BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian modern menekankan pemisahan kepemilikan perusahaan dari manajemen dan pengelolaan perusahaan Pemisahan ini sejalan dengan teori keagenan (agency theory) yang menekankan pentingnya pemilik perusahaan (principal) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional (agents) yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Pemisahan kepemilikan perusahaan dari manajemen perusahaan memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu keleluasaan manajemen perusahaan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Keleluasaan manajemen bisa mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri. Konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham perusahaan sudah lama menjadi fokus para peneliti guna memahami hakekat perusahaan (nature of firm). Berawal dari tesis Berle dan Means (1932) dalam Himmelberg et al. (1999) yang mengemukakan bahwa pengawasan yang rendah terhadap manajer oleh pemegang saham mengakibatkan aset perusahaan digunakan oleh manajer untuk kepentingannya sendiri dan bukan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham (shareholder value). Masalah ini seringkali diatasi dengan memberikan sejumlah saham perusahaan kepada manajer. Pemberian saham kepada manajer diharapkan dapat meluruskan kepentingan pihak manajemen perusahaan agar sesuai dengan tujuan manajemen keuangan. 1 2 Konflik kepentingan dapat timbul jika manajer sebuah perusahaan memiliki kurang dari 100 persen saham biasa perusahaan tersebut. Umumnya perusahaan perseorangan dikelola secara langsung oleh pemilik. Manajer-pemilik tersebut akan mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memperbaiki kesejahteraannya. Kesejahteraan manajer-pemilik dapat berupa peningkatan kekayaan pribadi dan fasilitas eksekutif (perquisites). Jika manajer-pemilik tersebut mengurangi hak kepemilikannya dengan membentuk perseroan dan menjual sebagian saham perusahaan kepada pihak luar, maka konflik kepentingan akan muncul. Jensen dan Meckling (1976) menemukan bahwa pada level kepemilikan (ownership) rendah, manajer cenderung gagal menjalankan tugasnya untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kegagalan manajer disebabkan karena konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Konflik kepentingan berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan mengindikasikan penurunan kekayaan pemegang saham. Nilai perusahaan akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kepemilikan manajerial. Hubungan searah ini mencerminkan interest alignment effect. Peningkatan kepemilikan manajerial menyebabkan manajer memiliki tujuan yang sama dengan pemegang saham. Kesamaan tujuan mendorong manajer untuk mengambil keputusan yang memaksimumkan nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial yang semakin tinggi memiliki dampak negatif terhadap nilai perusahaan. Dampak negatif ini mengindikasikan entrenchment effect. Stulz (1988) dalam Chen et al. (2003) menunjukkan pengaruh kepemilikan 3 manajerial tinggi terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan manajer cenderung bersikap entrenched. Kecenderungan ini menyebabkan nilai perusahaan menjadi turun. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan telah banyak diteliti. Pengujian empiris menunjukkan hasil yang berbeda. Demsetz (1983) dan Demsetz dan Lehn (1985) dalam Demsetz dan Villalonga (2001) menunjukkan tidak ada hubungan antara struktur kepemilikan dan profit perusahaan yang merupakan proksi nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2003), Morck et al. (1988), McConnel dan Servaes (1990) dan Hermalin dan Weisbach (1991) dalam Chen et al. (2003) menunjukkan hasil yang beda. Dengan menggunakan Tobin’s q (Q) sebagai proksi dari nilai perusahaan, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pertama, alignment of interest terjadi pada kepemilikan manajerial rendah. Kedua, entrenchment terjadi pada kepemilikan manajerial tinggi. Perbedaan hasil penelitian terdahulu kemungkinan disebabkan oleh faktor endogenitas (endogeneity) dari struktur kepemilikan. Demsetz (1983) dan Demsetz dan Lehn (1985) dalam Demsetz dan Villalonga (2001) mengusulkan bahwa struktur kepemilikan merupakan variabel endogen. Faktor endogenitas ini memungkinkan terjadinya hubungan kausalitas (causality) antara struktur kepemilikan dan nilai perusahaan. Hubungan kausalitas dapat menyebabkan mispesifikasi pada model yang tidak mempertimbangkan faktor endogenitas. Studi ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan di Indonesia. Studi ini menggunakan 4 model yang sama dengan penelitian Chen et al. (2003). Sepengetahuan penulis belum ada hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh kepemilikan managerial terhadap nilai perusahaan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul penelitian ini adalah “Teori Keagenan, Kepemilikan Manajerial, dan Nilai Perusahaan: Bukti Empiris Pada Perusahaan Publik di Indonesia.” 1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah Return on Asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial? 6. Apakah market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial? 5 7. Apakah dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial? 1.2. Batasan Masalah Agar pembahasan terhadap objek yang akan diteliti tidak terlalu luas maka perlu adanya fokus penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian ini pada: 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEJ tahun 1998 sampai 2002. 