Templat tugas akhir S1

advertisement
i
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH
PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT
CISARUA-BOGOR
SAKINAH SIREGAR
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Hubungan
Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk
Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014
Sakinah Siregar
NIM I34100002
iv
v
ABSTRAK
SAKINAH SIREGAR. Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan
Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt.
Dibimbing oleh YATRI INDAH KUSUMASTUTI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kekuatan rancangan pesan,
ragam media penyampaian pesan dan frekuensi penyampaian pesan dalam
kegiatan komunikasi pemasaran, menganalisis hubungan karakteristik pengunjung
dengan keputusan konsumen Eyoci Hommamade, dan menganalisis hubungan
komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden
berjumlah 40 orang yang dipilih berdasarkan teknik accidental sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
kekuatan rancangan pesan dan ragam media penyampaian pesan dalam memilih
produk, ada hubungan tingkat pendidikan konsumen dalam memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dan terdapat hubungan signifikan antara komunikasi
pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci
Homemade yoghurt.
Kata kunci : ragam media, kekuatan rancangan pesan, keputusan konsumen,
komunikasi pemasaran.
ABSTRACT
SAKINAH SIREGAR. Anlyzing the Correlation Marketing with the Consumer’s
Decision Chosiing Eyoci Homemade Yoghurt products. Supervised by YATRI
INDAH KUSUMASTUTI.
The research aims to identifyng the corellation design of marketing
communication activities messaging, variety of communication media messages,
and frequency of delivery of marketng message, analyzing the correlation between
consumer characteristics with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade
Yoghurt products, and analyzing the correlation between marketing
communication with consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt
products. The research used quantitative and qualitative approaches. Respondent’s
amounted 40 people were choosen by accidental sampling technique. The result
showed design of marketing communication activities messaging, variety of
communication media messages significantly correlated with consumer’s decision
choosing Eyoci Homemade Yoghurt products. Consumer characteristics not
significantly correlated in consumers choosing Eyoci Homemade Yoghurt
products. Marketing communication have significantly correlated with
consumer’s decision choosing Eyoci Homemade Yoghurt products .
Keywords : variety of communication media messages, and frequency of delivery
of marketng message, consumer’s dicision, marketing communication.
vi
vii
ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH
PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT
CISARUA-BOGOR
SAKINAH SIREGAR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
viii
ix
Judul Skripsi
Nama
NIM
: Analisis Hubungan Komunikasi Pemasaran Dengan Keputusan
Konsumen Dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt,
Cisarua – Bogor.
: Sakinah Siregar
: I34100002
Disetujui oleh
Ir Yatri Indah Kusumastuti, MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Siti Amanah, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus: ________________
x
xi
PRAKATA
Untaian puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Semesta Alam, yang masih memberikan nikmat jasmani dan rohani serta waktu
yang bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi dengan judul “Analisis Hubungan
Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt Cisarua-Bogor“ dapat diselesaikan tanpa
hambatan dan masalah yang berarti. Pujian dan sholawat senantiasa penulis
sampaikan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau, dan para sahabat hingga
tabi’in dan pengikutnya hingga hari akhir.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Ayah Mahlul Wardi Siregar, Ibunda Harnida Rosila Dewi, Kakak dan Adik
tercinta yang merupakan sumber motivasi penulis dalam segala hal.
2. Ir Yatri Indah Kusumastuti, MSi dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
mencurahkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang
sangat berarti selama penulisan skripsi ini.
3. Ir Fredian Toni Nasdian, MSi dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing penulis dan memberi masukan dalam hal akademik.
4. Pihak Eryf Farm dan Eyoci Homemade Yoghurt sebagai objek penelitian
penulis atas waktu, kesempatan, informasi, dan dukungan yang diberikan.
5. Saefihim S.KPm selaku teman yang sangat membantu dan telah mencurahkan
waktu dan ilmu yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
6. Ruli Indrapraja S. Hut, Muhammad Reza, Yudistira Saraswati, Anggi
Pratama, Gebyar Trisula Pinandita, Dwi Izmi Handayani, Putri Nurgandini,
Fadhianisa Pratiwi, Tari A Saputri, Rizka Gusti Amelia, Ratu Anna Rufaida
atas semangat dan dukungan yang telah diberikan.
7. Teman-teman satu bimbingan, Rima Febriani, dan Lorensa Virgiana yang
saling menyemangati satu sama lain.
8. Teman-teman seperjuangan SKPM 47 atas semangat dan kebersamaan selama
ini.
9. Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan yang tidak dapat di tulis
satu persatu sehingga terselesaikannya skripsi ini
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Bogor, Juli 2014
Sakinah Siregar
xii
xiii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Kegunaan Penelitian
3
PENDEKATAN TEORITIS ................................................................................ 5
Tinjauan Pustaka
5
Komunikasi Pemasaran
5
Karakteristik Konsumen
9
Keputusan Konsumen
10
Kerangka Pemikiran
12
Hipotesis Penelitian
13
Definisi Operasional
13
PENDEKATAN LAPANGAN
17
Lokasi dan Waktu Penelitian
17
Teknik Sampling dan Pengumpulan Data
17
Teknik Pengolahan dan analisis Data
18
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................ 19
Sejarah Singkat Eyoci Homemade Yoghurt
19
Visi, Misi, dan Tujuan Eyoci
20
Tujuan
20
Stuktur Organisasi Eyoci
21
Jam Kerja Produksi
21
Sistem Upah
22
Pengadaan Bahan Baku
22
Produk Dan Proses Produksi
22
Komunikasi Pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt
23
KARAKTERISTIK KONSUMEN EYOCI HOMEMADE YOGHURT
25
Usia
25
Jenis Kelamin
25
Pendidikan Terakhir
26
Status Pekerjaan
27
Tingkat Pendapatan
27
KOMUNIKASI PEMASARAN EYOCI HOMEMADE YOGHURT
29
Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan
29
Ragam Media dan Frekuensi Penyampaian Pesan
32
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN MEMILIH PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT
35
Hubungan Jenis Kelamin dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt
35
Hubungan Usia dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci
Homemade Yoghurt
36
xiv
Hubungan Pendidikan Terakhir dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt
37
Hubungan Antara Pekerjaan dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt
38
HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH EYOCI HOMEMADE YOGHURT
39
Hubungan Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan dengan Keputusan Konsumen
dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
39
Hubungan Antara Ragam Media Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
40
Hubungan Antara Frekuensi Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
41
Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam
Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
42
PENUTUP
45
Simpulan
45
Saran
45
DAFTAR PUSTAKA
47
LAMPIRAN
Error! Bookmark not defined.
RIWAYAT HIDUP
54
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Judul
Halaman
Kerangka umum komunikasi pemasaran
8
Jumlah dan presentasi responden Eyoci Homemade
23
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
24
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
25
Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
25
Yoghurt berdasarkan status pekerjaan
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
26
Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
27
Yoghurt berdasarkan status pekerjaan
Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade
28
Yoghurt berdasarkan tingkat pendapatan
Jumlah dan persentase tingkat kekuatan rancangan pesan
29
responden Eyoci Homemade Yoghurt
Jumlah dan persentase ragam media penyampaian pesan
31
responden Eyoci Homemade Yoghurt
Nilai koefisien korelasi dan signifikasi berdasarkan hasil
pengujian korelasi antara karakteristik konsumen dengan
keputusan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt pada
33
tahun 2014
Nilai koefisien dan signifikan berdasarkan hasil
pengujian korelasi antara pelaksanaan komunikasi
pemasaran dengan keputusan konsumen memilih produk
39
Eyoci Homemade Yoghurt pada tahun 2014
Jumlah dan presentase tahap pengambilan keputusan
43
AIDCA responden Eyoci Homemade Yoghurt
xvi
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
2
Judul
Kerangka pemikiran
Stuktur organisasi Eyoci
Judul
12
20
xviii
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2
3
4
5
Judul
Pertanyaan mendalam
Kerangka sampling responden
Dokumentasi produk Eyoci Homemade Yoghurt
Hasil uji statistik chi square dan rank spearman
Halaman
46
50
52
55
xx
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu merupakan produk bernilai gizi tinggi yang sangat berperan dalam
peningkatan gizi masyarakat, selain efisiensi dalam pemanfaatannya produk asal
hewan ini juga mudah diolah menjadi produk olahan susu dan dikombinasikan
dengan produk pangan lain untuk kebutuhan konsumsi. Pemanfaatan teknologi
dalam pengolaannya sangat beragam, dari metode kontemporer yang sederhana
hingga pengolahan modern terutama untuk produksi secara massal. Oleh karena
itu, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka tercipta
banyak inovasi dalam pengolahan misalnya mentega, es krim, keju, yogurt, dan
produk olahan makanan lainnya (Widodo, 2003).
Kontribusi peternakan terhadap PDB pertanian terus meningkat sebesar 6.35
persen pada tahun 1999. Bahkan menurut Badan hukum/usaha (2002) kontribusi
peternakan meningkat hingga 9,4 persen tertinggi diantara sub sektor pertanian.
Peternakan sapi terbukti memberikan gambaran yang menarik akan potensi
pengembangan usaha pada masa yang akan datang. Yoghurt merupakan salah satu
produk yang dihasilkan dari susu yang diolah dan sudah dikenal masyarakat
umum. Pada mulanya yoghurt merupakan minuman tradisional masyarakat daerah
Balkan dan Timur Tengah. Perkembangan selanjutnya, menunjukkan bahwa
yoghurt menjadi produk pangan yang diterima dengan baik oleh masyarakat
umum di seluruh dunia. Yoghurt dapat dibuat dari berbagai jenis susu hasil
perahan ternak dan susu kacang kedelai. Akan tetapi produksi yoghurt saat ini
didominasi oleh susu yang berasal dari susu sapi.
Minat masyarakat terhadap yoghurt dikarenakan yoghurt memiliki citarasa
yang khas, lembut, asam, segar, dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
tubuh. Manfaat ini diperoleh dari kandungan bakteri probiotik pada yoghurt yang
berguna bagi pencernaan makanan dalam usus manusia. Namun demikian tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangannya saat ini lebih mengarah pada gaya
hidup di kalangan masyarakat menengah ke atas, sehingga seringkali manfaat
kesehatan yang seharusnya ada pada produk-produk yoghurt yang ada saat ini
mulai berkurang dan disadari mulai mempengaruhi tingkat kepercayaan
masyarakat (Setiawan 2006). Besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap
yoghurt dapat dilihat melalui data impor yoghurt yang mengalami kecenderungan
meningkat. Kementerian Perindustrian (2011) mencatat bahwa jumlah impor
yoghurt nasional sebanyak 734 985 kg. Volume tersebut mengalami penurunan
sebesar 44.87 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, volume impor
yoghurt nasional sempat mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2006
yaitu sebesar 321.1 persen.
Tingginya kebutuhan yoghurt nasional memberikan peluang yang besar bagi
para pengusaha produk olahan susu, terutama yoghurt. Melihat peluang tersebut,
sejumlah produsen susu telah memanfaatkan peluang ini untuk masuk ke dalam
industri yoghurt termasuk salah satu diantaranya adalah usaha rumah tangga
Eyoci Homemade Yoghurt Eryf Farm. Eyoci Homemade Yoghurt Eryf Farm yang
selanjutnya ditulis dengan Eyoci (Eryf Yoghurt Cisarua) merupakan produk baru
2
hasil produksi peternakan perseorangan milik Bapak Eryf yang bernama Eryf
Farm.
Usaha ini terbilang baru maka menjadikan pembeli sebagai prioritas, dan
mensosialisasikan secara terus menerus mengenai pentingnya Yoghurt. Dalam
memasarkan produknya, Eyoci memiliki strategi tersendiri untuk mengatasi
persaingan dengan produk yoghurt lainnya. Namun, karena baru beberapa tahun
didirikan, Eyoci belum memiliki konsep komunikasi pemasaran yang baik dan
matang. Eyoci baru memanfaatkan dua bauran komunikasi pemasaran dalam
memasarkan produknya kepada calon konsumen. Bauran komunikasi pemasaran
yang digunakan Eyoci saat ini, yaitu word of mouth (WOM) atau mulut ke mulut
dan pemasaran langsung melalui media twitter dan brosur. Bauran komunikasi
pemasaran tersebut digunakan dalam memasarkan produk Eyoci dan juga
berhubungan langsung dalam membuat konsumen mengambil keputusan untuk
membeli produk Eyoci tersebut. Komunikasi pemasaran yang dilakukan Eyoci
juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
keberadaan Eyoci sehingga masyarakat tertarik untuk mencoba membeli produk
tersebut atau mengunjungi Eyoci. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji
apakah pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat menarik
masyarakat untuk berkunjung dan membeli produk yang ditawarkan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan penelitian yang
dapat dirumuskan oleh pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Sejauh mana tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media
penyampaian pesan, frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan
komunikasi pemasaran dalam kegiatan komunikasi pemasaran Eyoci
Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
2. Bagaimanakah hubungan karakteristik pengunjung dengan keputusan
konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
3. Bagaimanakah hubungan komunikasi pemasaran dengan keputusan
konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media
penyampaian pesan dan frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan
komunikasi pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor.
2. Menganalisis hubungan karakteristik pengunjung dengan keputusan
konsumen Eyoci Hommamade Yoghurt, Cisarua – Bogor.
