Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah

advertisement
Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran
Darah Invertebrata kelas Arthropoda untuk Sekolah
Menengah Atas berbasis Multimedia
Studi Kasus : SMA Kristen Satya Wacana
(Laboratorium UKSW)
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Anita Dilly (692008004)
T. Arie Setiawan Prasida, S.T., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknolgi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
September, 2012
i
ii
iii
iv
1
1. Pendahuluan
Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
semakin pesat sehingga menyebabkan semakin berkembangnya dunia
pendidikan.Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
membentuk manusia yang berkualitas.Pendidikan adalah suatu bagian yang
berkaitan langsung dengan aspek hidup manusia baik secara individu maupun
sosial.Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai
pada individu, kelompok dan masyarakat.Disamping itu, pendidikan juga
dituntut maju dan berkembang sejalan dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.Mendukung keberlangsungan pendidikan juga
diperlukan media-media kreatif sebagai penunjang minat belajar para pelajar
untuk merespon pelajaran maupun hal-hal barusehingga dapat diresapi dengan
baik.
Multimedia merupakan sarana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan
sebagai media penunjang proses belajar dan mengajar.Multimedia dapat
memprovokasi perubahan secara radikal dalam proses pengajaran hingga pada
generasi mendatang khususnya saat siswa menyadari bahwa proses belajar dan
mengajar dapat keluar dari batasan metode pengajaran tradisional atau manual
[1]. Multimedia untuk pembelajaran memiliki banyak bentuk, salah satunya
seperti pada perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah pada
Invertebrata kelas Arthropoda.
Sistem peredaran darah pada invertebrata adalah salah satu bagian yang
dipelajari oleh siswa siswi Sekolah Menengah Atas.Sistem peredaran darah
sering berbentuk gambar atau skema yang oleh sebagian siswa siswi
mengalami kesulitan untuk mempelajarinyaterutama untuk menjelaskan hal-hal
yang bersifat abstrak yang dipandang begitu rumit.Bertolak dari hal tersebut
perlu adanya perancangan sebuah media belajar bagi siswa - siswi Sekolah
Menengah Atas terkait dengan media pembelajaran sistem peredaran darah
pada invertebrata kelas Arthropoda berbasis Multimedia.
2. Tinjauan Pustaka
Sistem peredaran darah merupakan salah satu siklus yang penting untuk
dipelajari pada tingkat pelajar.Namun, peneliti belum menemukan banyak
pustaka tentang perancangan media pembelajaran untuk sistem peredaran darah
khususnya pada sistem peredaran darah hewan tingkat tinggi yang salah
satunya adalah Invertebrata kelas Arthropoda. Penelitian sebelumnya
merancang media pembelajaran sistem peredaran darah tetapi berfokus pada
sistem peredaran darah manusia dan cara kerja jantung manusia dalam sistem
peredaran darah manusia serta sistem ekskresi pada manusia.
Penelitian terdahulu lainnya membahas tentang perancangan media belajar
pembelahan sel yaitu perancangan media belajar yang menjelaskan tentang
bagiamana cara kerja fase-fase pembelahan sel pada manusia dan hewan
[2]dengan menggunakan aplikasi flash, anatomy of human hearts yaitu
perancangan media belajar Anatomi jantung manusia yang mejelaskan tentang
2
bagian-bagian jantung manusia dengan menggunakan aplikasi flash [3],
Comparison of Meiosis and Mitosis yaitu referensi tentang perbandingan
pembelahan sel secara meiosis dan mitosis[4], dan beberapa media lainnya
yang telah menjadi referensi untuk perancangan media belajar sistem peredaran
darah Invertebrata pada kelas Arthropoda.
Perancangan media belajar sistem peredaran darah pada Invertebrata
kelas Arthropoda merupakan sebuah media belajar yang dirancang untuk
dipergunakan dalam aktivitas belajar dan mengajar pada instansi pendidikan
Sekolah Menengah Atas yang menjelaskan tentang peran organ-organ tubuh
tertentu dalam siklus peredaran darah Arthropoda dan mekanisme peredaran
darah pada Invertebrata kelas Arthropoda. Perancangan media belajar ini
menggunakan implementasi Blender sebagai salah satu aplikasi 3D dan
beberapa implementasi lainnya.
