BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Teknologi Pertanian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian memiliki arti sebagai penerapan dari ilmu
teknik kepada kegiatan pertanian. Dari segi keilmuan, teknologi pertanian
dapat diuraikan sebagai suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan
sains alam dalam rangka pembudidayaan tanaman secara ekonomis
sumberdaya pertanian dan sumber daya alam untuk kepentingan
kesejahteran manusia.
Menurut Mangunwijaya dan Sailah (2005), pertanian sebagai suatu
subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan
nabati dan hewani dengan penggunaan sumber daya alam secara maksimal
dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan
kelestarian daya dukung lingkungan. Objek formal dari ilmu pertanian
budidaya reproduksi dalam fokus :
-
Pengolahan tanah
-
Budidaya
-
Pemeliharaan
-
Pemungutan hasil dari budidaya
-
Peningkatan mutu hasil panen
-
Penanganan (pasca panen)
-
Pemasaran hasil
7
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
Oleh karena itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi
berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya
sampai pemasaran hasil panen.
B. Pengolahan Lahan
Tanah yang ideal untuk usahatani sayuran adalah tanah yang subur,
solum dalam, drainase baik serta tinggi kandungan bahan organiknya.
Jenis tanah bukan merupakan hal yang penting dibandingkan dengan
struktur dan kesuburan tanah. Struktur atau kesuburan lahan dapat
ditingkatkan, misalnya, dengan pemberian bahan organik dan pupuk
buatan yang mamadai. Kondisi lapisan kedalaman tanah (subsoil) besar
peranannya terhadap perkembangan perakaran tanaman. Lapisan tanah
cadas atau yang kedap air misalnya, dapat menghalangi pertumbuhan akar
tanaman sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas
tanaman. Kandungan bahan organik tanah antara 20-65% disebut tanah
gemuk (muck), diatas 65% adalah tanah gambut (peatsoil). Pada umumnya
lahan pertanian yang selalu diolah mengandung bahan organik kurang dari
20% (Ashari, 1995).
Akil (2010), cara penyiapan lahan sangat bergantung pada fisik
tanah seperti tekstur tanah. Tanah bertekstur berat perlu pengolahan yang
intensif. Sebaliknya, tanah bertekstur ringan sampai sedang dapat
disiapkan dengan teknik olah tanah konservasi seperti olah tanah minimum
(OTM) atau TOT. Keuntungan penyiapan lahan dengan teknik olah tanah
8
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
konservasi adalah dapat memajukan waktu tanam, menghemat tenaga
kerja, mengurangi pemakaian bahan bakar untuk mengolah tanah dengan
traktor, mengurangi erosi, dan meningkatkan kandungan air tanah.
Budidaya dengan teknik penyiapan lahan konservasi dapat
berhasil baik pada tanah bertekstur ringan sampai sedang dan ditunjang
oleh drainase yang baik. Pada tanah bertekstur ringan, sedang, dan berat,
penyiapan lahan dengan sistem TOT dan gulma disemprot dengan
herbisida berbahan aktif.
C. Benih
Menurut Turner dalam Kuswanto (1990), teknologi benih
merupakan jembatan yang menghubungkan antara pemulia tanaman
dengan petani. Jembatan ini akan berfungsi dengan baik jika didukung
oleh berbagai instansi yang menyalurkan varietas-varietas baru itu. Hal ini
sangat pening agar benih yang digunakan oleh petani konsumen memiliki
kualitas yang sama seperti pada waktu kualitas tersebut diciptakan oleh
pemula. Jumlah benih yang dihasilkan oleh pemulia ini jumlahnya sangat
sedikit dan tidak mungkin akan dapat memenuhi seluruh kebutuhan
seluruh petani sehingga benih tersebut harus diperbanyak lebih dahulu
oleh penangkar benih.
