Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Invertebrata kelas Arthropoda untuk Sekolah Menengah Atas berbasis Multimedia Studi Kasus : SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) Artikel Ilmiah Peneliti : Anita Dilly (692008004) T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknolgi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga September, 2012 i ii iii iv 1 1. Pendahuluan Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin pesat sehingga menyebabkan semakin berkembangnya dunia pendidikan.Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk manusia yang berkualitas.Pendidikan adalah suatu bagian yang berkaitan langsung dengan aspek hidup manusia baik secara individu maupun sosial.Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok dan masyarakat.Disamping itu, pendidikan juga dituntut maju dan berkembang sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Mendukung keberlangsungan pendidikan juga diperlukan media-media kreatif sebagai penunjang minat belajar para pelajar untuk merespon pelajaran maupun hal-hal barusehingga dapat diresapi dengan baik. Multimedia merupakan sarana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan sebagai media penunjang proses belajar dan mengajar.Multimedia dapat memprovokasi perubahan secara radikal dalam proses pengajaran hingga pada generasi mendatang khususnya saat siswa menyadari bahwa proses belajar dan mengajar dapat keluar dari batasan metode pengajaran tradisional atau manual [1]. Multimedia untuk pembelajaran memiliki banyak bentuk, salah satunya seperti pada perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah pada Invertebrata kelas Arthropoda. Sistem peredaran darah pada invertebrata adalah salah satu bagian yang dipelajari oleh siswa siswi Sekolah Menengah Atas.Sistem peredaran darah sering berbentuk gambar atau skema yang oleh sebagian siswa siswi mengalami kesulitan untuk mempelajarinyaterutama untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat abstrak yang dipandang begitu rumit.Bertolak dari hal tersebut perlu adanya perancangan sebuah media belajar bagi siswa - siswi Sekolah Menengah Atas terkait dengan media pembelajaran sistem peredaran darah pada invertebrata kelas Arthropoda berbasis Multimedia. 2. Tinjauan Pustaka Sistem peredaran darah merupakan salah satu siklus yang penting untuk dipelajari pada tingkat pelajar.Namun, peneliti belum menemukan banyak pustaka tentang perancangan media pembelajaran untuk sistem peredaran darah khususnya pada sistem peredaran darah hewan tingkat tinggi yang salah satunya adalah Invertebrata kelas Arthropoda. Penelitian sebelumnya merancang media pembelajaran sistem peredaran darah tetapi berfokus pada sistem peredaran darah manusia dan cara kerja jantung manusia dalam sistem peredaran darah manusia serta sistem ekskresi pada manusia. Penelitian terdahulu lainnya membahas tentang perancangan media belajar pembelahan sel yaitu perancangan media belajar yang menjelaskan tentang bagiamana cara kerja fase-fase pembelahan sel pada manusia dan hewan [2]dengan menggunakan aplikasi flash, anatomy of human hearts yaitu perancangan media belajar Anatomi jantung manusia yang mejelaskan tentang 2 bagian-bagian jantung manusia dengan menggunakan aplikasi flash [3], Comparison of Meiosis and Mitosis yaitu referensi tentang perbandingan pembelahan sel secara meiosis dan mitosis[4], dan beberapa media lainnya yang telah menjadi referensi untuk perancangan media belajar sistem peredaran darah Invertebrata pada kelas Arthropoda. Perancangan media belajar sistem peredaran darah pada Invertebrata kelas Arthropoda merupakan sebuah media belajar yang dirancang untuk dipergunakan dalam aktivitas belajar dan mengajar pada instansi pendidikan Sekolah Menengah Atas yang