PT. Bimantara Citra Tbk. PT. Bimantara Citra Tbk.

advertisement
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan
Pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak
Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2016 (Diaudit) seta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir
pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit).
Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 serta untuk
periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret
2016.
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
7
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
ASET
Kas
505.488
474.452
Giro pada Bank Indonesia
4
2.051.587
2.038.678
Giro pada bank lain - pihak ketiga
5
991.725
1.030.673
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
6
2.046.810
3.079.112
Efek-efek
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
7
3.239.364
3.239.364
2.830.450
2.830.450
Efek yang dibeli dengan janji jual
kembali - pihak ketiga
Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi
Jumlah
8
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
9
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
10
Pendapatan bunga akrual
383.997
(2.069)
381.928
-
13.831
20.098.066
20.111.897
(345.062)
19.766.835
12.590
19.345.664
19.358.254
(247.123)
19.111.131
11.343
286.826
298.169
(104.797)
193.372
18.773
277.837
296.610
(104.797)
191.813
11
215.677
157.547
Biaya dibayar dimuka
12
349.173
322.395
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 421.326 dan Rp 395.867
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
13
1.106.477
1.041.763
Aset Ijarah - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 23.689 dan Rp 19.304
masing-masing pada tanggal
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
15
Aset lain-lain - bersih
16
JUMLAH ASET
232.600
(788)
231.812
229.493
(624)
228.869
705.516
685.743
31.785.764
31.192.626
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-1-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Posisi Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
31 Maret 2017
31 Desember 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas segera
17
Simpanan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
18
Jumlah
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
319.676
155.217
4.138.054
21.577.539
4.569.314
20.508.427
25.715.593
25.077.741
112.831
267.589
113.671
801.813
380.420
915.484
19
Jumlah
Surat berharga yang diterbitkan
Pihak ketiga
20
Utang pajak
21
112.283
121.530
Liabilitas akseptasi
10
178.369
176.810
Beban bunga akrual
22
38.714
36.714
109.918
109.918
40.448
39.794
232.839
84.096
27.213.260
26.717.304
85.000
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas lain-lain
23
Jumlah Liabilitas
-
Ekuitas
Modal saham - nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham
Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
Modal ditempatkan dan disetor 15.253.345.084 saham pada tanggal
31 Maret 2017 dan
15.251.704.336 saham pada tanggal
31 Desember 2016.
24
1.525.334
1.525.170
Tambahan modal disetor - bersih
24
1.256.758
1.256.511
Komponen ekuitas lainnya
14
294.628
282.014
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
37
6.000
1.489.784
6.000
1.405.627
4.572.504
4.475.322
31.785.764
31.192.626
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
31 Maret 2016
697.400
83.963
(254.917)
(43.789)
609.157
75.596
(264.162)
(43.002)
482.657
377.589
94.303
158.638
8.552
2.758
2.849
2.012
4.640
1.125
7.992
648
594.035
549.728
203.001
145.756
106.758
26.157
5.168
1.999
244.685
122.021
26.861
22.952
5.158
901
Jumlah Beban Operasional
488.839
422.578
LABA SEBELUM PAJAK
105.196
127.150
21.039
21.039
25.430
25.430
84.157
101.720
12.614
9.042
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
12.614
9.042
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
96.771
110.762
84.157
84.157
101.720
101.720
96.771
96.771
110.762
110.762
Dasar
5,52
7,19
Dilusian
4,26
7,12
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Beban bunga
Beban bagi hasil
26
26,42
27
27,42
Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Provisi dan komisi selain dari kredit
Keuntungan dari kenaikan nilai wajar
efek yang diperdagangkan - bersih
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Keuntungan dari penjualan efek yang
diperdagangkan - bersih
Lain-lain
2
2
30
Jumlah Pendapatan Operasional
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi
Tenaga kerja
Kerugian penurunan nilai aset keuangan
Penyusutan aset tetap
Biaya komisi
Lain-lain
28,44
29
13
44
31
BEBAN PAJAK
Kini
Tangguhan
LABA BERSIH
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih
Laba yang belum direalisasi atas kenaikan
nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual
7
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
32
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Komponen Ekuitas Lainnya
Catatan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II
Modal Saham
1.415.199
928.204
220
329
24,25
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual
Tambahan Modal
Disetor - Bersih
-
-
-
-
Laba (Rugi) yang
Belum Direalisasi
atas Kenaikan
(Penurunan) Nilai
Wajar Efek Tersedia
untuk Dijual
(26.478)
Surplus
Revaluasi
Aset Tetap
Saldo Laba
Ditentukan
Tidak Ditentukan
Penggunaanya Penggunaanya
307.436
5.500
-
-
-
-
-
-
-
-
9.042
1.039.750
-
Jumlah Ekuitas
3.669.611
549
101.720
-
101.720
9.042
Saldo pada tanggal 31 Maret 2016
1.415.419
928.533
(17.436)
307.436
5.500
1.141.470
3.780.922
Saldo pada tanggal 1 Januari 2017
1.525.170
1.256.511
(25.422)
307.436
6.000
1.405.627
4.475.322
164
247
Penambahan modal saham dari
konversi Waran Seri II
Laba tahun berjalan
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Laba yang belum direalisasi atas
kenaikan nilai wajar aset keuangan
tersedia untuk dijual
Saldo pada tanggal 31 Maret 2017
24,25
-
-
-
-
1.525.334
-
-
-
-
-
-
-
-
12.614
1.256.758
(12.808)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
307.436
-
411
84.157
-
6.000
1.489.784
84.157
12.614
4.572.504
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Beban bunga
Beban bagi hasil
Keuntungan (kerugian) selisih kurs
mata uang asing - bersih
Pembayaran pajak penghasilan badan
Beban umum dan administrasi
Beban tenaga kerja
Beban operasional lainnya
31 Maret 2016
9,11,26
42
30
22,27
42
645.617
83.964
117.715
(252.917)
(43.789)
601.558
75.596
181.312
(249.830)
(43.002)
28
29
30
7.902
(24.606)
(207.515)
(145.756)
(1.999)
(141.883)
(25.430)
(249.843)
(122.021)
(833)
178.616
25.624
6
7
8
9
9
10
12
15
16
(24.322)
(496.128)
(381.928)
(718.296)
(53.049)
(1.559)
(26.778)
(9.455)
(19.773)
68.398
175.204
(339.324)
95.490
1.956
(2.097)
6.953
(260.156)
17
18
19
164.459
637.852
(535.065)
85.000
(5.680)
1.559
148.744
(42.793)
1.318.041
(636.317)
(3.122)
(145.009)
(1.956)
127.039
Arus kas operasional sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi
Penurunan (kenaikan) aset operasi:
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Kredit yang diberikan
Pembiayaan syariah
Pembayaran tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset ijarah
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Utang pajak
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
Penerimaan tagihan akseptasi
Liabilitas lain-lain
31 Maret 2017
21
20
10
23
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(1.055.803)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
13
13
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
387.931
328
(90.873)
5
(24.220)
(90.545)
(24.215)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil konversi waran
24,25
Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
411
549
411
549
(1.145.937)
364.265
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
6.778.388
(5.518)
5.765.603
143.114
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.626.933
6.272.982
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
PT. BANK SINARMAS Tbk.
Laporan Arus Kas
Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan
31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia - jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan
Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo
tiga bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan
Jumlah Kas dan Setara Kas
31 Maret 2017
31 Maret 2016
4
5
505.488
2.051.587
991.725
443.901
1.679.165
1.102.052
6
1.979.232
2.849.900
7
98.901
197.964
5.626.933
6.272.982
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank
Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra,
S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari
notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27
September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21
Juni 2005, Tambahan No. 6448.
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas.
Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari
Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006.
Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang
Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Sinarmas.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan
dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam
Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk.
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No.
SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010.
31 Maret 2017
Konvensional
Syariah
Kantor Cabang Utama
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Fungsional Operasional
Kantor Operasional UMK
Kantor Kas
Unit Pelayanan Kas
Mobil Kas Keliling
1
72
130
1
12
141
6
3
27
3
10
-
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk Perusahaan yang didirikan di
Indonesia.
Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 adalah PT Sinarmas Cakrawala.
-7-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum
perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana
melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru
Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal
13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham
Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam
dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas
I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam
Rupiah penuh) per saham yan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp
penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap
pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada
setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara
cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk
melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang
dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai
dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham
baru pada harga pelaksanaannya.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham
pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal
31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1
dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga
pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang
diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar
Rp 242.064.
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum Terbatas II (PUT II)
kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas
1.099.490.445 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 400 (dalam Rupiah penuh)
per saham dimana melekat 4.397.961.780 waran Seri III. Setiap pemegang 13 saham lama
berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 saham baru
melekat 4 Waran Seri III yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri III
diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru
yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan
sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku
-8-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
pelaksanaan yaitu mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021 dimana
setiap 1 (satu) Waran Seri III berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga
pelaksanaannya.
Sebanyak 98,70% dan 98,70% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
atau sebanyak 15.055.436.804 saham dan 15.053.073.256 saham masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, susunan pengurus Perusahaan adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2017
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Unit Usaha Syariah
Direktur Kepatuhan
Direktur Enterprise Banking
Direktur Liabilities dan Business
Direktur Manajemen Risiko dan
Human Capital
Direktur Retail Banking
Direktur Operasional dan
Teknologi Informasi
31 Desember 2016
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
Hanafi Himawan
Soejanto Soetjijo
Hanafi Himawan
Soejanto Soetjijo
Frenky Tirtowijoyo
Frenky Tirtowijoyo
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017
dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Komite Audit
Ketua
Anggota
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua
Anggota
Komite Pemantau Risiko
Ketua
Anggota
Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota
31 Desember 2016
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Christina Suryadinata
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Christina Suryadinata
Irene A Gunawan
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakasa
Muhammad Taufik Ridlo *)
Ahmadi bin Sukarno
Muhammad Taufik Ridlo
Ahmadi bin Sukarno
*) Diangkat menjadi Dewan Pengawas Syariah pada RUPSLB 24 Juni 2016 yang akan berlaku
efektif terhitung setelah mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia dan
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Saat ini Perseroan sedang melakukan proses penggantian anggota Dewan Pengawas
Syariah sesuai dengan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
Darwanti Juliastuti.
-9-
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Dodo
Suyanto.
Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala
Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan
Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.423 dan 5.441 untuk periode
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 telah
diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 April 2017.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
tersebut.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah
IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun
dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas
dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas,
kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan
atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya.
Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan
Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi
Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110
(Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”)
dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia,
mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI)
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b.
Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata
uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).
- 10 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata
uang penyajian Perusahaan.
Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan
kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada
nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih
penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui
dalam laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kurs konversi yakni kurs Reuters pada
pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
(dalam Rupiah penuh) (dalam Rupiah penuh)
Poundsterling Inggris
Euro
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Dolar New Zealand
Dolar Singapura
Yuan China
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
c.
