PT ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk

advertisement
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
1-2
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
4
5
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
6-66
Catatan atas Laporan Keuangan
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga
bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN
DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
67
68-69
70
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Catatan
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
5
190,093
185,103
29
9,297,778
2,640,907
12,128,778
9,113,840
2,745,219
12,044,162
6
31
53,400,000
877,215,077
52,900,000
850,766,113
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
6
29
53,114,465
50,779,574
29,310,000
434,549,679
516,974,144
30,115,650
416,752,272
497,647,496
Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
7
29
Piutang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
8
29
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
29
Piutang pegawai
14,396,150
17,831,795
(4,122,092)
28,105,853
16,054,258
17,891,910
(3,210,698)
30,735,470
4,654,550
4,033,997
(2,210,522)
6,478,025
49,246
10,407,969
(3,121,916)
7,335,299
32,243 #
52,009
Aset pajak tangguhan
28
5,923,447
2,152,011
Aset reasuransi
9
98,236,125
37,761,762
Aset tetap - bersih
10
76,501,451
78,305,203
6
29
63,504,940
760,905
64,265,845
63,432,156
760,905
64,193,061
11
18,170,612
1,757,431,600
17,889,901
1,651,782,487
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
Aset lain-lain - bersih
Total Aset
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Catatan
LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Uang sewa pembiayaan - pihak berelasi
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi yang belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi
12
29
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
432,144
515,286
9,613
57,446
815
5,340,121
8,442,551
60,929,210
6,115,040
26,082,334
733,325
253,448
8,566,465
5,464,191
63,786,073
5,562,323
18,816,289
833,327
151,902,710
95,880,303
29
183,898,973
14,928,684
177,123,106
12,563,993
29
125,488,148
69,083,687
545,302,202
121,611,133
70,786,170
477,964,705
37,652,039
690,810,927
36,133,392
617,447,272
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh
3.322.733.109 saham pada tanggal
31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
19
Tambahan modal disetor - bersih
20
Saldo laba
Komponen ekuitas lainnya
6
Total Ekuitas
332,273,310
106,958,039
652,107,196
(24,717,872)
1,066,620,673
332,273,310
106,958,039
625,545,393
(30,441,527)
1,034,335,215
Total Liabilitas dan Ekuitas
1,757,431,600
1,651,782,487
13
29
14,28
15,29
16
17,29
18
Liabilitas imbalan pasca kerja
Jumlah Liabilitas
2
P .T. A SU RAN SI M U LT I AR TH A G UNA Tbk
L aporan Laba R ugi kom prenhensif per 31 M aret 2015 dan 31 M aret 2014
P END APA TA N
Pendapatan premi
Prem i bruto
Potongan premi
Prem i reasuransi
Prem i N eto
Perubahan bruto liabilitas premi
B agian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi
Pendapatan premi asuransi neto
H asil investasi
Penghasilan lain-lain
JU M L AH PEN DAP AT AN
22
22
22
22
22
24
25
B E B AN
B eban klaim
K laim bruto
K laim reasuransi
K laim Neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
B agian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas asuransi
B eban klaim neto
B eban komisi neto
B eban usaha
JU M L AH B EB A N
L AB A SEB E LU M PAJA K
B E B AN PAJA K
L AB A B ER SIH
23
23
23
23
26
27
28
P END APA TA N K O M PRE H EN SIF L AIN
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi
B eban (m anfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan kom prehensif lain
Jum lah pendapatan kom prehensif lain
L AB A K O M P RE H E NSIF
Laba bersih per saham (dalam R upiah penuh)
Dasar
Dilusian
3
M aret 2015
R p'000
M aret 2014
R p'000
143,433,969
(13,337,994)
(15,803,562)
114,292,413
(2,174,531)
134,531,443
(18,078,797)
(11,882,650)
104,569,996
(2,963,427)
3,367,633
115,485,515
32,423,490
(761,838)
147,147,167
2,760,032
104,366,601
26,886,999
741,953
131,995,553
86,385,567
(5,700,867)
80,684,700
56,022,407
64,331,464
(1,632,948)
62,698,516
6,708,061
(57,106,730)
79,600,377
10,523,698
32,178,244
122,302,319
24,844,848
1,716,955
26,561,803
(1,213,590)
68,192,987
4,085,708
27,690,295
99,968,990
32,026,563
(118,495)
31,908,068
5,723,654
3,911,589
5,723,654
32,285,457
3,911,589
35,819,657
7,99
7,99
11,00
10,68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Modal disetor
Rp'000
Saldo per 1 Januari 2014
290,127,858
Pelaksanaan warran menjadi saham
100
Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Maret 2014
Laba bersih tahun berjalan s/d Maret 2014
Saldo 31 Maret 2014
290,127,958
Pelaksanaan warran menjadi saham
42,145,352
Penambahan cadangan umum
Dividen tunai
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Des 2014
Saldo 31 Desember 2014
332,273,310
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Maret 2015
Laba bersih s/d Maret 2015
Saldo per 31 Maret 2015
332,273,310
Tambahan modal
disetor
Rp'000
Komponen ekuitas lainnya
Selisih nilai transaksi
Komponen ekuitas
restrukturisasi
lainnya - perubahan nilai wajar
entitas sepengendali
efek tersedia untuk dijual
Rp'000
Rp'000
Saldo Laba
Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Jumlah ekuitas
Rp'000
75,348,949
74
-
(24,174,957)
-
24,000,000
-
496,772,779
-
862,074,629
174
75,349,023
31,609,016
-
-
(3,687,601)
(27,862,558)
-
24,000,000
3,000,000
-
31,908,068
528,680,847
(3,000,000)
(35,191,627)
(3,687,601)
31,908,068
890,295,270
73,754,368
(35,191,627)
(2,578,969)
(30,441,527)
27,000,000
108,056,173
598,545,393
105,477,204
1,034,335,215
-
5,723,655
-
26,561,803
5,723,655
26,561,803
-
(24,717,872)
625,107,196
1,066,620,673
106,958,039
106,958,039
4
27,000,000
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret
2015
Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi
Penerimaan klaim reasuransi
Penerimaan(Pembayaran) lain-lain
Pembayaran klaim
Pembayaran komisi
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan
Pembayaran premi reasuransi
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pencairan deposito berjangka
Penempatan deposito berjangka
Penempatan efek tersedia untuk dijual
Penerimaan hasil investasi
Hasil penjualan aktiva tetap
Perolehan aset tetap
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
31 Maret
2014
Rp'000
141,273,536
6,558,141
(1,879,908)
(85,505,195)
(9,970,976)
(12,405,808)
(19,282,539)
(3,928,608)
(4,684,813)
134,361,342
6,386,161
408,487
(59,268,554)
(1,070,034)
(13,717,404)
(17,386,125)
(3,899,994)
(6,708,650)
10,173,830
39,105,229
67,657,111
(92,704,732)
(9,744,228)
25,742,590
(848,650)
22,719,300
(59,245,066)
24,598,033
412
(28,292,792)
(9,897,909)
(40,220,113)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari penawaran umum terbatas I
Pembayaran hutang sewa guna usaha
(191,304)
175
83
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(191,304)
258
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN BANK
84,617
(1,114,626)
KAS DAN BANK AW AL TAHUN
12,044,161
9,788,721
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
12,128,778
8,674,095
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87
tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari
1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982,
Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta No. 113 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di
Jakarta dalam rangka mengubah masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sebelas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin dan Jakarta) serta dua puluh lima
kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan,
Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung
Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali, Cirebon, Ambon, Pangkal Pinang dan Bengkulu).
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One Lantai 17. Jl.KH. Mas
Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah
memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal
6 Mei 1986. Pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing –
masing adalah 486 dan 451 karyawan.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group, dengan entitas induk terakhir adalah PT. Panin
Investment Tbk. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan
akta no.112 tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris/Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Aries Liman
Tri Hananto Sapto Anggoro
Syamsul Hidayat
Presiden Direktur
Direktur
Direktur Independen
Linda Juliana J.L. Delhaye
Dedi Setiawan
Ratnawati Atmodjo
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Tri Hananto Sapto Anggoro
V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas
240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran
yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham
Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama
masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Setelah
waktu tersebut waran menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
6
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Sampai dengan 31 Desember 2014,
jumlah waran yang kadaluarsa sebesar 29.438.277.
Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.322.733.109 lembar saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.
PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
REVISI (PSAK DAN ISAK)
a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2014.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan
tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi
definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari
transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan
menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas
yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap
selisih antara jumlah tercatata liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan
akan diakui dalam laba rugi.
b.
Penaerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam
tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan
penerapan dini tidak diperkenankan:
 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif
menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan
pengungkapan dimana pos – pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi
dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah
diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi
suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah.
 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
7
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15
(revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar
revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar
aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan
mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan
dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang
diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan
melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan
pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
 PSAK 50 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual
improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar
pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50
memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan
liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif
melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
 PSAK 65 Laporan Keuangan Konsiolidasian
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian
dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian –
Entitas Bertujuan Khusus.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu
pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan
untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang
kompleks.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai
pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan
ini secara retrospektif.
 PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan
PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian
bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian
bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal
8
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan
bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini
menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus
disajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus
mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak
dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas
pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang
harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai
wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK
68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non – keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai
wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya
persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan
saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual
aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelalu pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan
dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari
laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amandemen terhadap PSAK 24 akan berdampak
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak
dari standar terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata
uang untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan
nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
c.
Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs
yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
9
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
d.
Transaksi Pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak
(entitas pelapor):
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e.
Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:
 Nilai wajar melalui laba rugi
 Tersedia untuk dijual
 Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
10
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
 pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau
 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:
 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
 kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti
dijelaskan pada Catatan 3g.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan
nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset
moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai,
akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke
laba rugi.
Deviden atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan
untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”,
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk
lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari
instrumen keuangan FVTPL.
11
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap
sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan
kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah
yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui
dalam laba rugi.
12
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan
pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan
bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban
Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas
keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam
laba rugi.
Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang
dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
g.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk
menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
 Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
 Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
 Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).
13
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:
 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
i.
Kas dan setara kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
j.
Investasi pada entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan
bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh
signifikan adalah kekuasaaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi
keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian
kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi
dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan
atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua
kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih
Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau
liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset
yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal
akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji
penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari
nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya
perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan
dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa
(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai
Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang
lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah
tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap
aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan
dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi
tersebut kemudian meningkat.
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut
dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset
keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi
diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau
14
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah
yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi
tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah
melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak
Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
Ketika perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang
timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya
sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.
k.
Piutang dan utang asuransi
Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan
penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena
dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.
l.
Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi
kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada
periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis
reasuransi inward yang dipertanggungkan.
Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai
beban pada saat jatuh tempo.
Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang
mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali
terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk
memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi
diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban
dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin
tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
m.
n.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang
masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Jangka waktu
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai
0 - 30 hari
Minimum 2%
31 - 60 hari
Minimum 10%
61 - 90 hari
Minimum 15%
91 - 120 hari
Minimum 20%
121 - 180 hari
Minimum 30%
181 - 360 hari
Minimum 40%
> 360 hari
Minimum 75%
Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
15
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali
untuk bangunan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut:
Tahun
20
8
4-8
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan
aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa
dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laba rugi.
o.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat
kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau
nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
p.
Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak
memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
16
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan
sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang
konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola
waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam
periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang
dinikmati pengguna.
q. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
r.
Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat
pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).
s.
Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan
disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan
sebagai bagian dari aset reasuransi.
Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari
setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan
selama periode risiko dengan menggunakan metode harian.
Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif
dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa
pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan
tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk
asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan
sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi
namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses
penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap
17
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul
berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi
katastrofa dan provisi penyetaraan).
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan
perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh
manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh
biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan
terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh
kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.
t. Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan
liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan
arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai
kini dari arus kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa
penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut
diakui sebagai pendapatan selama periode risiko.
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi
secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi
reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan
sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan,
berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
v.
Hasil investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
18
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata
uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
w.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui
sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi
diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode
pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis
asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan
perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi
pada periode terjadinya perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
x. Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang
asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat
sebagai beban komisi.
y.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
z.
Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui
sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini
liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai
kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan
mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan
sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.
aa. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
19
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan
final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi
jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari
semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
cc. Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan
yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
20
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber
daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen
diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas
yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman
historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi
tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui
dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan
dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang
dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
a.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah
apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan
nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai
dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.
Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala
cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada
setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
b.
Estimasi klaim retensi sendiri
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan
berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam
proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif tahun terjadinya perubahan.
21
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
c.
Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan
oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara
lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi
Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan
berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun
asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan
terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
22
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
5. KAS DAN BANK
31 Maret
2015
Rp'000
Kas
Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Maspion
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Mayora
PT Bank Index
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank Harmoni
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank MNC International Tbk
PT Bank Eksekutif
PT Bank Bumiputera
PT Bank Windu
Jumlah
PT Bank Artha Graha
International Tbk
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
Jumlah kas dan bank
23
31 Desember
2014
Rp'000
190,093
185,103
7,994,676
1,303,102
8,527,702
586,138
9,297,778
9,113,840
1,072,153
363,149
213,922
119,726
36,689
677,741
41,065
17,925
28,588
2,400
1,150
2,574,508
959,765
311,367
228,072
80,721
267,268
252,964
48,490
28,607
2,856
2,180,110
66,399
66,399
565,109
565,109
2,640,907
2,745,219
12,128,778
12,044,162
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
6.
INVESTASI
Investasi terdiri dari:
31 Maret
2015
Rp'000
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penyertaan
Penyertaan
dalam
dalam
bentuk
bentuk
saham
saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah
24
31 Desember
2014
Rp'000
53,400,000
877,215,077
52,900,000
850,766,113
53,114,465
50,779,574
29,310,000
434,549,679
30,115,650
416,752,272
63,504,940
760,905
63,432,156
760,905
1,511,855,066
1,465,506,670
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Deposito berjangka
31 Maret
2015
R p'000
31 D esem ber
2014
R p'000
Dep o sito w ajib
Pihak ketig a
R upiah
P T Bank Victoria International T bk
P T Bank Mandiri (Persero) T bk
18,000,000
3,114,300
18,000,000
3,114,300
Jum lah deposito wajib
21,114,300
21,114,300
Dep o sito b iasa
Pihak berelasi
P T B ank P an Indonesia T bk - R upiah
P T B ank P anin S yariah T bk
53,400,000
-
52,900,000
-
53,400,000
52,900,000
441,000,000
155,500,000
23,000,000
17,500,000
9,000,000
15,000,000
11,000,000
5,500,000
500,000
1,000,000
400,000
100,000
200,000
80,000,000
20,000,000
30,000,000
25,000,000
5,000,000
2,000,000
841,700,000
485,000,000
150,500,000
23,000,000
17,500,000
9,000,000
36,000,000
11,000,000
5,500,000
500,000
1,000,000
400,000
100,000
200,000
80,000,000
819,700,000
13,084,000
1,316,777
14,400,777
8,708,000
1,243,813
9,951,813
Jum lah pihak ketig a
877,215,077
850,766,113
Jum lah deposito
930,615,077
903,666,113
Jum lah pihak berelasi
Pihak ketig a
R upiah
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
P T Bank
Mutiara T bk
Victoria International T bk
Victoria S yariah
Sum ut
Index
Pundi
Mayapada T bk
Mayora
Central A sia T bk
Mestika D harm a T bk
Maspion Indonesia
of India Indonesia T bk
Harda N asional
Capital Indonesia
Bukopin T bk
Sulut
Q N B Indonesia T bk
MN C Internasional T bk
Jaw a B arat
Jum lah
P T Bank Artha G raha International T bk
P T Bank Capital Indonesia
25
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desem ber
2014
Rp'000
Rupiah
< 1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
> 12 bulan
63,100,077
767,315,000
83,800,000
2,000,000
41,000,000
766,914,300
83,800,000
2,000,000
Jum lah
916,215,077
893,714,300
Dollar Am erika Serikat
< 1 bulan
Jum
1-3lah
bulan
14,400,000
-
930,615,077
9,951,813
903,666,113
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang
kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi harus memiliki
dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1%
dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan
tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga
digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
Efek diperdagangkan
3 1 M are t
20 15
R p '0 0 0
P iha k b er ela s i
R e k s a d an a P a nin
R e k s a d an a P a nin
R e k s a d an a P a nin
R e k s a d an a P a nin
R e k s a d an a P a nin
R e k s a d an a P a nin
D a na
D a na
D a na
D a na
D a na
D a na
M ak sim a - M N
U n g g u la n
P ri m a
U ta m a P lu s 2 - M N
B e r s a m a P lu s
U lt i m a
J u m la h efe k dipe r da ga n gk a n
3 1 D e se m b e r
20 14
R p '0 0 0
2 8 ,0 7 1,5 1 2
8 6 4,6 3 3
3 ,7 6 7,9 2 2
5 ,2 2 7,4 9 0
9 ,4 5 1,0 5 1
5 ,7 3 1,8 5 7
2 6 , 5 9 1 ,6 4 3
8 5 0 ,8 7 1
3 , 7 0 3 ,6 9 7
5 , 0 8 4 ,7 9 3
9 , 0 1 8 ,2 2 0
5 , 5 3 0 ,3 5 0
5 3 ,1 1 4,4 6 5
5 0 , 7 7 9 ,5 7 4
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 42.714.940 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal
pelaporan.
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2015 dan
31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 10.399.525 ribu Rp 8.064.634 ribu.
26
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah.