3. Menganalisis hubungan komunikasi pemasaran dengan keputusan
konsumen Eyoci Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor.
3
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai komunikasi
pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produk Eyoci Hommamade
Yoghurt, Cisarua – Bogor dan melihat sejauh mana komunikasi pemasaran
tersebut mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih produk. Secara lebih
khusus, penelitian ini akan bermanafat bagi beberapa pihak, yakni:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian –
penelitian selanjutnya yang sejenis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan
dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.
2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mengenal produk olahan pertanian, khususnya Eyoci, sehingga masyarakat
tertarik untuk mencoba dan membeli. Selain itu, hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai
komunikasi pemasaran yang dilakukan dari produk Eyoci itu sendiri.
3. Bagi instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dan perbaikan
dalam meningkatkan kualitas produk serta komunikasi pemasaran yang
dilakukan, sehingga produk tersebut semakin dikenal masyarakat dan
memiliki pasar yang luas.
4
5
PENDEKATAN TEORITIS
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi mempunyai keterkaitan yang erat dengan pemasaran karena
keduanya berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan
perusahaan. Menurut Bianco dikutip oleh Hermawan (2012) Komunikasi dan
pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan pemasaran memegang
peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa adanya komunikasi dalam
pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak akan mengetahui tentang
keberadaan suatu produk atau barang dan jasa. Konsep penting pemasaran adalah
pertukaran. Pertukaran yang dimaksud adanya kurang lebih dua pihak yang
mempunyai tujuan yang sama dan memperoleh kepuasan. Di dalam komunikasi
pemasaran kita mengenal dengan sebutan strategi komunikasi.
Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan
manajemen komunikasi untuk mencapai, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut
strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda-beda tiap
sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi (Effendy 1993). Dari definisi
Schultz yang dikutip Alifahmi (2008) beberapa hal yang perlu digaris bawahi
terkait dalam komunikasi pemasaran adalah bahwa semua fungsi manajemen
strategis atau bisnis strategis (perencanaan atau formulasi, implementasi hingga
evaluasi strategi), program komunikasi merek yang persuasive dalam jangka
panjang seperti (promosi, PR, iklan, hingga pelayanan pelanggan), menjangkau
khalayak internal dan eksternal (stakeholder) serta mencapai tujuan finansial
jangka pendek dan membangun nilai jangka panjang bagi suatu merek dan
pemegang saham. Berdasarkan definisi diatas maka komunikasi pemasaran adalah
menggabungkan ketiga disiplin ilmu dan profesi yakni strategi, pemasaran, dan
komunikasi.
Kennedy dan Soemanegara yang dikutip oleh Kusumastuti (2009)
menyatakan bahwa berbagai bentuk media yang digunakan (ragam media), daya
tarik pesan, kekuatan rancangan pesan, dan frekuensi penyajian pesan
mempengaruhi aktivitas komunikasi pemasaran. Aktivitas komunikasi pemasaran
bertujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Daya tarik
pesan diwujudkan sebagai strategi komunikasi pemasaran untuk
menginformasikan atau mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
Kusumastuti (2009) menyatakan hubungan antara pemasaran dengan
komunikasi sangatlah erat. Tanpa komunikasi dalam pemasaran, masyarakat
khususnya konsumen tidak akan mengetahui keberadaan suatu produk. Peran
komunikasi dalam transaksi pertukaran terjadi proses komunikasi langsung
maupun tidak langsung. Beberapa peran komunkasi dalam transaksi pertukaran
adalah sebagai berikut:
6
1.
2.
3.
4.
5.
Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan
produkyang ditawarkan. Melalui komunikasi pemasaran, konsumen
potensialdibujuk agar berhasrat masuk kedalam hubungan pertukaran.
Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk. Konsumen
diingatkanbahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan hingga
saat ini masih tersedia di pasaran.
Membujuk konsumen (pelanggan) dan konsumen potensial untuk melakukan
pembelian. Pesan- pesan yang disampaikan bersifat persuasif yaitu membujuk
mereka untuk melakukan tindakan pembelian.
Menunjukkan perbedaan (differentiating) produk yang dtawarkan oleh
perusahaan dengan perusahaan lain. Pemasar membedakannya dengan
menanamkan persepsi tertentu kepada konsumen, seolah-olah produk yang
ditawarkan memang berbeda dari produk lainnya.
Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep
periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik (appeal)
tertentu, sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berlambang.
Bauran Komunikasi Pemasaran
Konsep penting pemasaran adalah pertukaran. Didalam komunikasi
pemasaran dikenal dengan sebutan bauran pemasaran, yang mana terdiri dari
product, price, promotion, dan place. Bauran pemasaran membentuk faktorfaktor keputusan kunci dalam setiap rencana pemasaran termasuk dalam rencana
pemasaran produk pertanian. Sebagaimana pendapat Fandy Tjiptono (2004)
bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar
untuk membentuk karakteristik barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Bauran pemasaran dikelompokkan menjadi komponen 4P yaitu:
1. Produk (Products)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini
bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2. Harga (Price)
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen
untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh konsumen sehingga yang harus diperhatikan adalah
bagaimana harga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan karena wisatawan
sudah mengorbankan sejumlah uang untuk mendapatkan kepuasan, apabila
wisatawan tidak mendapatkan apa yang diinginkan maka yang terjadi adalah
wisatawan tidak mau lagi berkunjung kesana.
3. Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para wisatawan yang memungkinkan mereka dapat dengan mudah
sampai pada tujuan. Seseorang pasti lebih memilih tempat yang praktis dan
terdekat dengan posisinya pada saat itu.
7
4.
Promosi (Promotion)
Menurut Kotler (2000), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan
pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Promosi adalah
kegiatan yang dilaksnakan dengan maksud menyampaikan produk atau jasa
yang akan ditawarkan pada calon konsumen atau wisatawan, kegiatan
promosi idealnya dilaksanakan secara berkesinambungan melalui beberapa
media yang efektif seperti pembuatan pamlet, brosur, kartu nama ataupun
surat kabar yang menarik. Pemasar harus memadukan keseluruhan bauran
pemasaran agar dapat efektif dalam mengkomunikasikan pesan.
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat unsur, yaitu iklan,
promosi penjualan, humas/publikasi, dan penjualan pribadi. Namun George dan
Michael Belch dalam Morissan (2007) menambahkan dua unsur dalam
promotional mix, yaitu direct marketing dan interactive media. Arronson and
Tengling dalam Kulluvaara and Tornberg (2003), alat komunikasi pemasaran
dalam industri pariwisata, yaitu periklanan, pemasaran langsung, promosi
penjualan, dan pameran perdagangan. Menurut Smith dalam Kulluvaara and
Tornberg (2003), internet, sponsorship dan point of purchase juga termasuk dalam
alat komunikasi pemasaran tersebut. Dua unsur terakhir, yaitu direct marketing
dan interactive media telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran
dewasa ini untuk dapat berkomunikasi dengan khalayak sasarannya, sebagaimana
empat unsur sebelumnya. Unsur-unsur promotional mix tersebut, antara lain:
a. Periklanan
Iklan atau advertising sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk, pelayanan, atau ide yang dibayar oleh
satu sponsor yang diketahui. Sifat nonpersonal iklan, yaitu pada umumnya
tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari
penerima pesan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak dikenal oleh masyarakat. Hal ini dimungkinkan oleh daya jangkaunya
yang luas. Iklan ini menjadi instrumen promosi yang sangat penting
khususnya bagi perusahaan.
b. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan
dengan maksud menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan. Pemasaran
langsung mencakup aktifitas termasuk pengelolaan database, penjualan
langsung, telemarketing dan iklan tanggapan langsung.
c. Pemasaran Interaktif
Kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya
komunikasi secara interaktif melalui media massa, khususnya internet
melalui fasilitas World Wide Web (WWW). Media interaktif memungkinkan
terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat
berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga.
Tidak seperti bentuk tradisional komunikasi pemasaran berupa iklan yang
komunikasinya satu arah, media interaktif memungkinkan pengguna
melakukan berbagai fungsi, seperti menerima dan mengubah informasi dan
gambar, mengajukan pertanyaan, menjawab dan melakukan pembelian.
8
d.
e.
f.
Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah
atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang
diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh, pemberian potongan
harga (discount), kupon berhadiah, atau contoh gratis. Promosi penjualan
secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen. Hal ini ditujukan
kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang atau jasa yang
mencakup pemberian kupon, contoh produk, potongan harga, undian
berhadiah, dan lain-lain.
2. Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan. Hal ini
ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, seperti
para pedagang pengecer, pedagang besar dan distributor. Bentuk promosi
penjualan tersebut, yaitu pemberian bantuan dana promosi, pengaturan
atau penyesuaian harga jual produk, kontes/kompetisi penjualan, pameran
dagang, dan lain-lain.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Salah satu dari kegiatan
humas adalah publisitas, yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai
seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas merupakan
upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah, sedangkan
humas adalah komunikasi dua arah. Contoh publisitas, seperti komentar atau
editorial yang ditampilkan pada media massa mengenai produk barang
ataupun jasa dari perusahaan.
Penjualan Pribadi
Personal selling atau penjualan pribadi adalah suatu bentuk komunikasi
langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya (person-to-person
communication). Penjualan pribadi melibatkan kontak langsung antara
penjual dan pembeli. Penjualan pribadi mencakup pelayanan pramuniaga
ataupun penjual keliling. Melalui interaksi secara langsung ini, maka pihak
penjual dapat melihat dan mendengarkan tanggapan atau respon pembeli.
Dalam hal ini, penjual dapat langsung memodifikasi informasi yang harus
disampaikannya setelah menerima tanggapan dari calon pembeli.
9
Gambar 1. Kerangka umum komunikasi pemasaran
Humas
Penjualan
Iklan cetak dan
Kontes, game
Presskit
Siaran Kemasan Lotre Premi – Pidato
luar Kemasan
hadiah Samplin Seminar
dalam Film
Pekan raya
Laporan
Brosur Bruklet
Pameran
tahunan
Posster- plaflet
dagang
Sumbanan
Direktori
Demontrasi
amal
Repriint of ad
Kupon Rabat
Sporsorship
Baliho/billboard Pembiayaan
Publikasi
Display sign
bunga rendah
Hubungan
Poin of
Entertainment
masyarakat
purchase
Tunjangan
Lobbying
Display
Tukar tambah
Identity
Materi audio
Tie- ins
media
Visual Simbol
Masalah
atau logo Video
interen
tape
Event
Sumber: Sulaksana (2003)
Iklan
Promosi
Penjualan
Personal
Presentasi
Rapat penjualan
Progran intensif
Sampel
Pekan raya
Pemasaran
Langsung
Katalog
Mailing
Telemarketi
ng
Belanja
internet
TV
Shopping
Fax mail
E-mail
Voice mail
Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam proses
pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Setiap konsumen tidak peduli tuamuda, laki-laki atau wanita, kaya atau miskin, di kota atau di desa, mengkonsumsi
pangan setiap hari. Namun, konsumen juga membutuhkan barang lain selain
pangan. Menurut Sumarwan (2002), subbudaya bisa tumbuh dari adanya
kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat. Pengelompokkan masyarakat
biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan dan
sebagainya. Karakteristik konsumen yang berbeda tersebut dapat dikelompokkan
dalam beberapa kategori, yaitu demografi, ekonomi dan sosial ekonomi. Budaya
yang ada dalam masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih
kecil atau subbudaya. Demografi menggambarkan karakteristik penduduk, seperti
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis
keluarga, status pernikahan, lokasi geografis dan kelas sosial.
Menurut Schiffman dan Kanuk dikutip oleh Sumarwan (2002), Setiap jenis
konsumen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda, mulai dari usia, latar
belakang budaya, pendidikan dan keadaan sosial ekonomi lainnya. Hal tersebut
menyebabkan perilaku setiap konsumen pun beragam. Perbedaan usia pada
konsumen penting untuk dipahami karena perbedaan usia menyebabkan
perbedaan selera dan kesukaan terhadap suatu produk atau merek produk.
Pendidikan dan pekerjaan merupakan dua aspek yang saling berhubungan karena
pendidikan yang ditempuh konsumen akan menghasilkan pekerjaan yang
dilakukan. Kedua aspek tersebut juga mempengaruhi konsumen dalam pola
10
konsumsinya. Lokasi geografis juga merupakan aspek penting karena lokasi
tersebut menentukan akses konsumen dalam memperoleh produk yang
dikonsumsi. Akses yang dimiliki konsumen akan berbeda tergantung pada lokasi
tempat tinggal mereka. Lokasi tersebut menentukan apakah akses terhadap produk
yang mereka konsumsi dapat dengan mudah mereka peroleh sehingga mereka
dapat melakukan proses pembelian dengan mudah pula atau malah sebaliknya.
Hal tersebut perlu diperhatikan oleh seorang pemasar.
Pendapatan juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh
pemasar. Pendapatan menggambarkan kemampuan seorang konsumen dalam
membeli suatu produk. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin mampu
konsumen membeli suatu produk dengan merek tertentu. Selain itu, ada pula kelas
sosial yang merupakan pengelompokkan masyarakat ke dalam kelas atau
kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan mempengaruhi jenis produk, jenis jasa,
dan mereka yang dikonsumsi konsumen (Sumarwan 2002). Perbedaan kelas
tersebut berdasarkan pada perbedaan pendidikan, tingkat pendapatan, jenis
pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain.
