SINTESIS DAN KARAKTERISASI SABUN NATRIUM - USU-IR

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biji jarak pagar (Jatropa curcas Linn) merupakan sumber minyak nabati
dimana bagian inti (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar,
sehingga dapat diekstraksi menjadi minyak jarak pagar dengan cara mekanis ataupun
ekstraksi dengan pelarut organik seperti heksan (Hambali, dkk., 2006 ). Minyak jarak
pagar merupakan suatu trigliserida yang dapat dibedakan dari gliserida lainnya dari
komposisi asam lemaknya. Asam-asam lemak penyusun minyak jarak tersebut
diantaranya asam oleat (35-64%), asam linoleat (19-42%), asam linolenat (2-4 %),
asam palmitat (12-17%) dan asam stearat (5-10%) (Sudrajat, R.,2006). Minyak jarak
pagar mempunyai keunikan tersendiri karena komponen penyusun utamanya adalah
77,3% asam lemak tak jenuh yaitu oleat (C18:1), linoleat (C18:2), dan linolenat (C18:3).
Kandungan asam lemak yang tinggi dalam minyak jarak pagar, memiliki kegunaan
tersendiri bila digunakan sebagai bahan dasar oleokimia . Sebelum digunakan untuk
berbagai macam keperluan minyak jarak perlu diolah terlebih dahulu untuk
meningkatkan nilai tambah dari minyak jarak.(Hambali,dkk., 2006), dengan demikian
memberikan suatu pemikiran untuk mengubah senyawa ini keberbagai bentuk
senyawa kimia lainnya yang diharapkan bermanfaat dalam bidang oleokimia.
Universitas Sumatera Utara
Minyak jarak pagar telah dikembangkan kegunaannya, diataranya sebagai bahan baku
biodiesel melalui transesterifikasi, hasil sampingan proses transesterifikasi tersebut
menghasilkan gliserin yang dapat digunakan untuk bahan baku oleokimia. Bungkil
biji dapat digunakan sebagai pupuk organik yang kaya unsur hara, nitrogen (N),
Fosfor (P), dan kalium (K) (Prihandana,dkk.2007). Adanya ikatan pada senyawa
organik seperti halnya asam lemak tidak jenuh melalui reaksi epoksidasi yang
dilanjutkan dengan hidrolisis akan menghasilkan senyawa poliol, seperti halnya
epoksidasi senyawa alkena dalam pembentukan senyawa diol.(Fessensen,R.J.,1994).
Dalam hal ini peneliti sebelumnya telah memanfaatkan minyak jarak melalui
epoksidasi menjadi senyawa poliol yang digunakan sebagai bahan pembuatan
poliuretan (Lase, 2009). Garam natrium atau kalium dari asam lemak adalah bahan
yang telah lama digunakan sebagai pembersih yang dikenal dengan sabun. Adanya
gugus hidroksil pada garam asam lemak akan menaikkan sifat hidrofil sekaligus
harga HLB (Hidrophilic Lipophilic Balance) akan meningkat sehingga kegunaan
sabun poliol dari garam asam lemak dapat dimanfaatkan sebagai sabun yang baik
untuk bahan pencuci dalam air sadah. Penggunaan senyawa natrium dihidroksi asam
stearat (DHSA) yang diperoleh dari asam oleat dimana bahan tersebut dapat
digunakan sebagai bahan pencuci pada air sadah. (Awang,R dkk,2001). Atas dasar
ini peneliti tertarik untuk memanfaatkan asam oleat dari minyak jarak pagar sebagai
bahan pembuatan sabun poliol natrium hidroksi asam stearat campuran yang
diturunkan dari minyak jarak pagar (Jatropa curcas Linn).
Universitas Sumatera Utara
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka sebagai
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dari minyak jarak pagar dapat dihasilkan sabun natrium poliol
(polihidroksi alkohol)stearat campuran melalui epoksidasi dan dilanjutkan
penyabunan dengan natrium hidroksida.
2. Apakah ada perbedaan nilai tegangan permukaan dan sifat kekuatan dan
stabilitas busa dari pengaruh gugus hidroksil pada sabun natrium poliol
stearat campuran bila dibandingkan dengan natrium stearat (tidak memiliki
gugus hidroksil) dan sabun natrium asam lemak dari minyak jarak pagar
yang tidak memiliki gugus hidroksil dan memiliki ikatan rangkap.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk pembuatan dan sekaligus karakterisasi sabun natrium poliol stearat
campuran yang diturunkan dari minyak jarak pagar (Jatropa curcas Linn) serta
membandingkannya dengan natrium stearat dan natrium asam lemak dari minyak
jarak pagar.
1.4. Manfaat Penelitian
Diharapkan pemanfaatan reaksi-reaksi kimia seperti epoksidasi dan
safonifikasi (penyabunan) dapat meningkatkan nilai tambah dari minyak jarak pagar
dalam pembuatan sabun natrium poliol (polihidroksi alkohol) stearat campuran
terutama penggunaan dalam mencuci menggunakan air sadah.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Metodologi Penelitian
Biji jarak pagar yang kering dan halus dimaserasi dengan n-heksan untuk
mendapatkan minyak. Selanjutnya minyak yang diperoleh, diepoksidasi dengan asam
performat yang diperoleh dari reaksi antara asam formiat dengan hidrogen peroksida,
yang dikatalisis oleh asam sulfat, kemudian hasil epoksida ini dihidrolisa untuk
mendapatkan senyawa poliol. Kemudian disafonifikasi denganNaOH sehingga
diperoleh sabun natrium poliol stearat campuran. Sabun natrium poliol stearat
campuran yang diperoleh dikarakterisasi dengan bantuan spektroskopi FT-IR dan
didukung dengan uji kekuatan dan stabilitas busa serta nilai tegangan permukaan.
Universitas Sumatera Utara
Download