Boks Pengaruh Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian Kalimantan Tengah Latar Belakang Sebagaimana diketahui, saat ini perekonomian dunia tengah mengalami masa-masa sulit. Laju pertumbuhan ekonomi negara maju mengalami perlambatan yang cukup signfikan. Kemudian berlanjut pada beberapa negara berkembang yang memiliki keterkaitan langsung. Krisis ini diyakini disebabkan oleh gagal bayar sub prime mortgage yang telah disekuritisasi sehingga berdampak sistemik pada sektor keuangan terutama di Amerika serikat. Indonesia sebagai negara small open economy telah terpengaruh krisis keuangan global ini. Kebangkrutan beberapa perusahaan besar Amerika Serikat mengakibatkan peningkatan capital outflow sehingga menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah. Disamping itu, kinerja pasar modal juga mengalami penurunan yang tercermin dari penurunan IHSG yang tajam. Dampaknya terhadap sektor riil adalah kontraksi ekspor akibat penurunan permintaan yang kemudian memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan telah ditempuh oleh otoritas moneter dan fiskal untuk mendorong kinerja pasar modal, pasar keuangan dan sektor riil. Langkah-langkah ini telah menunjukkan perkembangan yang positif. Di Kalimantan Tengah pengaruh krisis keuangan global diperkirakan cukup memberikan tekanan pada beberapa kegiatan ekonomi meliputi kegiatan ekspor dan impor, kinerja sektor perkebunan dan pertambangan serta kinerja perbankan Kalimantan Tengah. 1. Kegiatan Ekspor dan Impor Ekspor. Salah satu dampak krisis keuangan global adalah penurunan permintaan ekspor Amerika Serikat pada negara-negara Asia seperti Cina, Jepang, Korea selatan dan Singapura. Hal ini tercermin dari penurunan harga komoditas tersebut di pasar internasional. Agustus 2008 ekspor Kalimantan Tengah menurut negara tujuan peringkat 1 ditujukan pada Singapura, kedua Cina, ketiga negaranegara asia lainnya dan Korea Selatan menempati urutan keempat. Sementara Amerika Serikat menempati urutan ke-8. Secara langsung ekspor ke Amerika Serikat akan mengalami penurunan namun bobotnya sangat kecil. Namun demikian, patut diwaspadai indirect effect yaitu penurunan ekspor pada negara lainnya karena ketergantungan Amerika Serikat pada negara asia sangat tinggi. 3000 1000 2500 800 2000 600 1500 400 200 1000 Karet 0 sumber : Bloomberg CPO 500 0 USD/Short Tonne 1200 Malaysian Ringgit/Metric Tonne Malaysian Ringgit/Metric Tonne 3500 140 160 120 140 100 120 100 80 80 60 60 40 20 USD/Barrel Pergerakan Harga Minyak dan Batubara Acuan Internasional (Juli s.d. 10 Oktober 2008) Pergerakan Harga CPO dan Karet Acuan Internasional (Agustus s.d. 13 Oktober 2008) 1400 4000 40 Batubara Light Sweet 0 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ket : - data batubara merupakan data mingguan - data light sweet adalah rata-rata harga mingguan. sumber : Bloomberg 21 Sementara itu, sampai dengan September 2008 komoditas ekspor utama Kalimantan Tengah yang terdiri dari karet mentah, barang-barang kayu, bijih besi, CPO dan batubara diperkirakan masih akan tumbuh positif namun melambat. Trend perlambatan ekspor diperkirakan akan lebih signifikan pada beberapa bulan yang akan datang. Dampak penurunan harga ditengarai tidak secara simultan menekan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah. Hal ini disebabkan oleh perlambatan ekspor ke luar negeri masih akan didukung transaksi antar daerah. Nilai transaksi ekspor dalam negeri masih cukup besar yang didominasi oleh batubara, bijih besi, karet