pertemuan 14 konsep, transaksi dan laporan

advertisement
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
PERTEMUAN 14
KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN
MATA UANG ASING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat nilai kurs mata
uang yang menyatakan hubungan nilai diantara satu kesatuan mata uang asing dan
kesatuan mata uang dalam negeri.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah yang mungkin timbul dalam penggunaan mata
uang asing, nilai tukar tidak langsung dalam perdagangan,dan juga masalah yang
timbul dalam transaksi jual beli yang dilakukan suatu negara dengan negara lain.
3. Mahasiswa harus dapat menjelaskan masalah penjabaran nilai mata uang dan selisih
penyesuaian kurs.
B. URAIAN MATERI
1.1 PENDAHULUAN
Pergerakan arus globalisasi telah mendorong para pelaku bisnis untuk
memperluas bisnis mereka dalam melakukan perdagangan internasional untuk
menghindari kerugian yang besar karena pergerakan nilai tukar. Pada awalnya timbul
lindung nilai, terdapat kebijakan-kebijakan tertulis mengenai lindung nilai, tujuan
management resiko entitas dan strategi untuk melaksanakan lindung nilai, termasuk
identifikasi instrumen lindung nilai, transaksi/saldo yang dilindungi, sifat dari resiko
yang dilindungi dan bagaimana menilai efektivitas instrument lindung nilai dalam
menutup resiko perubahan nilai wajar transaksi/saldo yang dilindungi sebagai akibat
dari resiko yang dilindungi. Entitas juga harus memiliki dasar yang wajar untuk
menilai efektivitas instrument lindung nilai. Hedging adalah tindakan melindungi asset
yang dimiliki dengan cara menutup kontrak jual maupun kontrak beli di pasar
berjangka untuk mengurangi kerugian yang akan diderita atau Sebuah strategi yang
konservatif untuk membatasi kerugian investasi dengan melakukan transaksi lain yang
mengurangi resiko transaksi. Salah satu instrumen keuangan yang dipergunakan dalam
mengurangi resiko adalah instrumen derivatif. Derivatif adalah instrumen keuangan
yang memiliki satau atau lebih variabel pokok yang mendasarinya dan satu atau dua
lebih jumlah nasional. Di mana nilainya mengalamai perubahan karena ada perubahan
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
dalam variabel yang mendasarinya seperti tingkat suku bunga, harga komoditas atau
surat berharga.
Subramanyam (2010) menyatakan akuntansi untuk derivatif mempunyai dua
tujuan, yaitu untuk lindung nilai dan spekulasi. PSAK 55 memberikan persyaratan
spesifik dalam pengklsifikasian derivatif sebagai suatu aktivitas lindung nilai. Lindung
nilai (hegde) merupakan kontrak yang bertujuan untuk melindungi perusahaan dari
resiko transaksi pasar. Transaksi lindung nilai ini mirip dengan kebijakan asuransi,
dimana perusahaan melakukan kontrak yang memastikan adanya imbal hasil pasti
tanpa dipengaruhi kekuatan pasar.
1.2 JENIS – JENIS PASAR
1. PASAR KOMODITI
Pasar yang kegiatannya menjual-belikan komoditi Seperti : Kopi, kedelai, kapas, minyak
bumi, emas, dll
2. PASAR UANG
Pasar yang kegiatannya menjual-belikan uang Seperti : Money changer, agen valuta
asing, perbankan, dll
3. PASAR MODAL
Pasar yang kegiatannya menjual-belikan modal Seperti : bursa efek
Produk yang
diperdagangkan adalah : Saham dan obligasi
1.3 JENIS PERDAGANGAN
Berdasarkan waktu pembayaran dan penyerahannya, perdagangan dibagi 2, yaitu :
a. PERDAGANGAN SPOT / SPOT TRADING
Adalah perdagangan dengan waktu pembayaran dan waktu penyerahan barang pada saat
terjadi transaksi . Contoh : minyak, kapas, kedelai, mata uang, dll
b. PERDAGANGAN BERJANGKA / FUTURE TRADING
Adalah proses transaksi dengan waktu pembayaran sekarang tetapi waktu penyerahan
barangnya dikemudian hari . Contoh : Ijon
1.4 BERDASARKAN PSAK 55 JENIS LINDUNG NILAI

Lindung Nilai atas Nilai Wajar

Lindung Nilai Arus Kas

Lindung Nilai valuta Asing
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
LINDUNG NILAI PANJANG adalah sesuai (tepat) bila perusahaan tahu
bahwa ia harus memiliki long posistion aset tertentu dikemudian hari (yang akan
datang) dan mengunci harga (menutup harga) sekarang. Long hedge Merupakan
tindakan mengambil posisi beli di pasar berjangka untuk melindungi usahanya dari
kemungkinan perubahan harga komoditi yang harus dibelinya di pasar fisik. Long
hedge umumnya dilakukan oleh pasar eksportir, pengolah dan pemakai bahan baku
untuk menjaga kontinunitas persediaan.
