makalah pengantar komunikasi data - sofwan

advertisement
Sistem Telekomunikasi
Pengantar Komunikasi Data
Disusun Oleh :
Moehamad Irfan
14102026
Sania Ulfa Nurfalah
14102039
Sofwan Aldi Rikhaldi
14102040
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO
2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan
puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Pengantar Komunikasi Data” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak,maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada: Emi
Iryanti, S.ST., M.T yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah
ini sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi khalayak
pembaca,kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan.Dan kami sampaikan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
Judul ...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1.Latar belakang masalah ................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penulis................................................................................................. 2
1.4.Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 3
2.1. Pengertian Komunikasi Data.......................................................................... 3
BAB III ISI............................................................................................................ 6
3.1. Perbandingan Komunikasi Digital dan Analog..............................................5
3.2. Komunikasi Data Serial dan Paralel .............................................................. 9
3.3. Komunikasi Sinkron dan Asinkron .............................................................. 10
3.4. Protokol Komunikasi Komputer (OSI) ........................................................ 11
BAB IV PENUTUP .............................................................................................13
4.1.Kesimpulan ....................................................................................................13
4.2.Saran ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada awal tahun 1970-an, para pemakai atau perusahaan merasakan
beban adanya pekerjaan yang semakin banyak. Pada sisi lain, harga komputer
besar sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses terdistribusi/
distribusted Processing. Dalam proses terdistribusi, beberapa pusat komputer
(host) mengerjakan pekerjaan besar secara paralel untuk melayani banyak
teminal yang terhubung secara seri di setiap pusat komputer. Proses
terdistribusi memerlukan perpaduan teknologi komputer dan telekomunikasi,
karena proses harus didistribusikan dan semua proses komputer harus melayani
terminalnya dalam sebuah perintah dari komputer pusat.
Tahun 1970 merupakan awal kemunculan jaringan internet, yaitu dengan
adanya proyek yang menghubungkan antar jaringan komputer pada jaringan
komputer APARNET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metode baru
untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal
sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protocol
TCP/IP(Transmission
Control/Internetworking
Protokol).
Protokol
ini
digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket(paket). Hal
ini mendorong semakin beragamnya penggunaan komputer dan jaringan, mulai
dari menangani proses bersama maupun komunikasi data atau informasi di
antara komputer yang kemudian dikenal sebagai peer to peer system. Peer to
peer system memungkinkan untuk menangani proses bersama maupun
komunikasi data atau informasi tanpa menggunakan komputer pusat.
1
1.2.Rumusan masalah
Bertitik tolak dari Latar Belakang diatas maka kami merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Perbandingan Komunikasi Digital dan Analog?
2. Bagaimana Komunikasi Data Serial dan Paralel?
3. Bagaimana Komunikasi Sinkron dan Asinkron?
4. Bagaimana Protokol Komunikasi Komputer (OSI)?
1.3.Tujuan penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi
para pembaca. Secara terperinci tujuan makalah ini adalah memberikan
pengetahuan untuk para pembaca agar dapat mengetahui Pengantar
Komunikasi Data.
1.4.Manfaat penulisan
1. Teoritis
a. Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi di perpustakaan
ST3 TELKOM PURWOKERTO.
b. Hasil Penulisan ini akan menjadi bacaan bagi orang yang akan
melakukan penulisan serupa.
2. Praktis
a. Hasil penulisan dapat menambah pengetahuan serta berbagai kegunaan
tentang Pengantar Komunikasi Data.
b. Hasil penulisan ini akan menjadi paduan bagi pembaca yang ingin
belajar tentang Pengantar Komunikasi Data.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat atau lebih
melalui media transmisi misalnya seperti kabel. Untuk bisa terjadinya data
komunikasi, perangkat harus saling berkomunikasi atau terhubung menjadi
sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri atas kombinasi dari
hardware (peralatan fisik atu keras) dan perangkat softwere (program).
Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang
mendasar, yaitu pengiriman, akurasi, ketepatan waktu dan juga jitter. Atau
bisa juga definisi komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan
data secara elektronik dari dua atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah
network (jaringan) melalui suatu media.
Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik
yang mendasar: pengiriman, akurasi, ketepatan waktu, dan jitter. Karakteristik
dasar komunikasi data:
1. Pengiriman
Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima
oleh perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh
perangkat atau pengguna.
2. Akurasi
3
Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam
transmisi dan meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak
dapat digunakan.
3. ketepatan waktu
Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya
dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan
audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang
diproduksi atau seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan
tanpa penundaan yang signifikan. Semacam ini disebut pengiriman
transmisi real-time.
4. jitter
Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah
keterlambatan yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau
video. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa paket video yang
dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket datang dengan delay 3D ms
dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan kualitas yang tidak
merata dalam video tersebut.
2.2. komponen komunikasi data:
Sebuah sistem komunikasi data memiliki lima komponen:
1. Pesan
Pesan adalah informasi ( data) untuk dikomunikasikan. Bentuk populer
dari informasi termasuk teks, angka, gambar, audio, dan video.
4
2. Pengirim
Pengirim adalah perangkat yang mengirimkan pesan data. Hal ini dapat
berupa komputer, workstation, handset telepon, kamera video, dan
sebagainya.
3. Penerima
Penerima adalah perangkat yang menerima pesan. Hal ini dapat berupa