Keputusan Konsumen
Schiffman dan Kanuk dikutip oleh Sumarwan (2002), mendefinisikan
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Seorang konsumen yang memiliki pilihan juga harus memiliki alternatif dari
pilihan tersebut. Alternatif pilihan harus dimiliki seorang konsumen karena satu
produk terdiri dari beberapa pilihan merek dan kualitas. Dengan adanya alternatif
pilihan yang telah dimiliki, maka akan memudahkan konsumen untuk mengambil
keputusan produk mana yang akan dibeli. Proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh konsumen diawali dengan langkah-langkah sebagai berikut
(Sumarwan 2002):
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika seseorang berada dalam sebuah
keadaan di mana ada perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan perlu diaktifkan atau
dimunculkan sebelum selanjutnya dikenali. Menurut Engel, Blackwell dan
Miniard (1995) dikutip oleh Sumarwan (2002), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, diantaranya waktu, perubahan situasi,
pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu dan pengaruh
pemasaran.
2. Pencarian informasi
Tahap ini mulai muncul ketika kebutuhan telah diaktifkan dan dikenali.
Konsumen yang telah mengenali kebutuhannya akan mencari informasi
mengenai produk yang dibutuhkannya tersebut. Menurut Sumarwan (2002),
pencarian informasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pencarian dalam
ingatannya (internal) dan pencarian informasi dari luar (eksternal). Pencarian
informasi tersebut bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai produk
yang dibutuhkan konsumen, mulai dari harga, tempat membeli, cara
pembayaran, dan lain sebagainya.
11
3.
Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif dilakukan ketika konsumen mengevaluasi produk dan
merek yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam proses evaluasi ini,
konsumen dapat membandingkan berbagai macam produk dan merek tertentu
sehingga akhirnya dapat memutuskan untuk membeli produk dan merek yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Pada proses ini, konsumen
akan membentuk suatu sikap dan kepercayaan terhadap suatu produk yang
akan mereka beli.
4. Menentukan alternatif pilihan
Setelah konsumen mengevaluasi alternatif produk dan merek tersebut, maka
konsumen akan menentukan alternatif pilihan. Pada proses ini, konsumen
memiliki berbagai pilihan merek dan produk yang perlu dipertimbangkan.
Konsumen akan mengurangi jumlah pilihan-pilihan tersebut untuk
dipertimbangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan
konsumen. Dalam mempertimbangkan pilihan alternatif tersebut, konsumen
mengelompokkan merek dan produk yang menjadi pilihan agar lebih mudah
dalam memilih produk dan merek yang tepat.
5. Menentukan pilihan produk
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam pengambilan keputusan. Pada
tahap ini, konsumen telah menentukan produk atau merek yang akan
dipilihnya.
Menurut Sinaga (2009) untuk melancarkan komunikasi tersebut dapat
menggunakan A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Konsep
tersebut juga sering dikenal sebagai konsep AIDDA, yaitu terdiri atas Attention,
Interest, Desire, Decision dan Action. Formula atau konsep tersebut terus
berkembang dan mengalami perubahan. Perubahan formula tersebut ditandai
dengan adanya perubahan salah satu aspek, yaitu menjadi AIDCA. AIDCA terdiri
atas Attention, Interest, Desire, Conviction dan Action. Menurut Sinaga (2009),
kedua konsep tersebut memiliki perbedaan pada penyebutan tahap keempat, yaitu
Decision dan Conviction, meskipun keduanya mempunyai kesamaan makna, yaitu
tahap dalam mengambil keputusan. Kedua konsep tersebut dapat menjelaskan
bagaimana sebuah iklan atau media promosi lainnya mampu mempengaruhi
konsumennya untuk membuat keputusan dan akhirnya bertindak untuk membeli
produk yang diiklankan tersebut. Selain itu, konsep tersebut juga dapat mengukur
sejauh mana sebuah iklan mempengaruhi konsumennya untuk membeli produk
yang dapat dilihat dari masing-masing tahapan dari konsep tersebut.
Konsep AIDCA tersebut tidak hanya dapat diterapkan dalam naskah iklan,
layout dan tipografi saja, melainkan juga dapat diterapkan dalam pemilihan
media, ukuran ruang iklan, dan posisi iklan itu dalam sebuah media publikasi.
Adapun penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek dalam konsep AIDCA
tersebut:
1. Perhatian (Attention)
Perhatian dapat diperoleh dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi atau
dapat pula memanfaatkan ukuran dan bentuk iklan itu sendiri. Umunya, posisi
diatas sebelah kanan pada halaman sebelah kanan akan meraih lebih banyak
perhatian. Selain itu, atribut kreativitas juga dapat dimanfaatkan untuk menarik
12
2.
3.
4.
5.
perhatian, seperti warna, headline, ilustrasi, pilihan jenis huruf dan lain
sebagainya.
Ketertarikan (Interest)
Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian
orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan. Rasa
tertarik dapat dimunculkan dengan menggunakan pewarnaan, gambar dan copy
iklan yang menarik. Keaslian penampilan dan penyusunan kalimat dalam copy
iklan juga sangat berpengaruh pada daya tarik iklan itu sendiri.
Keinginan (Desire)
Konsumen harus dibuat tertarik dan terdorong untuk menginginkan barang
yang diiklankan tersebut. Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan
memberikan informasi mengenai keuntungan yang akan didapat dengan
membeli produk yang diiklankan. Selain itu, keinginan juga timbul karena
adanya proses pertukaran, di mana apabila konsumen membeli produk tersebut
maka yang mereka peroleh akan sebanding atau lebih baik dari harga yang
telah mereka bayarkan. Iklan tersebut juga harus lebih meyakinkan apa saja
keuntungan yang akan didapat oleh konsumen apabila mereka mengorbankan
uang mereka untuk membeli barang yang diiklankan tersebut.
Keyakinan (Conviction)
Menumbuhkan keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen
merupakan hal yang penting. Namun, terdapat hal yang lebih penting dari
aspek tersebut, yaitu keyakinan. Setelah keinginan muncul dalam diri
konsumen, keyakinan juga harus ditumbuhkan untuk meyakinkan bahwa
barang tersebut memang layak dibeli karena akan memberikan kepuasan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Keyakinan tersebut ditumbuhkan
dengan menampilkan beberapa fakta, bukti-bukti dan kesaksian produk.
Tindakan (Action)
Tindakan merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang konsumen.
Iklan cetak atau elektronik saja tidak cukup untuk membuat konsumen secara
langsung melakukan tindakan untuk membeli sebuah produk yang diiklankan.
Namun, terdapat perangkat-perangkat tertentu yang dapat secara langsung
membuat konsumen bertindak untuk membeli produk, yaitu mencantumkan
kupon berhadiah, undangan untuk mencoba sampel dan lain sebagainya.
Perangkat-perangkat tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mendorong seorang konsumen bertindak membeli produk yang diiklankan.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran ini menjelaskan korelasi antar variabel penelitian.
Keputusan konsumen dalam penelitian ini memiliki hubungan dengan faktor
internal dan faktor eksternal dari responden. Faktor internal dari responden adalah
karakterstik konsumen yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
pendapatan.Karakteristik pengunjung ini dapat memberikan gambaran umum
kondisi pengunjung, serta dapat menentukan perilaku dalam proses keputusan
pada saat akan berkunjung. Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah
pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Eyoci Homemade
Yoghurt yang meliputi tingkat kekuatan rancangan pesan, tingkat Ragam media
penyampaian pesan, dan frekuensi penyampaian pesan. Faktor internal dan
13
eksternal ini akan menentukan keputusan konsumen. Dalam proses keputusan
konsumen untuk membeli produk dilihat dari variabel AIDCA.
Karakteristik Konsumen
Umur
Jenis Kelamin
Keputusan Konsumen
Konsep AIDCA
 Attention
 Interest
 Desire
 Conviction
 Action
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Komunikasi Pemasaran
Tingkat Kekuatan
Rancangan Pesan
Tingkat Ragam Media
Penyampaian Pesan
Frekuensi Penyampaian
Pesan
Gambar 2 Kerangka pemikiran
Keterangan:
: Berhubungan
Hipotesis Penelitian
1. Diduga ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan keputusan
konsumen.
2. Diduga ada hubungan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan
konsumen.
Definisi Operasional
1. Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang dihitung
sejak kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia dikelompokkan dan
dibedakan dalam skala ordinal. Pengelompokkan usia menurut Havighurst
(1950) dikutip oleh Mugniesyah (2006) membagi kategori usia, yaitu:
a. Dewasa awal
: 18-29 tahun diberi skor 1
b. Dewasa pertengahan : 30-50 tahun diberi skor 2
c. Dewasa akhir/tua
: > 50 tahun diberi skor 3
2. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu
identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis
kelamin dibedakan dan diukur dengan skala nominal.
14
a. Laki-laki : diberi kode 1
b. Perempuan: diberi kode 2
3. Pekerjaan adalah kegiatan/matapencaharian yang secara rutin dilakukan oleh
responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan dan
diukur dengan skala ordinal.
a. PNS
b. Pegawai swasta
c. Wiraswasta
d. Pekerjaan lainnya
4. Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti
konsumen sampai dengan saat penelitian. Tingkat pendidikan tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal.
a. Sangat rendah : Lulusan SD diberi skor 1
b. Rendah
: Lulusan SMP diberi skor 2
c. Sedang
: Lulusan SMA diberi skor 3
d. Tinggi
: Lulusan Perguruan Tinggi diberi skor 4
5. Pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang diperoleh
konsumen dalam sebulan. Pendapatan dilihat melalui jumlah rata-rata
pendapatan konsumen, lalu ditentukan maksimum dan minimumnya. Setelah
itu pengukuran dalam skala ordinal dengan dikelompokkan ke dalam tiga
kategori sebagai berikut:
a. Rendah : Rp800 000,00 sampai Rp2 500 000,00 diberi skor 1
b. Sedang : Rp2 510 000,00 sampai Rp4 200 000,00 diberi skor 2
c. Tinggi : lebih dari Rp4 210 000,00 diberi skor 3
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 3,
maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
Rs = skor maksimum- skor minimum
∑ kelas
6. Kekuatan rancangan pesan adalah tingkat kekuatan desain pesan dalam
memberikan informasi kepada responden meliputi attention, need,
satisfication, visualization, dan action. Pengukuran menggunakan skala ordinal
yang dikategorikan menjadi:
a. Rendah : diberi skor 1
b. Sedang : diberi skor 2
c. Tinggi : diberi skor 3
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 3,
maka rentang skala penilaian yang didapat adalah:
Rs = skor maksimum- skor minimum
∑kelas
7. Ragam media penyampaian pesan adalah adalah ragam media mana yang
menjadi sumber informasi konsumen dalam menentukan keputusan dalam
15
membeli produk seperti billboard, banner, diskon, liputan, media, roadshow,
pameran, website, blog, brosur. Pengukuran menggunakan skala nominal.
8. Frekuensi penyampaian pesan diukur berdasarkan seberapa sering informasi
yang disampaikan kepada responden melalui ragam media yang digunakan.
Pengukuran menggunakan skala ordinal yang dikategori menjadi:
a. Sangat sering : diberi skor 4
b. Sering
: diberi skor 3
c. Jarang
: diberi skor 2
d. Sekali saja
: diberi skor 1
9. Perhatian (Attention) dapat diperoleh dengan memanfaatkan posisi dalam
publikasi atau dapat pula memanfaatkan ukuran dan bentuk iklan itu sendiri.
Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai
1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala
ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
10. Ketertarikan (Interest) merupakan tahapan penggunaan perangkat kreatif
tidak secara langsung dapat menarik perhatian orang kecuali iklan itu sendiri
yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Pengukuran dalam bentuk
pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai 1. Jumlah skor dibuat
menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
c. Keinginan (Desire) merupakan tahapan dimana konsumen harus dibuat
tertarik dan terdorong untuk menginginkan barang yang diiklankan tersebut.
Keinginan tersebut dapat dimunculkan dengan memberikan informasi
mengenai keuntungan yang akan didapat dengan membeli produk yang
diiklankan. Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak
diberi nilai 1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur
dalam skala ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
c. Keyakinan (Conviction) merupakan tahapan yang dapat menumbuhkan
keinginan untuk membeli suatu produk pada konsumen merupakan hal yang
penting. Namun, terdapat hal yang lebih penting dari aspek tersebut, yaitu
keyakinan. Keyakinan tersebut ditumbuhkan dengan menampilkan beberapa
fakta, bukti-bukti, kesaksian mengenai produk yang diiklankan tersebut.
Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai
1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala
ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
d. Tindakan (Action) merupakan hal tersulit untuk ditumbuhkan dalam seorang
konsumen. Terdapat perangkat-perangkat tertentu yang dapat secara langsung
membuat konsumen bertindak untuk membeli produk, yaitu mencantumkan
kupon berhadiah, undangan untuk mencoba sampel dan lain sebagainya.
Perangkat-perangkat tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mendorong seorang konsumen bertindak membeli produk yang diiklankan.
