BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Banjarmasin merupakan area penyimpanan bahan bakar minyak untuk keperluan distribusi bahan bakar minyak di kota Banjarmasin dan sekitarnya. Bahan bakar tersebut disimpan sementara di dalam suatu tangki dengan kapasitas tertentu. Namun saat ini kondisi tangki sudah mengalami penurunan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1 yang dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas tangki tersebut. Penurunan tangki di area tersebut terjadi secara tidak seragam (differential settlement) sehingga mengakibatkan beberapa tangki mengalami kemiringan. Kemiringan pada tangki menyebabkan pengukuran volume minyak dalam tangki menjadi tidak akurat. Hal ini sangat berpengaruh pada distribusi bahan bakar minyak di area tersebut. Gambar 1.1 Penurunan yang terjadi pada tangki eksisting 1 2 Sebagian besar tangki yang mengalami penurunan tidak seragam adalah tangki yang ditopang oleh fondasi dangkal berupa pelat beton. Fondasi tersebut diletakkan di atas tanah lunak yang cukup tebal sehingga kemungkinan tanah mengalami penurunan akibat konsolidasi menjadi sangat tinggi. Selain itu, tangki yang mengalami penurunan tersebut terdapat di area yang terdapat beberapa tangki eksisting yang masih berfungsi. Hal tersebut menyebabkan area konstruksi menjadi terbatas dan sulit untuk memindahkan tangki yang akan diperbaiki. Dengan keterbatasan area serta sumber daya yang ada, disusun sebuah usulan desain untuk memperbaiki tangki yang mengalami penurunan tidak seragam tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Agar pelat beton penopang tangki minyak memiliki performa yang baik dilakukan perbaikan desain sistem struktur pelat beton yang disangga oleh tiang-tiang pancang pada sekeliling luarnya dan disangga juga oleh sistem cakar-cakar beton. Sistem fondasi gabungan ini dipilih karena adanya keterbatasan area konstruksi yang tidak memungkinkan untuk memindahkan tangki atau melakukan pemancangan tiang dengan alat berat pada bagian tengah tangki. Oleh karena itu, perilaku sistem struktur ini perlu diteliti untuk mengetahui performa sistem fondasi yang diusulkan agar dapat mengatasi permasalahan penurunan tidak seragam pada fondasi tangki minyak di TBBM Banjarmasin. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Melakukan evaluasi deformasi yang terjadi pada tangki eksisting; 2. Menyusun usulan sistem perbaikan fondasi untuk menjaga kestabilan tangki minyak; 3. Mengetahui pengaruh perubahan sistem fondasi terhadap kestabilan tanah di sekitarnya, dan 4. Melakukan analisis numeris (tanah, cakar beton dan tiang) yang sesuai dengan kondisi sistem fondasi dan lingkungannya. 3 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut. 1. Mengetahui deformasi pada tangki eksisting dan waktu konsolidasi; 2. Mendapatkan rumusan sistem perbaikan fondasi yang optimal; 3. Mengetahui pengaruh perubahan sistem fondasi terhadap kestabilan struktur; dan 4. 1.5 Mengetahui model dalam simulasi numeris yang tepat untuk kondisi tangki Batasan Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini. 1. Objek penelitian adalah tangki penyimpanan minyak Pertamina kapasitas 2500 kL di area TBBM Banjarmasin. 2. Analisis numeris dilakukan dengan perangkat lunak ABAQUS v.6.11, SAP2000 v.11, dan PLAXIS 2D v.8.2. 3. Simulasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh beban pada tangki terhadap deformasi fondasi dan tanah di sekitarnya. 1.6 Keaslian Penelitian Jeong dan Cho (2012) meneliti tentang perilaku penurunan pada fondasi rakit di tanah lempung menggunakan analisis numeris. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui penurunan rata-rata dan penurunan tidak seragam di tanah lempung lunak dan lempung kaku. Perhitungan dilakukan dengan analisis nonlinear menggunakan metode elemen hingga tiga dimensi (FEM 3D). Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa variasi rasio penurunan pada lempung lunak relatif lebih besar dari tanah liat kaku, sedangkan rasio penurunan tanah liat lunak relatif lebih kecil dari lempung kaku. Selain itu, rasio perbandingan luas fondasi rakit dengan kelompok tiang untuk meminimalkan penurunan tidak seragam di tanah lempung lunak sedikit lebih besar dari tanah lempung kaku dalam kofigurasi tiang yang sama. Rahman (2015) melakukan permodelan cakar ayam menggunakan software SAP2000 untuk fondasi runway Bandara Soekarno-Hatta. Evaluasi dilakukan 4 dengan memodelkan landasan Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan menggunakan Metode Elemen Hingga 3D untuk Sistem fondasi Cakar Ayam. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa untuk beban MTOW (351 ton), momen yang terjadi adalah sebesar 21,92 s/d 22,38 kNm/m’. Momen tersebut lebih besar dibanding kapasitas (Mu) yang mampu didukung slab saat ini, yaitu 19,35 kNm/m’, sehingga Runway utara Bandara Soekarno-Hatta saat ini belum bisa melayani beban MTOW pesawat Boeing B-777-300ER. Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitian yang membahas mengenai aplikasi struktur fondasi tiang dan cakar ayam untuk tangki minyak dengan analisis numeris TBBM Banjarmasin. Dengan demikian dapat dikatakan penelitian yang dilakukan masih bersifat asli.