PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) PT. BANK SINARMAS Tbk. Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT. Bank Sinarmas Tbk. yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) seta untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit). Laporan Keuangan – Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 serta untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016. Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 7 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 ASET Kas 505.488 474.452 Giro pada Bank Indonesia 4 2.051.587 2.038.678 Giro pada bank lain - pihak ketiga 5 991.725 1.030.673 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 6 2.046.810 3.079.112 Efek-efek Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 7 3.239.364 3.239.364 2.830.450 2.830.450 Efek yang dibeli dengan janji jual kembali - pihak ketiga Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Jumlah 8 Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 9 Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 10 Pendapatan bunga akrual 383.997 (2.069) 381.928 - 13.831 20.098.066 20.111.897 (345.062) 19.766.835 12.590 19.345.664 19.358.254 (247.123) 19.111.131 11.343 286.826 298.169 (104.797) 193.372 18.773 277.837 296.610 (104.797) 191.813 11 215.677 157.547 Biaya dibayar dimuka 12 349.173 322.395 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 421.326 dan Rp 395.867 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 13 1.106.477 1.041.763 Aset Ijarah - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 23.689 dan Rp 19.304 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 15 Aset lain-lain - bersih 16 JUMLAH ASET 232.600 (788) 231.812 229.493 (624) 228.869 705.516 685.743 31.785.764 31.192.626 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -1- PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Posisi Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan 31 Maret 2017 31 Desember 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas segera 17 Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga 18 Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga 319.676 155.217 4.138.054 21.577.539 4.569.314 20.508.427 25.715.593 25.077.741 112.831 267.589 113.671 801.813 380.420 915.484 19 Jumlah Surat berharga yang diterbitkan Pihak ketiga 20 Utang pajak 21 112.283 121.530 Liabilitas akseptasi 10 178.369 176.810 Beban bunga akrual 22 38.714 36.714 109.918 109.918 40.448 39.794 232.839 84.096 27.213.260 26.717.304 85.000 Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas lain-lain 23 Jumlah Liabilitas - Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Modal ditempatkan dan disetor 15.253.345.084 saham pada tanggal 31 Maret 2017 dan 15.251.704.336 saham pada tanggal 31 Desember 2016. 24 1.525.334 1.525.170 Tambahan modal disetor - bersih 24 1.256.758 1.256.511 Komponen ekuitas lainnya 14 294.628 282.014 Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya 37 6.000 1.489.784 6.000 1.405.627 4.572.504 4.475.322 31.785.764 31.192.626 Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -2- PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 31 Maret 2016 697.400 83.963 (254.917) (43.789) 609.157 75.596 (264.162) (43.002) 482.657 377.589 94.303 158.638 8.552 2.758 2.849 2.012 4.640 1.125 7.992 648 594.035 549.728 203.001 145.756 106.758 26.157 5.168 1.999 244.685 122.021 26.861 22.952 5.158 901 Jumlah Beban Operasional 488.839 422.578 LABA SEBELUM PAJAK 105.196 127.150 21.039 21.039 25.430 25.430 84.157 101.720 12.614 9.042 PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN 12.614 9.042 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 96.771 110.762 84.157 84.157 101.720 101.720 96.771 96.771 110.762 110.762 Dasar 5,52 7,19 Dilusian 4,26 7,12 Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan bagi hasil Beban bunga Beban bagi hasil 26 26,42 27 27,42 Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan dari kenaikan nilai wajar efek yang diperdagangkan - bersih Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dari penjualan efek yang diperdagangkan - bersih Lain-lain 2 2 30 Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Kerugian penurunan nilai aset keuangan Penyusutan aset tetap Biaya komisi Lain-lain 28,44 29 13 44 31 BEBAN PAJAK Kini Tangguhan LABA BERSIH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - bersih Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 7 LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 32 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -3- PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Komponen Ekuitas Lainnya Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II Modal Saham 1.415.199 928.204 220 329 24,25 Laba tahun berjalan Penghasilan (rugi) komprehensif lain Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Tambahan Modal Disetor - Bersih - - - - Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar Efek Tersedia untuk Dijual (26.478) Surplus Revaluasi Aset Tetap Saldo Laba Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaanya Penggunaanya 307.436 5.500 - - - - - - - - 9.042 1.039.750 - Jumlah Ekuitas 3.669.611 549 101.720 - 101.720 9.042 Saldo pada tanggal 31 Maret 2016 1.415.419 928.533 (17.436) 307.436 5.500 1.141.470 3.780.922 Saldo pada tanggal 1 Januari 2017 1.525.170 1.256.511 (25.422) 307.436 6.000 1.405.627 4.475.322 164 247 Penambahan modal saham dari konversi Waran Seri II Laba tahun berjalan Penghasilan (rugi) komprehensif lain Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo pada tanggal 31 Maret 2017 24,25 - - - - 1.525.334 - - - - - - - - 12.614 1.256.758 (12.808) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -4- 307.436 - 411 84.157 - 6.000 1.489.784 84.157 12.614 4.572.504 PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Pendapatan bunga Pendapatan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Beban bunga Beban bagi hasil Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Pembayaran pajak penghasilan badan Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja Beban operasional lainnya 31 Maret 2016 9,11,26 42 30 22,27 42 645.617 83.964 117.715 (252.917) (43.789) 601.558 75.596 181.312 (249.830) (43.002) 28 29 30 7.902 (24.606) (207.515) (145.756) (1.999) (141.883) (25.430) (249.843) (122.021) (833) 178.616 25.624 6 7 8 9 9 10 12 15 16 (24.322) (496.128) (381.928) (718.296) (53.049) (1.559) (26.778) (9.455) (19.773) 68.398 175.204 (339.324) 95.490 1.956 (2.097) 6.953 (260.156) 17 18 19 164.459 637.852 (535.065) 85.000 (5.680) 1.559 148.744 (42.793) 1.318.041 (636.317) (3.122) (145.009) (1.956) 127.039 Arus kas operasional sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Pembiayaan syariah Pembayaran tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset ijarah Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Utang pajak Efek yang dijual dengan janji beli kembali Penerimaan tagihan akseptasi Liabilitas lain-lain 31 Maret 2017 21 20 10 23 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (1.055.803) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap 13 13 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 387.931 328 (90.873) 5 (24.220) (90.545) (24.215) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil konversi waran 24,25 Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 411 549 411 549 (1.145.937) 364.265 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 6.778.388 (5.518) 5.765.603 143.114 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5.626.933 6.272.982 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -5- PT. BANK SINARMAS Tbk. Laporan Arus Kas Untuk Periode-periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Catatan PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Efek-efek - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah Kas dan Setara Kas 31 Maret 2017 31 Maret 2016 4 5 505.488 2.051.587 991.725 443.901 1.679.165 1.102.052 6 1.979.232 2.849.900 7 98.901 197.964 5.626.933 6.272.982 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -6- PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. 31 Maret 2017 Konvensional Syariah Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Fungsional Operasional Kantor Operasional UMK Kantor Kas Unit Pelayanan Kas Mobil Kas Keliling 1 72 130 1 12 141 6 3 27 3 10 - PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk Perusahaan yang didirikan di Indonesia. Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah PT Sinarmas Cakrawala. -7- PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.099.490.445 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 400 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 4.397.961.780 waran Seri III. Setiap pemegang 13 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 saham baru melekat 4 Waran Seri III yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri III diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku -8- PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) pelaksanaan yaitu mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri III berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. Sebanyak 98,70% dan 98,70% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 15.055.436.804 saham dan 15.053.073.256 saham masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Liabilities dan Business Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital Direktur Retail Banking Direktur Operasional dan Teknologi Informasi 31 Desember 2016 Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim Hanafi Himawan Soejanto Soetjijo Hanafi Himawan Soejanto Soetjijo Frenky Tirtowijoyo Frenky Tirtowijoyo Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Komite Audit Ketua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota 31 Desember 2016 Rusmin Ketut Sanjaya Rusli Prakasa Rusmin Ketut Sanjaya Rusli Prakasa Rusmin Tjendrawati Widjaja Christina Suryadinata Rusmin Tjendrawati Widjaja Christina Suryadinata Irene A Gunawan Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Ketut Sanjaya Rusli Prakasa Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Ketut Sanjaya Rusli Prakasa Muhammad Taufik Ridlo *) Ahmadi bin Sukarno Muhammad Taufik Ridlo Ahmadi bin Sukarno *) Diangkat menjadi Dewan Pengawas Syariah pada RUPSLB 24 Juni 2016 yang akan berlaku efektif terhitung setelah mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Saat ini Perseroan sedang melakukan proses penggantian anggota Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Darwanti Juliastuti. -9- PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah Dodo Suyanto. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.423 dan 5.441 untuk periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 April 2017. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110 (Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). - 10 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 (dalam Rupiah penuh) (dalam Rupiah penuh) Poundsterling Inggris Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar New Zealand Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang c. 16.592,25 14.251,62 13.325,50 10.189,35 9.311,86 9.533,54 1.933,91 1.714,92 119,12 16.555,01 14.175,77 13.472,50 9.723,11 9.362,72 9.311,93 1.939,19 1.737,34 115,07 Transaksi Pihak Berelasi Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. 