BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makhluk hidup telah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Makhluk hidup telah menghuni bumi sejak empat miliar tahun yang lalu.
Manusia memiliki kemampuan fisik untuk berbicara, diketahui baru antara 90 ribu
dan 40 ribu tahun yang lalu. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Manusia memiliki jiwa dan raga yang dilengkapi dengan panca indera
yang berfungsi menerima stimulus dari luar lalu diserap kedalam jaringan saraf dalam
bentuk getaran-getaran ke otak atau pusat saraf. Manusia sebagai makhluk hidup
terus mengalami kemajuan dan proses transformasi menjadi makhluk sosial. Manusia
menggunakan panca inderanya untuk melakukan komunikasi dengan makhluk
lainnya.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan. Dalam proses penyampaian
pesan terdapat komunikator selaku penyampai pesan dan komunikan yang menerima
pesan. Dua unsur tersebut adalah tokoh utama dalam proses komunikasi. Penjabaran
tersebut adalah proses komunikasi secara sederhana. Dimana pada prosesnya
diharapkan terdapat hasil pemaknaan pesan yang sama antara komunikator dan
komunikan, yang berujung pada feedback yang diberikan oleh komunikan.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Proses komunikasi yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi
yang semakin tinggi, ditandai dengan revolusi industri yang merupakan peristiwa
tunggal diabad ke-19 dan awal abad ke-20. Semakin berkembang sebuah negara
dilihat dengan tingkat kemajuaan dibidang industri. Indonesia saat ini tergolong pada
negara berkembang yang pembangunan akan negaranya dapat diperhitungkan.
Perubahan dari negara agraris menuju masyarakat industri tentu saja membawa
dampak bagi proses sosial masyarakat negara tersebut. Manusia berbasis teknologi
saat ini semakin berlomba-lomba memperoleh informasi terbaru dari dunia.
Kecanggihan teknologi juga menghujani masyarakat dengan berbagai jembatan
kemudahan untuk memperoleh informasi terbaru dari dunia.
Fenomena tersebut menandakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang
selalu mencari sebuah kebenaran dan haus akan informasi. Seiring dengan kemajuan
teknologi, lahir pula alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan
komunikasi. Johan Gutenberg adalah tokoh yang mengawali lahirnya komunikasi
massa, Ia menemukan mesin cetak yang kemudian setengah abad berikutnya
dimulailah sejarah publisistik.1 Alat-alat komunikasi massa atau lebih populer disebut
media massa, yang meliputi alat-alat saluran, dimana sumber (komunikator) mampu
mencapai jumlah penerima (komunikan) secara luas, serentak, dengan kecepatan
yang relatif tinggi. Komunikasi massa sangat erat kaitannya dengan media sebagai
1
Wiryanto, 2000 , Teori Komunikasi Massa. Grasindo. Jakarta. hal.1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Keberadaan komunikasi massa
pada era ini sangat membantu manusia memenuhi kebutuhan informasinya.
Istilah „media massa‟ memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang
bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan
melibatkan siapa saja di masyarakat,dengan skala yang sangat luas. Istilah media
massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu
dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio,
televisi, internet dan lain-lain.2 Berkembangnya industri media massa merupakan
bukti kecil bahwa media saat ini sudah dipercaya oleh khalayak untuk menjadi salah
satu bagian dari kehidupan sehingga bermunculan industri media. Media yang tadi
sudah disebutkan memiliki beragam bentuk tetapi memiliki satu fungsi yang sama
yaitu memberikan informasi. Informasi tentunya memiliki karakteristik tertentu juga,
mulai dari infomasi yang bersifat menghibur, mendidik, dan informatif atau
mengabarkan suatu peristiwa. Media memiliki kekuatan dapat menyalurkan isi pesan
dengan serentak pada khalayak membuat media massa memang sebuah sarana untuk
menyampaikan informasi.
Manusia berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi.
Masuk pada ranah kebutuhan, jelas saat ini informasi masuk pada kategori kebutuhan
yang diperlukan oleh manusia yang selalu ingin berkembang. Untuk hidup secara
2
Morissan, Andy Corry dan Farid Hamid, 2010, Teori Komunikasi Organisasi, PT Ghalia Indonesia.
hal.1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
manusiawi berdasarkan hakekat kemanusiaan, manusia memiliki kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Sebagai manusia yang ingin mengabdikan diri dan berguna dilingkungan
keluarga, masyarakat dan negara. Ia akan berusaha mencari mata pencaharian dalam
rangka membentuk manusia mandiri dan bertanggung jawab sehingga kebutuhan
akan kepastian masa depan dan kebutuhan sosialnya dapat terpenuhi. Untuk itu
seorang manusia pasti akan bekerja agar ia dapat berguna bagi orang lain. Sebagai
manusia yang bekerja disebuah organisasi misalnya, ia akan mengaktualisasikan diri
di perusahaan tempat bekerja dan mencari penghasilannya.