9
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
Dari keterangan-keterangan diatas dapat dijelaskan apa yang
dimaksud teknologi benih, yaitu produksi benih dalam rangka pengadaan
benih
yang
terwujud
dengan
praktek-praktek
dalam
jangkauan
penyelamatan benih sejak dipungut, dikelola, dipelihara, sampai benihbenih tersebut ditanam kembali sesuai dengan cara-cara yang semestinya
dengan mengingat unsur-unsur musim yang mendorong pertumbuhannya
atau dengan kata lain, teknologi benih merupakan serangkaian perlakuanperlakuan
untuk
meningkatkan
sifat
genetika
dan
fisik
benih
(Kartasapoetra, 2003), perlakuan benih meliputi :
-
Pengembangan varietas.
-
Evaluasi dan pelepasan benih.
-
Usaha produksi benih.
-
Pengeringan benih (pengaturan kadar air).
-
Pengolahan
benih
(seeds
processing)
yang
meliputi
proses
pembersihannya (cleaning), penggolongan (grading), serta usahausaha pemeliharaannya (chemia, fisis, mekanis) agar tercegah dari
segala bentuk hama, penyakit, mempertahankan kualitas, dan juga
mempertahankan daya tumbuhnya.
-
Pengujian kualitas.
-
Penyimpanan dan pengemasan.
-
Sertifikasi benih.
-
Perlindungan (hukum, undang-undang dan peraturan).
-
Distribusi benih (pemasaran).
10
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
Untuk menghasilkan benih yang baik dan benar serta memenuhi
persyaratan sertifikasi benih, maka penangkar benih harus diawasi oleh
lembaga terkait, mulai dari persiapan, pelaksanaan produksi dan prosesing
benih serta dilakukan pengujian terhadap benih yang diproduksi dan harus
disesuaikan dengan standar yang ditentukan.
D. Budidaya Tanaman
a. Sistem Penanaman
- Tumpang Sari
Menurut Jumin (2008), penanaman dua tanaman atau lebih
secara bersamaan atau dengan 1 interval waktu yang singkat, pada
sebidang tanah yang sama. Tumpang sari merupakan sistem
penanaman tanaman secara barisan diantara tanaman semusim
dengan tanaman tahunan. Misalnya tanaman kacang-kacangan
dengan jagung yang berbeda perakaran.
- Sistem Tumpang Gilir
Merupakan cara bercocok tanaman dengan menggunakan 2
atau lebih jenis tanaman pada sebidang tanah dengan pengaturan
waktu. Penanaman kedua dilakukan setelah tanaman pertama
berbunga (Darius, 2011)
11
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
b. Jarak Tanam
Menurut Healthy Life Organic Farm (2011), jarak taman
disesuaikan dengan jenis tanaman, misal tanaman cabai dan tomat
menggunakan jarak tanam 60 x 60 cm, caisin dan bawang daun 20 x
20 cm. Tujuannya agar ruang tumbuh dan paparan sinar matahari
cukup, dan tidak bersaing dalam mendapatkan makanan (nutrisi di
dalam tanah).
E. Pemupukan Tanaman
Pupuk merupakan kunci kesuburan tanah karena berisi unsur hara
untuk menggantikan unsur yang habis terserap tanaman. Pupuk adalah
material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan sehingga tanaman mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik
ataupun anorganik. Jadi memupuk adalah menambahkan material dalam
hal ini unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Pupuk berbeda dengan hormon tanaman atau ZPT (zat perangsang
tumbuh). Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan untuk
petumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan ZPT membantu
kelancaran proses pertumbuhan. Meskipun demikian, ZPT dapat
ditambahkan kedalam pupuk terutama pupuk buatan. Pupuk dapat
diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Agar pemberiannya
tepat, perlu diperhatikan kebutuhan tanaman tersebut, sehingga tidak
12
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
terlalu banyak bahan makanan yang diberikan karena jika terlalu banyak
atau sedikit atau terlalu banyak dapat membahayakan tanaman.
Cara Memupuk
Menurut Kurnianti, (2013), cara memupuk sangat tergantung pada
jenis tanaman dan kebiasaan teknik budidaya yang diterapkan karena kita
tidak bisa mengetahui kebutuhan tanaman secara tepat dan kandungan
unsur hara tersedia dalam tanah. Semua hanya berdasarkan pengamatan
fisik, kecuali jika kita menganalisa kandungan hara tanah ke laboratorium.
Macam-macam cara memupuk :
a. Ditabur atau disebar
Diterapkan untuk pupuk berupa butiran (granule) atau serbuk.