komputer, workstation, handset telepon, televisi, dan lain.
4. Media transmisi
Media transmisi adalah jalur fisik dimana pesan berjalan dari pengirim ke
penerima. Beberapa contoh media transmisi termasuk kabel twisted-pair,
kabel koaksial, kabel serat optik, dan gelombang radio.
5. Protokol
Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini
merupakan kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi.
Tanpa protokol, dua perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat
berkomunikasi, orang yang berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh
orang yang berbicara bahasa Jepang.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perbandingan Komunikasi Digital Dan Analog
Sistim komunikasi analog adalah yang mentransmisikan sinyal-sinyal
analog–yaitu time signal yang berada pada nilai kontinu pada interval waktu
yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut di-sample, maka yang
terjadi
adalah
urutan
bilangan-bilangan
(nilai-nilai)
yang
harus
ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog – yang bisa bernilai
tak berhingga. Sistim ini belum digital. Kita katakan itu sebagai sistim diskrit
terhadap waktu (discrete time) atau sistim ter-sampel (sampled system). Jika
nilai-nilai tersampel tersebut dibuat menjadi himpunan diskrit (misalkan
integer), maka sistim menjadi digital.
Keuntungan Komunikasi Digital :
1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).
3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap
tertinggi) dapat dimungkinkan.
Kerugian Komunikasi Digital :
1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
2. Memerlukan sinkronisasi.
Pada sistim analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap
amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan
maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut.
Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi
repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari
noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua
nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua
kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu,
untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
6
Perbedaan paling mendasar dari Analog dan Digital adalah pada bentuk
gelombang sinyal masing-masing . Sinyal Analog mempunyai bentuk sinus
atau setengah lingkaran,sedangkan sinyal digital mempunyai bentuk
gelombang persegi atau kotak . Bentuk gelombang sinyal listrik bisa dilihat
dengan alat bernama Osiloskop .
Data analog : Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang
yang yang kontinyu , yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang . Dua parameter / karakteristik terpenting yang
dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi . Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar , yaitu amplitude , frekuensi dan phase.
Data digital : Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa
yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0
dan 1 . Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan , yaitu 0 dan 1 , sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau , tetapi transmisi dengan sinyal digital
hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat . Biasanya
sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret . Sinyal yang mempunyai dua
keadaan ini biasa disebut dengan bit . Bit merupakan istilah khas pada sinyal
digital . Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai
untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum , jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n
buah . Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak
dapat ditemukan pada teknologi analog.
3.2. Komunikasi Data Serial dan Paralel
Komunikasi antara dua perangkat atau lebih sangatlah penting, sehingga
proses pertukaran data atau komputasi bisa dilakukan, hingga kinerja sistem
keseluruhan menjadi lebih produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah
satu perangkat harus mengirimkan binary data dari satu rangkaian ke
rangkaian lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni komunikasi
transmisi data secara serial atau paralel.
7
Paralel Data
Ketika menggunakan cara komunikasi paralel, seluruh bit dari binary word
atau bilangan dikirimkan secara serentak. Adalah sebuah bus, yang
merupakan sekumpulan jalur data paralel, untuk melintaskan data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya. Sebuah data bus memiliki nomor jalur data
yang dibutuhkan dalam aplikasi tersebut. Meski begitu, karakteristik utama
dari transfer data bus paralel, ada pada wujud fisik. Sebuah bus biasanya
dalam wujud connector, dengan banyak jalur kabel. Dimana setiap kabel
merepresentasikan sebuah bit data.
Serial Data
Cara lain dalam transmisi data ialah melalui jalur komunikasi serial. Dengan
cara komunikasi serial method, sebuah bits dari kumpulan data word akan
dikirimkan berurutan satu-satu, atau secara sequential. Tergantung dari sistem
yang digunakan, LSB (Least Significant Bit) atau MSB (Most Significant Bit)
yang akan dikirimkan terlebih dahulu. Dalam beberapa hal, kecepatan
transmisi data ditentukan oleh jumlah bit, serta lamanya pengiriman setiap bit
tersebut. Hal ini merupakan kelemahan dari transmisi komunikasi serial.
Meski, transmisi serial lebuh pelan dari transmisi paralel, untuk transmisi
serial relatif lebih mudah digunakan dan cocok diterapkan dalam banyak
aplikasi. Nilai lebih dari transmisi serial ialah pada kemudahan, ringkas, dan
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan transmisi paralel. Hanya
dibutuhkan satu jalur untuk menghubungkan beberapa perangkat, berbeda
dengan transmisi paralel yang membutuhkan banyak jalur. Sebagai tambahan,
hanya satu rangkaian pengirim dan penerima yang dibutuhkan. Transmisi
serial digunakan pada komunikasi data secara wireless.
3.3 Komunikasi Sinkron dan Asinkron
Komunikasi daring sinkron (serempak) Komunikasi daring serempak atau
komunikasi daring sinkron adalah komunikasi menggunakan komputer
sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata (real time). Contoh
8
komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut : Google+ Hangouts,FaceTime
dan Skype.
Komunikasi daring asinkron (tak serempak) Komunikasi daring tak
serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat komputer
dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron adalah email, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen
daring melalui World Wide Web.
3.4. Protokol Komunikasi Komputer (OSI)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau
mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat
protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas,
kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol
distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI.
Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan
diantaranya adalah :

Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer /
mesin lainnya.

Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).

Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.

Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.

Bagaimana format pesan yang digunakan.

Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.

Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya.

Mengakhiri suatu koneksi.
9
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model
konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional
yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977.
Model ini juga dikenal dengan model tujuh lapis OSI (OSI seven layer model).
Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 Layer
Definisi masing-masing Layer pada model OSI
7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer
dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari application layer adalah
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini
adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows
NT) dan juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC)
atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
10
5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama.
4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat
sebuah
tanda
bahwa
paket
diterima
dengan
sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang
hilang di tengah jalan.
3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada
level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan
menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater, dan switch layer2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level
ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi
bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi
jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau
radio.
11
Cara Kerja Model OSI
Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI.
Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer
data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer
dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header
dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian
sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media
transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah
sebaliknya, dari layer paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada
physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi
kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa datalink layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan
yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host
adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network
layer, proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan.
Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer
communication”.
12
Pengertian TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukarmenukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja.
Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP
Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang
bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap
layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext
Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail
13
Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP),
dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack
Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi
berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock)
atau NetBios over TCP/IP (NetBT).
Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi
koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat
connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control
Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).
Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja
dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol
(ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di
atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya
Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang
berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated
Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
komunikasi
data/informasi
data
adalah
dari
dua
proses
atau
pengiriman
lebih
dan
device
penerimaan
(alat,
seperti
komputer/laptop/printer dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam
sebuah jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu,
memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan
dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan
penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote
computer use). Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat
maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol,
baik
desentralisasi
ataupu
sentralisasi.
Mempermudah
kemungkinan
pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem
komputer. Mengurangi waktu untuk pengelolaan data. Mendapatkan
langsung dari sumbernya. Mempercepat penyebarluasan informasi.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembuatan makalah ini maka di sarankan bagi
pembaca yang ingin melakukan kajian serupa untuk menjadikan makalah ini
sebagai reverensi.
15
DAFTAR PUSTAKA
1.
perbedaan komunikasi analog dan digital. (2010, Maret 30). Retrieved
desember
12,
2015,
from
RICKY
RILANDIKA:
http://rickyrilandika.blogspot.co.id/2010/03/perbedaan-komunikasi-analogdengan.html
2.
mengenal komunkasi data serial dan paralel. (2015). Retrieved desember 12,
2015,
from
Berbagi
ilmu:
http://lang8088.blogspot.co.id/2014/11/mengenal-komunikasi-data-serialdan.html
3.
PENGERTIAN DAN PRBEDAAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL. (23, agustus 2015).
Retrieved desember 2015, 12, from sagga-us: http://www.saggaus.net/2015/08/pengertian-dan-perbedaan-sinyal-analog.html
4.
Komunikasi Sinkron dan Asinkron
http://atariqb.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-jenis-jeniskomunikasi.html
5.
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:bs1AUMWwARMJ:iq
balhabibie.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30033/PENGERTIAN%2B
PROTOKOL%2BOSI%2BLAYER%2BDAN%2BTCPIP.doc+&cd=2&hl=id&ct=clnk
&gl=id
16
Download