Rahasia di Balik Pembuatan Film Animasi

advertisement
Rahasia di Balik Pembuatan Film Animasi
RanggaWisnuWardhana
http://artikelaplikasikomputer.blogspot.com/
Abstrak
Kalau kita tengok ke belakang, ”Toy Story” (1995), film debutan Pixar yang dibiayai
dan dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang
secara penuh menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital
lain seperti Blue Sky Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner
Bros.), Onation Studios (Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia
Pictures), DreamWorks, dan yang lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film
sejenis.
Keywords: Film, Komputer, animasi
Pendahuluan
Tentu tak sedikit dari kita yang mempertanyakan dengan teknologi apa dan bagaimana
film-film kreatif ini dibuat. Ternyata, kunci pembuatan film-film ini adalah sebuah
aplikasi komputer grafis yang disebut computer generated imagery (CGI). Dengan
perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang
dikehendaki. Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion (bisa didownload di sourceforce.net), Maya, Blender, dan lain-lain. CGI 2D dipakai pertama
kali pada film ”Westworld” (1973) karya novelis scifi Michael Crichton dan sekuelnya
”Futureworld” (1976) menggunakan CGI 3D untuk membuat tangan dan wajah yang
dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of
Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan sentuhan animasi
yang bagus. Film ”Tron” (1982) dan ”The Last Starfighter” (1984) termasuk yang gagal
karena efek yang mereka berikan kelihatan sekali buatan komputer.
LisensiDokumen:
Copyright © 2008-2014 ilmuti.org
Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan
copyright
yang
disertakandalamsetiapdokumen.
Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org
Pembahasan
Revolusi ”Jurassik Park”
Teknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa
iklan komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang
sangat tinggi dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti
membuat miniatur untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah
aktor figuran untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.
Di tahun 1991 film ”Terminator 2: Judgement Day” yang dibintangi Gubernur
California sekarang Arnold Schwarzeneger membuat decak kagum penonton dengan
efek morphing (perubahan dari satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara
halus) dan liquid metal si penjahat pada beberapa aksinya. Dua tahun kemudian film
legendaris tentang dinosaurus, ”Jurassic Park” juga memberikan efek visual yang
mengagumkan pada makhluk purba itu sehingga tampak betul-betul hidup. ”Jurassic
Park” membawa revolusi pada industri perfilman dan Hollywood bertransisi dari
animasi konvensional menjadi teknik digital.
Tahun berikutnya, ”Forrest Gump”, film drama dengan aktor tersohor Tom Hanks,
juga memanfaatkan teknologi CGI untuk efek menghilangkan salah satu kaki Letnan
Dan (dimainkan Gary Sinise) agar tampak pincang betulan. Efek lainnya adalah
pergerakan bola ping-pong yang sangat cepat ketika dimainkan oleh Tom Hanks.
Bahkan, adegan dengan efek bulu melayang di udara merupakan garapan sebuah studio
animasi di Bandung.
LisensiDokumen:
Copyright © 2008-2014 ilmuti.org
Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan
copyright
yang
disertakandalamsetiapdokumen.
Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org
”Digital grading”
CGI pun semakin mendarah daging dalam industri perfilman modern selanjutnya.
Mulai tahun 2000-an, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada
sebuah film.
Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan
berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan komputer dengan perbedaan yang
tidak kentara. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter
Jackson, ”Lord of The Ring”, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian
penuh sesak, tentu dengan bantuan perangkat lunak simulasi.
Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital
grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat
lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contohnya wajah Sean Bean
(pemeran Boromir) dalam ”The Lord of the Rings: the Two Tower” ketika mati dibuat
lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer. Lantas,
bagaimana dengan mimik wajah yang bisa mengekspresikan perasaan haru, sedih,
ataupun gembira pada tokoh ciptaan komputer? Dalam pembuatannya, animasi
komputer mengkombinasikan vektor grafik dengan pergerakan yang sudah terprogram.
Bagian-bagian utama seperti pada wajah, tangan, kaki, dll terdiri dari sejumlah variabel
animasi yang akan dikendalikan dengan pemberian nilai tertentu untuk menampilkan
ekspresi atau mimik wajah yang dikehendaki.