Hewan Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata Arthrosyang berarti sendi atau ruas dan
podos yang berarti kaki.Jadi, arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki
yang bersendi atau beruas-ruas.Arthropoda merupakan filum terbesar dari
kongdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesiesyang lebih banyak
dari filum lainnya [5].Ciri-ciri Arthropoda :
 Merupakan hewan triploblastik selomata
 Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan
ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan
 Bereproduksi secara seksual dan ada juga beberapa hewan yang melakukan
parthenogenesis
 Tubuhnya terdiri atas Caput (kepala), Torax (dada), dan Abdomen (perut)
 Merupakan hewan bilateral simetris
 Arthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah
dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
Arthropoda terdiri dari empat Golongan, yaitu :
 Crustacea, yaitu kelompok udang-udangan
 Insecta, yaitu kelompok belalang atau serangga
 Diplopoda atau Myriapoda, yaitu kelompok Liwung atau lipan
 Arachnida yaitu kelompok laba-laba
3
Sistem Peredaran Darah Arthropoda
Peredaran Darah Insecta
Alat peredaran darah serangga, misalnya belalang, terdiri atas jantung
pembuluh dan pembuluh darah. Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan
terpompa ke arah depan melalui aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke
seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh pembuluh darah. Itulah sebabnya sistem
peredaran darah pada serangga disebut sistem peredaran darah terbuka.
Darah mensuplai zatmakananke jaringan-jaringan dan mengambilzat-zat
sisametabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan kembali ke jantung
pembuluh melaluilubang-lubang halus (ostium) yang terdapat diantara gelembung
jantung.Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak
berwarnamerah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak
berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh
sistem trakea yang bercabang-cabang (ostium) menuju ke berbagai jaringan.
Sebagian besar hewan invertebrata tidak memiliki sistem peredaran darah yang
sempurna. Sistem peredaran darah dilakukan bersamaandengan berlangsung
mekanisme pernapasan.
Peredaran Darah Crustacea
Sistem peredaran darah pada crustacea mirip dengan dengan
insecta.Jantung dan pembuluh darah hampir sama dengan insecta, yaitu
membentang di bagian atas usus (saluran pencernaan) dan diapit oleh alat
reproduksinya. Darah beserta zat makanan masuk dari ostium dan dipompa oleh
jantung sehingga darah bergerak kearah depan (kepala-dada) dan kearah perut
atau ekor, selanjutnya menyebar ke seluruh jaringan tubuh untuk mendistribusikan
zat-zat makanan. Kejadian ini berulang terus menerus [5].
Multimedia
Multimedia berasal dari dua kata, yaitu multi dan media. Multi berarti
banyak dam media biasa diartikan alat untuk menyampaikan atau membuat
sesuatu, perantaraan, alat pengantar, suatu bentuk komunikasi seperti surat kabar,
majalah atau televisi. Apabila dikaitkan dengan pemrosesan komputer, media
dianggap sebagai alat yang menampilakn teks, gambar, grafik, suara, musik, dan
sebagainya[6].
Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Istilah media
mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids
(alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional
adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran) [7].Media
4
pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi
edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien
sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan [8].
3. Metode Penelitian
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode prototype.Prototype merupakan salah satu metode perancangan sebuah
perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini,
perancangan dan klien dapat berinteraksi selama proses pembuatan sistem
sehingga hasil dapat sesuai dengan analisis kebutuhan user terhadap software
yang dibangun. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah
dengan mendefinisikan aturan – aturan main pada saat awal, yaitu perancang dan
klien harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan
[10]. Proses pada model prototyping dapat dilihat pada Gambar 1. Perulangan
pada proses prototyping terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.
Gambar 1Metode prototype [9]
Tahapan – tahapan prototyping
1. Listen to Customer
Tahapan ini merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan yaitu dengan proses wawancara terhadap
pengajar Biologi Sekolah Menengah Atas Kristen Satya Wacana untuk
menganalisa
kebutuhan
sehingga
dapat
disesuaikandengan
perancangan media belajar. Proses wawancara dilakukan untuk
mengetahui bentuk organ tubuh invertebrata dan bagaimana alur
peredaran darah pada kelas hewan tersebut.
5
2. Build/Revise Mock-Up
Setelah melakukan analisa kebutuhan, selanjutnya yang
dilakukan adalah membangun aplikasi (media) yang disesuaikan
dengan hasil analisa dan kebutuhan user.Proses membangun aplikasi
dimulai dari melakukan modelling organ tubuh hingga proses
penganimasian, editing dan finishing-nya.
