BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sebagai medium pertumbuhan tanaman, tanah mengandung organisme hidup dalam jumlah yang relatif besar dan termasuk komponen fundamental yang penting. Banyak aktivitas biota tanah yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Masing-masing organisme berperan dalam ekosistem, terutama terkait dengan aliran energi dan siklus unsur hara sebagai akibat dari aktivitas utama organisme hidup (Ahemad et al. 2009). Mikoriza adalah asosiasi saling menguntungkan antara fungi dan akar tanaman yang membentuk struktur simbiotik. Melalui hubungan simbiosis dengan tanaman, mikoriza berperan penting dalam pertumbuhan tanaman, perlindungan penyakit, dan peningkatan kualitas tanah secara keseluruhan. Dengan demikian mikoriza sangat berperan dalam produktivitas tanaman (Siddiqui dan Pithtel 2008). Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) adalah salah satu komponen mikroorganisme tanah yang banyak dijumpai pada kebanyakan agroekosistem. Budiman (2000) melaporkan bahwa Duabanga moluccana yang terinfeksi oleh Glomus fasciculata memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak terinfeksi. Fakta ini menunjukan bahwa FMA dapat berperan sebagai biofertiliser (Mulongoy et al. 1992), bioregulator (Lovato et al. 1994), dan bioprotektor (Linderman 1994). Simbiosis mikoriza tidak hanya dianggap sebagai sebuah interaksi antara tanaman dan fungi saja, tetapi juga harus mengikutsertakan organisme pendukung. Organisme pendukung dan mikoriza ini diketahui saling memberikan pengaruh secara mutualisme, yang kemudian menghasilkan apa yang disebut sebagai “mycorrhizosphere” (Foster dan Marks 1966; Meyer dan Linderman 1986; Frey-Klett dan Garbaye 2005). Mikorizosfer tersusun atas mikoriza, miselium eksternal, dan organisme pendukung (Barea et al. 2005). Pengaruh mikorizosfer ini dapat menyebabkan peningkatan nutrisi, pertumbuhan, dan ketahanan penyakit tanaman ( Linderman 1988; Frey-Klett dan Garbaye 2005). 16 Peranan FMA dan organisme pendukungnya (bakteri) berpotensi untuk diaplikasikan sebagai biofertiliser. Bakteri yang mampu meningkatkan perkembangan mikoriza diberi nama Mycorrhiza Helper Bacteria (MHB) (Garbaye 1994). Beberapa peneliti menemukan bahwa bakteri yang diisolasi dari fungi mikoriza dapat menstimulasi infeksi mikoriza, produksi spora dan juga perlawanan terhadap patogen tanaman (Garbaye 1994; Von Alten et al. 1993, Barea et al. 1998, Budi et al. 1998). Jumlah bakteri di dalam tanah sangat banyak (satu sendok tanah produktif mengandung 100 juta sampai 1 milyar bakteri) (Handayanto dan Hairiah 2007) namun tidak semua dapat berperan sebagai MHB. Bakteri dinyatakan sebagai MHB sejati ketika bakteri tersebut benar-benar hidup berasosiasi dengan fungi mikoriza dan dapat menstimulasi perkembangan FMA (Garbaye dan Bowen 1989). Untuk mendapatkan bakteri yang berpotensi sebagai MHB perlu dilakukan eksplorasi dan pengujian. Eksplorasi bakteri yang berpotensi sebagai MHB merupakan upaya pengembangan potensi FMA. 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini ialah: 1. Menemukan jenis-jenis bakteri pada spora FMA Gigaspora sp. dan Glomus sp., 2. Mendapatkan bakteri yang mampu menstimulir perkembangan FMA, 3. Mendapatkan bakteri yang berpotensi menghasilkan enzim hidrolitik, dan 4. Menemukan bakteri yang bersifat antagonis terhadap patogen tanaman. 1.3 Hipotesis 1. Bakteri MHB dapat diisolasi dari spora FMA Gigaspora sp. dan Glomus sp., 2. Ada bakteri yang dapat menstimulir perkembangan FMA, 3. Ada bakteri yang mempunyai potensi menghasilkan enzim hidrolitik, dan 4. Ada bakteri yang mempunyai sifat antagonis terhadap patogen tanaman. 17 1.4 Manfaat Manfaat penelitian ini ialah memberikan informasi tentang mikroorganisme (bakteri endofit) yang memiliki peran membantu aktivitas FMA sehingga dapat digunakan bersama-sama untuk diinokulasikan ke tanaman. 1.5 Kerangka Pemikiran Di dalam tanah, masing-masing organisme memainkan peran penting dalam ekosistem. Aktivitas mikroorganisme tanah di sekitar rizosfer sangat membantu perbaikan kesuburan tanah dan berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman. FMA adalah salah satu mikroorganisme tanah yang banyak menyediakan keutungan pada tanaman inang, antara lain: transfer unsur hara, membantu perkembangan tanaman dan dapat menjadi agen pengendali hayati terhadap patogen akar. Proses simbiosis FMA dan tanaman bukan hanya melibatkan dua komponen tersebut, sebaliknya juga melibatkan organisme pendukung lainnya. MHB merupakan salah satu mikroorganisme pendukung dalam proses simbiosis mikoriza dan tanaman. Dengan mekanisme tertentu, MHB memainkan peranan spesifik dalam proses simbiosis FMA dan secara tidak langsung turut serta membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kerangka berpikir dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1. 18 Mikroorganisme Tanah Fungi Mikoriza Arbuskula Organisme Pendukung Bakteri Non Bakteri Mychorriza Helper Bacteria Kemampuan menstimulir perkembangan FMA Tidak bersifat antagonis terhadap patogen dan non enzim hidrolitik Menghasilkan enzim hidrolitik Bersifat antagonis terhadap patogen Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Gambar 1 Bagan alir kerangka pemikiran 19