2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). - 11 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. e. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. - 12 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, efek-efek berupa tagihan derivatif, obligasi korporasi, Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, dan deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit, setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, tagihan komisi asuransi, dan tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover. - 13 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia ROI Loans. 4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini meliputi investasi efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini. 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. 2. Liabilitas keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. - 14 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan, liabilitas akseptasi, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi serta penjaminan Pemerintah. Instrumen Keuangan Derivatif Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba/rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. - 15 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. - 16 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. f. Pengukuran Nilai Wajar Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: 1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; 2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. - 17 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut: Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan. g. Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan perubahan terakhir melalui PBI No. 17/11/PBI/2015. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank. - 18 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah h. 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 6,50 5,00 6,50 5,00 4,00 0,88 4,00 0,58 8,00 1,00 8,00 1,00 Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). i. Efek-efek Efek-efek selain Sukuk Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai asset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). Investasi Sukuk Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. - 19 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain. j. Kredit yang diberikan k. Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. (Catatan 2e). Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK No. 102 (2007). Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: 1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; 2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; 3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; 4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; - 20 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5. Buku-buku telah menghapus semua kewajiban kredit, termasuk dari fasilitas pinjaman non tunai sehingga penghapusan tidak dapat dilakukan pada beberapa kewajiban kreditnya (penghapusan sebagian); Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (apabila penerimaan kembali terjadi pada periode berjalan), saldo laba (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan), dan pendapatan operasional selain bunga (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan, namun merupakan peristiwa kemudian penyesuai). Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal sementara telah memperoleh laba kumulatif. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi. k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). l. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. - 21 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo) Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan karena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. n. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak 1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. - 22 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015. Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi. Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor Tahun % 20 10 4 5 10 25 Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan model revaluasi efektif sejak 1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan setelah direvaluasi. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. - 23 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o. Aset Ijarah Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi. p. Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. q. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. - 24 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Sewa Operasi Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. r. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periodeperiode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. - 25 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) t. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e). u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing. v. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. - 26 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) w. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laba rugi secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dan Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan. y. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual. z. Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. - 27 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. aa. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Pada saat pengakuan awal, aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan, dan liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas dan setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak, sesuai dengan Surat Keterangan Pengampunan Pajak yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui sebagai tambahan modal disetor. Uang tebusan yang dibayarkan untuk pengampunan pajak diakui dalam laba rugi. Aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak saling hapus. Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan pajak mengacu pada masing-masing kebijakan akuntansi relevan yang diterapkan Perusahaan untuk aset dan liabilitas serupa. bb. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa dilutif. - 28 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) cc. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan manfaat pasti yang dibentuk dengan pendanaan khusus melalui program dana pensiun dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi. dd. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. ee. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. ff. Peristiwa Setelah Periode Laporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. - 29 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a. Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. - 30 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain - bersih Jumlah 1.357.966 1.371.847 2.359.629 998.053 498.041 1.929.747 991.725 466.735 1.936.130 1.030.673 685.944 482.103 415.083 607.664 363.726 17.684.394 193.371 195.925 72.607 17.068.685 191.813 139.923 88.278 25.827.396 25.302.666 d. Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan. - 31 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Pajak Penghasilan Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 36. b. Revaluasi Aset Tetap Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset per tanggal 31 Oktober 2015. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam Catatan 14. c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2. - 32 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 diungkapkan pada Catatan 13. d. Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambil alih dan aset tetap yang tidak digunakan) diungkapkan pada Catatan 14 dan 16. f. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. 4. Giro pada Bank Indonesia 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) 1.712.273 339.314 1.652.104 386.574 Jumlah 2.051.587 2.038.678 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 121.840 dan Rp 102.548. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.438.101 dan Rp 1.302.681 serta untuk GWM sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 810.581 dan Rp 739.123, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 338.324 dan Rp 326.568. - 33 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah: 31 Maret 2017 GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah 31 Desember 2016 7,63 5,03 8,39 5,03 9,58 1,13 6,51 1,89 8,02 26,45 9,47 32,75 5. Giro pada Bank Lain Pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Standard Chartered Bank, Amerika Serikat Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat Deutsche Bank AG, Jerman National Australia Bank, Australia Banco De Sabadell SA, Spanyol PT Bank ICBC, Indonesia United Overseas Bank, Singapura OCBC, Singapura Bank of China, Indonesia UBS AG, Singapura Bank of China, China DBS Bank , Hong Kong Sumitomo Mitsui Banking Corporation, New York Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang Bank of China, Australia Standard Chartered Bank, Hong Kong Standard Chartered Bank, Inggris Kookmin Bank, Korea Selatan Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah mata uang asing Jumlah 31 Maret 2017 31 Desember 2016 98.348 165.513 178 264.039 286.368 143.490 278 430.136 284.737 525 108.648 67.580 57.236 87.351 37.797 92.649 55.513 32.838 27.439 20.550 17.421 10.780 8.813 8.808 7.901 5.307 2.497 147.103 39.433 36.897 28.923 21.856 39.154 8.357 33.827 5.310 6.349 - 2.292 - 1.891 1.395 1.332 1.310 1.093 2.305 727.686 1.315 6.521 1.347 - 991.725 1.030.673 2.870 2.953 600.537 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kualitas giro pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. - 34 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1%. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 giro pada bank lain dalam mata uang asing mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,42% dan 0,42%. 