3. Customer Test-Drives Mock-Up
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi
prototyping. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi kekurangan dari aplikasi (media) yang dibuat. Jika masih ada
kekurangan dan tidak sesuai dengan keinginan user, maka
penambahan dan perombakan prototypingakan kembali ke tahap
awal.Proses ini akan terus menerus diulangi hingga kebutuhan user
terpenuhi.
Perancangan Media Pembelajaran Sistem Peredaran Darah
Invertebrata kelas Arthropoda terdiri dari empat kali prototype, yaitu :




Prototype 1, perubahan pada beberapa organ yang melibatkan
peredaran darah pada Arthropoda
Prototype 2, perubahan pada pemberian tekstur warna organ dalam
dengan warna yang lebih kontras agar lebih jelas
Prototype 3, perubahan alur peredaran darah Arthropoda
Prototype 4, pemberian teks pada media pembelajaran sistem
peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda
4. Analisis Kebutuhan
Kebutuhan utama dalam penelitian ini adalah data tentang media
belajar sistem peredaran darah Invertebrata.Data tersebut digunakan dalam
perancangan
media
pembelajaran
sistem
peredaran
darah
Arthropodasekaligus menjadi penentu berhasil dan tidaknya penelitian ini
dilakukan. Proses mendapatkan data atau informasi yaitu proses wawancara
dengan pengajar Biologi SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. Data yang
didapat adalah belum adanya media pembelajaran animasi sistem peredaran
darah Invertebrata.Namun, dari instansi tersebut mengusulkan untuk
membuat sistem peredaran darah Invertebrata pada Filum Arthropoda
karena golongan tersebut terklasifikasi sebagai jenis hewan tingkat tinggi
yang memiliki sistem peredaran darah yang sempurna dibandingkan dengan
hewan Invertebrata lainnya.Selain itu, hewan Invertebrata filum Arthropoda
juga merupakan filum hewan yang mudah dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Dari data tersebut maka yang menjadi point dalam perancangan
media belajar ini adalah :
1. Apa saja bagian-bagian tubuh Arthropoda?
2.
Bagaimana alur peredaran darah pada Arthropoda?
6
5. Perancangan
Perancangan media pembelajaran sistem peredaran darah
Invertebrata kelas Arthropoda merupakan tahap untuk merancang
media pembelajaran yang berisi tentang pemahaman hewan
Arthropoda, penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran
darahnya.Langkah-langkah perancangan media pembelajaran sistem
peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda dapat dilihat pada
Gambar 2.
Ide Cerita
Pra Produksi
Storyboard
Produksi
Modelling
Texturing
Animasi
Compositing
Pasca Produksi
Audio/Visual Effect
Rendering
Finishing
Gambar 2Bagan Perancangan Media Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah Arthropoda
Ide cerita merupakan sebuah gagasan atau sebagai visi untuk
membuat sebuah media. Berawal dari ide cerita selanjutnya media
yang akan dirancang dapat dituangkan dalam bentuk sketsa.
Sketsa merupakan gambar sederhana atau draf kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Sketsa digunakan untuk
menuangkan ide-ide ke dalam gambar sederhana atau draf kasar untuk
proses perancangan sebuah media.
Storyboard merupakan kerangka acuan ide cerita yang dituangkan
dalam bentuk visual untuk mempermudah proses perancangan media
7
pembelajaran sistem peredaran darah pada Invertebrata kelas
Arthropoda. Storyboardberisi gambar-gambar alur cerita sebuah
perancangan media ataupun film. Storyboard dapat dilihat pada
gambar 3.
Gambar 3Storyboard Siklus Peredaran Darah Arthropoda
Pada tahap modellingmerupakan tahapan pembuatan film
animasi atau media berlangsung. Diawali dengan mentransfer objek
2D ataupun gambar pada storyboardyang dibuat menjadi objek 3D
baik itu Head modeling, Body modeling, atau modeling lainnya yang
masih dalam bentuk gambar 2D atau storyboard, dikonversikan
kedalam objek 3D.
Pemberian tekstur pada karakter agar karakter yang dibuat
mempunyai tekstur yang alami atau natural.Tahap ini dinamakan
Mapping Texture Characteryaitu pemetaan material kulit pada
karakter.
