modul 8 - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL 8
MODAL ASING DAN
PENGARUHNYA DALAM PEMBANGUNAN
Penanaman modal asing merupakan langkah awal kegiatan produksi.
Dengan posisi semacam itu, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah
awal
kegiatan
pembangunan
ekonomi.
Dinamika
penanaman
modal
mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak
lesunya pembangunan. Dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap
negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan
investasi. Sasaran yang dituju bukan hanya masyarakat.kalangan swasta dalam
negeri, tetapi juga investor asing. Demikian pula halnya Indonesia.
Penggairahan iklim investasi di Indonesia dimulai dengan diundangkan
UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan UU No. 6
Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pemberlakuan
kedua UU ini menyusul tampilnya rejim Orde Baru memegang tampuk
pemerintahan. Sebelumnya, dalam pemerintahan Orde Lama, Indonesia sempat
menentang kehadiran investasi dari luar negeri. Ketika itu tertanam keyakinan
bahwa modal asing hanya akan menggerogoti kedaulatan negara. Kedua UU tadi
kemudian dilengkapi dan disempurnakan pada tahun 1970. UU No. 1 Tahun
1967 tentang PMA disempurnakan dengan UU No. 11 Tahun 1968 tentang
PMDN disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 1970.
Perbaikan
iklim
penanaman
modal
tak
henti-hentinya
dilakukan
pemerintah, terutama sejak awal Pelita IV atau tepatnya tahun 1984. Melalui
berbagai
paket
kebijaksanaan
deregulasi
dan
debirokratisasi
dilakukan
penyederhanaan mekanisme perjanjian, penyederhanaan tata cara impor barang
modal, pelunakan syarat-syarat investasi, serta perangsangan investasi untuk
sektor-sektor dan di daerah-daerah tertentu. Dewasa ini kesempatan berinvestasi
di Indonesia semakin terbuka, terutama bagi PMA. Disamping dalam rangka
menarik investasi langsung, keterbukaan ini sejalan
pula dengan era
perdagangan bebas yang akan dihadapi mulai tahun 2020 kelak.
‘12
1
Perekonomian Indonesia
Drs. Hasanuddin Pasiama, MS.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 1.
Perkiraan Kebutuhan Investasi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan
Dalam Repelita VI
(Angka-angka dalam Rp Trililun, Angka dalam kurung menunjukkan Proporsi
terhadap PMDB)
Keterangan
Sasaran Investasi
a. Masyarakat
b. Pemerintah
Pembentukan Modal
Domestik
Sumber Pembiayaan
1. Tabungan D.N
a. Masyarakat
b. Pemerintah
(Bruto)
2. Dana L.N
(Netto)
1994/95
1995/9
6
1996/9
7
1997/98
1998/9
9
Jumlah
74,7
(73,2%)
27,4
(26,8%)
83,1
(73,2%
30,4
(26,8%
)
94,3
(73,2%
)
34,5
(26,5%
)
108,6
(73,5%)
39,1
(26,5%)
123,5
(73,5%
)
44,5
(25,5%
)
484,2
(73,3%)
175,9
(26,5%)
102,1
113,5
128,8
147,7
168,0
660,0
95,3
(93,3%)
67,4
27,9
106,4
(93,7%
)
120,8
(93,8%
)
140,1
(94,8%)
160,9
(95,8%
)
623,5
(94,5%)
7,1
8,0
(6,3%)
(6,2%)
7,6
67,7
(6,7%)
36,6
7,1
(5,2%)
(5,5%)
(4,2%)
Sumber : Repelita VI, Buku I.
2. Pembentukan Modal Domestik Bruto
Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan investasi
dari waktu ke waktu ada 3 macam cara (berdasarkan 3 gugus data) yang
bisa dilakukan, yaitu :
Pertama, dengan menyoroti kontribusi pembentukan modal domestik
bruto dalam konteks permintaan agregat, yakni melihat sumbangan dan
perkembangan variabel I dalam identitas pendapatan nasional :
Y = C + I + G + (X-M).
Data I merupakan data keseluruhan investasi domestik bruto, meliputi
baik investasi oleh swasta (PMDN dan PMA) maupun oleh pemerintah.
Cara kedua ialah dengan mengamati data-data PMDN dan PMA.
Dengan cara ini berarti kita hanya mengamati investasi oleh kalangan dunia
usaha swasta saja.
3
http://www.mercubuana.ac.id
Data pembentukan modal domestik bruto (I) dalam konteks identitas
pendapatan nasional : (Y = C + I + G + X – M) Indonesia dihitung dan
disajikan oleh BPS. BPS menyajikannya secara kwartalan dan tahunan,
diterbitkan melalui seri publikasi mereka berjudul “Pendapatan Nasional
Indonesia”. Data pembentukan modal domestik bruto dan ditambah dengan
perubahan stok.
Pembentukan modal tetap domestik bruto mencakup pengadaan,
pembuatan atau pembelian barang modal baru dari dalam negeri dan barang
modal ataupun bekas dari luar negeri. Barang modal yang dibeli atau dibuat
sendiri adalah barang tahan lama yang digunakan untuk berproduksi dan
biasanya berusia pakai 1 tahun atau lebih.
Pembentukan modal tetap domestik bruto dibedakan atas :
1. pembentukan modal tetap berupa bangunan/konstruksi, dan
2. pembentukan
modal
tetap
berupa
mesin-mesin
dan
alat-alat
perlengkapan, baik yang berasal dari impor maupun hasil produksi dalam
negeri.
Data
dasar
yang
digunakan
oleh
BPS
dalam
menghitung
pembentukan modal tetap domestik bruto adalah data penyediaan bahan
atau barang yang digunakan untuk perkiraan nilai produksi sektor bangunan,
data penyediaan barang modal berupa mesin-mesin dan alat perlengkapan
untuk perkiraan pembentukan modal tetap yang berasal dari impor dan
produksi dalam negeri, serta indeks tersebut diatas. Metode yang dipakai
oleh BPS dalam perhitungannya adalah pendekatan arus barang (coomodity
flow approach).
Untuk pembentukan modal tetap bruto berupa bangunan/konstruksi,
nilainya dihitung dengan menjumlahkan nilai seluruh keluaran (output) sektor
konstruksi,
yaitu
nilai
bahan
bangunan/konstruksi
ditambah
ongkos
angkut/dan margin perdagangan serta biaya lain berupa jasa serta biaya
primer. Nilai keluaran sektor bangunan yang berasal dari perbaikanperbaikan
ringan/kecil
tidak
dihitung
sebagai
pembentukan
modal.
Sedangkan untuk pembentukan modal tetap bruto berupa mesin-mesin dan
alat perlengkapan, nilainya dihitung dengan menjumlahkan nilai mesin/alat
yang bersangkutan ditambah ongkos angkut dan margin perdagangan serta
biaya-biaya lainnya. Adapun data untuk perubahan stok merupakan suatu
5 http://www.mercubuana.ac.id
Download