16.592,25
14.251,62
13.325,50
10.189,35
9.311,86
9.533,54
1.933,91
1.714,92
119,12
16.555,01
14.175,77
13.472,50
9.723,11
9.362,72
9.311,93
1.939,19
1.737,34
115,07
Transaksi Pihak Berelasi
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi
definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut:
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
a.
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
b.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
- 11 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
e.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan Perusahaan.
f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (1).
g.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi pencairannya.
e.
Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan:
Penyajian” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas
keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar
yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan
jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk
biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan
atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya
yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen
keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen
tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif.
- 12 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data
yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi,
kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal
tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut
menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya.
Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari
ke-1 yang sesuai.
Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan
yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok
diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan
posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam
laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan
pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan
persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas
dividen tersebut telah ditetapkan.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, efek-efek berupa tagihan
derivatif, obligasi korporasi, Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia
– ROI Loan diklasifikasikan dalam kategori ini.
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup kas, giro
pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call
money, dan deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang
dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan
bunga akrual, serta aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan
principal kartu kredit, setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama,
tagihan komisi asuransi, dan tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank
Indover.
- 13 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan
dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus
direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi
penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits,
penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit,
efek-efek dalam bentuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia ROI Loans.
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan
yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana
pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi investasi
efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik
Indonesia – ROI Loan.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual
serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak
dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan
liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
2. Liabilitas keuangan lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
- 14 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut,
yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian
kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak
melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap
atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
berdasarkan suku bunga efektif.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup liabilitas
segera, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, liabilitas
akseptasi, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas
lain-lain dalam bentuk liabilitas premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi serta
penjaminan Pemerintah.
Instrumen Keuangan Derivatif
Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif
berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur
dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar.
Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila
memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar
diakui dalam laba/rugi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah
suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya
tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
- 15 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan
nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui dalam laba rugi.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
2. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan
penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya
yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah
diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian
penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah
terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai
ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif
asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan
dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai
wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan
serupa) dihentikan pengakuannya jika:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,
namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga
atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang
signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan
dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
- 16 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,
dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset
keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman
yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan
entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan
atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
f.
Pengukuran Nilai Wajar
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
- 17 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar
ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset
tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input
yang tidak dapat diobservasi.
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau
diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik;

Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan
keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki
dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
g.
Giro Wajib Minimum (GWM)
Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan
perubahan terakhir melalui PBI No. 17/11/PBI/2015. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM
terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama,
GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR).
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari
dana pihak ketiga.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang
besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan
selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank.
- 18 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
h.
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
6,50
5,00
6,50
5,00
4,00
0,88
4,00
0,58
8,00
1,00
8,00
1,00
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit
on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank
Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
i.
Efek-efek
Efek-efek selain Sukuk
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan
efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya.
Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai asset keuangan dalam kelompok diperdagangkan,
pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Catatan 2e).
Investasi Sukuk
Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai
wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
- 19 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya,
akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
j.
Kredit yang diberikan
k.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. (Catatan 2e).
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang
murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan
penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah
adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah
selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan
dan kerugian (nisbah).
Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No.
8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK
No. 102 (2007).
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan.
Kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai;
2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari
pokok kredit;
3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar;
- 20 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
5. Buku-buku telah menghapus semua kewajiban kredit, termasuk dari fasilitas pinjaman
non tunai sehingga penghapusan tidak dapat dilakukan pada beberapa kewajiban
kreditnya (penghapusan sebagian);
Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan
kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang
lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat
penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (apabila penerimaan kembali terjadi pada periode berjalan), saldo laba (apabila
penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan), dan pendapatan
operasional selain bunga (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi
keuangan, namun merupakan peristiwa kemudian penyesuai).
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham
atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan
memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013
tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi
atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah
melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal
sementara telah memperoleh laba kumulatif.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai
laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan
bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli
Kembali
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian
penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
- 21 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo)
Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga
pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum
diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga
dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual
hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu
gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari
instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan
badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan
lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada
saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada
umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi
normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara
biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi
(ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya
dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen
lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
n.
Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak
termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak
1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan
efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
- 22 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015.
Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal
revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke
akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang
menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan
komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi.
Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo
laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa
jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan
menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Tahun
%
20
10
4
5
10
25
Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan model revaluasi efektif sejak
1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan
setelah direvaluasi.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan
yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi
signifikan berikutnya.
- 23 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam
laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
o.
Aset Ijarah
Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau
diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih
pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa.
Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan
kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka
jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban.
Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan
kepada penyewa.
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni
penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai
bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi.
p.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh
Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih
dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
q.
Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.
- 24 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut
pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset
atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui
sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa
sewa.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Sewa Operasi
Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi
tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
r.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
s.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode
penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar
kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periodeperiode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
- 25 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
t.
Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e).
u.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan
2e).
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan
dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai
dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan
atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi
menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan
dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada
saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan
sebelum tanggal jatuh temponya.
Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:

Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik
dana mendapatkan pendapatan bonus.

Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka
mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana
imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut
sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money
kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian masing-masing.
v.
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
- 26 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
w. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan dan Beban Bagi Hasil
Syariah
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laba rugi
secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dan Bagi Hasil Syariah
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah
bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode
akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui
pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil
(nisbah) yang disepakati.
Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus
wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
x.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan
dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia
untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai
bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka
waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan Komisi Lainnya
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan
dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode
garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan,
pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui
sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit,
seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan
pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
y.
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
z.
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 27 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang
timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap
tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba
kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi
fiskal yang dapat dikompensasikan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat
hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama
dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
aa. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
Pada saat pengakuan awal, aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan, dan
liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas
dan setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan
aset pengampunan pajak, sesuai dengan Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang
diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui sebagai
tambahan modal disetor. Uang tebusan yang dibayarkan untuk pengampunan pajak diakui
dalam laba rugi.
Aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak saling hapus.
Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada
masing-masing kebijakan akuntansi relevan yang diterapkan Perusahaan untuk aset dan
liabilitas serupa.
bb. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif.
- 28 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
cc. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan
pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan
jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode
Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam
laporan posisi keuangan dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas
imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
dd. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan
yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka
alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.
ee. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban
tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
ff.
Peristiwa Setelah Periode Laporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas
nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
- 29 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:
a. Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana
masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi
harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan
peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang
ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara
spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang
dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi
meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara
berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
- 30 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang
Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
diungkapkan sebagai berikut:
Nilai Tercatat
31 Maret 2017 31 Desember 2016
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Pinjaman diberikan dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain - bersih
Jumlah
1.357.966
1.371.847
2.359.629
998.053
498.041
1.929.747
991.725
466.735
1.936.130
1.030.673
685.944
482.103
415.083
607.664
363.726
17.684.394
193.371
195.925
72.607
17.068.685
191.813
139.923
88.278
25.827.396
25.302.666
d. Komitmen Sewa
Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin
ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena
Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan
aset-aset tersebut.
Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung
secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan
nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan
yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara
lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya
perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari
investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan
teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.
- 31 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih
tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode
dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian
pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah
ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan
keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat
berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan
tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan
besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian
yang berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 36.
b. Revaluasi Aset Tetap
Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar
aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai
independen untuk menentukan nilai wajar aset per tanggal 31 Oktober 2015. Teknik penilaian
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam
Catatan 14.
c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka
waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada
penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala
dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena
pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan
lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang
mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di
atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat
aset tetap diungkapkan pada Catatan 2.
- 32 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 diungkapkan
pada Catatan 13.
d. Imbalan Kerja Jangka Panjang
Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda
dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu,
secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah
tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas
imbalan kerja jangka panjang.
e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat
berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil
alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 14 dan 16.
f.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan
bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4. Giro pada Bank Indonesia
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
1.712.273
339.314
1.652.104
386.574
Jumlah
2.051.587
2.038.678
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia
adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 121.840 dan Rp 102.548.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan
dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.438.101 dan
Rp 1.302.681 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 810.581 dan Rp
739.123, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 338.324 dan
Rp 326.568.
- 33 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal
31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah:
31 Maret 2017
GWM yang telah dibentuk
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
31 Desember 2016
7,63
5,03
8,39
5,03
9,58
1,13
6,51
1,89
8,02
26,45
9,47
32,75
5. Giro pada Bank Lain
Pihak ketiga
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Standard Chartered Bank,
Amerika Serikat
Bank of Amerika, Merrill Lynch,
Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank Trust Company
Americas, Amerika Serikat
Deutsche Bank AG, Jerman
National Australia Bank, Australia
Banco De Sabadell SA, Spanyol
PT Bank ICBC, Indonesia
United Overseas Bank, Singapura
OCBC, Singapura
Bank of China, Indonesia
UBS AG, Singapura
Bank of China, China
DBS Bank , Hong Kong
Sumitomo Mitsui Banking
Corporation, New York
Sumitomo Mitsui Banking
Corporation, Jepang
Bank of China, Australia
Standard Chartered Bank, Hong Kong
Standard Chartered Bank, Inggris
Kookmin Bank, Korea Selatan
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah mata uang asing
Jumlah
31 Maret 2017
31 Desember 2016
98.348
165.513
178
264.039
286.368
143.490
278
430.136
284.737
525
108.648
67.580
57.236
87.351
37.797
92.649
55.513
32.838
27.439
20.550
17.421
10.780
8.813
8.808
7.901
5.307
2.497
147.103
39.433
36.897
28.923
21.856
39.154
8.357
33.827
5.310
6.349
-
2.292
-
1.891
1.395
1.332
1.310
1.093
2.305
727.686
1.315
6.521
1.347
-
991.725
1.030.673
2.870
2.953
600.537
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kualitas giro pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
- 34 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang
diblokir.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam Rupiah
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1%.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam mata uang asing
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,42% dan 0,42%.