16
Pengukuran dalam bentuk pernyataan jika Ya diberi nilai 2, Tidak diberi nilai
1. Jumlah skor akan dibuat menjadi beberapa kategori dan diukur dalam skala
ordinal sebagai berikut:
a. Ya : diberi skor 2
b. Tidak : diberi skor 1
17
PENDEKATAN LAPANGAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif dan didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya
analisis. Data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan
dan observasi. Data kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survai kepada
responden. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survai adalah
penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kusioner
sebagai alat pengumpul data primer. Data kualitatif dan data kuantitatif
dikombinasikan dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami fenomena
sosial yang diteliti. Apabila informasi kuantitatif yang diperoleh dalam bentuk
tabel lalu ditambakan dengan informasi kualitatif, maka gambaran tentang
fenomena sosial yang disajikan dalam tabel tersebut menjadi semakin jelas dan
semakin hidup, dan nuansa-nuansa fenomena sosial dapat ditampilkan.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gerai Eyoci Homemade Yoghurt, Kecamatan
Cisarua Kabupaten Bogor. Penelitian dimulai dari bulan April 2014 sampai Mei
2014. Pemilihan lokasi dengan alasan bahwa Eyoci merupakan salah satu
produsen yoghurt yang terbilang baru. Penelitian dilakukan pada Usaha Rumah
Tangga Eyoci, yang berlokasi di Kampung Paragajen RT 03/06 No. 200, Desa
Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan
pertimbangan Eyoci merupakan usaha berskala kecil dengan basis rumah tangga,
milik perorangan serta dibangun dari latar belakang sebuah peternakan besar milik
pribadi yang dalam perjalanan usahanya selama satu semester ke belakang
memiliki perkembangan usaha yang cukup baik. Selain itu, tujuan utama
pemasaran produk yang mengedepankan manfaat kesehatan, seiring dengan
perkembangan gaya hidup sehat serta berkembang pesatnya usaha skala kecil dan
menengah di masyarakat membuat kajian pengembangan pemasaran yang
dilakukan Eyoci bagi penulis semakin menarik untuk dilakukan.
Teknik Sampling dan Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, individu yang mengetahui informasi tentang Produk
Eyoci Homemade Yoghurt. Ini merupakan populasi, sedangkan sampel pada
penelitian ini merupakan responden yang dipilih berdasarkan teknik accidental
sampling. Teknik tersebut dipilih karena populasi dalam penelitian ini tidak
diketahui secara pasti. Teknik ini mengambil sampel yang sedang berada di lokasi
penelitian pada saat penelitian dilakukan dengan unit analisinya adalah individu.
Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang bekerja atau terlibat dalam
proses komunikasi pemasaran. Responden yang diambil sebanyak 40 orang.
Menggunakan teknik accindental sampling, peneliti mengambil responden secara
18
acak setiap hari libur (weekend) dan dalam hal ini peneliti hanya memilih hari
Sabtu dikarenakan pada hari tersebut pengunjung Eyoci lebih banyak
dibandingkan dengan hari lainnya. Setiap hari sabtu konsumen yang mengunjungi
Eyoci Homemade Yoghurt sebanyak kurang lebih 100 orang. Kemudian peneliti
mengambil responden sebanyak sepuluh orang setiap hari Sabtu selama
penelitian. Pengambilan jumlah responden diambil sepuluh persen dari jumlah
pengunjung setiap hari sabtu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari sumbernya secara langsung dan pada
umumnya digali dengan menggunakan kuesioner dengan pihak produk Eyoci
Homemade Yoghurt, Cisarua-Bogor. Kusioner tersebut dimaksudkan sebagai
suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para
responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kusioner,
pengumpulan data primer penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam
dengan para anggota Eyoci yang terlibat dalam pemasaran untuk mengkaji tentang
bentuk komunikasi pemasaran dan tujuan dari komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pihak mereka. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang sejenis, dokumen perusahaan, serta
berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu berupa buku, jurnal
penelitian, skripsi, dan internet.
Teknik Pengolahan dan analisis Data
Data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner akan diolah secara
kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Uji statistik menggunakan uji
kolerasi rank spearman. Untuk pengolahan menggunakan program SPSS for
Windows versi 17.0 agar lebih cepat, tepat, dan hasil pemrosesan data pun lebih
terpercaya. Selain analisis data kuantitatif dilakukan pula analisis data kualitatif
sebagai pendukung data kuantitatif. Data kualitatif akan diolah melalui tiga tahap
analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Analisis data kualitatif diuraikan secara deskriptif analitik sebagai
upaya untuk mempertajam hasil penelitian.
19
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Eyoci Homemade Yoghurt
Berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP-MIKRO) Nomor:
01977/10 20/Pm/P0/2009 serta Tanda Daftar Perusahaan Nomor: 10.20.5.52.
01575, Eyoci merupakan Perusahaan Perorangan yang secara legal berdiri pada
tanggal 31 Desember 2009. Usaha yang tercatat bernama Eyoci Homemade
Yoghurt ini termasuk ke dalam sub kategori usaha pasca panen peternakan skala
kecil menengah. Berdirinya usaha ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pesat
sebuah peternakan besar milik H. Eryf yang lebih dikenal dengan nama
peternakan Eryf Farm.
Eryf Farm itu sendiri merupakan salah satu usaha peternakan yang
dilakukan secara wirausaha. Peternakan ini berlokasi di Desa Cibeureum,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peternakan ini didirikan pada
tahun 1986 di atas lahan seluas ± 1600 m2 dan berada pada ketinggian 900 meter
diatas permukaan laut dengan jumlah ternak awal sebanyak 6 ekor. Luas lahan
untuk peternakan ± 1600 m2 dan untuk penanaman rumput ± 1 Ha. Jumlah sapi
perah sampai bulan Juni 2010 tercatat berjumlah 154 ekor dengan rincian
kelompok dewasa berjumlah 105 ekor, sapi dara berjumlah 16 ekor dan pedet
berjumlah 33 ekor. Bahkan berdasarkan pemaparan H. Eryf sendiri saat ini sapi
perah yang dimilikinya berkembang menjadi sekitar 200 ekor sapi.
Mulai tahun 2007 sampai sekarang Eryf Farm bekerjasama dengan PT
Cisarua Mountain Dairy (Cimory) sebagai pemasok utama kebutuhan bahan baku
susu segar Cimory. Pegawai yang bekerja pada peternakan ini berjumlah 24
orang. Setiap orang pekerja bertanggung jawab atas delapan ekor sapi betina
dewasa dengan tugas memerah, memandikan, membersihkan kandang, dan
memberi pakan. Selain itu, terdapat dua orang petugas yang bertanggung jawab
atas kandang pedet dan kandang dara. Manajemen usaha yang terkelola dengan
baik Eryf Farm berulang kali mendapatkan penghargaan sebagai kontestan ternak
dan peternakan terbaik baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional dengan
200 ekor sapi yang dimiliki serta manajemen ternak yang baik Eryf Farm mampu
menghasilkan kualitas susu segar premium (premium class) sebanyak kurang
lebih 1400 liter per hari.
Sebagian besar produksi susu segarnya tersebut disuplai sebagai bahan
baku pembuatan yoghurt Cimory berdasarkan kerjasama yang telah disepakatinya,
sementara sebagian kecilnya lagi dikelola secara mandiri oleh Eryf Farm, namun
demikian pengelolaannya belum berjalan dengan baik. Munculnya inisiatif untuk
mengolah susu segar menjadi yoghurt adalah berkat hobi kuliner yang digeluti
oleh isteri dari H. Eryf yang bernama Hj. Tuti Sulastri. Dukungan yang kuat dari
Hj. Tuti Sulastri untuk memproduksi yoghurt inilah yang kemudian menginisiasi
munculnya produk olahan yang dahulu bernama E-Yoghurt yang cukup
berkembang pesat hingga kemudian sekarang berdiri menjadi Eyoci Homemade
Yoghurt sejauh.
Sejak tahun 2009, sebanyak 70 liter susu sengaja diolah menjadi yoghurt
dan mulai dipasarkan di lingkungan masyarakat sekitar lokasi usaha. Lokasi usaha
yang berada di kawasan wisata Taman Safari dan jalur wisata puncak cukup
20
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan pemasaran Eyoci
Homemade Yoghurt sejauh. Peran wisatawan domestik yang berkunjung dan
membeli Eyoci Homemade Yoghurt sejauh ternyata memberikan efek promosi
terhadap Eyoci Homemade Yoghurt sejauh ke berbagai kota asal wisatawan
berada. Selain pemasaran produk yang dilakukan secara langsung kepada
konsumen akhir, baik kepada masyarakat di sekitar lokasi usaha maupun kepada
para wisatawan puncak, pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt sejauh juga
dilakukan melalui beberapa distributor terpilihnya dengan sistem jual-beli terputus
di berbagai daerah kota berkembang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi.
Visi, Misi, dan Tujuan Eyoci
Sebagaimana latar belakang penulisan pada penelitian ini, berdirinya
usaha mandiri Eyoci Homemade Yoghurt sejauh Homemade Yoghurt lebih
cenderung dilatarbelakangi oleh kepedulian H. Eryf sebagai pemilik Eryf Farm
terhadap kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat sekitar wilayah usaha
ternaknya. Sebagaimana manfaat utama dari yoghurt itu sendiri H. Eryf dan
manajemen usaha Eyoci Homemade Yoghurt sejauh menekankan agar produk
yoghurt yang mereka hasilkan mampu menjadi minuman kesehatan yang
terjangkau untuk di konsumsi oleh masyarakat pada segmen ekonomi menengah
ke bawah, Sehingga secara tertulis visi, misi dan tujuan dari Eyoci Homemade
Yoghurt sejauh adalah sebagai berikut:
Visi
Mewujudkan peningkatan konsumsi susu dan produk olahan susu perkapita per
tahun bagi masyarakat Indonesia untuk menuju sebagai bangsa yang bertaqwa,
sehat dan cerdas.
Misi
1. Memotivasi tumbuh kembangnya usaha UMKM (Home Industry) di pedesaan
untuk mencapai penghasilan dan membuka lapangan kerja.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar minum susu dan yoghurt.
3. Menyediakan pangan bergizi dengan terjangkau dalam tangka turut serta
mencerdaskan bangsa.
Tujuan
1. Untuk meningkatkan nilai tambah hasil produk peternakan (susu).
2. Untuk meningkatkan nilai gizi hasil produk peternakan (susu).
3. Membuka peluang industri pengolahan hasil produk peternakan.
4. Menyediakan pangan menyehatkan yang murah bagi tiap kalangan
masyarakat.
5. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
21
Stuktur Organisasi Eyoci
Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting dalam
memberikan kejelasan dalam menentukan pembagian tugas, tanggunga jawab,
hubungan kerja, dan batas wewenang masing-masing peran. Struktur organisasi
Eyoci relatif masih sangat sederhana, yang hanya terdiri dari pemilik usaha,
manajer produksi, dan manajer pemasaran. Hal ini tentu berpengaruh pada
kegiatan usaha Eyoci yang mengakibatkan kinerja usaha menjadi kurang optimal.
Belum adanya pembagian tugas yang jelas menyebabkan beberapa tenaga kerja
merangkap melakukan pekerjaan yang lain. Struktur organisasi.
Hal yang dirasakan menjadi faktor utama keberhasilan Eyoci di masa depan
adalah dukungan sumberdaya manusia yang berdedikasi dan profesional.
Sumberdaya manusia adalah salah satu faktor yang sangat menentukan
pertumbuhan usaha Eyoci Sumberdaya manusia yang dimiliki Eyoci tercatat
berjumlah 8 orang yang terdiri dari satu orang pemilik sekaligus manajer umum,
satu orang manajer produksi, satu orang manajer pemasaran, satu orang staff
pencatatan/administrasi usaha, dan empat orang karyawan produksi. Tingkat
pendidikan rata-rata tenaga kerja Eyoci adalah 50 persen lulusan sarjana, 12,5
persen lulusan SD, 25 persen lulusan SMP, dan 12,5 persen sisanya lulusan SMA.
Manajer Umum
Manajer
Produksi
Bagian
Adminitrasi
Umum
Manajer
Pemasaran
Karyawan
Produksi
Sumber: Eyoci Homemade Yoghurt
Gambar 3 Stuktur Organisasi Eyoci
Jam Kerja Produksi
Jam kerja untuk tenaga kerja bagian produksi adalah pagi dan sore pada
setiap hari Senin hingga Jum’at. Proses produksi berlangsung kurang lebih selama
dua sampai tiga jam. Setiap harinya Eyoci memproduksi yoghurt sejumlah setara
40 hingga 75 liter susu segar. Sejumlah susu segar yang diproses tersebut jumlah
yoghurt kemasan yang dihasilkan sebanyak 150 bungkus, dimana satu
bungkusnya berisi 10 yoghurt stik berukuran 30 mL. Pada hari Jum’at biasanya
produksi ditingkatkan hingga dua kali lipat untuk mengantisipasi jumlah
22
permintaan akibat kunjungan wisatawan domestik akhir pekan. Sementara untuk
ukuran cup 90 mL dan botol 250 ml Eyoci Homemade Yoghurt sejauh melakukan
produksinya masih berdasarkan pesanan konsumen atau distributor. Jika ada
permintaan khusus dari distributor atau konsumen tertentu proses produksi
dilakukan menyesuaikan dengan waktu pemesanan dan pengirimannya.