6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia 31 Maret 2017 Jenis Penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Term Deposit Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jangka Waktu Suku Bunga Rata-rata % Pihak Ketiga 1 hari 5 hari 4,0 4,63 317.830 499.743 3-90 hari 182 – 370 hari 5,31 7,38 490.000 76.901 Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money Jumlah 1.384.474 3-31 hari 0,89 466.392 1-14 hari 28 hari 0,33 1,25 62.689 133.255 662.336 Jumlah 2.046.810 31 Desember 2016 Jenis Penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jangka Waktu Suku Bunga Rata-rata % Pihak Ketiga 3 hari 4,00 2.233.960 4 - 91 hari 273 - 370 hari 6,82 8,08 215.000 43.256 Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money 2.492.216 4 hari 0,69 336.813 1 - 14 hari 7 hari 0,17 1,65 63.324 186.759 Jumlah Jumlah 586.896 3.079.112 - 35 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money, dan deposit on call dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 merupakan penempatan pada: Nama Bank 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Call money PT Bank MNC International Tbk PT Bank Ganesha Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Ekspor Indonesia PT Bank Nationalnobu Tbk PT Rabo Bank Indonesia PT Bank Kaltim Syariah Jumlah Negotiable certificate of deposits PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk PT Bank QNB Kesawan Jumlah Jumlah 140.000 100.000 100.000 100.000 30.000 20.000 490.000 65.000 100.000 50.000 215.000 48.606 18.972 9.323 76.901 18.622 24.634 43.256 566.901 258.256 Penempatan bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada: Nama Bank Call Money HSH Nordbank, Singapura Standard Charterd Bank, Amerika Serikat Jumlah Deposit on Call UBS AG, Singapura Jumlah 31 Maret 2017 US$ 10.000.000 - 31 Desember 2016 US$ 5.000.000 8.862.256 10.000.000 13.862.256 4.704.446 4.700.250 14.704.446 18.562.506 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 penempatan pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi. - 36 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 7. Efek-Efek a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Obligasi korporasi Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi International Tahap II Tahun 2017 Obligasi Berkelanjutan III PT Adira Finance tahap V Tahun 2017 Seri A Obligasi Berkelanjutan II PT Federal International Finance Tahap IV tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan II Surya Artha Nusantara Finance Tahap II Tahun 2017 Seri A Obligasi Berkelanjutan II PT Indomobil Finance Tahap IV tahun 2017 Seri A Obligasi I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Protelindo Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan Indonesia Exim Bank Tahap III Tahun 2016 Seri B Nilai wajar Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3 Obligasi Pemerintah FR059 FR072 FR061 FR056 ORI013 FR073 FR068 Nilai wajar 41.796 - 30.014 - 23.333 - 22.000 - 20.000 - - 99.844 - 50.195 137.143 49.981 200.020 160.013 160.895 40.252 21.190 20.200 10.890 2.531 95.063 Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Mayora Indah Tahap I tahun 2017 Seri A Obligasi Berkelanjutan II CIMB Niaga Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Tahun 2016 Seri C Obligasi Berkelanjutan II Japfa Comfeed Indonesia Tbk Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan II Tower Bersama Tahap I Tahun 2016 Obligasi Bank Victoria IV 2013 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk II 2012 Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012 - 37 - 32.896 41.192 105.042 1.009 180.139 541.054 46.242 46.831 - 20.000 19.914 20.066 19.390 10.105 10.074 10.089 9.710 10.056 10.012 9.754 9.882 - Obligasi Pemerintah ORI013 FR073 FR056 ORI011 PBS006 Nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual - 392.219 40.692 Nilai wajar 31 Desember 2016 10.013 4.985 167.247 140.568 199.307 156.082 32.669 10.134 398.192 565.439 199.852 63.025 30.894 10.166 5.079 309.016 449.584 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 31 Desember 2016 625.000 50.000 45.000 200.000 50.000 10.000 (19.036) 700.964 (2.236) 257.764 79.928 50.540 49.859 29.824 28.849 20.921 20.285 20.169 19.357 17.418 9.919 9.807 9.645 8.970 7.279 3.755 386.525 79.866 50.630 49.843 29.813 28.796 20.964 20.309 20.229 19.341 17.403 9.917 9.804 9.641 8.954 7.272 3.739 20.024 406.545 30.000 30.000 24.985 21.993 20.000 20.000 20.000 20.000 24.994 21.993 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 19.999 10.908 10.911 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 8.000 8.000 5.000 5.000 310.886 20.000 330.897 1.398.375 995.206 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Syariah Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Nilai bersih Obligasi Pemerintah FR0028 FR0038 FR0069 FR0031 FR0043 FR0034 FR0036 IFR006 FR0070 FR0045 PBS003 FR0040 FR0071 FR0059 FR0062 PBS004 SR006 Jumlah Obligasi korporasi Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk I 2014 Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap V Seri B 2015 Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A Obligasi PT Indofood VII 2014 Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I PT Indosat Tahap II 2015 Seri C Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri C Obligasi Berkelanjutan I ROTI II 2015 MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Obligasi PT Global Mediacom Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II BTN Tahap II 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri B MTN VI Bank Resona Perdania Tahun 2016 Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tahap II Seri A Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri B Obligasi PT Modern Land Realty Tahap I 2015 Seri A Jumlah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah Rupiah - 38 - 104.222 47.302 2.460.255 2.033.146 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 31 Desember 2016 93.700 33.885 140.675 155.656 122.887 47.401 Mata uang asing (Catatan 35) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Republik Indonesia - ROI Loan Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan Tersedia untuk dijual Republik Indonesia - ROI Loan Obligasi Korporasi Obligasi PLN 20 Obligasi PLN 21 Jumlah 15.024 28.942 166.853 47.401 Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 377.881 779.109 3.239.364 - 560.362 797.304 2.830.450 - Jumlah - Bersih 3.239.364 2.830.450 Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga. b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah Jumlah - Rupiah 655.964 45.000 700.964 219.978 60.767 280.745 80.000 336.666 416.666 655.964 45.000 299.978 397.433 1.398.375 Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan - - 140.675 140.675 Jumlah 700.964 280.745 557.341 1.539.050 Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah Jumlah - Rupiah 655.964 45.000 151.993 79.928 932.885 147.985 182.337 330.322 135.168 135.168 655.964 45.000 299.978 397.433 1.398.375 Mata uang asing (Catatan 35) Republik Indonesia - ROI Loan - - 140.675 140.675 Jumlah 932.885 330.322 275.843 1.539.050 - 39 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2016 Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah Jumlah - Rupiah 247.764 10.000 257.764 250.897 69.845 320.742 80.000 336.700 416.700 247.764 10.000 330.897 406.545 995.206 Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan - - 155.656 155.656 Jumlah 257.764 320.742 572.356 1.150.862 Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Pemerintah Jumlah - Rupiah 247.764 10.000 110.000 99.891 467.655 220.897 171.539 392.436 135.115 135.115 247.764 10.000 330.897 406.545 995.206 - 142.162 155.656 392.436 277.277 1.150.862 Mata uang asing (Catatan 35) Republik Indonesia - ROI Loan 13.494 Jumlah c. Lebih dari 1-5 tahun 481.149 Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 5,80 – 6,75 6,375 – 12,80 7,25 – 10,80 9,00 – 12,00 6,60 – 6,75 6,38 – 12,80 7,25 – 12,00 8,50 – 12,00 3,40 – 6,63 1,27 – 4,00 3,30 – 6,88 0,04 – 4,50 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Tagihan atas wesel ekspor Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 904.477 dan Rp 994.322. e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), Moody’s dan Fitch, pihak ketiga, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Angkasa Pura (Persero) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui PT Federal International Finance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Indofood Tbk PT Bank Resona Perdania 31 Maret 2017 31 Desember 2016 idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA AAA idAA+ idAA- idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA idAA+ idAA+ idAA- - 40 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Global Mediacom Tbk PT Bank Victoria Tbk PT Japfa Comfeed Tbk PT Indosat Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Pupuk Indonesia PT Tower Bersama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk PT Surya Artha Nusantara Finance Obligasi USD PT Perusahaan Listrik Negara Sukuk Ijarah PT XL Axiata Tbk Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara PT Ciputra Residence Tbk Exim Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indonesia Infrastructure Finance PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance PT Sarana Multi Infrastruktur PT Toyota Astra Financial Service PT Summarecon Agung Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Danareksa PT Modernland Realty Tbk PT Pembangunan Perumahan PT Siantar Top PT Surya Semesta Internusa PT Wahana Ottomitra Multiartha f. 31 Maret 2017 31 Desember 2016 idAAidA+ idAAAidAAA AAA (Fitch National) AAA (Fitch National) AA- (Fitch National) AA- (Fitch National) AA (Fitch National) Baa3 (Moody's) AAA(sy) idAAA(sy) - idAAidA+ idAidA id AAA AAA (Fitch National) AAA (Fitch National) AA- (Fitch National) AA- (Fitch National) AAA(sy) idAAA(sy) A- (Fitch National) idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA idAA+ idA+ idAidAidA idA idA idA idA AA (Fitch National) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 efek-efek diklasifikasikan sebagai Lancar. g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Mata Uang Mata Uang Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah Saldo awal tahun - - - 103 - 103 Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan - - - (103) - (103) Saldo akhir tahun - - - - - - Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. - 41 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 8. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Pada tanggal 31 Maret 2017, efek-efek yang dibeli dengan janji jual kembali adalah sebagai berikut: Jenis 31 Maret 2017 Pendapatan bunga yang belum direalisasi Jangka waktu Tanggal jatuh tempo 28 hari 94 hari 14 hari 28 hari 28 hari 91 hari 91 hari 05 April 2017 03 Juli 2017 05 April 2017 19 April 2017 26 April 2017 05 Mei 2017 02 Juni 2017 Rupiah SPNS08082017 SPN12170804 FR070 FR071 FR052 FR063 FR069 Nilai nominal Nilai bersih 18.276 47.256 51.012 53.135 119.926 43.791 50.601 383.997 74 680 28 139 435 229 484 2.069 18.202 46.576 50.984 52.996 119.491 43.562 50.117 381.928 Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 31 Maret 2017. 