LINDUNG NILAI PENDEK adalah sesuai (tepat) bila hedger telah memiliki
aset sendiri dan mengharapkan dapat menjual pada suatu waktu yanga akan datang.
Short hedge merupakan tindakan mengambil posisi jual di pasar berjangka untuk
melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditi yang akan dihasilkan
sebagai akibat fluktuasi harga komoditi. Short hedge umumnya dilakukan oleh para
petani, produsen atau para pemilik komoditi untuk mencegah kerugian turunnya nilai
komoditi mereka akibat kemungkinan turunnya harga.
Contoh
Tanggal 15 mei 2010 perusahaan X melakukan kontrak untuk menjual minyak
sebanyak 1 barel. Harga yang ditetapkan adalah harga pasar pada tanggal 15 agustus
2010. Misalnya harga spot pada tanggal 1 mei 2010 adalah $19 per barel pada bulan
agustus harga berjangka minyak $ 18,75 kepada PT. NYSEX. Karena tiap kontrak
berjangka pada PT. NYSEX ialah penyerahan 1000 barel minyak, perusahaan dapat
lindung nilai. Jika diasumsikan Spot price 15 Agustus adalah $ 17.50 per barel. Maka
perusahaan akan mengalami keuntungan dengn mengunakan kontrak berjangka yaitu $
1,25 ( $18,75-$17,50).
1.5
DEFINISI DERIVATIF
Derivatif adalah kontrak antara dua pihak dan memungkinkan pihak untuk
perdagangan resiko keuangan tertentu seperti resiko suku bunga, resiko ekuitas, mata
uang dan resiko kredit kepada pihak lain yang lebih bersedia dan lebih cocok untuk
mengambil dan mengelola resiko. Kegunaan derivatif adalah sebagai suatu alat untuk
mengalihkan risiko Contoh petani dapat menjual kontrak berjangka atas hasil panen
kepada spekulator sebelum dipanen. Spekulasi serta arbitrasi juga dikenal dengan
istilah asing "arbitrage" ini bisa diartikan sebagai suatu tindakan mengambil
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aset acuan dan aset acuan
lainnya misalnya dengan memanfaatkan perbedaan antara nilai Indeks LQ-45 (ILQ45) di Bursa Efek Jakarta (spot market) dan nilai ILQ-45 pada KBIE di Bursa Efek
Surabaya (futures market), jadi selain mengambil posisi di BES, juga harus
mengambil posisi di BEJ sehingga secara simultan mengambil posisi yang
berlawanan antara di BEJ dan BES.
Pada umumnya transaksi pasar pasar derivatif lebih didominasi oleh perdagangan
spekulatif daripada perdagangan lindung nilai dalam artian yang sesungguhnya.
Berbagai macam instrumen keuangan digunakan untuk kegiatan lindung nilai yaitu
kontrak masa depan (futures contract), kontrak swap (swap contract), kontrak opsi
(option contract), dan kontrak forward (forward contract). Keempat macam kontrak
ini memiliki indikasi yang berbeda-beda terhadap resiko-resiko yang dihadapi oleh
perusahaan tergantung bagaimana kebijakan manajemen yang berlaku diperusahaan.
1.5.1 Alasan penggunaan derivatif, antara lain :
- Peralatan untuk mengelola risiko;
- Pencarian untuk hasil yang lebih besar;
- Biaya pendanaan yang lebih rendah;
- Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok
pengguna;
- Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;
- Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
- Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.
1.6
INSTRUMEN DERIVATIF
1. Forward (Kontrak Serah)
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract
adalah suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu
aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan
berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan
risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk
minyak bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta
pada suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada
tanggal transaksi. Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk
suatu harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum
terjadi pertukaran atau pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang
dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga forward
berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan.
Forward digunakan untuk mengantisipasi :
1.
Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing
2.
Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing
3.
Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing
2. Futures (Kontrak Berjangka)
Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau
memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual
underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau
komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang penyelesaian
transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan datang sesuai
dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut.
Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. A akan menjual
US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per US$ pada 30 Juni 2008, tidak peduli berapa
kurs di pasar saat itu. Pembeli maupun penjual kontrak mempunyai kewajiban
melaksanakan kontrak tersebut, apapun kenyataan yg terjadi di kemudian hari
(menguntungkan ataupun merugikan) Kontrak futures merupakan perjanjian antara
pembeli dan penjual yang berisi :
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau asset
tertentu) dari penjual futures dalam jumlah tertentu dengan harga tertentu pada
waktu yang telah ditentukan dalam kontrak
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau asset tertentu kepada
pembeli futures dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu dan pada batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Beberapa terminology
 Underlying asset : komoditi/asset yang disetujui oleh kedua pihak untuk dipertukarkan
 Settlement date / delivery date : tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi
 Futures price : harga yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk melakukan transaksi
 Long position : pihak yang menyetujui untuk membeli asset yang menjadi patokan di
kemudian hari. Atau disebut sebagai pemilik kontrak futures
 Short position
: pihak yang menyetujui untuk menjual asset patokan tersebut di
kemudian hari. Atau disebut sebagai penjual kontrak futures.
Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko
perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam
kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk
mangatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.
3.
Swap
Swap pada dasarnya adalah serangkaian kontrak berjangka yang berlaku atau
berjalan dari waktu ke waktu selama suatu periode tertentu. Swap dalam dunia
keuangan merupakan suatu instrumen derivatif. Swap yang kita kenal dalam pasar
derivatif diantara adalah currency swap.
currency swap yaitu perjanjian untuk menukar suatu mata uang dengan mata
uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko
pergerakan nilai tukar pada masa mendatang. Singkatnya, transaksi swap merupakan
transaksi pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang
dengan dua tanggal penyerahan yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang
tersebut dilakukan oleh bank yang sama dan biasanya dengan cara “spot terhadap
forward” Artinya satu bank membeli tunai (spot) sementara mitranya membeli secara
berjangka (forwad) . Salah satu contoh transaksi swaps adalah bila bank A dan bank B
membuat kontrak untuk bertukar deposito rupiah terhadap dolar pada kurs Rp 9.500
per dolar pada 1 Januari 2008. B menempatkan US$ 1 juta. A menempatkan Rp 9,5
miliar, terlepas dari kurs pasar saat itu.
4.
Opsi
opsi adalah salah satu instrumen derivatif surat –surat berharga atau sekuritas yang
diperdagangkan dibrsa efek. Pengertian Opsi adalah Hak untuk membeli atau menjual
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
sejumlah valuta asing tertentu dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk
suatu periode tertentu dengan membayar/menerima sejumlah premi.
Dalam definisi yang lain, Opsi adalah suatu kontrak antara holder dan writer
yang memberikan hak (bukan kewajiban ataupun obligasi) kepada holder (pemegang
kontrak) untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu (exercise
price/strike exercise) dalam jangka waktu tertentu (expiration date).
Ada 2 tipe dasar opsi :
OPSI CALLS
Memberi hak pada pemegang saham untuk membeli suatu asset. Misalnya :
saham pada batasan waktu dan harga tertentu
OPSI PUTS
Memberi hak pada pemegang saham untuk menjual suatu asset pada batasan
waktu tertentu.
Harga dalam kontrak disebut harga exersice atau harga strike sedangkan
tanggal dalam kontrak disebut tanggal exersice atau jatuh tempo
TIPE OPSI
opsi dapat dibedakan berdasakan pelaksanaan opsi, yaitu opsi amerika dan opsi
eropa. Opsi Amerika adalah sebuah opsi yang pelaksanaan opsinya dapat di exercise
setiap saat selama peiode opsi tersebut. Sedangkan opsi Eropa adalah sebuah opsi
yang hanya bisa di exercise pada akhir peride opsi tersebut.
POSISI OPSI
Terdapat dua pihak untuk setiap kontrak opsi, pihak kesatu ialah investor yang
mempunyai hak unuk membeli ( mempunyai posisi long), sedangkan pihak yang lain
adalah investor yang mempunyai hak untuk menjual atau mempunyai posisi short.
Ada 4 tipe posisi opsi
1. Posisi beli dalam opsi call
2. Posisi beli dalam opsi put
3. Posisi jual dalam opsi call
4. Posisi jual dalam opsi put
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. A memberikan
hak kepada B untuk membeli dollar AS dengan kurs Rp 9.350 per dolar
pada tanggal atau sebelum 30 Juni 2008, tanpa B berkewajiban
membelinya. A mendapat kompensasi sejumlah uang untuk hak yang
diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada pihak B. Transaksi ini
disebut call option. Sebaliknya, bila A memberikan hak kepada B untuk
menjualnya disebut put option. Transaksi option dapat menjadi lebih rumit.
Misalnya A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. Perjanjiannya A
menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per dolar kepada B.
Contoh 1
Seorang invstor membeli opsi call untuk membayar 100 saham IMB dengan strike price
perkiraan $40, harga sekuritas yang berlaku $38 dan harga opsi untuk beli satu saham $ 5.
Investasi permulaan awal = 100x$ 5 = $500. Apakah yang terjadi jika Ketika jatuh tempo opsi
harga IBM $55 9untung/rugi?)
