I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dunia industri yang semakin pesat ternyata membawa dampak terhadap permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Manusia sebagai subyek yang memanfaatkan segala potensi alam dalam dunia bisnis memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk suatu lingkungan bisnis yang bersahabat dengan lingkungan (environmentally fiendly). Kondisi tersebut diperkuat dengan isu global warming yang sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan diseluruh penduduk dunia sehingga menumbuhkan kesadaran penduduk dunia untuk lebih memperhatikan lingkungan. Munculnya kesadaran akan permasalahan lingkungan memicu dunia industri untuk menghadirkan konsep pemasaran yang mengedepankan isu lingkungan atau yang lebih dikenal sebagai green marketing. Para pengamat pemasaran menyatakan bahwa green marketing lahir sebagai life style baru di dunia pemasaran yang akan semakin berkembang dan diakui eksistensinya oleh penduduk dunia yang sebagian besar berperan sebagai konsumen. Menyadari akan kondisi tersebut, Serambi Botani sebagai salah satu unit usaha di Botani Square-Bogor hadir dengan mengusung isu lingkungan dalam memasarkan produknya. Berbagai produk yang ditawarkan disajikan dengan atribut green marketing yang mencakup green input, green proses, dan green output. Green marketing sebagai aktifitas pemasaran yang berorientasi kepada pelestarian lingkungan menilai sejauh mana marketer dapat mencari cara untuk membuat dan memasarkan barang serta jasa yang ramah lingkungan. Green marketing tidak hanya sebatas pada aktifitas pemasaran dan komposisi atau karakteristik produk yang dihasilkan saja, namun juga pada proses dan teknik produksinya. Isu lingkungan hidup bukan saja untuk membangun citra (image) baik, bahkan bisa dijadikan dasar positioning yang kuat bagi Serambi Botani, Botani Square-Bogor. Apalagi jika isu lingkungan menjadi kebutuhan bagi konsumen. Namun dengan mengusung strategi green marketing bukan merupakan sebuah jaminan kesuksesan memasarkan sebuah produk. Banyak faktor-faktor 1 yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian produk yang dilakukan oleh konsumen. Oleh karena itu memerlukan sebuah penelitian untuk menguji efektivitas penerapan konsep green marketing ini. Sehingga dapat disajikan konsep green marketing yang lebih menyentuh dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk oleh konsumen dengan cara menguatkan atribut tertentu pada komponen atribut utama green input, green proses, dan green output. B. TUJUAN Penelitian ini memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis penerapan green marketing pada Serambi Botani, Botani Square-Bogor dan menentukan atribut penunjangnya. 2. Menganalisis hubungan pengaruh atribut pada penerapan green marketing terhadap faktor pembelian produk. 3. Memberikan masukan pada Serambi tentang penerapan green marketing yang mendukung keputusan pembelian produk. C. RUANG LINGKUP Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap penerapan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Serambi Botani yang mengedepankan isu pelestarian lingkungan atau yang dikenal sebagai green marketing. Proses analisis dilakukan untuk menentukan atribut-atribut green marketing yang telah diterapkan dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Atribut green marketing dikelompokan dalam 3 komponen utama yaitu green input, green proses, dan green output. Green input mencakup penggunaan bahan baku dan karakteristik bahan baku yang digunakan. Sedangkan green proses mencakup proses produksi dan penggunaan energi yang efisien. Green output merupakan produk yang ditawarkan kepada konsumen atau dikenal dengan green produk. Atribut-atribut tersebut diidentifikasi pengaruhnya terhadap proses keputusan pembelian produk oleh 2 konsumen. Sehingga dapat diketahui atribut mana yang paling memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. D. HASIL DAN MANFAAT Hasil penelitian ini berupa teridentifikasinya atribut-atribut green marketing yang memiliki tingkat pengaruh yang berbeda terhadap keputusan pembelian produk oleh konsumen. Dalam penelitian ini pula dapat diketahui atribut mana yang paling berpengaruh dan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Serambi Botani dalam menyusun dan memperbaiki strategi pemasaran. 3