Efek tersedia untuk dijual
31 Maret
2015
Rp'000
Peringkat/
Rating
Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Verena Multifinance Tahap 1
Tahun 2012 Seri B
Verena Multifinance Tahap II
Tahun 2013 Seri B
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Subordinasi Berkelanjutan I
19,810,000
9,500,000
31 Desember
2014
Rp'000
Peringkat/
Rating
idA-
19,714,000
idA-
idA-
10,401,650
idA-
29,310,000
30,115,650
46,265,000
idBBB+
47,667,481
idBBB+
24,323,000
idAA+
24,809,200
idAA+
19,180,000
idAAA
19,600,000
AA(idn)
9,750,000
idAAA
9,650,000
idAAA
9,952,000
idA+
9,765,000
idA+
5,003,000
idBBB+
5,029,840
idBBB+
4,800,000
idA-
4,956,500
idA-
100,030,000
50,000,000
idBBB+
idA-
97,530,000
46,905,000
idBBB+
idA-
31,462,592
idAA+
29,440,000
idAA+
13,540,800
idA
13,541,098
idA
9,876,000
idBBB
9,875,620
idBBB
9,450,000
idA-
9,500,000
idA-
5,806,800
idAA+
5,550,000
idAA+
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahap I Tahun
2012 Seri C
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012
Panorama Transportasi I
Tahun 2012
Modernland Realty II
Tahun 2012 Seri A
Subordinasi Bank
Mayapada III Tahun 2013
Bank Victoria IV tahun 2013
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap II
Tahun 2012
Aneka Gas Industri II
Tahun 2012
Batavia Prosperindo Finance I
Tahun 2013 Seri C
Berkelanjutan Lautan Luas
Tahap I Tahun 2013 Seri A
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank International Indonesia
Tahun 2012
27
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Agung Podomoro Land I
Tahun 2011 Seri B
Tiga Pilar Sejahtera
Food I Tahun 2013
Subordinasi Berkelanjutan
Bank Bukopin Tahap I
Tahun 2012
1,016,000
idA
1,005,000
idA
9,917,000
idA-
9,879,000
idA-
980,200
idA+
925,000
idA
4,813,500
idAA-
4,812,500
idAA-
2,902,500
idA
2,910,000
idA
966,000
idA
1,000,000
idA
1,009,000
idA
985,812
idA
9,800,000
idA
-
Medco Energy International III
Tahun 2012
Berkelanjutan I Indomobil
Finance Tahap II Tahun 2013
Seri C
Berkelanjutan I PP Tahap I
Tahun 2013
Waskita karya II Tahun 2012
Seri B
Greenwood Sejahtera Tahap I
Tahun 2014
Jumlah
370,843,392
-
355,337,051
Dolar Amerika Serikat
Pertamina 42 Tahun 2012
13,214,840
-
12,216,080
BBB-
6,901,810
-
6,651,544
B+
9,639,637
-
8,791,597
BBB-
Alam Sutera International
3 Tahun 2012
Republic of Indonesia 42
Jumlah
29,756,287
27,659,221
33,756,000
33,756,000
Jumlah
434,355,679
416,752,272
Nilai wajar
463,665,679
446,867,922
Saham
Rupiah
Greenwood Sejahtera
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian
Credit Rating Agencies Association).
Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember
2014 masing-masing sebesar Rp440.898.631 ribu dan Rp 477.309.449 ribu. Nilai wajar efek
didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan dan teknik penilaian nilai wajar.
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
28
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Penyertaan dalam bentuk saham
Tempat
Kedudukan/ Jenisusaha
PersentasePemilikan/
31Maret
2015
MetodeEkuitas/Equity
PTLaksayudhaAbadi
Investasi lainnya/
PTAsuransi Maipark
Indonesia
31Des
2014
Jakarta Properti
36.00%
31Maret
2015
Rp'000
63,504,940
Jakarta Asuransi
1,69%
760,905
760,905
760,905
64,193,061
Jumlah/Total
31Des
2014
Rp'000
63,432,156
Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:
2015
Rp'000
2014
Rp'000
Saldoawal
Bagianlababersihentitas asosiasi
(Catatan24)
63,432,156
63,468,290
72,784
(36,134)
Saldoakhir
63,504,940
63,432,156
Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
29
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai
berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret
2015
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk)
PT Panin Syariah Tbk
31 Desember
2014
Rp'000
12,349,463
1,256,271
167,156
13,281,034
2,267,943
166,310
-
8,273
621,510
330,698
1,750
623,260
330,698
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
14,396,150
16,054,258
(1,846,639)
(1,968,611)
Bersih
12,549,511
14,085,647
2,427,207
675,047
1,431,946
764,872
376,784
1,376,997
603,964
882,500
1,388,733
1,422,079
1,136,295
799,820
538,424
-
7,632,688
8,045,845
1,951,563
529,239
-
1,450,027
763,751
668,027
61,488
796,409
Piutang koasuransi
PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk)
PT Pan Indonesia Tbk
Pihak ketiga
Piutang premi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
HM. Su'udi
Andika Adhi Sejahtera
Dinamika Prima Servitama
Lamicitra Nusantara
Tunjangan Crystal Hotel
Magna Jaya Sejahtera
Persada Alam Nusantara
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
Piutang koasuransi
Dinamika Prima Servistama
AON Indonesia
AON Risk Service
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
Cadangan kerugian penurunan
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan
17,831,795
(2,275,453)
17,891,910
(1,242,087)
Bersih
15,556,342
16,649,823
Jumlah Piutang Premi
28,105,853
30,735,470
30
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
19,658,533
9,403,863
20,108,451
9,828,805
Jumlah piutang premi
29,062,396
29,937,256
2,274,213
891,336
3,293,224
715,688
Jumlah piutang koasuransi
3,165,549
4,008,912
Cadangan kerugian penurunan
nilai
(4,122,092)
(3,210,698)
Bersih
28,105,853
30,735,470
Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Poundsterling
Dollar Singapura
Malaysia Ringgit
Yen Jepang
30,164,658
1,979,224
51,011
1,149
13,769
345
17,789
30,485,086
3,377,797
29,280
36,984
17,021
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
32,227,945
33,946,168
(4,122,092)
(3,210,698)
Bersih
28,105,853
30,735,470
31
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
d. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Piutang premi
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi
6,802,601
3,156,815
16,893,236
1,200,619
1,009,124
29,062,395
5,582,256
4,924,259
16,427,872
1,299,334
1,703,535
29,937,256
Piutang koasuransi
Kebakaran
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
2,209,637
231,055
587,938
136,920
2,574,300
606,652
705,948
122,012
Jumlah piutang koasuransi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
3,165,550
4,008,912
(4,122,092)
(3,210,698)
Bersih
28,105,853
30,735,470
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :
31Maret
2015
Rp'000
31Desember
2014
Rp'000
Saldoawal
Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan
3,210,698
911,394
2,324,386
886,312
Saldoakhir
4,122,092
3,210,698
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.
32
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
8.
PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Reasuradur dalam negri
Panin Insurance Tbk
Rupiah
Mata uang asing
Jumalh pihak berelasi
4,533,047
121,503
4,654,550
44,478
4,768
49,246
Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
Jumlah rupiah
1,802,917
2,040,669
3,843,586
4,764,118
5,440,996
10,205,114
190,411
190,411
202,651
204
202,855
8,688,547
10,457,215
(2,210,522)
(3,121,916)
6,478,025
7,335,299
Dollar Amerika Serikat
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
Jumlah Dollar Amerika Serikat
Jumlah piutang reasurasi
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Jumlah Piutang Reasuransi Bersih
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT. Asia Risk, UIB Asia Reinsurance
Brokers Pte Ltd, Trynityre Reinsurance Brokers, Mitsui Sumitomo Reinsurance
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2015
Rp'000
4,965,249
3,723,298
8,688,547
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
Bersih
(2,210,522)
6,478,025
33
31 Desember
2014
Rp'000
2,072,471
8,384,744
10,457,215
(3,121,916)
7,335,299
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
1,022,750
2,745,779
28,121
479,176
5,435,471
554,669
9,340,564
361,691
100,547
99,744
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai
8,688,547
10,457,215
(2,210,522)
(3,121,916)
6,478,025
7,335,299
Bersih
Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :
31Maret
2015
Rp'000
31Desember
2014
Rp'000
Saldoawal
Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan
3,121,916
(911,394)
1,797,493
1,324,423
Saldoakhir
2,210,522
3,121,916
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
34
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
Bagian reasuransi atas premi yang
belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bagian reasuransi atas estimasi
liabilitas klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
25,914
25,460,007
191,242
21,927,046
3,000
72,747,204
3,000
15,640,474
98,236,125
37,761,762
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t
2015
R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s i
P T P a n in In s u r a n c e T b k
J u m la h p ih a k b e r e la s i
31 D esem ber
2014
R p '0 0 0
2 5 ,9 1 4
2 5 ,9 1 4
1 9 1 ,2 4 2
1 9 1 ,2 4 2
P ih a k k e t ig a
R e a s u r a n s i I n te r n a s i o n a l I n d o n e s ia
5 , 3 0 2 ,6 2 1
R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia
4 , 8 5 3 ,1 2 4
T u g u R e a s u r a n s i In d o n e s ia
2 , 1 2 6 ,9 8 1
T r i n it y r e R e in s u r a n c e B r o k e r s
2 , 4 7 5 ,1 7 4
O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y
1 , 6 2 9 ,0 5 4
U i b A s ia R e in s u r a n c e B r o k e r s P t e L td
2 9 3 ,3 9 4
L a in n y a d ib a w a h 5 0 0 j u t a
8 , 7 7 9 ,6 5 9
J u m la h p ih a k k e tig a
2 5 , 4 6 0 ,0 0 7
3 ,9 9 2 , 9 2 6
3 ,2 1 3 , 8 6 7
2 ,3 9 5 , 4 4 0
2 ,0 5 3 , 4 0 9
1 ,2 2 6 , 3 5 1
8 0 8 ,0 7 0
8 ,2 3 6 , 9 8 3
2 1 ,9 2 7 , 0 4 6
J u m la h
2 2 ,1 1 8 , 2 8 8
2 5 , 4 8 5 ,9 2 1
35
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
21,394,267
1,518,465
377,314
218,452
1,977,423
25,485,921
31 Desember
2014
Rp'000
17,904,599
1,301,985
1,026,541
160,104
1,725,059
22,118,288
Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull,
Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary,
Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf,
Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money
Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
31 Maret
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Paninvest Tbk
(d/h Panin Insurance Tbk)
31 Desember
2014
Rp'000
3,000
3,000
14,909,088
9,924,201
3,100,557
1,779,617
2,116,537
6,804,079
5,544,026
28,569,099
3,392,145
3,445,149
2,804,598
1,065,950
1,003,717
833,337
820,286
2,275,292
72,747,204
72,750,204
15,640,474
15,643,474
Pihak ketiga
Reasuransi Nasional Indonesia
Reasuransi Internasional Indonesia
Tugu Reasuransi Indonesia
Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
Odyssey Reinsurance Company
Maskapai Reasuransi Indonesia
Trinityre Reinsurance Brokers
Lainnya dibawah 500 juta
Jumlah pihak ketiga
Total
Seluruh estimasi penggantian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim dalam mata uang
Rupiah.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada 31 Maret 2015
dan tahun 2014.