6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
31 Maret 2017
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Term Deposit
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jangka Waktu
Suku Bunga
Rata-rata
%
Pihak
Ketiga
1 hari
5 hari
4,0
4,63
317.830
499.743
3-90 hari
182 – 370 hari
5,31
7,38
490.000
76.901
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
Jumlah
1.384.474
3-31 hari
0,89
466.392
1-14 hari
28 hari
0,33
1,25
62.689
133.255
662.336
Jumlah
2.046.810
31 Desember 2016
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jangka Waktu
Suku Bunga
Rata-rata
%
Pihak
Ketiga
3 hari
4,00
2.233.960
4 - 91 hari
273 - 370 hari
6,82
8,08
215.000
43.256
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
2.492.216
4 hari
0,69
336.813
1 - 14 hari
7 hari
0,17
1,65
63.324
186.759
Jumlah
Jumlah
586.896
3.079.112
- 35 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, dan deposit on call dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk
negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit
facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 merupakan penempatan pada:
Nama Bank
31 Maret 2017 31 Desember 2016
Call money
PT Bank MNC International Tbk
PT Bank Ganesha Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Rabo Bank Indonesia
PT Bank Kaltim Syariah
Jumlah
Negotiable certificate of deposits
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank QNB Kesawan
Jumlah
Jumlah
140.000
100.000
100.000
100.000
30.000
20.000
490.000
65.000
100.000
50.000
215.000
48.606
18.972
9.323
76.901
18.622
24.634
43.256
566.901
258.256
Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
Nama Bank
Call Money
HSH Nordbank, Singapura
Standard Charterd Bank,
Amerika Serikat
Jumlah
Deposit on Call
UBS AG, Singapura
Jumlah
31 Maret 2017
US$
10.000.000
-
31 Desember 2016
US$
5.000.000
8.862.256
10.000.000
13.862.256
4.704.446
4.700.250
14.704.446
18.562.506
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo penempatan pada bank
lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 penempatan pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia yang diblokir.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain
sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak
dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi.
- 36 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
7. Efek-Efek
a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi International
Tahap II Tahun 2017
Obligasi Berkelanjutan III PT Adira Finance
tahap V Tahun 2017 Seri A
Obligasi Berkelanjutan II PT Federal International
Finance Tahap IV tahun 2016 Seri B
Obligasi Berkelanjutan II Surya Artha Nusantara
Finance Tahap II Tahun 2017 Seri A
Obligasi Berkelanjutan II PT Indomobil Finance
Tahap IV tahun 2017 Seri A
Obligasi I Surya Semesta Internusa Tahap I
Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Protelindo
Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Exim Bank
Tahap III Tahun 2016 Seri B
Nilai wajar
Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3
Obligasi Pemerintah
FR059
FR072
FR061
FR056
ORI013
FR073
FR068
Nilai wajar
41.796
-
30.014
-
23.333
-
22.000
-
20.000
-
-
99.844
-
50.195
137.143
49.981
200.020
160.013
160.895
40.252
21.190
20.200
10.890
2.531
95.063
Jumlah diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Obligasi korporasi
Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah
Tahap I tahun 2017 Seri A
Obligasi Berkelanjutan II CIMB Niaga
Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV
Tahun 2016 Seri C
Obligasi Berkelanjutan II Japfa Comfeed
Indonesia Tbk Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama
Tahap I Tahun 2016
Obligasi Bank Victoria IV 2013
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
II 2012
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012
- 37 -
32.896
41.192
105.042
1.009
180.139
541.054
46.242
46.831
-
20.000
19.914
20.066
19.390
10.105
10.074
10.089
9.710
10.056
10.012
9.754
9.882
-
Obligasi Pemerintah
ORI013
FR073
FR056
ORI011
PBS006
Nilai wajar
Jumlah tersedia untuk dijual
-
392.219
40.692
Nilai wajar
31 Desember 2016
10.013
4.985
167.247
140.568
199.307
156.082
32.669
10.134
398.192
565.439
199.852
63.025
30.894
10.166
5.079
309.016
449.584
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
31 Desember 2016
625.000
50.000
45.000
200.000
50.000
10.000
(19.036)
700.964
(2.236)
257.764
79.928
50.540
49.859
29.824
28.849
20.921
20.285
20.169
19.357
17.418
9.919
9.807
9.645
8.970
7.279
3.755
386.525
79.866
50.630
49.843
29.813
28.796
20.964
20.309
20.229
19.341
17.403
9.917
9.804
9.641
8.954
7.272
3.739
20.024
406.545
30.000
30.000
24.985
21.993
20.000
20.000
20.000
20.000
24.994
21.993
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
19.999
10.908
10.911
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
8.000
8.000
5.000
5.000
310.886
20.000
330.897
1.398.375
995.206
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi
Nilai bersih
Obligasi Pemerintah
FR0028
FR0038
FR0069
FR0031
FR0043
FR0034
FR0036
IFR006
FR0070
FR0045
PBS003
FR0040
FR0071
FR0059
FR0062
PBS004
SR006
Jumlah
Obligasi korporasi
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk I 2014
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahap V Seri B 2015
Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C
Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A
Obligasi PT Indofood VII 2014
Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A
Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I PT Indosat
Tahap II 2015 Seri C
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri C
Obligasi Berkelanjutan I ROTI II 2015
MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Obligasi PT Global Mediacom
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I
Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan II BTN Tahap II 2015
Seri A
Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri B
MTN VI Bank Resona Perdania Tahun 2016
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tahap II Seri A
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri B
Obligasi PT Modern Land Realty
Tahap I 2015 Seri A
Jumlah
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah Rupiah
- 38 -
104.222
47.302
2.460.255
2.033.146
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
31 Desember 2016
93.700
33.885
140.675
155.656
122.887
47.401
Mata uang asing (Catatan 35)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
Republik Indonesia - ROI Loan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Republik Indonesia - ROI Loan
Tersedia untuk dijual
Republik Indonesia - ROI Loan
Obligasi Korporasi
Obligasi PLN 20
Obligasi PLN 21
Jumlah
15.024
28.942
166.853
47.401
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
377.881
779.109
3.239.364
-
560.362
797.304
2.830.450
-
Jumlah - Bersih
3.239.364
2.830.450
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Sampai dengan
1 tahun
Lebih dari
1-5 tahun
Lebih dari
5 tahun
Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
655.964
45.000
700.964
219.978
60.767
280.745
80.000
336.666
416.666
655.964
45.000
299.978
397.433
1.398.375
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
140.675
140.675
Jumlah
700.964
280.745
557.341
1.539.050
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
655.964
45.000
151.993
79.928
932.885
147.985
182.337
330.322
135.168
135.168
655.964
45.000
299.978
397.433
1.398.375
Mata uang asing (Catatan 35)
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
140.675
140.675
Jumlah
932.885
330.322
275.843
1.539.050
- 39 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2016
Sampai dengan
1 tahun
Lebih dari
5 tahun
Jumlah
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
247.764
10.000
257.764
250.897
69.845
320.742
80.000
336.700
416.700
247.764
10.000
330.897
406.545
995.206
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
-
-
155.656
155.656
Jumlah
257.764
320.742
572.356
1.150.862
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Pemerintah
Jumlah - Rupiah
247.764
10.000
110.000
99.891
467.655
220.897
171.539
392.436
135.115
135.115
247.764
10.000
330.897
406.545
995.206
-
142.162
155.656
392.436
277.277
1.150.862
Mata uang asing (Catatan 35)
Republik Indonesia - ROI Loan
13.494
Jumlah
c.
Lebih dari
1-5 tahun
481.149
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
5,80 – 6,75
6,375 – 12,80
7,25 – 10,80
9,00 – 12,00
6,60 – 6,75
6,38 – 12,80
7,25 – 12,00
8,50 – 12,00
3,40 – 6,63
1,27 – 4,00
3,30 – 6,88
0,04 – 4,50
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Tagihan atas wesel ekspor
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
Tagihan atas wesel ekspor
d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 904.477
dan Rp 994.322.
e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo),
Moody’s dan Fitch, pihak ketiga, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah
sebagai berikut:
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Angkasa Pura (Persero)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui
PT Federal International Finance
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Indofood Tbk
PT Bank Resona Perdania
31 Maret 2017
31 Desember 2016
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
AAA
idAA+
idAA-
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAA+
idAA+
idAA-
- 40 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Global Mediacom Tbk
PT Bank Victoria Tbk
PT Japfa Comfeed Tbk
PT Indosat Tbk
PT Astra Sedaya Finance
PT Pupuk Indonesia
PT Tower Bersama
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Surya Artha Nusantara Finance
Obligasi USD PT Perusahaan Listrik Negara
Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk
Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara
PT Ciputra Residence Tbk
Exim Bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance
PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Toyota Astra Financial Service
PT Summarecon Agung Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Danareksa
PT Modernland Realty Tbk
PT Pembangunan Perumahan
PT Siantar Top
PT Surya Semesta Internusa
PT Wahana Ottomitra Multiartha
f.
31 Maret 2017
31 Desember 2016
idAAidA+
idAAAidAAA
AAA (Fitch National)
AAA (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AA (Fitch National)
Baa3 (Moody's)
AAA(sy)
idAAA(sy)
-
idAAidA+
idAidA
id AAA
AAA (Fitch National)
AAA (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AA- (Fitch National)
AAA(sy)
idAAA(sy)
A- (Fitch National)
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAAA
idAA+
idA+
idAidAidA
idA
idA
idA
idA
AA (Fitch National)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 efek-efek diklasifikasikan sebagai
Lancar.
g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Mata Uang
Mata Uang
Rupiah
Asing
Jumlah Rupiah
Asing
Jumlah
Saldo awal tahun
-
-
-
103
-
103
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
-
-
-
(103)
-
(103)
Saldo akhir tahun
-
-
-
-
-
-
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016.
- 41 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali
Pada tanggal 31 Maret 2017, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali adalah sebagai
berikut:
Jenis
31 Maret 2017
Pendapatan bunga
yang belum direalisasi
Jangka waktu
Tanggal
jatuh tempo
28 hari
94 hari
14 hari
28 hari
28 hari
91 hari
91 hari
05 April 2017
03 Juli 2017
05 April 2017
19 April 2017
26 April 2017
05 Mei 2017
02 Juni 2017
Rupiah
SPNS08082017
SPN12170804
FR070
FR071
FR052
FR063
FR069
Nilai nominal
Nilai bersih
18.276
47.256
51.012
53.135
119.926
43.791
50.601
383.997
74
680
28
139
435
229
484
2.069
18.202
46.576
50.984
52.996
119.491
43.562
50.117
381.928
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek yang dibeli dengan janji
jual kembali pada tanggal 31 Maret 2017.
