Terapi Komplementer adalah metode pengobatan yang caranya berbeda dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran (mengandalkan obat kimia dan operasi) yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pengobatan Komplementer-Alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yang belum diterima dalam kedokteran konvensional. Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawatan yang menerapkan pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dalam penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga pelaksananya dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer – alternatif. Pengobatan KOMPLEMENTER menggabungkan sistem pengobatan konvensional dengan sistem pengobatan non konvensional Pengobatan ALTERNATIF Meninggalkan pengobatan konvensional dengan memakai pengobatan non konvensional Terapi suportif Mengontrol gejala Meningkatkan kualitas hidup Teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pengobatan konvensional, yaitu sebagai berikut : 1. Akupuntur 2. Terapi hiperbarik 3. Terapi herbal Akupuntur adalah terapi tusuk jarum Prinsip: untuk menjaga, mengobati dan mempertahankan keseimbangan energi dalam tubuh Manfaat: migrain, insomnia, HT dll Terapi yang memanfaatkan oksigen murni Prinsip: pasien menggunakan masker oksigen Manfaat: keracunan gas, stroke, vertigo dll Terapi herbal adalah terapi menggunakan tanaman/tumbuhan yang memiliki nilai lebih dalam pengobatan Contoh: jahe, sereh, kumis kucing dll Manfaat: kolesterol, rematik, batu ginjal dll Teknik relaksasi Terapi musik Masase Diit Aromaterapi Hipnoterapi