Sistem Upah
Sistem pemberian upah didasarkan atas jumlah hari kerja tenaga kerja atau
berapa kali tenaga kerja melakukan pekerjaan produksinya selama satu bulan
dengan tingkat upah yang disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Bogor yaitu Rp2 242 240, 00 Pembayaran upah dilakukan sebulan sekali. Jika ada
pekerjaan tambahan atau ada order tambahan maka tenaga kerja akan diberikan
bonus atau insentif. Jumlah tenaga kerja upahan disesuaikan dengan banyaknya
order yang diterima dari pelanggan.
Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan yoghurt Eyoci adalah susu sapi segar berkualitas
terbaik (premium class) yang diperoleh dari Eryf Farm yang menjadi
peternakannya sendiri. Jumlah ternak sebanyak 200 ekor sapi dan memiliki
kualitas susu segar yang terbaik, aspek pengadaan bahan baku berupa susu segar
dirasa bukan menjadi hal yang mempersulit proses produksi. Namun demikian
tetap diperhitungkan dalam pencatatan biaya produksi. Harga susu segar yang
digunakan sendiri disesuaikan dengan harga jual susu segar Eryf Farm seharga Rp
7.000,- perliter. Sementara itu, sumber bahan baku lainnya seperti starter bakteri
di dapat dari Balai Besar Pasca Panen Produk Pertanian, Cimanggu-Bogor,
sedangkan gula, dan bahan baku lainnya dibeli langsung oleh bagian produksi dari
toko-toko penjual.
Produk Dan Proses Produksi
Eryf Yoghurt Cisarua atau Eyoci Homemade Yoghurt sejauh adalah
produk olahan susu berupa yoghurt dengan bentuk kemasan stik berukuran
volume 30 mL yang kemudian dikemas kembali per 10 stik yoghurt. Dalam satu
bulan, Eyoci Homemade Yoghurt sejauh mampu memproduksi yoghurt setara
dengan 1.300 liter susu segar. Sementara pada tahun 2009 lalu tercatat dalam
setahun E-YOCI mampu menghasilkan yoghurt sebanyak 18.000 L. Keunggulan
yang dirasakan dari yoghurt yang dihasilkannya ini bagi konsumen adalah citarasa
yoghurt yang benar-benar terasa dengan rasa gurih susu segar yang tetap terjaga.
Keunggulan produk tersebut didapat dari proses produksi yang memang dilakukan
dengan sangat baik serta disesuaikan dengan standar produksi secara nasional
BPOM.
Dalam prosesnya, Eyoci Homemade Yoghurt sejauh menyediakan ruang
khusus yang selalu terjaga kebersihan dan kehigienisannya. Selain bahan baku
23
dan kemasan, peralatan dan mesin yang digunakan juga menjadi hal penting yang
harus dijaga kebersihannya. Bahkan kebersihan dan kesehatan personil/tenaga
kerja produksi harus terjaga dengan baik. Disebutkan bahwa kesehatan personil
produksi harus selalu dikontrol oleh dokter pemerintah minimal enam bulan
sekali. Selama menangani proses produksi personil tidak diperkenankan untuk
melakukan kegiatan lain di luar SOP yang dapat mengancam kualitas yoghurt
yang dihasilkan, seperti merokok, bersin, menggaruk kepala, dan lain-lain.
Komunikasi Pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt
Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke
tangan konsumen, dalam menjalankan usahanya Eyoci Homemade Yoghurt
banyak menggunakan media promosi agar produk mereka dikenal banyak orang
dan tidak kalah di pasar pesaing yang menjalankan usaha serupa. Eyoci
menggunakan Periklanan (majalah, koran, leaflet, brosur, radio, bilboard) Promosi
penjualan (pameran), Hubungan masyarakat (seminar, talk show), Pemasaran
langsung (email, telepon) dan dari Cerita dari orang (saudara, teman).
Proses pemasaran produk dilakukan dengan sistem FIFO (First In First
Out), dimana yoghurt yang diproduksi lebih awal adalah yoghurt yang lebih
dahulu dipasarkan. Hal ini dilakukan agar produk selalu terjaga dala kondisi baru.
Pengiriman produk ke konsumen menggunakan wadah khusus yang tertutup rapat
untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk. Sementara kendaraan
yang digunakan untuk pengiriman harus dipastikan dalam keadaan bersih dan
tidak tercemar oleh toksin/bau-bauan yang menyengat dan dikhususkan hanya
untuk mengirim produk yoghurt.
Metode penjualan yang dilakukan Eyoci Homemade Yoghurt sejauh adalah
penjualan langsung dengan sistem jual-beli putus, baik kepada konsumen akhir
yang datang langsung ke lokasi usaha maupun kepada para agennya. Bonus
seringkali diberikan kepada agen yang dianggap berprestasi dalam usaha
penjualannya. Bonus yang diberikannya tersebut biasanya berupa potongan harga
dan pemberian sejumlah yoghurt gratis. Adapun upaya yang dilakukan Eyoci
Homemade Yoghurt sejauh dalam proses promosi produknya adalah dengan
mengikuti pameran, membuat katalog, brosur dan leaflet sederhana, serta
pembuatan website. Bahkan dalam beberapa kesempatan Eyoci Homemade
Yoghurt sejauh mendapat kunjungan dari media massa yang hendak meliput
keberadaan usaha Eyoci Homemade Yoghurt. Hal tersebut tentu secara tidak
langsung membawa efek positif terhadap pemasaran Eyoci Homemade Yoghurt
sejauh. Tercatat tabloid Wirausaha serta Agrina pernah berkunjung dan meliput
keberadaan usaha. Namun demikian dirasakan hal tersebut belum sepenuhnya
berdampak maksimal pada penjualan Eyoci Homemade Yoghurt.
24
25
KARAKTERISTIK KONSUMEN PRODUK EYOCI HOMEMADE
YOGHURT
Usia
Usia adalah lama hidup konsumen pada saat penelitian dilakukan yang
dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Usia
dikelompokkan dan dibedakan dalam skala rasio. Pengelompokkan usia menurut
Havighurts (1950), dalam Mugniesyah (2009) membagi kategori usia, yaitu:
dewasa awal berusia 18-29 tahun, dewasa pertengahan berusia 30-50 tahun, dan
dewasa tua berusia dari 50 tahun.
Tabel 2 Jumlah dan presentasi responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan
usia pada tahun 2014
Usia
Jumlah (orang)
20-30 Tahun
>30
tahun
22
18
40
Total
Persentase (%)
55.0
45.0
100.0
Berdasarkan Tabel 2 hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40
konsumen Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan responden penelitian,
menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam kategori usia dewasa awal, yaitu
usia 20 sampai 30 tahun dengan jumlah 22 responden dengan persentase 55.0
persen. Disamping itu, responden dengan usia yang tergolong dalam kategori
dewasa pertengahan berjumlah 18 orang dengan peresentase 45.0 persen.
Responden yang usianya tergolong dalam kategori dewasa awal menjadi
mayoritas dalam penelitian ini. Usia dalam kategori dewasa awal tersebut
biasanya responden dengan status pekerja namun ada pula yang berstatus
mahasiswa. Menurut hasil penelitian, responden yang menjadi konsumen Eyoci
Homemade Yoghurt lebih banyak yang berstatus sebagai pekerja. Dari pengakuan
beberapa responden setelah bosan dengan segala aktivitas kerjaan mereka setiap
harinya, mereka membutuhkan refreshing sehingga mampir di Eyoci yang
letaknya juga sangat strategis yaitu di puncak Cisarua Bogor. Mereka
mengunjungi eyoci pada saat weekend bersama dengan keluarga mereka.
“saya kesini mau refreshing aja sama keluarga, kan udah cape
lima hari kerja, sekarang waktunya refreshing” (PR, 32 tahun)
Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah sifat fisik responden seperti yang tercatat dalam kartu
identitas yang dimiliki oleh responden, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis
kelamin dibedakan atas laki-laki dan perempuan serta diukur dengan skala
nominal. Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.
26
Tabel 3 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan
jenis kelamin pada tahun 2014
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah (orang)
17
23
40
Persentase (%)
42.5
57.5
100
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci
Homemade Yoghurt yang dijadikan responden pada penelitian, menunjukkan
bahwa mayoritas konsumen adalah perempuan, yaitu sebanyak 27 responden atau
57.5 persen sementara laki-laki yang datang hanya sebanyak 17 orang atau 42.5
persen. Data tersebut menunjukkan bahwa konsumen perempuan yang datang ke
gerai Eyoci Homemade Yoghurt cenderung lebih banyak dibanding laki-laki.
Menurut pengakuan beberapa konsumen perempuan, hal tersebut terjadi karena
seorang konsumen perempuan memiliki sifat berbagi, yaitu lebih sering berbagi
informasi dengan yang lainya dibanding dengan laki-laki.
“Saya sih tadinya Cuma mau nginep di puncak sama keluarga
tapi isteri saya ngajakin mampir kesini, tau dari temen nya
katanya” (RY, 31 tahun)
Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah
diikuti konsumen sampai dengan saat penelitian. Pendidikan terakhir dapat
dikelompokkan kedalam beberapa kategori dan diukur dalam skala ordinal.
Kategori tingkat pendidikan tersebut diantaranya adalah sangat rendah (lulusan
SD diberi skor 1), rendah (lulusan SMP diberi skor 2), sedang (lulusan SMA
diberi skor 3), dan tinggi (lulusan Perguruan Tinggi diberi skor 4). Karakteristik
responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan pendidikan terakhir dapat
dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan
Pendidikan Terakhir pada tahun 2014
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Sangat rendah (lulusan SD)
0
Rendah (lulusan SMP)
0
Sedang (lulusan SMA/Sederajat)
17
Tinggi (lulusan Perguruan tinggi)
23
Total
40
Persentase (%)
0
0
42.5
57.5
100.0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen Eyoci
Homemade Yoghurt yang dijadikan responden pada penelitian, menunjukkan
bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden cenderung termasuk kedalam
27
kategori tinggi dengan jumlah 23 responden dan dengan persentase 57.5 persen.
Konsumen yang mengunjungi eyoci pada saat penelitian tidak ada yang
berpendidikan rendah, karena pada umumnya mereka adalah pekerja yang sedang
menikmati weekend bersama keluarga mereka. Selain itu konsumen yang
berpendidikan sedang sebanyak 17 orang dengan persentase 42.5 persen rata rata
mereka masih berstatus sebagai mahasiswa.
Status Pekerjaan
Status pekerjaan adalah kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh
responden pada saat penelitian berlangsung. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi
dua kategori, yaitu bekerja dan tidak bekerja. Bekerja diberi kode 2 dan tidak
bekerja diberi kode 1 serta diukur dengan menggunakan skala nominal.
Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan status pekerjaan
dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 5 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan
status pekerjaan pada tahun 2014
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja
Total
Jumlah (orang)
16
24
40
Persentase (%)
40.0
60.0
100.0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen
Eyoci Homemade Yoghurt, menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Eyoci
Homemade Yoghurt pada saat dilakukan penelitian memiliki pekerjaan. Hasil
yang di dapat dari 40 responden 24 responden dengan persentase 60 persen adalah
bekerja sedangkan yang tidak bekerja 16 reponden dengan persentase 40 persen.
Hal tersebut berhubungan dengan pembahasan sebelumnya pada bagian
karakteristik konsumen, yaitu tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan pada
karakteristik konsumen Eyoci Homemade Yoghurt adalah tinggi. Produk Eyoci
Homemade Yoghurt memang mimiliki harga yang terjangkau namun produk ini
lebih disukai orang orang yang mengerti akan khasiat dari yoghurt itu sendiri.
“disini harganya murah, masih terjangkaulah mengingat khasiat yoghurt
yang sangat banyak, lagian saya juga mau kok keluarin banyak uang biar
sehat” ( BG, 33 tahun)
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah jumlah rupiah pemasukan atau pendapatan yang
diperoleh konsumen dalam sebulan. Tingkat pendapatan dapat dikelompokkan
kedalam tiga kategori yaitu, rendah (Rp 800 000,00 sampai Rp 2 500 000,00
diberi skor), sedang (Rp2 510 000,00 sampai Rp4 200 000,00 diberi skor 2) dan
tinggi (lebih dari Rp4 210 000,00 diberi skor 3) serta diukur dalam skala ordinal.
28
Karakteristik responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan tingkat
pendapatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut.
Tabel 6 Jumlah dan persentase responden Eyoci Homemade Yoghurt berdasarkan
tingkat pendapatan pada tahun 2014
Tingkat Pendapatan
Rendah (Rp800 000 sampai Rp3
000 000)
Sedang (Rp3 000 001 sampai Rp4
999 000)
Tinggi (Lebih dari Rp5 000 000)
Total
Jumlah (orang)
22
Persentase (%)
55.0
10
25.0
8
40
20.0
100.0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen
Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan penelitian, menunjukkan bahwa tingkat
pendapatan yang paling dominan adalah pada kategori rendah dengan jumlah 22
responden dan persentase 55 persen. Disamping itu responden dengan tingkat
kategori sedang berjumlah sepuluh orang dan persentase 25 persen dan konsumen
dengan tingkat pendidikan tinggi berjumlah delapan dengan persentase 20 persen.