Jawab:
Pada awal opsi dilaksanakan diperoleh untung ($55-$40)x 100 = $1.500
Karena biaya awal dari opsi adalah $500 maka untung $ 1000
Contoh 2
Penggunaan opsi untuk lindung nilai pembelian persediaan
PT. Induk berencanauntuk membeli 30.000 gandum dalam jangka waktu 90 hari yang pada
saat ini nilainya Rp. 75.000.000 ( 30.000. gantang x Rp. 2.500 harga tunai per gantang ). PT.
Induk membeli opsi jual berjangka atas gandum untuk lindung nilai terhadap perubahan harga
dari pembelian persediaan yang diantisipasi. Jika harga gandum meningkat, maka laba dari
opsi beli yang dibeli akan menghapus harga yang lebih tinggi harus dibayarkan PT. Induk
untuk gandum tersebut. Jika harga gandum menurun, maka PT. Induk mengalami kerugian
sebesar premi yang dibayarkan untuk opsi beli tetapi dapat membeli gandum dengan harga
yang lebih murah.
Pada tanggal 1 November 20X1, PT. Induk membayar premi sebesar Rp. 50 per gantang,
dengan total biaya Rp. 1.500.000 (30.000 gantang x Rp. 50). Opsi jual tersebut mempunyai
jumlah nasional 30.000 gantang gandum.
Ulasan dari lindung nilai ini adalah sbb:
-
Instrumen lindung nilai
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
opsi beli dari kontrak berjangka gandum
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
-
Variabel yang dilindungi
pembelian gandum yang direncanakan
-
Jenis lindung nilai
lindung nilai arus kas
-
Variabel pokok yang mendasari
harga dari satu gantang gandum
-
Jumlah nasional
30.000 gantang gandum
-
Nilai waktu dari lindung nilai awal
Rp. 1.500.000. at the money
-
Penilaian opsi beli
nilai wajar
-
Jika nilai variabel pokok
nilai opsi beli meningkat
yg mendasarinya meningkat
-
Jika nilai variabel pokok
nilai opsi beli menurun
yg mendasarinya menurun
- nilai wajar sbb :
1 Nov 20X1 Rp. 2500
1 Des 20X1 Rp. 2600
1 Feb 20X2 Rp. 2580
1 Nov 20X1
1 Des 20X1
1 Feb 20X2
30.000 gantang
opsi beli :
2.500
2.600
2.580
nilai pasar opsi
(dari informasi pasar)
Dikurangi
nilai instrinsik
(jml gantang-(nilai pasar-nilai pelaksanaan)
1.500.000
3.700.000
2.400.000
(30.000 gantang x (Rp. 2.500-Rp.2.500)
-
gantang gandum
(30.000 gantang x (Rp. 2.600-Rp.2.500)
(3.000.000)
(30.000 gantang x (Rp. 2.580-Rp.2.500)
(2.400.000)
sisa nilai waktu
1.500.000
700.000
-
ayat jurnal mencatat pembelian opsi adl sbb :
1 November 20X1
Opsi beli
1.500.000
Kas
1.500.000
ayat jurnal mencatat perubahan nilai opsi sebesar nilai wajar opsi pd tgl neraca :
31 Desember 20X1
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Opsi beli
2.200.000
Kerugian dari aktivitas lindung nilai
800.000
Pendapatan komperhensif lainnya
3.000.000
Pada tgl 1 feb 20X2 akhir periode kontrak harga gandum Rp. 2.580
Penurunan nilai intrinsik(2580-2500) x 30.000, opsi beli dicatat sbb
1 Februari 20X2
Pendapatan komperhensif lainnya
600.000
Opsi beli
600.000
Ayat jurnal berikutnya mengakui habisnya nilai waktu yang tersisa dari opsi beli karena
opsi jatuh tempo.
1 Februari 20X2
Kerugian dari aktivitas lindung nilai
700.000
Opsi beli
700.000
PT. Induk sekarang memutuskan untuk menjual kontrak sebesar nilai instrinsik
Rp. 2.400.000 dan membeli 30.000 gantang gandum dengan hara pasar sekarang Rp.
2.580.
Ayat jurnal penjualan opsi
1 Februari 20X2
Kas
2.400.000
Opsi beli
2.400.000
Ayat jurnal pembelian gandum
1 Februari 20X2
Persediaan Gandum
77.400.000
Kas
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
77.400.000
Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
DAFTAR PUSTAKA
Suherdi, R 2007. Pengantar Derivatif Dalam Moneter Internasional.
Jakarta : Gasindo
Baker, Ricard E. dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persepektif
Indonesia) buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Akuntansi S1 Universitas Pamulang
Download