ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA Meinarti Puspaningtyas*) ABSTRACT One goal of marketing is to influence consumers to be willing to buy goods or services marketed. Before a to-do marketing activities, companies must first study the behavior of konsumen.Dinamika almost all service markets has changed; the composition of the low level has led to fierce competition and intense. In this competitive marketplace, marketing has become key differentiator between success and corporate failure. Marketing gives attention to the dynamic reciprocal relationship between the products and services company, wants and needs of consumers and competitors activities. Distribution services, most are directly from producers to consumers, such as care services, medical, entertainment, laundry, barber shop and others. In a wider sense of insurance, and services provided by government is also a service. Service marketing requires not only external but also internal and interactive peasaran require. Mastery of services that are part of the marketing concept in general is an important study in an increasingly complex economic conditions and modern. The concept and analysis of service marketing strategy involves a wide variety of problems of study. Keywords: analysis, marketing and service. Pemasaran jasa tidak sama dengan Gronross, yang dikutip oleh Kotler, (1997) pemasaran produk. Pertama, pemasaran jasa mengemukakan bahwa pemasaran jasa tidak lebih bersifat intangible dan immaterial karena hanya membutuhkan eksternal tetapi juga produknya tidak kasat mata dan tidak dapat memerlukan peasaran internal dan interaktif. diraba. Kedua, produksi jasa dilakukan saat Model tersebut tercermin pada gambar 1. konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera. Ketiga, interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk dapat mewujudkan produk yang dibentuk (Rangkuti, 2003:20). Penyaluran jasa, kebanyakan bersifat langsung dari produsen kepada konsumen, seperti jasa perawatan, pengobatan, hiburan, laundry, barber shop dan lain-lain. Dalam arti yang lebih luas lagi asuransi, dan pelayanan yang diberikan oleh Sumber: Gronross (Kotler, 1997) Gambar 1. Tiga Bentuk Pemasaran dalam Industri Jasa pemerintah adalah juga merupakan jasa. PajakPemasaran internal berarti perusahaan pajak yang kita bayarkan sebetulnya adalah untuk membeli jasa yang ditawarkan oleh pemerintah tersebut, lembaga keuangan, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan juga merupakan bagian dari jasa. jasa harus secara efektif melatih dan memotivasi karyawan yang melakukan kontak dengan pelanggan dansemua orang dalam perusahaan mendukung pekerjaan tersebut sebagai suatu tim untuk memberikan kepuasan Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 57 kepada pelanggan. Jadi tidak cukup dengan Freddy rangkuti merupakan bagian tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada yang melakukan pola pemasaran tradisional. Pemasaran suatu jasa hanya menyerahkan tugas tersebut kepada pemasaran pemberian (2003:26) kinerja pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan Eksternal menggambarkan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi kerja normal yang oleh perusahaan untuk antara mempersiapkan, harga, mempengaruhi hasil jasa tersebut. menentukan mendistribusikan tersebut jasa atau pemberi jasa dan penerima jasa dan mempromosikan jasa tersebut kepada konsumen. BAURAN PEMASARAN UNTUK JASA Pemasaran Interaktif, berarti persepsi kualitas Bauran pemasaran (marketing mix) layanan (jasa) tergantung pada seberapa dalam menurut Stanton (1996) adalah: Istilah yang interaksi antar penjual dan pembeli. Dalam dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat pemasaran produk, kualitas produk sedikit besar tergantung pada layanan bagaimana produk Keempat unsur tersebut adalah penawaran tersebut diperoleh. Tetapi dalam pemasaran jasa, produk, struktur harga, kegiatan promosi dan kualitas jasa tergantung pada keduanya, yakni sistem distribusi. tergantung pada pembeli jasa dan kualitas pembentuk Kotler inti (1997) sebuah organisasi. mengemukakan bahwa layanan. Pelanggan tidak hanya mengukur pendekatan pemasaran 4P yaitu product, price, kualitas dari sudut tehnikal, tetapi juga kualitas place dan promotion sering berhasil untuk fungsional. Khususnya dibidang jasa, mereka barang, harus memerlukan perhatian dan sistem distribusi. ahli dalam melakukan pemasaran interaktif. tetapi Sedang berbagai Boom elemen dan Bitner tambahan (1981) Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa menyarankan untuk menambah 3P yang terlibat bidang perbankan untuk membangun suatu dalam pemasaran jasa, yaitu: people (orang), pemasaran yang berorientasi pada konsumen physical evidence (bukti fisik), dan process atau nasabah dapat diterapkan dua strategi, yakni (proses). strategi inovasi produk dan strategi membangun kepuasan pelanggan. Penelitian yang Sebagaimana telah dikemukakan oleh Kotler, Boom dan Bitner di atas, Yazid (1999), dilakukan ini juga menegaskan bahwa marketing mix untuk jasa penelitian di bidang jasa, sehingga dasar teori terdiri dari 7P, yakni: product, price (harga), pemasaran yang dipakai juga model teori dari place (tempat), Woodruff 1997, yang dasar pemikirannya (orang), physical evidence (bukti fisik), dan digambarkan pada gambar 1, yaitu bagaimana process (proses). promotion (promosi), people membangun kepuasan pelanggan. Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 58 yaitu versi dasar dari produk tersebut. Produk (Product) Kotler & Swee Hoon Ang (2000:212) Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri mengungkapkan bahwa produk adalah segala dari gedung dengan kamar-kamar yang sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar disewakan. untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. 