Pemupukan cara ini dilakukan pada tanaman yang jarak tanamnya
rapat atau tidak teratur dan pada tanaman yang sistem perakarannya
dangkal seperti tanaman padi.
b. Larikan
Membuat larikan untuk memupuk, masukan pupuk ke dalam
larikan kemudian tutup lagi dengan tanah agar pupuk yang diberikan
tidak mudah menguap. Pemupukan cara ini dilakukan pada tanaman
yang jarak tanamnya lebar dan teratur seperti tanaman jagung dan
kacang tanah.
13
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
c. Memasukan ke lubang tanam
Digunakan untuk tanaman tahunan yang sebelumnya diawali
dengan pembuatan lubang tanam. Pupuk dimasukan ke dalam lubang
tanam kemudian ditutup lagi dengan tanah.
d. Pengocoran
Diterapkan untuk pupuk cair atau pupuk padat yang pemberiannya
dilarutkan dulu ke dalam air. Keuntungan memupuk cara ini adalah
pupuk langsung diserap oleh akar tanaman yang kemudian diolah oleh
daun.
e. Penyemprotan
Penyemprotan hanya dilakukan dengan pupuk yang medah melarut
dalam air dan tujuannya agar unsur-unsur yang terkandung dalam
larutan pupuk buatan tersebut dapat dihisap oleh daun atau batang
tanaman. Jadi tidak saja akar yang dapat menghisap unsur-unsur yang
terkandung dalam pupuk, daun-daunan dan batang tanamanpun dapat
melakukannya
f. Penempatan saat olah tanah
Dilakukan pada saat pengolahan tanah dengan menempatkan
pupuk yang diperlukan secara langsung dibelakang pembajaknya.
Dengan cara ini pemupukan dapat merata dan terbenam ke dalam
tanah. Biasanya pupuk tidak mudah larut.
14
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
g. Penempatan disamping tanaman
Dengan cara ini pupuk ditempatkan pada tanah selain benih atau
tanaman. Pada sisi yang satu atau pada kedua belah sisi, dengan jarak
masing-masing 5 cm - 7,5 cm dari tempat benih atau tempat tumbuh
tanaman dan didalamnya sekitar 2,5 cm – 5 cm dari permukaan tanah.
F. Pengendalian Hama dan Penyakit
Menurut Jumar (2000), perilaku serangga yang berperan sebagai
hama tanaman tidak akan terlepas dari membicarakan kerusakan yang
ditimbulkannya pada tanaman itu sendiri. Kerusakan yang ditimbulkan
oleh serangga pada tanaman sesungguhnya berkaitan erat dengan bentuk
alat mulut yang dimilikinya. Jenis atau bentuk alat serangga akan
menentukan jenis makanan dan macam kerusakan yang ditimbulkannya.
Sifat perilaku serangga herbivora yang relevan dengan interaksi
serangga dan tanaman adalah tentang tanggapan (respons) oleh serangga
terhadap rangsangan (stimulant) yang berasal dari tanaman sehingga
serangga tertarik datang dan memakan tanaman. Menurut Kogan (1990),
beberapa langkah yang diikuti oleh serangga herbivora dalam menanggapi
rangsangan tanaman meliputi : 1) Penemuan habitat inang 2) penemuan
inang 3) pengenalan inang 4) penerimaan inang 5) kecocokan inang.
15
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
Maksud dari pengendalian tanaman adalah, untuk memperbaiki
kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman yng diusahakan, dengan arti
lebih luas lagi adalah untuk memaksimalkan penggunaan “lahan
pertanian” secara efisien dan efektif atau juga mengoptimalkan
produktivitas lahan pertanian tersebut guna mendapatkan hasil produksi
untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang, serta kebutuhan lain
yang permintaannya terus semakin meningkat di seluruh dunia.
Tujuan dari pengendalian penyakit tanaman adalah untuk
mencegah terjadinya kerugian ekonomis serta menaikan nilai hasil
produksi panen dari tanaman yang diusahakan. Pengendalian dilakukan
pada tahap akhir usaha unuk mengurangi kerugian akibat berpindahnya
penyakit dari suatu tempat ketempat yang lain. Pengendlian hanya
berusaha apabila ada patogen maka tingkat populasinya selalu dibawah
ambang ekonomi sehingga secara ekonomi patogen tersebut dapat
dianggap tidak merugikan.
