CMV

advertisement
INFEKSI KONGENITAL TORCH
TOksoplasmosis, (Sindroma) Rubella,
CMV, Herpes
{Cytomegalovirus
(CMV)}
mtsdarmawan
CMV Kongenital
 + 0.15–2% kelahiran hidup
 Akibat : deafness (tuli) sensorineural
 Penyebab mayoritas RM & CP.
 + 10% meninggal pada BBL yang simptomatik
 Lifelong habilitation u/ perbaikan survival
RM : Retardasi Mental,
CP : cerebral palsy
Bagaimana CMV ditularkan ?
 Fetus: vertikal via placenta
 Human milk (ASI)
 Transfusi darah, transplantasi organ
 Anak & dewasa : terutama via cairan tubuh
(urine, saliva)
Siapa Menularkan CMV ?
 Duration of viral shedding following primary infect :

2-3 minggu utk dewasa

Bulan s/d tahun utk anak kecil
 CMV paling sering
ditularkan oleh anak yg
masih kecil
CMV Kongenital
Penentuan Faktor Risiko
 Primer vs infeksi Maternal
berulang
 Trimester saat paparan
CMV Kongenital
Penentuan Faktor Risiko
 Risiko terbesar :
pada infeksi
maternal primer saat
separo awal
kehamilan
CMV Kongenital
Penentuan Faktor Risiko
 Sangat kecil risiko ke janin pada ibu dg infeksi
berulang
 Infeksi didapat saat partus atau ASI :
risiko tak berarti negligible.
Risiko CMV Kongenital pada
Infeksi Maternal Primer
 1-4 % wanita hamil serokonversi
(berubah dari (-) menjadi (+)
 40-50 % janin terinfeksi
 5-15 % janin simptomatik saat lahir.
Penularan CMV melalui barier placenta
Infected mother
viraemia
infection of placenta trophoblasts
Infection of
the oropharynx
Infection of fetal
endothelial cells
Virus in
amniotic fluid
Fetal viraemia
Fetal viruria
Viral
replication in
target organs
(kidney)
CMV Maternal Primer Saat Kehamilan
•
•
•
•
95% klinis tidak bergejala
35% transmitted ke janin
Tak ada hub antara umur kehamilan dg penularan
Kerusakan janin terutama terjadi pada 26 minggu
pertama (32%) dari pada sesudahnya (15%)
CMV Maternal Primer
Saat Kehamilan
• Sebabkan kematian fetal (janin) 30-50%
• 10-15% dg manifestasi klinis yg jelas
• Infeksi maaternal sekunder jarang sebabkan
infeksi fetal (janin) (1-2%%), tapi dapat juga
menyebabkan penyakit CMV yang berat
CMV Kongenital Simptomatik
•
•
•
•


Jaundice ~ ikterus (67%), petekiae (76%)
Hepatosplenomegali (60%), mikrosefali (53%)
Korioretinitis (20%), kejang (7%)
Fatal outcome (meninggal) (10%)
Kalsifikasi intracranial,
ggn tumb~bang, tuli ~ deafness
Boppana et al. (1999) Pediatrics 104:55
Manifestasi CMV Kongenital Berat
Manifestasi CMV Kongenital Berat
Risiko CMV Kongenital pada
Infeksi Maternal Rekuren
 Hanya 5 – 10 % bayi terinfeksi
 TIDAK ada yang simptomatik saat lahir
 Sekuele lambat termasuk ggn pendengaran &
penglihatan, ggn tumbuh kembang
Sequele CMV Kongenital
• Tersering : sekuele neurologis , & paling berat :
•
•
>90% BBL dg CMV kongenital simptomatik :
• ggn visual, ggn audiologic and/or
• sequelae neurologis lain
5-17% BBL dg CMV kongenital asimptomatik :
•
sequele neurologis (mis tuli)
Sequele CMV Kongenital
• Head CT scan :
bisa meramalkan
sequelae
• Abnormalitas tersering :
kalsifikasi intracerebral
(khas : periventricular)
Sequele CMV Kongenital
• Boppana et al (Pediatrics
99:409, 1997) reported that
90% of neonates with
abnormal CT scan
developed at least 1
sequelae
• Only 1/17 neonates with
normal CT had IQ < 70
Sequele CMV Kongenital
 Seizures
 Korioretinitis
 Periventricular calcifications
 Tuli sensorineural
 Motor deficits
Korioretinitis
CMV ~ Manifestasi Klinis
 Malaise, demam
 Limfadenopati
 Hepatosplenomegali
 Atrofi serebri
Kalsifikasi
Congenital CMV : porensefali
Atrofi & Kalsifikasi Serebri
Atrofi Cerebri : „mengkerut‟
Hal yang Meningkatkan Risiko Sequele
 Infeksi Maternal Primer
 Symptomatic congenital CMV infection
 Presence of neonatal neurological abnormalities
 Abnormal head CT scan
 Korioretinitis saat lahir
Akibat Klinis CMV Kongenital
Frequency of sequelae
Symptomatic (7%)
Asymptomatic (93%)
• Infant death
10%
0
• Tuli
60%
7–15%
• Retardarsi Mental
45%
2–10%
• Cerebral palsy (CP)
35%
<1%
• Korioretinitis
15%
1–2%
Diagnosis Infeksi CMV Kongenital
• Isolasi virus dari urin or cairan tubuh lain
(CSF, darah, saliva) pada 21 hari pertama
kehidupan : bukti infeksi kongenital.
• Tes serologis SAJA : unreliable (tak bisa
dipercaya);
• IgM : bisa false (+) & false (-)
• PCR may be useful in selected cases
Prevention of CMV Infections?
 Vaccine : desperately needed : belum ada
 CMV Vaccine : “Level One” priority !!
 Obat anti-viral : tak dapat mencegah fetal injury
 Antibodi anti-CMV mungkin efektif
 Kunci Pencegahan “universal precautions” (cuci
tangan)
How is congenital CMV prevented?

Many different ways to prevent
CMV

Our approach:
 Hygiene, especially
handwashing
 Education about CMV
and how to prevent it
through hygiene
Download