Sessi 7 Lingkungan Legal Internasional (LANJUTAN) Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. http://moebsmart.co.cc http://politikusmuda.co.cc Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Saat melakukan bisnis di lebih dari satu negara, pemasar harus tetap waspada terhadap sistem legal yang berbeda. Perbedaan antarnegara dapat menghadirkan masalah untuk program pemasaran. Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Hukum-hukum Pemasaran Semua negara mempunyai hukum yang mengatur aktivitas pemasaran dalam promosi, pengembangan produk, pemberian label, penentuan harga, dan jalur distribusi. Biasanya ketidaksesuaian antarpasar menyebabkan masalah bagi negosiator perdagangan dan pelaku bisnis. Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Hukum-hukum Pemasaran Beberapa bentuk hukum pemasaran di berbagai negara : • Swedia melarang iklan televisi untuk anak-anak pada tahun 1991 • Yunani, Norwegia, Denmark, Austria, dan belanda melarang periklanan yang diperuntukkan bagi anak-anak • Di Austria, penawaran hadiah, pemberian gratis atau kupon dianggap sebagai potongan harga, sehingga dilarang. • Penawaran hadiah di Finlandia diizinkan dengan batasan tertentu, selama kata gratis tidak digunakan dan konsumen tidak dipaksa membeli produk tersebut. • Prancis menetapkan penawaran hadiah adalah ilegal, karena menjual dengan harga di bawah harga beli . Tetapi, hukum Perancis mengizinkan dilakukannya obral dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari dan Agustus. • Cina melarang Iklan TV produk “tidak sopan” seperti pengobatan wasir, pembalut, dan bahkan salep kaki untuk atlet, ditayangkan pada waktu-waktu makan. Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Legislasi Pemasaran Hijau Merespon kondisi lingkungan hidup yang semakin memprihatinkan, muncullah berbagai hukum / aturan terkait dunia usaha yang mengarahkan agar bisnis dijalankan dengan lebih ramah terhadap lingkungan. Hukum pemasaran hijau memfokuskan pada produk dan kemasan produk yang ramah lingkungan, serta pengaruhnya pada manajemen sampah padat. Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Legislasi Pemasaran Hijau Jerman telah mengeluarkan hukum pemasaran hijau yang palign keras yang mengatur manajemen dan daur ulang sampah kemasan. Hukum baru untuk kemasan tersebut diperkenalkan dalam tiga tahap. Tahap Pertama, mengharuskan semua kemasan transportasi, seperti drum, peti, kotak gabus, untuk diterima kembali oleh pembuat dan distributornya untuk didaur ulang. Tahap Kedua, mengharuskan semua pembuat, distributor dan peritel menerima semua kemasan sekunder yang dikembalikan, seperti kotak kardus, kemasan promosi, kemasan pencegah pencurian, kemasan plastik berisi angin (blister pack) Tahap Ketiga, mengharuskan peritel distributor dan parbikan menerima kemasan penjualan yang dikembalikan, meliputi kaleng, kotak plastik, alumunium foil, bungkus kertas timah, karton lipat dan sebagainya. Banyak negara lain pun tengah memikirkan rencana untuk mengatur pemasaran produk ini, salah satunya dengan mengkategorikan sebagai “ecolabel” bagi kemasan yang ramah lingkungan Hukum Perdagangan dalam Berbagai Negara Antitrust Banyak negara yang belum memiliki hukum antitrust, yaitu hukum yang mengatur pelarangan terhadap segala bentuk persekongkolan dalam bisnis yang menghilangkan persaingan bisnis secara sehat. Antitrust, meliputi : a. Antimonopoli b. Diskriminasi harga c. Pembatasan persediaan d. Pemaksaan lini-penuh e. Metode-metode kompetitif ilegal lainnya Hukum di Internet Internet pada dasarnya adalah perusahaan global dimana tidak ada perbatasan politik atau nasional yang ditutup. Walaupun hal ini merupakan kekuatannya, tetapi juga menimbulkan masalah ketika hukum yang ada tidak secara jelas menangani keunikan internet dan segala aktivitas yang berhubungan dengannya Hukum di Internet Hukum yang ada masih samar atau tidak sepenuhnya menjangkau isu, seperti: a. Perjudian Online b. Perlindungan atas nama domain c. Perpajakan d. Yurisdiksi dalam transaksi lintas-batas negara e. Isu yang berhubungan dengan kontrak. Saat ini, banyak negara yang sedang merancang undang-undang untuk menjawab berbagai pertanyaan legal yang tidak diatur secara jelas oleh hukum yang ada. Namun, hingga hukum tersebut diterapkan di seluruh dunia, berbagai perusahaan harus mengandalkan hukum negara secara individual, yang mungkin bisa atau tidak bisa memberikan perlindungan. Struggle defense & offense