Penganimasian dilakukan setelah modeling dan teksturing objek
selesai. Proses animasi media belajar sistem peredaran darah
Arthropoda ini menggunakan implementasi Blender yang terbagi
dalam dua teknik penganimasian yaitu :
Animasi material, yaitu penganimasian yang melibatkan material material objek (opacity objek).
8
-
Animasi Tracking Camera yaitu penganimasian dengan
menggunakan pergerakan kamera untuk zoom in, zoom out dan
lain – lain.
Proses selanjutnya yang dilakukan adalah compositing. Dalam
proses ini, dilakukan penggabungan scene-scene animasi maupun
audio siklus peredaran darah Arthropoda pada golongan Insecta,
Crustacea dan Arachnidasehingga menjadi satu kesatuan tampilan
yang utuh menggunakanAdobe Premier CS5.5.
Semua bagian pada produksi akan menghasilkan sebuah output.
Output yang dihasilkan dapat berupa still image atau movie.Dilakukan
proses renderinguntuk membuat output yang diinginkan. Output
rendering dapatberupa swf, jpeg, avi, mpeg dan lain-lain.
Proses selanjutnya adalahfinishing yaitu sebagai langkah untuk
menambahkan atau memperbaiki media bila terdapat kekurangan pada
media yang dirancang atau memperindah perancangan media sehingga
menjadi lebih baik sekaligus untuk memenuhi keinginan user.
4. Penjelasan/Implementasi
Interface Media(Gambar 4)merupakan desain tampilan antar muka yang
berisi tombol-tombol navigasi sebagai penjelasan media belajar sistem
peredaran darah masing-masing kelas hewan Arthropoda yaitu Insecta,
Crustacea dan Arachnida serta tombol help dan exit.
Gambar 4Interface Media
Gambar Penjelasan Fungsi dan siklus peredaran darah belalang (Gambar
5) berisi penjelasan tentang fungsi-fungsi organ dalam dan siklus peredaran
darah pada Belalang.Penjelasan fungsi-fungsi organ meliputi organ kepala, ekor,
9
esofagus, jantung pembuluh, kelenjar ludah, ventral, ostium, usus dan
anus.Penjelasan tersebut tertuang dalam animasi yang bergerak yang
menjelaskan tentang alur peredaran darah pada Belalang.
Gambar5Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Belalang
Gambar Penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran darah udang
(Gambar 6)berisi penjelasan tentang fungsi organ dalam dan siklus peredaran
darah pada Crustacea (udang).Penjelasan itu meliputi organ kepala, ekor,
esofagus, jantung pembuluh, gonad, kelenjar hijau, mulut, ventral, ostium, dan
anus.Siklus peredaran darah berisi penjelasan tentang alur peredaran darah pada
udang.Siklus tersebut meliputi arah penyebaran peredaran darah pada udang
sebagai aktivitas pendistribusian zat makanan.
Gambar 6Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Udang
Gambar Penjelasan fungsi organ dan siklus peredaran darah laba-laba
(Gambar 7)menjelaskan tentang fungsi organ dan siklus peredaran darah pada
laba-laba (arachnida).Penjelasan ini meliputi organ kepala, ekor, jantung
pembuluh, usus, perut, buku lebah, ovarium dan anus masing-masing dengan
fungsinya.Mekanisme peredaran darah berisi tentang alur peredaran darah pada
laba-laba (arachnida).Penjelasan siklus peredaran darah pada laba-laba
menjelaskan arah dan penyebaran zat makanan yang terkandung dalam darah
laba-laba.
10
Gambar 7Penjelasan Fungsi Organ dan Siklus Peredaran Darah Laba-laba
5. Pengujian
Pengujian media dilakukan melalui pengujian kuantitatif yaitu dengan
pengisian kuesioner.Pengujian dilakukan dengan melibatkan 30 responden yaitu
siswa SMA Kristen Laboratorium Satya Wacana.Kuesioner terdiri dari beberapa
interval yaitu sangat baik, baik, kurang dan kurang baik. Pengisian kuesioner
dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengujian melalui pertanyaan dengan jawaban
pilihan ganda dan pengisian kuesioner dengan cara memberikan penilaian
terhadap media pembelajaran, baik penilaian terhadap modellingnya, warnanya
dan audionya.
