Sistem Telekomunikasi Pengantar Komunikasi Data Disusun Oleh : Moehamad Irfan 14102026 Sania Ulfa Nurfalah 14102039 Sofwan Aldi Rikhaldi 14102040 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kelompok kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pengantar Komunikasi Data” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak,maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: Emi Iryanti, S.ST., M.T yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi khalayak pembaca,kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.Dan kami sampaikan terima kasih. ii DAFTAR ISI Judul ...................................................................................................................... i Kata Pengantar ...................................................................................................... ii Daftar Isi................................................................................................................ iii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1.Latar belakang masalah ................................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 1.3.Tujuan Penulis................................................................................................. 2 1.4.Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 3 2.1. Pengertian Komunikasi Data.......................................................................... 3 BAB III ISI............................................................................................................ 6 3.1. Perbandingan Komunikasi Digital dan Analog..............................................5 3.2. Komunikasi Data Serial dan Paralel .............................................................. 9 3.3. Komunikasi Sinkron dan Asinkron .............................................................. 10 3.4. Protokol Komunikasi Komputer (OSI) ........................................................ 11 BAB IV PENUTUP .............................................................................................13 4.1.Kesimpulan ....................................................................................................13 4.2.Saran ...............................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14 iii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal tahun 1970-an, para pemakai atau perusahaan merasakan beban adanya pekerjaan yang semakin banyak. Pada sisi lain, harga komputer besar sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses terdistribusi/ distribusted Processing. Dalam proses terdistribusi, beberapa pusat komputer (host) mengerjakan pekerjaan besar secara paralel untuk melayani banyak teminal yang terhubung secara seri di setiap pusat komputer. Proses terdistribusi memerlukan perpaduan teknologi komputer dan telekomunikasi, karena proses harus didistribusikan dan semua proses komputer harus melayani terminalnya dalam sebuah perintah dari komputer pusat. Tahun 1970 merupakan awal kemunculan jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antar jaringan komputer pada jaringan komputer APARNET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metode baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protocol TCP/IP(Transmission Control/Internetworking Protokol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket(paket). Hal ini mendorong semakin beragamnya penggunaan komputer dan jaringan, mulai dari menangani proses bersama maupun komunikasi data atau informasi di antara komputer yang kemudian dikenal sebagai peer to peer system. Peer to peer system memungkinkan untuk menangani proses bersama maupun komunikasi data atau informasi tanpa menggunakan komputer pusat. 1 1.2.Rumusan masalah Bertitik tolak dari Latar Belakang diatas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Perbandingan Komunikasi Digital dan Analog? 2. Bagaimana Komunikasi Data Serial dan Paralel? 3. Bagaimana Komunikasi Sinkron dan Asinkron? 4. Bagaimana Protokol Komunikasi Komputer (OSI)? 1.3.Tujuan penulisan Makalah ini dibuat untuk memenuhi tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Secara terperinci tujuan makalah ini adalah memberikan pengetahuan untuk para pembaca agar dapat mengetahui Pengantar Komunikasi Data. 1.4.Manfaat penulisan 1. Teoritis a. Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi di perpustakaan ST3 TELKOM PURWOKERTO. b. Hasil Penulisan ini akan menjadi bacaan bagi orang yang akan melakukan penulisan serupa. 2. Praktis a. Hasil penulisan dapat menambah pengetahuan serta berbagai kegunaan tentang Pengantar Komunikasi Data. b. Hasil penulisan ini akan menjadi paduan bagi pembaca yang ingin belajar tentang Pengantar Komunikasi Data. 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat atau lebih melalui media transmisi misalnya seperti kabel. Untuk bisa terjadinya data komunikasi, perangkat harus saling berkomunikasi atau terhubung menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri atas kombinasi dari hardware (peralatan fisik atu keras) dan perangkat softwere (program). Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang mendasar, yaitu pengiriman, akurasi, ketepatan waktu dan juga jitter. Atau bisa juga definisi komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah network (jaringan) melalui suatu media. Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang mendasar: pengiriman, akurasi, ketepatan waktu, dan jitter. Karakteristik dasar komunikasi data: 1. Pengiriman Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau pengguna. 2. Akurasi 3 Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam transmisi dan meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan. 3. ketepatan waktu Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang signifikan. Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time. 4. jitter Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan kualitas yang tidak merata dalam video tersebut. 2.2. komponen komunikasi data: Sebuah sistem komunikasi data memiliki lima komponen: 1. Pesan Pesan adalah informasi ( data) untuk dikomunikasikan. Bentuk populer dari informasi termasuk teks, angka, gambar, audio, dan video. 4 2. Pengirim Pengirim adalah perangkat yang mengirimkan pesan data. Hal ini dapat berupa komputer, workstation, handset telepon, kamera video, dan sebagainya. 3. Penerima Penerima adalah perangkat yang menerima pesan. Hal ini dapat berupa komputer, workstation, handset telepon, televisi, dan lain. 4. Media transmisi Media transmisi adalah jalur fisik dimana pesan berjalan dari pengirim ke penerima. Beberapa contoh media transmisi termasuk kabel twisted-pair, kabel koaksial, kabel serat optik, dan gelombang radio. 5. Protokol Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini merupakan kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi. Tanpa protokol, dua perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat berkomunikasi, orang yang berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh orang yang berbicara bahasa Jepang. 