121 VI. PENUTUP 6.1. Kesimpulan Kegiatan magang yang dilakukan pada PT Airmas Asri ini memiliki banyak manfaat bagi pengembangan diri mahasiswa. Melalui kegiatan magang mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya selama masa perkuliahan, serta dapat meningkatkan keterampilan di bidang arsitektur lanskap. Dengan mengikuti proses desain dari beberapa proyek yang sedang ditangani perusahaan dan fokus pada proyek Discovery Hotel Dili-Timor Leste, dapat meningkatkan pengalaman dan sikap profesionalisme pada dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat memperoleh solusi dari setiap permasalahan yang terjadi dalam proses perancangan proyek tersebut. Selain itu produk dari proyek Discovery Hotel banyak menggunakan aksen dan gaya arsitektur khas yang dimiliki Timor Leste yang dikemas secara modern, sehingga dapat memperkaya pengetahuan akan kebudyaan suatu negara serta teknik mengaplikasikannya dalam kemasan desain yang modern. Produk dari proyek Discovery Hotel berupa bangunan hotel dan lanskapnya yang memiliki identitas Timor Leste. Penempatan identitas Timor Leste ini terdapat pada konsep desain yang banyak terinspirasi dari arsitektur lokal, bangunan yang menjadi ciri khas lokasi proyek, serta aksen-aksen dari kebudayaan masyarakat setempat. Gaya arsitektur yang terdapat di Timor Leste, salah satunya di kota Dili, merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Potugis yang merupakan peninggalan sejarah dan gaya arsitektur tradisional masyarakat lokal atau arsitektur Timor Leste. Kedua gaya arsitektur ini masih berdiri saling berdampingan hingga saat ini. Tuntutan klien yang menginginkan adanya dua gaya arsitektur pada proyek Discovery Hotel harus diwujudkan oleh konsultan desain. Teknik menyatukan antara gaya arsitektur Portugis dan gaya arsitektur tradisional Timor Leste yang memiliki perbedaan karakteristik menjadi suatu tantangan dalam proses perancangan. Pihak konsultan desain melakukan studi terhadap karakteristik kedua gaya arsitektur yang berkembang di Timor Leste tersebut dan mencoba mengaitkan keduanya dalam suatu bentuk baru yang dikemas secara 122 modern. Penerapan konsep desain pada desain bangunan dan lanskapnya harus memiliki keterkaitan di antara keduanya. Untuk mewujudkannya, arsitek lanskap harus membuat desain lanskap yang sesuai dengan desain bangunan yang dibuat oleh arsitek bangunan. Penggabungan antara desain dengan pola formal dan desain dengan pola organik dalam satu kemasan produk desain menjadi sebuah pengalaman baru bagi mahasiswa magang. Keberhasilan dari proses perancangan proyek tergantung pada pengamatan, pengalaman, pengetahuan dan kemampuan dalam membuat keputusan serta ide-ide yang kreatif dari seorang arsitek, baik arsitek bangunan maupun arsitek lanskap. Selain itu kekompakan dan kerjasama antara anggota tim desain juga sangat menentukan keberhasilan dari proyek tersebut. Tahapan proses desain lanskap pada proyek Discovery Hotel meliputi Preliminary Concept Design, Final Concept Design, Schematic Drawing, Design Development, Softscape Working Drawing dan Hardscape Working Drawing. Tahapan yang diikuti mahasiswa pada saat magang yaitu Design Development, Softscape Working Drawing, Hardscape Working Drawing dan penyiapan dokumen tender. Pada tahap Design Development, banyak terjadi perubahan desain yang diakibatkan dari beberapa permasalahan. Adanya perubahan ini harus segera dilakukan revisi agar permasalahan tersebut cepat tertangani. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pemikiran dalam pembuatan alternatif solusinya agar hasil revisi yang dibuat efektif. 6.2. Saran Kegiatan magang penting untuk dilakukan karena dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta sikap profesionalisme mahasiswa di bidang arsitektur lanskap. Ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dirasa masih kurang jika dibandingkan dengan pengalaman langsung yang dapat diperoleh mahasiswa selama melakukan kegiatan magang. Karena dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, seorang arsitek lanskap tidak hanya memerlukan bekal dalam bentuk teori saja, namun praktek dan pengalaman kerja secara langsung akan menjadi bekal yang lebih berguna dan membuat mahasiswa menjadi lebih siap dalam menghadapi persaingan di dunia 123 kerja yang sesungguhnya. Untuk itu Departemen Arsitektur Lanskap IPB perlu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan sebanyak mungkin perusahaan-perusahaan konsultan desain terutama yang berkaitan dengan bidang lanskap. Arsitektur lanskap tidak hanya sebatas mempelajari tentang ilmu tanaman (softscape) saja, elemen keras (hardscape) beserta konstruksinya juga menjadi hal penting dalam bidang ini. Kedua hal (softscape dan hardscape) tersebut memiliki porsi yang sama dan seimbang untuk dipelajari secara mendalam. Karena dalam dunia kerja yang akan dihadapinya nanti, sebagai seorang arsitek lanskap yang mampu berdayasaing harus memiliki kemampuan dalam kedua hal tersebut. Untuk kedepannya, dalam perkuliahan perlu diperdalam lagi ilmu yang mempelajari tentang konstruksi hardscape karena sampai saat ini ilmu tersebut dirasa masih kurang sehingga pada saat mengikuti kegiatan magang mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dalam hal ini. Dalam proses perancangan diperlukan pengetahuan tentang keadaan lapang yang lebih baik lagi dan juga perlu diperbanyak pendalaman tentang studi yang terkait dengan perancangan agar dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan lingkungan tapak. Pemilihan jenis tanaman asli (native) merupakan pertimbangan yang harus diutamakan. Karena tanaman asli sudah beradaptasi dengan lingkungannya selain itu dapat mempermudah dalam pengadaan dan pemeliharaannya. Selain material tanaman, penggunaan material hardscape dan ornamen-ornamen desain juga penting disesuaikan dengan karakter lokal yang ada di lokasi proyek tersebut. Sistem kerja suatu perusahaan yang sudah baik tetap memerlukan adanya pengelolaan manajemen waktu dan sumber daya agar terus terjaga. Kerjasama dan komunikasi dalam teamwork perlu lebih dipererat agar koordinasi dalam proyek dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Begitu pula halnya perlu dikembangkan komunikasi yang lebih baik lagi dengan klien untuk meminimalisasi kekeliruan dan benar-benar mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keiniginan dari klien terhadap desain lanskap sehingga klien menjadi puas akan hasil kerja dari konsultan desain.