Kenyataannya manusia berorganisasi adalah untuk bekerja dalam rangka
memenuhi kebutuhan, sedang sebaliknya kebutuhan itu pulalah yang menjadi obyek
manusia berorganisasi yang disebut perusahaan. Dalam rangka bekerja untuk
memenuhi kebutuhan dalam kualitas dan kuantitas masing-masing manusia
memperoleh status sosial ekonomi dimasyarakatnya serta berusaha untuk lebih
menguasai keahlian yang dimilikinya itu sebagai profesional dibidangnya, sehingga
tetap mampu bertahan diperusahaan dan menunjukkan loyalitas serta ketertarikan dan
dedikasi yang tinggi. Seorang pegawai perusahaan tentunya tidak akan melepaskan
dirinya dengan segala hal yang ada hubungannya dengan perusahaan yang dapat
berguna bagi dirinya, teman sekerja, komunitas dan masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi. Indonesia memiliki beberapa perusahaan yang bergerak
dibidang Jasa. ISS Indonesia merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa terbesar
di Indonesia. Perusahaan ini dimulai tahun 1901 yang lalu di Denmark, berawal
hanya sebagai perusahaan jasa keamanan gedung di Copenhagen, Denmark. Pada
tahun 1934 Perusahaan ini kemudian memasuki pasar jasa pembersihan dan seiring
perkembangannya layanan bisnis yang diberikan juga bertambah, dari yang pada
awalnya hanya satu konsep bisnis (single service) menjadi lebih dari satu jasa (facility
services). Dengan cakupan layanan:3
1. Cleaning Services (termasuk di dalamnya Commercial Cleaning,General
Cleaning, Special Cleaning, Hospital Cleaning, High Rise Cleaning dan
Washroom Services).
2. Business Support Services (termasuk di dalamnya Call Center, Reception,
Messenger, office Boys, dan Tea Girls, Mail room dan lain- lain).
3. Property Services (termasuk di dalamnya, Building Maintenance,
Landscaping dan Gardening, Indoor Plants, Indoor Air Quality, Pest
Control, Portable Toilet, Handyman dan technical Services).
4. Access Control.
5. Catering Services.
6. Parking Management.
3
http://www.id.issworld.com/en/services/Integrated-facility-services, diakses oleh lina lutfiah, tgl
12/10/2015, Jam 16:17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
ISS Indoesia adalah perusahaan Denmark yang masuk ke Indonesia pada
tahun 1996 dengan mengakuisi ESGO yang merupakan perusahaan cleaning service
yang berasal dari Hongkong. ISS Indonesia mulai tumbuh dan berkembang di
Indonesia oleh karena itu ISS Indonesia membutuhkan sarana komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi dan tugas seorang Public Relations adalah menciptakan
kesepahaman antara perusahaan dengan publiknya sehingga tidak ada kesenjangan
informasi antara perusahaan dengan publiknya begitu juga sebaliknya.
ISS Indonesia memiliki stakeholder diseluruh Indonesia, maka ISS perlu
mengadakan suatu kegiatan komunikasi yang terencana, terorganisir serta
profesional. Dalam hal ini, peranan humas sangatlah penting untuk mencapai visi,
misi dari ISS Indonesia. Humas ISS Indonesia yang mempunyai peran sebagai
komunikator yang penting yaitu sebagai pembentuk citra perusahaan, maka humas
membantu perusahaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan
tujuan agar masyarakat mengetahui informasi tersebut, sehingga didapatkan saling
pengertian dan membangun citra positif dalam karyawan dan masyarakat.
Untuk menjaga citra perusahaan baik keluar maupun kedalam, ISS Indonesia
membentuk divisi Corporate Communication untuk menjaga reputasi perusahaan
dimata masyarakat secara umum maupun karyawan internal ISS Indonesia itu sendiri.
Tujuan Public Relations ke dalam perusahaan ini diperlukan untuk memupuk adanya
suasana yang menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
dan pimpinan/atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing
meyakini
rasa
tanggung
jawab
akan
kewajibannya
terhadap
perusahaan
(organisasi/lembaga).
