Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

advertisement
Gagasan dalam Pengembangan
Ilmu-ilmu Sosial
Filsafat Ilmu Sosial
1
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
• Positivistik (Value free)
• Fenomenologi (Value Bound)
• Perbedaan Paradigma dalam
Sosiologi
2
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
•
3
Ilmu-ilmu sosial (seperti Sosiologi) telah
berkembang dan berubah
•
Seperti positivistik yang cenderung
mengemukakan teori-teori universal (seperti yang
dikembangkan oleh Comte, Durkheim, Marx)
berkembang ke aliran fenomenologis
•
Positivitik berpendapat teori sosiologi harus
universal, berlaku kapanpun dan dimanapun
seperti dalam ilmu alam
•
Max Weber dengan pendekatan verstehennya
menyatakan bahwa teori ilmu tidak untuk
menerangkan masyarakat secara universal (namun
menjelaskan kelompok-kelompok tertentu)
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Pendekatan yang dipakai dalam positivistik adalah
objektif dan value-free (bebas nilai)
•
Ilmu pengetahuan ilmiah bebas nilai
•
Mendapat kritikan karena untuk memahami
fenomena sosial melibatkan interaksi timbal balik
antara peneliti dengan objek yang diteliti. Karena
itu teori ilmu sosial sarat nilai (value-bound), bukan
bebas nilai (value-free)
4
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Pendekatan yang dipakai dalam fenomenologi  veluebound (bebas nilai)
•
Ilmu pengetahuan ilmiah syarat nilai  Sulit
menyatakan ilmu pengetahuan ilmiah bebas nilai
•
Asumsi dasar dalam kualitatif, hipotesis dalam
kuantitatif  Syarat akan nilai
5
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Paradigma Sosiologi
 Paradigma sosiologi mengacu pada pengertian keragaman
fenomena yang menjadi kajian ilmuwan dimana hasilnya
diterima oleh ilmuwan dibidangnya
 George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai
 “What is the subject matter of science”
 Artinya: merumuskan tentang apa yang seharusnya menjadi subjek
studi disiplin tertentu
 Paradigma dalam sosiologi
 Paradigma Fakta Sosial
 Paradigma fakta sosial ada 2 tipe:
 Struktur sosial (Jaringan hubungan sosial dimana interaksi sosial berproses
dan menjadi terorganisir serta melalui mana posisi-posisi sosial dari
individu dan sub kelompok dapat dibedakan)
 Pranata sosial/institusi sosial adalah pola nilai dan norma-norma
 Definisi Sosial
 Perilaku Sosial
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Paradigma Fakta Sosial
 Dikembangkan oleh Emile Durkheim dalam “The Rules of Sociological




Method” 1895 dan “Suicide” 1897
Mengkritik August Comte tentang positivismenya (sosiologi dikaji
berdasarkan pemikiran, bukan fakta lapangan)
Durkheim menempatkan fakta sosial sebagai sasaran kajian sosiologi
yang harus melalui kajian lapangan, bukan dengan penalaran murni.
Teori-teori dalam paradigma ini adalah: Teori Fungsional Struktural,
Teori Konflik, Teori Evolusi
Dalam paradigma fakta sosial, yang mendukung kelompok sebagai
fakta sosial:




Kelompok dilihat melalui sekumpulan individu
Kelompok tersusun atas beberapa individu
Fenomena sosial hanya memiliki realitas dalam individu
Tujuan mempelajari kelompok untuk membantu
menerangkan/meramalkan tindakan individu
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Paradigma Definisi Sosial
 Tokohnya adalah Max Weber (1864-1920) yang




menganalisis tindakan sosial (social action)
Tindakan sosial adalah tindakan individu terhadap orang
lain yang akan memiliki makna untuk dirinya sendiri dan
orang lain (tindakan yang penuh arti)
Weber tidak memisahkan antara struktur dan pranata sosial,
karena keduanya membantu manusia membentuk tindakan
yang penuh makna
Untuk mengkajinya digunakan metode “analisis
pemahaman” (interpretative understanding)
Teori-teori yang tergabung dalam paradigma ini adalah:
Teori tindakan sosial, Teori Interaksionisme simbolik, teori
fenomenologi
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Paradigma Perilaku Sosial
 Tokohnya adalah Homann, Blau (1960-an)
 Dalam paradigma ini obyek Sosiologi adalah perilaku
manusia yang tampak serta kemungkinan perulangannya
(hubungan antara individu dan lingkungannya).
 Perilaku tidak sama dengan tindakan sosial
 Perilaku sosial: mekanisme stimulus dan respon
 Tindakan sosial: aktor hanya penanggap pasif dari stimulus yang
datang padanya
 Teori yang tergabung dalam paradigma ini adalah
 Teori behavioral sociology
 Dengan konsep reinforcement dan proposisi (reward and punishment)
 Teori exchange
 Dengan asumsi selalu ada “take and give” dalam dunia sosial
Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si
Download