3. Produk yang diharapkan (expected product) Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang Sekumpulan fisik, ide. biasanya diharapkan dan disetujui oleh Sedangkan Tjiptono (1995:48) mengungkapkan pembeli ketika mereka membeli produk bahwa produk adalah pemahaman subyektif dari tersebut. Misal: tamu hotel mengharapkan produsen atas sesuatu sebagai usaha untuk ranjang yang bersih, sabun dan handuk, memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. lemari pakaian, dan suasana yang tenang. jasa, tempat, organisasi dan Sedangkan Alma (2003:284) mendefinisikan 4. Produk atribut yang dan kondisi ditingkatkan yang (augmented produk sebagai sesuatu yang dihasilkan dan product) ditawarkan ke konsumen haruslah produk Layanan berkualitas. Sebab konsumen tidak senang pada membedakan penawaran perusahaan dari produk yang kurang bermutu. penawaran pesaing. Misal: sebuah hotel Tingkatan Produk menurut Kotler & dapat dan manfaat melengkapi tambahan produknya yang dengan dalam menambahkan seperangkat televisi, shampo, merencanakan produk atau apa yang hendak pemesan kamar yang cepat, makan malam ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir yang lezat. Swee Hoon melalui lima Ang (2000:212) tingkatan produk dalam 5. Produk yang potensial (potensial product) merencanakan penawaran pasar. Lima tingkatan Mencakup semua peningkatan dan produk tersebut terdiri dari: transformasi yang akhirnya akan dialami 1. Manfaat Inti (core benefit)Yaitu jasa atau produk tersebut dimasa depan. manfaat fundamental yang benar-benar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”. 2. Produk dasar (basic product) Para pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product), Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 59 Produk Potensial Produk yang dilengkapi Produk yang diharapkan Produk Generik Manfaat Inti Sumber : Kotler & Swee Hoon Ang (2000:212) Gambar 2. Tingkatan (Level) Produk Klasifikasi produk bisa dilakukan atas menimbulkan citra terhadap nama institusi. berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan Dalam daya tahan atau berwujud tidaknya, produk diterjemahkan dalam variabel strategi akademik diklasifikasikan dan strategi sosio cultural yang keduanya ke dalam tiga kelompok hal ini strategi hubungan bauran korelatif produk (Tjiptono, 1995 :56) yaitu: memperlihatkan positif 1. Barang tidak tahan lama ( No durable terhadap daya tarik konsumen. Elemen produk Goods) yang lainnya cukup berpengaruh juga disamping Barang tidak tahan lama adalah barang produk bidang akademik adalah produk yang berwujud yang biasanya habis di konsumsi membuat layanan pendidikan lebih bervariasi, dalam satu atau beberapa kali pemakaian. seperti adanya kegiatan olahraga, kesenian, 2. Barang tahan lama (Durable Goods) keagamaan, kursus-kursus dan lain sebagainya Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak perusahaan. (Alma 2003:115). Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu 3. Jasa (Service) yang ditawarkan oleh seseorang atau organisasi Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau yang mempunyai manfaat, baik berupa benda kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. nyata maupun benda abstrak atau tidak berwujud Produk dalam jasa merupakan hal yang paling menjadi kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan pertimbangan preferensi bagi konsumen. Bauran oleh perusahaan hendaknya adalah sebuah produk berupa produk yang menarik, mempunyai penampilan diferensiasi produk akan memberikan dampak (bentuk fisik) yang bagus dan yang lebih dikenal terhadap mendasar dalam yang strategi kesempatan akan yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan ini dapat lapangan kerja dan Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 60 (mudah diucapkan, dikenali dan diingat) dan serta factor hukum dan etika lainnya sebagainya. meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam penetapan harga. Kotler & Swee Hoon Ang (2000 :297) mengungkapkan penentuan Harga Harga (Price) Tjiptono (1995:118) menyatakan bahwa (pricing) merupakan suatu masalah ketika harga dapat diungkapkan dengan beberapa perusahaan harus menetapkan harga untuk istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, pertama komisi, upah, gaji dan sebagainya. Dari sudut perusahaan mengembangkan atau mengakuisisi pandang pemasaran, harga merupakan satuan sebuah produk baru, memperkenalkan produk moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang regulernya dalam saluran distribusi atau wilayah dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak geografis kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau penawaran pada kerja kontrak baru. kalinya. baru, Hal dan ini terjadi ketika ketika memasukkan jasa. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan Tempat (Place) Place (Tempat) menurut Alma ketiga unsur lainnya adalah (produk, distribusi, (2003:37) berarti kemana tempat/lokasi yang dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya dituju, bagaimana saluran distribusinya, berapa (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan banyak saluran, dan kondisi para penyalur yang unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya diperlukan. Amstrong (1998:5) mengungkapkan dapat diubah dengan cepat (Kotler, 1997:107). bahwa saluran distribusi adalah suatu perangkat Sedangkan menurut Alma (2003:284) organisasi yang saling tergantung dalam menetapkan menyediakan satu produk atau jasa untuk kebijaksanaan harga, tinggi atau rendahnya digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau harga yang ditetapkan harus berpedoman pada pengguna bisnis. Sedangkan Kotler (1997:140) (a) keadaan/kualitas barang, (b) konsumen yang mendefinisikan dituju, berpenghasilan tinggi, sedang, atau serangkaian organisasi yang saling tergantung rendah, konsumen perkotaan