I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebutuhan pasar terhadap benih nila merah (Oreochromis sp.) semakin meningkat seiring dengan perkembangan usaha-usaha pembesaran ikan. Permintaan ikan nila merah ini tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri juga. Hal ini dikarenakan nila merah memiliki keunggulan dibandingkan nila jenis lain, yaitu lebih cepat tumbuh, kandungan protein yang lebih tinggi, duri lebih sedikit, daging lebih tebal, warna lebih menarik dan banyak dikatakan rasanya seperti ikan kakap merah (Biswas et al., 2005 ; Wahyudin, 2010). Namun sebagian besar pembudidaya memilih hanya membeli benih untuk dibesarkan daripada memulai dari proses pembenihnya, maka muncullah para petani pembenihan nila merah. Pada proses pembenih nila merah, hasil benih yang diperoleh 87,36% berukuran 1-2 cm (Rustadi, 1990) dan ukuran tersebut masih sangat rentan dan lemah untuk dipelihara pada kolam pembesaran. Oleh karena itu diperlukan adanya proses pemeliharaan benih atau pendederan. Pendederan merupakan kelanjutan pemeliharaan benih ikan dari hasil pembenihan untuk mencapai ukuran tertentu yang siap dibesarkan (Amri & Khairuman, 2003). Berdasarkan permintaan pasar yang semakin meningkat, perlu dilakukan penyedian benih yang melimpah untuk memenuhi permintaan petani pembesaran nila merah yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan para penyedia benih, maka dari itu diperlukan sistem padat tebar tinggi untuk menghasilkan benih lebih banyak yaitu sistem. Padat tebar merupakan upaya untuk meningkatkan produksi budidaya ikan, tetapi jika tidak dilakukan dengan benar dan didukung dengan perlakuakan yang tepat akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kematian ikan. Padat tebar yang berlebihan akan menyebabkan kompetisi individu baik terhadap ruang gerak maupun terhadap makanan (Sumantadinata, 1981). Menurut Hepher & Pruginin (1981) dalam Diansari et al. (2013), peningkatan kepadatan akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan sehingga pada kepadatan tertentu pertumbuhan akan terhenti karena telah mencapai titik carrying capacity (daya dukung lingkungan). Faktor utama yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan dan laju sintasan ikan pada sistem kepadatan tebar tinggi adalah kualitas air yang memburuk karena penggunaan pakan yang semakin meningkat (Anonim, 2006). Peningkatan pakan tersebut tidak sesuai 1 dengan sistem pencernaan benih yang belum maksimal, sehingga mengakibatkan tingginya sisa metabolisme dan sisa pakan di perairan budidaya. Kedua hal tersebut berhubungan dengan perhitungan nilai rasio konversi pakan atau Feed Convertion Ratio (FCR) yang menunjukan tingkat efisiensi penggunaan pakan selama budidaya, maka dari itu diperlukan probiotik yang mampu meningkatkan daya cerna ikan untuk mengurangi sisa pakan dan sisa metabolisme ikan di lingkungan budidaya. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang memadai akan memberikan manfaat kesehatan bagi inangnya (Anonim, 2006). Menurut Gatesoupe (2005), probiotik merupakan bahan makanan yang akan mempermudah pencernaan dan membawa sejumlah bakteri pada saluran pencernaan untuk keseimbangan penyerapaan nutrisi pada usus. Bakteri dalam usus tersebut memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat, seperti menghambat pertumbuhan bakteri patogen, membantu pencernaan dan sitesis vitamin B (Amor, 2013). Oleh karena itu, kajian tentang pendederan dengan padat tebar tinggi dan penambahan probiotik dalam pakan sangat penting dilakukan sebagai informasi kepada masyarakat perikanan dalam kegiatan budidaya ikan air tawar. 2. Tujuan Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : a. Mengetahui pengaruh padat tebar tinggi terhadap sintasan, pertumbuhan, dan FCR benih nila merah pada masa pendederan. b. Mengetahui pengaruh penambahan probiotik dalam pakan terhadap sintasan, pertumbuhan, dan FCR benih nila merah pada masa pendederan. c. Mengetahui pengaruh interaksi kedua faktor terhadap sintasan, pertumbuhan, dan FCR benih nila merah pada masa pendederan. 3. Kegunaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai teknik pendederan nila merah secara intensif dengan kepadatan tebar tinggi yang menggunakan penambahan probiotik dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan, sintasan dan rasio konversi pakan. 2