5 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perbandingan Komunikasi Digital Dan Analog Sistim komunikasi analog adalah yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog–yaitu time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut di-sample, maka yang terjadi adalah urutan bilangan-bilangan (nilai-nilai) yang harus ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog – yang bisa bernilai tak berhingga. Sistim ini belum digital. Kita katakan itu sebagai sistim diskrit terhadap waktu (discrete time) atau sistim ter-sampel (sampled system). Jika nilai-nilai tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan diskrit (misalkan integer), maka sistim menjadi digital. Keuntungan Komunikasi Digital : 1. Error hampir selalu dapat dikoreksi. 2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption). 3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi) dapat dimungkinkan. Kerugian Komunikasi Digital : 1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar. 2. Memerlukan sinkronisasi. Pada sistim analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima. 6 Perbedaan paling mendasar dari Analog dan Digital adalah pada bentuk gelombang sinyal masing-masing . Sinyal Analog mempunyai bentuk sinus atau setengah lingkaran,sedangkan sinyal digital mempunyai bentuk gelombang persegi atau kotak . Bentuk gelombang sinyal listrik bisa dilihat dengan alat bernama Osiloskop . Data analog : Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu , yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang . Dua parameter / karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi . Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar , yaitu amplitude , frekuensi dan phase. Data digital : Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 . Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan , yaitu 0 dan 1 , sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau , tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret . Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit . Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital . Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum , jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah . Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog. 3.2. Komunikasi Data Serial dan Paralel Komunikasi antara dua perangkat atau lebih sangatlah penting, sehingga proses pertukaran data atau komputasi bisa dilakukan, hingga kinerja sistem keseluruhan menjadi lebih produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu perangkat harus mengirimkan binary data dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni komunikasi transmisi data secara serial atau paralel. 7 Paralel Data Ketika menggunakan cara komunikasi paralel, seluruh bit dari binary word atau bilangan dikirimkan secara serentak. Adalah sebuah bus, yang merupakan sekumpulan jalur data paralel, untuk melintaskan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sebuah data bus memiliki nomor jalur data yang dibutuhkan dalam aplikasi tersebut. Meski begitu, karakteristik utama dari transfer data bus paralel, ada pada wujud fisik. Sebuah bus biasanya dalam wujud connector, dengan banyak jalur kabel. Dimana setiap kabel merepresentasikan sebuah bit data. Serial Data Cara lain dalam transmisi data ialah melalui jalur komunikasi serial. Dengan cara komunikasi serial method, sebuah bits dari kumpulan data word akan dikirimkan berurutan satu-satu, atau secara sequential. Tergantung dari sistem yang digunakan, LSB (Least Significant Bit) atau MSB (Most Significant Bit) yang akan dikirimkan terlebih dahulu. Dalam beberapa hal, kecepatan transmisi data ditentukan oleh jumlah bit, serta lamanya pengiriman setiap bit tersebut. Hal ini merupakan kelemahan dari transmisi komunikasi serial. Meski, transmisi serial lebuh pelan dari transmisi paralel, untuk transmisi serial relatif lebih mudah digunakan dan cocok diterapkan dalam banyak aplikasi. Nilai lebih dari transmisi serial ialah pada kemudahan, ringkas, dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan transmisi paralel. Hanya dibutuhkan satu jalur untuk menghubungkan beberapa perangkat, berbeda dengan transmisi paralel yang membutuhkan banyak jalur. Sebagai tambahan, hanya satu rangkaian pengirim dan penerima yang dibutuhkan. Transmisi serial digunakan pada komunikasi data secara wireless. 3.3 Komunikasi Sinkron dan Asinkron Komunikasi daring sinkron (serempak) Komunikasi daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi menggunakan komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata (real time). Contoh 8 komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut : Google+ Hangouts,FaceTime dan Skype. Komunikasi daring asinkron (tak serempak) Komunikasi daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron adalah email, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen daring melalui World Wide Web. 3.4. Protokol Komunikasi Komputer (OSI) Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah : Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking). Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan. Bagaimana format pesan yang digunakan. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya. Mengakhiri suatu koneksi. 9 Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer Definisi masing-masing Layer pada model OSI 7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS. 6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP). 10 5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. 4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. 3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3. 2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 11 Cara Kerja Model OSI Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa datalink layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”. 12 Pengertian TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukarmenukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail 13 Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT). Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP). Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP). Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM). 14 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan komunikasi data/informasi data adalah dari dua proses atau pengiriman lebih dan device penerimaan (alat, seperti komputer/laptop/printer dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media komunikasi data memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu, memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. Mendapatkan langsung dari sumbernya. Mempercepat penyebarluasan informasi. 4.2 Saran Berdasarkan hasil pembuatan makalah ini maka di sarankan bagi pembaca yang ingin melakukan kajian serupa untuk menjadikan makalah ini sebagai reverensi. 15 DAFTAR PUSTAKA 1. perbedaan komunikasi analog dan digital. (2010, Maret 30). Retrieved desember 12, 2015, from RICKY RILANDIKA: http://rickyrilandika.blogspot.co.id/2010/03/perbedaan-komunikasi-analogdengan.html 2. mengenal komunkasi data serial dan paralel. (2015). Retrieved desember 12, 2015, from Berbagi ilmu: http://lang8088.blogspot.co.id/2014/11/mengenal-komunikasi-data-serialdan.html 3. PENGERTIAN DAN PRBEDAAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL. (23, agustus 2015). Retrieved desember 2015, 12, from sagga-us: http://www.saggaus.net/2015/08/pengertian-dan-perbedaan-sinyal-analog.html 4. Komunikasi Sinkron dan Asinkron http://atariqb.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-jenis-jeniskomunikasi.html 5. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:bs1AUMWwARMJ:iq balhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30033/PENGERTIAN%2B PROTOKOL%2BOSI%2BLAYER%2BDAN%2BTCPIP.doc+&cd=2&hl=id&ct=clnk &gl=id 16