1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alkohol

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Alkohol
Latar Belakang
merupakan
zat
adiktif
yang
sering
disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan
gangguan
kesadaran
global,
penggunaan
dan
fisik
alkohol
(Hawari,
yang
1998).
Secara
berakibat
buruk
menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya
(5.9% total dari seluruh kematian), dan 5.1% beban global
penyakit berhubungan dengan konsumsi alkohol (WHO, 2014).
Data
statistik
negara-negara
di
dunia
dengan
tingkat
konsumsi alkohol per kapita pada tahun 2005 menurut World
Health
Organization
(WHO),
menunjukkan
Indonesia
dan
sebagian besar wilayah Arab serta Afrika Utara merupakan
negara dengan tingkat konsumsi per-kapita terendah (WHO,
2004).
Saat ini, banyak terjadi penyalahgunaan alkohol yang
terjadi di masyarakat yang sering dikenal sebagai alcohol
abuse.
Terdapat
pengguna
menengah
spektrum
alkohol,
sampai
ke
dari
perbedaan
mayoritas
sejumlah
kecil
yang
ada
merupakan
yang
di
dalam
peminum
secara
rutin
1
2
mengkonsumsi
1
L
alkohol
per
hari
atau
lebih
dan
merupakan ciri-ciri peminum berat. Namun, perlu diketahui
bahwa
penyumbang
dikonsumsi
oleh
terbesar
populasi
dari
adalah
jumlah
alkohol
peminum
alkohol
yang
berat
yang berjumlah sedikit (National Collaborating Centre for
Mental Health, 2011).
Penyalahgunaan alkohol saat ini merupakan salah satu
masalah pelik yang dihadapi banyak negara. Penyalahgunaan
alkohol menyebabkan 2,5 juta kematian setiap tahunnya.
Meskipun
dalam
di
beberapa
kegiatan
negara
sosial,
alkohol
namun
banyak
konsumsi
digunakan
alkohol
yang
berlebihan dapat mengakibatkan efek samping yang tidak
diinginkan.
resiko
Penyalahgunaan
terkena
sekitar
60
alkohol
dapat
meningkatkan
gangguan
kesehatan
termasuk
tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung koroner,
sirosis
hati,
dan
berbagai
macam
kanker
(National
Collaborating Centre for Mental Health, 2011).
Penggunaan
alkohol
merupakan
salah
satu
faktor
resiko utama kematian pada laki-laki usia 15-59 tahun,
terutama
disebabkan
karena
penyakit
kardiovaskuler,
tindak kekerasan, serta kecelakaan. Secara global, 6.2%
3
kematian laki-laki terkait penggunaan alkohol, sedangkan
perempuan sebesar 1.1%. Laki-laki juga mempunyai rasio
burden
of
disease
dibandingkan
1.4%.
dengan
terkait
alkohol
perempuan,
yaitu
lebih
7.4%
tinggi
berbanding
Penyalahgunaan alkohol memberikan resiko untuk si
pengguna dan orang lain di sekitarnya. Orang yang sedang
mabuk/terintoksikasi bisa menyebabkan kejadian yang tidak
diinginkan
pada
terjadinya
kecelakaan
atau
orang
mempengaruhi
lain,
lalu
rekan
seperti
lintas,
kerja,
dapat
menyebabkan
perilaku
saudara,
kekerasan,
teman,
maupun
orang lain yang tidak dikenalnya (WHO, 2011).
Di seluruh dunia, episode minum sekali dalam jumlah
banyak/binge
drinking
prevalensinya
lebih
terjadi
pada
orang – orang muda berusia 15-19 tahun daripada total
populasi
yang
umurnya
di
atas
15
tahun
(WHO,
2014).
Menurut NIAAA (2013), pada tahun 2009 sebanyak 10.4 juta
orang
usia
muda
mengkonsumsi
tidak sedikit jumlahnya.
minuman
beralkohol
yang
Seiring bertambahnya usia pada
orang muda, konsumsi alkoholnya juga bertambah.
Asia Tenggara termasuk Indonesia merupakan kawasan
pengguna alkohol terbanyak keempat dari enam kawasan di
4
dunia
pada
tahun
1998
(WHO,
2004).
Pada
tahun
2003,
Organisasi Pangan Sedunia (FAO) menerbitkan data tentang
tren
minuman
konsumsi
alkohol
dunia
minuman
murni.
(World
Drink
Trend)
khusus
untuk
per
kapita
dalam
liter
beralkohol
Iran
sebagai
peringkat
pertama
negara
dengan konsumsi alkohol paling sedikit di dunia, sedang
Indonesia menempati peringkat ke-13. Hal ini dimungkinkan
karena besarnya jumlah penduduk Muslim di negara-negara
tersebut
yang
beralkohol
melarang
(Kamal
ketergantungan
pemeluknya
et
alkohol
mengkonsumsi
al.,
di
Asia
yang terlihat di negara lain
2012).
tidak
minuman
Prevalensi
setinggi
seperti
( Mimy et al. 2006; Chen
and Yin 2008 ).
