BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan analisis sosiologi sastra pada

advertisement
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis sosiologi sastra pada novel anak Rumah 1000 Dongeng,
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pertama, konteks sosial pengarang
berperan dalam penciptaan karya sastra. Rumah 1000 Dongeng mendapat pengaruh
dari konteks pengarang yang meliputi, mata pencaharian pengarang, ideologi,
profesionalisme pengarang, masyarakat yang dituju oleh pengarang. Mata
pencaharian pengarang berpengaruh besar terhadap terciptanya novel anak Rumah
1000 Dongeng. Profesi Viana dan Mell Shaliha sebagai guru PAUD dan menyukai
bidang yang berhubungan dengan anak-anak menjadi faktor tersendiri atas lahirnya
novel anak Rumah 1000 Dongeng. Profesi mereka menutut untuk berada selalu di
tengah-tengah anak-anak. Viana dan Mell Shaliha merupakan rekan kerja dalam
komunitas
Be a Writer. Novel anak Rumah 1000 Dongeng merupakan hasil
kolaborasi dalam kepenulisan mereka. Prefesionalisme pengarang tampak pada
ideologi dan pengalaman hidup pengarang yang ia tuangkan di dalam karyakaryanya. Masyarakat yang dituju oleh pengarang ialah anak-anak.
Kedua, dalam sosiologi novel anak Rumah 1000 Dongeng, pengarang
mengekspresikan keprihatinannya terhadap tipisnya apresiasi anak terhadap budaya
bercerita melalui unsur penokohan dan latar. Dalam novel anak Rumah 1000
90
91
Dongeng terdapat nilai-nilai yang dapat memengaruhi karakter anak. Pengarang
menyisipkan pendidikan karakter yang dapat ditanamkan kepada anak-anak, misalnya
sikap tanggung jawab, sikap kedisiplinan, sikap kemandirian, sikap amanah, sikap
hormat, dan sikap sopan santun yang digambarakan melalui tokoh-tokoh dalam
novel. Keberadaan tokoh dianggap penting sebagai pelaku cerita.
Terdapat banyak tokoh pada novel Rumah 1000 Dongeng,
tetapi hanya
beberapa tokoh yang mencerminkan gambaran keprihatinan pengarang atas
menipisnya apresiasi anak terhadap budaya bercerita. Hal ini terlihat pada anak-anak
pada zaman sekarang yang terlena akan hiburan, tokoh-tokoh novel itu di antaranya
ialah Azzam, Pak Jenaka, Gina, Rafi, dan Apid. Azzam mengambil bagian terbesar
dalam peristiwa cerita. Azzam merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan.
Intensitas kemunculan Azzam lebih banyak dibanding dengan tokoh lain sehingga
Azzam memegang peranan penting dalam setiap peristiwa yang diceritakan. Dalam
novel anak ini, tidak semua unsur latar dapat merefleksikan keprihatinan pengarang
atas tipisnya apresiasi anak terhadap budaya bercerita. Latar tempat dan waktu
misalnya, hanya beberapa latar tempat dan waktu yang dapat menjadi simbol
keprihatinan pengarang. Contoh latar tempat, yakni hanya mendeskripsikan rumah
Pak Jenaka, teras rumah Gina, Apid, dan Rafi. Latar waktu, berupa sore hari yang
dapat menjadi simbol keprihatinan pengarang tetapi unsur-unsur ini tidak dapat
dikembangkan lebih jauh untuk merefleksikan keprihatinan pengarang atas tipisnya
apresiasi anak terhadap budaya bercerita.
Download