36
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
10. ASET TETAP
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
2,049,580
65,638,530
11,856,034
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penghapusan
Rp'000
-
-
Penjualan
Rp'000
31 Maret
2015
Rp'000
-
2,049,580
65,638,530
11,856,034
24,624,232
848,649
739,828
-
24,733,053
1,600,000
105,768,376
848,649
739,828
-
1,600,000
105,877,197
7,425,718
5,766,125
820,482
372,745
-
8,246,200
6,138,870
13,940,567
1,381,489
739,829
-
14,582,227
330,763.00
27,463,173
77,686
2,652,402
739,829
-
408,449
29,375,746
-
78,305,203
31 Desember
2013
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Penambahan
Rp'000
76,501,451
Penambahan
Rp'000
Pengurangan
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
2,049,580
57,079,920
11,384,013
8,558,610
3,516,540
(3,044,519)
2,049,580
65,638,530
11,856,034
17,187,442
9,581,415
(2,144,625)
24,624,232
87,700,955
1,600,000
23,256,565
(5,189,144)
1,600,000
105,768,376
4,179,452
6,822,624
3,246,266
1,537,220
(2,593,719)
10,635,923
5,448,858
(2,144,214)
21,637,999
330,763
10,563,107
(4,737,933)
7,425,718
5,766,125
13,940,567
330,763
27,463,173
66,062,956
78,305,203
Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa
Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan
37
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Cikarang, Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo tahun
2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah
karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah telah
diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing -masing sebesar Rp 72.909.667 ribu dan
Rp 72.534.667 ribu, kepada PT Paninvest (d/h Panin Insurance Tbk), pihak berelasi (catatan
29).
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2015 dan 31
Desember 2014.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2015
Rp'000
2014
Rp'000
Harga jual
Nilai buku
-
992,850
(451,210)
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap
-
541,640
11. ASET LAIN-LAIN BERSIH
31 M a re t
2 015
Rp '0 00
31 D es em b er
2 014
Rp '0 00
A ku m ulas i d an a pro gram as urans i
P iutang bun ga de po sito dan o bliga si
P iutang has il p enjua lan
ba ra ng-ba ran g sis a kla im
U ang ja m inan
La in nya
10 ,2 44,71 8
6 ,3 12,62 3
10 ,2 44,71 8
5 ,9 47,19 1
7 38,73 0
6 81,40 3
1 93,13 8
6 93,33 6
7 65,04 5
2 39,61 1
Ju m lah
18 ,1 70,61 2
17 ,8 89,90 1
Akumulasi Dana Program Asuransi
Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT. Panin Life
Tbk), pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja
38
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
2015
R p '0 0 0
P i h a k b e r e la s i
P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k
P T B a n k P a n In d o n e s i a T b k
P T S e r e n a M u l ti F in a n c e T b k
2014
R p '0 0 0
6 4 ,8 5 6
3 6 7 ,2 8 8
-
3 ,6 3 7
5 ,9 7 6
4 3 2 ,1 4 4
9 ,6 1 3
P i h a k k e t ig a
5 1 5 ,2 8 6
5 7 ,4 4 6
J u m l a h U t a n g K l a im
9 4 7 ,4 3 0
6 7 ,0 5 9
J u m la h
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2014
Rp'000
828,605
5,803
113,022
947,430
55,873
5,888
5,298
67,059
c. Berdasarkan Mata Uang
31 Maret
2015
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah
31 Desember
2014
Rp'000
947,430
947,430
Jangka waktu utang klaim antara 30 – 60 hari
39
67,059
67,059
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
13. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
31 Maret
2015
Rp'000
Pihak berelasi
Rupiah
31 Desember
2014
Rp'000
815
253,448
Pihak ketiga
Rupiah
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
2,761,249
226,521
4,761,344
1,590,565
Jumlah - Rupiah
2,987,770
6,351,909
Mata uang asing
Reasuradur dalam negeri
Reasuradur luar negeri
1,459,634
892,717
1,245,890
968,666
Jumlah - mata uang asing
2,352,351
2,214,556
Jumlah - pihak ketiga
5,340,121
8,566,465
Jumlah Utang Reasuransi
5,340,936
8,819,913
Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga.
Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss
Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V
Versicherung AG Reinsurance dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
3,331,737
2,009,199
8,207,625
612,288
Jumlah
5,340,936
8,819,913
40
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Mata Uang
31 M aret
2015
Rp'000
31 D esem ber
2 014
Rp'000
Rupiah
Dollar A m erika S erikat
Eu ro
Ye n Jepang
Dollar S ingapura
2 ,991,232
2 ,323,957
11,799
3
13,945
6,605 ,357
2,191 ,519
1 ,026
4 ,590
1 7,421
Ju mlah
5 ,340,936
8,819 ,913
d. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
4,584,758
441,211
36,735
19,041
259,191
6,340,495
166,015
289,008
589,201
1,435,194
Jumlah
5,340,936
8,819,913
14. UTANG PAJAK
31 Maret
2015
Rp'000
Pajak penghasilan badan
(Catatan 28)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 26
Pasal 23
31 Desember
2014
Rp'000
2,054,481
2,291,349
6,151,013
237,057
8,442,551
3,172,842
5,464,191
41
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
15. UTANG LAIN-LAIN
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Utang kepada pihak berelasi
Lainnya
57,047,554
3,881,656
57,640,162
6,145,911
Jumlah
60,929,210
63,786,073
Utang kepada Pihak Berelasi
Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi
asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi
asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak
dikenakan bunga.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret
2015
Rp'000
Bonus karyawan
Pendidikan
Pemasaran
Jasa profesional
Lainnya
Jumlah

14,518,927
3,250,709
690,000
388,181
7,234,517
26,082,334
31 Desember
2014
Rp'000
10,211,641
5,279,665
2,101,248
141,931
1,081,804
18,816,289
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh
tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
42
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
3 1 M a re t
2015
R p '0 0 0
P e m b a y a r a n y a n g ja tu h t e m p o
p a d a ta h u n :
2015
2016
2017
J u m la h p e m b a y a r a n m in im u m s e w a
p e m b ia y a a n
Bunga
2 1 6 ,9 9 8
4 9 9 ,6 0 0
4 1 ,6 2 7
7 5 8 ,2 2 5
(2 4 ,9 0 0 )
N ila i t u n a i p e m b a y a r a n m i n im u m
s e w a p e m b ia y a a n
7 3 3 ,3 2 5
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29).
Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang
sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah
tetap.

LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
3 1 M aret
2015
R p '0 0 0
K e n d a ra a n b e r m o to r
K e b a k a ra n
K e s e h a t a n d a n k e c e l a k a a n d ir i
P e n g a n g k u ta n
L a in n y a
J u m la h
3 1 D e se m ber
2014
R p '0 0 0
5 7 ,0 8 3 , 9 5 1
7 4 ,7 5 7 , 9 9 5
1 4 ,7 4 6 , 9 9 3
8 6 1 ,2 7 7
4 ,4 5 2 , 4 9 4
5 9 ,6 6 6 ,2 1 7
1 4 ,9 8 2 ,1 1 4
1 5 ,0 0 6 ,0 7 2
8 0 3 ,4 0 5
5 ,4 2 2 ,4 9 5
1 5 1 ,9 0 2 , 7 1 0
9 5 ,8 8 0 ,3 0 3
Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31
Desember 2014.
Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah.