dan CPO. Kebutuhan batubara diperkirakan masih akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Sementara itu, CPO dan karet diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Impor. Keketatan likuiditas yang menyebabkan tidak stabilnya kondisi nilai tukar Rupiah terhadap USD akan mendorong penundaan impor. Sampai dengan Agustus 2008 impor telah menunjukkan perlambatan. Satu-satunya negara impor Kalimantan Tengah adalah dari Malaysia dalam bentuk pupuk dan mesin generator. Perlambatan impor ini terkonfirmasi oleh besarnya nilai perubahan stok yang ditengarai berupa barang-barang modal yang telah diadakan beberapa periode sebelumnya dan akan digunakan untuk berproduksi pada masa yang akan datang. Berdasarkan komposisi PDRB impor Kalimantan Tengah didominasi oleh impor antar daerah dari Banjarmasin, Jawa dan Sulawesi. 2. Kinerja Sektor Perkebunan dan Pertambangan Kinerja sektor perkebunan masih tumbuh positif namun cenderung melambat pada dua triwulan terakhir. Pengaruh penurunan harga CPO dan Karet ditengarai cukup signifikan terhadap kinerja sektor ini. Produksi ditengarai masih stabil namun karena harga yang relatif murah menyebabkan nilai tambah sektor ini tidak setinggi triwulan sebelumnya. 25 20 15 10 5 0 -5 % I II III IV I II III IV I II III IV I II *) III **) 2005 2006 2007 Pertumbuhan (yoy) sumber : BPS (diolah) 2008 Kontribusi (yoy) 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 (0.50) (1.00) % Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sub Sektor Pertambangan (yoy) 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 % I II III IV I II III IV I II III IV I II *) III **) Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sub Sektor Perkebunan (yoy) 2005 2006 Pertumbuhan (yoy) 2007 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 -% 2008 Kontribusi (yoy) sumber : BPS (diolah) Hal serupa pada sektor pertambangan yaitu menunjukkan tren menurun beberapa tahun terakhir. Pembatasan eksplorasi batubara ditengarai menyebabkan penurunan kinerja sektor ini. Semenjak adanya krisis bahan bakar dan listrik, mendorong pemenuhan batubara nasional. Dengan demikian, 22 sebagian besar batubara yang dihasilkan Kalimantan Tengah digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap nasional. Secara umum penurunan kinerja sektor perkebunan dan pertambangan diperkirakan masih akan didukung oleh kinerja sektor-sektor lainnya seperti sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa serta sektor bangunan. Dengan demikian, perlambatan masih memungkinkan terjadi dalam jangka panjang namun pengaruhnya tidak secara simultan menurunkan kinerja perekonomian Kalimantan Tengah dalam jangka pendek. 3. Kinerja Perbankan Kinerja perbankan Kalimantan Tengah masih menunjukkan perkembangan yang positif. laju pertumbuhan kredit mencapai 33,68% lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan DPK yang mencapai 17,42%. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan sektor riil menggunakan dana perbankan dalam aspek permodalan. Untuk mendukung daya beli masyarakat cenderung memanfaatkan fasilitas kredit konsumtif. Tingginya ekspansi kredit kecuali kredit konsumsi ditengarai akan mengalami perlambatan pada beberapa bulan mendatang. Tren kenaikan BI-rate diperkirakan direspon oleh perbankan selama + 3 bulan yang tercermin dari kenaikan rata-rata suku bunga kredit. Selanjutnya, kenaikan ratarata suku bunga kredit direspon dengan penurunan kredit dalam jangka waktu yang cukup pendek (lihat lampiran). Respon