9. Kredit yang Diberikan a. Jenis Kredit 31 Maret 2017 Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Pinjaman karyawan Pinjaman konsumsi Piutang syariah - murabahah Pinjaman cicilan Piutang syariah - mudharabah Pinjaman rekening koran Pinjaman tetap Jumlah - pihak berelasi 31 Desember 2016 4.355 1.981 2.372 2.843 1.210 1.070 13.831 3.816 2.694 2.418 2.242 1.279 141 12.590 Pihak ketiga Rupiah Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman konsumsi Pembiayaan mudharabah Pinjaman anjak piutang Piutang syariah - murabahah Pinjaman rekening koran Pinjaman investasi Pinjaman karyawan Piutang syariah - Qardh Jumlah 6.416.945 5.827.632 3.602.033 1.728.811 731.066 399.597 176.960 11.229 54.078 41 18.948.392 6.430.663 5.265.826 3.501.222 1.739.375 657.625 335.489 171.287 6.134 49.468 60 18.157.149 Mata uang asing (Catatan 35) Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Pembiayaan mudharabah Jumlah 526.010 622.287 1.377 1.149.674 545.857 640.918 1.740 1.188.515 Jumlah - pihak ketiga 20.098.066 19.345.664 Jumlah 20.111.897 19.358.254 Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih (345.062) 19.766.835 - 42 - (247.123) 19.111.131 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Sektor Ekonomi Rupiah Perdagangan besar dan eceran Rumah tangga Perantara keuangan Pertanian, perburuan dan kehutanan Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Konstruksi Industri pengolahan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Konstruksi Perdagangan besar dan eceran 31 Maret 2017 31 Desember 2016 5.621.449 3.394.855 2.995.604 1.778.627 5.910.852 3.142.719 2.139.258 1.741.192 1.549.363 1.563.655 1.279.205 1.262.687 657.869 374.994 278.338 329.628 656.503 411.922 311.241 280.656 231.335 242.267 40.021 22.370 23.737 4.487 5.141 375.200 18.962.223 47.766 28.264 23.352 19.636 4.819 382.950 18.169.739 458.374 303.277 271.408 468.011 341.167 258.386 65.789 24.199 26.627 65.547 28.483 26.921 Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.149.674 20.111.897 (345.062) 1.188.515 19.358.254 (247.123) Jumlah - bersih 19.766.835 19.111.131 - 43 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 2.184.765 6.698.020 5.420.248 4.659.190 18.962.223 1.981.911 6.141.975 5.439.311 4.606.542 18.169.739 Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 28.157 328.841 782.083 10.593 1.149.674 20.111.897 (345.062) 22.689 356.778 794.106 14.942 1.188.515 19.358.254 (247.123) Jumlah - bersih 19.766.835 19.111.131 Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 8.833.634 2.249.645 5.353.247 2.525.697 18.962.223 7.963.949 2.163.787 5.508.924 2.533.079 18.169.739 Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 528.042 28.734 592.898 1.149.674 20.111.897 (345.062) 548.460 35.152 604.903 1.188.515 19.358.254 (247.123) Jumlah - bersih 19.766.835 19.111.131 d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 3,00 - 65,92 7,00 - 12,00 - 3,00 - 67,50 7,00 - 12,00 - - 44 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 35 dan Rp 37 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 18). f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 374.790 dan Rp 387.307 (Catatan 18). g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 3.065.029 dan Rp 2.993.259 dimana sebesar Rp 2.935.101 dan Rp 2.856.755 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 33). h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. i. Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 423.643 dan Rp 1.388.197. j. Saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 31 Maret 2017 Lancar Dalam Perhatian Khusus Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 13.831 16.198.678 16.212.509 2.233.293 2.233.293 Mata uang asing (Catatan 35) Pihak ketiga 481.599 534.820 16.694.108 2.768.113 Lancar Dalam Perhatian Khusus Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 12.590 15.867.269 15.879.859 2.019.452 2.019.452 Mata uang asing (Catatan 35) Pihak ketiga 513.070 540.720 16.392.929 2.560.172 Jenis Jumlah Kurang Lancar 239.716 239.716 239.716 Diragukan 60.755 60.755 60.755 Macet Jumlah 215.950 215.950 13.831 18.948.392 18.962.223 133.255 1.149.674 349.205 20.111.897 Macet Jumlah 196.921 196.921 12.590 18.157.149 18.169.739 134.725 1.188.515 331.646 19.358.254 31 Desember 2016 Jenis Jumlah Kurang Lancar 38.335 38.335 38.335 - 45 - Diragukan 35.172 35.172 35.172 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) k. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Rupiah Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Perantara keuangan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Transportasi, pergudangan dan komunikasi Lain-lain Jumlah l. 31 Desember 2016 87.383 30.081 43.376 38.355 55.555 150.420 89.113 21.356 30.182 41.345 55.553 18.491 7.193 5.456 84.130 24 4.860 24 141 19.763 516.421 141 3.907 270.428 Mata uang asing Pertambangan dan penggalian 133.255 134.725 Jumlah 649.676 405.153 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). m. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 649.676 dan Rp 405.153. n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Rupiah Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Individual Kolektif Penghapusan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir 84.722 128.087 Mata Uang Asing 34.285 29 31 Desember 2016 Jumlah Rupiah 119.007 128.116 53.936 104.291 20.508 73 74.444 104.364 14.242 (44) 45.028 160.806 2.019 108.276 3.359 (3) 5.378 108.273 30.786 160.850 2.364 (17.702) - - 2.364 (17.702) (374) 7.508 (144.562) - 345.062 212.809 307.766 (374) 37.296 Mata Uang Asing (465) 34.314 Jumlah 7.508 (144.562) (465) 247.123 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. - 46 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) o. Mutasi kredit yang dihapus buku selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Mata Uang Asing Jumlah Rupiah Mata Uang Asing Jumlah Saldo awal tahun 194.100 Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan 17.702 Penerimaan kembali (2.364) Hapus tagih Selisih kurs penjabaran - 73.703 267.803 57.437 75.412 132.849 (805) 17.702 (2.364) (805) 144.562 (7.508) (391) - (1.709) 144.562 (7.508) (391) (1.709) Saldo akhir 72.898 282.336 194.100 73.703 267.803 Rupiah 209.438 p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka. q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar 4,59% dan 5,17%. r. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,23% dan 2,10%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,40% dan 1,47%. s. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing–masing sebesar 2,73% dan 1,77%. t. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 1,72% dan 1,28%. 10. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 31 Maret 2017 Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah Mata Uang Asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih 18.387 37.247 119.800 175.434 34.450 63.661 24.624 31 Desember 2016 6.412 8.688 165.217 180.317 - 122.735 46.622 65.641 4.030 116.293 298.169 (104.797) 296.610 (104.797) 193.372 191.813 - 47 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Maret 2017 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 145.522 24.606 5.306 175.434 135.579 28.011 16.727 180.317 Mata Uang Asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 97.231 951 24.553 122.735 51.530 64.692 71 116.293 298.169 (104.797) 296.610 (104.797) 193.372 191.813 Jumlah Cadangan kerugaian penurunan nilai Jumlah - bersih c. 31 Desember 2016 Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 11.343 18.773 44.291 119.800 164.091 41.744 119.800 161.544 175.434 180.317 Mata Uang Asing (Catatan 35) Pihak ketiga Lancar 122.735 116.293 Jumlah 298.169 296.610 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Lancar Pihak ketiga Lancar Macet Jumlah Jumlah d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut. Liabilitas Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 31 Maret 2017 31 Desember 2016 18.387 37.247 6.412 54.105 - 55.634 - 48 - 60.517 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 b. 31 Desember 2016 Mata uang asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 34.450 63.661 24.624 - 122.735 - Jumlah 178.369 46.622 69.671 116.293 176.810 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 25.721 24.606 5.307 55.634 15.779 28.011 16.727 60.517 Mata Uang Asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 97.231 951 24.553 122.735 51.530 64.692 71 116.293 Jumlah 178.369 176.810 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 11. Pendapatan Bunga Akrual 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain 187.051 26.991 1.635 128.540 27.307 1.700 Jumlah 215.677 157.547 12. Biaya Dibayar Dimuka 31 Maret 2017 Promosi dan pengembangan usaha Renovasi cabang baru Sewa Pemeliharaan perangkat lunak & keras Asuransi Premi penjaminan LPS Lain-lain 127.344 79.059 64.043 38.863 14.881 11.751 13.232 Jumlah 349.173 - 49 - 31 Desember 2016 143.177 82.145 37.246 49.330 871 9.626 322.395 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 13. Aset Tetap 1 Januari 2017 Biaya perolehan dan nilai revaluasian: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor Perubahan selama tahun berjalan Eliminasi akumulasi penyusutan Penambahan Pengurangan 338.280 218.943 855.902 24.505 82 89.082 1.709 1.437.630 90.873 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 17.555 355.226 23.086 3.094 22.454 609 Jumlah 395.867 26.157 Jumlah Nilai Tercatat (54) (646) 338.280 219.025 944.930 25.568 (700) 1.527.803 (54) (644) 20.649 377.626 23.051 (698) 421.326 - 1.041.763 1 Januari 2016 Biaya perolehan dan nilai revaluasian: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor - 31Maret 2017 1.106.477 Perubahan selama tahun berjalan Eliminasi akumulasi penyusutan Penambahan Pengurangan 31 Desember 2016 336.710 215.129 758.734 28.513 1.570 3.814 97.794 509 1.339.086 103.687 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 4.652 277.055 21.809 12.903 78.633 5.794 (462) (4.517) 17.555 355.226 23.086 Jumlah 303.516 97.330 (4.979) 395.867 Jumlah Nilai Tercatat 1.035.570 (626) (4.517) 338.280 218.943 855.902 24.505 (5.143) 1.437.630 1.041.763 Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 26.157 dan Rp 22.952. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp. 2 dan Rp 41 pada harga jual masingmasing sebesar Rp 328 dan Rp 2.281. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 30 dan 31). - 50 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Selama periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai tercatat masing-masing Rp Nihil dan Rp 123. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30). Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.189.523 dan Rp 1.099.350 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 928.075 dan Rp 935.754 (Catatan 33). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan/atau metode penyusutan aset tetap. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober 2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai independen, dengan nomor laporan 401B/KJPP_ASP/E/PEN/XI/2015 tanggal 26 November 2015 yang ditandatangani oleh Pangaloan Siahaan. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas. Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK No.191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK No.233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015). Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal 4 Februari 2016. Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016. Selama tahun 2016, termasuk dalam penambahan aset tetap sebesar Rp 5.234 merupakan penambahan aset tetap sehubungan dengan keikutsertaan Perusahaan dalam program pengampunan pajak Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 September 2016, Perusahaan telah menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak dari Menteri Keuangan dengan No. KET218/PP/WPJ.07/2016 sebagai bukti pemberian pengampunan pajak. - 51 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 14. Nilai Wajar Aset Non Keuangan 11. 