Responden dengan pendapatan rendah yang diperoleh dari pendapatan
yang kurang dari Rp 3 000 000,00 perbulannya biasanya asalah mahasiswa yang
mendapat uang saku dari orang tuanya sisanya adalah pegawai swasta yang baru
memasuki dunia kerja. Sedangkan pada kategori pendapatan sedang adalah PNS
(pegawai negri sipil) sisanya dan para konsumen yang memiliki pendapatan tinggi
adalah pengusaha.
”kesini ya pake uang jajan sendiri, kan dikirim orangtua setiap bulan”
(PT, 21 tahun)
29
KOMUNIKASI PEMASARAN EYOCI HOMEMADE YOGHURT
Komunikasi dan pemasaran tidak dapat dipisahkan karena komunikasi dan
pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis. Tanpa
adanya komunikasi dalam pemasaran, masyarakat khususnya konsumen tidak
akan mengetahui tentang keberadaan suatu produk atau barang dan jasa.
Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke tangan
konsumen. Pemasaran juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk
mempertahankan keberadaan produk, terlebih lagi dalam kondisi permintaan pasar
yang tidak stabil serta munculnya pesaing-pesaing baru di samping pesaingpesaing yang sudah ada dalam industri yoghurt yang jelas menimbulkan
persaingan yang tajam diantara perusahaan produk sejenis. Untuk memasarkan
suatu produk diperlikan komunikasi yang tepat agar konsumen tertarik untuk
berkunjung dan membeli produk tersebut.
Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan
Tingkat kekuatan rancangan pesan adalah tingkat kekuatan desain pesan
dalam memberikan informasi kepada responden. Dalam merancang pesan
komunikasi pemasaran Eyoci Homemade Cisarua, tingkat kekuatan rancangan
pesan diukur dari kategori ANSVA menurut Alan H Monreo. Menurut Monreo
dalam Kusumastuti (2009) terdapat lima tahapan urutan motif sesuai cara berfikir
manusia dalam formula ANSVA: attention (perhatian), need (keinginan),
satisfication ( kepuasan), visualization (visualisasi), dan action (aksi).
Penilaian tentang tingkat kekuatan rancangan pesan yang digunakan oleh
Eyoci Homemade Yoghurt diukur dengan skala ordinal. Responden diberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan tingkat kekuatan rancangan pesan.
Reponden menilai bagaimana kekuatan rancangan pesan mengenai informasi
produk Eyoci Homemade Yoghurt. Penilaian ini di golongkan menjadi tiga
kategori, yaitu, rendah, sedang, dan tinggi. Penilaian tentang tingkat kekuatan
rancangan pesan dapat dilihat pada tabel 7 berikut
Tabel 7 Jumlah dan persentase tingkat kekuatan rancangan pesan responden eyoci
homemade yoghurt pada tahun 2014
Tingkat kekuatan
rancangan pesan
Tinggi
Sedang
Rendah
Total
Jumlah (orang)
6
32
2
40
Persentase (%)
20.0
75.0
5.0
100.0
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen
Eyoci Homemade Yoghurt, menunjukkan bahwa penilaian mengenai tingkat
kekuatan rancangan pesan yang dilakukan konsumen Eyoci Homemade Yoghurt
30
pada saat dilakukan penelitian tergolong sedang. Hasil yang di dapat dari 40
responden 32 responden dengan persentase 75 persen termasuk dalam kategori
sedang, selanjutnya kategori tinggi dengan jumlah responden enam orang dengan
persentase 20 persen dan yang termasuk dalam kategori rendah dua orang dengan
persentase lima persen.
“sudah cukup baik promosi yang dilakukan Eyoci, pertama saya
dengar dari teman saya terus saya buka webnya Eyoci, sudah
cukup baiklah webnya lengkap juga dimana letak lokasinya juga
sudah terlihat” (AR, 17 tahun)
1.
Attention
Attention merupakan kekuatan pesan untuk menarik perhatian diukur
berdasarkan seberapa tinggi kekuatan pesan tersebut dapat menarik perhatian
khalayak. Kekuatan pesan ini sebagai upaya untuk menimbulkan perhatian
mereka sehingga memiliki perasaan antusias terhadap fenomena yang
dihadapi. Pada tahap ini dapat dilihat adanya upaya untuk membangkitkan
perhatian penerima pesan.
Hasil pengolahan data mengenai attention menunjukkan bahwa terdapat
70 persen responden berpendapat bahwa pesan mengenai produk Eyoci
Homemade Yoghurt melalui media promosi seperti billboard, pameran,
website, email, blog, media sosial mengatakan menarik, bahkan 29 persen
responden mengatakan sangat menarik dan satu persen responden
mengatakan sangat tidak menarik. Penyampaian pesan mengenai Eyoci
Homemade Yoghurt melalui komunikasi lisan (word of mouth) menunjukkan
hasil sebanyak 70 persen responden menyatakan pesan sangat menarik.
“Saya sudah buka webnya, terus saya buka blognya terus saya
dikasih brosur sama teman saya makanya saya penasaran
terus saya berkunjung kesini” (AW, 22 tahun)
2.
Need
Aspek need mengukur tingkat kebutuhan responden akan informasi yang
disediakan pihak pengelola Eyoci Homemade Yoghurt. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak 40 persen responden menyatakan bahwa
informasi yang didapat mengenai akses menuju lokasi penjualan produk atau
gerai Eyoci kurang lengkap. Dan 60 persen menyatakan bahwa akses menuju
Eyoci Homemade Yoghurt sudah lengkap karena berada di dekat taman safari
sehingga banyak orang yang mengetahuinya.
Akses menuju lokasi Eyoci digambarkan pihak pengelola Eyoci
Homemade Yoghurt melalui gambaran peta. Pengelola menempatkan peta
menuju lokasi di brosur dan website resmi Eyoci Homemade Yoghurt. Tidak
ada informasi mengenai akses dengan menggunakan kendaraan umum di
media promosi. Kondisi jalan menuju lokasi Eyoci Homemade Yoghurt
sudah sangat baik karena berada di dekat Taman Safari.
Informasi mengenai sarana prasana dari hasil pengamatan di lapangan
sudah disediakan pengelola di bebrapa media promosi, seperti website,
brosur, social media, blog, email. Sarana dan prasarana yang ada sudah
31
tergambar di media promosi tersebut. Hasil berikutnya menggambarkan
tentang ketersediaan informasi mengenai harga. Sebanayk 60 responden
menyatakan informasi yang mereka dapat sudah sangat lengkap.
“Disini tempatnya enak dekat taman safari, dibelakang eyoci juga
banyak villa, saya dan keluarga biasanya nginep dibelakang, terus
mau kesana ya mampir dulu kesini” (MD, 30 tahun)
3.
Satisfaction
Satisfacion merupakan kepuasan responden terhadap ketersediaan
informasi yang diterima mengenai produk Eyoci Homemade Yoghurt. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung yaitu sebanyak 74
persen responden menilai puas dengan informasi yang telah disediakan pihak
pengelola dan 5 persen menyatakan sangat puas namun demikian 21 persen
responden menyatakan tidak puas dengan informasi yang diberikan pihak
pengelola Eyoci Homemade yoghurt.
“Sudah sangat puas brosurnya sudah jelas harga-harganya terus ada
denah kesini nya juga” (YR, 21 tahun)
4.
Visualization
Visualization merupakan presepsi responden mengenai penggambaran isi
pesan yang disampaikan pengelola Eyoci Homemade Yoghurt. Responden
mengaku penggambaran isi pesan yang mereka dapatkan cukup
menggambarkan kondisi yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77 persen responden mengaku
informasi yang didapat sudah sesuai. tiga persen menyatak bahwa informasi
yang didapat sangat sesuai, namun dmikian 20 pesen responden menyatakan
informasi yang didapat tidak sesuai. Pengunjung yang mengatakan tidak
sesuai melihat dari peternakan yang disediakan oleh Eyoci Homemade
Yoghurt didalam informasi yang disediakan terlihat begitu menarik namun
setelah berkunjung respondne mengaku tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan.
“Tidak sesuai menurut saya di brosur ada tulisan yoghurt rasa
stawbery pas kesininya katanya stok lagi abis” (FD, 22 tahun)
5.
Action
Action menggambarkan tingkat keinginan responden untuk berkunjung
kembali ke Eyoci Homemade Yoghurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebanyak 99 persen mengakui memiliki keinginan yang kuat untuk
berkunjung kembali.
“Saya kesini minimal dua kali sebulan lah kalau main ke villa
ketaman safari pasti mampir kesini, kadang dibawa pulang kadang
makan disini” (AR, 22 tahun)
32
Ragam Media dan Frekuensi Penyampaian Pesan
Ragam media penyampaian pesan adalah adalah ragam media mana yang
menjadi sumber informasi konsumen dalam menentukan keputusan dalam
membeli produk Eyoci Homemade Yoghurt seperti billboard, banner, diskon,
liputan, media, roadshow, pameran, website, blog, brosur. Penilaian tentang
ragam media penyampaian pesan yang digunakan oleh Eyoci Homemade Yoghurt
diukur dengan skala ordinal. Responden diberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan ragam media penyampaian pesan. Reponden memilih darimana saja
mereka mendatkan informasi mengenai produk Eyoci Homemade Yoghurt.
Penilaian ini di golongkan menjadi tiga kategori, yaitu, rendah, sedang, dan tinggi.
Penilaian tentang ragam media penyampaian pesan dapat dilihat pada tabel 8
berikut
Tabel 8 Jumlah dan persentase ragam media penyampaian pesan responden eyoci
homemade yoghurt pada tahun 2014
Tingkat ragam media
penyampaian pesan
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Jumlah (orang)
Persentase (%)
5
29
6
40
15.0
72.5
12.5
100.0
Kategori rendah adalah responden yang menerima pesan tentang Eyoci
Homemade Yoghurt hanya dari satu media, kategori sedang adalah responden
yang menerima informasi tentang Eyoci Homemade Yoghurt dari dua sampai tiga
media, sedangkan responden dengan ragam media penyampaian pesan yang
termasuk dalam kategori tinggi adalah responden yang menerima informasi
tentang Eyoci Homemade Yoghurt dari empat sampai lima media yang digunakan
oleh Eyoci Homemade Yoghurt. Berdasarkan hasil pengolahan data yang
diperoleh dari 40 konsumen Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan responden
penelitian, menunjukkan bahwa tingkat ragam media penyampaian pesan pada
responden Eyoci Homemade Yoghurt pada saat peneletian dilakukan tergolong
pada kategori sedang yaitu reponden yang mendapatkan informasi dari dua
sampai tiga media dengan jumlah 29 orang dan persentase 72.5 persen.
Disamping itu responden yang termasuk pada kategori rendah berjumlah lima
orang dan persentasi 12.5 persen dan pada kategori tinggi berjumlah enam orang
dengan persentase 15 persen.
Dalam menjalankan usahanya Eyoci Homemade Yoghurt banyak
menggunakan media promosi agar produk mereka dikenal banyak orang dan tidak
kalah di pasar pesaing yang banyak menjalankan usaha yang serupa. Eyoci
menggunakan Periklanan (majalah, koran, leaflet, brosur, radio, bilboard) Promosi
penjualan (pameran), Hubungan masyarakat (seminar, talk show), Pemasaran
langsung (email, telepon) dan dari Cerita dari orang (saudara, teman).
Responden yang termasuk kedalam kategori sedang kebanyakan
mendapatkan informasi tentang produk Eyoci Homemade Yoghurt melalui
33
periklanan (majalah, koran, leaflet, brosur, radio, TV, bilboard), pemasaran
langsung (email, telpon) dan melalui cerita dari kerabat dekat mereka.
Frekuensi penyampaian pesan diukur berdasarkan seberapa sering
informasi yang disampaikan kepada responden melalui ragam media yang
digunakan dalam menyampaikan informasi tentang produk Eyoci Homemade
Yoghurt. Frekuensi penyampaian pesan mengenai produk Eyoci Homemade
Yoghurt dapat diukur dengan skala ordinal. Dari 40 responden yang diambil pada
saat penelitian dilakukan rata rata pengunjung lebih sering mendapatkan informasi
melalui brousur dan cerita dari kerabat dekat mereka.
“saya sering lihat kok webnya eyoci terus denger dari teman isteri saya
juga, pernah dikasih brosur juga waktu itu” (AN, 33 tahun)
34
35
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN MEMILIH PRODUK EYOCI HOMEMADE YOGHURT
Karakteristik konsumen adalah keadaan spesifik pengunjung yang
berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik konsumen Eyoci Homemade
Yoghurt yang dilihat dari penelitian lima variabel, yaitu Umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Masing masing variabel dilihat
hubungannya dengan keputusn konsumen dalam memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt. Keputusan konsumen merupakan suatu tindakan yang di
lakukan oleh konsumen dalam memilih suatu produk yang dipasarkan melalui
media komunikasi pemasaran. Keputusan konsumen dalam penelitian ini diukur
menggunakan tahapan dalam konsep AIDCA.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang peneliti gambarkan sebelumnya,
dapat dilihat bahwa keputusan konsumen dalam memilih suatu produk
berhubungan dengan karakteristik konsumen tersebut. Pengujian hubungan
karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dilakukan dengan uji Chi-Square dan Rank- Spearman. Hasil
pengujian hubungan karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dapat dilihat dalam tabel 9 berikut.
