BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah negara yang unik, dilihat dari budaya, karakter orang Jepang, serta etos kerja yang diakui oleh bangsa lain. Demikian juga ada konsep manajemen penting di Jepang yakni : strategi kaizen(改善) yang merupakan konsep manajemen yang merupakan kunci bagi keberhasilan kompetitif Jepang. Menurut Maasaki Imai dalam bukunya The Kaizen Power, 2008, kaizen (改善) adalah urusan setiap orang. Konsep kaizen penting untuk memahami perbedaaanperbedaan antara pendekatan Jepang dan barat terhadap manajemen. kaizen ( 改 善 ) Jepang dari cara berpikirnya yang berorientasi proses berhadapan dengan inovasi dan pemikiran yang berorientasi hasil. Dalam bisnis, konsep kaizen (改善) juga begitu berakar dalam pikiran, baik dalam diri manajer maupun pekerja, sehingga kadang kala mereka tidak menyadari bahwa mereka memikirkan kaizen (改善). Menurut Sheila Cane (1998), dalam bahasa Jepang kaizen (改善) berasal dari kata kai yang artinya perubahan dan zen artinya baik. Di Cina kaizen bernama gaishan di mana gai berarti perubahan / perbaikan dan shan berarti baik / benefit. Kaizen (改善) sendiri di dunia barat sering diterjemahkan dengan “Continuous Improvement”, perbaikan yang berkesinambungan. Penerapan kaizen (改善) atau CI di dalam suatu perusahaan tidak semudah yang diduga sebab rnemerlukan keterlibatan semua unsur di dalam perusahaan. Faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan suatu manajemen mutu atau penerapan continuous improvement di dalam suatu perusahaan adalah dukungan manajemen, aspek pekerja, dan budaya perusahaan yang sesuai. Beberapa penulis buku Manajemen menuliskan bahwa dengan menerapkan konsep kaizen (改善) ini perusahaan di Jepang menggapai sukses di pasar. Kaizen (改善) menerapkan dan melaksanakan Visi perusahaan ke dalam semua aspek dalam kegiatan operasional praktis di lapangan. Kaizen (改善) adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus atau berkesinambungan dalam perusahaan bisnis. Kaizen (改善) melibatkan pemodal, karyawan dan manajer semua ini dalam perusahaan untuk pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Filsafat kaizen (改善 ) berpandangan bahwa cara hidup orang Jepang, baik kehidupan kerja maupun kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga, hendaknya terfokus kepada upaya perbaikan yang terus menerus. Kaizen ( 改 善 ) tidak bersifat dramatis dan proses kaizen ( 改 善 ) diterapkan berdasarkan akal sehat dan berbiaya rendah, kaizen (改善) telah menciptakan pula cara berfikir yang berorientasi pada proses. Sebuah sistem manajemen yang menunjang dan menghargai usaha karyawan yang berorientasi, serta menjamin kemajuan yang berangsur yang memberikan imbalan hasil dalam jangka panjang. Dalam hal ini berlawanan sekali dengan manajemen barat yang menilai performa karyawan hanya atas dasar hasil yang diperolehnya dan tidak pada usaha mereka (Imai, 1992 : XIX). Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian pada PT. Istana Kebayoran Raya Motor. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan Honda terbesar di Asia 2 tenggara, yang bergerak dalam produksi mobil merk Honda. Adapun produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah, penggantian suku cadang, pembuatan komponen body, pengecatan, penyetelan mesin dan sebagainya. 1.2 Rumusan Permasalahan Berlandaskan latar belakang di atas, maka peneliti akan mengambil rumusan permasalahan mengenai penerapan salah satu konsep kaizen yaitu 5 S pada PT. Istana Kebayoran Raya Motor. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang penerapan salah satu konsep kaizen yaitu 5 S pada PT. Istana Kebayoran Raya Motor. Dalam hal ini penulis akan membatasi permasalahan di bagian produksi, yakin ada tidaknya pengaruh 5 S pada kelancaran dan peningkatan produktifitas perusahaan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti lebih dalam lagi mengenai penerapan salah satu konsep kaizen yaitu 5 S pada sistem produksi PT. Istana Kebayoran Raya Motor. Manfaat dari penelitian ini adalah peneliti mengharapkan para pembaca serta pembelajar budaya Jepang lainnya memahami 5 S yang diterapkan pada perusahaan yang memproduksi barang Jepang dan peranannya pada efisiensi produksi suatu perusahaan. 1.5 Metode Penelitian 3 Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kajian kepustakaan serta survey dan wawancara. Peneliti melakukan kajian kepustakaan untuk mengumpulkan fakta-fakta berdasarkan data-data yang diperoleh. Selain itu peneliti melakukan wawancara untuk investigasi di lapangan dan mengetahui pasti tentang penerapan konsep kaizen (改善) atau 5 S pada sistem produksi PT. Istana Kebayoran Raya Motor. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini di susun dengan sistematika sebagai berikut : Dalam bab 1 Pendahuluan. Penulis akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan pemasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sitematika penulisan. Dalam bab 2 Landasan Teori, peneliti akan memaparkan konsep kaizen dan gemba kaizen teori-teori tentang 5 S, sebagai pisau analisa yang akan digunakan dalam menganalisis data-data. Dalam bab 3 analisis Data, peneliti akan melakukan analisis data yang dihubungkan dengan teori-teori pada bab 2 untuk menganalisis data yang diperoleh dilapangan yaitu tentang penerapan konsep 5 S pada sistem produksi PT. Istana Kebayoran Raya Motor. 4 Dalam bab 4 simpulan dan saran, penulis akan memberi kesimpulan dari hasil penelitian dan survey pada bab sebelumnya. Serta memberikan saran tentang skripsi ini agar bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Dalam bab 5 ini, berisi ringkasan dimana peneliti akan mengulang kembali isi skripsi mengenai penerapan konsep 5 S pada sistem produksi PT. Istana Raya Motor secara ringkas dan mencakup latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, dan juga hasil penelitian yang telah peneliti rangkum. 5