Policy Brief - brsdm kp

advertisement
Vol 1, No 2 Tahun 2014
Policy Brief
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Badan Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
sumber foto: pubdok sosek
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Implikasi kebijakan yang harus dilakukan untuk mendukung rekomendasi kebijakan tersebut adalah :
1. KKP merealokasi anggaran dengan memprioritaskan pada program peningkatan ekonomi masyarakat KP (PUMP,
PUGAR, PDPT, INKA MINA)
2. Mengembangkan dan menyempurnakan model ekonomi untuk melihat indikator makro dan mikro ekonomi
3. Mengembangkan model analisis untuk mengukur efektifitas dan kinerja program-program peningkatan ekonomi
masyarakat KP (PUMP, PUGAR, PDPT, INKA MINA)
DAFTAR ACUAN
Instruksi Presiden No. 4/2014 tentang “Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga
dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2014”.
Tim Penyusun
Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Penulis
: Rikrik Rahardian, Subhechanis Saptanto, Sonny Koeshendrajana dan
Fatriyandi Nur Priyatna
Dewan Redaksi
: Indra Sakti, Zahri Nasution, Sonny Koeshendrajana dan Tajerin
Redaksi Pelaksana : Achmad Zamroni, Fatriyandi Nur Priyatna dan Andrian Ramadhan
Layout
: Ilham Ferbiansyah
Informasi lebih lanjut
©
2014BBPSEKP
4
http://bbpse.litbang.kkp.go.id/
Dampak Pemotongan Anggaran Belanja
Pemerintah Terhadap PDB Kelautan dan
Perikanan dan Nilai Tukar Nelayan
Membengkaknya realisasi subsidi
b a h a n b a k a r m i nya k ( B B M )
menjelang akhir semester I tahun
2014 memicu keluarnya INPRES No. 4/2014 tentang
“Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja
Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014”
yang menyatakan bahwa target pemotongan/penghematan
anggaran sebesar 100 trilyun rupiah. Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) mengalami pemotongan/penghematan
sebesar 1,78 trilyun rupiah dari total APBN 2014 sebesar 6,52
trilyun rupiah. Sementara itu, Kementrian Keuangan
mengusulkan perubahan target pemotongan anggaran belanja
menjadi 69,9 trilyun rupiah yang selanjutnya disepakati oleh
Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dan tertuang dalam
APBN-P 2014 menjadi Rp 43,025 triliun saja.
Ü Fenomena tersebut tentu berpengaruh terhadap capaian
indikator kinerja utama (IKU) Kementerian Kelautan dan
Perikanan, terutama pada IKU Produk Domestik Bruto sektor
KP dan NilaiTukar Nelayan (NTN).
Ü Policy Brief ini memaparkan hasil kajian di atas menggunakan
“Model Ekonomi Keseimbangan Umum Sektor KP-2013” yang
dikembangkan Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan (BBPSEKP), Balitbang-KP. Berbagai skenario
pemotongan/penghematan anggaran belanja akan berdampak
pada capaian IKU PDB-KP dan Nilai Tukar Nelayan (NTN)
sebagai berikut:
Pesan Utama
Ü
-
PDB-KP: Pemotongan/penghematan
anggaran belanja akan berakibat pada
menurunnya total output yang diminta oleh
pelaku ekonomi, termasuk permintaan
terhadap output yang diproduksi oleh sektor
KP. Hal tersebut mengurangi berbagai
komponen dari nilai tambah bruto sektor KP
yang akhirnya akan menurunkan besaran
pertumbuhan perekonomian di sektor KP. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa pemotongan/penghematan
pada berbagai skenario 100 trilyun, 69,9 trilyun,
50 trilyun dan 30 trilyun oleh pemerintah berakibat pada
pelambatan laju peningkatan PDB-KP yang ditargetkan
7,25% menjadi masing-masing secara berurutan sebesar
7,245% (pemotongan 100 T), 7,246% (pemotongan 69,9
T), 7,247% (pemotongan 50T) dan 7,248%
(pemotongan 30T).
- NTN : Pemotongan/penghematan anggaran berpengaruh
terhadap perubahan inflasi yang ditunjukkan oleh
penurunan tingkat harga komoditas maupun harga umum.
Perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan nelayan yang ditunjukkan oleh penurunan
capaian indeks NTN 2014 menjadi masing-masing sebesar
110,32 (pemotongan 100 T), 110,82 (pemotongan 69,9
T), 111,15 (pemotongan 50 T), 111,23 (pemotongan
43,025 T) dan 111,49 (pemotongan 30 T) dari target yang
sudah ditetapkan sebesar 112.
Ü Saran rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan adalah:
- Malakukan penyusunan ulang alokasi anggaran dengan
mengutamakan pada pos anggaran yang berdampak
langsung terhadap masyarakat perikanan seperti program
PNPM dan INKA MINA.
- Memperkuat data dasar serta analisis efektifitas dan kinerja
program peningkatan ekonomi masyarakat KP.
1
DAMPAK PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH TERHADAP PDB KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN NILAI TUKAR NELAYAN DAMPAK PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH TERHADAP PDB KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN NILAI TUKAR NELAYAN
I. Latar Belakang
II. TEMUAN UTAMA
Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 4
Ta h u n 2 0 1 4 m e n g e l u a r k a n k e b i j a k a n
penghematan/pemotongan anggaran belanja kementerian
dan lembaga negara Tahun 2014 sebesar Rp 100 triliun.