43
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Pendapatan Premi Ditangguhkan
a. Berdasarkan Nasabah
31 Maret
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Paninvest Tbk
(d/h PT Panin Insurance Tbk)
Jumlah pihak berelasi
31 Desember
2014
Rp'000
144,578,003
38,198,713
897,704
141,969,946
34,251,270
739,378
224,553
262,137
183,898,973
177,222,731
Pihak ketiga
Batavia Prosperindo
Orix Finance
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta)
348,452
167,984
478,940
231,277
14,412,248
11,754,151
Jumlah pihak ketiga
14,928,684
12,464,368
198,827,657
189,687,099
Jumlah
b. Berdasarkan Bisnis
31 Maret
2015
Rp'000
31 Desember
2014
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
189,524,043
9,114,412
159,221
29,981
179,952,672
9,602,675
87,409
44,343
Jumlah
198,827,657
189,687,099
44
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Premi belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 1 M a re t
2015
R p '0 0 0
P i h a k b e r e la s i
P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k
P T C li p a n F i n a n c e I n d o n e s i a T b k
P T V e r e n a M u lti F in a n c e T b k
P T B a n k P a n i n S y a r ia h
P T P a n in v e s t T b k
d /h P T P a n in In s u r a n c e T b k )
J u m l a h p ih a k b e r e l a s i
31 D esem ber
2014
R p '0 0 0
9 0 ,0 0 4 ,5 3 9
3 1 ,2 8 6 ,2 8 0
9 1 3 ,7 8 1
3 ,2 7 7 ,0 3 8
9 1 ,4 7 6 ,6 6 5
2 9 ,3 0 5 ,6 2 5
7 9 8 ,5 5 9
1 6 ,5 6 1
6 ,5 1 0
1 3 ,7 2 3
1 2 5 ,4 8 8 ,1 4 8
1 2 1 ,6 1 1 ,1 3 3
P i h a k k e t ig a
P T M i t r a , I s w a r a & R o r im p a n d e y
A n d ik a A d h i S e ja h te r a
S iy a n t o r o
H . M S u 'u d i
A O N R is k s e r v ic e
B a t a v ia P r o s p e r in d o F in a n c e
L a i n n y a ( m a s in g - m a s in g
d ib a w a h R p 1 m i li a r )
1 ,9 7 0 ,4 1 6
3 ,0 2 7 ,6 1 6
1 ,7 3 2 ,2 5 3
9 4 9 ,1 9 2
5 3 6 ,1 1 2
8 6 8 ,0 3 0
9 ,3 6 0 ,8 5 0
2 ,5 3 9 ,7 0 2
1 ,7 5 8 ,7 4 1
1 ,2 6 4 ,2 9 3
1 ,1 5 3 ,2 7 7
1 ,0 4 8 ,4 9 5
6 0 ,0 0 0 ,0 6 8
5 3 ,6 6 0 ,8 1 2
J u m l a h p ih a k k e t i g a
6 9 ,0 8 3 ,6 8 7
7 0 ,7 8 6 ,1 7 0
1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5
1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3
J u m la h
b. Berdasarkan Bisnis
3 1 M a re t
2015
R p '0 0 0
31 Desem ber
2014
R p '0 0 0
K e n d a ra a n b e rm o to r
K e s e h a ta n d a n k e c e la k a a n d ir i
K e b a k a ra n
P e n g a n g k u ta n
L a in n y a
1 3 7 ,1 5 0 ,6 4 2
1 4 ,2 3 4 , 1 2 5
3 7 ,6 2 0 , 5 7 7
1 ,4 1 5 , 3 4 2
4 ,1 5 1 , 1 4 9
1 4 0 ,1 6 8 ,7 5 3
1 7 ,6 3 1 ,3 9 1
3 1 ,5 1 3 ,7 1 6
1 ,0 2 6 ,1 0 2
2 ,0 5 7 ,3 4 1
J u m la h
1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5
1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3
Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Marine Hull, Aviation Hull, Satellite,
Energy, Liabilitiy, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash
in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private
Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk,
Machinery Equipment dan Travel Baggage.
45
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
19. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2015
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
PT Paninvest Tbk
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat
1,003,251,256
464,461,165
388,000,000
1,467,020,688
30.19%
13.98%
11.68%
44.15%
100,325,126
46,446,117
38,800,000
146,702,069
Jumlah/Total
3,322,733,109
100.00%
332,273,310
31 Maret 2014
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
PT Paninvest Tbk (d/h formely PT Panin Insurance)
Dana Pensiun Karyawan Bank Panin
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/
Public (below 5% each)
1,003,251,256
464,461,165
388,000,000
1,467,020,688
3,322,733,109
3,322,733,109
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
30.19%
13.98%
11.68%
44.15%
100%
100.00%
Jumlah/Total
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk
membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam deviden.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum
dalam Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di
Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880
saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak
478.881.626 waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan
tambahan modal disetor.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2015 adalah 450.892.801 warran yang
diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak
tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per
saham.
Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Maret 2015 sebagai
berikut:
46
100,325,126
46,446,116
38,800,000
146,702,068
332,273,310
332,273,309
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
L e m b a r/ S h a r e s
S a ld o 1 J a n u a ri 2 0 1 3
P e la k sa n a a n W a r a n s e r i I I
S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3
P e la k sa n a a n w a r a n se ri II
S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 4
2 ,8 7 3 ,2 9 7 ,3 8 3
2 7 ,9 8 1 ,2 0 2
2 ,9 0 1 ,2 7 8 ,5 8 5
4 2 1 ,4 5 4 ,5 2 4
3 ,3 2 2 ,7 3 3 ,1 0 9
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran
umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai
47
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Rp'000
Penerimaan dari penjualan saham
perdana kepada masyarakat
sebanyak 240.000.000 saham
dengan harga penawaran
Rp 105 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 240.000.000 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penawaran
umum perdana kepada masyarakat
25,200,000
(24,000,000)
(1,434,872)
Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(234,872)
Penerimaan dari Penawaran Umum
Terbatas I kepada masyarakat
sebanyak 1.436.644.880 saham
dengan harga penawaran Rp 150
per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 1.436.644.880 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan Penawaran
Umum Terbatas I
215,496,732
(143,664,488)
(3,797,087)
Saldo 31 Desember 2011
67,800,285
Penerimaan dari pelaksanaan warran
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 7.623 saham
1,334
(762)
Saldo 31 Desember 2012
67,800,857
Penerimaan dari pelaksanaan warran
4,896,710
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 27.981.202 saham
(2,798,120)
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali
5,449,502
Saldo 31 Desember 2013
75,348,949
Penerimaan dari pelaksanaan warran
73,754,542
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 421.454.524 saham
(42,145,451)
Saldo 31 Desember 2014
106,958,039
48
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
21. DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM
Tahun 2014
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 110 tanggal 30
Juni 2014 dari Kumala Tjahjani widodo, SH, MH, Mkn notaris di Jakarta telah ditetapkan
sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian deviden tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada
tanggal 18 Agustus 2014, seluruh deviden tunai tersebut telah dibayarkan kepada
pemegang saham.
22. PENDAPATAN PREMI
31 Maret 2015
Potongan
premi
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
76,962,358
36,302,513
23,432,233
2,596,404
4,140,461
143,433,969
Bagian reasuransi
Rp'000
(11,933,806)
(1,034,248)
(218,856)
(77,943)
(73,141)
(13,337,994)
(1,157,403)
(390,350)
(13,164,844)
(452,160)
(638,805)
(15,803,562)
Pendapatan prem i
asuransi neto
Rp'000
63,871,149
34,877,915
10,048,533
2,066,301
3,428,515
114,292,413
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
W ritten premium
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Jumlah
3,018,110
3,397,266
(6,106,861)
(389,239)
(2,093,807)
(2,174,531)
141,259,438
49
(13,337,994)
216,480
(649,227)
3,489,668
58,348
252,364
3,367,633
(12,435,929)
3,234,590
2,748,039
(2,617,193)
(330,891)
(1,841,443)
1,193,102
115,485,515
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 2013
Bagian reasuransi atas
Potongan
perubahan bruto
premi
liabilitas premi
Rp'000
Rp'000
Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
74,723,830
32,206,256
14,857,639
3,668,123
5,110,438
130,566,286
(17,933,943)
(705,985)
(1,840,006)
(227,458)
(61,926)
(20,769,318)
(805,828)
(135,986)
(7,998,371)
(947,358)
(2,745,441)
(12,632,984)
Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000
55,984,059
31,364,285
5,019,262
2,493,307
2,303,071
97,163,984
Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan
Written premium
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Jumlah
605,529
3,195,644
(3,526,899)
(564,417)
(2,855,004)
(3,145,147)
-
127,421,139
(20,769,318)
(319,522)
51,910
2,955,129
270,379
1,410,694
4,368,590
286,007
3,247,554
(571,770)
(294,038)
(1,444,310)
1,223,443
(8,264,394)
98,387,427
Rincian pendapatan premi bruto dari nasabah pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
PT
PT
PT
PT
PT
B a nk P a n In do nes ia T b k
C lip an F in anc e Indo nes ia T bk
P a nin In sura nc e T bk
B a nk P a nin S yariah
V e rena M ulti F ina nc e T bk
J um lah
50
3 1 M are t
2 01 5
R p'0 00
31 M a ret
201 4
R p'000
60 ,8 37 ,4 07
18 ,0 76 ,8 72
10 ,3 59 ,2 88
3 ,6 17 ,4 64
4 63 ,8 45
6 5,956 ,0 91
1 5,411 ,4 87
8,014 ,5 65
2,507 ,6 48
63 ,2 83
93 ,3 54 ,8 76
9 1,953 ,0 74
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
23. BEBAN KLAIM
31 Maret 2015
Klaim
reasuransi
Rp'000
Klaim bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
45,742,747
30,860,225
9,166,840
151,452
464,303
86,385,567
(812,394)
(192,250)
(4,258,206)
(25,104)
(412,913)
(5,700,867)
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
(2,582,265)
(259,079)
59,775,881
54,872
(967,002)
56,022,407
Bersih
Rp'000
44,930,353
30,667,975
4,908,634
126,348
51,390
80,684,700
(761,860)
793
(57,324,542)
22,206
956,673
(57,106,730)
Jumlah
(3,344,125)
(258,286)
2,451,339
77,078
(10,329)
(1,084,323)
79,600,377
31 Maret 2014
Klaim bruto
Rp'000
Klaim
reasuransi
Rp'000
Bersih
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
38,439,537
22,458,891
2,334,518
1,089,600
8,918
64,331,464
(981,516)
(21,036)
(353,294)
(249,458)
(27,644)
(1,632,948)
37,458,021
22,437,855
1,981,224
840,142
(18,726)
62,698,516
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
1,638,393
2,679,881
3,406,133
(1,036,871)
20,525
6,708,061
(1,041,016)
(6,731,370)
2,519,152
(257,432)
4,297,076
(1,213,590)
597,377
(4,051,489)
5,925,285
(1,294,303)
4,317,601
5,494,471
Jumlah
68,192,987
51
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
PT
PT
PT
PT
PT
B a nk P a n In do nes ia T b k
C lip an F in anc e Indo nes ia T bk
B a nk P a nin S yar iah
P a nin In sura nc e T bk
V e rena M ulti F ina nc e T bk
J um lah
3 1 M are t
2 01 5
R p'0 00
31 M a ret
201 4
R p'000
41 ,3 69 ,6 66
7 ,5 90 ,1 46
5 09 ,2 54
2 45 ,7 92
2 48 ,0 90
3 3,476 ,1 71
5,459 ,9 02
135 ,5 08
215 ,5 16
-
49 ,9 62 ,9 48
3 9,287 ,0 97
24. HASIL INVESTASI
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan
Keuntungan penjualan obligasi dan saham
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya
Jumlah
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
27,858,702
26,090,303
2,336,315
2,157,111
72,785
.