Dari 228.864.000 penduduk Indonesia, sebesar 72% nya
adalah
penduduk
penduduk
usia
berusia
di
atas
di
atas
15
tahun
15
tahun.
tersebut,
Dari
total
persentase
mantan peminum laki-laki adalah 21.9% dari keseluruhan
penduduk laki-laki di atas 15 tahun, serta mantan peminum
perempuan adalah 3% dari keseluruhan penduduk perempuan
di atas 15 tahun, dan total gabungan mantan peminum lakilaki
dan
perempuan
adalah
12.3%.
Sebanyak
7.3%
dari
penduduk laki-laki pada tahun 2001 adalah peminum berat
5
episodik,
yaitu
pengguna
setidaknya
60gr
atau
lebih
alkohol murni tiap minggunya; sedangkan jumlah penduduk
perempuannya
kapita
total
adalah
adalah
0.0%.
4.47
Jumlah
L
konsumsi
alkohol
alkohol
\murni
dari
per
tahun
2003-2005. Dari data morbiditas, jumlah penyakit terkait
penggunaan alkohol pada penduduk dewasa di Indonesia di
tahun 2004 adalah 0.61% (laki-laki) dan 0.08% (perempuan)
(WHO, 2011).
Di
peminum
pedesaan
3,7%.
Daerah
Istimewa
alkohol
di
sebesar
Jumlah
sebanyak
perkotaan
1,7%,
penduduk
3.433.127
Yogyakarta
dan
D.I.
jiwa
di
sendiri,
adalah
sebesar
rata-rata
keduanya
Yogyakarta
tahun
jumlah
5%,
sebesar
sendiri
2006
di
(Dinkes
adalah
D.I.
Yogyakarta, 2007). Prevalensi penduduk laki-laki 15 tahun
ke atas yang minum alkohol 1 bulan terakhir di Yogyakarta
mencapai 5% dari total jumlah penduduk D.I. Yogyakarta.
Ada 7 provinsi (kecuali DKI Jakarta yang tidak memiliki
daerah
pedesaan)
tinggi
secara
Riau,
D.I
dengan
bermakna
Yogyakarta,
prevalensi
dari
Jawa
di
pedesaan,
Timur,
perkotaan
yaitu
Banten,
lebih
Kepulauan
Kalimantan
Selatan, Papua Barat dan Papua (Riskesdas, 2007).
6
Namun,
belum
ada
antara
karakteristik
jenis
alkohol
Berdasarkan
penelitian
usia
yang
gambaran
untuk
penelitian
yang
penyalahguna
disalahgunakan
di
atas
menemukan
alkohol
di
peneliti
apakah
menghubungkan
ada
dengan
Yogyakarta.
ingin
melakukan
korelasi
antara
jenis alkohol yang dikonsumsi dengan umur si peminum.
B.
Bagaimanakah
jenis
alkohol
Pertanyaan Penelitian
hubungan
yang
antara
kelompok
disalahgunakan
pada
usia
dengan
penyalahguna
alkohol suku Jawa di Yogyakarta?
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran dan
mempelajari ada tidaknya hubungan antara kelompok usia
penyalahguna alkohol suku Jawa dengan jenis alkohol yang
disalahgunakan, pada komunitas rawan pengguna alkohol di
Yogyakarta.
D.
Pada
penelitian
pencarian
yang
Keaslian Penelitian
literatur,
menggambarkan
sejauh
serta
ini
belum
mengkaji
ada
hubungan
7
antara kelompok usia penyalahguna alkohol jenis alkohol
yang disalahgunakan pada suku Jawa, di komunitas rawan
pengguna alkohol di Yogyakarta.
Penelitian
yang
hampir
serupa
mengenai
hubungan
antara penggunaan alkohol dan karakteristik penggunanya
pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh Naimi et al.,
pada tahun 2003. Hasil penelitiannya menunjukkan walaupun
secara keseluruhan jumlah episode binge-drinking paling
tinggi pada kelompok usia 18-25 tahun, namun sebesar 69%
episode
binge-drinking
saat
penelitian
berlangsung
terjadi pada kelompok usia >26 tahun. Perbedaannya adalah
penelitian tersebut bertujuan menghitung jumlah episode
binge-drinking di Amerika Serikat, namun tidak mengkaji
hubungan
antara
kelompok
usia
peminum
dengan
jenis
alkohol yang dikonsumsi (Naimi et al., 2003).
E.
Manfaat Penelitian
1. Menggambarkan hubungan antara kelompok
usia dengan
jenis alkohol yang disalahgunakan.
2.
Mengkaji
hubungan
antara
kelompok
usia
pengguna
alkohol dengan jenis alkohol yang disalahgunakan
8
3. Pelayanan masyarakat
mortalitas
yang
dalam mengurangi morbiditas dan
diakibatkan
karena
penyalahgunaan
alkohol.
4. Sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya.
Download