ABSTRACT This research purpose to analyses and tests information content from an politics event, to know is Indonesia stock exchange efficiency in information with semi strong form, and purpose of last is test in difference empiric market reaction before and after event of passing away it former Soeharto president. Sample applied in this research 58 ( fifty eight) manufacturing firms and methodologies applied in this research is event study with political event passed away it former Soeharto president, where research period applied is Ill market days divided in 100 (one hundred) day as estimation period, and 11 (eleven) day applied as case period. And result of this research is event of passing away it former Soeharto president market reacted at with existence of abnormal return significant at the events day and five days after events, existence of this reaction also is strenghtened with its the trading volume activity significant happened at case period ( 5 day before, l day at the time of events, and 5 day after events). Result of difference testing of market reaction before and after events pass away it former Soeharto president, is Average abnormal return before and after events do not different , while difference is reacting market by using size average trading volume activity between before and after event nor happened difference result of this doesn't support prior research all which average of finding difference. Not its the consistent result obtained in research is more because different in observation amounts and sample applied. As a whole inferential that that Indonesia stock market (Indonesia Stock Exchange) increasingly sensitive to non economic event, side that is Indonesia stock market stays at market efficiency in information with semi strong form. Keyword : event study, market reaction, efficient market, semi strong form. X ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris muatan informasi (information content) dari sebuah peristiwa politik, untuk mengetahui apakah bursa efek indonesia efisiensi secara informasi dengan bentuk setengah kuat, dan tujuan yang terakhir adalah menguji secara empiris perbedaan reaksi pasar sebelum dan setelah peristiwa wafatnya mantan presiden Soeharto. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 58 (lima puluh delapan) perusahaan manufaktur dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study dengan mengunakan peristiwa politik wafatnya mantan presiden Soeharto, dimana periode penelitian yang digunakan adalah sebanyak 111 hari bursa yang terbagi dalam 100 (seratus) hari sebagai periode estimasi, dan 11 (sebelas) hari digunakan sebagai periode kejadian. Dan hasil penelitian ini adalah peristiwa wafatnya mantan presiden soeharto direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan pada saat terjadinya peristiwa dan lima hari setelah terjadinya peristiwa, adanya reaksi ini juga diperkuat dengan ditemukanya trading volume activity signifikan yang terjadi pada periode kejadian (5 hari sebelum, 1 hari pada saat terjadinya peristiwa, dan 5 hari setelah terjadinya peristiwa). Hasil pengujian perbedaan reaksi pasar sebelum dan setelah terjadinya peristiwa wafatnya mantan presiden soeharto adalah Average abnormal return sebelum dan setelah terjadinya peristiwa cenderung tidak berbeda, sedangkan perbedaan reaksi pasar dengan menggunakan ukuran average trading volume activity antara sebelum dan setelah peristiwa juga tidak terjadi perbedaan hasil ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang rata-rata menemukan perbedaan. Tidak konsistenya hasil yang diperoleh dalam penelitian lebih dikarenakan karena jumlah pengamatan yang berbeda dan perbedaan sample yang digunakan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bahwa pasar modal Indonesia (Bursa Efek Indonesia) semakin peka terhadap peristiwa-peristiwa non ekonomi, disamping itu pasar modal Indonesia berada pada efisiensi pasar secara informasi dengan bentuk setengah kuat. Kata Kunci: studi peristiwa, reaksi pasar, pasar efisien, bentuk setengah kuat XI