporan keuangan. Para pemakai laporan keuangan adalah pihak-pihak yang berkepentingan langsung terhadap kondisi perusahaan. Misalnya pihak kreditur yang merasa kepentingan terhadap kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban sesuai jatuh temponya. 3 Berbagai alat analisis dapat dipergunakan untuk mengolah laporan keuangan. Alat analisis tersebut dapat berbentuk analisis common size, rasio indeks, rasio du pont system maupun rasio keuangan, meskipun demikian secara umum dapat dianalisis aspek leverage, likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan yang dihitung dapat dibandingkan dengan rasio-rasio tahun lalu maupun dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Disamping itu juga dapat dibandingkan dengan kebijakan leverage dan likuiditas yang dirumuskan oleh perusahaan. Dengan membandingkan tingkat rasio perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain yang sejenis atau dari beberapa periode akan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan. Sehingga akan mendorong perusahaan untuk melaksanakan koreksi terhadap kebijakan leverage dan likuiditas yang diterapkan perusahaan. The existence of the cigarette industry in Indonesia is indeed a dilemma. On the one hand he is expected to be one source of financing for the government because the cigarette tax is recognized to have an important role in state revenue. But on the other side campaigned to be avoided for health reasons. The role of the cigarette industry in Indonesia's economy now seems even greater, except as an economic powerhouse also absorb a lot of manpower. In the last 10 years the cigarette industry in Indonesia is experiencing phenomenal growth. The economic recession that began with the monetary crisis since July 1997 does not significantly affect the activities of the industry. In 1997 that was the beginning of the economic crisis the state excise tax revenue from the tobacco industry to Rp 4.792 trillion and in 1998 jumped again to $ 7.391 trillion. In the cigarette industry, the dominance of the main participants in this business are well known. In 1999, 2000, 2001 was three tobacco companies, namely PT.Gudang Garam Tbk, PT. HM Sampoerna Tbk and PT. Djarum, always enter the ranks of "Top Ten Best Companies" among the 200 Top Companies in Asia, which compiled its ranking by the magazine the Far Eastern Economic Review (FEER) 2 In essence a company established for profit, other than that the company should also maintain the viability and social responsibility. In order to accomplish this goal, a company needs to manage its resources well, namely by conducting planning, organizing, directing and controlling, both long term and short term. The companies are large scale or small scale, whether they are profit oriented and nonprofit oriented will always pay attention to financial problems. Financial problems faced by companies to distinguish between the interests of compliance with funding and investment decisions. The first decision is the fulfillment of funds related to how to obtain funds with a favorable composition of financing sources to finance the activities of the company. The second decision is related to investment decisions allocation decisions, both short-term investments and long-term investment. To assess the level of leverage and liquidity of the company, can be seen in the financial statements issued by the company concerned. The financial statements still need to be analyzed to be used according to the needs of users of financial statements. The users of financial statements are the parties directly concerned on the condition of the company. For example, the creditors who feel the interests of a company's ability to pay off all obligations according to maturity. 3 Various analytical tools can be used to process the financial statements. The analysis tool can form the common size analysis, the index ratio, the ratio of Du Pont system or financial ratios, though in general can be analyzed aspects of leverage, liquidity, profitability, activity and market ratios. Financial ratios are calculated can be compared with ratios of last year as well as with similar companies. Besides it also can be compared with the leverage and liquidity policies formulated by the company. By comparing the ratios of one company with another similar company or from several periods will be able to find out the weaknesses of the company. So that would encourage companies to carry out corrections to the policies applied leverage and liquidity of the company.