9. Kredit yang Diberikan
a. Jenis Kredit
31 Maret 2017
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Pinjaman karyawan
Pinjaman konsumsi
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman cicilan
Piutang syariah - mudharabah
Pinjaman rekening koran
Pinjaman tetap
Jumlah - pihak berelasi
31 Desember 2016
4.355
1.981
2.372
2.843
1.210
1.070
13.831
3.816
2.694
2.418
2.242
1.279
141
12.590
Pihak ketiga
Rupiah
Pinjaman cicilan
Pinjaman tetap
Pinjaman konsumsi
Pembiayaan mudharabah
Pinjaman anjak piutang
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman rekening koran
Pinjaman investasi
Pinjaman karyawan
Piutang syariah - Qardh
Jumlah
6.416.945
5.827.632
3.602.033
1.728.811
731.066
399.597
176.960
11.229
54.078
41
18.948.392
6.430.663
5.265.826
3.501.222
1.739.375
657.625
335.489
171.287
6.134
49.468
60
18.157.149
Mata uang asing (Catatan 35)
Pinjaman tetap
Pinjaman cicilan
Pembiayaan mudharabah
Jumlah
526.010
622.287
1.377
1.149.674
545.857
640.918
1.740
1.188.515
Jumlah - pihak ketiga
20.098.066
19.345.664
Jumlah
20.111.897
19.358.254
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
(345.062)
19.766.835
- 42 -
(247.123)
19.111.131
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Sektor Ekonomi
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran
Rumah tangga
Perantara keuangan
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Industri pengolahan
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum
Jasa perorangan yang melayani rumah
tangga
Perikanan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa pendidikan
Listrik, gas dan air
Lain-lain
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Transportasi, pergudangan, dan
komunikasi
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
31 Maret 2017
31 Desember 2016
5.621.449
3.394.855
2.995.604
1.778.627
5.910.852
3.142.719
2.139.258
1.741.192
1.549.363
1.563.655
1.279.205
1.262.687
657.869
374.994
278.338
329.628
656.503
411.922
311.241
280.656
231.335
242.267
40.021
22.370
23.737
4.487
5.141
375.200
18.962.223
47.766
28.264
23.352
19.636
4.819
382.950
18.169.739
458.374
303.277
271.408
468.011
341.167
258.386
65.789
24.199
26.627
65.547
28.483
26.921
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
1.149.674
20.111.897
(345.062)
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.766.835
19.111.131
- 43 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Jangka Waktu
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya:
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
2.184.765
6.698.020
5.420.248
4.659.190
18.962.223
1.981.911
6.141.975
5.439.311
4.606.542
18.169.739
Mata uang asing (Catatan 35)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
28.157
328.841
782.083
10.593
1.149.674
20.111.897
(345.062)
22.689
356.778
794.106
14.942
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.766.835
19.111.131
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
8.833.634
2.249.645
5.353.247
2.525.697
18.962.223
7.963.949
2.163.787
5.508.924
2.533.079
18.169.739
Mata uang asing (Catatan 35)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
528.042
28.734
592.898
1.149.674
20.111.897
(345.062)
548.460
35.152
604.903
1.188.515
19.358.254
(247.123)
Jumlah - bersih
19.766.835
19.111.131
d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
3,00 - 65,92
7,00 - 12,00
-
3,00 - 67,50
7,00 - 12,00
-
- 44 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo kredit yang diberikan kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 35 dan Rp 37 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan
18).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 374.790 dan Rp 387.307 (Catatan 18).
g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing
adalah sebesar Rp 3.065.029 dan Rp 2.993.259 dimana sebesar Rp 2.935.101 dan
Rp 2.856.755 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 33).
h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah
dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk
kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 jumlah kredit yang
direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 423.643 dan Rp 1.388.197.
j.
Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
31 Maret 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
13.831
16.198.678
16.212.509
2.233.293
2.233.293
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
481.599
534.820
16.694.108
2.768.113
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
12.590
15.867.269
15.879.859
2.019.452
2.019.452
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
513.070
540.720
16.392.929
2.560.172
Jenis
Jumlah
Kurang
Lancar
239.716
239.716
239.716
Diragukan
60.755
60.755
60.755
Macet
Jumlah
215.950
215.950
13.831
18.948.392
18.962.223
133.255
1.149.674
349.205
20.111.897
Macet
Jumlah
196.921
196.921
12.590
18.157.149
18.169.739
134.725
1.188.515
331.646
19.358.254
31 Desember 2016
Jenis
Jumlah
Kurang
Lancar
38.335
38.335
38.335
- 45 -
Diragukan
35.172
35.172
35.172
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
k.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rincian kredit bermasalah menurut sektor
ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Rupiah
Rumah tangga
Perdagangan besar dan eceran
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Perantara keuangan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan, dan perorangan lainnya
Real estate, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi
Lain-lain
Jumlah
l.
31 Desember 2016
87.383
30.081
43.376
38.355
55.555
150.420
89.113
21.356
30.182
41.345
55.553
18.491
7.193
5.456
84.130
24
4.860
24
141
19.763
516.421
141
3.907
270.428
Mata uang asing
Pertambangan dan penggalian
133.255
134.725
Jumlah
649.676
405.153
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penyediaan dana kepada
pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kredit non-performing yang telah
dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 649.676 dan
Rp 405.153.
n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Rupiah
Saldo awal
Individual
Kolektif
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Individual
Kolektif
Penerimaan kembali kredit
hapus buku
Individual
Kolektif
Penghapusan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir
84.722
128.087
Mata Uang
Asing
34.285
29
31 Desember 2016
Jumlah
Rupiah
119.007
128.116
53.936
104.291
20.508
73
74.444
104.364
14.242
(44)
45.028
160.806
2.019
108.276
3.359
(3)
5.378
108.273
30.786
160.850
2.364
(17.702)
-
-
2.364
(17.702)
(374)
7.508
(144.562)
-
345.062
212.809
307.766
(374)
37.296
Mata Uang
Asing
(465)
34.314
Jumlah
7.508
(144.562)
(465)
247.123
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang
diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
- 46 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Mata Uang
Asing
Jumlah
Rupiah
Mata Uang
Asing
Jumlah
Saldo awal tahun
194.100
Mutasi selama tahun berjalan
Penghapusan
17.702
Penerimaan kembali
(2.364)
Hapus tagih
Selisih kurs penjabaran
-
73.703
267.803
57.437
75.412
132.849
(805)
17.702
(2.364)
(805)
144.562
(7.508)
(391)
-
(1.709)
144.562
(7.508)
(391)
(1.709)
Saldo akhir
72.898
282.336
194.100
73.703
267.803
Rupiah
209.438
p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan
deposito berjangka.
q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2017
dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar 4,59% dan 5,17%.
r.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,23% dan 2,10%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,40% dan 1,47%.
s.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rasio kredit bermasalah terhadap jumlah
aset keuangan adalah masing–masing sebesar 2,73% dan 1,77%.
t.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rasio cadangan kerugian penurunan nilai
kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar
1,72% dan 1,28%.
10. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
31 Maret 2017
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
Mata Uang Asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
18.387
37.247
119.800
175.434
34.450
63.661
24.624
31 Desember 2016
6.412
8.688
165.217
180.317
-
122.735
46.622
65.641
4.030
116.293
298.169
(104.797)
296.610
(104.797)
193.372
191.813
- 47 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2017
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
145.522
24.606
5.306
175.434
135.579
28.011
16.727
180.317
Mata Uang Asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
97.231
951
24.553
122.735
51.530
64.692
71
116.293
298.169
(104.797)
296.610
(104.797)
193.372
191.813
Jumlah
Cadangan kerugaian penurunan nilai
Jumlah - bersih
c.
31 Desember 2016
Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
11.343
18.773
44.291
119.800
164.091
41.744
119.800
161.544
175.434
180.317
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
Lancar
122.735
116.293
Jumlah
298.169
296.610
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Lancar
Pihak ketiga
Lancar
Macet
Jumlah
Jumlah
d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan
akseptasi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut.
Liabilitas Akseptasi
a.
Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
31 Maret 2017
31 Desember 2016
18.387
37.247
6.412
54.105
-
55.634
- 48 -
60.517
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
b.
31 Desember 2016
Mata uang asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
34.450
63.661
24.624
-
122.735
-
Jumlah
178.369
46.622
69.671
116.293
176.810
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
25.721
24.606
5.307
55.634
15.779
28.011
16.727
60.517
Mata Uang Asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
97.231
951
24.553
122.735
51.530
64.692
71
116.293
Jumlah
178.369
176.810
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
11. Pendapatan Bunga Akrual
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Bunga atas:
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
187.051
26.991
1.635
128.540
27.307
1.700
Jumlah
215.677
157.547
12. Biaya Dibayar Dimuka
31 Maret 2017
Promosi dan pengembangan usaha
Renovasi cabang baru
Sewa
Pemeliharaan perangkat lunak & keras
Asuransi
Premi penjaminan LPS
Lain-lain
127.344
79.059
64.043
38.863
14.881
11.751
13.232
Jumlah
349.173
- 49 -
31 Desember 2016
143.177
82.145
37.246
49.330
871
9.626
322.395
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
13. Aset Tetap
1 Januari 2017
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi akumulasi
penyusutan
Penambahan
Pengurangan
338.280
218.943
855.902
24.505
82
89.082
1.709
1.437.630
90.873
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
17.555
355.226
23.086
3.094
22.454
609
Jumlah
395.867
26.157
Jumlah
Nilai Tercatat
(54)
(646)
338.280
219.025
944.930
25.568
(700)
1.527.803
(54)
(644)
20.649
377.626
23.051
(698)
421.326
-
1.041.763
1 Januari 2016
Biaya perolehan dan nilai
revaluasian:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
-
31Maret 2017
1.106.477
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi akumulasi
penyusutan
Penambahan
Pengurangan 31 Desember 2016
336.710
215.129
758.734
28.513
1.570
3.814
97.794
509
1.339.086
103.687
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
4.652
277.055
21.809
12.903
78.633
5.794
(462)
(4.517)
17.555
355.226
23.086
Jumlah
303.516
97.330
(4.979)
395.867
Jumlah
Nilai Tercatat
1.035.570
(626)
(4.517)
338.280
218.943
855.902
24.505
(5.143)
1.437.630
1.041.763
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 26.157 dan Rp 22.952.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang
berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh
tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti pemilikan yang memadai.
Selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menjual aset
tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp. 2 dan Rp 41 pada harga jual masingmasing sebesar Rp 328 dan Rp 2.281. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap
tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 30 dan 31).
- 50 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menghapus
aset tetap dengan nilai tercatat masing-masing Rp Nihil dan Rp 123. Kerugian atas penghapusan
aset tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30).
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah,
dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.189.523 dan Rp 1.099.350 diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas,
pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 928.075 dan Rp 935.754
(Catatan 33). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam
perolehan aset tetap.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat perubahan estimasi masa
manfaat dan/atau metode penyusutan aset tetap.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak ada aset tetap Perusahaan yang
ditempatkan sebagai jaminan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober
2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai
independen, dengan nomor laporan 401B/KJPP_ASP/E/PEN/XI/2015 tanggal 26 November 2015
yang ditandatangani oleh Pangaloan Siahaan. Penilaian ditentukan menggunakan metode
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat
sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar
Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi
sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan
ekuitas.
Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK No.191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK
No.233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015).
Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan
bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal 4 Februari 2016.
Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016.
Selama tahun 2016, termasuk dalam penambahan aset tetap sebesar Rp 5.234 merupakan
penambahan aset tetap sehubungan dengan keikutsertaan Perusahaan dalam program
pengampunan pajak Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 September 2016, Perusahaan telah
menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak dari Menteri Keuangan dengan No. KET218/PP/WPJ.07/2016 sebagai bukti pemberian pengampunan pajak.