menjelaskan tentang peran organ-organ tubuh tertentu dalam siklus peredaran darah Arthropoda dan mekanisme peredaran darah pada Invertebrata kelas Arthropoda. Perancangan media belajar ini menggunakan implementasi Blender sebagai salah satu aplikasi 3D dan beberapa implementasi lainnya. Hewan Arthropoda Arthropoda berasal dari kata Arthrosyang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki.Jadi, arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi atau beruas-ruas.Arthropoda merupakan filum terbesar dari kongdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesiesyang lebih banyak dari filum lainnya [5].Ciri-ciri Arthropoda : Merupakan hewan triploblastik selomata Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan Bereproduksi secara seksual dan ada juga beberapa hewan yang melakukan parthenogenesis Tubuhnya terdiri atas Caput (kepala), Torax (dada), dan Abdomen (perut) Merupakan hewan bilateral simetris Arthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus. Arthropoda terdiri dari empat Golongan, yaitu : Crustacea, yaitu kelompok udang-udangan Insecta, yaitu kelompok belalang atau serangga Diplopoda atau Myriapoda, yaitu kelompok Liwung atau lipan Arachnida yaitu kelompok laba-laba 3 Sistem Peredaran Darah Arthropoda Peredaran Darah Insecta Alat peredaran darah serangga, misalnya belalang, terdiri atas jantung pembuluh dan pembuluh darah. Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan melalui aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh pembuluh darah. Itulah sebabnya sistem peredaran darah pada serangga disebut sistem peredaran darah terbuka. Darah mensuplai zatmakananke jaringan-jaringan dan mengambilzat-zat sisametabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan kembali ke jantung pembuluh melaluilubang-lubang halus (ostium) yang terdapat diantara gelembung jantung.Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarnamerah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh sistem trakea yang bercabang-cabang (ostium) menuju ke berbagai jaringan. Sebagian besar hewan invertebrata tidak memiliki sistem peredaran darah yang sempurna. Sistem peredaran darah dilakukan bersamaandengan berlangsung mekanisme pernapasan. Peredaran Darah Crustacea Sistem peredaran darah pada crustacea mirip dengan dengan insecta.Jantung dan pembuluh darah hampir sama dengan insecta, yaitu membentang di bagian atas usus (saluran pencernaan) dan diapit oleh alat reproduksinya. Darah beserta zat makanan masuk dari ostium dan dipompa oleh jantung sehingga darah bergerak kearah depan (kepala-dada) dan kearah perut atau ekor, selanjutnya menyebar ke seluruh jaringan tubuh untuk mendistribusikan zat-zat makanan. Kejadian ini berulang terus menerus [5]. Multimedia Multimedia berasal dari dua kata, yaitu multi dan media. Multi berarti banyak dam media biasa diartikan alat untuk menyampaikan atau membuat sesuatu, perantaraan, alat pengantar, suatu bentuk komunikasi seperti surat kabar, majalah atau televisi. Apabila dikaitkan dengan pemrosesan komputer, media dianggap sebagai alat yang menampilakn teks, gambar, grafik, suara, musik, dan sebagainya[6]. Media Pembelajaran Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran) [7].Media 4 pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan [8]. 3. Metode Penelitian Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype.Prototype merupakan salah satu metode perancangan sebuah perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini, perancangan dan klien dapat berinteraksi selama proses pembuatan sistem sehingga hasil dapat sesuai dengan analisis kebutuhan user terhadap software yang dibangun. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan – aturan main pada saat awal, yaitu perancang dan klien harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan [10]. Proses pada model prototyping dapat dilihat pada Gambar 1. Perulangan pada proses prototyping terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Gambar 1Metode prototype [9] Tahapan – tahapan prototyping 1. Listen to Customer Tahapan ini merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yaitu dengan proses wawancara terhadap pengajar Biologi Sekolah Menengah Atas Kristen Satya Wacana untuk menganalisa kebutuhan sehingga dapat disesuaikandengan perancangan media belajar. Proses wawancara dilakukan untuk mengetahui bentuk organ tubuh invertebrata dan bagaimana alur peredaran darah pada kelas hewan tersebut. 5 2. Build/Revise Mock-Up Setelah melakukan analisa kebutuhan, selanjutnya yang dilakukan adalah membangun aplikasi (media) yang disesuaikan dengan hasil analisa dan kebutuhan user.Proses membangun aplikasi dimulai dari melakukan modelling organ tubuh hingga proses penganimasian, editing dan finishing-nya. 3. Customer Test-Drives Mock-Up Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi prototyping. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan dari aplikasi (media) yang dibuat. Jika masih ada kekurangan dan tidak sesuai dengan keinginan user, maka penambahan dan perombakan prototypingakan kembali ke tahap awal.Proses ini akan terus menerus diulangi hingga kebutuhan user terpenuhi. Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Invertebrata kelas Arthropoda terdiri dari empat kali prototype, yaitu : Prototype 1, perubahan pada beberapa organ yang melibatkan peredaran darah pada Arthropoda Prototype 2, perubahan pada pemberian tekstur warna organ dalam dengan warna yang lebih kontras agar lebih jelas Prototype 3, perubahan alur peredaran darah Arthropoda Prototype 4, pemberian teks pada media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda 4. Analisis Kebutuhan Kebutuhan utama dalam penelitian ini adalah data tentang media belajar sistem peredaran darah Invertebrata.Data tersebut digunakan dalam perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah Arthropodasekaligus menjadi penentu berhasil dan tidaknya penelitian ini dilakukan. Proses mendapatkan data atau informasi yaitu proses wawancara dengan pengajar Biologi SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. Data yang didapat adalah belum adanya media pembelajaran animasi sistem peredaran darah Invertebrata.Namun, dari instansi tersebut mengusulkan untuk membuat sistem peredaran darah Invertebrata pada Filum Arthropoda karena golongan tersebut terklasifikasi sebagai jenis hewan tingkat tinggi yang memiliki sistem peredaran darah yang sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata lainnya.Selain itu, hewan Invertebrata filum Arthropoda juga merupakan filum hewan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dari data tersebut maka yang menjadi point dalam perancangan media belajar ini adalah : 1. Apa saja bagian-bagian tubuh Arthropoda? 2. Bagaimana alur peredaran darah pada Arthropoda? 6 5. Perancangan Perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda merupakan tahap untuk merancang media pembelajaran yang berisi tentang pemahaman hewan Arthropoda, penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran darahnya.Langkah-langkah perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda dapat dilihat pada Gambar 2. Ide Cerita Pra Produksi Storyboard Produksi Modelling Texturing Animasi Compositing Pasca Produksi Audio/Visual Effect Rendering Finishing Gambar 2Bagan Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Arthropoda Ide cerita merupakan sebuah gagasan atau sebagai visi untuk membuat sebuah media. Berawal dari ide cerita selanjutnya media yang akan dirancang dapat dituangkan dalam bentuk sketsa. Sketsa