G. Pemanenan
Waktu panen harus dilaksanakan pada tingkat kemasakan yang
optimal, tidak terlalu masak tapi juga tidak terlalu muda, tergantung pada
kebutuhannya. Cara panen harus dilakukan dengan hati-hati, tidak boleh
terlalu kasar, dan jangan sekali-kali dijatuhkan. Wadah untuk panen,
menggunakan wadah yang dapat dipakai berulang kali (returnable), kuat
dan mudah dibersihkan, permukaan bagian dalamnya halus, seperti
16
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
keranjang dari kulit bambu, yang bagian dalamnya dilapisi dengan bahan
yang halus misalnya dengan daun-daunan kering atau “kelaras” daun
pisang.
Produk sayuran sebaiknya dipanen pada tingkat ketuaan yang tepat
agar diperoleh kualitas yang tinggi. Pada saat tingkat kemasakan yang
tepat, kandungan nutrisinya dalam keadaan optimal. Disamping itu, warna
serta baunya pun sangat menentukan harga pasar. Perbedaan nilai pada
umumnya terletak pada kondisi kesegaran bahan saat dijual. Cara
penyimpanan sayuran sangat berbeda menurut jenisnya serta jangkauan
lama penyimpanan. Contoh kentang dapat disimpan beberapa bulan,
namun terong dalam beberapa hari (Ashari, 1995).
H. Pasca Panen
Departemen
pertanian
balai
informasi
pertanian
ungaran
menjelaskan pengertian pasca panen merupakan kegiatan yang dilakukan
terhadap suatu komoditi hasil pertanian, segera setelah komoditi tersebut
di panen. Misalnya untuk daging setelah hewan dipotong, untuk ikan
setelah ditangkap, dan untuk susu setelah diperas. Dalam kegiatan
penanganan pasca panen ini termasuk juga pengolahan yang sifatnya tidak
merubah struktur asli komoditi tersebut. Misalnya gabah menjadi beras,
daging menjadi abon, dan ikan menjadi pindang. Sedangkan kegian lain
seperti membuat susu menjadi keju, kedelai menjadi kecap dan tebu
17
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
menjadi gula tidak termasuk dalam kegiatan pasca panen, akan tetapi
masuk dalam kegiatan industri.
Sayuran dan buah-buahan merupakan komoditi hasil pertanian
yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama karena cepat sekali busuk
dan mudah diserang hama maupun penyakit.
a. Trimming
Trimming yaitu pemotongan dan pembuangan bagian-bagian yang
tidak berguna (tidak ekonomis) terutama pada sayuran daun (misalnya
kobis). Pemotongan sedapat mungkin menggunakan pasau tahan karat.
Pekerjaan ini dapat dilakukan di tempat panen dan di tempat
pengumpulan (packing house)
b. Sortasi (Pemilihan)
Maksud dari pada pemilihan ini yaitu memisahkan hasil panen dari
bahan-bahan lain yang tidak berguna, misalnya daun-daun, tangkaitangkai cabang atau kotoran lainnya bahkan juga memisahkan hasil
panen yang rusak dengan yang tidak rusak.
c. Pengkelasan (Grading)
Pengkelasan ini dimaksudkan agar diperoleh mutu atau bentuk
yang seragam dalam kelas atau kelompok yang sama.
Pengkelasan bisa berdasarkan atas ukuran berat, besar, bentuk,
rupa, warna dan corak, bebas dari hama atau penyebab penyakit serta
cacat lainnya. Pekerjaan ini dapat dilakukan di tempat panen, atau di
tempat pengumpulan.
