ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN PADA KACANG

advertisement
ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN PADA KACANG-KACANGAN
YANG DIKALENGKAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
SINAR TAMPAK
ABSTRAK
Penetapan kadar protein yang paling sering dilakukan adalah penetapan
protein kasar yang bertujuan untuk menentukan jumlah protein total di dalam
bahan pangan. Metode penetapan kadar protein yang paling lazim digunakan
adalah metode Kjeldahl. Namun, seiring semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, penetapan kadar protein dapat dilakukan dengan metode
spektrofotometri. Salah satunya adalah spektrofotometri sinar tampak dengan
pereaksi Biuret. Metode spektrofotometri ini banyak digunakan karena
operasionalnya yang sederhana dan memberikan hasil yang cepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein dalam
kacang-kacangan yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak dan
apakah ada perbedaan dengan kadar protein yang diperoleh dengan metode
Kjeldahl.
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah kacang-kacangan yang
dikalengkan, antara lain: kacang polong Hosen, kacang tanah Ayam Brand,
kacang buncis Daucy, kacang gingko Mili dan kacang merah SW. Analisis
dilakukan secara spektrofotometri sinar tampak menggunakan pereaksi Biuret
pada panjang gelombang maksimum 553,36 nm.
Hasil penelitian menunjukkan kadar protein kelima sampel yang
ditentukan secara spektrofotometri sinar tampak adalah: untuk kacang polong 1,37
± 0,0308 g/100 g, kacang tanah 1,36 ± 0,0247 g/100 g, kacang buncis 2,77 ±
0,0263 g/100 g, kacang gingko 1,44 ± 0,0728 g/100 g, dan kacang merah 2,26 ±
0,0126 g/100 g, sementara pengukuran kadar protein dengan metode Kjeldahl
hanya dilakukan pada satu sampel yaitu kacang polong dengan hasil 5,98 ±
0,4691 g/100 g. Hasil uji verifikasi metode spektrofotometri diperoleh persen
perolehan kembali adalah 99,13% dengan koefisien variasi (KV) 0,55% yang
menunjukkan bahwa metode ini memiliki kecermatan dan keseksamaan yang
baik. Batas deteksi dan batas kuantitasi untuk metode ini masing-masing adalah
129,6313 mcg/ml dan 432,1043 mcg/ml.
Kata kunci: kacang kalengan, protein, spektrofotometri sinar tampak, Biuret .
Universitas Sumatera Utara
PROTEIN ANALYSIS IN CANNED LEGUMES USING VISIBLE
SPECTROPHOTOMETRY
ABSTRACT
Protein is usually measured as crude protein which is called as the total
protein in food and is determined using Kjeldahl method. But, along with
knowledge advances, protein can be measured using spectrophotometry method.
One of the method is visible spectrophotometry method using Biuret reagent.
Spectrophotometry method is commonly used because it is easy to operate and
quick in result.
The purpose of this study is to determine the protein concentration of
canned legumes using visible spectrophotometry and to recognize the difference
between Kjeldahl method and spectrophotometry method.
In this study, five canned samples that is Hosen green peas, Ayam Brand
peanuts, Daucy flageolet beans, Mili gingko nuts and SW kidney beans were
used. The analysis was conducted by using visible spectrophotometry method
using Biuret as the reagent at maximum wavelength 553.36 nm.
The result of the study shows that the protein concentration of five
samples that have been determined by visible spectrophotometry are 1.37 ±
0.0308 g/100 g for green peas; 1.36 ± 0.0247 g/100 g for peanuts;
2.77 ± 0.0263 g/100 g for flageolet beans; 1.44 ± 0.0728 g/100 g for gingko
beans; and 2.26 ± 0.0126 g/100 g for kidney beans, while protein determination
using Kjeldahl method is only applied for one sample, which is green peas, with
result 5.98 ±0.4691 g/100 g. Method verification results show that the recovery
percentage is 99.13% with 0.55% of coefficient variation, which shows that this
method has a good accuracy and precision. The limit of detection (LOD) and limit
of quantitation (LOQ) for this method are 129,6313 mcg/ml and
432,1043 mcg/ml.
Keywords: canned legumes, protein, visible spectrophotometry, Biuret.
Universitas Sumatera Utara
Download