(1,423)
32,423,490
25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
31 Maret
2015
Rp'000
Hasil administrasi polis
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Jasa giro
Lainnya
Jumlah
569,877
16,866
68,030
(1,416,611)
(761,838)
52
31 Maret
2014
Rp'000
495,332
(112,325)
70,044
288,902
741,953
2,886,715
(1,980,466)
(171,332)
61,779
26,886,999
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
26. BEBAN KOMISI NETO
31 Maret
2015
Rp'000
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Lainnya
Jumlah
31 Maret
2014
Rp'000
983,441
364,119
7,839,157
361,593
975,388
10,523,698
1,454,041
380,233
1,532,150
191,735
527,549
4,085,708
27. BEBAN USAHA
Tenaga kerja
Gaji dan upah
Tunjangan hari raya dan bonus
Tunjangan PPh karyawan
Proteksi dan dana
Pendidikan dan pelatihan
Beban kesehatan
Lembur
Seragam karyawan
Imbalan pasca kerja
Lainnya
Jumlah Tenaga Kerja
Sewa
Pemasaran
Telepon, teleks dan faksimili
Penyusutan (Catatan 7)
Perbaikan dan pemeliharaan
Perjalanan
Perlengkapan kantor
Jasa profesional
Lainnya (masing-masing dibawah
Rp 100 juta)
Jumlah
31 Maret
2015
Rp'000
31 Maret
2014
Rp'000
9,567,162
4,725,000
3,375,000
352,792
1,904,085
7,782
286,866
117,400
1,518,647
726,389
22,581,123
7,995,130
4,125,000
3,000,000
266,104
322,606
6,414
411,807
280,850
1,228,016
591,127
18,227,054
1,832,393
1,219,048
581,898
2,652,402
132,350
38,718
21,698
477,460
801,065
1,541,723
423,577
2,503,400
152,232
65,563
37
880,915
2,641,154
3,094,729
32,178,244
27,690,295
28. PAJAK PENGHASILAN
Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
3 1 M a re t
201 5
R p '0 0 0
P a ja k k in i
P a ja k t a n g g u h a n
( 2 ,0 5 4 ,4 8 1 )
3 ,7 7 1 ,4 3 6
1 ,7 1 6 ,9 5 5
53
3 1 M a re t
2014
R p '0 0 0
(4 ,4 0 1 ,5 5 8 )
4 ,2 8 3 ,0 6 3
(1 1 8 ,4 9 5 )
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba
kena pajak adalah sebagai berikut:
3 1 M are t
20 15
Rp '00 0
La ba s ebe lu m pa ja k m en urut
lap oran lab a rug i
31 M a re t
2 01 4
Rp '00 0
24 ,8 44 ,8 48
32 ,026 ,562
B eba n im ba la n pa sca kerja
P re m i ya ng b elum m eru pa kan p en da pata n
P em b ayaran pok ok S GU
S ewa p em b ia yaan
1 ,5 18 ,6 47
13 ,5 57 ,7 85
(1 00 ,0 00 )
19 ,8 05
1 ,228 ,016
10 ,744 ,227
(66 ,667 )
65 ,972
Ju m lah
14 ,9 96 ,2 37
11 ,971 ,548
Pe rb ed aa n te m po rer:
P e r b e d a a n y a n g ti d a k d a p a t
d i p e r h it u n g k a n m e n u r u t f i s k a l:
T u n ja n g a n a s u ra n s i k a r y a w a n
P e m e l ih a r a a n k e n d a r a a n
P e n y u s u ta n A k ti v a T e t a p
K e s e j a h te r a a n k a r y a w a n
B e b a n p a ja k
B a g ia n la b a b e r s ih p e ru s a h a a n
a s o s ia s i
J a s a g ir o
B u n g a d e p o s i to , r e k s a d a n a d a n
o b li g a s i
L a in - l a i n
7 ,7 8 2
3 1 ,9 3 6
1 0 1 ,7 5 0
5 2 8 ,0 6 9
6 7 6 ,6 4 3
J u m la h
L a b a K e n a P a ja k
B e b a n p a j a k k i n i ta r i f 2 5 %
D i k u r a n g p e m b a y a r a n p a j a k d im u k a
Pasal 25
( 7 2 ,7 8 5 )
( 6 8 ,0 3 0 )
1 7 1 ,3 3 2
(7 0 ,0 4 4 )
( 3 2 ,9 3 1 ,9 3 2 )
1 0 3 ,4 0 5
(2 5 ,4 6 5 ,5 6 0 )
(1 ,0 7 8 ,6 9 6 )
( 3 1 ,6 2 3 , 1 6 2 )
( 2 6 ,3 9 1 , 8 7 9 )
8 ,2 1 7 , 9 2 3
2 ,0 5 4 , 4 8 1
( 2 ,0 1 5 , 0 5 7 )
3 9 ,4 2 4
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
54
6 ,4 1 4
1 ,3 6 2
4 3 ,3 1 3
-
1 7 ,6 0 6 ,2 3 1
4 ,4 0 1 , 5 5 8
( 4 ,7 8 0 , 8 8 5 )
(3 7 9 ,3 2 7 )
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
D ik re d itk a n
(d ib e b a n k a n )
k e la p o ra n la b a
ru g i k o m p re h e n s if
R p '0 0 0
31 Des 14
R p '0 0 0
L ia b ilita s im b a la n p a s c a k e rja
P e n yis ih a n k e ru g ia n n ila i
K la im y a n g te rja d i n a m u n b e lu m
d ila p o rk a n
A s e t s e w a p e m b ia y a a n
P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n
p e n d a p a ta n
A k tiva T e ta p
9 ,0 3 3 ,3 4 8
1 ,6 3 3 ,1 5 4
3 7 9 ,6 6 2
-
3 1 M a re t 2 0 1 5
R p '0 0 0
9 ,4 1 3 ,0 1 0
1 ,6 3 3 ,1 5 4
2 ,2 8 7 ,2 5 0
(8 ,9 7 6 )
2 ,3 2 8
2 ,2 8 7 ,2 5 0
(6 ,6 4 8 )
(1 0 ,6 5 4 ,5 5 7 )
(1 3 8 ,2 0 8 )
3 , 3 8 9 ,4 4 6
-
(7 ,2 6 5 ,1 1 1 )
(1 3 8 ,2 0 8 )
3 , 7 7 1 ,4 3 6
5 ,9 2 3 ,4 4 7
J u m la h
2 ,1 5 2 ,0 1 1
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT
Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal
Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) dan Bank Panin Syariah
(BPS).
ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance)
merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama
sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian
dari akun kas dan bank, yang meliputi 3,57% dan 5,11% dari jumlah aktiva masing-masing
pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi
1,67% dan 2,07% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi
3,61% dan 4,09% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan
2014.
d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada
Perusahaan .
 Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian
dari piutang premi, yang meliputi 0,82% dan 0,65% dari jumlah aktiva masing-masing
ada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014.
 Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,06% dan 0,10% dari
jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 .
 Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 65,09% dan 68,35%
55
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014.
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan dini
Kebakaran
Pengangkutan
Lain-lain
56
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 2015
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban
Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000
63,871,149
3,018,110
34,877,915
3,397,266
216,480
(649,227)
67,105,739
37,625,954
44,930,354
(2,582,265)
30,667,975
(259,079)
(761,860)
7,839,157
49,425,386
793
983,441
31,393,130
Kebakaran
Rp'000
10,048,533
(6,106,861)
Pengangkutan
Rp'000
2,066,301
(389,239)
Lainnya
Rp'000
3,428,515
(2,093,807)
3,489,668
58,348
252,364
7,431,340
1,735,410
1,587,072
4,908,634
59,775,881
126,348
54,872
(57,324,542)
361,593
7,721,566
114,292,413
(2,174,531)
3,367,633
32,423,490
(761,838)
147,147,167
51,390
(967,002)
80,684,701
56,022,407
22,206
956,673
364,119
567,545
975,388
1,016,449
(57,106,730)
32,178,244
10,523,698
244,380,723
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Jumlah
Rp'000
24,844,848
1,716,955
26,561,803
5,723,654
32,285,457
17,481,174
3,156,815
9,012,238
1,431,674
1,143,044
1,022,750
28,121
2,745,779
479,176
5,435,471
1,518,465
377,314
21,394,267
218,452
1,977,423
20,022,389
3,562,250
33,152,284
2,129,302
8,555,938
1,696,342,051
1,757,431,600
5,803
19,041
14,746,993
159,221
14,234,125
4,584,758
74,757,995
9,114,412
37,620,577
36,735
861,277
1,415,342
113,022
259,191
4,452,494
29,981
4,151,149
947,430
5,340,936
151,902,710
198,827,657
194,571,835
29,165,183
126,077,742
2,313,354
9,005,837
139,220,359
690,810,927
Liabilitas segmen
Utang klaim
828,605
Utang reasuransi
441,211
Estimasi Liabilitas Klaim
57,083,951
Pendapatan Premi Ditangguhkan
189,524,043
Premi yang belum merupakan pendapatan137,150,642
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
385,028,452
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
32,224,945
(4,122,092)
9,711,297
(2,210,522)
25,485,921
848,649
2,652,402
57
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31 Maret 2014
Kendaraan
Kesehatan dan
bermotor
Kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
57,924,563
Perubahan bruto liabilitias premi
3,422,409
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
410,689
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
61,757,661
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
37,458,021
Perubahan bruto liabilitas asuransi
1,638,393
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
(1,041,016)
Beban usaha
Beban komisi neto
1,532,150
39,587,548
Jumlah beban
35,730,397
110,127
6,577,976
(3,872,331)
9,808
-
2,529,435
(483,521)
1,793,337
-
1,807,625
(2,140,111)
49,751
4,498,982
2,095,665
163,961
741,953
131,995,553
2,313,482
2,679,881
736,306
3,406,133
840,142
(1,036,871)
(18,726)
20,525
41,329,225
6,708,061
(6,731,370)
2,519,152
-
1,454,041
(283,966)
-
(257,432)
-
4,297,076
-
191,735
6,853,326
380,233
(73,928)
527,548
4,826,423
Laba sebelum pajak
Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan
nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi
laba/rugi
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi
Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
2,760,032
26,886,999
35,850,332
-
-
496,447
104,569,996
(2,963,427)
(1,213,590)
27,690,295
4,085,707
244,380,723
32,026,562
(118,495)
31,908,067
3,911,589
35,819,656
1,416,510
9,119,638
2,338,943
9,975,532
871,034
1,200,130
11,142
4,501,748
1,238,170
3,731,074
(3,921,880)
10,682,264
6,555,735
166,604
37,065,921
309,965
2,758,762
(200,000)
46,856,987
9,172,375
9,297,384
43,906,612
11,523,667
7,360,870
1,468,349,786
1,545,488,814
14,545
22,020
2,706,429
154,838
982,754
1,314,743
1,657,526
4,420,021
14,953,897
46,030
16,856,153
17,178,635
10,302,274
23,107,174
253,422
1,474,381
799,962
65,317
3,782,625
105,374,100
197,942,746
169,193,021
31,892,645
53,294,512
1,882,641
6,945,401
1,067,280,727
1,545,868,141
-
Liabilitas segmen
Utang klaim
660,227
Utang reasuransi
221,991
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
72,188,184
Liabilitas manfaat polis masa depan
187,529,125
Premi belum merupakan pendapatan
123,972,688
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
384,572,215
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan
-
23,721,657
28,292,792
2,503,400
58
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2015 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing sebagai berikut:
31 M aret 2015
Mata Uang
A sing/
Ekuivalen/
Foreign
E quivalent in
Currency
Rp'000
A ktiva
Investasi
Kas dan Bank
Piutang prem i
Piutang reasuransi
Piutang hasil investasi
US D
US D
US D
SG D
EU R
GB P
JP Y
AU D
CH F
MYR
NZD
US D
JP Y
US D
3,374,890.24
104,669.80
151,270.58
1,448.10
3,601.28
59.38
163,276.25
150.56
233.55
97.92
44.19
23,556.16
19,768.80
30,412.90
Jum lah Aktiva
K ewajiban
Utang Kom isi
Utang Pajak
Utang lain-lain
Utang R easuransi
44,157,063.90
1,369,499.66
1,979,224.27
13,768.59
51,011.27
1,149.43
17,788.95
1,506.01
3,156.63
345.05
433.75
308,208.80
2,153.81
397,922.38
48,303,232.50
US D
US D
SG D
EU R
JP Y
AU D
MYR
US D
US D
SG D
EU R
JP Y
CH F
Jum lah Kewajiban
4,485.86
1,102.69
7.33
18.95
0.15
0.38
0.73
912.19
177,618.26
1,466.65
833.01
26.08
155.32
58,692.99
14,427.60
69.69
268.42
0.02
3.80
2.57
11,935.09
2,323,957.31
13,944.97
11,799.39
2.84
2,099.28
2,437,203.97
Jum lah Aktiva Bersih
45,866,028.53
59
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah
sebagai berikut:
3 1 M a re t
M a t a U a n g A s in g
1 USD
1 JP Y
1 SGD
1 EUR
2015
Rp
2014
Rp
1 3 ,0 8 4
1 0 8 .9 5
9 ,5 0 8 .0 4
1 4 , 1 6 4 .7 6
1 1 ,4 0 4
1 1 1 .6 4
9 ,0 4 9 .7 4
1 5 ,6 7 4 .2 3
32. INFORMASI LAINNYA
a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003
tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas
yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan
setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali
pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan
telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun
2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga
Keuangan (Bapepam – LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan
pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban,
ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang,
perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan,
ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan
premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk
memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan
kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 486% dan 267%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam
daftar II dan III.
60
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
b. Rasio Keuangan
3 1 M are t
20 1 5
R a sio inv es ta si te rh ad a p c a d an g a n
tek n is d itam b a h 2 5 % m o d al
se n d iri
R a sio p rem i ne to terh a d ap p re m i b ruto
R a sio p rem i ne to terh a d ap m o da l s en d iri
R a sio p rem i tid a k la n g su n g te rh a da p
pre m i la n g su n g
3 1 M a re t
2 0 14
2 46 ,5 8 %
89 ,8 5 %
10 ,9 8 %
2 5 2 ,47 %
8 3 ,40 %
1 2 .96 %
6 ,9 3 %
1 ,64 %
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
a. Manajemen Risiko Modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas
pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor.
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan
Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang
asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi
dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan
melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan
operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan
pengendalian risiko.
Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai
tukar mata uang asing dan suku bunga.
Manajemen risiko mata uang asing
Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing.
Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan
cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan
bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas
asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD,
EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
61
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat
lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan
lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat
mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada
portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka,
obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga
cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut.
Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan
reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio
investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
Sensitifitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat
suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitifitas Harga Pasar
Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan
harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan
kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk
mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang
merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut
dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan
piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi
penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau
kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko
kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum
transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan
counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak
mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor.
Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari
dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun
62
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu
secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.
b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki
Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai.
Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki
jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan
181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan
diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas
tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB –
idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito
berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR >
10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR <
8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan
kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan
kerugian penurunan nilai).
Kualitas Tinggi
Rp'000
Penurunan nilai
Rp'000
Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
Kualitas Sedang
Rp'000
Kualitas Rendah
Rp'000
Jumlah
Rp'000
-
-
-
-
930,615,077
Deposito berjangka
930,615,077
Tersedia untuk dijual
229,179,392
234,486,287
-
-
-
463,665,679
26,833,553
5,394,392
-
-
-
32,227,945
6,779,158
431,827
-
8,688,547
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang pegawai
Aset lain-lain
Jumlah
22,744,866
1,216,152,046
1,097,594
379,968
-
-
-
32,243
-
-
-
-
240,312,506
1,097,594
379,968
32,243
MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
 Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk
memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting
mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di
mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu
melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter
dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan
pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung.