Hal ini sebagai bentuk penghematan (efisiensi) dan
kompensasi akibat membengkaknya subsidi energi
senilai Rp 110 triliun dari nilai awal yang dianggarkan
sebesar Rp 282 triliun menjadi Rp 392 triliun (31 %
dari belanja pemerintah pusat). Efisiensi dilakukan atas
“pos-pos” anggaran belanja yang tidak berdampak pada
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat dan sosial
politik. Kebijakan pemerintah ini kemudian tertuang
dalam RAPBN-P 2014 yang diusulkan pemerintah
kepada DPR. DPR kemudian meminta pemerintah
menekan target pemotongan belanja tersebut dengan
merevisi beberapa asumsi dan target dalam
RAPN-P 2014. Kementerian Keuangan kemudian
mengusulkan perubahan target pemotongan anggaran
belanja menjadi Rp 69,9 triliun (Kompas, 12 Juni 2014).
Menyikapi rencana revisi target pemotongan tersebut,
rapat pimpinan (Rapim) KKP menginstruksikan
perhitungan dampak pemotongan dengan skenario
Rp 69,9 triliun, Rp 50 triliun, Rp 43 triliun dan Rp 30
triliun terhadap PDB KP dan NTN. Pada akhirnya Badan
Anggaran DPR dan pemerintah menyepakati postur
sementara Rancangan APBN Perubahan 2014. Akhirnya
pemotongan anggaran kementerian/lembaga ditentukan
tidak jadi sebesar Rp 100 triliun seperti direncanakan
sebelumnya, tapi menjadi Rp 43,025 triliun saja.
Berdasarkan “model ekonomi keseimbangan
umum sektor KP 2013” yang dikembangkan Balai Besar
Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan,
fenomena skenario pemotongan anggaran belanja
pemerintah pada Kementerian KP terhadap Indikator
Kinerja Utama (IKU) Target Produk Domestik Bruto
Kelautan dan Perikanan (PDB-KP) dan NTN dapat
disimulasikan sebagai berikut :
PDB Kelautan dan Perikanan
1. Pemotongan Anggaran akan berdampak terhadap
menurunnya total output yang diminta oleh para
pelaku ekonomi termasuk juga permintaan terhadap
output yang diproduksi oleh sektor Kelautan dan
Perikanan (KP). Dampak yang dimaksud adalah
berkurangnya berbagai komponen dari Nilai Tambah
Bruto sektor KP, sehingga terjadi penurunan besaran
pertumbuhan perekonomian di sektor KP (PDB-KP).
2. Hasil simulasi menunjukkan berbagai skenario
pemotongan anggaran berdampak pada tidak
mampunya KKP mencapai target laju peningkatan
IKU PDB-KP 2014 sebesar 7,25%.
3. Perkiraan Besaran nilai target PDB-KP yang akan
mampu dicapai KKP jika dilakukan pemotongan
anggaran sebesar 100T, 69.9T, 50T dan 30T oleh
pemerintah, masing-masing secara berurutan adalah
sebesar 7.245%, 7.246%, 7,247% dan 7,248%
(Gambar 1).
4. Skenario pemotongan anggaran belanja pemerintah
sebesar 43,025T akan
berdampak pada target
capaian laju peningkatan IKU
PDB-KP 2004 diantara
selang pemotongan 50T –
30T (Gambar 1).
NilaiTukar Nelayan (NTN)
1. Pemotongan anggaran berpengar uh terhadap
perubahan inflasi yang ditunjukkan terjadinya
penurunan tingkat harga komoditas maupun harga
umum. Perubahan tingkatan harga ini kemudian
berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan
yang ditunjukkan dengan penurunan indeks NTN
terhadap target capaian indeks NTN 2014 (112).
2. Simulasi pemotongan sebesar Rp 100 triliun
menyebabkan penurunan nilai indeks NTN sebesar 1,5
% dari target capaian menjadi 110,32 (Gambar 2).
3. Simulasi pemotongan sebesar Rp 69,9 triliun
menyebabkan penurunan nilai indeks NTN sebesar 1,05
% dari target capaian menjadi 110,82 (Gambar 2).
4. Simulasi pemotongan sebesar Rp 50 tr iliun
menyebabkan penurunan nilai indeks NTN sebesar 0,76
% dari target capaian menjadi 111,15 (Gambar 2).
5. Simulasi pemotongan sebesar Rp 30 tr iliun
menyebabkan penurunan nilai indeks NTN sebesar 0,46
% dari target capaian menjadi 111,49 (Gambar 2).
6. Simulasi pemotongan sebesar Rp 43 tr iliun
menyebabkan capaian IKU NTN pada indeks 111,23
(Gambar 2).
III. REKOMENDASI KEBIJAKAN
Berdasarkan hasil simulasi terlihat seluruh skenario
pemotongan anggaran akan berdampak terhadap rencana
capaian target KKP Tahun 2014 atas PDB KP dan NTN.
Dengan demikian, maka rekomendasi kebijakan yang
diberikan sebagai berikut :
1. Menyusun ulang pengalokasian penganggaran dan
mengutamakan pada pos anggaran yang berdampak
langsung terhadap masyarakat perikanan, seperti pos
anggaran program peningkatan ekonomi masyarakat KP
(PUMP, PUGAR, PDPT, INKA MINA).
2. Memperkuat data dasar serta analisis efektifitas dan
kinerja program peningkatan ekonomi masyarakat KP
(PUMP, PUGAR, PDPT, INKA MINA) terhadap besaran
anggaran yang dikeluarkan sebagai justifikasi urgensi
keberadaan pos anggaran tersebut.
Gambar 2. Hasil Simulasi Skenario Pemotongan Anggaran Belanja Pemerintah Terhadap Indeks Nilai
Tukar Nelayan (NTN)
Catatan: untuk melihat nominal tinggal mengalikannya saja dengan target PDB
Gambar 1. Dampak Pemotongan Anggaran Pemerintah Terhadap Capaian Target IKU PDB-KP
2
3
Download