PIS Unibraw: Pemantapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dikirim oleh prasetya1 pada 27 Februari 2007 | Komentar : 0 | Dilihat : 1719 Perguruan Tinggi (PT) merupakan salah satu institusi yang bertanggung jawab untuk mengawal perubahan yang terjadi di masyarakat. Dalam upaya menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat, PT merupakan tumpuan dalam upaya pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) serta implemetasinya dalam mendukung transformasi peradaban masyarakat. Demikian diungkapkan Pembantu Rektor I Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Bambang Suharto MS dalam sambutannya membuka kegiatan Seminar dan Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan oleh Program Ilmu Sosial (PIS) Universitas Brawijaya. Lebih lanjut, PR I mengatakan bahwa berbagai perubahan yang terjadi pada tatanan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung, menurut PR I telah mengakibatkan adanya pergeseran orientasi pendidikan baik dari sisi kurikulum, proses pembelajaran, maupun pengelolaannya. Melalui proses ini diharapkan PT mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia kerja dengan bekal kemampuan berupa pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap (attitude) untuk bertindak secara cerdas (intelligence). Kegiatan yang diselenggarakan di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Selasa (27/2), ini mengambil tema ?Pemantapan Kurikulum Berbasis Kompetensi PIS UB?. Ketua Panitia Dr Ir Agus Tjahjono MS menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan SDM yang berkualitas terutama dalam bidang ilmu komunikasi, sosiologi, psikologi serta hubungan internasional. Berdasarkan ilustrasi dan referensi dari berbagai pihak, melalui kegiatan ini secara khusus pihaknya berkeinginan untuk menemukan sebuah formulasi karakteristik keilmuan bagi masing-masing program studi tersebut, khususnya ilmu komunikasi dan sosiologi yang telah ada sejak 3 tahun yang lalu. Guna mendukung upaya tersebut, dalam kegiatan ini PIS UB mengundang beberapa pemateri dari luar yaitu Prof Dr Zainuddin (PR I Universitas Airlangga), Dr Engkus Kuswanto MSi (Ilmu Komunikasi UGM) serta Dr. Hakimul Ikhwan (Sosiologi UGM). Untuk mengkaji kurikulum masing-masing program studi, peserta yang terdiri dari akademisi dan praktisi baik dari UB maupun luar UB, dibagi dalam empat komisi yaitu Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Hubungan Internasional, dan Psikologi. Melalui sidang komisi tersebut, masing-masing perwakilan mendiskusikan materi berbagai jenis dan esensi mata kuliah yang diajarkan pada keempat program studi tersebut. Ketua PIS Prof Dr Ir Darsono Wisadirana MS mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan perubahan status PIS menjadi fakultas. Dijelaskannya, ketika menjadi fakultas, maka akan ada 2 jurusan yaitu Jurusan Sosiologi, dan Jurusan Ilmu Komunikasi, serta 2 program studi baru Program Studi Psikologi dan Program Studi Hubungan Internasional. Menuju hal tersebut, berbagai tahapan saat ini telah dilalui PIS dimulai dari standarisasi laboratorium. Saat ini, PIS telah memiliki beberapa laboratorium yaitu laboratorium ilmu komunikasi, yang terdiri atas studio radio, studio TV, laboratorium desain grafis, laboratorium jurnalisme online, dan laboratorium public relations (PR), serta laboratorium sosiologi, yang meliputi laboratorium statistika sosial, laboratorium sosiologi tematik, di samping laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. [nok]