merupakan gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Sketsa digunakan untuk menuangkan ide-ide ke dalam gambar sederhana atau draf kasar untuk proses perancangan sebuah media. Storyboard merupakan kerangka acuan ide cerita yang dituangkan dalam bentuk visual untuk mempermudah proses perancangan media 7 pembelajaran sistem peredaran darah pada Invertebrata kelas Arthropoda. Storyboardberisi gambar-gambar alur cerita sebuah perancangan media ataupun film. Storyboard dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3Storyboard Siklus Peredaran Darah Arthropoda Pada tahap modellingmerupakan tahapan pembuatan film animasi atau media berlangsung. Diawali dengan mentransfer objek 2D ataupun gambar pada storyboardyang dibuat menjadi objek 3D baik itu Head modeling, Body modeling, atau modeling lainnya yang masih dalam bentuk gambar 2D atau storyboard, dikonversikan kedalam objek 3D. Pemberian tekstur pada karakter agar karakter yang dibuat mempunyai tekstur yang alami atau natural.Tahap ini dinamakan Mapping Texture Characteryaitu pemetaan material kulit pada karakter. Penganimasian dilakukan setelah modeling dan teksturing objek selesai. Proses animasi media belajar sistem peredaran darah Arthropoda ini menggunakan implementasi Blender yang terbagi dalam dua teknik penganimasian yaitu : Animasi material, yaitu penganimasian yang melibatkan material material objek (opacity objek). 8 - Animasi Tracking Camera yaitu penganimasian dengan menggunakan pergerakan kamera untuk zoom in, zoom out dan lain – lain. Proses selanjutnya yang dilakukan adalah compositing. Dalam proses ini, dilakukan penggabungan scene-scene animasi maupun audio siklus peredaran darah Arthropoda pada golongan Insecta, Crustacea dan Arachnidasehingga menjadi satu kesatuan tampilan yang utuh menggunakanAdobe Premier CS5.5. Semua bagian pada produksi akan menghasilkan sebuah output. Output yang dihasilkan dapat berupa still image atau movie.Dilakukan proses renderinguntuk membuat output yang diinginkan. Output rendering dapatberupa swf, jpeg, avi, mpeg dan lain-lain. Proses selanjutnya adalahfinishing yaitu sebagai langkah untuk menambahkan atau memperbaiki media bila terdapat kekurangan pada media yang dirancang atau memperindah perancangan media sehingga menjadi lebih baik sekaligus untuk memenuhi keinginan user. 4. Penjelasan/Implementasi Interface Media(Gambar 4)merupakan desain tampilan antar muka yang berisi tombol-tombol navigasi sebagai penjelasan media belajar sistem peredaran darah masing-masing kelas hewan Arthropoda yaitu Insecta, Crustacea dan Arachnida serta tombol help dan exit. Gambar 4Interface Media Gambar Penjelasan Fungsi dan siklus peredaran darah belalang (Gambar 5) berisi penjelasan tentang fungsi-fungsi organ dalam dan siklus peredaran darah pada Belalang.Penjelasan fungsi-fungsi organ meliputi organ kepala, ekor, 9 esofagus, jantung pembuluh, kelenjar ludah, ventral, ostium, usus dan anus.Penjelasan tersebut tertuang dalam animasi yang bergerak yang menjelaskan tentang alur peredaran darah pada Belalang. Gambar5Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Belalang Gambar Penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran darah udang (Gambar 6)berisi penjelasan tentang fungsi organ dalam dan siklus peredaran darah pada Crustacea (udang).Penjelasan itu meliputi organ kepala, ekor, esofagus, jantung pembuluh, gonad, kelenjar hijau, mulut, ventral, ostium, dan anus.Siklus peredaran darah berisi penjelasan tentang alur peredaran darah pada udang.Siklus tersebut meliputi arah penyebaran peredaran darah pada udang sebagai aktivitas pendistribusian zat makanan. Gambar 6Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Udang Gambar Penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran darah laba-laba (Gambar 7)menjelaskan tentang fungsi organ dan siklus peredaran darah pada laba-laba (arachnida).Penjelasan ini meliputi organ kepala, ekor, jantung pembuluh, usus, perut, buku lebah, ovarium dan anus masing-masing dengan fungsinya.Mekanisme peredaran darah berisi tentang alur peredaran darah pada laba-laba (arachnida).Penjelasan siklus peredaran darah pada laba-laba menjelaskan arah dan penyebaran zat makanan yang terkandung dalam darah laba-laba. 10 Gambar 7Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Laba-laba 5. Pengujian Pengujian media dilakukan melalui pengujian kuantitatif yaitu dengan pengisian kuesioner.Pengujian dilakukan dengan melibatkan 30 responden yaitu siswa SMA Kristen Laboratorium Satya Wacana.Kuesioner terdiri dari beberapa interval yaitu sangat baik, baik, kurang dan kurang baik. Pengisian kuesioner dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian melalui pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda dan pengisian kuesioner dengan cara memberikan penilaian terhadap media pembelajaran, baik penilaian terhadap modellingnya, warnanya dan audionya. Tabel 1 Hasil kuesioner Jawaban No Pertanyaan Jenis Arthropoda 1. Apa pendapat anda a. Belalang tentang model bentuk b. Udang 8 tubuh: c. Laba-laba 8 Sangat Baik 11 Baik Kurang 18 2 21 2 3 20 2. Apa pendapat anda tentang warna pada model bentuk tubuh: a. Belalang b. Udang c. Laba-laba 5 5 23 23 24 1 3 2 3. Apa pendapat anda tentang model organ dalam pada: a. Belalang b Udang c Laba-laba 6 5 6 20 17 19 5 9 6 4. Apa pendapat anda tentang Warna pada model organ dalam pada: a. Belalang b. Udang c. Laba-laba10 10 10 17 17 4 4 5. Bagaimana pendapat a. Belalang anda tentang penjelasan b. Udang Organ tubuh: c. Laba-laba 12 11 11 7 18 3 13 14 9 16 6 6 6 Kurang Baik 6. Bagaimana pendapat a. Belalang anda tentang penjelasan b. Udang 11 sistem peredaran darah c. Laba-laba pada: 11 20 11 20 7.Bagaimana pendapat anda tentang Kejelasanlagu (audio) pada media pembelajaran SistemPeredaran Darah pada Arthropoda? 6 16 20 8.Apa pendapat andatentang kejelasan pengisi suara pada media pembelajaran Sistem Peredaran Darah pada Arthropoda? 1 16 8 1 12 2 Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 1 maka hasil persentase masing – masing adalah: a. Penilaian tentang modeling bentuk tubuh Hasil penilaian modelling bentuk tubuh Belalang yaitu Baik 58%, Sangat Baik 36% dan Kurang 6%. Penilaian modelling Udang yaitu Baik 68%, Sangat Baik 26% dan Kurang 7%.Penilaian modelling Laba-laba yaitu Baik 64%, Sangat Baik 26% dan Kurang 10%.Persentase paling tinggi pada penilaian bentuk modelling bentuk tubuh terdapat pada modelling udang dengan persentase Baik 68%.Persentase hasil modelling bentuk tubuh dapat dilihat pada Gambar 8. Belalang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 6% 0% 58 % Udang 36 % 6% 0% 26 % 10 % 68 % 64 % Gambar 8Persentase penilaian modelling tubuh 12 0% 26 % b. Penilaian tentang tekstur warna pada model bentuk tubuh Hasil penilaian tekstur warna pada bentuk tubuh Belalang yaitu Baik 74%, Sangat Baik 23% dan Kurang 3%.Penilaian Tekstur Warna bentuk tubuh Udang yaitu Baik 74%, Sangat Baik 16% dan Kurang 10%.Penilaian tekstur warna bentuk tubuh Laba-laba yaitu Baik 77%, Sangat Baik 16% dan Kurang 7%.Persentase paling tinggi pada penilaian tekstur warna bentuk tubuh terdapat pada Laba-laba dengan persentase Baik 77%.Persentase hasil tekstur warna bentuk tubuh dapat dilihat pada Gambar 9. Belalang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 3% 74 % Udang 0% 23 % 10 % 0% 16 % 74 % 7% 0% 16 % 77 % Gambar 9 Persentase Penilaian Tekstur Warna c. Penilaian tentang modeling organ dalam Hasil penilaian modelling organ dalam Belalang yaitu Baik 65%, Sangat Baik 19% dan Kurang 16%. Penilaian modelling organ dalam Udang yaitu Baik 55%, Sangat Baik 16% dan Kurang 29%. Penilaian modelling organ dalam Laba-laba yaitu Baik 61%, Sangat Baik 20% dan Kurang 19%. Persentase paling tinggi pada penilaian modelling organ dalam terdapat pada modelling belalang dengan persentase Baik 65%.Persentase hasil modelling organ dalam dapat dilihat pada Gambar 10. 