atau pedesaan, (c) dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suasana suatu produk atau jasa siap digunakan untuk produsen harus pasar, pandai apakah produknya baru dikenalkan ke pasar atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak saingan. saluran distribusi adalah konsumsi. Menurut Kotler (1997:140) saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan Tujuan penetapan harga menurut Craven barang dari produsen ke konsumen. Hal ini (1999:88) dapat membantu penentuan posisi mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan produk atau jasa. Reaksi konsumen terhadap pemilihan yang memisahkan barang dan jasa alternative harga, biaya produk, harga pesaing, dari orang-orang yang membutuhkan atau Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 61 menginginkannya. Kotler mengungkapkan pemasaran bahwa (1997:142) anggota melaksanakan saluran sejumlah fungsi 9. Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain utama: Hurriyati 1. Informasi, yaitu mengungkapkan dan bahwa untuk produk industri manufaktur, place penyebaran informasi pemasaran mengenai (tempat) diartikan sebagai saluran distribusi, pelanggan, dan sedangkan untuk produk industri jasa, tempat kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi potensial dalam lingkup pemasaran. pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok 2. Promosi, pengumpulan (2005:55) pesaing, yaitu penyebaran serta pelaku pengembangan komunikasi persuasif dan jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan yang keputusna kunci. Lokasi berhubungan dengan dirancang utnuk menarik pelanggan pada keputusan penawaran tersebut. mengenai dimana operasi dan stafnya akan 3. Negosiasi, yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat yang dibuat oleh perusahaan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat. lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan. Promosi (Promotion) 4. Pemesanan, yaitu komunikasi dari para Promosi merupakan salah satu faktor anggota saluran pemasaran ke produsen penentu keberhasilan suatu program pemasaran. mengenai minat untuk membeli. Tjiptono (1995:644) mengungkapkan bahwa 5. Pembiayaan, yaitu perolehan dan promosi adalah semua kegiatan yang pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk dimaksudkan membiayai persediaan pada berbagai tingkat mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar saluran pemasaran. sasaran, untuk memberi informasi tentang 6. Pengambilan resiko, yaitu penanggungan resiko yang pelaksanaan berhubungan fungsi saluran menyampaikan kegunaan dan yang atau paling dengan penting adalah tentang keberadaannya, untuk pemasaran mengubah sikap ataupun untuk mendorong tersebut. 7. Pemilihan keistimewaan, untuk orang-orang supaya bertindak. fisik, yaitu kesinambungan Menurut Craven (1999:35) strategi penyimpanan dan penggerak produk fisik iklan, promosi penjualan, penjualan personal, dari bahan mentah sampai ke pelanggan dan hubungan masyarakat semuanya digunakan akhir. untuk 8. Pembayaran, yaitu pembeli membantu organisasi berkomunikasi membayar dengan konsumennya, menjalin kerja sama antar tagihan ke penjual lewat bank dan institusi organisasi, masyarakat, dan sasaran lainnya. keuangan lainnya. Strategi promosi memainkan peran penting Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 62 dalam menempatkan posisi produk di mata Publisitas adalah bentuk penyajian dan pembeli. penyebaran ide barang dan jasa secara Tujuan utama menginformasikan, membujuk serta promosi adalah mempengaruhi dan mengingatkan pelanggan non personal. c. Sales Promotion tentang perusahaan dan bauran pemasarannya Sales promotion adalah bentuk persuasi (Tjiptono, langsung melalui penggunaan berbagai 1995:644). Sedangkan menurut Amstrong (1998:44) tujuan promosi adalah insentif menginformasikan, merangsang pembelian produk dengan membujuk dan mengingatkan. segera Bauran Promosi pemasaran menurut Tjiptono (1995 :139) terdiri dari lima macam yang atau dapat diatur untuk meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. d. Publik Relation yaitu: Publik relation 1. Personal Selling komunikasi merupakan menyeluruh dari suatu Komunikasi langsung (tatap muka) antara organisasi penjual untuk persepsi, opini, keyakinan dan sikap memperkenalkan suatu produk kapada calon berbagai kelompok terhadap organisasi pelanggan dan membentuk pemahaman tersebut. dan calon pelanggan pelanggan terhadap produk sehingga mereka untuk upaya mempengaruhi e. Direct Marketing kemudian akan mencoba dan membelinya. Direct 2. Mass Selling marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang Merupakan pendekatan yang menggunakan memanfaatkan satu atau beberapa media media komunikasi untuk menyampaikan iklan untuk menimbulkan respon yang informasi kepada khalayak ramai. Mass terukur atau transaksi di sembarang Selling terdiri dari: lokasi. a. Periklanan Amstrong (1998:49) menyatakan bahwa Iklan adalah bentuk komunikasi tidak perusahaan harus membagi anggaran promosi langsung, yang didasari pada informasi total untuk alat-alat promosi utama yaitu tentang keunggulan atau keuntungan perikanan, suatu produk, yang disusun sedemikian penjualan rupa rasa Perusahaan harus secara hati-hati menetapkan menyenangkan yang akan mengubah besarnya masing-masing alat promosi menjadi pikiran orang untuk membeli. bauran promosi yang terkoordinasi. Menurut sehingga menimbulkan b. Publisitas Amstrong penjualan dan perorangan, hubungan (1998:45) promosi masyarakat. faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bauran promosi yaitu: Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 63 1. Tipe Produk atau Pasar penjualan bermanfaat untuk Perbedaan alat promosi bervariasi antara mempromosikan penjualan awal. Tahap pasar konsumen pasar industri. pertumbuhan, konsumen biasanya masyarakat terus memberikan pengaruh