Tabel 1 Hasil kuesioner
Jawaban
No
Pertanyaan
Jenis
Arthropoda
1. Apa pendapat anda
a. Belalang
tentang model bentuk b. Udang
8
tubuh:
c. Laba-laba
8
Sangat
Baik
11
Baik
Kurang
18
2
21
2
3
20
2. Apa pendapat anda
tentang warna pada
model bentuk tubuh:
a. Belalang
b. Udang
c. Laba-laba
5
5
23
23
24
1
3
2
3. Apa pendapat anda
tentang model organ
dalam pada:
a. Belalang
b Udang
c Laba-laba
6
5
6
20
17
19
5
9
6
4. Apa pendapat anda
tentang Warna pada
model organ dalam
pada:
a. Belalang
b. Udang
c. Laba-laba10
10
10
17
17
4
4
5. Bagaimana pendapat
a. Belalang
anda tentang penjelasan b. Udang
Organ tubuh:
c. Laba-laba
12
11
11
7
18
3
13
14
9
16
6
6
6
Kurang
Baik
6. Bagaimana pendapat
a. Belalang
anda tentang penjelasan b. Udang 11
sistem peredaran darah
c. Laba-laba
pada:
11
20
11
20
7.Bagaimana pendapat anda tentang
Kejelasanlagu (audio) pada media
pembelajaran SistemPeredaran Darah
pada Arthropoda?
6
16
20
8.Apa pendapat andatentang kejelasan
pengisi suara pada media pembelajaran
Sistem Peredaran Darah pada Arthropoda?
1
16
8
1
12
2
Berdasarkan hasil kuesioner pada Tabel 1 maka hasil persentase masing –
masing adalah:
a. Penilaian tentang modeling bentuk tubuh
Hasil penilaian modelling bentuk tubuh Belalang yaitu Baik 58%,
Sangat Baik 36% dan Kurang 6%. Penilaian modelling Udang yaitu Baik
68%, Sangat Baik 26% dan Kurang 7%.Penilaian modelling Laba-laba
yaitu Baik 64%, Sangat Baik 26% dan Kurang 10%.Persentase paling
tinggi pada penilaian bentuk modelling bentuk tubuh terdapat pada
modelling udang dengan persentase Baik 68%.Persentase hasil modelling
bentuk tubuh dapat dilihat pada Gambar 8.
Belalang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
6% 0%
58
%
Udang
36
%
6%
0%
26
%
10
%
68
%
64
%
Gambar 8Persentase penilaian modelling tubuh
12
0%
26
%
b. Penilaian tentang tekstur warna pada model bentuk tubuh
Hasil penilaian tekstur warna pada bentuk tubuh Belalang yaitu
Baik 74%, Sangat Baik 23% dan Kurang 3%.Penilaian Tekstur Warna
bentuk tubuh Udang yaitu Baik 74%, Sangat Baik 16% dan Kurang
10%.Penilaian tekstur warna bentuk tubuh Laba-laba yaitu Baik 77%,
Sangat Baik 16% dan Kurang 7%.Persentase paling tinggi pada penilaian
tekstur warna bentuk tubuh terdapat pada Laba-laba dengan persentase
Baik 77%.Persentase hasil tekstur warna bentuk tubuh dapat dilihat pada
Gambar 9.
Belalang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
3%
74
%
Udang
0%
23
%
10
%
0%
16
%
74
%
7%
0%
16
%
77
%
Gambar 9 Persentase Penilaian Tekstur Warna
c. Penilaian tentang modeling organ dalam
Hasil penilaian modelling organ dalam Belalang yaitu Baik 65%,
Sangat Baik 19% dan Kurang 16%. Penilaian modelling organ dalam
Udang yaitu Baik 55%, Sangat Baik 16% dan Kurang 29%. Penilaian
modelling organ dalam Laba-laba yaitu Baik 61%, Sangat Baik 20% dan
Kurang 19%. Persentase paling tinggi pada penilaian modelling organ
dalam terdapat pada modelling belalang dengan persentase Baik
65%.Persentase hasil modelling organ dalam dapat dilihat pada Gambar
10.