13 Belalang Udang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 0% 16 % 19 % 0% 16 % 29 % 65 % 0% 19 % 20 % 61 % 55 % Gambar 10 Persentase Penilaian Modelling organ dalam d. Penilaian tentang tekstur warna pada modelling organ dalam Hasil penilaian tekstur warna pada modelling organ dalam Belalang yaitu Baik 55%, Sangat Baik 32% dan Kurang 13%. Penilaian tekstur warna modelling organ dalam Udang yaitu Baik 55%, Sangat Baik 32% dan Kurang 13%. Penilaian tekstur warna modelling organ dalam Laba-laba yaitu Baik 58%, Sangat Baik 32% dan Kurang 10%. Persentase paling tinggi pada penilaian tekstur wrana modelling organ dalam terdapat pada Laba-laba dengan persentase Baik 58%.Persentase hasil tekstur warna pada modelling organ dalam dapat dilihat pada Gambar 11. Belalang 13 % 55 % Udang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 0% 13 % 32 % 0% 10 % 32 % 0% 32 % 58 % 55 % Gambar 11 Persentase Penilaian Tekstur Warna Organ Dalam 14 e. Penilaian tentang penjelasan fungsi organ Hasil penilaian tentang penjelasan fungsi organ Belalang yaitu Baik 42%, Sangat Baik 39% dan Kurang 19%.Penilaian tentang penjelasan fungsi organ Udang yaitu Baik 45%, Sangat Baik 36% dan Kurang 19%.Penilaian tentang penjelasan fungsi organ Laba-laba yaitu Baik 52%, Sangat Baik 29% dan Kurang 19%.Persentase paling tinggi pada penilaian tentang penjelasan fungsi organ terdapat pada Laba-laba dengan persentase Baik 52%.Persentase hasil penjelasan fungsi organ dalam dapat dilihat pada Gambar 12. Belalang 19 % 42 % Udang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 0% 39 % 19 % 0% 36 % 19 % 45 % 0% 29 % 52 % Gambar 12 Presentase Penilaian Penjelasan Fungsi Organ f. Penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah Hasil penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah Belalang yaitu Baik 65% dan Sangat Baik 35%.Penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah Udang yaitu Baik 65% dan Sangat Baik 35%.Penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah Laba-laba yaitu Baik 65% dan Sangat Baik 35%. Persentase paling tinggi pada penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah adalah sama. Persentase hasil penjelasan sistem peredaran darah dapat dilihat pada Gambar 13. 15 Belalang Udang Laba-laba Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik 0% 0% 0% 0% 35 % 65 % 0% 0% 35 % 65 % 35 % 65 % Gambar 13 Persentase Penilaian Penjelasan Sistem Peredaran Darah g. Penilaian tentang audio (lagu) pada media Hasil penilaian tentang audio atau lagu pada media yaitu Baik 52%, Sangat Baik 19%, Kurang 26%, Kurang Baik 3%. Hasil penilaian audio(lagu) dapat dilihat pada Gambar 14. Persentase Penilaian Audio Sangat Baik Baik Kurang Kurang Baik 3% 26% 19% 52% Gambar 14 Persentase Penilaian audio (lagu) pada media h. Penilaian tentang pengisi suara pada media Hasil penilaian tentang pengisi suara pada media yaitu Baik 52%, Sangat Baik 3%, Kurang 39%, Kurang Baik 6%. Hasil penilaian audio(pengisi suara) dapat dilihat pada Gambar 15. 