mengalokasikan lebih banyak dana untuk kuat, sedangkan promosi penjualan dapat iklan, penjualan, dikurangi. Tahap dewasa, promosi penjualan penjualan perorangan, dan hubungan dengan menjadi relatif penting dibandingkan dengan masyarakat. Sebaliknya perusahaan barang iklan. Perusahaan dan barang menyusul promosi iklan dan hubungan industri menyediakan dana lebih banyak untuk penjualan perorangan diikuti dengan Orang (People) promosi penjualan, iklan, dan hubungan dengan masyarakat. Alma (2003:37) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani ataupun 2. Strategi Dorong dan Tarik yang merencanakan pelayanan terhadap para Strategi dorong merupakan strategi promosi konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani yang menggunakan tenaga penjual dan oleh orang maka orang tersebut perlu diseleksi, promosi perdagangan untuk mendorong dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan produk lewat saluran distribusi. Sedangkan kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan strategi tarik adalah strategi promosi yang harus menggunakan terhadap konsumen dengan sikap, perhatian, banyak biaya untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan periklanan dan promosi konsumen demi responsive, memupuk permintaan konsumen. memecahkan masalah, sabar, dan ikhlas. 3. Tahap Kesiapan Pembeli inisiatif, Sedangkan kreatif, Kotler pandai (2000:154) Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk mengungkapkan bahwa people menyangkut tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan, perilaku unsur pimpinan dan karyawan/tenaga bersama dengan hubungan masyarakat, lebih edukatif, sebagai service provider. E. Kusmana memegang tahap dalam Alma (2003:42) menyatakan bahwa ketimbang aspek-aspek kepemimpinan yang dimiliki para peran ”kunjungan mendadak” dari tenaga administrator yang berupa kompetensi, wawasan penjual. dan kesadaran peran dan utama dalam pengetahuan, 4. Tahap Daur Hidup produk kreativitas secara positif dan nyata mempengaruhi keadaan stabilitas dan tingkat Pengaruh dari alat promosi yang berbeda akademik yang dipimpin administrator yang juga bervariasi sesuai dengan tahap daur bersangkutan. hidup produk. Tahap pengenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik Zeithaml dan Bitner (2000:20) untuk mengungkapkan bahwa “People All human menghasilkan kesadaran tinggi, promosi actors who play a part in service delivery and Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 64 thus influence the buyer’s perceptions, namely Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, the firm’s personnel, the customers in the teliti service environment. Jadi dalam unsur people ini kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap termasuk semua orang, bukan hanya pimpinan perusahaan saja, yang terlibat dalam penyampaian jasa meningkatkan nama baik perusahaan. sehingga mempengaruhi persepsi konsumen. Orang dan akurat dapat yang menciptakan akhirnya akan 2. Customer yang menyediakan jasa atau contac Faktor lain yang mempengaruhi adalah person adalah elemen sangat penting, bahkan hubungan yang ada diantara para pelanggan. dalam jasa tertentu seperti konsultan, konseling, Pelanggan guru dosen, dan tenaga professional lainnya kepada nasabah lain, tentang kualitas jasa yang jasa, yang pernah didapatnya dari perusahaan. dikatakan “provider is the service” dia itu Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan merupakan jasa. Oleh sebab itu sangat penting erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan dilakukan internal marketing disamping external manajemen dari sumber daya manusia. langsung berhubungan dengan dapat memberikan persepsi marketing seperti diuraikan dalam segitiga pemasaran jasa. Ada elemen penting dalam Physical Evidence (Sarana Fisik) segitiga tersebut yaitu the company = lembaga, the customer dan the providers = karyawan. Hurriyati (2005,58) mengungkapkan Zeitmal and mengungkapkan Bitner bahwa (2000:20) physical evidence merupakan sarana fisik, lingkungan terjadinya bahwa orang (people) adalah semua pelaku yang penyampaian memainkan peranan dalam penyajian jasa konsumen berinteraksi dan setiap komponen sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. lainnya yang memfasilitasi penampilan jasa Elemen-elemen dari ’people’ adalah pegawai yang perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam pendidikan lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan merupakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan gedung/bangunan, dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh fasilitas yang terdapat didalamnya. Performance terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan lembaga pendidikan dan pelatihan jika dikaji penyampaian jasa (service encounter). Ratih lebih jauh tentunya akan sangat luas, apabila kita Hurriyati (2005,59) elemen dari people ini memandang dari sudut bisnis akan termasuk memiliki 2 aspek yaitu: didalamnya exterior: desain exterior, lapangan 1. Service People parkir, rambu-rambu didalam kampus, taman, Untuk organisasi jasa, service jasa, antara ditawarkan. dan Pada pelatihan physical dan produsen sebuah lembaga tentunya evidence segala dan yang ialah sarana dan people kebun-kebun yang asri terpelihara, kebersihan biasanya memegang jabatan ganda, yaitu dan sebagainya. Dari segi interior tata ruang, mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. perabot, peralatan, ventilasi, sirkulasi Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 65 udara/fasilitas AC dan sebagainya. Disamping pemasaran itu ada tampilan yang menarik yaitu fasilitas memberikan kepuasan kepada peserta pelatihan. tulis menulis, logo, barang cetakan, kop surat, jasa Zeithmal pendidikan dan dan Bitner juga (2000:20) amplop, map, ijazah, buku pedoman, pakaian mengungkapkan bahwa process is the actual