Momentum Sudut (Bagian 1) Momentum Sudut Klasik dalam 3-dimensi Momentum Sudut Klasik Tinjau partikel di suatu posisi r: r dengan r = xi + yj zk k i v j Kecepatan partikel diberikan oleh: dr dx dy dz v= =i + j k dt dt dt dt v = vxi + v y j vzk Momentum Sudut Klasik Momentum linier dari sebuah partikel yang Bermassa m diberikan oleh: p=mv Dalam komponen: dx p x = m vx m dt Momentum sudut diberikan oleh: L= r p = m r v L |r| |p| sin p r L =rXp Momentum Sudut Klasik Vektor posisi: r = xi + yj zk Momentum sudut: L= r p = (xi yj zk) ( pxi p y j pzk) Dapat dihitung dengan cara: i L= r p = x j y k z px py pz Memberikan: L= (ypz zp y )i ( zpx xpz )j (xp y ypx )k Momentum Sudut Klasik Torsi Tinjau perubahan momentum terhadap waktu: dL dr dp = p r dt dt dt Memberikan: dL dp dp = mv v r r r F dt dt dt d 2r Hukum Newton : m 2 F dt F r Momentum Sudut Klasik dL rF dt F r Untuk sistem yang bersifat simetris terhadap pusat dengan gaya yang bekerja dalam arah yang sama dengan r, haruslah berlaku: dL 0 momentum sudut kekal dt Momentum Sudut Klasik r Contoh: F Gerak elektron mengelilingi inti atom Gerak planet mengelilingi Matahari Untuk system tersebut, L adalah konstanta gerak, (atau kuantitas kekal), yang tidak berubah dengan waktu sehingga: dL dt = 0 Momentum Sudut Klasik (Tinjauan gerak rotasi 2-dimensi) Posisi dan kecepatan pada gerak melingkar Tinjau partikel bermassa m bergerak di bidang-xy Dalam suatu lingkaran dengan radius tetap a: This image cannot currently be display ed. z Posisi partikel diberikan oleh: r= xi + yj dengan k j a i x y |r|= r r x 2 y 2 a Kecepatan diberikan oleh: dr dx dy =i +j dt dt dt v= v xi + v y j Lebih sesuai bekerja dalam sistem koordinat polar (r,φ): Maka: z r=i x+ j y menjadi : k r= i r cos + j r sin i x r j y Kecepatan diberikan oleh : d (r cos ) d (r sin ) v=i +j dt dt Karena r konstan (r = a), maka: v= i r sin d d + j r cos dt dt Posisi dan kecepatan pada gerak melingkar z Catat bahwa: |v| = v v k 2 r j i y v d 2 2 a2 [sin cos ] dt d a dt v r vx rx v y ry x a 2 sin r i r cos j r sin d d v= i r sin j r cos dt dt d d cos a 2 sin cos dt dt 0 Kecepatan ( v ) tegak lurus terhadap vektor posisi (r ). Momentum sudut untuk gerak melingkar z Momentum sudut diberikan oleh: L= r p = m r v k r j i y v x Maka: L=r p=(i x+j y ) (i px j p y ) = i i ( x px ) i j ( x p y ) j i ( ypx ) j j ( yp y ) r i r cos j r sin d d v= i r sin j r cos dt dt k xp y k ypx L ( xp y ypx )k L m( xv y yvx )k Momentum sudut untuk gerak melingkar L z L m( xv y yvx )k k d L [mr cos dt d 2 2 mr sin ]k dt 2 r j i y v x d Lmr k dt L m | r | | v | k | r | | p | k 2 r i r cos j r sin d d v= i r sin j r cos dt dt 2 Energi total untuk gerak melingkar d L mr k dt 2 L z Energi totalnya adalah: E=Ekin E pot dengan E pot 0 k 2 d d mr mr 2 p dt dt 2m 2m 2mr 2 