16 Persentase Pengisi Suara Sangat Baik Baik Kurang Kurang Baik 6% 3% 39% 52% Gambar 15 Persentase Penilaian Pengisi Suara pada Media Selain dari hasil persentase, didapat hasil dari hasil pengujian sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran untuk mengetahui seberapa efektif media pembelajaran yang dibuat.Pengujian terdiri dari enam pertanyaan pilihan ganda.Tabel 2 menunjukkan hasil yang didapat. Tabel 2 Hasil Pengujian Pilihan Ganda No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Baktiar Krisna Mukti N Aryyaguna Dhana N Willi S Suryo W K Tri Setianingsih Christine S Viandra Mavreen Melina Agusta Putra E Apriliani Putri P Omita Saras P Bernike E B Helga Rustanti Valentina F Bernadetta Chrissant P Steven Setiawan Christian B N D Yohanes Fendi S Stefanus Albert H Valensia Stella Ramon A D Yolo Yessica Nathania Stephanie S G Sebelum Benar 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 3 2 17 Salah 3 2 2 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 4 4 3 4 Sesudah Benar 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 Salah 2 - 26 27 28 29 30 Hendry W S Aldima Sukma Kartika Elok R.J.B Aditya Putra Debora Yola Narwoto 5 4 3 4 3 1 2 3 2 3 6 6 5 6 6 1 - Pengujian pada Tabel 2 didapatkan hasil total dan hasil rata-rata sebelum dan sesudah menunjukkan media. Hasil total dan rata-rata dapat dilihat pada Gambar 16 dan Gambar 17. Hasil Total 200 177 150 100 50 78 0 Sebelum sesudah Gambar 16 Hasil Total Pengujian Pilihan Ganda Gambar 16 menunjukkan hasil total penilaian yang didapat dari pengujian pilihan ganda. Hasil tersebut diperoleh dengan menjumlahkan keseluruhan jumlah point jawaban yang benar dari 30 responden sebelum dan sesudah menunjukkan media. Hasil Rata-rata 8 6 5,9 4 2 2,6 0 Sebelum Sesudah Gambar 17 Hasil Rata-rata Pengujian Pilihan Ganda 18 Gambar 17 menunjukkan hasil rata-rata penilaian yang didapat dari pengujian pilihan ganda.Hasil tersebut di peroleh dengan menjumlahkan keseluruhan jumlah point jawaban yang benar dibagi dengan 30 responden. Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan persentase pada setiap penilaian terhadap media, perhitungan point total sebelum dan sesudah menunjukkan media dan perhitungan hasil rata-rata telah menunjukkan efektivitas media pembelajaran yang dibuat. Jumlah benar dan salah hasil jawaban sebelum dan sesudah menggunakan media didapat dalam kurun waktu yang diberikan untuk menjawab setiap pertanyaan. 7. Simpulan Media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda merupakan media belajar yang efektif untuk menunjang proses belajar dan mengajar dan memberikan kemudahan bagi siswa siswi untuk memahami siklus peredaran darah pada hewan Arthropoda.Media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda jugamerupakan media yang dapat menunjang kinerja guru dalam memberikan pemahaman materi pembelajaran kepada siswa dan siswinya karena dapat menarik dan memperbesar perhatian siswa siswi untuk belajar sehingga dengan hasil pengujian kuisioner dan pertanyaan media pembelajaran sistem peredaran darah pada Arthropoda dinilai baik oleh responden sehingga desain dan modelling dapat terukur dengan baik. 8. Daftar Pustaka [1] Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6. Jogjakarta : Andi Star [2] Febryo, Rama dan Gabriel. 2006. Pembelahan Meiosis pada Manusia dan Hewan.Salatiga :Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana [3] Dewi. 2007. Anatomy Of Human Hearts.Salatiga :SMA Kristen Satya Wacana [4] Hill. 2006. Comparison of Meiosis and Mitosis.McGraw-Hill,inc. [5] Sudjadi, Bagod dan Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira [6] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital. Yogyakarta: ANDI [7] Ariyus, Doni. 2009. Keamanan Multimedia Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI [8] Winkel, Ws. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia [9] Prahasta. 2004. Sistem Informasi Geografis.Bandung :Informatika [10] Widjajakusumah. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteraned.20.Jakarta: Mc Graw Hill [11] Djalle, Hendratman danPudjoatmodjo. 2006.the making of 3D animation movie using 3DStudioMax.Bandung : Informatika Bandung 19 20