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Pengukuran nilai wajar berulang Tanah dan bangunan (aset tetap) 516.556 516.556 Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 2 hirarki nilai wajar sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2. Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang dapat diobservasi (Level 2) adalah sebagai berikut: Keterangan Teknik penilaian Aset tetap (tanah dan bangunan) Metode perbandingan data pasar dengan penyesuaian faktor yang dianggap relevan Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada Catatan 13. Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 13 mencerminkan keuntungan belum direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain. 15. Aset Ijarah Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah. Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengalihan pada akhir masa akad 248.797 9.455 (1.963) 256.289 19.304 6.348 (1.963) 23.689 229.493 3.107 - 232.600 624 164 - 788 1 Januari 2017 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Nilai Tercatat 228.869 31 Maret 2017 231.812 - 52 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan selama tahun berjalan 1 Januari 2016 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Penambahan 185.317 164.155 (100.675) (100.675) 85.205 34.774 100.112 129.381 Cadangan kerugian penurunan nilai 43.088 809 Nilai Tercatat 57.024 Jumlah Pengalihan pada akhir masa akad 31 Desember 2016 (43.273) 248.797 19.304 229.493 624 228.869 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut : Saldo awal Pencadangan selama tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir 31 Maret 2017 31 Desember 2016 624 164 43.088 809 (43.273) 788 624 - 16. Aset Lain-lain – Bersih 31 Maret 2017 Agunan yang diambil-alih Barang cetakan dan materai Uang muka pembelian aset Setoran jaminan Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Uang muka renovasi gedung kantor Tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit Tagihan komisi asuransi Tagihan derivatif Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain Jumlah - bersih 31 Desember 2016 454.459 65.430 33.311 30.418 21.195 20.041 453.811 63.126 29.257 30.285 29.606 21.498 10.866 10.000 2.761 14.700 13.687 715 57.153 706.349 (833) 705.516 711 29.891 686.572 (829) 685.743 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 454.341 dan Rp 453.693 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 118 dan Rp 118. - 53 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Lancar Kurang lancar Macet 453.789 620 50 452.952 810 49 Jumlah 454.459 453.811 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain – lain adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Saldo awal Penambahan (Pemulihan) Selisih kurs penjabaran Saldo akhir 31 Desember 2016 829 806 67 (44) 4 833 829 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. 17. Liabilitas Segera 31 Maret 2017 Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Beban akrual Kiriman uang Liabilitas jasa produksi Liabilitas administrasi kredit Liabilitas setoran BPJS Liabilitas pada perusahaan asuransi Lain-lain Jumlah 95.842 74.621 60.570 24.606 11.860 2.544 1.375 48.258 319.676 31 Desember 2016 71.864 26.199 14.717 35.239 2.473 1.369 3.356 155.217 18. Simpanan Simpanan terdiri dari: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Giro Tabungan Deposito berjangka 6.125.569 7.193.092 12.396.932 7.498.360 7.482.461 10.096.920 Jumlah 25.715.593 25.077.741 - 54 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a. Giro terdiri atas: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 1.324.338 881.592 2.205.930 2.033.970 879.388 2.913.358 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 2.499.206 1.329.091 3.828.297 2.644.725 1.825.067 4.469.792 6.034.227 7.383.150 14.289 54 14.343 13.751 10 13.761 423 541 Jumlah 14.766 14.302 Pihak ketiga Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah 56.701 16.847 73.548 82.989 15.568 98.557 3.028 6 2.345 3.028 2.351 76.576 100.908 Jumlah 91.342 115.210 Jumlah 6.125.569 7.498.360 Jumlah Syariah Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Giro Wadiah Mata uang asing (Catatan 35) Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Jumlah Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing - 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 0,00 - 6,50 0,00 - 1,50 0,00 - 6,50 0,00 - 1,50 Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 8.233 dan Rp 58.870 (Catatan 9 dan 34). - 55 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Tabungan terdiri atas Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah Jumlah Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah Jumlah Jumlah Suku bunga tabungan per tahun Rupiah 31 Maret 2017 31 Desember 2016 3.515 2.758 19.979 100 26.352 9.404 2.357 18.713 246 30.720 3.239.115 1.099.235 1.590.696 457.099 6.386.145 3.620.362 1.169.733 1.587.300 440.335 6.817.730 6.412.497 6.848.450 42 1.013 1.055 52 466 518 86.563 692.977 779.540 70.121 563.372 633.493 780.595 634.011 7.193.092 7.482.461 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 0,00 - 6,25 0,00 - 6,25 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit, bank garansi dan letter of credit masing-masing sebesar Rp 264 dan 791 pada tanggal (Catatan 9 dan 34). c. Deposito berjangka terdiri atas: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 1.409.655 464.788 1.874.443 1.181.574 188.617 1.370.191 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 8.480.504 648.958 9.129.462 6.697.724 388.499 7.086.223 11.003.905 8.456.414 Jumlah - 56 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah 15.509 240.225 1.377.518 1.377.518 1.393.027 1.400.281 1.400.281 1.640.506 12.396.932 10.096.920 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Subtotal Jumlah Jumlah 31 Desember 2016 Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: 31 Maret 2017 Pihak berelasi (Catatan 33) 31 Desember 2016 Pihak ketiga Jumlah Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 952.788 345.679 61.948 42.139 22.610 1.425.164 836.518 4.194.506 3.019.118 1.308.754 499.126 9.858.022 1.789.306 4.540.185 3.081.066 1.350.893 521.736 11.283.186 792.970 521.219 72.279 12.721 22.610 1.421.799 Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 411.491 36.558 14.738 67 1.934 464.788 564.196 27.436 24.411 32.915 648.958 411.491 600.754 42.174 24.478 34.849 1.113.746 134.658 26.276 25.677 67 1.939 188.617 1.889.952 10.506.980 12.396.932 1.610.416 Jumlah Pihak ketiga Jumlah 333.022 3.920.364 2.409.746 957.961 476.912 8.098.005 1.125.992 4.441.583 2.482.025 970.682 499.522 9.519.804 291.305 37.184 24.041 35.969 388.499 134.658 317.581 62.861 24.108 37.908 577.116 8.486.504 10.096.920 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Maret 2017 Pihak berelasi (Catatan 33) 31 Desember 2016 Pihak ketiga Jumlah Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 1.317.966 57.449 47.249 2.500 1.425.164 6.269.262 2.365.562 886.988 336.210 9.858.022 7.587.228 2.423.011 934.237 338.710 11.283.186 1.319.626 76.463 15.600 10.110 1.421.799 5.177.196 2.041.624 664.570 214.615 8.098.005 6.496.822 2.118.087 680.170 224.725 9.519.804 Mata uang asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 448.049 14.738 67 1.934 464.788 587.631 35.345 12.983 12.999 648.958 1.035.680 50.083 13.050 14.933 1.113.746 169.017 19.600 188.617 317.634 28.906 31.273 10.686 388.499 486.651 48.506 31.273 10.686 577.116 1.889.952 10.506.980 12.396.932 1.610.416 8.486.504 10.096.920 Jumlah - 57 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 3,50 - 9,37 0,01 - 2,00 3,50 - 9,50 0,50 - 3,50 Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masingmasing adalah sebesar Rp 345.870 dan Rp 230.489 (Catatan 9 dan 34). 19. Simpanan dari Bank Lain 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Giro Deposito berjangka Call money Sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah 134.214 138.200 108.006 62.110 297.900 525.474 Jumlah 380.420 - 30.000 915.484 a. Giro terdiri dari: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 4.825 3.197 85.171 13.885 448 Jumlah 89.996 17.530 Syariah Pihak ketiga Rupiah 44.218 44.580 134.214 62.110 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 0,00 - 4,00 0,00 - 0,03 0,00 0,00 0,00 - 2,50 0,00 0,00 0,00 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Mata uang asing (Catatan 35) Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura - b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 1.600 dan Rp 72.100. - 58 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka 31 Maret 2017 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 100.000 27.600 300 10.300 Jumlah 138.200 31 Desember 2016 287.100 500 10.300 297.900 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 31 Maret 2017 31 Desember 2016 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 6 - 12 bulan 127.900 10.300 297.400 500 - Jumlah 138.200 297.900 Suku bunga per tahun: 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 Bulan c. 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 4,75 5,7 - 5,75 6,00 7,30 - 7,75 6,00 - 8,00 7,30 - 7,75 Call Money terdiri dari : Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Mata uang asing (Catatan 35) Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan) Rupiah Jumlah Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 31 Maret 2017 31 Desember 2016 108.006 110.474 - 415.000 108.006 525.474 31 Maret 2017 % 31 Desember 2016 % 0,85 5,00 - 7,80 0,40 - 59 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Pada tanggal 31 Desember 2016, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan bagi hasil per tahun sebesar 6,65%. 20. Surat Berharga yang Diterbitkan Pada Tanggal 31 Maret 2017, surat berharga yang diterbitkan berupa Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA) dengan rincian sebagai berikut : 31 Maret 2017 Counterparty Jangka Waktu Jatuh Tempo Nominal BPD Kalimantan Timur (UUS) BPD Kalimantan Selatan (UUS) 3 hari 3 hari 3 April 2017 3 April 2017 60.000 25.000 Jumlah 85.000 Pada tanggal 31 Maret 2017, seluruh surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang Rupiah dan kepada pihak ketiga. Surat berharga yang diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2017 sudah diselesaikan pada saat tanggal jatuh temponya. 21. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 31 Maret 2017 Pajak kini Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah - 31 Desember 2016 91.226 17.784 1.380 610 91.226 111.000 18.279 5.937 811 3.568 119.821 1.283 1.709 112.283 121.530 Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut. - 60 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 22. Beban Bunga Akrual Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah 31 Maret 2017 31 Desember 2016 1.454 641 36 2.131 2.143 580 38 2.761 16 10 26 2.157 16 9 25 2.786 30.988 4.402 836 36.226 28.209 4.542 878 33.629 269 62 331 36.557 220 79 299 33.928 38.714 36.714 23. Liabilitas Lain-lain 31 Maret 2017 Setoran jaminan Pendapatan yang ditangguhkan Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 41g) Pendapatan diterima dimuka Liabilitas derivatif Lain-lain 124.099 31.523 Jumlah 232.839 31 Desember 2016 67.307 - 13.729 10.033 915 52.540 8.052 37 8.700 84.096 24. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut: 31 Maret 2017 Pemegang Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah Jumlah Lembar Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Disetor Rp 8.550.092.040 391.069.939 4.331.250 458.300 473.846 6.306.919.709 56,05 2,56 0,03 0,00 0,00 41,36 855.009 39.107 433 46 47 630.692 15.253.345.084 100,00 1.525.334 - 61 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2016 Pemegang Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Tjendrawati Widjaja, Komisaris Utama Halim, Direktur Masyarakat Jumlah Jumlah Lembar Saham Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Disetor Rp 8.550.092.040 391.069.939 4.331.250 458.300 473.846 6.305.278.961 56,06 2,56 0,03 0,00 0,00 41,35 855.009 39.107 433 46 47 630.528 15.251.704.336 100,00 1.525.170 PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Sinarmas Tbk yang didokumentasikan dalam Akta No. 50 tanggal 29 Februari 2016 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000 (20.000.000.000 saham) menjadi Rp 6.000.000 (60.000.000.000 saham). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-0003943.AH.01.02 Tahun 2016 tanggal 11 Agustus 2016. Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 29 Februari 2016, Perusahaan menyetujui untuk melakukan PUT II Perusahaan dengan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak 4.357.096.148. Perusahaan telah mendapat Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK Pengawas) dengan surat No. S-161/PB.33/2016 tertanggal 16 September 2016 untuk mencatatkan hasil penerimaan dana dari Penawaran Umum Terbatas II sebagai modal disetor. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya emisi saham Rp 227 (Catatan 1b). Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas II adalah sebesar Rp 435.710 dengan biaya emisi saham Rp 5.285. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-202/D.04/2016 untuk Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada PUT II tersebut, Perusahaan menerbitkan 1.089.274.037 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak 4.357.096.148. - 62 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan lembar saham untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014 13.116.881.498 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) 19.075.400 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) 7.676.037 Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014 896.535.414 14.040.168.349 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) 89.744.803 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) 22.086.577 Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015 14.151.999.729 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) 10.400.570 Penambahan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II 2016 1.089.274.037 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri III (Catatan 24) 30.000 Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2016 15.251.704.336 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah Saham pada tanggal 31 Maret 2017 1.640.748 15.253.345.084 - 63 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Maret 2017: Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I tahun 2011 (Catatan 25) Konversi Waran Seri I tahun 2012 (Catatan 25) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012 Jumlah Rp 80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 Konversi Waran Seri I tahun 2013 (Catatan 25) Konversi Waran Seri II tahun 2013 (Catatan 25) 342.032 371 423.821 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013 766.224 Konversi Waran Seri I tahun 2014 (Catatan 25) Konversi Waran Seri II tahun 2014 (Catatan 25) Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Biaya emisi saham tahun 2014 152.411 (227) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014 920.494 Konversi Waran Seri I (Catatan 25) Konversi Waran Seri II (Catatan 25) 4.397 3.313 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 928.204 Konversi Waran Seri II (Catatan 25) Penawaran Umum Terbatas II tahun 2016 (Catatan 1b) Selisih antara aset dan liabiltas pengampunan pajak Biaya emisi saham tahun 2016 1.576 326.782 5.234 (5.285) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016 935 1.151 1.256.511 Konversi Waran Seri II (Catatan 25) 247 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2017 1.256.758 Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun. - 64 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Perhitungan rasio KPMM pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap 4.226.017 215.575 4.047.521 205.516 II. Jumlah modal 4.441.592 4.253.037 III.Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional 22.336.409 631.538 3.597.401 21.378.451 486.269 3.597.401 Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 26.565.348 25.462.121 IV.Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar 19,88% 19,89% 19,34% 19,45% 17,13% 17,03% 16,72% 16,70% 9% 9% V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan berdasarkan profil risiko Catatan: Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan 25. Waran Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 24), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. - 65 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebanyak 10.640.748 dan 10.400.570 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 10.640.748 dan 10.400.570 saham dengan jumlah penerimaan masing-masing sebesar Rp 410 dan Rp 2.600. Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 129.334.739 dan 130.975.487 pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan menerbitkan Waran Seri III secara cuma-cuma sejumlah 4.397.961.780 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II. Setiap pemegang satu (1) saham baru Perusahaan berhak memperoleh empat (4) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 625 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 28 November 2016 sampai dengan 12 Mei 2021. Jumlah Waran Seri III yang terealisasi diterbitkan setelah Penawaran Umum Terbatas II sejumlah 4.357.096.148 lembar. Selama periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, sebanyak nihil dan 30.000 Waran Seri III telah dikonversi menjadi nihil dan 30.000 saham dengan jumlah penerimaan sebesar nihil dan Rp 19. Jumlah Waran Seri III yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 4.357.066.148 pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. 26. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 31 Maret 2017 Pendapatan bunga Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain dan Bank Indonesia Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain dan Bank Indonesia Jumlah Jumlah 31 Maret 2016 592.968 38.694 491.696 43.686 21.903 16.705 1.278 1.516 5.325 660.168 173 553.776 29.593 5.431 50.163 3.342 1.767 1.442 441 37.232 434 55.381 697.400 609.157 - 66 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 Pendapatan bagi hasil Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek yg dibeli dengan janji jual kembali Jumlah Jumlah 31 Maret 2016 80.492 2.683 73.778 1.117 564 701 224 83.963 75.596 781.363 684.753 27. Beban Bunga dan Bagi Hasil 31 Maret 2017 31 Maret 2016 Beban bunga Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 41g) Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah Biaya bagi hasil Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Jumlah Jumlah 147.867 72.457 19.729 145.432 80.882 15.610 11.753 410 11.302 3.321 252.216 189 256.736 1.391 1.182 128 2.701 5.883 1.471 72 7.426 254.917 264.162 29.653 12.166 1.419 551 43.789 35.352 6.295 1.354 1 43.002 298.706 307.164 - 67 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 28. Beban Umum dan Administrasi 31 Maret 2017 31 Maret 2016 59.283 39.979 23.657 22.567 14.806 13.269 6.776 6.079 4.662 3.909 3.000 2.796 980 1.238 118.278 29.659 26.763 22.327 13.738 10.104 3.847 6.091 4.791 3.025 2.250 2.233 725 854 203.001 244.685 Umum dan administrasi Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Sewa gedung Cetakan dan alat tulis Transportasi Promosi Riset dan pengembangan Listrik dan air Pendidikan dan pengembangan Imbalan kerja jangka panjang Perjalanan dinas Asuransi Jasa profesional Jumlah 29. Beban Tenaga Kerja 31 Maret 2017 31 Maret 2016 Gaji Tunjangan Hari Raya Tunjangan lainnya Jumlah 87.301 8.188 50.267 74.997 9.430 37.594 145.756 122.021 30. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 31 Maret 2017 31 Maret 2016 711 644 Pendapatan Safe Deposit Box Keuntungan penjualan aset tetap - bersih (Catatan 13) Lain-lain 326 Jumlah - 88 4 1.125 648 31. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain Kerugian lelang AYDA - bersih Beban tanggung jawab sosial Hapus buku aset tetap Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 13) Lain-lain Jumlah 31 Maret 2017 31 Maret 2016 1.333 187 489 31 41 479 20 320 1.999 901 - 68 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 32. Laba per Saham Dasar 31 Maret 2017 Laba bersih 31 Maret 2016 84.157 101.720 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 15.251.923.881 14.152.959.663 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 19.739.745.971 14.293.375.786 5,52 4,26 7,19 7,12 Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni masing-masing Waran Seri II dan Waran Seri III. Sedangkan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni dan Waran Seri II. 33. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup Sinar Mas: a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama. b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan. c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan. - 69 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas % 31 Desember 2016 Persentase terhadap jumlah Jumlah aset/liabilitas % Aset Kredit Soejanto Soetjijo Heru Agus Wuryanto Ricky Faerus PT Wirakarya Sakti Salis Teguh Hartono Hermawan Hosein Lain - lain (dibawah Rp 1.000) Pendapatan bunga akrual Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual 3.298 2.372 2.843 1.210 1.013 1.031 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 2.894 2.418 2.242 1.279 972 141 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 2.064 0,01 2.644 0,01 13.831 0,04 12.590 0,04 32 11.343 46.903 21.699 0,00 0,04 0,15 0,07 26 18.773 17.516 21.699 0,00 0,06 0,06 0,07 2.548 4.138.054 112.831 2.157 0,01 15,21 0,41 0,01 2.602 4.569.314 113.671 2.786 0,01 17,10 0,43 0,01 b. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebesar Rp 2.935.101 dan Rp 2.856.755 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 9). c. Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 81 dan Rp 1.613 atau masing-masing 0,01% dan 0,24% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 26). d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 24.197 dan Rp 30.154 atau masing-masing 8,10% dan 9,82% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 27). e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016 masing-masing sebesar Rp 18.988 dan Rp 27.440 atau masing-masing 9,35% dan 11,21% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 28). - 70 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 % Direksi Rp Personil manajemen kunci lainnya % Rp Dewan Komisaris % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 3.071 - 100 - Jumlah 100 3.071 100 604 - 93,71 6,29 15.944 1.070 100 17.014 604 31 Maret 2016 % f. Direksi Rp Personil manajemen kunci lainnya % Rp Dewan Komisaris % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 3.020 - 100 - Jumlah 100 3.020 100 562 - 98,30 1,70 12.908 223 100 13.131 562 Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 125.910 dan Rp 105.782 (Catatan 34). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 25.500 dan Rp 14.088. g. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 928.075 dan Rp 935.754 (Catatan 13). 34. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 31 Maret 2017 Pembelian tunai mata uang asing (spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Yen Jepang Yuan China New Zealand Dollar 197.612 6.661 3.057 6.658 46.591 4.656 Jumlah 265.235 31 Desember 2016 - 71 - 99.117 99.117 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Penjualan tunai mata uang asing (spot dan forward) Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Yen Jepang 501.903 3.057 20.002 263.470 - Jumlah 524.962 263.470 Transaksi spot, swap serta forward dan di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 2 hari,11 hari sampai 74 hari dan 1 hari sampai 59 hari. b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Jumlah Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih 392.316 290.279 682.595 387.199 132.257 519.456 68.797 76.522 970.540 1.005.420 (901.743) (928.898) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 125.910 dan Rp 105.782 (Catatan 33). Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 1 – 31 bulan dan 1 – 19 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 2 – 57 bulan dan 15 hari – 57 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 8.233 dan Rp 2.157 (Catatan 18). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 257.058 dan Rp 235.939 (Catatan 18). - 72 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 35. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain USD SGD CNY EUR AUD JPY HKD GBP 99.573 20.335 6.509 5.057 3.177 1.055 850 418 91.890 12.551 6.178 3.581 2.523 1.202 748 146 USD USD EUR CNY AUD SGD HKD JPY GBP NZD 339.314 590.127 53.388 30.248 28.834 18.646 2.496 1.891 1.310 746 386.574 380.651 68.356 58.322 43.418 47.511 USD USD CNY USD USD CNY USD USD EUR 662.336 754.232 24.877 1.149.674 122.664 71 16.889 4.823 714 586.896 772.359 24.945 1.188.515 112.263 4.030 9.447 5.045 711 3.940.254 3.810.141 2.025 285 1.425 3.093.710 103.130 62.416 35.038 30.522 2.657 407 109.692 3.139 122.664 71 280 57 18 2 99.205 11 7 553 404 3.026.195 88.534 60.958 44.847 62.346 1.433 150 110.550 3.122 232 215 112.263 4.030 226 62 34 2 50.781 11 452 3.666.761 3.567.400 273.493 242.741 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Aset - Bersih USD SGD EUR USD CNY SGD AUD EUR JPY NZD USD EUR GBP HKD USD CNY USD CNY AUD SGD USD SGD CNY - 73 - 1.315 964 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia: 31 Maret 2017 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Mata Uang Aset Liabilitas Bersih Absolut Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China Dolar New Zealand 3.895.280 1.728 9.604 3.346 58.445 45.642 35.067 108.295 5.402 3.927.734 22.683 35.095 62.717 38.117 103.276 407 32.454 1.728 13.079 3.346 23.350 17.075 3.050 5.019 4.995 Jumlah 4.162.809 4.190.029 104.096 31 Desember 2016 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Mata Uang Aset Liabilitas Bersih Absolut Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China Dolar New Zealand 3.568.592 146 2.531 750 71.937 60.062 45.941 93.476 964 3.560.320 232 1.433 215 65.486 61.380 44.888 93.087 151 8.272 86 1.098 535 6.451 1.318 1.053 389 813 Jumlah 3.844.399 3.827.192 20.015 Posisi devisa neto pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 2,38% dan 2,25%. - 74 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 36. Pengukuran Nilai Wajar Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar asset (tidak termasuk akun syariah): 31 Maret 2017 Pengukuran nilai wajar menggunakan: Input signifikan Input signifikan yang tidak Harga kuotasian yang dapat dapat dalam pasar aktif diobservasi diobservasi Nilai Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3) Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Aset tetap yang dicatat pada nilai revaluasi Tanah dan bangunan 485.919 2.761 485.919 2.761 - - 732.292 732.292 - - - 516.556 - - 685.944 482.103 - - 363.726 17.684.394 193.372 - 655.964 - 536.657 Aset yang nilai wajarnya disajikan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 685.944 Efek-efek 482.103 Efek yang dibeli dengan janji jual kembali 363.726 Kredit yang diberikan - bersih 17.684.394 Tagihan akseptasi - bersih 193.372 Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 1.357.966 Efek-efek 1.371.847 1.357.966 792.127 31 Desember 2016 Pengukuran nilai wajar menggunakan: Input signifikan Input signifikan yang tidak Harga kuotasian yang dapat dapat dalam pasar aktif diobservasi diobservasi Nilai Tercatat (Level 1) (Level 2) (Level 3) Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Aset tetap yang dicatat pada nilai revaluasi Tanah dan bangunan 574.939 574.939 - - 491.906 491.906 - - - 516.556 - - 415.083 607.664 17.068.685 191.813 - 247.764 - - - 539.668 Aset yang nilai wajarnya disajikan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 415.083 Efek-efek 607.664 Kredit yang diberikan - bersih 17.068.685 Tagihan akseptasi - bersih 191.813 Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek 998.053 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 2.359.629 799.744 2.359.629 - 75 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Tingkat 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 2 adalah liabilitas derivatif. Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3. Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh tempo yang pasti. 37. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 80 tanggal 24 Juni 2016 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 6.000 dan Rp 6.000. 38. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut. - 76 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 39. Informasi Segmen a. Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut: 31 Maret 2017 Unit Usaha Syariah Bank Umum Pemasaran dan Kredit Treasuri Ekspor-impor Pemasaran dan Kredit Treasuri Jumlah Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan 622.561 23.538 71.067 16.569 3.772 3.320 80.492 149 3.471 148 781.363 43.724 646.099 87.636 7.092 80.641 3.619 825.087 254.379 100.566 31 43.238 14.497 551 - - 298.706 115.094 31 57.735 551 413.800 Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban 354.945 538 538 Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan 411.287 Laba sebelum pajak Beban pajak 105.196 (21.039) 67.758 373.849 Laba bersih 84.157 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Treasuri 31 Maret 2016 Unit Usaha Syariah Ekspor-impor Pemasaran dan Kredit Treasuri Jumlah Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan 541.859 34.554 64.250 13.185 3.048 1.494 73.778 294 1.818 559 684.753 50.086 576.413 77.435 4.542 74.072 2.377 734.839 260.579 30.985 3.583 - 3.648 43.000 1.838 2 - 307.164 36.471 291.564 3.583 3.648 44.838 2 343.635 Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan 391.204 Laba sebelum pajak Beban pajak 127.150 (25.430) Laba bersih 101.720 122.055 386.109 - 77 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Maret 2017 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Unit Usaha Syariah Treasuri 18.330.813 Ekspor-impor 8.025.749 677.788 Pemasaran dan Kredit 2.412.180 Treasuri 233.125 31.785.764 23.978.398 119.404 178.369 2.269.005 130.817 27.213.260 31 Desember 2016 Unit Usaha Syariah Bank Umum Pemasaran dan Kredit Treasuri 17.676.355 7.931.013 Ekspor-impor Pemasaran dan Kredit 800.700 2.302.748 Treasuri 466.712 Jumlah 29.177.528 2.015.098 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 26.675.993 537.267 Jumlah Liabilitas Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 29.679.655 2.106.109 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah 31.192.626 23.588.075 62.198 176.811 2.349.071 146.680 26.322.835 394.469 Jumlah Liabilitas 26.717.304 b. Segmen Geografis Pendapatan bunga berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Maret 2016 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan 531.478 114.998 70.236 19.263 19.800 1.624 23.964 459.956 99.501 65.610 21.099 23.666 3.409 11.512 Jumlah 781.363 684.753 - 78 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Penambahan Aset Tetap 31 Maret 2017 31 Desember 2016 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Bali dan Lombok Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Kalimantan Pulau Papua 23.306.590 21.923.258 87.951 85.659 2.846.903 1.806.262 454.166 527.200 708.922 29.612,00 3.189.032 1.895.735 703.025 685.856 682.575 98.047 1.071 924 406 409 112 8.220 4.096 1.222 1.106 2.836 548 Jumlah 29.679.655 29.177.528 90.873 103.687 - 40. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Perusahaan menerapkan konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola risiko, unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern. Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Adapun tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup: a. pemantauan pelaksanaan strategi Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Direksi; b. pemantauan posisi Risiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko dan per jenis aktivitas fungsional serta melakukan stress testing; - 79 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. kaji ulang secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko; d. pengkajian usulan aktivitas dan atau produk baru; e. evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur Risiko; f. memberikan rekomendasi kepada satuan kerja operasional (risk taking unit) dan atau kepada komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan yang dimiliki; g. menyusun dan menyampaikan laporan profil/komposisi Risiko kepada Direktur Manajemen Rsiko dan Komite Manajemen Risiko secara berkala. Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan menerapkan organisation wide policy yang membatasi nilai kredit untuk setiap segmen usaha yaitu : korporasi, Retail dan Mikro dan melakukan pemisahan direktorat Corporate Banking dengan direktorat Micro&Retail Banking sehingga fungsi pengawasan oleh Direksi dapat dilaksanakan dengan lebih focus. Perusahaan juga telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) selalu mengembangkan metodologi pengukuran dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. Risiko kredit juga dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, pricing, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka, Perusahaan terus mengembangkan produk kredit pada segmen UMKM. Untuk mendukung rencana pertumbuhan kredit retail, Perusahaan telah menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung seperti sistem Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite untuk memutuskan kredit, credit scoring tools, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui training dan sosialisasi secara rutin dan terus mengembangkan kebijakan dan prosedur kerja sesuai dengan appetite perusahaan. - 80 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016: 31 Maret 2017 Jumlah Bruto 31 Desember 2016 Jumlah Neto Jumlah Bruto Jumlah Neto Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Reksadana Aset lain-lain Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain Negotiable Certificate of Deposit Efek-efek Obligasi korporasi Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Call money Deposit on call Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit prinsip syariah) Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah 137.143 160.013 137.143 160.013 200.020 160.895 2.761 2.761 76.901 76.901 43.256 43.256 310.886 310.886 330.897 330.897 211.213 211.213 140.568 140.568 991.725 991.725 1.030.673 1.030.673 623.255 62.689 623.255 62.689 401.759 63.324 401.759 63.324 482.103 482.103 607.664 607.664 20.111.897 298.169 215.677 73.322 19.766.835 193.372 215.677 72.607 19.358.254 296.610 157.547 88.989 19.111.131 191.813 157.547 88.278 23.757.754 23.307.180 22.880.456 22.527.825 392.316 970.540 290.279 392.316 970.540 290.279 387.199 1.005.420 132.257 387.199 1.005.420 132.257 1.653.135 1.653.135 1.524.876 1.524.876 - 200.020 160.895 - Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit Jumlah Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran. Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai. - 81 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016: 31 Maret 2017 Telah jatuh tempo Belum jatuh tempo tetapi tidak dan tidak mengalami mengalami Mengalami penurunan nilai penurunan nilai penurunan Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan derivatif Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah 991.725 - - 991.725 76.901 - - 76.901 685.944 2.761 - - 685.944 2.761 297.156 310.886 211.213 - - 297.156 310.886 211.213 482.103 19.462.221 178.369 215.677 72.607 - 649.676 119.800 715 22.987.563 - 770.191 31 Desember 2016 Telah jatuh tempo Belum jatuh tempo tetapi tidak dan tidak mengalami mengalami Mengalami penurunan nilai penurunan nilai penurunan Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah Jumlah 482.103 20.111.897 298.169 215.677 73.322 23.757.754 Jumlah 1.030.673 - - 1.030.673 43.256 - - 43.256 465.083 - - 465.083 360.915 330.897 140.568 - - 360.915 330.897 140.568 607.664 18.953.101 176.810 157.547 88.278 - 405.153 119.800 711 22.354.792 - 525.664 - 82 - 607.664 19.358.254 296.610 157.547 88.989 22.880.456 PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi per kategori surat berharga. a. Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50% terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 berpotensi menurunkan NII sebesar Rp 824 dan Rp 5.900 akibat dari tingginya/rendahnya beban bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL dengan suku bunga mengambang. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah): 31 Maret 2017 Rupiah Mata Uang Asing % % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain 4,75 14,85 0,42 10,23 4,76 6,11 0,35 0,34 - 83 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31 Desember 2016 Rupiah Mata Uang Asing % % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain 4,55 15,08 0,30 11,10 5,21 5,35 0,34 0,32 Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: > 1 bulan s.d. 3 bulan 31 Maret 2017 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah 1.160.028 5.711.163 768.094 4.616.181 991.725 12.750.878 12.446.723 89.996 - - - - 12.446.723 89.996 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan 31 Desember 2016 > 3 bulan > 1 tahun s.d. s.d. 1 tahun 2 tahun > 2 tahun Jumlah Giro pada bank lain Kredit yang diberikan 1.030.673 1.342.983 1.503.247 3.601.499 698.306 4.996.423 1.030.673 12.142.458 Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 14.231.601 17.530 - - - - 14.231.601 17.530 Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 991.725 495.412 Aset Bunga Mengambang b. Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. - 84 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 0,35% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) masing-masing sebesar Rp 95 dan Rp 60, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN. c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. - 85 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016: 31 Maret 2017 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 6 bulan > 6 bulan s.d. 12 bulan 319.676 21.941.569 370.120 2.473.094 - 947.287 - 10.300 85.000 122.952 38.714 125.014 25.557 - 29.860 - - 23.003.045 2.498.651 977.147 363.943 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan 155.217 21.964.294 914.984 67.309 36.714 67.307 2.166.593 500 92.703 - 711.443 - - 16.798 - - 23.205.825 2.259.796 728.241 235.411 Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat 319.676 25.715.593 380.420 - 319.676 25.715.593 380.420 85.000 178.369 38.714 125.014 - 85.000 178.369 38.714 125.014 26.842.786 - 26.842.786 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas 353.643 31 Desember 2016 > 3 bulan s.d. 6 bulan > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat 155.217 25.077.741 915.484 176.810 36.714 67.307 - 155.217 25.077.741 915.484 176.810 36.714 67.307 26.429.273 - 26.429.273 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas 235.411 Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar bank. - 86 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut: Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis. Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan. e. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. - 87 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya. f. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh management Perusahaan. Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis serta realisasi yang telah dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum dalam Rencana Bisnis Perusahaan. g. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu : Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal. Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan. Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL). - 88 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) h. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah. Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan Perusahaan di media massa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan. Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada para petugas, adanya unit kerja Service Quality (SQ) yang bertugas untuk memastikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas bank kepada nasabah serta terdapatnya Quality Assurance pada unit kerja Contact Center untuk memastikan kualitas pelayanan dari Agent Call Center maupun Agent Telemarketing. i. Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko. 41. Informasi Lainnya a. Rasio aset produktif yang diturunkan nilainya terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Maret 2107 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 2,84% dan 1,98%. b. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,23% dan 2,10%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,40% dan 1,47%. c. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar 78,50% dan 77,47%. d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 1,31% dan 1,72%. - 89 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. Return of Equity (ROE) periode 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 7,99% dan 10,04%. f. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik. g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku. 42. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). - 90 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 7.448 7.717 121.840 102.548 2.900 89.751 18.202 2.082.441 19.752 31.433 51.101 231.812 69.382 304.400 59.865 2.042.446 17.625 29.731 53.018 228.868 68.620 Jumlah 2.726.062 2.914.838 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Surat berharga yang diterbitkan Utang pajak Liabilitas lain-lain Dana usaha Saldo laba 1.617 2.264.964 45.817 85.000 3.063 5.870 313.723 6.008 278 2.389.728 146.680 2.625 5.035 301.335 69.157 Jumlah 2.726.062 2.914.838 Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia Efek-efek - bersih Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain Informasi keuangan unit syariah pada periode yang berakhir 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016, adalah sebagai berikut: Laba Rugi Komprehensif Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil Penghasilan setelah bagi hasil Pendapatan lainnya Beban lainnya Laba bersih 31 Maret 2017 31 Maret 2016 83.964 (43.789) 75.596 (43.002) 40.175 32.594 1.576 (34.241) 1.477 (20.190) 7.510 13.881 Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai agen atau manajer investasi dalam system chanelling agent dan tidak menanggung risiko apapun atas penyaluran dana tersebut. - 91 - . PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 43. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: 31 Maret 2017 31 Desember 2016 17.702 - 144.562 43.273 Penghapusbukuan kredit Penghapusbukuan aset ijarah Perolehan aset pengampunan pajak yang dikreditkan ke tambahan modal disetor Penghapusbukuan aset tetap - bersih - 5.234 123 44. Reklasifikasi Akun Beberapa akun dalam laporan keuangan periode 31 Maret 2016 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan periode 31 Maret 2017, sebagai berikut: 31 Maret 2016 Sesudah Sebelum Reklasifikasi Reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban bunga Biaya komisi 244.685 5.158 249.843 - Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perusahaan periode 31 Maret 2016 45. Standar Akuntansi Keuangan Baru Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2017, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan, yaitu: Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan, dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”, mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna lapo ran keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, menambahkan penungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa. - 92 - PT. BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2016 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2017 (Tidak Diaudit) dan 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”, mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada. PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahanmetode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan. ISAK No. 31,“Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”, memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13:Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset. Penerapan PSAK diatas, tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. ******** - 93 -