kenaikan suku bunga DPK akibat kenaikan BI-rate tercatat cukup cepat pada kisaran 4 bulan. Kenaikan suku bunga tertinggi dialami deposito, sementara suku bunga tabungan dan giro cenderung lebih stabil. NPL gros sampai dengan bulan September 2008 masih menunjukkan perkembangan yang menurun dan cenderung terkendali. Sementara itu, terdapat indikasi penurunan kredit menurut lokasi proyek terutama dalam bentuk kredit investasi dan modal kerja. Penurunan ini disebabkan oleh pengurangan ekspansi kredit perbankan nasional untuk meredakan dampak krisis keuangan global terhadap perbankan nasional. Kesimpulan 1. Dampak krisis keuangan global terhadap kinerja perekonomian cenderung minimal dalam jangka pendek dan moderat dalam jangka panjang. 2. Dampak krisis keuangan global terhadap ekspor Kalimantan Tengah diperkirakan sudah cukup tinggi. 3. Dampak krisis keuangan global terhadap impor Kalimantan Tengah diperkirakan minimal 4. Dampak krisis keuangan global terhadap kinerja sektor perkebunan dan pertambangan moderat dan cenderung akan berpengaruh cukup tinggi. 5. Dampak krisis keuangan global terhadap kinerja perbankan diperkirakan moderat 23 Lampiran Perbandingan Suku Bunga Perbankan Kalimantan Tengah terhadap BI-Rate Pertumbuhan Kredit (yoy) dan Perkembangan Suku Bunga Kredit Perbankan Kalimantan Tengah 45.00 15.80 10.00 40.00 15.60 15.40 9.50 35.00 15.60 15.20 30.00 15.00 14.80 8.50 14.80 20.00 14.60 15.00 14.40 10.00 14.20 14.00 5.00 - Pertumbuhan Kredit 14.60 8.00 7.00 % BI-rate 3.50 35.00 3.00 9.00 30.00 8.00 25.00 7.00 30.00 20.00 6.00 25.00 15.00 5.00 20.00 10.00 4.00 5.00 3.00 2.00 35.00 1.80 1.60 1.40 1.20 10.00 4.00 9.50 3.50 3.00 1.00 15.00 0.80 2.00 0.60 1.50 0.40 1.00 0.20 0.50 9.00 8.50 8.00 7.50 % % 7.00 S ep-08 A ug-08 J ul-08 J un-08 M ay -08 A pr-08 M ar-08 F eb-08 J an-08 Dec -07 Nov -07 O c t-07 S ep-07 A ug-07 J ul-07 J un-07 M ay -07 A pr-07 M ar-07 F eb-07 J an-07 Sep-08 Aug-08 Jul-08 Jun-08 May-08 Apr-08 Mar-08 Feb-08 Jan-08 Dec-07 Nov-07 Oct-07 Sep-07 Aug-07 Jul-07 Jun-07 May-07 Apr-07 Mar-07 Feb-07 Jan-07 Suku Bunga Giro rata-rata Suku Bunga Tabungan rata-rata 4.50 20.00 - % Perbandingan BI-rate terhadap Rata-Rata Suku Bunga DPK Perbankan Kalimantan Tengah 2.50 Pertumbuhan Giro - Pertumbuhan Tabungan 2.00 - 0.50 Se p-0 8 Au g-0 8 Jul-0 8 Jun -08 M a y-0 8 Ap r-08 M a r-08 Fe b-08 Jan -08 D e c-0 7 N o v-0 7 Oct-0 7 Se p-0 7 Au g-0 7 Jul-0 7 Jun -07 M a y-0 7 Ap r-07 M a r-07 Fe b-07 Jan -07 Sep-08 Aug-08 Jul-08 Jun-08 May-08 Apr-08 Mar-08 Feb-08 Jan-08 Dec-07 Nov-07 Oct-07 Sep-07 Aug-07 Jul-07 Jun-07 May-07 Apr-07 Mar-07 Feb-07 Jan-07 % % 40.00 5.00 1.00 - Pertumbuhan Giro (yoy) dan Perkembangan Suku Bunga Giro Perbankan Kalimantan Tengah 10.00 1.50 5.00 Suku Bunga Deposito rata-rata 25.00 2.00 10.00 - 30.00 2.50 15.00 1.00 Pertumbuhan Deposito Suku Bunga Kredit rata-rata 40.00 35.00 (10.00) 13.80 % Pertumbuhan Tabungan (yoy) dan Perkembangan Suku Bunga Tabungan Perbankan Kalimantan Tengah Pertumbuhan Deposito (yoy) dan Perkembangan Suku Bunga Deposito Perbankan Kalimantan Tengah (5.00) 14.20 14.00 13.80 % Suku Bunga Kredit rata-rata - 14.40 7.50 Sep-08 Aug-08 Jul-08 Jun-08 May-08 Apr-08 Mar-08 Feb-08 Jan-08 Dec-07 Nov-07 Oct-07 Sep-07 Aug-07 Jul-07 Jun-07 May-07 Apr-07 Mar-07 Feb-07 Jan-07 Sep-08 Aug-08 Jul-08 Jun-08 May-08 Apr-08 Mar-08 Feb-08 Jan-08 Dec-07 Nov-07 Oct-07 Sep-07 Aug-07 Jul-07 Jun-07 May-07 Apr-07 Mar-07 Feb-07 Jan-07 % % 15.40 15.20 9.00 15.00 25.00 % 15.80 Rata-Rata Suku Bunga DPK % Bi-rate 24