- 51 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
14. Nilai Wajar Aset Non Keuangan
11.
31 Maret 2017 31 Desember 2016
Pengukuran nilai wajar berulang
Tanah dan bangunan (aset tetap)
516.556
516.556
Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 2 hirarki nilai wajar
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.
Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang dapat
diobservasi (Level 2) adalah sebagai berikut:
Keterangan
Teknik penilaian
Aset tetap (tanah dan bangunan)
Metode perbandingan data pasar dengan
penyesuaian faktor yang dianggap relevan
Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 13.
Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 13 mencerminkan keuntungan belum
direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain.
15. Aset Ijarah
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 akun ini merupakan obyek sewa dari
transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan
hibah.
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan
Pengalihan pada
akhir masa akad
248.797
9.455
(1.963)
256.289
19.304
6.348
(1.963)
23.689
229.493
3.107
-
232.600
624
164
-
788
1 Januari 2017
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Nilai Tercatat
228.869
31 Maret 2017
231.812
- 52 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan selama tahun berjalan
1 Januari 2016
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Penambahan
185.317
164.155
(100.675)
(100.675)
85.205
34.774
100.112
129.381
Cadangan kerugian
penurunan nilai
43.088
809
Nilai Tercatat
57.024
Jumlah
Pengalihan pada
akhir masa akad 31 Desember 2016
(43.273)
248.797
19.304
229.493
624
228.869
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Pencadangan selama tahun berjalan
Penghapusan
Saldo akhir
31 Maret 2017
31 Desember 2016
624
164
43.088
809
(43.273)
788
624
-
16. Aset Lain-lain – Bersih
31 Maret 2017
Agunan yang diambil-alih
Barang cetakan dan materai
Uang muka pembelian aset
Setoran jaminan
Tagihan sehubungan dengan ATM bersama
Uang muka renovasi gedung kantor
Tagihan sehubungan dengan jaringan
principal kartu kredit
Tagihan komisi asuransi
Tagihan derivatif
Tagihan sehubungan dengan penyelesaian
Bank Indover
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset lain-lain
Jumlah - bersih
31 Desember 2016
454.459
65.430
33.311
30.418
21.195
20.041
453.811
63.126
29.257
30.285
29.606
21.498
10.866
10.000
2.761
14.700
13.687
715
57.153
706.349
(833)
705.516
711
29.891
686.572
(829)
685.743
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 nilai tercatat agunan yang diambil-alih
adalah sebesar Rp 454.341 dan Rp 453.693 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 118 dan Rp 118.
- 53 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan
Bank Indonesia:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Lancar
Kurang lancar
Macet
453.789
620
50
452.952
810
49
Jumlah
454.459
453.811
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Saldo awal
Penambahan (Pemulihan)
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir
31 Desember 2016
829
806
67
(44)
4
833
829
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya
aset tersebut.
17. Liabilitas Segera
31 Maret 2017
Liabilitas sehubungan dengan
ATM bersama
Beban akrual
Kiriman uang
Liabilitas jasa produksi
Liabilitas administrasi kredit
Liabilitas setoran BPJS
Liabilitas pada perusahaan asuransi
Lain-lain
Jumlah
95.842
74.621
60.570
24.606
11.860
2.544
1.375
48.258
319.676
31 Desember 2016
71.864
26.199
14.717
35.239
2.473
1.369
3.356
155.217
18. Simpanan
Simpanan terdiri dari:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
6.125.569
7.193.092
12.396.932
7.498.360
7.482.461
10.096.920
Jumlah
25.715.593
25.077.741
- 54 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
a. Giro terdiri atas:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
1.324.338
881.592
2.205.930
2.033.970
879.388
2.913.358
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
2.499.206
1.329.091
3.828.297
2.644.725
1.825.067
4.469.792
6.034.227
7.383.150
14.289
54
14.343
13.751
10
13.761
423
541
Jumlah
14.766
14.302
Pihak ketiga
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
56.701
16.847
73.548
82.989
15.568
98.557
3.028
6
2.345
3.028
2.351
76.576
100.908
Jumlah
91.342
115.210
Jumlah
6.125.569
7.498.360
Jumlah
Syariah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Giro Wadiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Jumlah
Suku bunga giro per tahun
Rupiah
Mata uang asing
-
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 6,50
0,00 - 1,50
0,00 - 6,50
0,00 - 1,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter
of credit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar
Rp 8.233 dan Rp 58.870 (Catatan 9 dan 34).
- 55 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Tabungan terdiri atas
Konvensional
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
Jumlah
Syariah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Suku bunga tabungan per tahun
Rupiah
31 Maret 2017
31 Desember 2016
3.515
2.758
19.979
100
26.352
9.404
2.357
18.713
246
30.720
3.239.115
1.099.235
1.590.696
457.099
6.386.145
3.620.362
1.169.733
1.587.300
440.335
6.817.730
6.412.497
6.848.450
42
1.013
1.055
52
466
518
86.563
692.977
779.540
70.121
563.372
633.493
780.595
634.011
7.193.092
7.482.461
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 6,25
0,00 - 6,25
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo tabungan yang diblokir dalam
rangka jaminan kredit, bank garansi dan letter of credit masing-masing sebesar Rp 264 dan
791 pada tanggal (Catatan 9 dan 34).
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
1.409.655
464.788
1.874.443
1.181.574
188.617
1.370.191
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
8.480.504
648.958
9.129.462
6.697.724
388.499
7.086.223
11.003.905
8.456.414
Jumlah
- 56 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
Syariah
Deposito Mudharabah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
15.509
240.225
1.377.518
1.377.518
1.393.027
1.400.281
1.400.281
1.640.506
12.396.932
10.096.920
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Subtotal
Jumlah
Jumlah
31 Desember 2016
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
31 Maret 2017
Pihak berelasi
(Catatan 33)
31 Desember 2016
Pihak
ketiga
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 33)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
952.788
345.679
61.948
42.139
22.610
1.425.164
836.518
4.194.506
3.019.118
1.308.754
499.126
9.858.022
1.789.306
4.540.185
3.081.066
1.350.893
521.736
11.283.186
792.970
521.219
72.279
12.721
22.610
1.421.799
Mata uang asing
(Catatan 35)
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
411.491
36.558
14.738
67
1.934
464.788
564.196
27.436
24.411
32.915
648.958
411.491
600.754
42.174
24.478
34.849
1.113.746
134.658
26.276
25.677
67
1.939
188.617
1.889.952
10.506.980
12.396.932
1.610.416
Jumlah
Pihak
ketiga
Jumlah
333.022
3.920.364
2.409.746
957.961
476.912
8.098.005
1.125.992
4.441.583
2.482.025
970.682
499.522
9.519.804
291.305
37.184
24.041
35.969
388.499
134.658
317.581
62.861
24.108
37.908
577.116
8.486.504
10.096.920
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
31 Maret 2017
Pihak berelasi
(Catatan 33)
31 Desember 2016
Pihak
ketiga
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 33)
Pihak
ketiga
Jumlah
Rupiah
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
1.317.966
57.449
47.249
2.500
1.425.164
6.269.262
2.365.562
886.988
336.210
9.858.022
7.587.228
2.423.011
934.237
338.710
11.283.186
1.319.626
76.463
15.600
10.110
1.421.799
5.177.196
2.041.624
664.570
214.615
8.098.005
6.496.822
2.118.087
680.170
224.725
9.519.804
Mata uang asing
(Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
448.049
14.738
67
1.934
464.788
587.631
35.345
12.983
12.999
648.958
1.035.680
50.083
13.050
14.933
1.113.746
169.017
19.600
188.617
317.634
28.906
31.273
10.686
388.499
486.651
48.506
31.273
10.686
577.116
1.889.952
10.506.980
12.396.932
1.610.416
8.486.504
10.096.920
Jumlah
- 57 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah
Mata uang asing
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
3,50 - 9,37
0,01 - 2,00
3,50 - 9,50
0,50 - 3,50
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank
garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masingmasing adalah sebesar Rp 345.870 dan Rp 230.489 (Catatan 9 dan 34).
19. Simpanan dari Bank Lain
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Giro
Deposito berjangka
Call money
Sertifikat investasi mudharabah
antar bank syariah
134.214
138.200
108.006
62.110
297.900
525.474
Jumlah
380.420
-
30.000
915.484
a. Giro terdiri dari:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
4.825
3.197
85.171
13.885
448
Jumlah
89.996
17.530
Syariah
Pihak ketiga
Rupiah
44.218
44.580
134.214
62.110
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
0,00 - 4,00
0,00 - 0,03
0,00
0,00
0,00 - 2,50
0,00
0,00
0,00
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
-
b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam
Rupiah.
Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing
sebesar Rp 1.600 dan Rp 72.100.
- 58 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka
31 Maret 2017
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
100.000
27.600
300
10.300
Jumlah
138.200
31 Desember 2016
287.100
500
10.300
297.900
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
31 Maret 2017
31 Desember 2016
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
6 - 12 bulan
127.900
10.300
297.400
500
-
Jumlah
138.200
297.900
Suku bunga per tahun:
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 Bulan
c.
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
4,75
5,7 - 5,75
6,00
7,30 - 7,75
6,00 - 8,00
7,30 - 7,75
Call Money terdiri dari :
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan)
Rupiah
Jumlah
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
31 Maret 2017
31 Desember 2016
108.006
110.474
-
415.000
108.006
525.474
31 Maret 2017
%
31 Desember 2016
%
0,85
5,00 - 7,80
0,40
- 59 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Pada tanggal 31 Desember 2016, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah
ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan
bagi hasil per tahun sebesar 6,65%.
20. Surat Berharga yang Diterbitkan
Pada Tanggal 31 Maret 2017, surat berharga yang diterbitkan berupa Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar Bank (SIMA) dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2017
Counterparty
Jangka Waktu
Jatuh Tempo
Nominal
BPD Kalimantan Timur (UUS)
BPD Kalimantan Selatan (UUS)
3 hari
3 hari
3 April 2017
3 April 2017
60.000
25.000
Jumlah
85.000
Pada tanggal 31 Maret 2017, seluruh surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang Rupiah
dan kepada pihak ketiga. Surat berharga yang diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2017 sudah
diselesaikan pada saat tanggal jatuh temponya.