63
32,243
22,744,866
1,457,974,357
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun,
departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan
syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/
batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan
rencana aksi korporasi bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan
eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli
kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap
peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi
fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk
pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut
dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang
terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian
reasuransi secara berkala.
 Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai
risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan
kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam
waktu 3 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko
kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam).
Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang
memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan
bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia
properti, kendaraan dan lain-lain.
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko,
strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan
memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan
komersial di mana Perusahaan beroperasi.

Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat
konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian
kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut
dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait,
dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin
muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu
mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak
tranche.
64
PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA
Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan
frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting
memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu
atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak
diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan
dengan risiko yang ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of
loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis
asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat
terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.
65
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014
Kesehatan dan
Kendaraan bermotor
2015
2014
Rp'000
Rp'000
Kebakaran
2015
Rp'000
2014
Rp'000
Pengangkutan
2015
2014
Rp'000
Rp'000
kecelakaan diri
2015
2014
Lainnya
2014
Rp'000
2015
Rp'000
2014
Rp'000
4,140,461
(73,141)
(638,805)
4,052,011
(490,732)
(1,753,654)
143,433,969
(13,337,994)
(15,803,562)
134,531,443
(18,078,797)
(11,882,650)
(1,841,443)
(1,643,664)
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
76,962,358
Potongan premi
(11,933,806)
Premi reasuransi
(1,157,403)
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan 3,234,590
75,901,912
(16,677,705)
(1,299,644)
23,432,233
(218,856)
(13,164,844)
15,248,960
(768,976)
(7,902,008)
2,596,404
(77,943)
(452,160)
3,503,215
(128,390)
(845,390)
36,302,513
(1,034,248)
(390,350)
3,833,098
(2,617,193)
(2,078,994)
(330,891)
(433,770)
2,748,039
119,935
Jumlah Pendapatan Underwriting67,105,739
61,757,661
7,431,340
4,498,982
2,095,665
37,625,954
35,850,332
38,439,537
(981,516)
9,166,840
(4,258,206)
2,334,518
(353,294)
151,452
(25,104)
1,089,600
(249,458)
30,860,225
(192,250)
22,458,891
(21,036)
464,303
(412,913)
597,377
38,055,398
1,532,150
2,451,339
7,359,973
361,593
5,925,285
7,906,509
191,735
77,078
203,426
364,119
(1,294,303)
(454,161)
380,233
(258,286)
30,409,689
983,441
(4,051,489)
18,386,366
1,454,041
(10,329)
41,061
975,388
7,721,566
31,393,130
19,840,407
1,016,449
6,232,824
16,009,925
570,623
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
45,742,747
Klaim reasuransi
(812,394)
Kenaikan (penurunan) estimasi
klaim retensi sendiri
(3,344,125)
Jumlah beban klaim
41,586,228
Beban Komisi Neto
7,839,157
Jumlah Beban Underwriting
49,425,385
39,587,548
HASIL UNDERWRITING
17,680,354
22,170,113
(290,226)
8,098,244
(3,599,262)
1,735,410
567,545
1,167,865
(73,928)
2,169,593
67
35,825,345
(12,994)
(81,954)
Jumlah
2015
Rp'000
1,587,072
163,961
8,918
(27,644)
1,193,102
115,485,515
(203,395)
104,366,601
86,385,567
(5,700,867)
64,331,464
(1,632,948)
4,317,601
4,298,875
527,548
(1,084,323)
79,600,377
10,523,698
5,494,471
68,192,987
4,085,707
4,826,423
90,124,075
72,278,694
(4,662,462)
25,361,440
32,087,907
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
K e ka yaa n
ya n g
d ib u ku ka n
R p '00 0
In ve sta si
D ep o sito b e rja n g ka
E fe k d ip erd a g a n gka n
E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l
P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m
Ju m la h
K a s d a n b a nk
P iu tan g p re m i - b e rsih
P iu tan g re a su ra n si - b e rsih
P iu tan g p e g aw a i
A se t p a ja k ta n g g u ha n
A se t te ta p - be rsih
A se t la in -lain
Ju m la h
Ju m la h
K a s d a n b a nk
P iu tan g p re m i - b e rsih
P iu tan g re a su ra n si - b e rsih
P iu tan g p e g aw a i
A se t p a ja k ta n g g u ha n
A se t te ta p - be rsih
A se t la in -lain
Ju m la h
K e ka ya a n
ya n g
d ip e rke n an ka n
R p '00 0
93 0 ,6 1 5 ,0 7 7
5 3 ,1 1 4,4 6 5
46 3 ,8 5 9 ,6 7 9
6 4 ,2 6 5,8 4 5
2 1 5,1 0 0 ,0 00
5,4 4 9 ,5 0 0
7 1 5,5 1 5 ,0 7 7
5 3,1 1 4 ,4 6 5
4 6 3,8 5 9 ,6 7 9
5 8,8 1 6 ,3 4 5
1 ,51 1 ,8 5 5 ,0 6 6
2 2 0,5 4 9 ,5 00
1 ,2 9 1,3 0 5 ,5 6 6
2 8 ,1 0 5,8 5 3
6 ,4 7 8 ,0 2 5
3 2 ,2 4 3
5 ,9 2 3 ,4 4 7
7 6 ,5 0 1,4 5 1
12 8 ,5 3 5 ,5 1 5
8,2 8 3 ,2 5 0
1,5 1 2 ,7 8 0
1 3,5 6 3 ,8 20
1 7,8 1 3 ,6 70
1 9,8 2 2 ,6 0 3
4,9 6 5 ,2 4 5
3 2 ,2 4 3
5,9 2 3 ,4 4 7
6 2,9 3 7 ,6 3 1
1 1 0,7 2 1 ,8 4 5
1 ,75 7 ,4 3 1 ,6 0 0
2 6 1,7 2 3 ,0 20
1 ,4 9 5,7 0 8 ,5 8 0
K e ka yaa n
ya n g
d ib u ku ka n
R p '00 0
In ve sta si
D ep o sito b e rja n g ka
E fe k d ip erd a g a n gka n
E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l
P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m
3 1 Ma re t 2 0 15
K e kaya an
yan g tid ak
d ipe rke n a nka n
R p'0 00
3 1 D ese m b er 2 0 1 4
K e kaya an
yan g tid ak
d ipe rke n a nka n
R p'0 00
K e ka ya a n
ya n g
d ip e rke n an ka n
R p '00 0
90 3 ,6 6 6 ,1 1 3
5 0 ,7 7 9,5 7 4
44 6 ,8 6 7 ,9 2 2
6 4 ,1 9 3,0 6 1
2 6 6,0 0 0 ,0 00
5,4 4 9 ,5 0 0
6 3 7,6 6 6 ,1 1 3
5 0,7 7 9 ,5 7 4
4 4 6,8 6 7 ,9 2 2
5 8,7 4 3 ,5 6 1
1 ,46 5 ,5 0 6 ,6 7 0
2 7 1,4 4 9 ,5 00
1 ,1 9 4,0 5 7 ,1 7 0
1 2 ,0 4 4,1 6 2
3 0 ,7 3 5,4 7 0
7 ,3 3 5 ,2 9 9
3 2 ,2 4 3
2 ,1 5 2 ,0 1 1
7 8 ,3 0 5,2 0 3
5 5 ,6 7 1,4 2 9
8,0 4 9 ,5 0 0
5,2 6 2 ,8 3 0
1 6,7 9 7 ,4 50
1 4,1 4 6 ,7 30
1 2,0 4 4 ,1 6 2
2 2,6 8 5 ,9 7 0
2,0 7 2 ,4 6 9
32 ,2 4 3 .0 0
2 ,1 52 ,0 1 1 .00
6 1,5 0 7 ,7 5 3
4 1,5 2 4 ,6 9 9
1 ,65 1 ,7 8 2 ,4 8 7
3 1 5,7 0 6 ,0 10
1 ,3 3 6,0 7 6 ,4 7 7
68
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000
834,916,300
24,053,661
449,534,206
64,057,861
352,633,120
5,449,500.00
482,283,180
24,053,661
449,534,206
58,608,361
1,372,562,028
358,082,620
1,014,479,408
8,674,095
24,020,100
56,466,426
88,494
1,575,972
81,972,593
11,701,928
2,715,770
3,668,830
99,494
1,575,972
18,163,550
3,973,748
1,557,061,636
388,279,984
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah
31 Maret 2014
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000
69
8,674,095
21,304,330
52,797,596
(11,000.00)
63,809,043
7,728,180
1,168,781,652
P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk
DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013
31 Maret 2015
Rp'000
31 Desember 2014
Rp'000
31 Maret 2014
Rp'000
Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
1,495,708,580
(690,810,927)
1,338,273,430
(617,447,270)
Jumlah Tingkat Solvabilitas
804,897,653
720,826,160
495,219,781
77,347,760
66,254,140
39,132,340
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi
Resiko reasuransi
Resiko operasional
-
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas
Rasio Pencapaian Solvabilitas
-
-
4,532,110
4,009,440
3,130,020
58,688,690
59,187,960
57,157,880
2,750,610
277,870
1,057,330
289,300
1,312,000
1,215,830
143,597,040
130,798,170
101,948,070
661,300,613
590,027,990
281,914
561%
70
1,150,792,652
(655,572,871)
551%
486%
Download