BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500 ribu perempuan meninggal karena hamil,melahirkan (mudanijah,2008). Status kesehatan di suatu Negara ditentukan salah satunya oleh AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB). AKI dan AKB yang menurunmenandakanstatus kesehatan Negara tersebut baik. AKI dan AKB yang masih tinggi telah lama menggundang perhatian pemerintah . Menurut hasil berbagai survei, tinggi rendahnya AKI dan AKB disuatu Negara dapat dilihat dari kemampuan untuk memberikan pelayanan obstetrik yang bermutu dan menyaluruh. Hasil survei demografi kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2007 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu mengalami penurunan jika di banding tahun 2002-2003 yaitu 307 per kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu adalah sebagai berikut: perdarahan 28%, pre eklamsi dan eklamsi 24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, tauma obstetric 5%, emboli obstetric 3%. Angka kematian bayi menurun dari 46 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1997 dan menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Demikian juga angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada 1 Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 2 tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Sejalan dengan penurunan angka kematian bayi, umur harapan hidup meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007. Prevalensi gizi kurang pada balita, menurun dari 25,8% pada akhir tahun 2003 menjadi sebesar 18,4 % pada tahun 2007 Menurut WHO (2000) 500.000 perempuan meninggal dunia setiap tahunya Negara berkembang ibu hamil dan bersalin mempunyai resiko kematian 200 kali lebih besar daripada Negara maju. Angka kematian ibu di Negara maju berkisar 30 per 100.000 kelahiran hidup,sedangkan Negara berkembang berkisar antara 800 per kelahiran hidup. Ini merupakan sebagai akibat dari komplikasi kehamilan dan melahirkan ,angka kesakitan yang diakibatkan oleh infeksi pra dan pasca persalinan bahkan lebih tinggi yakni 15 kali lebih dari angka kematian (Depkes.200:1). Penyebab langsung kematian ibu adalah Perdarahan,infeksi dan eklamsi.Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia,kurang energy kronis(KEK) dan keadaan 4 terlalu ( terlalu muda,tua,sering dan banyak). Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal nonteknis yang masuk kategori peyebab mendasar, seperti rendahnya status wanita, ketidakberdayaan dan taraf pendidikan yang rendah(Saefuddin,2006:6). Kualitas pelayanan kesehatan,khususnya pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dipengaruhi oleh banyak faktor,namun kemampuan tenaga kesehatan (bidan,dokter,dokter spesialis) merupakan salah satu faktor utama,mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi sekitar saat persalinan dan 95% penyebab Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 3 sering tidak dapat diperkirakan,maka upaya mempercepat AKI adalah mengupayakan agar ibu setiap persalinan ditolong atau minimal (didampingi oleh bidan) pelayanan obstetrik sedekat mungkin kepada semua ibu hamil dan pemeriksaan kehamilan secara teratur ( Saefuddin,2006:7). Angka kematian ibu dapat dicegah dan diturunkan, misalnya kematian akibat perdarahan dengan persalinan tepat dan cepat dan dengan ditolong oleh tenaga-tenaga kesehatan yang terlatih dan terdidik. Persediaan darah yang cukup,toxaemia dengan prenatal care(perawatan dan pengawasan sebelum melahirkan,jadi perawatan dan pengawasan selama masa kehamilan) yang teliti,infeksi dengan kebersihan badan, pertolongan aseptis dan dengan antibiotika. Tugas bidan dalam berperan menurunkan AKI adalah memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir, bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra nikah, pertolongan persalinan, melakukan pergerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB dapat diturunkan dengan memperdalam ilmu pengetahuan kebidanan dan kepada keterampilan ibu dan dalam bayi, memberikan salah satunya asuhan dengan magang/praktek di BPM atau klinik guna mengasah dan melatih kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas di masa ini dan masa yang akan datang (Saffudin, 2010). Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 4 Kewenangan normal seorang bidan adalah melakukan pelayanan kesehatan ibu, memberikan pelayanan kesehatan anak, memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi: 1. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit 2. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter) 3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan 4. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan 5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah 6. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas 7. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya 8. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi 9. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 5 Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi, penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), hanya dapat dilakukan oleh bidan yang telah mendapat pelatihan untuk pelayanan tersebut. Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang belum ada dokter, bidan juga diberikan kewenangan sementara untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal, dengan syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kewenangan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal tersebut berakhir dan tidak berlaku lagi jika di daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter. Berdasarkan latar belakang di atas,maka pada kesempatan ini penulis akan membahas kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, dan Nifas Normal Pada Ny F umur 25 tahun G1P1A0 umur kehamilan 40 minggu di BPS UMMI KHAMIDAH, Amd.Keb Wonosobo 1.” B. Rumusan Masalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Masa antara Bayi dan Neonatus pada Ny. F di BPM Umi Khamidah, Amd.Keb. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 6 C. TujuanPenulisan 1. TujuanUmum Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, perawatan bayi baru lahir dan keluarga berencana. 2. TujuanKhusus 1) Dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 2) Dapat menegakkan diagnose pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 3) Dapat menentukan antisipasi masalah yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 4) Dapat menentukan perlu tidaknya tindakan segera yang harus dilakukan pada waktu kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 5) Dapat menentukan perencanaan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 6) Dapat melaksanakan perencanaan yang telah dibuat dalam tindakan nyata pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB. 7) Dapat melakukan evaluasi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB D. Ruang Lingkup Dalam penulisan laporan studi kasus ini membahas Manajemen Kebidanan Komprehensif pada Ny F mulai dari pengawasan kehamilan, persalinan, perawatan pada masa Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 7 nifas, perawatan bayi baru lahir, sampai pelaksanaan program KB di BPM Ummi Khamidah, Amd.Keb. E. Manfaat 1. Manfaat bagi teoritis a. Dapat menjadi acuan untuk melakukan asuhan secara komperhensif b. Dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tentang Asuhan Kebidanan secara Koperhensif 2. Manfaat bagi praktis a. Bagi profesi Dapat menjadi bahan pengetahun dan pertimbangan sebelum melakukan tindakan asuhan kebidanan secara komprehensif b. Bagi mahasiswa Dapat menambah wawasan dan ketrampilan tentang cara Asuhan Kebidanan Secara Koperhensif . 3. Metode Pengumpulan Data Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney. Yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan dan evaluasi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan sekunder. 1. Anamnesa Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pasien dan pihak keluarga yang berhubungan dengan masalah tersebut. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 8 2. Pemeriksaan Fisik Penulisan mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan inspeksi dan palpasi. Inspeksi : pada inspeksi umum pemeriksaan melihat perubahan yang terjadi secara umum sehingga dapat diperoleh kesan keadaan umum pasien (Matondang, dkk.2009). Palpasi : yaitu pemeriksaan dengan meraba, mempergunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak dan jari tangan. Dengan palpasi dapat ditentukan bentuk, besar, tepi permukaan serta konsistensi organ. Konsistensi organ dinyatakan dengan lunak, keras, kenyal, kistik, atau befluktuasi (Matondang, dkk.2009). 1. Dokumentasi Penulis menggunakan catatan pendokumentasian yang ada kaitannya dengan pasien. Seperti ; status pasien, buku catatan persalinan. 2. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan ibu nifas, perdarahan post partum, dan atonia uteri. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 9 3. Media Elektronik Penulis menggunakan situs website yang berhubungan dengan studi kasus yang dilakukan. 4. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka membahas tentang : A. Tinjauan Teori Medis Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir Varney yang terdiri dari 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana tindakan dan evaluasi. C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun Kepmenkes dan standar pelayanan Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014 10 kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil. BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan atonia uteri mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah / potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan pelaksanaan dan evaluasi serta perkembangan dengan menggunakan SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan maslah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu nifas dengan perdarahan post partum. BAB V PENUTUP Berisi simpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Elanuari Kartikawati, Kebidanan DIII UMP, 2014