13
Belalang
Udang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
0%
16
%
19
%
0% 16
%
29
%
65
%
0%
19
%
20
%
61
%
55
%
Gambar 10 Persentase Penilaian Modelling organ dalam
d. Penilaian tentang tekstur warna pada modelling organ dalam
Hasil penilaian tekstur warna pada modelling organ dalam
Belalang yaitu Baik 55%, Sangat Baik 32% dan Kurang 13%. Penilaian
tekstur warna modelling organ dalam Udang yaitu Baik 55%, Sangat Baik
32% dan Kurang 13%. Penilaian tekstur warna modelling organ dalam
Laba-laba yaitu Baik 58%, Sangat Baik 32% dan Kurang 10%. Persentase
paling tinggi pada penilaian tekstur wrana modelling organ dalam terdapat
pada Laba-laba dengan persentase Baik 58%.Persentase hasil tekstur
warna pada modelling organ dalam dapat dilihat pada Gambar 11.
Belalang
13
%
55
%
Udang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
0%
13
%
32
%
0%
10
%
32
%
0%
32
%
58
%
55
%
Gambar 11 Persentase Penilaian Tekstur Warna Organ Dalam
14
e. Penilaian tentang penjelasan fungsi organ
Hasil penilaian tentang penjelasan fungsi organ Belalang yaitu
Baik 42%, Sangat Baik 39% dan Kurang 19%.Penilaian tentang
penjelasan fungsi organ Udang yaitu Baik 45%, Sangat Baik 36% dan
Kurang 19%.Penilaian tentang penjelasan fungsi organ Laba-laba yaitu
Baik 52%, Sangat Baik 29% dan Kurang 19%.Persentase paling tinggi
pada penilaian tentang penjelasan fungsi organ terdapat pada Laba-laba
dengan persentase Baik 52%.Persentase hasil penjelasan fungsi organ
dalam dapat dilihat pada Gambar 12.
Belalang
19
%
42
%
Udang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
0%
39
%
19
%
0%
36
%
19
%
45
%
0%
29
%
52
%
Gambar 12 Presentase Penilaian Penjelasan Fungsi Organ
f. Penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah
Hasil penilaian tentang penjelasan sistem peredaran darah Belalang
yaitu Baik 65% dan Sangat Baik 35%.Penilaian tentang penjelasan sistem
peredaran darah Udang yaitu Baik 65% dan Sangat Baik 35%.Penilaian
tentang penjelasan sistem peredaran darah Laba-laba yaitu Baik 65% dan
Sangat Baik 35%. Persentase paling tinggi pada penilaian tentang
penjelasan sistem peredaran darah adalah sama. Persentase hasil
penjelasan sistem peredaran darah dapat dilihat pada Gambar 13.
15
Belalang
Udang
Laba-laba
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang Baik
Kurang Baik
Kurang Baik
0%
0%
0%
0%
35
%
65
%
0%
0%
35
%
65
%
35
%
65
%
Gambar 13 Persentase Penilaian Penjelasan Sistem Peredaran Darah
g. Penilaian tentang audio (lagu) pada media
Hasil penilaian tentang audio atau lagu pada media yaitu Baik
52%, Sangat Baik 19%, Kurang 26%, Kurang Baik 3%. Hasil penilaian
audio(lagu) dapat dilihat pada Gambar 14.
Persentase Penilaian Audio
Sangat Baik
Baik
Kurang
Kurang Baik
3%
26%
19%
52%
Gambar 14 Persentase Penilaian audio (lagu) pada media
h. Penilaian tentang pengisi suara pada media
Hasil penilaian tentang pengisi suara pada media yaitu Baik 52%,
Sangat Baik 3%, Kurang 39%, Kurang Baik 6%. Hasil penilaian
audio(pengisi suara) dapat dilihat pada Gambar 15.
16
Persentase Pengisi Suara
Sangat Baik
Baik
Kurang
Kurang Baik
6% 3%
39%
52%
Gambar 15 Persentase Penilaian Pengisi Suara pada Media
Selain dari hasil persentase, didapat hasil dari hasil pengujian sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran untuk mengetahui seberapa efektif
media pembelajaran yang dibuat.Pengujian terdiri dari enam pertanyaan pilihan
ganda.Tabel 2 menunjukkan hasil yang didapat.
