BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 6 bank swasta nasional yang go publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) secara berturut-tumt mulai dan tahun 1993 - 2003. Daftar nama bank swasta tersebut adalah: f PT. Bank Danamon Tbk. y PT. Bank Intemasional Indonesia (BIl) Tbk. y PT. Bank Niaga Tbk. > PT. Bank NISP Tbk. r PT. Bank Lippo Tbk. r- PT. Bank Pan Indonesia Tbk. 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian mi variabel yang digunakan adalah: y Variabel dependen yaitu Return on Equity (ROE) r Variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 37 38 r Capital Adequacy Ratio (CAR), yaitu rasio permodalan yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemiodalan yang ada di bank untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Rumus: CAR = Equity('apital ?...._-L-.....L- , „ „n, x 100% Total Loans + Securities r Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu rasio likuiditas yang digunakan untuk niengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah. yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debitomya. Rumus: LDR = Total Loans Total Deposits , „~„, x 100% * Return on Equity (ROE), yaitu rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Rumus: R()E= Net Income , nnn, —;.xl00% Equity Capital 3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data Berikut ini akan dijelaskan mengenai data yang diperlukan dalam penelitian ini dan teknik peneliti dalam mengumpulkan data: 39 1. Data yang diperlukan Penelit! menggunakan data khusus yaitu data yang diketahui dan berhubungan langsung dengan analisis penelitian yang diteliti, meliputi: neraca dan laporan laba/nigi per Desember selama periode tahun 19932003. 2. Teknik pengumpulan data Peneliti mempelajari buku, jumal dan referensi lainnya yang berhubungan dengan perbankan dan dunia pasar modal sebagai landasan teon untuk menentukan masalah penelitian. Adapun studi pustaka tersebut dilakukan di Ruang Referensi FE LTI, Perpustakaan FE UII dan Pojok BEJ FE Ull. Selain itu, peneliti juga mempelajari berbagai macam artike! dan informasi mengenai perbankan dan pasar modal di situs resmi Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yang berupa laporan keuangan lengkap meliputi neraca dan laporan laba'rugi ke enam bank swasta nasional tersebut diperoleh di dalam buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 1994-2003 yang terdapat di Pojok BEJ FE UII dan Ruang Referensi FE UII, serta khusus untuk laporan keuangan bank tahun 2003 peneliti mendapatkannya di Pojok BEJ FE UII. 3.5 Popuiasi dan Sampel Populasi penelitian ini meliputi seluruh bank publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sampel penelitian ini meliputi enam bank yang sesuai 40 untuk dijadikan sampel. Adapun teknik penarikan sampel yang dilakukan adalah menggunakan metode Purposive Sampling. Metode Purposive Sampling merupakan teknik non-probability dimana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-batas berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut meliputi: 1. Bank swasta nasional yang go publik di BEJ secara berturut-turut dari tahun 1993-2003 2, Memiliki laporan keuangan yang dibutuhkan, yaitu berupa neraca dan laporan iaba'rugi dari tahun 1993-2003 3.6 Teknik Analisis Teknik yang digunakan peneliti dalam menganalisis data pada penelitian mi adalah: 1, Analisis deskriptif, yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk katimat. Data tersebut biasanya tercantum dalam bentuk label kemudian dilakukan analisis berdasarkan data yang ada pada tabel, 2. Analisis statistik, yaitu analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik statistik. Hasil akhir dari analisis ini biasanya dipergunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang dilakukan sebelumnya. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR) Analisis ini digunakan untuk niengetahui apakah pennodaian bank yang ada telah mampu untuk menutupi dan mendukung kegiatan bank yang akan dilakukan secara efisien serta apakah mampu menutup kerugian yang mungkin timbul. Mulyono (1999:119) menyatakan bahwa analisis CAR akan menunjukkan kemampuan pennodaian bank untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga. Rumus: CAR = H^'CaPlkjl ..,100% total Loans + Securities 2. Analisis Loan to Deposit Ratio (LDR) Analisis mi digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannva kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telali diberikan kepada para debitumya. Rumus: LDR =Jj^U^E_x 100% Total Deposits 3. Analisis Return on Equity (ROE) Analisis ini digunakan untuk mengukur keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendin. seberapa banyak 42 Rumus: /<w=J^^L.vioo% Tquityl 'apital 4. Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh CAR dan LDR terhadap ROE Analisis ini ditujukan untuk memprediksi besar variabel terikat (ROE) dengan menggunakan data variabel bebas (CAR dan LDR) yang mana vanabel bebas tersebut jumlahnya lebih dari satu Persamaan regresi yang dimaksud adalah: }' = a + bv\\ + b2x7 Dimana: Y : variabel ROE sebagai variabel terikat .v, : variabel CAR sebagai variabel bebas x\ : variabel LDR sebagai variabel bebas a, l\, />, : sebagai koefisien regresi Dengan demikian, pada hakekatnya koefisien regresi linier berganda b, mengukur besarnya variabel yang sehubungan dengan perubahan variabel bebas .v, dengan asumsi variabel bebas x2 adalah konstan. Koefisien regies! berganda b2 mengukur besarnya variabel yang sehiibimgan dengan perubahan vanabel bebas v, dengan asumsi variabel bebas x, adalah konstan. Persamaan variabel diperoleh dari proses perhitungan menggunakan program komputer SPSS 11.5 yang harus diuji secara statistik nilai 43 koefisien regresinya. Apabila semua koefisien regresi signifikan. maka persamaan regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat. Seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat diukurdengan besarnya nilai koefisien detenninasi r2 Untuk menentukan apakah hipotesis ini diterima atau ditolak, dapat digunakan pengujian hipotesis sebagai berikut: l.Pengujian hipotesis menggunakan Uji F. Uji mi dilakukan untuk menentukan apakah variabel-variabe! bebas yaitu variabel CAR dan LDR secara serentak rnempengaruhi variabel terikat yaitu ROE. Berikut ini disajikan prosedur pengujian hipotesis menggunakan Uji F: ~r Hipotesis: //0 : b = 0, diduga CAR dan LDR tidak berpengaruh secara serentak terliadap ROE Hl : h * 0, diduga CAR dan LDR berpengaruh secara serentak terliadap ROE 'r Penentuan level ofsignificant: 0.05 (a=5%) > Kriteria pengujian; b'U!hd - I'l-nm? - ''i« : H» diterima dan //, ditolak Eh:,,im, >Elahe, atau F!uh., <Eh„.r„: H0 ditolak dan EL, diterima Nilai F dapat dilihat pada label Distribusi F di bagian Lampiran VIII. 2. Pengujian hipotesis menggunakan Uji T. Fiji ini dilakukan untuk menentukan apakah secara parsial variabel bebas yaitu variabel CAR dan 44 LDR rnempengaruhi variabel terikat yaitu ROE. Berikut ini disajikan prosedur pengujian hipotesis menggunakan Uji T 1. Pengaruh CAR terhadap ROE r- Hipotesis: //,, : h = 0. diduga CAR tidak berpengaruh terhadap ROE /-/, : h -F- 0, diduga CAR berpengaruh terhadap ROE r- Penentuan level ofsignificant: 0,05 (a=5%) > Kriteria pengujian: 'FhJ < Thi!hm > 7j,,; ,: //() diterima dan H] ditolak Ln.,vr,„ >'T,nrel atau T\„hii, <'Tl,.„,l„: Llt) ditolak dan Hl diterima Nilai T dapat dilihat pada Tabel Distribusi T di bagian Lampiran IX. 2. Pengaruh LDR terhadap ROE > Hipotesis: //„:/) = 0, diduga LDR tidak berpengaruh terhadap ROE /-/, : b # 0, diduga LDR berpenganih terhadap ROE r- Penentuan level ofsignificant: 0,05 (a^5%) > Kriteria pengujian. TMhl! < '/;„.,,.., > TlaK.,: H0 diterima dan H] ditolak 7,;!m„ > TlllM atau TlnM < Thmm : //«, ditolak dan //, diterima Nilai T dapat dilihat pada Tabel Distribusi T di bagian Lampiran IX, 45 5. Uji Asumsi Klasik Dalam prakteknya terdapat beberapa masalah yang sering muncul pada saat dilakukan analisis regresi. Uji ini digunakan untuk mengestimasi suatu model dengan sejumlah data. Masalah tersebut dalam buku teks ekonometrika tennasuk dalam Pengujian Asumsi Klasik, yaitu ada tidaknya masalah Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Multikohnieritas dan Normalitas (Mudrajad Kuncoro, 2001:105). Semua Uji Asumsi Klasik tersebut, di dalam penelitian ini diproses dengan menggunakan program SPSS 11.5. 5.1 Uji Multikohnieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regiesi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabe! ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antarsesama variabel bebas sama dengan no! Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya miltikolinieritas dalam model regiesi adalah: r Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1. > Besaran korelasi antarvariabel bebas. Pedoman suatu mode! regresi yang bebas problem multikohnieritas adalah koefisien korelasi antar- 46 variabel bebas haruslah lemah yaitu di bavvah 0,5. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikohnieritas. 5.2 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam mode! regiesi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang Sam adalah tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Hetereskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRE1D). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatlerpiot antara SREID dan ZPRED, dimana surnbu Y adalah Y yang telali diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-stiuientized. Dasar analisisuya adalah jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bavvah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak teijadi heteroskedastisitas. 47 5.3 Uji Nonnalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Metode yang handal untuk mendeteksi nonnalitas adalah melihat grafik Normal Probability Plot dengan melihat penyebaran data atau titiktitik pada sumbu diagonal dan grafik tersebut. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka mode! regresi tersebut memenuhi asumsi nonnalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi nonnalitas 5.4 Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara kesalaban pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-I (sebelumnya). Jika terjadi korelasi. maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson (DW Test). Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya konstanta (intercept) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel bebas. 48 Panduan mengenai angka DW (Durbin Watson) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada label DW yang bisa dilihat pada buku statistik yang relevan dan secara umum bisa diambil patokan: r- Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi poshif. r Angka DW di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. r- Angka DW di atas ^2 berarti ada autokorelasi negatif.