Tabel 9 Nilai koefisien korelasi dan signifikasi berdasarkan hasil pengujian
korelasi antara karakteristik konsumen dengan keputusan konsumen Eyoci
Homemade Yoghurt pada tahun 2014
Variabel
Keputusan konsumen
Koefisien korelasi
Signifikansi
Jenis kelamincs
1.552a
0.467
Usiacs
0.7.25a
0.696
Pendidikan terakhirrs
0.357
0.024*
Pendapatanrs
0.142
0.381
Pekerjaancs
0.295a
0.298
Keterangan: *berhubungan signifikan pada kurang dari α 0.05
cs
pengujian korelasi variabel menggunakan Uji Chi-Square
rs
pengujian korelasi variabel menggunakan Uji Rank-Spearman
Hubungan Jenis Kelamin dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara jenis kelamin dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji Chi-Square. Uji
hipotesis hubungan antara dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan keputusan
konsumen memilih produk.
36
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikasi dari hasil
pengujian Chi-Square. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik ChiSquare adalah jika nilai signifikasi lebih dari 0.05, maka H0 diterima dan jika nilai
signifikan kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square dapat dilihat bahwa variabel
jenis kelamin memiliki nilai signifikansi pearson Chi-Square sebesar 0.467. hal
tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan
data lebih dari 0.05 maka H0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt, ini berarti
konsumen dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki, tidak memberikan
perbedaan dalam membuat keputusan untuk memilih produk Eyoci Homemade
Yoghurt.
Konsumen yang mengetahui informasi mengenai produk Eyoci
Homemade Yoghurt melalui media promosi maupun mendapatkan informasi dari
cerita orang lain, cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi dan ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai produk tersebut. Dengan informasi yang
diperoleh melalui media manapun, konsumen yang berjenis kelamin perempuan
dan laki-laki akan memutuskan untuk membeli produk atau mengunjungi Eyoci
Homemade Yoghurt.
Hubungan Usia dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci
Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan Usia dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji Chi-Square. Uji
hipotesis hubungan antara usia dengan keputusan konsumen memilih produk
Eyoci Homemade Yoghurt dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat hubungan signifikan antara Usia dengan keputusan konsumen
dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara Usia dengan keputusan konsumen
memilih produk.
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikasi dari hasil
pengujian Chi-Square. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik ChiSquare adalah jika nilai signifikasi lebih dari 0.05, maka H0 diterima dan jika nilai
signifikan kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa variabel usia memiliki
nilai signifikansi pearson Chi-Square sebesar 0.696. hal tersebut menunjukkan
bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.05
maka H1 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan signifikan antara usia dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk Eyoci Homemade Yoghurt, ini berarti konsumen yang tergolong dalam
usia remaja awal, maupun dewasa pertengahan, tidak memberikan perbedaan
dalam mebuat keputusan untuk memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt.
37
Konsumen yang mengetahui informasi mengenai produk Eyoci
Homemade Yoghurt melalui media promosi maupun mendapatkan informasi dari
cerita orang lain, cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi dan ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai produk tersebut. Dengan informasi yang
diperoleh melalui media manapun, konsumen yang tergolong dalam kategori usia
mana pun akan memutuskan untuk membeli produk atau mengunjungi Eyoci
Homemade Yoghurt.
Hubungan Pendidikan Terakhir dengan Keputusan Konsumen dalam
Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan pendidikan terakhir dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji RankSpearmen. Uji hipotesis hubungan antara usia dengan keputusan konsumen
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dijabarkan sebagai berikut:
H0
Tidak terdapat hubungan signifikan antara pendidikan terakhir dengan
keputusan konsumen dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara pendidikan terakhir dengan keputusan
konsumen memilih produk.
=
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikasi dari hasil
pengujian Rank-Spearmen. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik RankSpearmen adalah jika nilai signifikasi lebih dari 0.05, maka H0 diterima dan jika
nilai signifikan kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik dapat dilihat bahwa variabel usia memiliki
nilai signifikansi nilai Rank-Spearmen sebesar 0.024. hal tersebut menunjukkan
bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.05
maka H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara pendidikan terakhir dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk Eyoci Homemade Yoghurt ini berarti responden yang menjadi konsumen
dalam penilitian ini memiliki tingkat pendidikan sedang dan tinggi yaitu
konsumen lulusan SMA maupun Perguruan Tinggi. Komunikasi yang digunakan
oleh Eyoci mampu menarik responden untuk memilih produk. Konsumen yang
berpendidikan sedang dan tinggi yaiu lulusan SMA dan Perguruan Tinggi Khasiat
yoghurt yang sangat banyak dan bagus untuk tubuh menjadi pertimbangan
konsumen yang memiliki pendidikan sedang dan tinggi untuk memutuskan
membeli produk.
38
Hubungan Antara Pekerjaan dengan Keputusan Konsumen dalam Memilih
Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara pekerjaan dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji Chi-square. Uji
hipotesis hubungan antara dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pekerjaan dengan keputusan
konsumen memilih produk.
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikasi dari hasil
pengujian Chi-square. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik Chi-square
adalah jika nilai signifikasi lebih dari 0.05, maka H0 diterima dan jika nilai
signifikan kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil uji
statistik dapat dilihat bahwa variabel tingkat pendidikan memiliki nilai
signifikansi nilai Rank-Spearmen sebesar 0.298. hal tersebut menunjukkan bahwa
nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data kurang dari 0.05 maka H 1
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
signifikan antara tingkat pendapatan dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk Eyoci Homemade Yoghurt, ini berarti status pekerjaan tidak
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade
Yoghurt. Konsumen yang mengetahui informasi mengenai produk Eyoci
Homemade Yoghurt melalui media promosi maupun mendapatkan informasi dari
cerita orang lain, cenderung memiliki rasa pengetahuan yang tinggi.
39
HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK EYOCI HOMEMADE
YOGHURT
Komunikasi pemasaran yang dilakukan diukur melalui tiga indikator, yaitu
frekuensi pelaksanaan pesan, ragam penyampaian pesan dan frekuensi
penyampaian pesan. Masing masing variabel dilihat hubungannya dengan
keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt.
Keputusan konsumen dalam penelitian ini diukur menggunakan tahapan dalam
konsep AIDCA (attention, Interest, Desire, Conviction, Action). Konsep AIDCA
tersebut dapat menunjukkan sejauh mana keputusan yang diambil untuk memilih
suatu produk.
Kerangka pemikiran yang digambarkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa
keputusan konsumen untuk memilih suatu produk berhubungan dengan
komunikasi pemasaran yang dilakukan pemasar atas produk yang ingin di
pasarkan. Pengujian hubungan komunikasi pemasaran dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan
Uji Rank Spearman. Hasil pengujian korelasi antara komunikasi pemasaran
dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt
disajikan secara lebih rinci pada tabel 10 berikut.
Tabel 10 Nilai koefisien dan signifikan berdasarkan hasil pengujian korelasi
antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt pada tahun 2014.
Keputusan konsumen
Variabel
(Spearmen’s rho)
Koefisien korelasi
Signifikansi
Tingkat kekuatan
0.385
0.0148*
rancangan pesan
Ragam media
0.329
0.038*
penyampaian pesan
Frekuensi penyampaian
-0.013
0.936
pesan
Komunikasi pemasaran
0.357
0.024*
* berhubungan signifikan pada kurang dari α 0.05
Hubungan Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara penilaian tentang tingkat kekuatan rancangan
pesan dalam komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji Rank Spearman. Uji
hipotesis hubungan antara tingkat kekuatan rancangan pesan dengan keputusan
konsumen memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dapat dijabarkan sebagai
berikut:
40
H0 = Tidak terdapat hubungan signifikan antara penilaian tentang tingkat
kekuatan rancangan pesan dengan keputusan memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara tingkat kekuatan rancangan
pesan dengan keputusan konsumen.
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari Hasil
pengujian Rank Spearman. Kriteria pengujian hipotesis dengan dengan uji
stasistik Rank Spearman adalah jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H 0
ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam tabel dapat dilihat
bahwa variabel tentang kekuatan rancangan pesan dalam komunikasi pemasaran
memiliki nilai signifikansi Rank Spearman sebesar 0.0148. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data
kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Konsumen yang mendapatkan informasi dan melihat media promosi yang
digunakan oleh pihak Eyoci akan tertarik untuk memilih produk Eyoci Homemade
Yoghurt. Semua informasi mengenai produk dan akses sudah tergambar dengan
jelas di dalam brousur yang telah dibuat oleh pihak pengelola Eyoci Homemade
Yoghurt.
Hubungan Antara Ragam Media Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara ragam media penyampaian pesan dalam
komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dilakukan dengan Uji Rank Spearman. Uji hipotesis
hubungan antara ragam media penyampaian pesan dengan keputusan konsumen
memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0
Tidak terdapat hubungan signifikan antara ragam media penyampaian pesan
dengan keputusan konsumen dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara ragam media penyampaian pesan
keputusan konsumen.
=
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil
pengujian Rank Spearman. Kriteria pengujian hipotesis dengan dengan uji
stasistik Rank Spearman adalah jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H 0
ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam tabel dapat dilihat
bahwa variabel tentang ragam media penyampaian pesan pesan dalam komunikasi
pemasaran memiliki nilai signifikansi Rank Spearman sebesar 0.038. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data
kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima dan memiliki hubungan yang
moderat.
Ragam media penyampaian pesan adalah adalah ragam media mana yang
menjadi sumber informasi konsumen dalam menentukan keputusan dalam
membeli produk Eyoci Homemade Yoghurt seperti billboard, banner, diskon,
liputan, media, roadshow, pameran, website, blog, brosur. Ragam media
41
penyampaian pesan yang digunakan Eyoci Homemade Yoghurt menarik
konsumen untuk membeli produk yang ada di Eyoci Homemade Yoghurt.
Semakin banyak media yang digunakan konsumen semakin tahu, karena
penyampaian informasi tidak berfokus pada satu media informasi saja. Konsumen
yang melihat atau mencari informasi mengenai Eyoci tertarik untuk berkunjung
dan membeli produk yang tersedia di Eyoci Homemade Yoghurt.
Hubungan Antara Frekuensi Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen dalam Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara frekuensi penyampaian pesan dalam komunikasi
pemasaran dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade
Yoghurt dilakukan dengan Uji Rank Spearman. Uji hipotesis hubungan antara
frekuensi penyampaian pesan dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0
Tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penyampaian pesan
dengan keputusan konsumen dalam memilih produk.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penyampaian pesan
keputusan konsumen.
=
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil
pengujian Rank Spearman. Kriteria pengujian hipotesis dengan dengan uji
stasistik Rank Spearman adalah jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H 0
ditolak dan H1 diterima
Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam tabel dapat dilihat
bahwa variabel tentaang frekuensi penyampaian pesan komunikasi pemasaran
memiliki nilai signifikansi Rank Spearman sebesar 0.936. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data lebih
dari 0.05 maka H1 ditolak dan H0 di terima. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penyampaian pesan
komunikasi pemasaran dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt.
Tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penyampaian pesan
dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt
ini berarti tingkat kekuatan rancangan pesan dapat diterima oleh konsumen
sehingga walaupun tidak mendapatkan informasi secara terus menerus konsumen
sudah tertarik untuk memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt.
42
Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Konsumen dalam
Memilih Produk Eyoci Homemade Yoghurt
Pengujian hubungan antara komunikasi pemasaran dengan keputusan
konsumen dalam memilih Eyoci Homemade Yoghurt dilakukan dengan uji Rank
Spearman. Uji hipotesis hubungan antara komunikasi pemasaran yang terdiri dari
tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media penyampaian dan frekuensi
penyampaian pesan dengan keputusan konsumen memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0
=
H1 =
Tidak terdapat hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan
keputusan konsumen memilih produk.
Terdapat hubungan signifikan antara komunikasi pemasaran dengan
keputusan konsumen memilih produk.
Hipotesis diatas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi dari hasil
pengujian Rank Spearman. Kriteria pengujian hipotesis dengan dengan uji
stasistik Rank Spearman adalah jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H 0
ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dalam tabel dapat dilihat
bahwa variabel tentang komunikasi pemasaran yang terdiri dari tingkat kekuatan
rancangan pesan, ragam media penyampaian dan frekuensi penyampaian pesan
memiliki nilai signifikansi Rank Spearman sebesar 0.024. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh dari pengolahan data
kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi
pemasaran dengan keputusan konsumen dalam memilih produk Eyoci Homemade
Yoghurt berarti komunikasi pemasaran yang dilakukan akan membuat konsumen
mengambil keputusan untuk memilih produk Eyoci Homemade Yoghurt.
Komponen komunikasi pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain
adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik dalam mengkomunikasikan
informasi mengenai produk. Selain bertujuan memberitahukan dan mengingatkan
konsumen akan keberadaan produk, pemasaran juga digunakan untuk
mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan cara meraih konsumen
baru yang belum terjangkau oleh tenaga pemasar yang telah ada. Kegiatan
pemasaran yang dilakukan sejalan dengan rancangan komunikasi pemasaran
secara keseluruhan serta direncanakan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan
dapat berperan dalam meningkatkan penjualan dan menarik konsumen.
