Membangun Kekuatan TNI Harus Direncanakan dengan Matang

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Membangun Kekuatan TNI Harus Direncanakan dengan Matang
Selasa, 23 Pebruari 2016
Dalam lima tahun mendatang,
Presiden Joko Widodo menyadari, bahwa untuk membangun TNI yang profesional dan
disegani harus mampu memenuhi alutsista bagi trimatra secara terpadu. Hal ini
disampaikan Presiden dalam arahan pembuka Rapat Terbatas (ratas) dengan topik bahasan
Pembangunan Kakuatan TNI di Kantor Presiden, Jakarta, 23 Februari 2016.
Dalam ratas tersebut,
Presiden memberikan sedikit gambaran tentang anggaran TNI, dimana rata-rata
rasio belanja militer tahun 2005-2014 sebesar 0,82% dari Pendapatan Domestik
Bruto (PDB). Sebelumnya, rata-rata rasio belanja militer tahun 2000-2004 hanya
sebesar 0,78% dari PDB. “Sekarang paling tidak 1,1 persen dari PDB kita,― ucap
Presiden. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden Ari
Dwipayana.
Â
Bila pertumbuhan ekonomi
terus meningkat dan di atas 6%, maka anggaran untuk TNI dapat mencapai angka
1,5% dari PDB. “Ini sebuah angka yang besar, hitung-hitungan saya tadi kurang
lebih bisa mencapai Rp250 triliun. Ini angka yang harus mulai diantisipasi dari
sekarang, artinya harus ada sebuah perencanaan yang betul-betul matang,
betul-betul detail, betul-betul terinci sehingga anggaran dan uang itu
betul-betul dipergunakan dengan baik, tepat guna dan juga terdesain dari awal,―
tutur Presiden.
Â
Untuk itu, Presiden
menekankan agar perencanaannya harus matang. “Detil dalam sebuah strategi
pembangunan kekuatan kita seperti apa. Ini mungkin yang kita inginkan ke
depan,― kata Presiden.
Â
Kedua, agar dilihat penggunaan
produk-produk dalam negeri, ini sangat penting sekali, seperti porsi belanja
pegawai, belanja barang, dan belanja untuk alutsista sudah baik, tetapi perencanaannya
harus matang dan detail dalam sebuah strategi membangun kekuatan TNI. Hal ini yang
diinginkan ke depan.
Â
Lebih lanjut Presiden
menyatakan, bahwa pemenuhan kebutuhan alutsista ini sebenarnya bisa sejalan
dengan upaya negara mewujudkan kemandirian pertahanan negara dengan
pengembangan industri alat pertahanan dalam negeri. “Agar dilihat mengenai
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 27 October, 2017, 17:35
Sekretariat Negara Republik Indonesia
penggunaan produk-produk dalam negeri ini sangat penting sekali,― pungkas
Presiden. (Humas Kemensetneg)
Â
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 27 October, 2017, 17:35
Download