Perempuan muda HIV-positif memiliki tanggapan yang memadai terhadap vaksin human papillomavirus Oleh: Liz Highleyman, 16 Oktober 2013 Perempuan muda dengan HIV positif tidak memiliki tanggapan yang sama terhadap vaksin human papillomavirus (HPV) seperti perempuan HIV negatif, namun mereka memiliki tanggapan yang sama dengan perempuan HIV negatif yang berusia lebih tua. Tanggapan ini memberikan perlindungan yang cukup dari infeksi. Hasil studi ini dipresentasikan di konferensi IDWeek 2013 di San Francisco. Human papillomavirus dapat memicu proliferasi sel yang abnormal dan menyebabkan kutil, kelainan jaringan (displasia atau neoplasia) dan keganasan termasuk kanker serviks dan dubur. Dua vaksin yang efektif terhadap HPV sudah tersedia. Vaksin bivalen Cervarix melindungi terhadap HPV tipe 16 dan 18 yang dapat menyebabkan kanker. Vaksin quadrivalen Gardasil melindungi terhadap HPV tipe 16 dan 18 serta tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil. Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dan anak laki-laki yang berusia 9 tahun sampai pertengahan 20-an. Sebagian besar terinfeksi HPV segera setelah mereka menjadi aktif secara seksual, oleh karena itu vaksinasi dianjurkan bagi remaja. Orang dengan HIV yang mengalami kerusakan sistem kekebalan substansial mungkin tidak menghasilkan antibodi yang banyak untuk menanggapi vaksinasi, namun hal ini belum diteliti secara luas dalam kaitannya dengan HPV. Ini merupakan masalah penting karena perempuan dan laki-laki HIV-positif memiliki tingkat yang lebih tinggi dari infeksi HPV, displasia dan kanker serviks dan dubur. Deborah Money dari University of British Columbia melakukan penelitian untuk menguji kemanjuran vaksin quadrivalen HPV pada anak perempuan muda dan perempuan HIV-positif. Di antara orang HIV-negatif, vaksinasi HPV paling efektif untuk remaja berusia 9 sampai 13 tahun dan lebih dari 99% dari perempuan dan pria mencapai antibodi yang cukup setelah tiga dosis standar, para peneliti mencatat hal ini sebagai latar belakang. Penelitian multipusat label terbuka ini menyertakan 407 remaja perempuan HIV-positif yang terdaftar di 11 lokasi di Kanada antara November 2008 dan Desember 2012. Hampir semua terinfeksi HIV melalui penularan dari ibu ke anak. Sebagian besar peserta berada dalam kelompok usia 9 sampai 13 tahun (rata-rata 11 tahun) tapi 27 orang berusia lebih muda; mayoritas belum menstruasi. Sebagian besar (70%) adalah orang Afrika-Kanada, 4% berkulit putih dan 26% dikategorikan sebagai ‘lain-lain’. Sebuah kelompok perbandingan yang terdiri dari 825 anak perempuan HIV-negatif dan perempuan berusia 9 sampai 13 tahun atau 16 sampai 26 tahun dalam studi lain yang membandingkan dua dosis vaksin atau tiga dosis vaksin. Dalam studi, sebagian besar peserta (80%) berkulit putih dan 18% adalah orang Asia. Perempuan muda HIV-positif menerima tiga dosis vaksin, satu pada awal penelitian dengan penguat pada dua dan enam bulan kemudian; tindak lanjut berlangsung selama dua tahun. Semua gadis HIV-positif dalam penelitian ini menyelesaikan jadwal vaksin lengkap dan semua mengalami serokonversi, atau menghasilkan antibodi terhadap semua jenis HPV dalam vaksin. Tingkat tanggapan keseluruhan untuk seluruh kelompok adalah 99%. Para perempuan muda dengan penekanan virus HIV mencapai dua hingga tiga kali lipat titer antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penekanan HIV, tetapi ada beberapa gadis di kelompok kedua yang mengalami hal ini dan perbedaan tidak bermakna secara statistik. Tidak ada perbedaan dalam tanggapan menurut jumlah CD4 awal atau CD4 nadir. Para perempuan muda dengan HIV memiliki titer antibodi geometrik rata-rata yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan perempuan muda HIV-negatif yang berusia 9 sampai 13 tahun dalam studi perbandingan untuk semua empat jenis HPV dalam vaksin pada bulan ke-7 dan 24. Namun, melihat pada data perempuan HIV-negatif yang berusia lebih tua (usia 16-26), tingkat antibodi ini serupa dan perbedaan tidak signifikan untuk semua jenis HPV. Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/ Perempuan muda HIV-positif memiliki tanggapan yang memadai terhadap vaksin human papillomavirus Vaksin quadrivalen aman dan ditoleransi dengan baik oleh perempuan muda HIV-positif. Tidak ada efek samping yang serius yang terlihat berkaitan dengan vaksin yang dilaporkan. Dalam penelitian ini terdapat “tingkat serokonversi yang tinggi terlihat pada anak perempuan HIV-positif yang diberikan vaksin HPV quadrivalen dengan dosis standar”, para peneliti menyimpulkan. “Tingkat titer antibodi geometrik rata-rata yang lebih rendah diamati pada perempuan muda HIV positif dibandingkan dengan perempuan muda HIV negatif. Namun, mereka melanjutkan, “tingkat tanggapan perempuan muda dengan HIV sebanding dengan tingkat yang terlihat pada perempuan yang berusia lebih tua dan menunjukkan bahwa tingkat ini memberi khasiat yang serupa terhadap infeksi HPV dan penyakit HPV”. Mereka memperingatkan bahwa “sampai suatu korelasi kekebalan perlindungan didefinisikan pada orang HIV-negatif dan HIV-positif, pemahaman tentang makna dari tingkat antibodi masih terbatas”, dan “peran dosis penguat masih harus dievaluasi”. Meskipun studi ini hanya melihat perempuan muda HIV-positif, tren dalam penelitian vaksin HPV selama beberapa tahun terakhir telah memiliki hasil yang sama dengan yang terlihat pada laki-laki muda. Ringkasan: HIV-positive young women have adequate response to human papillomavirus vaccine Sumber: Money D et al. Lower Immunogenicity of HPV Vaccine in HIV-infected Girls aged 9-13 Years. IDWeek 2013, San Francisco, abstract LB-5, 2013. –2–