L2z 2mr 2 2 r 2 2 j i y Ekin v x d | p | mr dt 2 Karena I=mr 2 adalah momen inersia, maka 2 Ekin Lz 2I Momentum Sudut Mekanika Kuantum (Rotasi dalam 2-dimensi) Membangun Hamiltonian untuk gerak melingkar z Seperti biasa, Hamiltonian diberikan oleh: k r j y i x x r cos Hˆ = Eˆ kin+ Eˆ pot tetapi dalam hal ini E pot = 0 y=r sin Memberikan: 2 y 2 2 p 2 Hˆ 2 2m 2m 2m x y 2 x p 2 Membangun Hamiltonian untuk gerak melingkar z Dalam koordinat bola : k r j y i x 2 2 2 d d ˆ 2 2 H= 2m dx dy Hˆ ( ) E ( ) 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 x y r r r r 2 2 2 2 ( ) ( ) 1 ( ) 1 Hˆ ( ) r r r 2 2 2m r 2 Karena ψ tidak bergantung pada r, dua turunan pertama terhadap r dapat diabaikan memberikan: 2 2 1 ˆ H 2m r 2 2 Membangun Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola z karena : I = mr 2 , maka 2 Hˆ 2I k r j i x 2 2 y Persamaan Schrödinger menjadi : 2 2ψ Eψ 2 2 I Dituliskan: 2 2 1 ˆ H 2 2 2m r dengan atau 2ψ 2 IE 2 ψ 2 2ψ 2 ml ψ 2 2 IE 2 ml 2 Solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola z Solusi umumnya adalah: ψ ml () N ml expiml k r i x 2ψ 2 m l ψ 2 2 IE 2 ml 2 j dengan: y 2 IE disini ml ml adalah bilangan real Haruslah didapat bahwa: ψ ml () ψ ml ( 2) karena (r , ) dan (r , 2) mewakili titk yang sama dalam ruang Solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola z ψ ml ( 2 ) k = 1 exp iml ( 2 ) 2 r j i y 1 exp iml 2 exp iml 2 =expi 2 ml 1 2 ml x Solusi umumnya adalah: ψ ml () N ml expiml dengan: 1 N ml 2 ψ ml ( ) ψ ml ( ) Jadi agar ψ ml ( 2) sama dengan ψ ml (), maka 1 2 ml 1 atau : ml 0,1,2,3,... Sifat - sifat solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola Didapat bahwa: 2 2 IE ml ml maka E 2I dengan ml 0,1,2,... Nilai ml positif terkait dengan rotasi dalam satu arah, sedangkan nilai ml negatif terkait dengan rotasi dalam arah yang sebaliknya. Untuk setiap harga mutlak ml, nilai energinya sama. Kedua keadaan itu dikatakan ber-degenerasi. 2 Sifat - sifat solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola 2 2 ml E 2I ml 0;1;2,... 1 ψ ml () expiml 2 1 cosml i sinml 2 Jumlah simpul pada bagian riil dari ψml (φ) meningkat dengan ml. Bagian riil dari fungsi gelombang mewakili partikel pada suatu cincin. Momentum Sudut dari solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola Lz ( xp y ypx ) Dalam notasi mekanika kuantum: Lˆz xˆpˆ y yˆ pˆ x ˆ Lz xˆ yˆ i y x Dalam koordinat bola: ˆ Lz i Catat bahwa: 1 ψ ml () expiml 2 adalah fungsi eigen dari dengan nilai eigen: Lz ml dengan ml 0,1,2,... L̂z Sifat - sifat solusi Persamaan Schrödinger untuk gerak melingkar dalam koordinat bola 2 2 ml E 2I ml 0;1;2,... 1 ψ ml () expiml 2 1 cosml i sinml 2 Jumlah simpul pada bagian riil dari ψml (φ) meningkat dengan ml. Bagian riil dari fungsi gelombang mewakili partikel pada suatu cincin.