BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah satu
tujuan pembangunan ekonomi
secara makro adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi disamping dua tujuan lainnya yaitu
pemerataan dan stabilitas. Indikator ini penting dalam melakukan analisis tentang
pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara, karena dapat memberikan
gambaran makro atas kebijakan yang telah dilaksanakan, khususnya dalam bidang
ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan output yang dibentuk oleh
berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan
atau kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tersebut pada suatu
waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauhmana aktivitas
perekonomian akan menghasilkan pendapatan masyarakat pada suatu periode
tertentu, karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses
penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output. Proses ini
selanjutnya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi
yang dimiliki oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut
meningkat.
Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh akumulasi investasi bukan
merupakan petumbuhan ekonomi yang sehat. Jika pertumbuhan output sama
2
dengan pertumbuhan kapital dan tenaga kerja, berarti tidak terdapat sisa output
yang bebas dan bisa dibagikan untuk peningkatan return to capital (reinvestasi)
yang dapat membuka kesempatan kerja baru dan atau peningkatan pendapatan
tenagakerja. Sebaliknya, bila pertumbuhan output lebih besar dari pertumbuhan
kapital dan tenagakerja, berarti masih ada sisa output setelah dikurangi kapital dan
tenagakerja. Sisa output ini bisa untuk peningkatan gaji karyawan, peningkatan
return to capital atau reinvestasi dan penjamin secara akumulatif berlanjutnya
pertumbuhan ekonomi (Hananto, 1982).
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan peningkatan
jumlah penduduk dan diikuti pula dengan peningkatan jumlah penduduk usia
kerja. Peningkatan tersebut tidak selalu disertai dengan peningkatan dayaserap
tenagakerja oleh lapangan pekerjaan. Hal ini, tentunya akan menimbulkan
ketidakseimbangan antara jumlah tenagakerja dengan kemampuan lapangan
pekerjaan untuk menyerap tenagakerja tersebut. Ketimpangan ini merupakan salah
satu masalah utama dalam bidang ketenagakerjaan dan salah satu jalan untuk
mengatasinya adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Pada tahun 2010, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi
Kalimantan Timur memberikan kontribusi terhadap pembentukan Produk
Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar 6,11 persen. Sedangkan, besarnya PDRB
Kalimantan Timur secara nasional menduduki peringkat keenam setelah Provinsi
DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Riau. Dibandingkan
dengan provinsi lain di luar Pulau Jawa dan Sumatera, PDRB Kalimantan Timur
menduduki peringkat pertama. Begitu juga, jika secara regional dibandingkan
3
dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, maka Provinsi Kalimantan Timur tetap
mempunyai tingkat PDRB tertinggi.
Provinsi Kalimantan Timur dengan laju pertumbuhan penduduk yang
cukup tinggi yaitu 3,82 persen selama periode tahun 2000-2010 (Hasil Sensus
Penduduk Propinsi Kalimantan Timur tahun 2000 dan 2010), menghadapi
permasalahan yang sama, yaitu ketidakseimbangan antara jumlah tenagakerja
dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Sebagian penduduk Kalimantan Timur
menggantungkan kehidupannya dari sektor pertanian (30-40 persen). Tetapi, suatu
saat kemampuan penyerapan tenagakerja sektor pertanian (Agriculture) akan
mencapai puncaknya dan mulai mengalami pergeseran ke sektor yang lain. Oleh
karena itu, diperlukan perluasan lapangan pekerjaan di sektor lain yaitu industri
(Manufacture) dan jasa-jasa (Services). Hal ini, hanya mungkin terjadi bila
struktur perekonomian yang baik dan lebih mengarah pada industrialisasi dan
jasa-jasa mampu memberikan dukungan yang baik. Situasi tersebut memerlukan
suatu laju pertumbuhan pendapatan regional yang cepat.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat diidentifikasi
permasalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana terjadinya pergeseran penyerapan tenagakerja dari Sektor
Pertanian menuju Sektor Industri dan Sektor Jasa-jasa di Kalimantan Timur
selama periode waktu 2003-2010?
4
2. Bagaimana elastisitas penyerapan tenagakerja di Kalimantan Timur selama
periode waktu 2003-2010?
1.3.
Tujuan Penelitian
Pembangunan telah menyebabkan terjadinya pergeseran peranan dari
Sektor Pertanian menuju Sektor Industri dan Jasa-jasa. Peranan Sektor Industri
dan Jasa-jasa biasanya meningkat seiring dengan turunnya peranan Sektor
Pertanian.
Atas dasar hal-hal tersebut maka penulis bermaksud :
1. Mempelajari gambaran umum ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur
pada tahun 2003-2010.
2. Mengkaji pergeseran penyerapan tenagakerja secara sektoral (Pertanian,
Industri dan Jasa-jasa).
3. Menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penciptaan
kesempatan kerja.
1.4.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri maupun bagi pihak lain.
1. Bagi pembaca khususnya para pengambil kebijakan di lingkungan pemerintah
daerah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai dasar dalam menyusun perencanaan kegiatan pembangunan
khususnya di bidang ketenagakerjaan dan perekonomian di masa yang akan
datang.
5
2. Bagi penulis yaitu meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman
yang cukup mendalam dalam hal ketenagakerjaan dan perekonomian di
Provinsi Kalimantan Timur.
3. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan, bahan
pertimbangan dan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.
Download