PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit ayam merupakan salah satu kendala yang di hadapi dalam usaha pengembangan peternakan, karena miripnya gejala satu macam penyakit dengan penyakit lain yang mengakibatkan banyak peternakan yang salah membuat diagnosa dan memberi obat yang tidak ada hubungannya dengan Penyakit tersebut (Nugroho, 1980). Masalah penyakit dalam usaha peternakan merupakan ancaman dan gangguan yang serius, kerugian yang di timbulkan penyakit ayam dapat berbentuk kematian, pertumbuhan terlambat, produksi telur menurun atau terhenti samasekali. Selain itu ayam yang pernah terserang penyakit dapat menjadi sumber Penyakit (Murtidjo, 1992). Sejak awal abad ke-20 kultur bakteri menunjukan adanya Escherichia coli pada saluran pencernaan ayam sehat, baru-baru ini tehnik DNA menunjukan bahwa E.coli adalah populasi kecil dari usus ayam, E.coli adalah salah satu dari ratusan spesies bakteri yang hadir dalam usus. Estimasi jumlah E.coli adalah 160 per gram tinja (Anonim, 2007). E.coli disebut bakteri oportunistik yang dapat menyebabkan penyakit pada ayam, terlepas dari mekanisme pertahanan hospes, virulensi dan bakteri. E.coli hadir dan jumlah bakteri E.coli merupakan faktor yang menentukan apakah keseimbangan antara E.coli dan ayam menjadi terganggu, ketika ini terjadi E.coli dapat di temukan di tempat-tempat dalam tubuh dimana biasanya tidak di tinggal dan tempat yang merugikan ayam (Anonim, 2007) Tujuan Tujuan dilaksanakan pengujian patologi ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian penyakit di Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, dan perubahan-perubahan jaringan pada unggas yang terkena bakteri E.coli, untuk mengetahui bentuk-bentuk lesi yang terdapat pada jaringan atau organ, untuk menentukan manakah organ yang akan di ambil untuk dibuat preparat histopatologi pada diagnosa bakteri E.coli berdasarkan pengamatan histopalogi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan untuk mendapatkan data positif atau negatif dari hasil pengamatan secara patologis. Manfaat Hasil dari pengujian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi dunia pengetahuan pada umumnya dan ahli madya pada khususnya dalam melakukan pengujian laboratorium dengan melakukan pengamatan patologi untuk diagnosa terhadap bakteri E.coli sehingga dapat diketahui perubahan yang terjadi pada organ yang di warnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan dapat juga di ketahui ciri-ciri yang spesifik dari hasil pengamatan tersebut