21. Utang Pajak
Utang pajak terdiri dari:
31 Maret 2017
Pajak kini
Pajak penghasilan
Pasal 4
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
-
31 Desember 2016
91.226
17.784
1.380
610
91.226
111.000
18.279
5.937
811
3.568
119.821
1.283
1.709
112.283
121.530
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai
Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat
melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya
pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
- 60 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
22. Beban Bunga Akrual
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Deposito
Giro
Tabungan
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
Deposito
Tabungan
Giro
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
31 Maret 2017
31 Desember 2016
1.454
641
36
2.131
2.143
580
38
2.761
16
10
26
2.157
16
9
25
2.786
30.988
4.402
836
36.226
28.209
4.542
878
33.629
269
62
331
36.557
220
79
299
33.928
38.714
36.714
23. Liabilitas Lain-lain
31 Maret 2017
Setoran jaminan
Pendapatan yang ditangguhkan
Premi Penjaminan Pemerintah
(Catatan 41g)
Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas derivatif
Lain-lain
124.099
31.523
Jumlah
232.839
31 Desember 2016
67.307
-
13.729
10.033
915
52.540
8.052
37
8.700
84.096
24. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
sebagai berikut:
31 Maret 2017
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Jumlah Lembar
Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Disetor
Rp
8.550.092.040
391.069.939
4.331.250
458.300
473.846
6.306.919.709
56,05
2,56
0,03
0,00
0,00
41,36
855.009
39.107
433
46
47
630.692
15.253.345.084
100,00
1.525.334
- 61 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2016
Pemegang Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Jumlah Lembar
Saham
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Disetor
Rp
8.550.092.040
391.069.939
4.331.250
458.300
473.846
6.305.278.961
56,06
2,56
0,03
0,00
0,00
41,35
855.009
39.107
433
46
47
630.528
15.251.704.336
100,00
1.525.170
PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan
surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Sinarmas Tbk
yang didokumentasikan dalam Akta No. 50 tanggal 29 Februari 2016 dari Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn, notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000
(20.000.000.000 saham) menjadi Rp 6.000.000 (60.000.000.000 saham). Perubahan Anggaran
Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0003943.AH.01.02 Tahun 2016 tanggal 11 Agustus
2016.
Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 29 Februari 2016, Perusahaan menyetujui untuk melakukan
PUT II Perusahaan dengan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan nilai nominal Rp
100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak
4.357.096.148.
Perusahaan telah mendapat Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK Pengawas)
dengan surat No. S-161/PB.33/2016 tertanggal 16 September 2016 untuk mencatatkan hasil
penerimaan dana dari Penawaran Umum Terbatas II sebagai modal disetor.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada
harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31
Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2
masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan
masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari
pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya
emisi saham Rp 227 (Catatan 1b).
Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas II adalah sebesar Rp 435.710 dengan biaya
emisi saham Rp 5.285. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum
Terbatas II (PUT II) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD). Pada PUT II tersebut, Perusahaan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan
nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma
sebanyak 4.357.096.148.
- 62 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014
13.116.881.498
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri I (Catatan 24)
19.075.400
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
7.676.037
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD)
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014
896.535.414
14.040.168.349
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri I (Catatan 24)
89.744.803
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
22.086.577
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015
14.151.999.729
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
10.400.570
Penambahan modal disetor melalui
Penawaran Umum Terbatas II 2016
1.089.274.037
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri III (Catatan 24)
30.000
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2016
15.251.704.336
Penambahan modal disetor melalui
konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Jumlah Saham pada tanggal 31 Maret 2017
1.640.748
15.253.345.084
- 63 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2017:
Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2010
Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 25)
Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 25)
Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2012
Jumlah
Rp
80.000
(4.678)
89.918
90
180.478
(3.776)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2012
Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 25)
Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 25)
342.032
371
423.821
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2013
766.224
Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 25)
Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 25)
Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
Biaya emisi saham tahun 2014
152.411
(227)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2014
920.494
Konversi Waran Seri I (Catatan 25)
Konversi Waran Seri II (Catatan 25)
4.397
3.313
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2015
928.204
Konversi Waran Seri II (Catatan 25)
Penawaran Umum Terbatas II tahun 2016 (Catatan 1b)
Selisih antara aset dan liabiltas pengampunan pajak
Biaya emisi saham tahun 2016
1.576
326.782
5.234
(5.285)
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Desember 2016
935
1.151
1.256.511
Konversi Waran Seri II (Catatan 25)
247
Jumlah tambahan modal disetor
pada tanggal 31 Maret 2017
1.256.758
Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal,
sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut
terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8%
pada periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap
modal yang tersedia.
Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.
- 64 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana
diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau
lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia.
Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
I. Komponen Modal
A. Modal Inti
B. Modal Pelengkap
4.226.017
215.575
4.047.521
205.516
II. Jumlah modal
4.441.592
4.253.037
III.Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko kredit setelah memperhitungkan
risiko spesifik
Risko pasar
Risiko operasional
22.336.409
631.538
3.597.401
21.378.451
486.269
3.597.401
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar
dan operasional
26.565.348
25.462.121
IV.Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) yang tersedia
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan pasar
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan operasional
KPMM dengan memperhitungkan risiko
kredit dan operasional dan pasar
19,88%
19,89%
19,34%
19,45%
17,13%
17,03%
16,72%
16,70%
9%
9%
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan berdasarkan
profil risiko
Catatan:
Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan
25. Waran
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma
sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya
sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni
2011 sampai dengan 11 Desember 2015.
Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012
(Catatan 1 dan 24), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi
disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam
Rupiah penuh) per lembar saham.
- 65 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah
2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham
mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017.
Selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebanyak 10.640.748 dan 10.400.570
Waran Seri II telah dikonversi menjadi 10.640.748 dan 10.400.570 saham dengan jumlah
penerimaan masing-masing sebesar Rp 410 dan Rp 2.600.
Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 129.334.739 dan
130.975.487 pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan menerbitkan Waran Seri III secara cuma-cuma sejumlah
4.397.961.780 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas II. Setiap pemegang satu (1) saham baru Perusahaan berhak memperoleh empat
(4) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 625 (dalam Rupiah
penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12
Mei 2021. Jumlah Waran Seri III yang terealisasi diterbitkan setelah Penawaran Umum Terbatas II
sejumlah 4.357.096.148 lembar.
Selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, sebanyak nihil dan 30.000 Waran Seri III
telah dikonversi menjadi nihil dan 30.000 saham dengan jumlah penerimaan sebesar nihil dan
Rp 19.
Jumlah Waran Seri III yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 4.357.066.148 pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.
26. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
31 Maret 2017
Pendapatan bunga
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek yang dibeli dengan
janji jual kembali
Jumlah
Mata uang asing
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
dan Bank Indonesia
Jumlah
Jumlah
31 Maret 2016
592.968
38.694
491.696
43.686
21.903
16.705
1.278
1.516
5.325
660.168
173
553.776
29.593
5.431
50.163
3.342
1.767
1.442
441
37.232
434
55.381
697.400
609.157
- 66 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
Pendapatan bagi hasil
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek yg dibeli dengan janji
jual kembali
Jumlah
Jumlah
31 Maret 2016
80.492
2.683
73.778
1.117
564
701
224
83.963
75.596
781.363
684.753
27. Beban Bunga dan Bagi Hasil
31 Maret 2017 31 Maret 2016
Beban bunga
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Premi penjaminan Pemerintah
(Catatan 41g)
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli
kembali
Jumlah
Mata uang asing
Deposito berjangka
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
Biaya bagi hasil
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Jumlah
Jumlah
147.867
72.457
19.729
145.432
80.882
15.610
11.753
410
11.302
3.321
252.216
189
256.736
1.391
1.182
128
2.701
5.883
1.471
72
7.426
254.917
264.162
29.653
12.166
1.419
551
43.789
35.352
6.295
1.354
1
43.002
298.706
307.164
- 67 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
28. Beban Umum dan Administrasi
31 Maret 2017
31 Maret 2016
59.283
39.979
23.657
22.567
14.806
13.269
6.776
6.079
4.662
3.909
3.000
2.796
980
1.238
118.278
29.659
26.763
22.327
13.738
10.104
3.847
6.091
4.791
3.025
2.250
2.233
725
854
203.001
244.685
Umum dan administrasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Sewa gedung
Cetakan dan alat tulis
Transportasi
Promosi
Riset dan pengembangan
Listrik dan air
Pendidikan dan pengembangan
Imbalan kerja jangka panjang
Perjalanan dinas
Asuransi
Jasa profesional
Jumlah
29. Beban Tenaga Kerja
31 Maret 2017 31 Maret 2016
Gaji
Tunjangan Hari Raya
Tunjangan lainnya
Jumlah
87.301
8.188
50.267
74.997
9.430
37.594
145.756
122.021
30. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
31 Maret 2017
31 Maret 2016
711
644
Pendapatan Safe Deposit Box
Keuntungan penjualan aset tetap - bersih
(Catatan 13)
Lain-lain
326
Jumlah
-
88
4
1.125
648
31. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
Kerugian lelang AYDA - bersih
Beban tanggung jawab sosial
Hapus buku aset tetap
Kerugian penjualan aset tetap
(Catatan 13)
Lain-lain
Jumlah
31 Maret 2017
31 Maret 2016
1.333
187
489
31
41
479
20
320
1.999
901
- 68 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
32. Laba per Saham Dasar
31 Maret 2017
Laba bersih
31 Maret 2016
84.157
101.720
Rata-rata tertimbang jumlah saham
untuk perhitungan laba per saham dasar
15.251.923.881
14.152.959.663
Rata-rata tertimbang jumlah saham
untuk perhitungan laba per saham dilusian
19.739.745.971
14.293.375.786
5,52
4,26
7,19
7,12
Laba bersih per saham
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk
periode yang berakhir 31 Maret 2017 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang
dilutif yakni masing-masing Waran Seri II dan Waran Seri III. Sedangkan untuk periode yang
berakhir 31 Maret 2016 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni
dan Waran Seri II.
33. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
Sifat Pihak Berelasi
Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang
berada dalam Grup Sinar Mas:
a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.
PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama.
b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang
saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham
dan manajemen kunci Perusahaan.
- 69 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan
pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
31 Desember 2016
Persentase
terhadap jumlah
Jumlah
aset/liabilitas
%
Aset
Kredit
Soejanto Soetjijo
Heru Agus Wuryanto
Ricky Faerus
PT Wirakarya Sakti
Salis Teguh Hartono
Hermawan Hosein
Lain - lain (dibawah
Rp 1.000)
Pendapatan bunga akrual
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset lain - lain
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Beban bunga akrual
3.298
2.372
2.843
1.210
1.013
1.031
0,01
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
2.894
2.418
2.242
1.279
972
141
0,01
0,01
0,01
0,00
0,00
0,00
2.064
0,01
2.644
0,01
13.831
0,04
12.590
0,04
32
11.343
46.903
21.699
0,00
0,04
0,15
0,07
26
18.773
17.516
21.699
0,00
0,06
0,06
0,07
2.548
4.138.054
112.831
2.157
0,01
15,21
0,41
0,01
2.602
4.569.314
113.671
2.786
0,01
17,10
0,43
0,01
b. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebesar Rp 2.935.101 dan Rp 2.856.755
dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang
berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 81 dan Rp 1.613 atau
masing-masing 0,01% dan 0,24% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 26).
