Praktikum Dasar Instrumentasi Unit 5 UNIT V PENGUKURAN RESISTANSI DAN FREKUENSI Maksud dan Tujuan Memberi pengertian tentang teknik pengukuran dengan menggunakan Ohm meter Membuat resistor standar sebagai referensi Membuat rancangan pengukuran resistor dengan ICL7107 Alat dan Bahan Modul ISE 2000A Catu daya universal ISE 2000B Multimeter digital Beberapa jumper Teori Singkat A. Ohmmeter Analog R1 Rx Im It R2 Rm E Gambar 5.1 Ohm meter Analog R1 = Tahanan pembatas arus R2= Tahanan pengatur nol E= Battery Rm= Tahanan dalam d’Arsonval Rx= Tahanan yang diukur Laboratorium Teknik Lanjut Praktikum Dasar Instrumentasi Unit 5 B. Ohmmeter dengan ICL7107 Pada gambar Ref Hi dan Ref Lo difungsikan untuk Rstandard yang diketahui harganya. Dengan mengatur harga arus yang lewat pada Rstandard dan Rx, kita dapat mengetahui harga R yang diuji dengan mengkonvr\ersikannya kedalam digital. Agar tidak terjadi over range, Rx 2 x Rstandard. + 5V Vref Hi VRef Rs Display Vref Lo Rx 1000 R s tan dard ICL 7107 In Hi Vin Rx Com In Lo Gambar 5.2 Ohm meter ICL7107 Rstandard = R yang sudah diketahui harganya VRx Counter Rx Vcc Rs Rx Rx = Tahanan yang diukur VRs Rs Vcc Rs Rx Vin VRx 1000 1000 Vref VRs C. Frekuensi Meter dengan ICL7107 Alat ukur DC volt ini dapat digunakan untuk mengukur besaran yang lainnya, tapi besaran tersebut harus dikonversikan ke nilai DC volt, Konverter Frekuensi ke Tegangan ( FVC ). Frekuensi masukan yang diukur sebanding dengan keluaran DC yang dihasilkan. Hal ini dilakukan oleh IC LM331, dengan nilai konversi : Vout Fin 2,09Volt Rl ( RtCt ) Rs Laboratorium Teknik Lanjut Praktikum Dasar Instrumentasi Unit 5 Dalam rangkaian ini, pulsa masukan di Fin akan didiferensialkan oleh jaringan RC yang menyebabkan komparator masukan memicu rangkaian pewaktu. Karena Fin harus berbentuk gelombang kotak, maka untuk mengukur frekuensi dengan bentuk gelombang sinus digunakan pembentuk dari sinus ke kotak atau Schmitt Trigger. Langkah Percobaan A. Pengukuran Resistasi 1. Mengukur Resistansi dengan Rstandard Variabel EXT1 posisi ON Ref Hi RS Ref Lo ICL 7107 Rx In Hi In Lo Gambar 5.3 Ohm meter dengan Rstandard a. Rangkailah rangkaian seperti gambar 5.3 b. Atur posisi saklar SW1 ke EXT1 dan yang lain pada posisi OFF, setelah itu nyalakan modul ISE2000A1. c. Dengan harga Rx dan Rstandard variabel yang sesuai dengan lembar data pengamatan, lihatlah tampilan pada multimeter dan tampilan pada ICL7107. d. Catat hasil pengukurannya dan lengkapi lembar data pengamatan. 2. Mengukur Resistansi dengan satu Rstandard a. Rangkailah rangkaian seperti gambar 5.3 dimana harga R standard dan Rx sesuai dengan lembar data pengamatan pastikan posisi tombol pada Ext1 ON dan yang lainnya OFF. b. Nyalakan modul ISE2000A1, lihatlah tampilan pada multimeter dan tampilan pada Icl7107, catat dan lengkapilah lembar data yang tersedia. c. Dengan tidak merubah modul seperti dalam langkah percobaan 1. Laboratorium Teknik Lanjut Praktikum Dasar Instrumentasi Unit 5 3. Perbandingan pengukuran resistansi antara multimeter dengan penampil ICL7107 a. Rangkailah rangkaian seperti gambar 5.3, dimana harga Rstandard sesuai dengan skala yang digunakan. b. Nyalakan modul ISE2000A1, lihatlah tampilan pada multimeter dan penampil digital ICL7107, catat dan lengkapilah lembar data yang tersedia dan bandingkan hasilnya dengan menggunakan faktor kesalahan. B. Pengukuran Frekuensi 1. Pengamatan schmitt Trigger a. Amati modul ISE2000A1, pada bagian frekuensi measerement, sambungkan input konverter IC LM331 dengan AFG gelombang sinus 10Vp-p dengan frekuensi 1Khz, sambungkan channel osiloskop ke input schmitt trigger dan channel 2 osiloskop ke output schmitt trigger. b. Nyalakan modul ISE2000A1, lihat hasil konversi dari sinus ke kotak, jika terjadi overlapping atur perlahan-lahan amplitudo AFG. Adakah terjadi selisih periode, gambarkan hasil konversi ke lembar pengamatan. 2. Pengamatan Konverter Frekuensi ke Tegangan a. Amati modul ISE2000A1, pada bagian frekuensi measurement, sambungkan input konverter IC LM331 dengan AFG gelombang kotak 10Vp-p dengan frekuensi 10 Hz. Sambungkan ouput konverter IC LM331 dengan osiloskop atau multimeter. b. Nyalakan modul ISE2000A1, lihat hasil konversi dai frekuensi ke tegangan, berapakah hasil konversi tersebut. c. Amati output konverter dengan besar frekuensi yang berbeda, catat hasilnya dilembar data pengamatan. 3. Pengamatan pengukuran frekuensi tanpa Schmitt trigger a. Amati modul ISE2000A1, pada bagian frekuensi measurement dan penampil display, pastikan posisi tombol pada INT yang lain pada posisi OFF. Laboratorium Teknik Lanjut Praktikum Dasar Instrumentasi Unit 5 b. Berikan sinyal gelombang kotak 10 Vp-p dari AFG ke input konverter IC LM331 dengan frekuansi 10 Hz. c. Sambungkan output konverter IC LM331 dengan Out(+) pada In Hi dan Out(-) pada InLo. d. Nyalakan modul Ise2000A1, amati penampil display berapa besar penunjukannya, buat untuk frekuensi input AFG berlainan, isilah data pengamatan. 4. Pengamatan pengukuran Frekuensi dengan Schmitt trigger. a. Amati modul ISE20001, pada bagian frekuensi measurement dan penampil display, pastikan posisi tombol pada INT yang lain pada posisi OFF. b. Hubungkan ouput AFG dengan input schmitt trigger dan berikan sinyal gelombang sinus 10 Vp-p dengan frekuensi 10Hz, sambungkan osiloskop ke output schmitt trigger untuk melihat sinyal gelombang kotak yang benar. c. Lepaskan Probe osiloskop dan sambungkan input konverter IC LM331 dengan output schmitt trigger d. Sambungkan output konverter IC LM331 dengan out(+) pada In Hi dan out(-) pada InLo. e. Nyalakan Modul ISE2000a1, amati penampil display berapa besar penunjukannya, buat untuk frekuensi input AFG berlainan, isilah data pengamatan. Laboratorium Teknik Lanjut