Tabel 2 Hasil Pengujian Pilihan Ganda
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Baktiar Krisna Mukti N
Aryyaguna Dhana N
Willi S
Suryo W K
Tri Setianingsih
Christine S
Viandra Mavreen
Melina Agusta
Putra E
Apriliani Putri P
Omita Saras P
Bernike E B
Helga Rustanti
Valentina F
Bernadetta Chrissant P
Steven Setiawan
Christian B N D
Yohanes Fendi S
Stefanus Albert H
Valensia
Stella
Ramon A D
Yolo
Yessica Nathania
Stephanie S G
Sebelum
Benar
3
4
4
4
4
4
4
4
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
2
2
2
3
2
17
Salah
3
2
2
2
2
2
2
2
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
4
4
3
4
Sesudah
Benar
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
4
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Salah
2
-
26
27
28
29
30
Hendry W S
Aldima Sukma
Kartika Elok
R.J.B Aditya Putra
Debora Yola Narwoto
5
4
3
4
3
1
2
3
2
3
6
6
5
6
6
1
-
Pengujian pada Tabel 2 didapatkan hasil total dan hasil rata-rata sebelum
dan sesudah menunjukkan media. Hasil total dan rata-rata dapat dilihat pada
Gambar 16 dan Gambar 17.
Hasil Total
200
177
150
100
50
78
0
Sebelum
sesudah
Gambar 16 Hasil Total Pengujian Pilihan Ganda
Gambar 16 menunjukkan hasil total penilaian yang didapat dari pengujian
pilihan ganda. Hasil tersebut diperoleh dengan menjumlahkan keseluruhan jumlah
point jawaban yang benar dari 30 responden sebelum dan sesudah menunjukkan
media.
Hasil Rata-rata
8
6
5,9
4
2
2,6
0
Sebelum
Sesudah
Gambar 17 Hasil Rata-rata Pengujian Pilihan Ganda
18
Gambar 17 menunjukkan hasil rata-rata penilaian yang didapat dari
pengujian pilihan ganda.Hasil tersebut di peroleh dengan menjumlahkan
keseluruhan jumlah point jawaban yang benar dibagi dengan 30 responden.
Hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan persentase pada setiap
penilaian terhadap media, perhitungan point total sebelum dan sesudah
menunjukkan media dan perhitungan hasil rata-rata telah menunjukkan
efektivitas media pembelajaran yang dibuat. Jumlah benar dan salah hasil
jawaban sebelum dan sesudah menggunakan media didapat dalam kurun waktu
yang diberikan untuk menjawab setiap pertanyaan.
7. Simpulan
Media pembelajaran sistem peredaran darah Invertebrata kelas Arthropoda
merupakan media belajar yang efektif untuk menunjang proses belajar dan
mengajar dan memberikan kemudahan bagi siswa siswi untuk memahami siklus
peredaran darah pada hewan Arthropoda.Media pembelajaran sistem peredaran
darah Invertebrata kelas Arthropoda jugamerupakan media yang dapat menunjang
kinerja guru dalam memberikan pemahaman materi pembelajaran kepada siswa
dan siswinya karena dapat menarik dan memperbesar perhatian siswa siswi untuk
belajar sehingga dengan hasil pengujian kuisioner dan pertanyaan media
pembelajaran sistem peredaran darah pada Arthropoda dinilai baik oleh responden
sehingga desain dan modelling dapat terukur dengan baik.
8. Daftar Pustaka
[1]
Vaughan, Tay. 2006. Multimedia Making It Work Edisi 6. Jogjakarta : Andi
Star
[2] Febryo, Rama dan Gabriel. 2006. Pembelahan Meiosis pada Manusia dan
Hewan.Salatiga :Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya
Wacana
[3] Dewi. 2007. Anatomy Of Human Hearts.Salatiga :SMA Kristen Satya
Wacana
[4] Hill. 2006. Comparison of Meiosis and Mitosis.McGraw-Hill,inc.
[5] Sudjadi, Bagod dan Laila. 2006. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya:
Yudhistira
[6] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital. Yogyakarta: ANDI
[7] Ariyus, Doni. 2009. Keamanan Multimedia Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: ANDI
[8] Winkel, Ws. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
[9] Prahasta. 2004. Sistem Informasi Geografis.Bandung :Informatika
[10] Widjajakusumah. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteraned.20.Jakarta: Mc
Graw Hill
[11] Djalle, Hendratman danPudjoatmodjo. 2006.the making of 3D animation
movie using 3DStudioMax.Bandung : Informatika Bandung
19
20
Download