BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketepatan sistem dalam menjalankan sebuah perusahaan sangatlah penting, karena sistem bersifat repetitif dalam melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa rangkaian langkahlangkah berirama, terkoordinasi dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Agar ketetapan sistem yang telah ditetapkan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka seorang pimpinan dalam perusahaan harus dapat melakukan pengawasan yang efektif dan efisien yang nantinya diharapkan mampu membantu manajemen dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pengawasan menjadi salah satu fungsi manajemen yang sangat memegang peranan penting dalam aktivitas perusahaan. Salah satu pengawasan yang perlu dilakukan adalah adalah pengawasan keuangan. Masalah keuangan sangat berkitan erat dengan sistem pengawasan dari keuangan itu sendiri. Menurut Robert J.Miockler (2001,159) Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan, untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan selalu berhubungan dengan kas, baik dalam penerimaan maupun pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya perusahaan dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya. Seluruh aktivitas perusahaan akan mempengaruhi keberadaan kas baik secara langsung maupun tidak langsung. Bisa dikatakan bahwa pengawasan intern kas merupakan salah satu barometer suksesnya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kas yang identik dengan uang merupakan alat bagi setiap kegiatan dan transakasi dalam kegiatan manusia. Kas merupakan aktiva yang tidak produktif, oleh karena itu harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada “idle cash” . Untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan selalu membutuhkan kas. Kas merupakan objek yang sering diselenggarakan karena bentuk yang kecil, sulit diidentifikasikan pemiliknya dan dapat dipindahtangankan dengan cepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa kas suatu investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan yang signifikan. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mengawasi uang kas agar tercipta suatu jumlah uang kas yang optimal. Dalam arti, keseimbangan terus menerus antara jumlah kas yang tersedia dengan kebutuhan untuk membiayai perusahaan. Begitu pentingnya arti kas dalam berbagai kegiatan seperti yang diuraikan diatas, maka diperlukan suatu pengawasan internal kas yang memadai, bersih, efektif, sehingga nantinya pengawasan ini dapat menciptakan rasa percaya Universitas Sumatera Utara terhadap keabsahan transaksi dan memastikan posisi yang sebenarnya bagi keperluan penyajian laporan keuangan. Pengawasan internal kas meliputi semua bagian besar segmen organisasi serta semua metode dan ketentuan yang dikoordinir oleh suatu level manajemen yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melindungi harta kekayaan milik perusahaan, mengecek kecermatan, keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan oleh perusahaan berdasarkan itikad baik dalam mencapai tujuan sebuah perusahaan. Sistem pengawasan internal kas yang baik adalah didalam pelaksanaan itu dilakukan pemisahan tugas serta fungsinya. Ha-hal dalam pengawasan internal kas seperti penerimaan kas, pencatatan penerimaan kliring, rekonsiliasi, otorisasi penerimaan dan pengeluaran kas. Dengan pelaksanaan ini diharapkan dapat mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan. Didalam penerapan sistem pengawasan yang baik maka perusahaan sangat memerlukan berbagai sarana, prosedur-prosedur serta berbagai alat yang keseluruhannya dapat saling menunjang sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik Pengawasan atas penerimaan dan pengeluaran kas merupakan salah satu unsur pokok internal perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini dilakukan karena kas terlibat sebagian besar transaksi dan dapat dipertukarkan dengan semua asset lainnya. Manajemen kas yang baik mensyaratkan harus selalu dapat mempertahankan tersedianya sejumlah kas yang memadai secara continue dalam siklus operasi perusahaan dan juga menjaga agar sejumlah kas yang Universitas Sumatera Utara tersedia tidak terlalu sedikit. Pengawasan internal kas dalam kegiatan perusahaan terutama karena kas mudah diselewengkan, untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Sistem Pengawasan Internal kas yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal kas pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal kas pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Penelitian ini dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. 2. Bagi Peneliti Untuk mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisa pengawasan internal kas pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. Dan penelitian ini berguna dalam menyusun tugas Universitas Sumatera Utara akhir yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam penyelesaian studi. 3. Bagi Pihak Lain Peneliti ini berguna sebagai referensi bagi kegiatan penelitiaan lainnya. Universitas Sumatera Utara