seragam, internet dan sebagainnya (Alma, procedures, mechanism and flow of activities by 2003:119). which the service is delivered – the service Lovelock (2002,248) mengemukakan delivery and operating systems. Dalam hal ini bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya perlu diperhatikan bagaimana proses yang menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti terjadi dalam penyaluran jasa dari produsen ke fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut: konsumen. Pada lembaga pelatihan tentunya ini 1. An Attention-Creating Medium. menyangkut produk utamanya ialah proses Perusahaan jasa melakukan differensiansi belajar dan mengajar dari pembina/instruktur ke dengan pesaing dan membuat sarana fisik peserta pelatihan. semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasar. PERILAKU KONSUMEN 2. As a Message-Creating Medium. Pengertian Perilaku Konsumen Menggunakan simbol atau isyarat untuk Salah satu tujuan pemasaran adalah mengkomunikasikan secara insentif kepada mempengaruhi audiens mengenai kekhususan kualitas dari membeli barang atau jasa yang dipasarkannya. produk jasa. Sebelum suatu ke-giatan pemasaran dilakukan, 3. An Effect-Creating Medium. konsumen untuk bersedia perusahaan harus terlebih dahulu mengetahui Baju seragam yang berwarna, bercorak, perilaku konsumen. Dengan mengetahui faktor- suara dan desain untuk menciptakan sesuatu faktor yang mempengaruhi perilaku keonsumen yang lain dari produk jasa yang ditawarkan. akan dapat diketahui dengan tepat apa yang diinginkan-nya oleh konsumen. Process (Proses) Perilaku membeli konsumen merujuk pada Alma (2003:120) menyatakan bahwa perilaku membeli dari konsumen akhir-individu proses terjadi di luar pandangan konsumen. dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa Konsumen tidak mengetahui bagaimana proses untuk konsumsi pribadi dan akan membentuk yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima pasar konsumen dimana selu-ruh individu dan harus berkat rumah tangga yang membeli barang dan jasa dukungan karyawan dan tim manajemen yang untuk kon-sumsi pribadi (Kotler dan Armstrong, mengatur semua proses agar berjalan dengan 2001). lancar. memuaskan. Proses signifikan dalam Proses terjadi penyampaian menunjang jasa sangat Dari pendapat diatas dapat disimpulkan keberhasilan bahwa perilaku konsumen menempati prioritas Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 66 perhatian yang besar dalam upaya mencapai dan jawaban). sasaran strategi pemasaran. Pengetahuan tentang pemasaran dan lingkungan yang meru-pakan perilaku konsumen dalam kaitan-nya dengan rangsangan dari luar yang masuk ke dalam proses pengambilan keputusan pembelian akan “kotak hitam pembeli” membantu ma-najer pemasaran menetapkan jawaban tertentu. Rangsangan pemasaran terdiri strategi yang tepat untuk memasarkan produk- dari em-pat unsur yaitu produk, harga, tempat nya. dan Model Perilaku Konsumen melewati kotak hitam (black box) pembeli dan Untuk mengetahui faktor-faktor yang promosi. menghasilkan Gambar 3 memperlihatkan dan menghasilkan Sedangkan seperangkat rangsangan jawaban ini yang ada teramati, seperti dalam kotak kanan jawaban beberapa model yang dibuat para ahli. Model pembeli yaitu pilihan terhadap produk, merk, perilaku penjual, penentuan waktu pembelian dan jumlah mempengaruhi perilaku konsumen dari konsu-men Kotler, (1997) merupakan model stimulus-respon (rangsangan pembelian. Gambar 3. Model Perilaku Konsumen Sumber: Kotler (1997) Faktor-faktor yang terdapat dalam kotak hitam pembeli ini yaitu kebudayaan, sosial, faktor-faktor ini dibuat lebih terperinci dalam gambar 4 di bawah ini: individu dan psikologi, umtk lebih jelasnya Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 67 Gambar 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Sumber: Kotler dan Armstrong (2001) Sedangkan model dari Howard-Sheth 1. Faktor Bauran Pemasaran berisi empat elemen pokok yaitu: input (variabel Konsep ini pertama kali dilontarkan oleh rangsangan), susunan hipotesis, output (varabel Carthy (1985), Bauran Pe-masaran merupakan respon), variabel-variabel eksogen. kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti Variabel input tersebut adalah berupa dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, dorongan (stimulus) yang ada dalam lingkungan harga, kegiatan promosi, dan distribusi (lokasi). konsumen, baik bersifat komersial atau sosial, Bauran Pemasaran ini biasanya dikenal dengan yang bersifat komersial berasal dari sumber istilah 4P yaitu Product (produksi), Price pemasaran perusahaan seperti harga, kualitas, (harga), place (lokasi/distribusi) dan Promo-tion pelayanan dan sebagainya. Sedangkan dorongan (promosi), dimana Marketing Mix tersebut sosial dimaksud-kan sebagai komunikasi dari merupakan mulut kemulut yang terjadi dalamkeluarga, kelas (controllable) yang dapat digunakan perusahaan sosial dan kelompok referensi. Sebagai hasil dari untuk mem-pengaruhi tanggapan konsumen dan model tersebut ada-lah variabel tanggapan segmen pasar tertentu. (response variabel) yang berupa keputusan untuk membeli. variabel-variabel terkendali Dalam faktor ini dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: a. Produk Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu, rumah tang-ga Sebagaimana telah dijelaskan dalammodel maupun organisasi kedalam pasar untuk perilaku konsumen, secara umum faktor-faktor diperhatikan. Digunakan, dibeli maupun yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam dimiliki. Karena merupakan suatu tawaran, membeli produk (barang/jasa) adalah sebagai produk juga sering disebut sebagai tawaran berikut: pasar (market offer). Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 68 b. Harga d. Promosi Harga adalah nilai yang Respon yang diharapkan dari pasar sasaran memperoleh suatu juga dipengaruhi oleh ke-giatan promosi. produk. Biasanya, harga dihitung dengan Promosi adalah kegiatan-kegiatan untuk nilai uang. Menetapkan harga sembarangan mengkomunikasikan mudah. produk dan membujuk konsumen untuk dipertukarkan sejumlah untuk Yang tidak mudah adalah menetapkan harga yang tepat, yaitu tidak membelinya. terlalu murah dan tidak terlalu mahal di mata konsumen, masih memberikan kelebihan-kelebihan Khusus dalam pemasaran jasa bauran pemasaran tersebut diatas perlu diperluas keuntungan bagi perusahaan dan tidak menjadi 7P dengan menambah unsur people, menjadi kelemahan perusahaan di mata physical evidence dan proses (Payne, 1993). pesaing. Harga yang tinggi bisa saja masih Karena model 4P tidak memadai dan tidak terjangkau jelas mencerminkan kompleksitas penuh pemasaran memberikan keuntungan bagi perusahaan jasa. Oleh karena itu dalam mengembankan kalau pesaing mampu membuat harga yang setiap unsur adalah menggunakan 7P untuk lebih rendah, terutama kalau pasar peka mendukung satu samalain guna menguatkan terhadap harga. posetioning produk. Namun dalam penelitian ini konsumen dan ini c. Tempat akan dibahas sebagian dari pendapat tersebut Esensi dari istilah tempat dalam bauran yaitu: pemasaran adalah menyediakan produk e. Lingkungan: merupakan salah satu variabel kepada konsumen pada tempat yang tepat, dalam bauran kualitas yang tepat. Tempat yang dimaksud penting berhubungan dengan kenyamanan adalah di mana konsumen biasanya membeli lingkungan. produk tersebut. Misalnya, tempat yang f. Lokasi: pemasaran merupakan yang lokasi sangat tempat tepat untuk produk-produk te-levisi adalah beroperasinya rumah sakit, tidak akan di toko-toko elektronika, bukan di warung. mempunyai arti bagi konsumen apabila Oleh tidak tersedia pada saat dan tempat yang karena perusahaan itu, konsep ini, atau diinginkan. Oleh karena itu pemilihan lokasi mendistribusi-kan produk sehingga ada di rumah sakit seyogyanya berada di lokasi tempat-tempat yang biasanya didatangi oleh yang mudah dicapai oleh kendaraan umum konsumen kalau ingin membeli produk untuk memberikan kemudahan. tersebut. harus dengan Itulah menyebarkan sebabnya, dalam g. Harga: salah satu karakteristik jasa adalah pembahasannya, konsep tempat tersebut mempunyai hubungan erat antara biaya mengambil bentuk menjadi ma-najemen rumah sakit yang dibebankan konsumen distribusi. Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 69 dengan pengguna jasa rumah sakit, hal ini seseorang yang tinggal pada daerah tertentu merupakan ciri khusus dari pemasaran jasa. dapat berbeda dengan orang lain yang h. Komunikasi: merupakan pelayanandari berada dilingkungannya yang lain pula. dokter dan perawat, dimana pa-sien ataupun Sehingga pe-masar sangat diajurkan melihat keluarga pasien pergeseran kultur tersebut untuk dapat pelayanan yang dapat mendapatkan menyenangkan ketika mereka meminta informasi tentang penyakit yang dideritanya. i. menyediakan produk-produk yang diinginkan konsumen. c. Sub-Kultur Proses: merupakan cara yang sistematis Setiap kultur mempunyai sub-kultur yang dalam melakukan kegiatan pelayanan rumah lebih kecil, atau kelompok orang dengan sakit. sistem Pada pelayanan rumah sakit nilai yang sama berdasarkan merupakan jasa yang diberikan dengan cara pengalaman dan si-tuasi hidup yang sama. sistematis guna melayani kebutuhan dan Seperti harapan para pasien. bertempat tinggal pada suatu daerah akan 2. Faktor Budaya Budaya kelompok kebangsaan yang mempunyai ita rasa dan minat etnik Anthropologi yangkhas. Demikian pula dengan adanya adalah keseluruhan sistem ga-gasan, tindakan kelompok keagamaan yang ada. Daerah dan geografik merupakan sub-kultur tersendiri. hasil menurut karya Ilmu manusia dalam rangka kehidupan masya-rakat yang dijadikanmilik diri Banyaknya manusia dengan belajar (Kotler dan Arm-strong, segmen pasar yang sangat penting, dan 2001). Faktor budaya mempunyai pengaruh pemasar sering menemukan manfaat dengna yang merancang produk yan disesuaikan dengan luas dan dalam ter-hadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli. sub-kultur ini merupakan kebutuhan sub-kultur tersebut. d. Kelas Sosial Kelas sosial adalah susunan yang relatif Faktor budaya dibagi menjadi beberapa permanen dan teratur dalam suatu kelompok sebagai berikut (Simamora, 2001): masyarakat yang anggotanya mempunyai a. Kultur nilai, minat, danperilaku yang sama. Kelas b. Kultur adalah faktor penentu paling pokok sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal dari keinginan danperilaku seseorang. seperti pen-dapatan tetapi diukur sebagai Perilaku makhluk yang paling rendah kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendi- umumnya dituntun oleh naluri. Sedangkan dikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas manusia, perilakunya biasanya dipelajari sosial memperlihatkan pre-ferensi produk dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, dan merk yang berbeda. persepsi, preferensi, dan perilaku antara 3. Faktor Sosial Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 70 Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi bayi, anak-anak sampai dengan dewasa, juga oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, mengenai selera, kebutuhan hidup dan keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. rekreasi juga berhubungan dengan usia. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi b. Pekerjaan tanggapan konsumen. Oleh karena itu, pe-masar Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi harus benar-benar memperhitungkannya dalam pola konsumsinya. Para pe-masar berusaha usahanya menyusun strategi pemasaran. untuk Faktor sosial dibagi menjadibeberapa kelompok sebagai berikut (Kotler dan Armstrong, 2001): mengidentifikasikan kelompok- kelompok peker-jaan mana yang menjadi sasaran mereka dalam memasarkan produk dan jasa yang dipunyainya. a. Kelompok Referensi c. Keadaan Ekonomi Kelompok referensi adalah kelompok sosial Keadaan Ekonomi itu meliputi Pendapatan yang menjadi ukuran seseorang untuk yang dapat dibelanjakan, ta-bungan dana membentuk kepribadian dan perilakunya. kekayaan, b. Keluarga hutang, kekuatan untuk meminjam dan pendiri-an terhadap belanja Keluarga adalahkelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan dan menabung. d. Kepribadian dan Konsep Pribadi darah, perkawinan atau adopsi dan tinggal Kepribadian adalah karakteristik psikologi bersama. yang c. Peranan dan Status menyebabkan Peranan dan status adalah posisi seseorang yang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. dari seseorang tanggapan yang yang ralatif kosisten dan tetap terhadap lingkungannya. e. Gaya Hidup Gaya 4. Faktor Individu Keputusan berbeda hidup adalah pola kehidupan seseorang. seorang pembeli juga 5. Faktor Psikologi dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti Pada saat tetentu seseorang mempunyai umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan, banyak keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan biologis maupun psikologis tertentu seperti konsep dari pembeli yang bersangkutan. Fak-tor rasa lapar, haus dan sebagainya. Sedangkan individu menurut Kotler dan Armstrong (2001) kebutuhan bersifat dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai kebutuhan yang berikut: fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk a. Usia dan Tahap Siklus Hidup diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk Orang-orang yang membeli barang dan jasa kebutuhan, baik yang bersifat psikologis timbul dari adalah keadaan diterima oleh lingkungannya. dibedakan dari tingkatan usia, mulai dari Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 71 Faktor psikologis dibagi imenjadi 1996). Pelanggan memiliki empat tingkatan beberapa kelompok sebagai berikut (Kotler dan pengetahuan produk, yaitu: Armstrong, 2001): 1. Kelas produk, tingkatan pengetahuan produk a. Motivasi paling luas dan lengkap, terdiri dari Motivasi adalah keadaan dalam pribadi beberapa bentuk produk. Misalnya kopi, seseorang mobil. yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. 2. Bentuk produk, kategori yang memasukkan beberapa merk yang mem-punyai kemiripan b. Persepsi dalam berbagai hal penting. Misalnya sedan, Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur menginterprestasikan dan sedan sport. 3. Merk, misalnya Ford, Nissan, BMW. masukan-masukan 4. Model atau atribut, misalnya BMW model informasi untuk menciptakan gambaran 325i, dengna kantung udara dan transmisi keseluruhan yang berarti. otomatis. c. Belajar Pelanggan dapat memiliki tiga jenis Belajar adalah perubahan dalam perilaku pengetahuan produk yaitu pengetahuan tentang suatu atribut atau karakter produk, konsekuensi atau individu yang berasal dari pengalaman. manfaat positif menggunakan produk, dan nilai d. Kepercayaan dan Sikap atau tujuan yang akan dipuaskan atau di-capai Kepercayaan adalah pikiran diskriptif yang dianut seseorang Kepercayaan ini mengenai suatu mungkin berdasarkan oleh produk. hal. Pengetahuan tentang Produk sebagai pengetahuan, pendapat atau keyakinan dan Seperangkat mungkin (Bundles of Atributes) juga mengandung unsur Atribut atau Karater emosional. Se-dangkan sikap adalah suatu Peter dan Olson (1996) menjelaskan cara mendorong orang untuk berperilaku se- bahwa pelanggan yang begitu tertarik pada ciri cara konsisten terhadap obyek yang sejenis. fisik produk suatu peusahaan akan berpikir tentang produk sebagai seperangkat atribut PENGETAHUAN PRODUK (bundles of atributes). Bahkan produk yang pa- KONSUMEN ling sederhana pun memiliki beberapa atribut, Pelanggan tingkatan misalnya pnesil memiliki be-ragam kualitas product arang, kelebutan penghapus, bentuk, dan warna. knowledge) yang berbeda dan dapat digunakan Suatu hal yang pasti bahwa produk yang rumit untuk menerjemahkan informasi baru serta seperti mobil dan radio tape memiliki atribut membuat pilihan pembelian (Peter dan Olson, yang sangat beragam. Dari sudut pandang pengetahuan produk memiliki (levels of Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 72 pemrosesan kognitif, dapat diketahui apakah pembelinya bangga. Kosekuensi dapat muncul pelanggan memiliki pengetahuan tentang semua sesuai yang diinginkan (desirable consequence), atribut tersebut dalam ingatannya, dan apakah yang pelanggan mengaktifkan serta meng-gunakan keuntungan pengetahuan tersebut ketika berpikir tentang mengkonsumsinya dan dapat muncul tidak suatu produk. sesuai dengan yang diinginkan (undesirable) Peter dan Olson (1996) melengkapkan disebut manfaat bagi yang memberikan pelanggan ketika Harley, Myers, (Gutman, 1997). bahwa sebagai salah satu dari jenis pengetahuan Pelanggan dapat memiliki pengetahuan produk yang dimiliki oleh pelanggan, pemasar tentang dua jenis konsekuensi produk, yaitu perlu mengetahui atribut produk mana yang konsekuensi paling penting bagi pelanggan, apa arti atribut consequences) adalah dampak tak nyata dari tersebut pengguanan suatu pelanggan menggunakan pengetahuan tersebut pelanggan. Contoh dalam proses kognitif seperti pemahaman dan adalah dampak fisiologis langsung yang di- pengambilan keputusan. rasakan pada saat menggunakan produk (makan bagi pelanggan, dan bagaimana Pelanggan memiliki berbagai tingkatan pengetahuan tentang (functional produk yang konsekuensi dialami fungsional Big Mac memuaskan rasa lapar: minum Pepsi produk. menghilangka rasa haus). Dampak kinerja fisik Pengetahuan tentang atribut kongkrit (concret tak nyata dari penggunaan suatu produk juga attributes) mewakili karakteristik fisik nyata termasuk suatu produk seperti ruang kaki kursi depan misalnya hair dryer mengeringkan rambut mobil. Pengetahuan tentang atribut abstrak seseorang dengan cepat, sebuah mobil memiliki (abstract karakteristik