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir
31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 24.197 dan Rp 30.154 atau
masing-masing 8,10% dan 9,82% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 27).
e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang
berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 18.988 dan Rp 27.440
atau masing-masing 9,35% dan 11,21% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan
28).
- 70 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan
kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
%
Direksi
Rp
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
3.071
-
100
-
Jumlah
100
3.071
100
604
-
93,71
6,29
15.944
1.070
100
17.014
604
31 Maret 2016
%
f.
Direksi
Rp
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Dewan
Komisaris
%
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
3.020
-
100
-
Jumlah
100
3.020
100
562
-
98,30
1,70
12.908
223
100
13.131
562
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan
kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp
125.910 dan Rp 105.782 (Catatan 34). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan
dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016
masing-masing sebesar Rp 25.500 dan Rp 14.088.
g. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya
masing-masing sebesar Rp 928.075 dan Rp 935.754 (Catatan 13).
34. Komitmen dan Kontinjensi
a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing
31 Maret 2017
Pembelian tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yen Jepang
Yuan China
New Zealand Dollar
197.612
6.661
3.057
6.658
46.591
4.656
Jumlah
265.235
31 Desember 2016
- 71 -
99.117
99.117
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Penjualan tunai mata uang asing
(spot dan forward)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Yen Jepang
501.903
3.057
20.002
263.470
-
Jumlah
524.962
263.470
Transaksi spot, swap serta forward dan di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari
sampai 2 hari,11 hari sampai 74 hari dan 1 hari sampai 59 hari.
b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai
berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Komitmen
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Irrevocable letters of credit
Jumlah
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi
Jumlah - bersih
392.316
290.279
682.595
387.199
132.257
519.456
68.797
76.522
970.540
1.005.420
(901.743)
(928.898)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan
kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar
Rp 125.910 dan Rp 105.782 (Catatan 33).
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 jangka waktu untuk L/C masing-masing
berkisar antara 1 – 31 bulan dan 1 – 19 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing
berkisar antara 2 – 57 bulan dan 15 hari – 57 bulan.
Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016 masing-masing adalah sebesar Rp 8.233 dan Rp 2.157 (Catatan 18).
Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 257.058 dan Rp 235.939 (Catatan 18).
- 72 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
35. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rp
31 Maret 2017 31 Desember 2016
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
USD
SGD
CNY
EUR
AUD
JPY
HKD
GBP
99.573
20.335
6.509
5.057
3.177
1.055
850
418
91.890
12.551
6.178
3.581
2.523
1.202
748
146
USD
USD
EUR
CNY
AUD
SGD
HKD
JPY
GBP
NZD
339.314
590.127
53.388
30.248
28.834
18.646
2.496
1.891
1.310
746
386.574
380.651
68.356
58.322
43.418
47.511
USD
USD
CNY
USD
USD
CNY
USD
USD
EUR
662.336
754.232
24.877
1.149.674
122.664
71
16.889
4.823
714
586.896
772.359
24.945
1.188.515
112.263
4.030
9.447
5.045
711
3.940.254
3.810.141
2.025
285
1.425
3.093.710
103.130
62.416
35.038
30.522
2.657
407
109.692
3.139
122.664
71
280
57
18
2
99.205
11
7
553
404
3.026.195
88.534
60.958
44.847
62.346
1.433
150
110.550
3.122
232
215
112.263
4.030
226
62
34
2
50.781
11
452
3.666.761
3.567.400
273.493
242.741
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
Aset - Bersih
USD
SGD
EUR
USD
CNY
SGD
AUD
EUR
JPY
NZD
USD
EUR
GBP
HKD
USD
CNY
USD
CNY
AUD
SGD
USD
SGD
CNY
- 73 -
1.315
964
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Posisi Devisa Neto (PDN)
Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan
Perusahaan kepada Bank Indonesia:
31 Maret 2017
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Bersih
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
Dolar New Zealand
3.895.280
1.728
9.604
3.346
58.445
45.642
35.067
108.295
5.402
3.927.734
22.683
35.095
62.717
38.117
103.276
407
32.454
1.728
13.079
3.346
23.350
17.075
3.050
5.019
4.995
Jumlah
4.162.809
4.190.029
104.096
31 Desember 2016
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Bersih
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
Dolar New Zealand
3.568.592
146
2.531
750
71.937
60.062
45.941
93.476
964
3.560.320
232
1.433
215
65.486
61.380
44.888
93.087
151
8.272
86
1.098
535
6.451
1.318
1.053
389
813
Jumlah
3.844.399
3.827.192
20.015
Posisi devisa neto pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 2,38% dan 2,25%.
- 74 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
36. Pengukuran Nilai Wajar
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar asset (tidak termasuk akun syariah):
31 Maret 2017
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
Nilai Tercatat
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Tagihan derivatif
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
485.919
2.761
485.919
2.761
-
-
732.292
732.292
-
-
-
516.556
-
-
685.944
482.103
-
-
363.726
17.684.394
193.372
-
655.964
-
536.657
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
685.944
Efek-efek
482.103
Efek yang dibeli dengan janji
jual kembali
363.726
Kredit yang diberikan - bersih
17.684.394
Tagihan akseptasi - bersih
193.372
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
1.357.966
Efek-efek
1.371.847
1.357.966
792.127
31 Desember 2016
Pengukuran nilai wajar menggunakan:
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
Nilai Tercatat
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
574.939
574.939
-
-
491.906
491.906
-
-
-
516.556
-
-
415.083
607.664
17.068.685
191.813
-
247.764
-
-
-
539.668
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
415.083
Efek-efek
607.664
Kredit yang diberikan - bersih
17.068.685
Tagihan akseptasi - bersih
191.813
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
998.053
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
2.359.629
799.744
2.359.629
- 75 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek,
kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga
tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah
harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki
Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi
(termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga
tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang
dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang
dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar
dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang
termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah liabilitas derivatif.
Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.
Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah
mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat
diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh
tempo yang pasti.
37. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 80 tanggal
24 Juni 2016 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui
untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo laba yang ditentukan penggunaannya
untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 6.000 dan Rp 6.000.
38. Kontinjensi
Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal
usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa
liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang
material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas
liabilitas kontinjensi tersebut.
- 76 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
39. Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni
pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
31 Maret 2017
Unit Usaha Syariah
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Ekspor-impor
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
622.561
23.538
71.067
16.569
3.772
3.320
80.492
149
3.471
148
781.363
43.724
646.099
87.636
7.092
80.641
3.619
825.087
254.379
100.566
31
43.238
14.497
551
-
-
298.706
115.094
31
57.735
551
413.800
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
354.945
538
538
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
411.287
Laba sebelum pajak
Beban pajak
105.196
(21.039)
67.758
373.849
Laba bersih
84.157
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
31 Maret 2016
Unit Usaha Syariah
Ekspor-impor
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
541.859
34.554
64.250
13.185
3.048
1.494
73.778
294
1.818
559
684.753
50.086
576.413
77.435
4.542
74.072
2.377
734.839
260.579
30.985
3.583
-
3.648
43.000
1.838
2
-
307.164
36.471
291.564
3.583
3.648
44.838
2
343.635
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
391.204
Laba sebelum pajak
Beban pajak
127.150
(25.430)
Laba bersih
101.720
122.055
386.109
- 77 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Maret 2017
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Unit Usaha Syariah
Treasuri
18.330.813
Ekspor-impor
8.025.749
677.788
Pemasaran
dan Kredit
2.412.180
Treasuri
233.125
31.785.764
23.978.398
119.404
178.369
2.269.005
130.817
27.213.260
31 Desember 2016
Unit Usaha Syariah
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
17.676.355
7.931.013
Ekspor-impor
Pemasaran
dan Kredit
800.700
2.302.748
Treasuri
466.712
Jumlah
29.177.528
2.015.098
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
26.675.993
537.267
Jumlah Liabilitas
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
29.679.655
2.106.109
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah
31.192.626
23.588.075
62.198
176.811
2.349.071
146.680
26.322.835
394.469
Jumlah Liabilitas
26.717.304
b. Segmen Geografis
Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Maret 2016
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
Pulau Kalimantan
531.478
114.998
70.236
19.263
19.800
1.624
23.964
459.956
99.501
65.610
21.099
23.666
3.409
11.512
Jumlah
781.363
684.753
- 78 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau
lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat Aset Segmen
31 Maret 2017
31 Desember 2016
Penambahan Aset Tetap
31 Maret 2017
31 Desember 2016
DKI Jakarta
Pulau Jawa
(diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Kalimantan
Pulau Papua
23.306.590
21.923.258
87.951
85.659
2.846.903
1.806.262
454.166
527.200
708.922
29.612,00
3.189.032
1.895.735
703.025
685.856
682.575
98.047
1.071
924
406
409
112
8.220
4.096
1.222
1.106
2.836
548
Jumlah
29.679.655
29.177.528
90.873
103.687
-
40. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal
dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin
kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata
kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap
kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara
terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut
digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman
serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang
dihadapi Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif
manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta
sistem pengendalian internal.
Perusahaan menerapkan konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola
risiko, unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang
melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung
jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan
metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen
bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern.
Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan
bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol
untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja
secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi;
b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis
aktivitas fungsional serta melakukan stress testing;
- 79 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko;
d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru;
e. evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur Risiko;
f.
memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada
komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki;
g. menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi Risiko kepada Direktur Manajemen
Rsiko dan Komite Manajemen Risiko secara berkala.
Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai
berikut:
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi
liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan
dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan menerapkan organisation wide policy yang membatasi
nilai kredit untuk setiap segmen usaha yaitu : korporasi, Retail dan Mikro dan melakukan
pemisahan direktorat Corporate Banking dengan direktorat Micro&Retail Banking sehingga fungsi
pengawasan oleh Direksi dapat dilaksanakan dengan lebih focus.
Perusahaan juga telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) selalu mengembangkan metodologi pengukuran dan
memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi
dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh
Perusahaan.
Risiko kredit juga dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang
meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, pricing, pemantauan, pengelolaan kredit
bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan
portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan
pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.
Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus
ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar
kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan
kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait
penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka, Perusahaan terus
mengembangkan produk kredit pada segmen UMKM. Untuk mendukung rencana pertumbuhan
kredit retail, Perusahaan telah menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung seperti sistem
Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite
untuk memutuskan kredit, credit scoring tools, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia melalui training dan sosialisasi secara rutin dan terus mengembangkan kebijakan dan
prosedur kerja sesuai dengan appetite perusahaan.