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan
hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka
akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan
akan berjalan dengan lancar.
Salah satu cara untuk mencapai kinerja kerja karyawan yang baik adalah
dengan membuat suatu media yang disebut dengan media internal atau lebih dikenal
dengan sebutan Inggriya. Bentuk dari Inggriya dapat berupa buletin, newslatter,
tabloid atau majalah. Media internal merupakan suatu terbitan yang sasarannya
adalah Publik Internal yaitu manajemen, karyawan, maupun keluarga karyawan.
Media Internal berisikan beberapa informasi mengenai perusahaan, baik informasi
yang berasal dari manajemen atau informasi yang berasal dari karyawan.
Corporate Communication ISS Indonesia memanfaatkan media internal yang
diberi nama Majalah Kliniss. Disini, Majalah Kliniss sebagai salah satu media
kegiatan komunikasi ISS Indonesia yang berupaya sebagai jembatan komunikasi
antara pihak manajemen dengan karyawan. Majalah Kliniss memiliki peran penting
untuk menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) antara publik internal dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
perusahaan. Majalah Kliniss berfungsi sebagai media informasi perusahaan serta
sarana bagi pihak manajemen dalam mengetahui keinginan, pertanyaan dan kritik dari
karyawan mengenai ISS Indonesia.
Perusahaan menyediakan wahana informasi bagi karyawannya sebagai aset
berharga karena jajaran sumber daya manusia perusahaan ini merupakan jajaran yang
berfungsi sebagai saluran keluar bagi sumber informasi masyarakat luas, selain harus
mengetahui visi, misi, tujuan dan kebijaksanaan perusahaan, juga memberikan
informasi yang benar bagi masyarakat mengenai kegiatan dan produk-produk
perusahaan yang sangat vital dan dibutuhkan masyarakat.
ISS Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa facility service.
Sebagai perusahaan jasa yang terkemuka di Indonesia maka ISS Indonesia harus
berusaha tetap menjaga citra perusahaan agar dapat memiliki perhatian yang khusus
dihati konsumennya. Sebelum membentuk citra positif ke masyarakat luas akan lebih
baik perusahaan melihat sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan itu
terlebih dahulu. Merupakan salah satu peranan Majalah Kliniss untuk membentuk
mainset positif mengenai perusahaan dilingkungan karyawannya. Jumlah karyawan
ISS Indonesia mencapai lima puluh tujuh ribu orang yang tersebar di seluruh
Indonesia, memiliki lebih dari 11 cabang di beberapa kota besar diseluruh Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
diantaranya adalah: Jakarta, Bandung, Surabaya, Jawa Tengah, DIY, Bali,
Balikpapan, Makasar, Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang.4
Sebagai perusahaan yang memiliki beberapa cabang tentunya memiliki tingkat
kesulitan tersendiri dalam menginformasikan kebijakan perusahaan dan menyatukan
satu informasi cabang kepada cabang yang lain. Karena itu Majalah Klinis hadir,yang
dikemas secara khusus oleh divisi Corporate Communication, proses pembuatan
Majalah Kliniss tidak dapat dipandang sebelah mata. Bukan karena Majalah ini hanya
sebatas majalah internal perusahaan sehingga tidak dikelola secara serius layaknya
inhouse magazine diperusahaan besar lainnya. Majalah Kliniss dilihat dari proses
pembuatannya ternyata dikelola dengan serius oleh divisi Corporate Communication
yang diberi tanggung jawab mengelola media ini. Layaknya media massa umum,
Majalah Kliniss memiliki tim redaksi khusus untuk pembuatan isi berita.
Yang membuatnya lebih menarik untuk diteliti adalah pengemasan majalah
internal yang disesuaikan dengan identitas perusahaan mulai dari layout dan isi. ISS
Indonesia pertama kali mencetak Majalah Kliniss pada tahun 2001 Majalah tersebut
terbit setiap 3 bulan sekali/triwulan, waktu penerbitan majalah tersebut didasarkan
kepada acara penghargaan The Best Employee dan Golden Heart Award yaitu suatu
perayaan bagi karyawan terbaik serta berhati mulia yang diadakan setiap tiga bulan
sekali.
http://www.id.issworld.com/en/contact/branch-offices, diakses oleh lina lutfiah Tgl 12/10/2015, Jam
16:27
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Tujuan dibentuknya Majalah Kliniss ini adalah sebagai media Rekognisi atas
karyawannya yang berprestasi dan profile merekapun akan ditayangkan didalam
majalah tersebut, tentunya diri mereka akan bangga dan merasa dihargai perusahaan
tempat mereka bekerja, sehingga bisa memotivasi rekannya yang lain yang bertujuan
untuk membantu para karyawan memenuhi kebutuhan informasi mengenai
perusahaan. Selain itu majalah kliniss ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media
komunikasi kepada seluruh karyawan ISS Indonesia, melalui media ini dapat
dijadikan sebagai fungsi penghubung antara karyawan dengan atasan, sebagai sarana
untuk menyampaikan aspirasi, media ini pun dapat membentuk opini karyawan dan
juga dapat membangun citra perusahaan, khususnya untuk kalangan internal
perusahaan.