2. Perusahaan yang memiliki data kepemilikan saham minimal 3 tahun selama periode 1998 sampai 2003. 3. Kepemilikan manajerial meliputi jumlah saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris. 4. Variabel nilai perusahaan diproksi dengan menggunakan Tobin’s q (Chen et al., 2003). 5. Variabel spesifik perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah firm size (TA), leverage (LEV), dividend yield (D-Yield), institutional ownership (INST), market value saham biasa (MVE), risiko perusahaan (STD). 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 6 1. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Mengetahui apakah ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Mengetahui apakah return on asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Mengetahui apakah nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 6. Mengetahui apakah market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 7. Mengetahui apakah dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi para pelaku pasar modal, calon investor, peneliti bidang manajemen keuangan, perusahaan dan pihak lainnya. Manfaat penelitian ini bagi masing-masing pihak antara lain: 1. Bagi pelaku pasar modal dan calon investor Memberikan kontribusi bagi pelaku pasar modal dan calon investor di Indonesia, khususnya berkaitan dengan pengambilan keputusan yang bersifat ekonomis. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan 7 keputusan investasi dengan memperhatikan struktur kepemilikan saham suatu perusahaan. 2. Bagi peneliti bidang manajemen keuangan Memberikan kontribusi dalam bidang manajemen keuangan yang berkaitan dengan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lanjutan. 3. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi perusahaan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pemberian hak kepemilikan saham bagi pihak manajemen perusahaan. 4. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan khususnya tentang kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. 1.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2003) pada perusahaan publik di Jepang, maka dapat dihipotesiskan: 1. Kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 8 2. Kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Return on Asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 6. Market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 7. Dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial.signifikan 1.6. Definisi Operasional Dengan adanya definisi operasional maka diharapkan akan mempermudah pembaca dalam mengerti dan memahami isi penelitian ini. Beberapa hal yang perlu didefinisikan adalah sebagai berikut: 1. Tobin’s q (Q) sebagai ukuran dari firm value (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Market value saham biasa + Book value utang Total asset 2. Return on asset (ROA) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al, 2003) diperoleh dari: 9 Laba Bersih Total asset 3. Leverage keuangan (LEV) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total utang Total asset 4. Dividend yield (D-Yield) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Dividend per lembar saham Harga saham penutupan 5. Kepemilikan institusional (INST) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total kepemilikan institusional Jumlah saham beredar 6. Market value saham biasa (MV) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Jumlah saham yang beredar x harga saham penutupan 7. Total asset yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari nilai total asset pada laporan keuangan. 8. Kepemilikan manajerial (OWN) yang merupakan variabel kepemilikan manajerial rendah (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris Jumlah saham yang beredar 10 9. Kepemilikan manajerial (OWN2) yang merupakan variabel kepemilikan manajerial tinggi (Chen et al., 2003) diperoleh dari: ⎛ Total kepemilika n saham oleh direktur dan komisaris ⎞ ⎜ ⎟ Jumlah saham yang beredar ⎝ ⎠ 2 10. STD merupakan variabel risiko perusahaan (Chen et al., 2003) didefinisikan sebagai standar deviasi dari return saham. 11. D-year merupakan variabel dummy tahunan untuk mengontrol perubahan struktural antar waktu. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian. BAB II. LANDASAN TEORI. Bab ini berisi teori yang digunakan untuk mendukung penelitian dan tinjauan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. BAB III. METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tentang langkah-langkah pengumpulan data, pemilihan sampel, normalitas data, dan metodologi penelitian. 11 BAB IV. ANALISIS DATA. Bab ini berisi analisis data yang meliputi pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis panel data dan two stage least square (2SLS) dan studi perbandingan hasil analisis dengan penelitian terdahulu. BAB V. KESIMPULAN. Bab ini berisi uraian singkat hasil analisis, kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang berguna bagi penelitian-penelitian yang relevan di masa mendatang.