Penilaian responden terhadap media pemasaran yang dilakukan oleh pihak
Eyoci Homemade Yoghurt tergolong baik karena hampir seluruh responden
memiliki pemahaman yang baik terhadap informasi yang disampaikan .Konsumen
yang mendapatkan informasi mengenai produk Eyoci Homemade Yoghurt
memiliki rasa penasaran yang tinggi, setelah mendapatkan informasi dari media
yang disediakan pengelola, konsumen tertarik dan memilih produk Eyoci
Homemade Yoghurt. Selain itu lokasi penjualan produk Eyoci Homemade
Yoghurt yang sangat strategis karena terletak dekat dengan objek wisata Taman
Safari Indonesia yang menjadi faktor yang menyebabkan responden membeli
43
produk. konsumen yang secara umum mengunjungi oleh Eyoci Homemade
Yoghurt adalah pelanggan individu. Pelanggan individu umumnya berasal dari
kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke objek wisata
Taman Safari Indonesia yang lokasinya berada tidak jauh dari lokasi
usaha/produksi Eyoci Homemade Yoghurt.
“Saya sudah mendapatkan informasi tentang produk ini, jadi kalo
weekend kan saya main ke villa dan ke Taman Safari, ya sekalian
aja mampir” (RY, 31 tahun)
Konsumen banyak yang mendapatkan informasi melalui media
komunikasi World of mouth. Konsumen yang mendapatkan informasi melalui
World of mouth lebih mudah terbujuk karena komunikas yang terjadi pada media
ini cenderung berada pada kelompok yang mempunyai ikatan sosial yang
berkaitan langsung dengan konsumen. Konsumen yang sudah mencoba produk
Eyoci Homemade Yoghurt akan menceritakan kembali produk tersebut kepada
kerabat mereka.
Menurut hasil wawancara dilapangan konsumen yang sudah mendapatkan
informasi dari kerabat mereka akan mencari informasi lebih dalam mengenai
produk lalu memutuskan untuk membeli produk. Sehingga selain melalui media
World of mouth konsumen juga banyak mendapatkan informasi dari media
website yang dikelola oleh Eyoci Homemade Yoghurt. Konsumen tertarik dengan
informasi yang disampaikan oleh pengelola.
Berdasarkan hasil penelitian Djuranovik (2004) membahas mengenai
analisis pengaruh promosi terhadap tingkat kunjungan konsumen (studi kasus
pada Toserba X, Bogor). Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linear. Hasil analisis regresi berdasarkan data biaya promosi dan tingkat
kunjungan konsumen
potensial Toserba X Bogor selama
tiga tahun
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara promosi yang
dilakukan dengan tingkat kunjungan konsumen potensial. Hasil yang sama juga
ditunjukkan dari penelitian Mahakimi (2008) yang menjelaskan bahwa peubah
komunikasi pemasaran memiliki pengaruh yang simultan terhadap keputusan
pembelian konsumen, sedangkan peubah promosi penjualan dan hubungan
masyarakat serta publisitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap keputusan
pembelian konsumen. Jumlah dan persentase pengambilan keputusan AIDCA
dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11 Jumlah dan presentase tahap pengambilan keputusan AIDCA responden
Eyoci Homemade Yoghurt.
InteInI
Tahap pengambilan keputusan
Attention
Interest
Desire
Conviction
Action
Total
Jumlah (orang)
0
0
0
6
34
40
Persentase (%)
0.0
0.0
0.0
15.0
85.0
100.0
44
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari 40 konsumen
Eyoci Homemade Yoghurt yang dijadikan responden dalam penelitian,
menunjukkan bahwa mayoritas responden mengambil keputusan hingga tahap
action. Tahap tersebut menunjukkan bahwa responden telah mengambil
keputusan untuk membeli produk Eyoci Homemade Yoghurt sebanyak 34 orang
dengan presentase 85 persen. Setelah mendapatkan informasi dari media yang
telah disediakan oleh pihak Eyoci Homemade Yoghurt responden tertarik dan
ingin membeli produk yang disediakan.
Penjelasan ini berkaitan dengan penelitian Kalsum (2008) yang
menyatakan bahwa produk, harga, promosi, tempat, proses, dan pelayanan
berpengaruh dan memiliki hubungan signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam memilih suatu produk. Pengelola menyampaikan informasi mengenai
produk sudah cukup jelas sehingga para konsumen mengerti dan ingin berkunjung
ke Eyoci Homemade Yoghurt.
45
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kekuatan rancangan pesan, ragam media penyampaian pesan dan
frekuensi penyampaian pesan dalam kegiatan komunikasi pemasaran Eyoci
Homemade Yoghurt, Cisarua – Bogor sudah sangat baik. Hal tersebut
dikarenakan desain rancangan pesan dapat dimengerti oleh konsumen dan
dapat menarik minat konsumen untuk memilih produk.
2. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara karakteristik
konsumen dengan keputusan konsumen dalam memilih produk. Yoghurt yang
memiliki rasa yang enak dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh
menyebabkan semua orang dengan umur, tingkat pendidikan, pendapatan, dan
semua jenis kelamin menyukai yoghurt.
3. Komunikasi pemasaran dan keputusan konsumen mempunyai hubungan yang
sangat erat. Semakin baik komunikasi pemasaran yang dilakukan maka
semakin tinggi minat konsumen untuk memilih produk yang dipasarkan.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa hal yang dapat dijadikan
saran yaitu:
1. Memperbanyak lagi ragam media penyampaian komunikasi pemasaran dan
meletakkannya ditempat yang ramai sehingga banyak orang yang lebih
mengetahui keberadaan produk.
2. Penggunaan teknologi seperti internet dapat lebih dimanfaatkan oleh pihak
pengelola. Hal ini karena pengunjung sasaran yaitu anak muda dan wisatawan
asing cenderung melek dengan teknologi. Pemanfaatan media sosial seperti
facebook, twitter, youtube, dan mindtalk dapat dilakukan pengelola sekaligus
sebagai penerapan konsep green marketing communication.
3. Eyoci Homemade Yoghurt hendaknya dapat lebih memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen serta melakukan inovasi, baik dari segi komunikasi
pemasarannya maupun atribut produk yang menyertainya.
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Cangara H. 2004. Pengantar ilmu komunikasi. Edisi ke-1. Jakarta (ID): PT
Raja Grafindo Persada. 160 hal.
[DEPTAN]. Depertemen Pertanian. 2011 Populasi sapi perah. [Internet]. [diunduh
April 2014]. Dapat diunduh dari: http://www.deptan.go.id
Fisher BA. 1986. Teori-teori Komunikasi. Bandung (ID): CV Remadja Karya.
442 Hal.
Hermawan A. 2012. Komunikasi pemasaran. Jakarta (ID): Erlangga. 240 hal.
Hindrayani A, Martono T, Wantini S. 2013. Peran Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo
Kecamatan Kartasura. Bauran Pemasaran. [internet].
diunduh dari: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptn/issue/current
Kaswita C, Eliza, Sayamar E. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Buah di Pasar
Arengka. Pengambilan Keputusan. [internet]. [dikutip tanggal 28
http
November
2013].
15-34.
Dapat
diunduh
dari:
://ejournal.unri.ac.id/index.php/IJAE/article/view/1501
[Kemenperin RI]. 2009. Volume Impor Yoghurt Tahun 2004-2008. Jakarta:
Kementerian Perindustrian RI.
Kusumastuti Y. 2009.Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 199 hal.
Kulluvaara, C and J. Tornberg. 2003. Integrated Marketing Communication and
Tourism (A case study of Icehotel AB). Bachelor’s Thesis, Department
of Business Administration and Social Science, Luleå University of
Technology, Sweden. www.ltu.se/depts/lib/index-en.shtml/ [29 Mei
2014].
Morissan. 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Penerbit
Ramdina Prakarsa, Tangerang.
Mugniesyah S. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Di dalam :
Hubeis A, editor. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor, Indonesia. Bogor
(ID) : Sains KPM IPB Pres. hlm 305-343.
Oktantri B. 2013. Analisis Produk Teh Poci Bubuk dan Implikasinya Terhadap
Strategi Bauran Pemasaran (studi Kasus Kecamatan Slawi, Kabupaten
Tegal, Jawa Tengah. Strategi Bauran. [internet]. [dikutip tanggal 28
November 2013]. Dapat diunduh dari : http ://repository.ipb.ac.id
48
Setiawan I. 2006. Kajian Pengembangan Usaha Minuman Yoghurt di PT Fits
Mandiri [skripsi] Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor.
Siringiringo H. 2004. Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku Pembelian
Konsumen. Bauran Pemasaran. [internet]. [dikutip tanggal 28
November 2013] : 125-137. Dapat diunduh dari: http
://skripsi.umm.ac.id/files/disk1/316/jiptummpp-gdl-jou-2009-hotniarsir15765-Hotniar.-7.pdf
Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-1.Bogor (ID). PT. Ghalia
Indonesia. 355 hal.
Vivian J. 2008. Teori komunikasi massa. Edisi ke-8. Jakarta (ID). Prenada Media
Group. 678 hal.Wiryanto. 2006. Teori komunikasi massa. Dalam:
Hervan JD, editor. Jakarta (ID) : PT Gramedia. 95 hal.
Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu. Lacticia Press. Yogyakarta.
49
Lampiran 4 Dokumentasi Produk Eyoci Homemade Yoghurt
50
Lampiran 5 Pamflet Eyoci Homemade Yoghurt
Lampiran 6 Blog Eyoci Homemade Yoghurt
50
Lampiaran 7 Proses produksi
51
Lampiran 8
Hasil uji statistik Chi-square dan Rank Spearman
Pengujian Hubungan antara Usia Responden dengan Keputusan Konsumen
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
a
,725
2
,696
,764
2
,683
,136
1
,712
40
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,90.
Pengujian Hubungan antara Jenis Kelamin Responden dengan Keputusan
Konsumen.
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Chi-Square Tests
Value
df Asymp. Sig.
(2-sided)
a
1,522
2
,467
2,095
,154
40
2
,351
1
,695
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,65.
Pengujian Hubungan antara Status Pekerjaan Responden dengan Keputusan
Konsumen
Chi-Square Tests
Value
df Asymp. Sig.
(2-sided)
a
Pearson Chi-Square
2,439
2
,295
Likelihood Ratio 2,421
2
,298
Linear-by-Linear
1,266
1
,261
Association
N of Valid Cases 40
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,80.
52
Pengujian Hubungan antara Pendapatan dengan Keputusan Konsumen
Chi-Square Tests
Value
df
Pearson Chi-Square
2,267a
Likelihood Ratio 3,313
Linear-by-Linear
,723
Association
N of Valid Cases 40
Asymp. Sig.
(2-sided)
4
,687
4
,507
1
,395
a. 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,40.
Pengujian Korelasi antara Komunikasi Pemasaran dengan
Keputusan Konsumen
Correlations
Keputusan komunikasi
Konsumen pemasaran
Spearman's rho Keputusan Correlation Coefficient
1,000
,357*
Konsumen Sig. (2-tailed)
.
,024
N
40
40
*
komunikasi Correlation Coefficient
,357
1,000
pemasaran Sig. (2-tailed)
,024
.
N
40
40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pengujian Korelasi antara Tingkat Kekuatan Rancangan Pesan dengan
Keputusan Konsumen.
Keputusan Tingkat kekuatan
Konsumen rancangan Pesan
Spearman's rho Keputusan Correlation Coefficient
1,000
,385*
Konsumen Sig. (2-tailed)
.
,014
N
40
40
*
Tingkat
Correlation Coefficient
,385
1,000
kekuatan
Sig. (2-tailed)
,014
.
rancangan N
40
40
Pesan
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pengujian Korelasi antara Ragam Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Konsumen
53
Correlations
Keputusan
Konsumen
Spearman's rho Keputusan
Konsumen
Correlation
1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
N
40
ragam
Correlation
,329*
penyampaian Coefficient
pesan
Sig. (2-tailed)
,038
N
40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pengujian Korelasi antara Frekuensi
Konsumen
ragam
penyampai
an pesan
,329*
,038
40
1,000
.
40
Penyampaian Pesan dengan Keputusan
Correlations
Frekuensi
Keputusan penyampaian
Konsumen pesan
Spearman's rho Keputusan
Konsumen
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
frekuensi
Correlation
penyampaian Coefficient
pesan
Sig. (2-tailed)
N
1,000
-,013
.
40
,936
40
-,013
1,000
,936
40
.
40
54
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tebing-Tinggi pada tanggal 21 Desember 1992.
Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Mahlul Wardi Siregar dan Harnida
Rosila Dewi. Penulis memulai pendidikan formal di SD R.A Kartini pada tahun
1998-2004, SMPN 2 Tebing-Tinggi pada tahun 2004-2007, SMAN 2 Binjai pada
tahun 2007-2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di
Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat.
Selama menjalani kegiatan perkuliahan di IPB Penulis aktif di berbagai
kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Penulis pernah menjadi anggota divisi
Perusahaan Koran Kampus selama satu periode yaitu peiode 2010-2011. Penulis
juga aktif dalam berbagai event yang ada di IPB, diantaranya sebagai anggota
divisi Medis MPF Fema dan MPD SKPM pada tahun 2012, anggota divisi dana
usaha INDEX pada tahun 2012, anggota divisi Publikasi INDEX 2013,
Koordinator Desa untuk KKBM IPB wilayah Bogor pada tahun 2013.
Download