Dalam skripsi ini peneliti hanya mengambil sampel Majalah Kliniss Vol.18
No.71 Januari 2015. Dengan Cover CEO- Presiden Direktur ISS Indonesia yang
pertama yaitu Bapak Houtman Simanjuntak yang sudah memimpin ISS Indonesia
dari tahun 1996 sampai dengan 2015. Alasan peneliti mengambil Majalah Kliniss
pada edisi tersebut karena setelah pensiunnya Bapak Houtman Simanjuntak, edisi
terbaru untuk Majalah Kliniss masih dalam tahap pencetakan dan akan
didistribusikan pada bulan Desember 2015.
Majalah Kliniss distribusikan kesemua cabang ISS di Indonesia, tetapi untuk
penelitian efektifitas Majalah Internal Kliniss sebagai media komunikasi kita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
fokuskan hanya kepada karyawan kantor pusat ISS Indonesia saja yang ber alamat di:
Graha ISS Jl. Jendral Sudirman Blok J No. 3 Bintaro Jaya Sektor 9.
Majalah Kliniss Vol.18 No.71 Januari 2015 mencakup beberapa rubrik selain
dari profile peraih penghargaan The Best Award dan Golden Heart Ceremony yaitu
mulai dari penyampaian pesan dari atasan,Visi dan Misi, produk baru yang dimiliki
perushaan, pelatihan pengembangan diri untu karyawan,kegiatan karyawan baik
dikantor pusat maupun dikantor cabang, pada halaman terakhir adalah pesan terakhir
CEO kepada seluruh karyawan ISS Indonesia. Sudah dapat dilihat bahwa Majalah
Internal dijadikan media informasi antara atasan kepada bawahan serta sebaliknya.
Karyawan ISS Indonesia yang tersebar secara luas tentunya membutuhkan
informasi-informasi mengenai perusahaannya, informasi yang dapat dipercaya
kebenarannya. Melalui kehadiran Majalah Kliniss dilingkungan karyawan ISS
Indonesia, peneliti akan mencoba menghubungkan Efektifitas kebutuhan informasi
perusahaan dengan penggunaan Majalah Kliniss, dengan tidak terlepas dari faktor
penyebab timbulnya kebutuhan itu melalui usia, pendidikan terakhir, jenis kelamin
serta posisi dan lokasi kerja para karyawan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti akhirnya menemukan suatu
permasalahan yang dapat diangkat sebagai tolak ukur dari riset kali ini. Permasalahan
inilah yang kemudian mengangkat rasa ingin tahu peneliti untuk kemudian menjawab
pertanyaan. “Sejauhmanakah efektifitas Majalah Kliniss sebagai media komunikasi
karyawan kantor pusat ISS Indonesia?”
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian yang diteliti adalah untuk mengetahui efektif atau
tidaknya Majalah Kliniss dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan kantor
pusat ISS Indonesia.
1.4.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan
Penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
bagi
pengembangan suatu ilmu. Berkaitan dengan teman penelitian, maka penelitian ini
terbagi menjadi dua yaitu: Kegunaan Teoritis dan Kegunaan Praktis, yang secara
umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi pengembangan Ilmu
Komunikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1.4.1
Kegunaan Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan bermanfaat dan
memberikan masukan terhadap pengembangan ilmu komunikasi.
Khususnya Public Relations mengenai kegiatan humas terhadap
hubungan internal perusahaan.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi, khususnya mengenai
efektifitas media internal kepada karyawan dan diharapkan dapat
melengkapi bahan perbandingan bagi pihak yang berkepentingan.
1.4.2
Kegunaan praktis
1. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya
dalam bidang komunikasi dan Hubungan Masyarakat mengenai
efektifitas media internal kepada karyawan kantor pusat ISS
Indonesia tahun 2015.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan atau informasi sebagai
masukan Humas perusahaan kantor pusat ISS Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download