Tokoh Woody dalam ”Toy Story” terdiri dari 700 variabel animasi dengan 100
variabelnya sendiri untuk wajahnya saja. Jadi, tidak heran berbagai ekspresi wajah
seperti tertawa, terkejut, dan sedih bisa dibuat dengan mempermainkan 100 variabel
tadi.
LisensiDokumen:
Copyright © 2008-2014 ilmuti.org
Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan
copyright
yang
disertakandalamsetiapdokumen.
Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org
Cukup mahal
Sekumpulan variabel dengan nilai yang berubah pada setiap frame yang ditampilkan
berurutan menjadi kontrol pergerakan figur tersebut. Hebatnya, animator ”Toy Story”
mengendalikan variabel-variabel animasinya secara manual. Bisa jadi, bagi seorang
animator yang berbakat, terampil dan berpengalaman malah menghasilkan efek yang
lebih bagus dibanding acting orang asli. Kalau dilihat dari ukurannya, satu frame CGI
untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4–6 megapiksel. Contohnya, ”Toy Story”
berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Bayangkan saja, ternyata waktu yang
dibutuhkan untuk rendering tiap frame sekira 2-3 jam, bahkan bisa 10 kali lebih lama
untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin
tinggi, tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan karena mereka akan membuat
adegan yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Kendati demikian,
dengan peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial
ke depan. Sebagai gambaran, untuk pembuatan film ”Madagascar”, para teknisi
menggunakan 2.500 komputer Linux Cluster yang dipasang di dua studio Dream Works
dan lab penelitian komputer Hewlett Packard di Palo Alto, California. Komputer
sebanyak itu digunakan untuk ”tugas besar” siang malam rendering frame demi frame
film berukuran gigabit. Untuk membuat film ”Madagascar” sampai jadi, dibutuhkan
waktu lebih dari 11 juta jam. Menurut Andy Hendrickson, kepala produksi
DreamWorks, separuh dari anggaran biaya produksi yang kabarnya mencapai 90 juta
dolar AS dipergunakan untuk animasi komputer. Dalam produksinya itu DreamWorks
sekaligus menciptakan beberapa teknik yang bisa digunakan lagi untuk film-film
animasi selanjutnya.
LisensiDokumen:
Copyright © 2008-2014 ilmuti.org
Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan
copyright
yang
disertakandalamsetiapdokumen.
Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org
Penutup
Tidak semua film ciptaan komputer berjalan mulus menjadi box office di pasaran.
Contohnya, film yang dikembangkan dari sebuah game yaitu ”Final Fantasy: The Spirit
Within” (2001). Meski terkenal sebagai film pertama yang menciptakan tokoh manusia
dengan CGI, tapi pasar tak antusias menyambutnya. Tak heran bila setelah produksi ke2 ”Final Flight of the Osiris” sebuah film pendek sebagai prolog film ”The Matrix
Reloaded”, Square Pictures gulung tikar. Pengembangan teknologi CGI terus dilaporkan
setiap tahun pada konferensi tahunan SIGGRAPH mengenai komputer grafis dan teknik
interaktif yang dihadiri oleh puluhan ribu profesional komputer. Di sini para tokoh di
balik penciptaan animasi-animasi bertemu. Bukan hal yang tidak mungkin suatu
hari kelak para animator Indonesia pun akan banyak berbicara di pentas dunia.
Referensi
http://artikelaplikasikomputer.blogspot.com/
Biografi
NamasayaRanggaWisnuWardhana, kesibukansaatinisayabekerja di PT. BCA.Tbk dan
saya kuliah mengambil jurusan Teknik Informatika dengan Konsentrasi jurusan System
Arsiteksur.Saya sangat menyukai dunia rancang bangun computer, untuk info lebih
lanjut lagi bias akses media sosialsaya di facebook :ranggawisnuwardhana. Twitter :
@agawardhana
LisensiDokumen:
Copyright © 2008-2014 ilmuti.org
Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan
copyright
yang
disertakandalamsetiapdokumen.
Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org
Download