perbandingan kilometer dengan bensin tertentu, subyektif tak nyata dari suatu produk seperti pemanggang roti membuat warna roti menjadi gaya dan kenyamanan se-buah mobil. coklat merata, dan pena tinta menulis dengan attributes) atribut fungsional mewakili dalam konsekuensi fungsio-nal, lembut. Konsekuensi Pengetahuan tentang Produk sebagai Seperangkat Manfaat (Bundles of Benefits) Peter dan Olson (1996) menyatakan psikososial (psychosocial consequences) mengacu pada dampak psikologis dan sosial dari penggunaan suatu produk atau merk. Konsekuensi psikologis penggunaan bahwa pelanggan sering berpikir tentang produk produk adalah dampak internal pribadi seperti dan merk dalam konteks konsekuensinya, bukan bagaimana atributnya. Konsekuensi adalah apa yang terjadi merasakan, misalnya, mengenakan bjau olahraga pada pelanggan ketika suatu produk dibeli dan merk Benetton membuat anda merasa lebih digunakan atau dikonsumsi, misalnya tape gaya. Konsekuensi sosial penggunaan produk kompo sangat keras suaranya, atau membuat misalnya, suatu teman produk saya membuat akan suka anda atau Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 73 menghargai atau mencemburui saya membli persoalan yang cukup luas kajiannya. Berbagai radio tape Sony, ibu saya akan berpikir bahwa persoalan yang akan dikaji dan dianalisis saya adalah pembeli yang cerdik jika saya menyangkut membli jaket yang sedang diobral ini. pemasaran, perilaku konsumen dan pengetahuan Sistem afektif dan kognitif seseorang per-soalan tentang bauran tentang produk oleh konsumen. Berbagai topik menerjemahkan konsekuensi fungsional dan kajian psikososial penggunaan produk dan selanjutnya gambaran kongkrit tentang strategi pemasaran membentuk jasa. Pelanggan pengetahuan dapat dalam menganggap ingatan. sebagai manfaat yang mung-kin didapat atau resiko potensial. akan dapat memberikan konsekuensi positif dan negatif dari penggunaan suatu produk sebagai tersebut Manfaat adalah DAFTAR RUJUKAN Alma, Buchari., 1997. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi 2, Bandung : ALFABETA konsekuensi yang diharapkan pelanggan ketika membeli dan menggunakan suatu produk dan merk. Misalnya, seseorang membutuhkan mobil yang irit, seseorang mencari mobil yang akselerasinya cepat. Resiko yang diperkirakan (perceived risk) adalah konsekuensi yang tak diharapkan darisuatu produk yang ingin dihindari oleh pelanggan ketika membeli dan menggunakan produk tersebut. Terdapat resiko fisik (efek samping obat flu), psikososial (saya merasa tidak percaya diri jika menggunakan baju ini), keuangan (membeli sepatu atletik yang ternyata diobral besar keesokan harinya), dan fungsional (produk aspirin yang tidak menghilangkan pusing). KESIMPULAN Penguasaan jasa yang merupakan bagian dari konsep pemasaran pada Armstrong, Garry., 1998. Dasar – Dasar Pemasaran. Jilid I Edisi Indonesia. Terjemahan Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhallindo Astuti, S. W. 2001. Dampak Pemasaran Jasa Rumah Sakit terhadap Nilai, Kepuasan dan loyalitas Pasien: Penelitian pada pasien Rawat Inap Rumah Sakti Umum di tiga Ibukota Propinsi di Pulau Jawa, Universitas Airlangga: Disertasi tidak diterbitkan. Baker, R. 1990. Development of a Questionnaire to Assess Patient’s Satifactionn with Consultations in General Practice, British Journal of General Practice, Vol. 40 No. 341, p487-90. Craven, David. W., 1999. Pemasaran Strategis. Jilid 1, Edisi Keempat, Terjemahan Lina Salim, Jakarta: Erlangga Hurriyati, Ratih, 2005, Bauran pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Edisi Pertama. Alfabeta. Bandung. umumnya merupakan kajian yang cukup penting dalam kondisi perekonomian yang semakin komplek dan modern. Konsep dan analisis tentang strategi pemasaran jasa menyangkut berbagai Hulka, B. S., Zyzanski, S. J., Cassel, J. C., and Thompson, S. J. 1970. Scale for The Measurment of Satisfaction with Medical Care Modification in Content, Format and Scoring, Medical Care Vo. 12, p.611. Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 74 H. 2003. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elek Media Komputindo. Woodruff, R. B. 1997. Customer Value: The Next Source for Competitive Advantage”, Journal of The Academy of Marketing Science, Spring, Vol. 25, Nol. 2, p.139-153. Kotler, Philip., 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid II Edisi kesembilan, Terjemahan Hendra Teguh,SE.AK dan Ronny,SE.AK, Jakarta : Penhalindo. Zeithaml, V. A., and Bitner, M. J. 1996. Service Marketing, First ed. New York: The Mc Graw-Hill Companies inc. Irawan, Kotler dan Swee Hoon Ang., 2000. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Jilid II Edisi Pertama, Terjemahan Handoyo Prasetyo, Yogyakarta : ANDI. Lovelock, Cristopher,2002, Principles of Service Marketing and Management, Edisi kedua, New Jersey: Pearson Edition. Parasuraman, A., Zethaml, V. A., and Berry, L.L. 1985. “Conceptual Model of Service Quality and Its Implication for Future Research”, Journal of Marketing, Vol. 49, p.41-50. Parasuraman, A., Zethaml, V. A., and Berry, L.L. 1997. “Reflections on Gaining Competitive Advantage Through Customer Value”, Journal of The Academy of Marketing Science, Vol. 25, No. 2, p.154-161. Peter, J. P., and Olson, J. C. 1996. Consumer Behavior and Marketing Strategy, 4 th Edition, Richard D. Irwin. Inc, Homewood, Illinois. Tjiptono, Fandi., 1995. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. BPFE. Tjiptono, Fandi., 2004. Manajemen Yogyakarta : Andi Offset Jasa, Tomes, A. E. and Stephen C. P. N. 1995. “Service Quality in Hospital Care: The Development of an in-patient Quaestionnaire”, International Journal of Health Care Assurance, Vol. 8, No. 3, p.25. Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1 *) Dosen STIEKN Jaya Negara Malang Meinarti Puspaningtyas adalah dosen STIEKN Jaya Negara Malang 75