- 80 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan
rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016:
31 Maret 2017
Jumlah Bruto
31 Desember 2016
Jumlah Neto
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi korporasi
Reksadana
Aset lain-lain
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
Negotiable Certificate of Deposit
Efek-efek
Obligasi korporasi
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi korporasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Call money
Deposit on call
Efek-efek
Tagihan atas wesel ekspor
Kredit yang diberikan (termasuk kredit
prinsip syariah)
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
137.143
160.013
137.143
160.013
200.020
160.895
2.761
2.761
76.901
76.901
43.256
43.256
310.886
310.886
330.897
330.897
211.213
211.213
140.568
140.568
991.725
991.725
1.030.673
1.030.673
623.255
62.689
623.255
62.689
401.759
63.324
401.759
63.324
482.103
482.103
607.664
607.664
20.111.897
298.169
215.677
73.322
19.766.835
193.372
215.677
72.607
19.358.254
296.610
157.547
88.989
19.111.131
191.813
157.547
88.278
23.757.754
23.307.180
22.880.456
22.527.825
392.316
970.540
290.279
392.316
970.540
290.279
387.199
1.005.420
132.257
387.199
1.005.420
132.257
1.653.135
1.653.135
1.524.876
1.524.876
-
200.020
160.895
-
Komitmen dan kontinjensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Bank garansi
Irrevocable letters of credit
Jumlah
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan
terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor
ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kelompok sektor ekonomi
yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah
Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran.
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang
menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko.
Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan
konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk,
tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui
penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan
kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai.
- 81 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan
berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016:
31 Maret 2017
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo
tetapi tidak
dan tidak mengalami
mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
penurunan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Tagihan derivatif
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
991.725
-
-
991.725
76.901
-
-
76.901
685.944
2.761
-
-
685.944
2.761
297.156
310.886
211.213
-
-
297.156
310.886
211.213
482.103
19.462.221
178.369
215.677
72.607
-
649.676
119.800
715
22.987.563
-
770.191
31 Desember 2016
Telah jatuh tempo
Belum jatuh tempo
tetapi tidak
dan tidak mengalami
mengalami
Mengalami
penurunan nilai
penurunan nilai
penurunan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
Jumlah
482.103
20.111.897
298.169
215.677
73.322
23.757.754
Jumlah
1.030.673
-
-
1.030.673
43.256
-
-
43.256
465.083
-
-
465.083
360.915
330.897
140.568
-
-
360.915
330.897
140.568
607.664
18.953.101
176.810
157.547
88.278
-
405.153
119.800
711
22.354.792
-
525.664
- 82 -
607.664
19.358.254
296.610
157.547
88.989
22.880.456
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Pasar
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional
Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang,
kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade
finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara
rutin dan/atau berkala.
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai
posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit
maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk
(VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi
per kategori surat berharga.
a.
Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam
trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan
metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko
spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku
bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk
Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan
untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book
tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi
dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku
bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50%
terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016 berpotensi menurunkan NII sebesar Rp 824 dan Rp 5.900 akibat dari
tingginya/rendahnya beban bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL
dengan suku bunga mengambang.
Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang
dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam
kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action
Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat
potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.
Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang
signifikan (tidak termasuk akun Syariah):
31 Maret 2017
Rupiah Mata Uang Asing
%
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
4,75
14,85
0,42
10,23
4,76
6,11
0,35
0,34
- 83 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2016
Rupiah Mata Uang Asing
%
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
4,55
15,08
0,30
11,10
5,21
5,35
0,34
0,32
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang
diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal
antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
31 Maret 2017
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
1.160.028
5.711.163
768.094
4.616.181
991.725
12.750.878
12.446.723
89.996
-
-
-
-
12.446.723
89.996
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
31 Desember 2016
> 3 bulan
> 1 tahun
s.d.
s.d.
1 tahun
2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
1.030.673
1.342.983
1.503.247
3.601.499
698.306
4.996.423
1.030.673
12.142.458
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
14.231.601
17.530
-
-
-
-
14.231.601
17.530
Sampai
dengan
1 bulan
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
991.725
495.412
Aset
Bunga Mengambang
b. Risiko Nilai Tukar
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN
paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan
pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang
secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara
harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin
timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan.
- 84 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, jika mata uang Rupiah
melemah/menguat sebesar 0,35% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel
lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah)
masing-masing sebesar Rp 95 dan Rp 60, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari
penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran
pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata
uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah
ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major
currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan
dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko
likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara
berkesinambungan.
Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian
dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen.
Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan,
aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN,
aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio
likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan
terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk
memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh
Bank Indonesia.
Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana
dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah
yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka
Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk
menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada
level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas
Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar.
Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran
yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund
dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah
dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam
menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat
portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu
sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap
antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak
dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.
Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi
untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan
kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan
prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui
kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka
panjang dari Perusahaan.
- 85 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan,
dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan
jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari
bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016:
31 Maret 2017
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
319.676
21.941.569
370.120
2.473.094
-
947.287
-
10.300
85.000
122.952
38.714
125.014
25.557
-
29.860
-
-
23.003.045
2.498.651
977.147
363.943
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
155.217
21.964.294
914.984
67.309
36.714
67.307
2.166.593
500
92.703
-
711.443
-
-
16.798
-
-
23.205.825
2.259.796
728.241
235.411
Jumlah
Biaya
transaksi
Nilai Tercatat
319.676
25.715.593
380.420
-
319.676
25.715.593
380.420
85.000
178.369
38.714
125.014
-
85.000
178.369
38.714
125.014
26.842.786
-
26.842.786
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang
diterbitkan
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
353.643
31 Desember 2016
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
Jumlah
Biaya
transaksi
Nilai Tercatat
155.217
25.077.741
915.484
176.810
36.714
67.307
-
155.217
25.077.741
915.484
176.810
36.714
67.307
26.429.273
-
26.429.273
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
235.411
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari
liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan
Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan
kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah
baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya
lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana
Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan
cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan
dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan.
Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun
kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi
risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib
Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar bank.
- 86 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan.
Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti
kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa,
pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan
Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan
senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan
mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga
secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan
kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko
operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko
pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian
risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih
komprehensif dalam mengelola risiko operasional.
Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat
sebagai berikut:

Risk Control Self Assessment (RCSA)
Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan
dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh
masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh
karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya
sadar risiko pada setiap lini bisnis.

Loss Event Database (LED)
Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya
seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas
kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur
besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED
tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang
diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian
dalam aktivitas operasional Perusahaan.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari
tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan
hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan.
- 87 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum
dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional
Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan
atau gugatan hukum.
Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya
berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor
Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal
Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan
compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya.
f.
Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan
dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh management Perusahaan. Perusahaan juga
melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh
Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan.
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti
Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah
melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan
meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan
memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun
internal.

Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman
dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan
pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan
(prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan
Non Performing Loan (NPL).
- 88 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang
terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko
reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan
serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan
informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan,
serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada
nasabah.
Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan
yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan
Perusahaan di media massa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social
Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya
peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence
kepada para petugas, adanya unit kerja Service Quality (SQ) yang bertugas untuk
memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas bank kepada nasabah serta
terdapatnya Quality Assurance pada unit kerja Contact Center untuk memastikan kualitas
pelayanan dari Agent Call Center maupun Agent Telemarketing.
i.
Penilaian Profil Risiko
Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas
sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui
proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari
risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan
manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite
Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk
profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 secara keseluruhan
dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi
tahun sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite
Pemantau Risiko.
41. Informasi Lainnya
a. Rasio aset produktif yang diturunkan nilainya terhadap jumlah aset produktif pada tanggal
31 Maret 2107 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 2,84% dan 1,98%.
b. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL)
Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,23% dan 2,10%, sedangkan
secara neto adalah masing-masing sebesar 2,40% dan 1,47%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Maret 2017 dan
31 Desember 2016 masing-masing sebesar 78,50% dan 77,47%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016 masing-masing adalah sebesar 1,31% dan 1,72%.
- 89 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e. Return of Equity (ROE) periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah
sebesar 7,99% dan 10,04%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PPT)
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas
pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang
telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank
Umum.
Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan
Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang
pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa
keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa
keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk
diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan
harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut.
Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai
program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau
pendanaan terorisme.
Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus
dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang
bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan
kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan.
Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan
peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya
kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang
dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum
Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur
rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan
(PLPS) yang berlaku.
42. Informasi Keuangan Unit Syariah
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.
Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman
Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk
syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).
- 90 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
7.448
7.717
121.840
102.548
2.900
89.751
18.202
2.082.441
19.752
31.433
51.101
231.812
69.382
304.400
59.865
2.042.446
17.625
29.731
53.018
228.868
68.620
Jumlah
2.726.062
2.914.838
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan iB
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
Dana usaha
Saldo laba
1.617
2.264.964
45.817
85.000
3.063
5.870
313.723
6.008
278
2.389.728
146.680
2.625
5.035
301.335
69.157
Jumlah
2.726.062
2.914.838
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank syariah lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek - bersih
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali
Piutang iB - bersih
Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset ijarah - bersih
Aset lain-lain
Informasi keuangan unit syariah pada periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016,
adalah sebagai berikut:
Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan bagi hasil
Beban bagi hasil
Penghasilan setelah bagi hasil
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
Laba bersih
31 Maret 2017
31 Maret 2016
83.964
(43.789)
75.596
(43.002)
40.175
32.594
1.576
(34.241)
1.477
(20.190)
7.510
13.881
Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari
Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan
dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan
sebagai agen atau manajer investasi dalam system chanelling agent dan tidak menanggung risiko
apapun atas penyaluran dana tersebut.
- 91 -
.
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
43. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas
Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
31 Maret 2017
31 Desember 2016
17.702
-
144.562
43.273
Penghapusbukuan kredit
Penghapusbukuan aset ijarah
Perolehan aset pengampunan pajak yang
dikreditkan ke tambahan modal disetor
Penghapusbukuan aset tetap - bersih
-
5.234
123
44. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan periode 31 Maret 2016 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan periode 31 Maret 2017, sebagai berikut:
31 Maret 2016
Sesudah
Sebelum
Reklasifikasi
Reklasifikasi
Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
Beban bunga
Biaya komisi
244.685
5.158
249.843
-
Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Perusahaan periode 31 Maret 2016
45. Standar Akuntansi Keuangan Baru
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2017, yang dianggap
relevan dengan laporan keuangan, yaitu:

Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas,
fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan, dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.

PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”, mengklarifikasi bahwa
pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan
interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar
manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna lapo
ran keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak
dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan
waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.


PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, menambahkan penungkapan
deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik
memiliki karakteristik yang serupa.
- 92 -
PT. BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan
yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”,
mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana
dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki
keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan
terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”, mengklarifikasi bahwa pasar obligasi
korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut
dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan”, mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan
ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan
bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa
perubahanmetode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau
kelompok lepasan.

ISAK No. 31,“Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”, memberikan
interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi
properti investasi dalam PSAK 13:Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud
dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik
yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya
dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.
Penerapan PSAK diatas, tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan
keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
********
- 93 -
Download