P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN terdiri dari: 1-2 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 4 5 Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 6-66 Catatan atas Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 DAFTAR I – PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING DAFTAR II – ANALISI KEKAYAAN DAFTAR III – PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS 67 68-69 70 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Catatan 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 ASET Kas dan bank Kas Bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 5 190,093 185,103 29 9,297,778 2,640,907 12,128,778 9,113,840 2,745,219 12,044,162 6 31 53,400,000 877,215,077 52,900,000 850,766,113 Efek diperdagangkan Pihak berelasi Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 6 29 53,114,465 50,779,574 29,310,000 434,549,679 516,974,144 30,115,650 416,752,272 497,647,496 Piutang premi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 7 29 Piutang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 8 29 Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga 29 Piutang pegawai 14,396,150 17,831,795 (4,122,092) 28,105,853 16,054,258 17,891,910 (3,210,698) 30,735,470 4,654,550 4,033,997 (2,210,522) 6,478,025 49,246 10,407,969 (3,121,916) 7,335,299 32,243 # 52,009 Aset pajak tangguhan 28 5,923,447 2,152,011 Aset reasuransi 9 98,236,125 37,761,762 Aset tetap - bersih 10 76,501,451 78,305,203 6 29 63,504,940 760,905 64,265,845 63,432,156 760,905 64,193,061 11 18,170,612 1,757,431,600 17,889,901 1,651,782,487 Penyertaan dalam bentuk saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah Aset lain-lain - bersih Total Aset Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 1 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Posisi Keuangan per 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Catatan LIABILITAS Utang klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Utang reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Utang lain-lain Utang komisi Biaya yang masih harus dibayar Uang sewa pembiayaan - pihak berelasi Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim Pendapatan Premi Ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah liabilitas asuransi 12 29 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 432,144 515,286 9,613 57,446 815 5,340,121 8,442,551 60,929,210 6,115,040 26,082,334 733,325 253,448 8,566,465 5,464,191 63,786,073 5,562,323 18,816,289 833,327 151,902,710 95,880,303 29 183,898,973 14,928,684 177,123,106 12,563,993 29 125,488,148 69,083,687 545,302,202 121,611,133 70,786,170 477,964,705 37,652,039 690,810,927 36,133,392 617,447,272 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 5.746.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.322.733.109 saham pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 19 Tambahan modal disetor - bersih 20 Saldo laba Komponen ekuitas lainnya 6 Total Ekuitas 332,273,310 106,958,039 652,107,196 (24,717,872) 1,066,620,673 332,273,310 106,958,039 625,545,393 (30,441,527) 1,034,335,215 Total Liabilitas dan Ekuitas 1,757,431,600 1,651,782,487 13 29 14,28 15,29 16 17,29 18 Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas 2 P .T. A SU RAN SI M U LT I AR TH A G UNA Tbk L aporan Laba R ugi kom prenhensif per 31 M aret 2015 dan 31 M aret 2014 P END APA TA N Pendapatan premi Prem i bruto Potongan premi Prem i reasuransi Prem i N eto Perubahan bruto liabilitas premi B agian reasuransi atas perubahan bruto atas liabilitas premi Pendapatan premi asuransi neto H asil investasi Penghasilan lain-lain JU M L AH PEN DAP AT AN 22 22 22 22 22 24 25 B E B AN B eban klaim K laim bruto K laim reasuransi K laim Neto Perubahan bruto liabilitas asuransi B agian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi B eban klaim neto B eban komisi neto B eban usaha JU M L AH B EB A N L AB A SEB E LU M PAJA K B E B AN PAJA K L AB A B ER SIH 23 23 23 23 26 27 28 P END APA TA N K O M PRE H EN SIF L AIN Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi B eban (m anfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan kom prehensif lain Jum lah pendapatan kom prehensif lain L AB A K O M P RE H E NSIF Laba bersih per saham (dalam R upiah penuh) Dasar Dilusian 3 M aret 2015 R p'000 M aret 2014 R p'000 143,433,969 (13,337,994) (15,803,562) 114,292,413 (2,174,531) 134,531,443 (18,078,797) (11,882,650) 104,569,996 (2,963,427) 3,367,633 115,485,515 32,423,490 (761,838) 147,147,167 2,760,032 104,366,601 26,886,999 741,953 131,995,553 86,385,567 (5,700,867) 80,684,700 56,022,407 64,331,464 (1,632,948) 62,698,516 6,708,061 (57,106,730) 79,600,377 10,523,698 32,178,244 122,302,319 24,844,848 1,716,955 26,561,803 (1,213,590) 68,192,987 4,085,708 27,690,295 99,968,990 32,026,563 (118,495) 31,908,068 5,723,654 3,911,589 5,723,654 32,285,457 3,911,589 35,819,657 7,99 7,99 11,00 10,68 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Modal disetor Rp'000 Saldo per 1 Januari 2014 290,127,858 Pelaksanaan warran menjadi saham 100 Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Maret 2014 Laba bersih tahun berjalan s/d Maret 2014 Saldo 31 Maret 2014 290,127,958 Pelaksanaan warran menjadi saham 42,145,352 Penambahan cadangan umum Dividen tunai Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Des 2014 Saldo 31 Desember 2014 332,273,310 Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek tersedia untuk dijual s/d Maret 2015 Laba bersih s/d Maret 2015 Saldo per 31 Maret 2015 332,273,310 Tambahan modal disetor Rp'000 Komponen ekuitas lainnya Selisih nilai transaksi Komponen ekuitas restrukturisasi lainnya - perubahan nilai wajar entitas sepengendali efek tersedia untuk dijual Rp'000 Rp'000 Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah ekuitas Rp'000 75,348,949 74 - (24,174,957) - 24,000,000 - 496,772,779 - 862,074,629 174 75,349,023 31,609,016 - - (3,687,601) (27,862,558) - 24,000,000 3,000,000 - 31,908,068 528,680,847 (3,000,000) (35,191,627) (3,687,601) 31,908,068 890,295,270 73,754,368 (35,191,627) (2,578,969) (30,441,527) 27,000,000 108,056,173 598,545,393 105,477,204 1,034,335,215 - 5,723,655 - 26,561,803 5,723,655 26,561,803 - (24,717,872) 625,107,196 1,066,620,673 106,958,039 106,958,039 4 27,000,000 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk Laporan Arus Kas Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 31 Maret 2015 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Penerimaan(Pembayaran) lain-lain Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan Pembayaran premi reasuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran beban pajak Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Penempatan efek tersedia untuk dijual Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 31 Maret 2014 Rp'000 141,273,536 6,558,141 (1,879,908) (85,505,195) (9,970,976) (12,405,808) (19,282,539) (3,928,608) (4,684,813) 134,361,342 6,386,161 408,487 (59,268,554) (1,070,034) (13,717,404) (17,386,125) (3,899,994) (6,708,650) 10,173,830 39,105,229 67,657,111 (92,704,732) (9,744,228) 25,742,590 (848,650) 22,719,300 (59,245,066) 24,598,033 412 (28,292,792) (9,897,909) (40,220,113) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penawaran umum terbatas I Pembayaran hutang sewa guna usaha (191,304) 175 83 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (191,304) 258 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 84,617 (1,114,626) KAS DAN BANK AW AL TAHUN 12,044,161 9,788,721 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 12,128,778 8,674,095 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 5 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal 14 Nopember 1980 dari notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal 29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982, Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 113 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta dalam rangka mengubah masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki sebelas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang, Surabaya, Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin dan Jakarta) serta dua puluh lima kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Bali, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh, Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali, Cirebon, Ambon, Pangkal Pinang dan Bengkulu). Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung The City Center Batavia Tower One Lantai 17. Jl.KH. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian termasuk usaha reasuransi kerugian. Kegiatan ini telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986. Pada 31 Maret 2015 dan 31 Maret 2014 jumlah rata-rata karyawan Perusahaan masing – masing adalah 486 dan 451 karyawan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Group, dengan entitas induk terakhir adalah PT. Panin Investment Tbk. Susunan pengurus dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 sesuai dengan akta no.112 tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris/Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Aries Liman Tri Hananto Sapto Anggoro Syamsul Hidayat Presiden Direktur Direktur Direktur Independen Linda Juliana J.L. Delhaye Dedi Setiawan Ratnawati Atmodjo Komite Audit: Ketua Anggota Tri Hananto Sapto Anggoro V.D. Wenty Anggraini Theodora Nani Alamsyah b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas 240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Setelah waktu tersebut waran menjadi kadaluarsa. Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam – LK dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan 6 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah waran yang kadaluarsa sebesar 29.438.277. Pada tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.322.733.109 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan. ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatata liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi. b. Penaerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos – pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah. PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 7 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama. PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain. PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final. PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68. PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas. PSAK 65 Laporan Keuangan Konsiolidasian PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus. Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks. PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif. PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian. Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas. Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal 8 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan. PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus disajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya. PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non – keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelalu pasar pada tanggal pengukuran. PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini. Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amandemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. 9 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 d. Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: 10 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Deviden atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 11 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. 12 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Pada saat Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). 13 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 h. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. i. Kas dan setara kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. j. Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran atas liabilitas entitas asosiasi. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi. Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau 14 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi. Ketika perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan. k. Piutang dan utang asuransi Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal. l. Reasuransi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang dipertanggungkan. Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban pada saat jatuh tempo. Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi. Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi. Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung. m. n. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut: Jangka waktu Persentase cadangan kerugian penurunan nilai 0 - 30 hari Minimum 2% 31 - 60 hari Minimum 10% 61 - 90 hari Minimum 15% 91 - 120 hari Minimum 20% 121 - 180 hari Minimum 30% 181 - 360 hari Minimum 40% > 360 hari Minimum 75% Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan 15 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 20 8 4-8 Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. p. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan 16 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. q. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. r. Utang Klaim Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled). s. Liabilitas Asuransi Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Premi Belum Merupakan Pendapatan Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari aset reasuransi. Sejak 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan menggunakan metode harian. Sebelum 1 Januari 2012, premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto. Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap 17 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 provisi untuk kemungkinan klaim masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan). Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan. Tes Kecukupan Liabilitas Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan. t. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. u. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai pendapatan selama periode risiko. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo. Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut. v. Hasil investasi Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 18 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi. w. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan, diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak reasuransi terkait. x. Komisi Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. y. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). z. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti. aa. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. 19 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. cc. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. 20 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan, Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini: a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. b. Estimasi klaim retensi sendiri Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun terjadinya perubahan. 21 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 c. Imbalan kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. 22 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 5. KAS DAN BANK 31 Maret 2015 Rp'000 Kas Bank Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maspion PT Bank Mestika Dharma PT Bank Mayora PT Bank Index PT Bank Central Asia Tbk PT Bank of India Indonesia Tbk PT Bank Harmoni PT Bank Pundi Indonesia Tbk PT Bank MNC International Tbk PT Bank Eksekutif PT Bank Bumiputera PT Bank Windu Jumlah PT Bank Artha Graha International Tbk Dollar Amerika Serikat Jumlah Jumlah kas dan bank 23 31 Desember 2014 Rp'000 190,093 185,103 7,994,676 1,303,102 8,527,702 586,138 9,297,778 9,113,840 1,072,153 363,149 213,922 119,726 36,689 677,741 41,065 17,925 28,588 2,400 1,150 2,574,508 959,765 311,367 228,072 80,721 267,268 252,964 48,490 28,607 2,856 2,180,110 66,399 66,399 565,109 565,109 2,640,907 2,745,219 12,128,778 12,044,162 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 6. INVESTASI Investasi terdiri dari: 31 Maret 2015 Rp'000 Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Efek diperdagangkan Pihak berelasi Efek tersedia untuk dijual Pihak berelasi Pihak ketiga Penyertaan Penyertaan dalam dalam bentuk bentuk saham saham Entitas asosiasi Perusahaan lain Jumlah 24 31 Desember 2014 Rp'000 53,400,000 877,215,077 52,900,000 850,766,113 53,114,465 50,779,574 29,310,000 434,549,679 30,115,650 416,752,272 63,504,940 760,905 63,432,156 760,905 1,511,855,066 1,465,506,670 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Deposito berjangka 31 Maret 2015 R p'000 31 D esem ber 2014 R p'000 Dep o sito w ajib Pihak ketig a R upiah P T Bank Victoria International T bk P T Bank Mandiri (Persero) T bk 18,000,000 3,114,300 18,000,000 3,114,300 Jum lah deposito wajib 21,114,300 21,114,300 Dep o sito b iasa Pihak berelasi P T B ank P an Indonesia T bk - R upiah P T B ank P anin S yariah T bk 53,400,000 - 52,900,000 - 53,400,000 52,900,000 441,000,000 155,500,000 23,000,000 17,500,000 9,000,000 15,000,000 11,000,000 5,500,000 500,000 1,000,000 400,000 100,000 200,000 80,000,000 20,000,000 30,000,000 25,000,000 5,000,000 2,000,000 841,700,000 485,000,000 150,500,000 23,000,000 17,500,000 9,000,000 36,000,000 11,000,000 5,500,000 500,000 1,000,000 400,000 100,000 200,000 80,000,000 819,700,000 13,084,000 1,316,777 14,400,777 8,708,000 1,243,813 9,951,813 Jum lah pihak ketig a 877,215,077 850,766,113 Jum lah deposito 930,615,077 903,666,113 Jum lah pihak berelasi Pihak ketig a R upiah P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank P T Bank Mutiara T bk Victoria International T bk Victoria S yariah Sum ut Index Pundi Mayapada T bk Mayora Central A sia T bk Mestika D harm a T bk Maspion Indonesia of India Indonesia T bk Harda N asional Capital Indonesia Bukopin T bk Sulut Q N B Indonesia T bk MN C Internasional T bk Jaw a B arat Jum lah P T Bank Artha G raha International T bk P T Bank Capital Indonesia 25 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut : 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desem ber 2014 Rp'000 Rupiah < 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan > 12 bulan 63,100,077 767,315,000 83,800,000 2,000,000 41,000,000 766,914,300 83,800,000 2,000,000 Jum lah 916,215,077 893,714,300 Dollar Am erika Serikat < 1 bulan Jum 1-3lah bulan 14,400,000 - 930,615,077 9,951,813 903,666,113 Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan. Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 81 tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Efek diperdagangkan 3 1 M are t 20 15 R p '0 0 0 P iha k b er ela s i R e k s a d an a P a nin R e k s a d an a P a nin R e k s a d an a P a nin R e k s a d an a P a nin R e k s a d an a P a nin R e k s a d an a P a nin D a na D a na D a na D a na D a na D a na M ak sim a - M N U n g g u la n P ri m a U ta m a P lu s 2 - M N B e r s a m a P lu s U lt i m a J u m la h efe k dipe r da ga n gk a n 3 1 D e se m b e r 20 14 R p '0 0 0 2 8 ,0 7 1,5 1 2 8 6 4,6 3 3 3 ,7 6 7,9 2 2 5 ,2 2 7,4 9 0 9 ,4 5 1,0 5 1 5 ,7 3 1,8 5 7 2 6 , 5 9 1 ,6 4 3 8 5 0 ,8 7 1 3 , 7 0 3 ,6 9 7 5 , 0 8 4 ,7 9 3 9 , 0 1 8 ,2 2 0 5 , 5 3 0 ,3 5 0 5 3 ,1 1 4,4 6 5 5 0 , 7 7 9 ,5 7 4 Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masingmasing sebesar Rp 42.714.940 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp 10.399.525 ribu Rp 8.064.634 ribu. 26 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Seluruh efek diperdagangkan dilakukan dalam mata uang Rupiah. Efek tersedia untuk dijual 31 Maret 2015 Rp'000 Peringkat/ Rating Pihak berelasi Obligasi Rupiah Verena Multifinance Tahap 1 Tahun 2012 Seri B Verena Multifinance Tahap II Tahun 2013 Seri B Pihak ketiga Obligasi Rupiah Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012 Subordinasi Berkelanjutan I 19,810,000 9,500,000 31 Desember 2014 Rp'000 Peringkat/ Rating idA- 19,714,000 idA- idA- 10,401,650 idA- 29,310,000 30,115,650 46,265,000 idBBB+ 47,667,481 idBBB+ 24,323,000 idAA+ 24,809,200 idAA+ 19,180,000 idAAA 19,600,000 AA(idn) 9,750,000 idAAA 9,650,000 idAAA 9,952,000 idA+ 9,765,000 idA+ 5,003,000 idBBB+ 5,029,840 idBBB+ 4,800,000 idA- 4,956,500 idA- 100,030,000 50,000,000 idBBB+ idA- 97,530,000 46,905,000 idBBB+ idA- 31,462,592 idAA+ 29,440,000 idAA+ 13,540,800 idA 13,541,098 idA 9,876,000 idBBB 9,875,620 idBBB 9,450,000 idA- 9,500,000 idA- 5,806,800 idAA+ 5,550,000 idAA+ Bank Permata Tahap I Tahun 2012 Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Berkelanjutan I Japfa Tahap I Tahun 2012 Panorama Transportasi I Tahun 2012 Modernland Realty II Tahun 2012 Seri A Subordinasi Bank Mayapada III Tahun 2013 Bank Victoria IV tahun 2013 Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap II Tahun 2012 Aneka Gas Industri II Tahun 2012 Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013 Seri C Berkelanjutan Lautan Luas Tahap I Tahun 2013 Seri A Subordinasi Berkelanjutan I Bank International Indonesia Tahun 2012 27 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Agung Podomoro Land I Tahun 2011 Seri B Tiga Pilar Sejahtera Food I Tahun 2013 Subordinasi Berkelanjutan Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 1,016,000 idA 1,005,000 idA 9,917,000 idA- 9,879,000 idA- 980,200 idA+ 925,000 idA 4,813,500 idAA- 4,812,500 idAA- 2,902,500 idA 2,910,000 idA 966,000 idA 1,000,000 idA 1,009,000 idA 985,812 idA 9,800,000 idA - Medco Energy International III Tahun 2012 Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013 Seri C Berkelanjutan I PP Tahap I Tahun 2013 Waskita karya II Tahun 2012 Seri B Greenwood Sejahtera Tahap I Tahun 2014 Jumlah 370,843,392 - 355,337,051 Dolar Amerika Serikat Pertamina 42 Tahun 2012 13,214,840 - 12,216,080 BBB- 6,901,810 - 6,651,544 B+ 9,639,637 - 8,791,597 BBB- Alam Sutera International 3 Tahun 2012 Republic of Indonesia 42 Jumlah 29,756,287 27,659,221 33,756,000 33,756,000 Jumlah 434,355,679 416,752,272 Nilai wajar 463,665,679 446,867,922 Saham Rupiah Greenwood Sejahtera Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian Credit Rating Agencies Association). Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp440.898.631 ribu dan Rp 477.309.449 ribu. Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan dan teknik penilaian nilai wajar. Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : 28 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Penyertaan dalam bentuk saham Tempat Kedudukan/ Jenisusaha PersentasePemilikan/ 31Maret 2015 MetodeEkuitas/Equity PTLaksayudhaAbadi Investasi lainnya/ PTAsuransi Maipark Indonesia 31Des 2014 Jakarta Properti 36.00% 31Maret 2015 Rp'000 63,504,940 Jakarta Asuransi 1,69% 760,905 760,905 760,905 64,193,061 Jumlah/Total 31Des 2014 Rp'000 63,432,156 Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai berikut: 2015 Rp'000 2014 Rp'000 Saldoawal Bagianlababersihentitas asosiasi (Catatan24) 63,432,156 63,468,290 72,784 (36,134) Saldoakhir 63,504,940 63,432,156 Penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia (AMI) diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. AMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya. 29 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 7. PIUTANG PREMI Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan Nasabah 31 Maret 2015 Rp'000 Pihak berelasi Piutang premi PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Paninvest Tbk (d/h PT Panin Insurance Tbk) PT Panin Syariah Tbk 31 Desember 2014 Rp'000 12,349,463 1,256,271 167,156 13,281,034 2,267,943 166,310 - 8,273 621,510 330,698 1,750 623,260 330,698 Jumlah pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai 14,396,150 16,054,258 (1,846,639) (1,968,611) Bersih 12,549,511 14,085,647 2,427,207 675,047 1,431,946 764,872 376,784 1,376,997 603,964 882,500 1,388,733 1,422,079 1,136,295 799,820 538,424 - 7,632,688 8,045,845 1,951,563 529,239 - 1,450,027 763,751 668,027 61,488 796,409 Piutang koasuransi PT Paninvest Tbk (d/h PT Panin Insurance Tbk) PT Pan Indonesia Tbk Pihak ketiga Piutang premi PT Mitra, Iswara & Rorimpandey HM. Su'udi Andika Adhi Sejahtera Dinamika Prima Servitama Lamicitra Nusantara Tunjangan Crystal Hotel Magna Jaya Sejahtera Persada Alam Nusantara Lainnya (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Piutang koasuransi Dinamika Prima Servistama AON Indonesia AON Risk Service Lainnya (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Cadangan kerugian penurunan Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan 17,831,795 (2,275,453) 17,891,910 (1,242,087) Bersih 15,556,342 16,649,823 Jumlah Piutang Premi 28,105,853 30,735,470 30 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Piutang premi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 19,658,533 9,403,863 20,108,451 9,828,805 Jumlah piutang premi 29,062,396 29,937,256 2,274,213 891,336 3,293,224 715,688 Jumlah piutang koasuransi 3,165,549 4,008,912 Cadangan kerugian penurunan nilai (4,122,092) (3,210,698) Bersih 28,105,853 30,735,470 Piutang koasuransi Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari c. Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Poundsterling Dollar Singapura Malaysia Ringgit Yen Jepang 30,164,658 1,979,224 51,011 1,149 13,769 345 17,789 30,485,086 3,377,797 29,280 36,984 17,021 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 32,227,945 33,946,168 (4,122,092) (3,210,698) Bersih 28,105,853 30,735,470 31 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 d. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Piutang premi Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Kendaraan bermotor Pengangkutan Lainnya Jumlah piutang premi 6,802,601 3,156,815 16,893,236 1,200,619 1,009,124 29,062,395 5,582,256 4,924,259 16,427,872 1,299,334 1,703,535 29,937,256 Piutang koasuransi Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 2,209,637 231,055 587,938 136,920 2,574,300 606,652 705,948 122,012 Jumlah piutang koasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai 3,165,550 4,008,912 (4,122,092) (3,210,698) Bersih 28,105,853 30,735,470 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut : 31Maret 2015 Rp'000 31Desember 2014 Rp'000 Saldoawal Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan 3,210,698 911,394 2,324,386 886,312 Saldoakhir 4,122,092 3,210,698 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi. 32 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 8. PIUTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Reasuradur dalam negri Panin Insurance Tbk Rupiah Mata uang asing Jumalh pihak berelasi 4,533,047 121,503 4,654,550 44,478 4,768 49,246 Pihak ketiga Rupiah Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri Jumlah rupiah 1,802,917 2,040,669 3,843,586 4,764,118 5,440,996 10,205,114 190,411 190,411 202,651 204 202,855 8,688,547 10,457,215 (2,210,522) (3,121,916) 6,478,025 7,335,299 Dollar Amerika Serikat Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri Jumlah Dollar Amerika Serikat Jumlah piutang reasurasi Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Piutang Reasuransi Bersih Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT. Asia Risk, UIB Asia Reinsurance Brokers Pte Ltd, Trynityre Reinsurance Brokers, Mitsui Sumitomo Reinsurance b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2015 Rp'000 4,965,249 3,723,298 8,688,547 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih (2,210,522) 6,478,025 33 31 Desember 2014 Rp'000 2,072,471 8,384,744 10,457,215 (3,121,916) 7,335,299 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 c. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya 1,022,750 2,745,779 28,121 479,176 5,435,471 554,669 9,340,564 361,691 100,547 99,744 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 8,688,547 10,457,215 (2,210,522) (3,121,916) 6,478,025 7,335,299 Bersih Jangka waktu rata-rata piutang reasuransi adalah 60 hari. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut : 31Maret 2015 Rp'000 31Desember 2014 Rp'000 Saldoawal Penyisihan(pemulihan) tahunberjalan 3,121,916 (911,394) 1,797,493 1,324,423 Saldoakhir 2,210,522 3,121,916 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga. 34 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 9. ASET REASURANSI Aset Reasuransi terdiri dari : Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 25,914 25,460,007 191,242 21,927,046 3,000 72,747,204 3,000 15,640,474 98,236,125 37,761,762 Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2015 R p '0 0 0 P ih a k b e r e la s i P T P a n in In s u r a n c e T b k J u m la h p ih a k b e r e la s i 31 D esem ber 2014 R p '0 0 0 2 5 ,9 1 4 2 5 ,9 1 4 1 9 1 ,2 4 2 1 9 1 ,2 4 2 P ih a k k e t ig a R e a s u r a n s i I n te r n a s i o n a l I n d o n e s ia 5 , 3 0 2 ,6 2 1 R e a s u r a n s i N a s io n a l I n d o n e s ia 4 , 8 5 3 ,1 2 4 T u g u R e a s u r a n s i In d o n e s ia 2 , 1 2 6 ,9 8 1 T r i n it y r e R e in s u r a n c e B r o k e r s 2 , 4 7 5 ,1 7 4 O d y s s e y R e in s u r a n c e C o m p a n y 1 , 6 2 9 ,0 5 4 U i b A s ia R e in s u r a n c e B r o k e r s P t e L td 2 9 3 ,3 9 4 L a in n y a d ib a w a h 5 0 0 j u t a 8 , 7 7 9 ,6 5 9 J u m la h p ih a k k e tig a 2 5 , 4 6 0 ,0 0 7 3 ,9 9 2 , 9 2 6 3 ,2 1 3 , 8 6 7 2 ,3 9 5 , 4 4 0 2 ,0 5 3 , 4 0 9 1 ,2 2 6 , 3 5 1 8 0 8 ,0 7 0 8 ,2 3 6 , 9 8 3 2 1 ,9 2 7 , 0 4 6 J u m la h 2 2 ,1 1 8 , 2 8 8 2 5 , 4 8 5 ,9 2 1 35 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Pengangkutan Lainnya Jumlah 21,394,267 1,518,465 377,314 218,452 1,977,423 25,485,921 31 Desember 2014 Rp'000 17,904,599 1,301,985 1,026,541 160,104 1,725,059 22,118,288 Bagian reasuransi atas premi uang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liabilities, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim 31 Maret 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT Paninvest Tbk (d/h Panin Insurance Tbk) 31 Desember 2014 Rp'000 3,000 3,000 14,909,088 9,924,201 3,100,557 1,779,617 2,116,537 6,804,079 5,544,026 28,569,099 3,392,145 3,445,149 2,804,598 1,065,950 1,003,717 833,337 820,286 2,275,292 72,747,204 72,750,204 15,640,474 15,643,474 Pihak ketiga Reasuransi Nasional Indonesia Reasuransi Internasional Indonesia Tugu Reasuransi Indonesia Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Odyssey Reinsurance Company Maskapai Reasuransi Indonesia Trinityre Reinsurance Brokers Lainnya dibawah 500 juta Jumlah pihak ketiga Total Seluruh estimasi penggantian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset reasuransi pada 31 Maret 2015 dan tahun 2014. 36 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 10. ASET TETAP 1 Januari 2015 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat 2,049,580 65,638,530 11,856,034 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Penghapusan Rp'000 - - Penjualan Rp'000 31 Maret 2015 Rp'000 - 2,049,580 65,638,530 11,856,034 24,624,232 848,649 739,828 - 24,733,053 1,600,000 105,768,376 848,649 739,828 - 1,600,000 105,877,197 7,425,718 5,766,125 820,482 372,745 - 8,246,200 6,138,870 13,940,567 1,381,489 739,829 - 14,582,227 330,763.00 27,463,173 77,686 2,652,402 739,829 - 408,449 29,375,746 - 78,305,203 31 Desember 2013 Rp'000 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Penambahan Rp'000 76,501,451 Penambahan Rp'000 Pengurangan Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 2,049,580 57,079,920 11,384,013 8,558,610 3,516,540 (3,044,519) 2,049,580 65,638,530 11,856,034 17,187,442 9,581,415 (2,144,625) 24,624,232 87,700,955 1,600,000 23,256,565 (5,189,144) 1,600,000 105,768,376 4,179,452 6,822,624 3,246,266 1,537,220 (2,593,719) 10,635,923 5,448,858 (2,144,214) 21,637,999 330,763 10,563,107 (4,737,933) 7,425,718 5,766,125 13,940,567 330,763 27,463,173 66,062,956 78,305,203 Perusahaan memiliki sebidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019 dan 37 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Cikarang, Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing -masing sebesar Rp 72.909.667 ribu dan Rp 72.534.667 ribu, kepada PT Paninvest (d/h Panin Insurance Tbk), pihak berelasi (catatan 29). Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut: 2015 Rp'000 2014 Rp'000 Harga jual Nilai buku - 992,850 (451,210) Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap - 541,640 11. ASET LAIN-LAIN BERSIH 31 M a re t 2 015 Rp '0 00 31 D es em b er 2 014 Rp '0 00 A ku m ulas i d an a pro gram as urans i P iutang bun ga de po sito dan o bliga si P iutang has il p enjua lan ba ra ng-ba ran g sis a kla im U ang ja m inan La in nya 10 ,2 44,71 8 6 ,3 12,62 3 10 ,2 44,71 8 5 ,9 47,19 1 7 38,73 0 6 81,40 3 1 93,13 8 6 93,33 6 7 65,04 5 2 39,61 1 Ju m lah 18 ,1 70,61 2 17 ,8 89,90 1 Akumulasi Dana Program Asuransi Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT. Panin Life Tbk), pihak berelasi (Catatan 29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja 38 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 12. UTANG KLAIM a. Berdasarkan Nasabah 2015 R p '0 0 0 P i h a k b e r e la s i P T C lip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k P T B a n k P a n In d o n e s i a T b k P T S e r e n a M u l ti F in a n c e T b k 2014 R p '0 0 0 6 4 ,8 5 6 3 6 7 ,2 8 8 - 3 ,6 3 7 5 ,9 7 6 4 3 2 ,1 4 4 9 ,6 1 3 P i h a k k e t ig a 5 1 5 ,2 8 6 5 7 ,4 4 6 J u m l a h U t a n g K l a im 9 4 7 ,4 3 0 6 7 ,0 5 9 J u m la h b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya Jumlah 31 Desember 2014 Rp'000 828,605 5,803 113,022 947,430 55,873 5,888 5,298 67,059 c. Berdasarkan Mata Uang 31 Maret 2015 Rp'000 Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah 31 Desember 2014 Rp'000 947,430 947,430 Jangka waktu utang klaim antara 30 – 60 hari 39 67,059 67,059 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 13. UTANG REASURANSI a. Berdasarkan Reasuradur 31 Maret 2015 Rp'000 Pihak berelasi Rupiah 31 Desember 2014 Rp'000 815 253,448 Pihak ketiga Rupiah Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri 2,761,249 226,521 4,761,344 1,590,565 Jumlah - Rupiah 2,987,770 6,351,909 Mata uang asing Reasuradur dalam negeri Reasuradur luar negeri 1,459,634 892,717 1,245,890 968,666 Jumlah - mata uang asing 2,352,351 2,214,556 Jumlah - pihak ketiga 5,340,121 8,566,465 Jumlah Utang Reasuransi 5,340,936 8,819,913 Semua utang reasuransi dilakukan dengan pihak ketiga. Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari Aon Reinsurance Broker, Swiss Reinsurance Co, The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, R+V Versicherung AG Reinsurance dan lainnya. b. Berdasarkan Umur ( Hari ) 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari 3,331,737 2,009,199 8,207,625 612,288 Jumlah 5,340,936 8,819,913 40 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 c. Berdasarkan Mata Uang 31 M aret 2015 Rp'000 31 D esem ber 2 014 Rp'000 Rupiah Dollar A m erika S erikat Eu ro Ye n Jepang Dollar S ingapura 2 ,991,232 2 ,323,957 11,799 3 13,945 6,605 ,357 2,191 ,519 1 ,026 4 ,590 1 7,421 Ju mlah 5 ,340,936 8,819 ,913 d. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 4,584,758 441,211 36,735 19,041 259,191 6,340,495 166,015 289,008 589,201 1,435,194 Jumlah 5,340,936 8,819,913 14. UTANG PAJAK 31 Maret 2015 Rp'000 Pajak penghasilan badan (Catatan 28) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 26 Pasal 23 31 Desember 2014 Rp'000 2,054,481 2,291,349 6,151,013 237,057 8,442,551 3,172,842 5,464,191 41 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 15. UTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Utang kepada pihak berelasi Lainnya 57,047,554 3,881,656 57,640,162 6,145,911 Jumlah 60,929,210 63,786,073 Utang kepada Pihak Berelasi Merupakan utang kepada PT Bank Panin Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan. Utang lain-lain ini tidak dikenakan bunga. 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2015 Rp'000 Bonus karyawan Pendidikan Pemasaran Jasa profesional Lainnya Jumlah 14,518,927 3,250,709 690,000 388,181 7,234,517 26,082,334 31 Desember 2014 Rp'000 10,211,641 5,279,665 2,101,248 141,931 1,081,804 18,816,289 UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut : 42 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 3 1 M a re t 2015 R p '0 0 0 P e m b a y a r a n y a n g ja tu h t e m p o p a d a ta h u n : 2015 2016 2017 J u m la h p e m b a y a r a n m in im u m s e w a p e m b ia y a a n Bunga 2 1 6 ,9 9 8 4 9 9 ,6 0 0 4 1 ,6 2 7 7 5 8 ,2 2 5 (2 4 ,9 0 0 ) N ila i t u n a i p e m b a y a r a n m i n im u m s e w a p e m b ia y a a n 7 3 3 ,3 2 5 Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29). Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. LIABILITAS ASURANSI Liabilitas asuransi terdiri dari: Estimasi Liabilitas Klaim Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut: 3 1 M aret 2015 R p '0 0 0 K e n d a ra a n b e r m o to r K e b a k a ra n K e s e h a t a n d a n k e c e l a k a a n d ir i P e n g a n g k u ta n L a in n y a J u m la h 3 1 D e se m ber 2014 R p '0 0 0 5 7 ,0 8 3 , 9 5 1 7 4 ,7 5 7 , 9 9 5 1 4 ,7 4 6 , 9 9 3 8 6 1 ,2 7 7 4 ,4 5 2 , 4 9 4 5 9 ,6 6 6 ,2 1 7 1 4 ,9 8 2 ,1 1 4 1 5 ,0 0 6 ,0 7 2 8 0 3 ,4 0 5 5 ,4 2 2 ,4 9 5 1 5 1 ,9 0 2 , 7 1 0 9 5 ,8 8 0 ,3 0 3 Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Seluruh estimasi liabilitas klaim dalam mata uang Rupiah. 43 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Pendapatan Premi Ditangguhkan a. Berdasarkan Nasabah 31 Maret 2015 Rp'000 Pihak berelasi PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Verena Multi Finance Tbk PT Paninvest Tbk (d/h PT Panin Insurance Tbk) Jumlah pihak berelasi 31 Desember 2014 Rp'000 144,578,003 38,198,713 897,704 141,969,946 34,251,270 739,378 224,553 262,137 183,898,973 177,222,731 Pihak ketiga Batavia Prosperindo Orix Finance Lainnya (masing-masing di bawah Rp 200 juta) 348,452 167,984 478,940 231,277 14,412,248 11,754,151 Jumlah pihak ketiga 14,928,684 12,464,368 198,827,657 189,687,099 Jumlah b. Berdasarkan Bisnis 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 Kendaraan bermotor Kebakaran Kesehatan dan kecelakaan diri Lainnya 189,524,043 9,114,412 159,221 29,981 179,952,672 9,602,675 87,409 44,343 Jumlah 198,827,657 189,687,099 44 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Premi belum Merupakan Pendapatan a. Berdasarkan Nasabah 3 1 M a re t 2015 R p '0 0 0 P i h a k b e r e la s i P T B a n k P a n In d o n e s ia T b k P T C li p a n F i n a n c e I n d o n e s i a T b k P T V e r e n a M u lti F in a n c e T b k P T B a n k P a n i n S y a r ia h P T P a n in v e s t T b k d /h P T P a n in In s u r a n c e T b k ) J u m l a h p ih a k b e r e l a s i 31 D esem ber 2014 R p '0 0 0 9 0 ,0 0 4 ,5 3 9 3 1 ,2 8 6 ,2 8 0 9 1 3 ,7 8 1 3 ,2 7 7 ,0 3 8 9 1 ,4 7 6 ,6 6 5 2 9 ,3 0 5 ,6 2 5 7 9 8 ,5 5 9 1 6 ,5 6 1 6 ,5 1 0 1 3 ,7 2 3 1 2 5 ,4 8 8 ,1 4 8 1 2 1 ,6 1 1 ,1 3 3 P i h a k k e t ig a P T M i t r a , I s w a r a & R o r im p a n d e y A n d ik a A d h i S e ja h te r a S iy a n t o r o H . M S u 'u d i A O N R is k s e r v ic e B a t a v ia P r o s p e r in d o F in a n c e L a i n n y a ( m a s in g - m a s in g d ib a w a h R p 1 m i li a r ) 1 ,9 7 0 ,4 1 6 3 ,0 2 7 ,6 1 6 1 ,7 3 2 ,2 5 3 9 4 9 ,1 9 2 5 3 6 ,1 1 2 8 6 8 ,0 3 0 9 ,3 6 0 ,8 5 0 2 ,5 3 9 ,7 0 2 1 ,7 5 8 ,7 4 1 1 ,2 6 4 ,2 9 3 1 ,1 5 3 ,2 7 7 1 ,0 4 8 ,4 9 5 6 0 ,0 0 0 ,0 6 8 5 3 ,6 6 0 ,8 1 2 J u m l a h p ih a k k e t i g a 6 9 ,0 8 3 ,6 8 7 7 0 ,7 8 6 ,1 7 0 1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5 1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3 J u m la h b. Berdasarkan Bisnis 3 1 M a re t 2015 R p '0 0 0 31 Desem ber 2014 R p '0 0 0 K e n d a ra a n b e rm o to r K e s e h a ta n d a n k e c e la k a a n d ir i K e b a k a ra n P e n g a n g k u ta n L a in n y a 1 3 7 ,1 5 0 ,6 4 2 1 4 ,2 3 4 , 1 2 5 3 7 ,6 2 0 , 5 7 7 1 ,4 1 5 , 3 4 2 4 ,1 5 1 , 1 4 9 1 4 0 ,1 6 8 ,7 5 3 1 7 ,6 3 1 ,3 9 1 3 1 ,5 1 3 ,7 1 6 1 ,0 2 6 ,1 0 2 2 ,0 5 7 ,3 4 1 J u m la h 1 9 4 ,5 7 1 ,8 3 5 1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3 Premi belum merupakan pendapatan lainnya merupakan Marine Hull, Aviation Hull, Satellite, Energy, Liabilitiy, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage. 45 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 19. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 PT Paninvest Tbk Dana Pensiun Karyawan Panin Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat 1,003,251,256 464,461,165 388,000,000 1,467,020,688 30.19% 13.98% 11.68% 44.15% 100,325,126 46,446,117 38,800,000 146,702,069 Jumlah/Total 3,322,733,109 100.00% 332,273,310 31 Maret 2014 Nama Pemegang Saham Jumlah Saham PT Paninvest Tbk (d/h formely PT Panin Insurance) Dana Pensiun Karyawan Bank Panin PT Bank Pan Indonesia Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)/ Public (below 5% each) 1,003,251,256 464,461,165 388,000,000 1,467,020,688 3,322,733,109 3,322,733,109 Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Rp'000 30.19% 13.98% 11.68% 44.15% 100% 100.00% Jumlah/Total Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam deviden. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam Akta No. 9 tanggal 17 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H, MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas I sejumlah 1.436.644.880 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang disertai waran cuma-cuma sebanyak 478.881.626 waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan tambahan modal disetor. Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2015 adalah 450.892.801 warran yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Periode pelaksanaan waran adalah sejak tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan Rp 175 per saham. Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Maret 2015 sebagai berikut: 46 100,325,126 46,446,116 38,800,000 146,702,068 332,273,310 332,273,309 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 L e m b a r/ S h a r e s S a ld o 1 J a n u a ri 2 0 1 3 P e la k sa n a a n W a r a n s e r i I I S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 P e la k sa n a a n w a r a n se ri II S a ld o 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 4 2 ,8 7 3 ,2 9 7 ,3 8 3 2 7 ,9 8 1 ,2 0 2 2 ,9 0 1 ,2 7 8 ,5 8 5 4 2 1 ,4 5 4 ,5 2 4 3 ,3 2 2 ,7 3 3 ,1 0 9 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan rincian sebagai 47 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Rp'000 Penerimaan dari penjualan saham perdana kepada masyarakat sebanyak 240.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 240.000.000 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum perdana kepada masyarakat 25,200,000 (24,000,000) (1,434,872) Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (234,872) Penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I kepada masyarakat sebanyak 1.436.644.880 saham dengan harga penawaran Rp 150 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 1.436.644.880 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I 215,496,732 (143,664,488) (3,797,087) Saldo 31 Desember 2011 67,800,285 Penerimaan dari pelaksanaan warran Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 7.623 saham 1,334 (762) Saldo 31 Desember 2012 67,800,857 Penerimaan dari pelaksanaan warran 4,896,710 Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 27.981.202 saham (2,798,120) Selisih nilai transaksi entitas sepengendali 5,449,502 Saldo 31 Desember 2013 75,348,949 Penerimaan dari pelaksanaan warran 73,754,542 Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 421.454.524 saham (42,145,451) Saldo 31 Desember 2014 106,958,039 48 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 21. DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM Tahun 2014 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 110 tanggal 30 Juni 2014 dari Kumala Tjahjani widodo, SH, MH, Mkn notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut: a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. b. Pembagian deviden tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada tanggal 18 Agustus 2014, seluruh deviden tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham. 22. PENDAPATAN PREMI 31 Maret 2015 Potongan premi Rp'000 Premi bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah 76,962,358 36,302,513 23,432,233 2,596,404 4,140,461 143,433,969 Bagian reasuransi Rp'000 (11,933,806) (1,034,248) (218,856) (77,943) (73,141) (13,337,994) (1,157,403) (390,350) (13,164,844) (452,160) (638,805) (15,803,562) Pendapatan prem i asuransi neto Rp'000 63,871,149 34,877,915 10,048,533 2,066,301 3,428,515 114,292,413 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan W ritten premium Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Jumlah 3,018,110 3,397,266 (6,106,861) (389,239) (2,093,807) (2,174,531) 141,259,438 49 (13,337,994) 216,480 (649,227) 3,489,668 58,348 252,364 3,367,633 (12,435,929) 3,234,590 2,748,039 (2,617,193) (330,891) (1,841,443) 1,193,102 115,485,515 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 31 Maret 2013 Bagian reasuransi atas Potongan perubahan bruto premi liabilitas premi Rp'000 Rp'000 Premi bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah 74,723,830 32,206,256 14,857,639 3,668,123 5,110,438 130,566,286 (17,933,943) (705,985) (1,840,006) (227,458) (61,926) (20,769,318) (805,828) (135,986) (7,998,371) (947,358) (2,745,441) (12,632,984) Pendapatan premi asuransi neto Rp'000 55,984,059 31,364,285 5,019,262 2,493,307 2,303,071 97,163,984 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan Written premium Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Jumlah 605,529 3,195,644 (3,526,899) (564,417) (2,855,004) (3,145,147) - 127,421,139 (20,769,318) (319,522) 51,910 2,955,129 270,379 1,410,694 4,368,590 286,007 3,247,554 (571,770) (294,038) (1,444,310) 1,223,443 (8,264,394) 98,387,427 Rincian pendapatan premi bruto dari nasabah pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: PT PT PT PT PT B a nk P a n In do nes ia T b k C lip an F in anc e Indo nes ia T bk P a nin In sura nc e T bk B a nk P a nin S yariah V e rena M ulti F ina nc e T bk J um lah 50 3 1 M are t 2 01 5 R p'0 00 31 M a ret 201 4 R p'000 60 ,8 37 ,4 07 18 ,0 76 ,8 72 10 ,3 59 ,2 88 3 ,6 17 ,4 64 4 63 ,8 45 6 5,956 ,0 91 1 5,411 ,4 87 8,014 ,5 65 2,507 ,6 48 63 ,2 83 93 ,3 54 ,8 76 9 1,953 ,0 74 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 23. BEBAN KLAIM 31 Maret 2015 Klaim reasuransi Rp'000 Klaim bruto Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 45,742,747 30,860,225 9,166,840 151,452 464,303 86,385,567 (812,394) (192,250) (4,258,206) (25,104) (412,913) (5,700,867) Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah (2,582,265) (259,079) 59,775,881 54,872 (967,002) 56,022,407 Bersih Rp'000 44,930,353 30,667,975 4,908,634 126,348 51,390 80,684,700 (761,860) 793 (57,324,542) 22,206 956,673 (57,106,730) Jumlah (3,344,125) (258,286) 2,451,339 77,078 (10,329) (1,084,323) 79,600,377 31 Maret 2014 Klaim bruto Rp'000 Klaim reasuransi Rp'000 Bersih Rp'000 Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 38,439,537 22,458,891 2,334,518 1,089,600 8,918 64,331,464 (981,516) (21,036) (353,294) (249,458) (27,644) (1,632,948) 37,458,021 22,437,855 1,981,224 840,142 (18,726) 62,698,516 Perubahan liabiltas asuransi Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Sub Jumlah 1,638,393 2,679,881 3,406,133 (1,036,871) 20,525 6,708,061 (1,041,016) (6,731,370) 2,519,152 (257,432) 4,297,076 (1,213,590) 597,377 (4,051,489) 5,925,285 (1,294,303) 4,317,601 5,494,471 Jumlah 68,192,987 51 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: PT PT PT PT PT B a nk P a n In do nes ia T b k C lip an F in anc e Indo nes ia T bk B a nk P a nin S yar iah P a nin In sura nc e T bk V e rena M ulti F ina nc e T bk J um lah 3 1 M are t 2 01 5 R p'0 00 31 M a ret 201 4 R p'000 41 ,3 69 ,6 66 7 ,5 90 ,1 46 5 09 ,2 54 2 45 ,7 92 2 48 ,0 90 3 3,476 ,1 71 5,459 ,9 02 135 ,5 08 215 ,5 16 - 49 ,9 62 ,9 48 3 9,287 ,0 97 24. HASIL INVESTASI Bunga deposito berjangka, reksadana dan obligasi Keuntungan yang belum direalisasi dari nilai wajar efek diperdagangkan Keuntungan penjualan obligasi dan saham Keuntungan selisih kurs mata uang asing Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya Jumlah 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 27,858,702 26,090,303 2,336,315 2,157,111 72,785 . (1,423) 32,423,490 25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH 31 Maret 2015 Rp'000 Hasil administrasi polis Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Jasa giro Lainnya Jumlah 569,877 16,866 68,030 (1,416,611) (761,838) 52 31 Maret 2014 Rp'000 495,332 (112,325) 70,044 288,902 741,953 2,886,715 (1,980,466) (171,332) 61,779 26,886,999 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 26. BEBAN KOMISI NETO 31 Maret 2015 Rp'000 Kesehatan dan Kecelakaan diri Pengangkutan Kendaraan bermotor Kebakaran Lainnya Jumlah 31 Maret 2014 Rp'000 983,441 364,119 7,839,157 361,593 975,388 10,523,698 1,454,041 380,233 1,532,150 191,735 527,549 4,085,708 27. BEBAN USAHA Tenaga kerja Gaji dan upah Tunjangan hari raya dan bonus Tunjangan PPh karyawan Proteksi dan dana Pendidikan dan pelatihan Beban kesehatan Lembur Seragam karyawan Imbalan pasca kerja Lainnya Jumlah Tenaga Kerja Sewa Pemasaran Telepon, teleks dan faksimili Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan Perlengkapan kantor Jasa profesional Lainnya (masing-masing dibawah Rp 100 juta) Jumlah 31 Maret 2015 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 9,567,162 4,725,000 3,375,000 352,792 1,904,085 7,782 286,866 117,400 1,518,647 726,389 22,581,123 7,995,130 4,125,000 3,000,000 266,104 322,606 6,414 411,807 280,850 1,228,016 591,127 18,227,054 1,832,393 1,219,048 581,898 2,652,402 132,350 38,718 21,698 477,460 801,065 1,541,723 423,577 2,503,400 152,232 65,563 37 880,915 2,641,154 3,094,729 32,178,244 27,690,295 28. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari: 3 1 M a re t 201 5 R p '0 0 0 P a ja k k in i P a ja k t a n g g u h a n ( 2 ,0 5 4 ,4 8 1 ) 3 ,7 7 1 ,4 3 6 1 ,7 1 6 ,9 5 5 53 3 1 M a re t 2014 R p '0 0 0 (4 ,4 0 1 ,5 5 8 ) 4 ,2 8 3 ,0 6 3 (1 1 8 ,4 9 5 ) PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 3 1 M are t 20 15 Rp '00 0 La ba s ebe lu m pa ja k m en urut lap oran lab a rug i 31 M a re t 2 01 4 Rp '00 0 24 ,8 44 ,8 48 32 ,026 ,562 B eba n im ba la n pa sca kerja P re m i ya ng b elum m eru pa kan p en da pata n P em b ayaran pok ok S GU S ewa p em b ia yaan 1 ,5 18 ,6 47 13 ,5 57 ,7 85 (1 00 ,0 00 ) 19 ,8 05 1 ,228 ,016 10 ,744 ,227 (66 ,667 ) 65 ,972 Ju m lah 14 ,9 96 ,2 37 11 ,971 ,548 Pe rb ed aa n te m po rer: P e r b e d a a n y a n g ti d a k d a p a t d i p e r h it u n g k a n m e n u r u t f i s k a l: T u n ja n g a n a s u ra n s i k a r y a w a n P e m e l ih a r a a n k e n d a r a a n P e n y u s u ta n A k ti v a T e t a p K e s e j a h te r a a n k a r y a w a n B e b a n p a ja k B a g ia n la b a b e r s ih p e ru s a h a a n a s o s ia s i J a s a g ir o B u n g a d e p o s i to , r e k s a d a n a d a n o b li g a s i L a in - l a i n 7 ,7 8 2 3 1 ,9 3 6 1 0 1 ,7 5 0 5 2 8 ,0 6 9 6 7 6 ,6 4 3 J u m la h L a b a K e n a P a ja k B e b a n p a j a k k i n i ta r i f 2 5 % D i k u r a n g p e m b a y a r a n p a j a k d im u k a Pasal 25 ( 7 2 ,7 8 5 ) ( 6 8 ,0 3 0 ) 1 7 1 ,3 3 2 (7 0 ,0 4 4 ) ( 3 2 ,9 3 1 ,9 3 2 ) 1 0 3 ,4 0 5 (2 5 ,4 6 5 ,5 6 0 ) (1 ,0 7 8 ,6 9 6 ) ( 3 1 ,6 2 3 , 1 6 2 ) ( 2 6 ,3 9 1 , 8 7 9 ) 8 ,2 1 7 , 9 2 3 2 ,0 5 4 , 4 8 1 ( 2 ,0 1 5 , 0 5 7 ) 3 9 ,4 2 4 Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 54 6 ,4 1 4 1 ,3 6 2 4 3 ,3 1 3 - 1 7 ,6 0 6 ,2 3 1 4 ,4 0 1 , 5 5 8 ( 4 ,7 8 0 , 8 8 5 ) (3 7 9 ,3 2 7 ) PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 D ik re d itk a n (d ib e b a n k a n ) k e la p o ra n la b a ru g i k o m p re h e n s if R p '0 0 0 31 Des 14 R p '0 0 0 L ia b ilita s im b a la n p a s c a k e rja P e n yis ih a n k e ru g ia n n ila i K la im y a n g te rja d i n a m u n b e lu m d ila p o rk a n A s e t s e w a p e m b ia y a a n P re m i y a n g b e lu m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n A k tiva T e ta p 9 ,0 3 3 ,3 4 8 1 ,6 3 3 ,1 5 4 3 7 9 ,6 6 2 - 3 1 M a re t 2 0 1 5 R p '0 0 0 9 ,4 1 3 ,0 1 0 1 ,6 3 3 ,1 5 4 2 ,2 8 7 ,2 5 0 (8 ,9 7 6 ) 2 ,3 2 8 2 ,2 8 7 ,2 5 0 (6 ,6 4 8 ) (1 0 ,6 5 4 ,5 5 7 ) (1 3 8 ,2 0 8 ) 3 , 3 8 9 ,4 4 6 - (7 ,2 6 5 ,1 1 1 ) (1 3 8 ,2 0 8 ) 3 , 7 7 1 ,4 3 6 5 ,9 2 3 ,4 4 7 J u m la h 2 ,1 5 2 ,0 1 1 29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa i. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu: PT Panin Life Tbk (Panin Life), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI), PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena Oto Finance (VOF) dan Bank Panin Syariah (BPS). ii. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) dan PT Panin Insurance Tbk (Panin Insurance) merupakan pemegang saham Perusahaan. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain: a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari akun kas dan bank, yang meliputi 3,57% dan 5,11% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014. b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dari Bank Panin dan CFI yang meliputi 1,67% dan 2,07% jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014. c. Perusahaan mempunyai penyertaan dalam bentuk saham pada Laksayudha yang meliputi 3,61% dan 4,09% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014. d. CFI, VOF, Bank Panin dan Panin Insurance mengasuransikan agunan kreditnya pada Perusahaan . Pada tanggal neraca, piutang yang timbul dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang premi, yang meliputi 0,82% dan 0,65% dari jumlah aktiva masing-masing ada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014. Hutang klaim yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 0,06% dan 0,10% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 . Pendapatan premi yang berasal dari transaksi tersebut meliputi 65,09% dan 68,35% 55 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 dari jumlah pendapatan premi bruto masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014. 30. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Kendaraan bermotor Kesehatan dan kecelakaan dini Kebakaran Pengangkutan Lain-lain 56 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 31 Maret 2015 Kendaraan bermotor Rp'000 Pendapatan Premi neto Perubahan bruto liabilitias premi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan Beban Klaim neto Perubahan bruto liabilitas asuransi Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi Beban usaha Beban komisi neto Jumlah beban Kesehatan dan Kecelakaan diri Rp'000 63,871,149 3,018,110 34,877,915 3,397,266 216,480 (649,227) 67,105,739 37,625,954 44,930,354 (2,582,265) 30,667,975 (259,079) (761,860) 7,839,157 49,425,386 793 983,441 31,393,130 Kebakaran Rp'000 10,048,533 (6,106,861) Pengangkutan Rp'000 2,066,301 (389,239) Lainnya Rp'000 3,428,515 (2,093,807) 3,489,668 58,348 252,364 7,431,340 1,735,410 1,587,072 4,908,634 59,775,881 126,348 54,872 (57,324,542) 361,593 7,721,566 114,292,413 (2,174,531) 3,367,633 32,423,490 (761,838) 147,147,167 51,390 (967,002) 80,684,701 56,022,407 22,206 956,673 364,119 567,545 975,388 1,016,449 (57,106,730) 32,178,244 10,523,698 244,380,723 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Jumlah Rp'000 24,844,848 1,716,955 26,561,803 5,723,654 32,285,457 17,481,174 3,156,815 9,012,238 1,431,674 1,143,044 1,022,750 28,121 2,745,779 479,176 5,435,471 1,518,465 377,314 21,394,267 218,452 1,977,423 20,022,389 3,562,250 33,152,284 2,129,302 8,555,938 1,696,342,051 1,757,431,600 5,803 19,041 14,746,993 159,221 14,234,125 4,584,758 74,757,995 9,114,412 37,620,577 36,735 861,277 1,415,342 113,022 259,191 4,452,494 29,981 4,151,149 947,430 5,340,936 151,902,710 198,827,657 194,571,835 29,165,183 126,077,742 2,313,354 9,005,837 139,220,359 690,810,927 Liabilitas segmen Utang klaim 828,605 Utang reasuransi 441,211 Estimasi Liabilitas Klaim 57,083,951 Pendapatan Premi Ditangguhkan 189,524,043 Premi yang belum merupakan pendapatan137,150,642 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas 385,028,452 Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan 32,224,945 (4,122,092) 9,711,297 (2,210,522) 25,485,921 848,649 2,652,402 57 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 31 Maret 2014 Kendaraan Kesehatan dan bermotor Kecelakaan diri Kebakaran Pengangkutan Lainnya Jumlah Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Pendapatan Premi neto 57,924,563 Perubahan bruto liabilitias premi 3,422,409 Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas premi 410,689 Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Penghasilan lain-lain bersih yang tidak dapat dialokasikan 61,757,661 Jumlah pendapatan Beban Klaim neto 37,458,021 Perubahan bruto liabilitas asuransi 1,638,393 Bagian reasuransi atas perubahan bruto liabilitas asuransi (1,041,016) Beban usaha Beban komisi neto 1,532,150 39,587,548 Jumlah beban 35,730,397 110,127 6,577,976 (3,872,331) 9,808 - 2,529,435 (483,521) 1,793,337 - 1,807,625 (2,140,111) 49,751 4,498,982 2,095,665 163,961 741,953 131,995,553 2,313,482 2,679,881 736,306 3,406,133 840,142 (1,036,871) (18,726) 20,525 41,329,225 6,708,061 (6,731,370) 2,519,152 - 1,454,041 (283,966) - (257,432) - 4,297,076 - 191,735 6,853,326 380,233 (73,928) 527,548 4,826,423 Laba sebelum pajak Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan Laba bersih Laba (rugi) belum direalisasi atas penurunan nilai efek-efek setelah dikurangi realisasi laba/rugi Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif Aset dan Liabilitas Aset segmen Piutang premi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi Piutang reasuransi Cadangan kerugian penurunan nilai piutang reasuransi Aset reasuransi Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset 2,760,032 26,886,999 35,850,332 - - 496,447 104,569,996 (2,963,427) (1,213,590) 27,690,295 4,085,707 244,380,723 32,026,562 (118,495) 31,908,067 3,911,589 35,819,656 1,416,510 9,119,638 2,338,943 9,975,532 871,034 1,200,130 11,142 4,501,748 1,238,170 3,731,074 (3,921,880) 10,682,264 6,555,735 166,604 37,065,921 309,965 2,758,762 (200,000) 46,856,987 9,172,375 9,297,384 43,906,612 11,523,667 7,360,870 1,468,349,786 1,545,488,814 14,545 22,020 2,706,429 154,838 982,754 1,314,743 1,657,526 4,420,021 14,953,897 46,030 16,856,153 17,178,635 10,302,274 23,107,174 253,422 1,474,381 799,962 65,317 3,782,625 105,374,100 197,942,746 169,193,021 31,892,645 53,294,512 1,882,641 6,945,401 1,067,280,727 1,545,868,141 - Liabilitas segmen Utang klaim 660,227 Utang reasuransi 221,991 Liabilitas asuransi Estimasi liabilitas klaim 72,188,184 Liabilitas manfaat polis masa depan 187,529,125 Premi belum merupakan pendapatan 123,972,688 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas 384,572,215 Informasi Segmen Lainnya (yang tidak dapat dialokasikan) Pengeluaran modal Penyusutan - 23,721,657 28,292,792 2,503,400 58 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2015 Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 M aret 2015 Mata Uang A sing/ Ekuivalen/ Foreign E quivalent in Currency Rp'000 A ktiva Investasi Kas dan Bank Piutang prem i Piutang reasuransi Piutang hasil investasi US D US D US D SG D EU R GB P JP Y AU D CH F MYR NZD US D JP Y US D 3,374,890.24 104,669.80 151,270.58 1,448.10 3,601.28 59.38 163,276.25 150.56 233.55 97.92 44.19 23,556.16 19,768.80 30,412.90 Jum lah Aktiva K ewajiban Utang Kom isi Utang Pajak Utang lain-lain Utang R easuransi 44,157,063.90 1,369,499.66 1,979,224.27 13,768.59 51,011.27 1,149.43 17,788.95 1,506.01 3,156.63 345.05 433.75 308,208.80 2,153.81 397,922.38 48,303,232.50 US D US D SG D EU R JP Y AU D MYR US D US D SG D EU R JP Y CH F Jum lah Kewajiban 4,485.86 1,102.69 7.33 18.95 0.15 0.38 0.73 912.19 177,618.26 1,466.65 833.01 26.08 155.32 58,692.99 14,427.60 69.69 268.42 0.02 3.80 2.57 11,935.09 2,323,957.31 13,944.97 11,799.39 2.84 2,099.28 2,437,203.97 Jum lah Aktiva Bersih 45,866,028.53 59 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 3 1 M a re t M a t a U a n g A s in g 1 USD 1 JP Y 1 SGD 1 EUR 2015 Rp 2014 Rp 1 3 ,0 8 4 1 0 8 .9 5 9 ,5 0 8 .0 4 1 4 , 1 6 4 .7 6 1 1 ,4 0 4 1 1 1 .6 4 9 ,0 4 9 .7 4 1 5 ,6 7 4 .2 3 32. INFORMASI LAINNYA a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008, peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bapepam – LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np. 3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 486% dan 267%. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar II dan III. 60 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 b. Rasio Keuangan 3 1 M are t 20 1 5 R a sio inv es ta si te rh ad a p c a d an g a n tek n is d itam b a h 2 5 % m o d al se n d iri R a sio p rem i ne to terh a d ap p re m i b ruto R a sio p rem i ne to terh a d ap m o da l s en d iri R a sio p rem i tid a k la n g su n g te rh a da p pre m i la n g su n g 3 1 M a re t 2 0 14 2 46 ,5 8 % 89 ,8 5 % 10 ,9 8 % 2 5 2 ,47 % 8 3 ,40 % 1 2 .96 % 6 ,9 3 % 1 ,64 % INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi,kas dan bank dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko. Risiko pasar Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga. Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aktiva dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD. Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah 61 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka, obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi. Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata uang tersebut. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas. Sensitifitas Suku Bunga Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Sensitifitas Harga Pasar Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit: Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi. Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun 62 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 oleh manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun. b. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai. Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan 181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari. Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki peringkat idAAA – idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB – idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat. Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR > 10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR < 8%. Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan kerugian penurunan nilai). Kualitas Tinggi Rp'000 Penurunan nilai Rp'000 Tidak memiliki kualitas Rp'000 Kualitas Sedang Rp'000 Kualitas Rendah Rp'000 Jumlah Rp'000 - - - - 930,615,077 Deposito berjangka 930,615,077 Tersedia untuk dijual 229,179,392 234,486,287 - - - 463,665,679 26,833,553 5,394,392 - - - 32,227,945 6,779,158 431,827 - 8,688,547 Piutang premi Piutang reasuransi Piutang pegawai Aset lain-lain Jumlah 22,744,866 1,216,152,046 1,097,594 379,968 - - - 32,243 - - - - 240,312,506 1,097,594 379,968 32,243 MANAJEMEN RISIKO ASURANSI Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi Strategi underwriting Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam portofolio bisnis yang akan ditanggung. 63 32,243 22,744,866 1,457,974,357 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan kontrak pada pembaharuan. Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi bulanan. Strategi reasuransi Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu, underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu. Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran reasuransi fakultatif selalu dimonitor. Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi. Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara berkala. Syarat dan kondisi kontrak asuransi Fitur produk Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian. Pengelolaan risiko Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis. Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lain-lain. Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko, strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana Perusahaan beroperasi. Konsentrasi risiko asuransi Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam sejumlah kelas individu atau kontrak tranche. 64 PT.ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 Serta Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama. Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut: Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang ditanggung. Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala. 65 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2015 DAN 2014 Kesehatan dan Kendaraan bermotor 2015 2014 Rp'000 Rp'000 Kebakaran 2015 Rp'000 2014 Rp'000 Pengangkutan 2015 2014 Rp'000 Rp'000 kecelakaan diri 2015 2014 Lainnya 2014 Rp'000 2015 Rp'000 2014 Rp'000 4,140,461 (73,141) (638,805) 4,052,011 (490,732) (1,753,654) 143,433,969 (13,337,994) (15,803,562) 134,531,443 (18,078,797) (11,882,650) (1,841,443) (1,643,664) PENDAPATAN UNDERWRITING Pendapatan premi Premi bruto 76,962,358 Potongan premi (11,933,806) Premi reasuransi (1,157,403) Penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan 3,234,590 75,901,912 (16,677,705) (1,299,644) 23,432,233 (218,856) (13,164,844) 15,248,960 (768,976) (7,902,008) 2,596,404 (77,943) (452,160) 3,503,215 (128,390) (845,390) 36,302,513 (1,034,248) (390,350) 3,833,098 (2,617,193) (2,078,994) (330,891) (433,770) 2,748,039 119,935 Jumlah Pendapatan Underwriting67,105,739 61,757,661 7,431,340 4,498,982 2,095,665 37,625,954 35,850,332 38,439,537 (981,516) 9,166,840 (4,258,206) 2,334,518 (353,294) 151,452 (25,104) 1,089,600 (249,458) 30,860,225 (192,250) 22,458,891 (21,036) 464,303 (412,913) 597,377 38,055,398 1,532,150 2,451,339 7,359,973 361,593 5,925,285 7,906,509 191,735 77,078 203,426 364,119 (1,294,303) (454,161) 380,233 (258,286) 30,409,689 983,441 (4,051,489) 18,386,366 1,454,041 (10,329) 41,061 975,388 7,721,566 31,393,130 19,840,407 1,016,449 6,232,824 16,009,925 570,623 BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim bruto 45,742,747 Klaim reasuransi (812,394) Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri (3,344,125) Jumlah beban klaim 41,586,228 Beban Komisi Neto 7,839,157 Jumlah Beban Underwriting 49,425,385 39,587,548 HASIL UNDERWRITING 17,680,354 22,170,113 (290,226) 8,098,244 (3,599,262) 1,735,410 567,545 1,167,865 (73,928) 2,169,593 67 35,825,345 (12,994) (81,954) Jumlah 2015 Rp'000 1,587,072 163,961 8,918 (27,644) 1,193,102 115,485,515 (203,395) 104,366,601 86,385,567 (5,700,867) 64,331,464 (1,632,948) 4,317,601 4,298,875 527,548 (1,084,323) 79,600,377 10,523,698 5,494,471 68,192,987 4,085,707 4,826,423 90,124,075 72,278,694 (4,662,462) 25,361,440 32,087,907 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013 K e ka yaa n ya n g d ib u ku ka n R p '00 0 In ve sta si D ep o sito b e rja n g ka E fe k d ip erd a g a n gka n E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m Ju m la h K a s d a n b a nk P iu tan g p re m i - b e rsih P iu tan g re a su ra n si - b e rsih P iu tan g p e g aw a i A se t p a ja k ta n g g u ha n A se t te ta p - be rsih A se t la in -lain Ju m la h Ju m la h K a s d a n b a nk P iu tan g p re m i - b e rsih P iu tan g re a su ra n si - b e rsih P iu tan g p e g aw a i A se t p a ja k ta n g g u ha n A se t te ta p - be rsih A se t la in -lain Ju m la h K e ka ya a n ya n g d ip e rke n an ka n R p '00 0 93 0 ,6 1 5 ,0 7 7 5 3 ,1 1 4,4 6 5 46 3 ,8 5 9 ,6 7 9 6 4 ,2 6 5,8 4 5 2 1 5,1 0 0 ,0 00 5,4 4 9 ,5 0 0 7 1 5,5 1 5 ,0 7 7 5 3,1 1 4 ,4 6 5 4 6 3,8 5 9 ,6 7 9 5 8,8 1 6 ,3 4 5 1 ,51 1 ,8 5 5 ,0 6 6 2 2 0,5 4 9 ,5 00 1 ,2 9 1,3 0 5 ,5 6 6 2 8 ,1 0 5,8 5 3 6 ,4 7 8 ,0 2 5 3 2 ,2 4 3 5 ,9 2 3 ,4 4 7 7 6 ,5 0 1,4 5 1 12 8 ,5 3 5 ,5 1 5 8,2 8 3 ,2 5 0 1,5 1 2 ,7 8 0 1 3,5 6 3 ,8 20 1 7,8 1 3 ,6 70 1 9,8 2 2 ,6 0 3 4,9 6 5 ,2 4 5 3 2 ,2 4 3 5,9 2 3 ,4 4 7 6 2,9 3 7 ,6 3 1 1 1 0,7 2 1 ,8 4 5 1 ,75 7 ,4 3 1 ,6 0 0 2 6 1,7 2 3 ,0 20 1 ,4 9 5,7 0 8 ,5 8 0 K e ka yaa n ya n g d ib u ku ka n R p '00 0 In ve sta si D ep o sito b e rja n g ka E fe k d ip erd a g a n gka n E fe k te rsed ia u n tu k d iju a l P en ye rta a n d ala m b en tu k sah a m 3 1 Ma re t 2 0 15 K e kaya an yan g tid ak d ipe rke n a nka n R p'0 00 3 1 D ese m b er 2 0 1 4 K e kaya an yan g tid ak d ipe rke n a nka n R p'0 00 K e ka ya a n ya n g d ip e rke n an ka n R p '00 0 90 3 ,6 6 6 ,1 1 3 5 0 ,7 7 9,5 7 4 44 6 ,8 6 7 ,9 2 2 6 4 ,1 9 3,0 6 1 2 6 6,0 0 0 ,0 00 5,4 4 9 ,5 0 0 6 3 7,6 6 6 ,1 1 3 5 0,7 7 9 ,5 7 4 4 4 6,8 6 7 ,9 2 2 5 8,7 4 3 ,5 6 1 1 ,46 5 ,5 0 6 ,6 7 0 2 7 1,4 4 9 ,5 00 1 ,1 9 4,0 5 7 ,1 7 0 1 2 ,0 4 4,1 6 2 3 0 ,7 3 5,4 7 0 7 ,3 3 5 ,2 9 9 3 2 ,2 4 3 2 ,1 5 2 ,0 1 1 7 8 ,3 0 5,2 0 3 5 5 ,6 7 1,4 2 9 8,0 4 9 ,5 0 0 5,2 6 2 ,8 3 0 1 6,7 9 7 ,4 50 1 4,1 4 6 ,7 30 1 2,0 4 4 ,1 6 2 2 2,6 8 5 ,9 7 0 2,0 7 2 ,4 6 9 32 ,2 4 3 .0 0 2 ,1 52 ,0 1 1 .00 6 1,5 0 7 ,7 5 3 4 1,5 2 4 ,6 9 9 1 ,65 1 ,7 8 2 ,4 8 7 3 1 5,7 0 6 ,0 10 1 ,3 3 6,0 7 6 ,4 7 7 68 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013 Kekayaan yang dibukukan Rp'000 Investasi Deposito berjangka Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Penyertaan dalam bentuk saham Jumlah Kekayaan yang diperkenankan Rp'000 834,916,300 24,053,661 449,534,206 64,057,861 352,633,120 5,449,500.00 482,283,180 24,053,661 449,534,206 58,608,361 1,372,562,028 358,082,620 1,014,479,408 8,674,095 24,020,100 56,466,426 88,494 1,575,972 81,972,593 11,701,928 2,715,770 3,668,830 99,494 1,575,972 18,163,550 3,973,748 1,557,061,636 388,279,984 Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Piutang pegawai Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah 31 Maret 2014 Kekayaan yang tidak diperkenankan Rp'000 69 8,674,095 21,304,330 52,797,596 (11,000.00) 63,809,043 7,728,180 1,168,781,652 P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2014, 31 DESEMBER 2012 DAN 31 MARET 2013 31 Maret 2015 Rp'000 31 Desember 2014 Rp'000 31 Maret 2014 Rp'000 Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban 1,495,708,580 (690,810,927) 1,338,273,430 (617,447,270) Jumlah Tingkat Solvabilitas 804,897,653 720,826,160 495,219,781 77,347,760 66,254,140 39,132,340 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kegagalan pengelolaan aset Ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan liabilitas Ketidakseimbangan antara nilai aset liabilitas minimum berbasis risiko Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi Resiko reasuransi Resiko operasional - Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas - - 4,532,110 4,009,440 3,130,020 58,688,690 59,187,960 57,157,880 2,750,610 277,870 1,057,330 289,300 1,312,000 1,215,830 143,597,040 130,798,170 101,948,070 661,300,613 590,027,990 281,914 561% 70 1,150,792,652 (655,572,871) 551% 486%