18
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
d. Pencucian
Pencucian maksudnya untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang
melekat (misalnya tanah) dan kotoran lainnya serta mengurangi
populasi jasad renik. Dalam pencucian ini digunakan air yang bersih
dan mengalir. Sebelum di pak, dikeringkan, dianginkan terlebih
dahulu, dan sortasi dapat dilakukan lagi apabila ada cacat yang
nampak setelah dicuci. Dalam pencucian ini dianjurkan memakai
Natrium 0,05-0,10% lalu dibilas dengan air bersih yang mengalir,
terutama unuk sayuran yang dimakan sebagai lalaban.
e. Pemeraman
Suatu cara untuk mematangkan atau memasakan buah-buahan
dengan mendapatkan dalam suatu ruangan dengan suhu dan
kelembaban tertentu. Bahan pematang yang biasa digunakan : Ethylne,
gas karbit dan pengasapan. Suhu pemeraman buah-buahan 15,6-16,7°C
dengan kelembaban 85-95% (untuk pisang dan avocado) dan sayuran
buah tomat pada suhu 21°C, dengan kelembaban 95-98%.
f. Pengepakan
Gunakan peti atau keranjang yang dapat melindungi komoditi yang
akan di pak, sesuaikan dengan keperluannya serta dilapisi dengan
kertas koran yang bersih atau kertas minyak. Khusus untuk tomat, di
pak dalam krat (crate), yang kapasitasnya 25 Kg pada stadia matang
hijau kekuningan.
19
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
g. Pengangkutan
- Angkutan dengan mobil untuk jarak yang tidak terlalu jauh,
hendaknya beratap dengan kerangka besi untuk melindungi dari
panas dan hujan, juga berventilasi yang cukup.
- Pengangkutan sebaiknya dilakukan pada malam hari, untuk
menghindari teriknya panas matahari.
- Peti atau keranjang disusun sedemikian rupa sehingga merupakan
satu kesatuan yang kompak, tidak bergerak atau bergeser pada saat
mobil berjalan.
- Jangan mencampur dua komoditi yang mempunyai sifat berlainan
(misalnya yang satu mudah busuk lainnya tidak) dalam satu unit
alat angkut.
- Dianjurkan agar alat angkutan dengan mobil atau kereta api
dilengkapi dengan kipas angin.
- Bagi perusahaan-perusahaan besar, pengangkutan yang memakan
waktu lebih dari 24 jam dianjurkan menggunakan unit-unit
pendingin yang bisa diatur suhu dan kelembabannya. Demikian
juga misalnya untuk ekspor.
20
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
h. Penyimpanan
- Ruang penyimpanan harus bersih, dilengkapi dengan ventilasi yang
cukup sehingga udara dapat mengalir secukupnya.
- Komoditi yang akan disimpan harus seragam kematangannya dan
harus dibungkus dengan kantong atau karung untuk menghindari
menjalarnya penyakit.
- Bagi perusahaan-perusahaan besar sebaiknya dilengkapi dengan
alat pengatur suhu dan kelembaban yang sewaktu-waktu dapat
diatur disesuaikan dengan komoditi yang akan disimpan.
I. Pemasaran
Menurut Soekartawi (1993), sistem pemasaran biasanya berkisar
pada kegiatan antara pemasok barang dan jasa perusaan atau pasar.
Hubungan antara komponen ini biasanya dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan kegiatan lain. Hubungan antara pemasok dan
perusahaan dapat berupa hubungan yang sifatnya tetap dan tidak tetap,
dalam artian apakah pemasok mempunyai kaitan yang terikat atau
tidak terikat. Hubungan ini sangat tergantung dari kesepakatan bisnis
antara keduanya.
Anonim (2011), dalam pemasaran bisnis sayuran terdapat tiga
pendukung yang memegang peranan penting pada sistem distribusinya.
Ketiganya adalah konsumen, petani atau produsen sayuran dan
pengusaha perantara
21
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
a. Konsumen, merupakan pembeli terakhir produk sayuran. Semua
riset pasar yang dilakukan pengusaha berorientasi pada konsumen
karena tujuan utama pada semua bisnis, termasuk bisnis sayuran
adalah memenuhi semua kebutuhan konsumen.
b. Produsen, pengusaha produsen sayuran adalah pengusaha (orang
yang menambahkan modal) langsung berhubungan dengan proses
produksi sayuran. Dengan demikian, ia bertanggungjawab terhadap
jumlah dan mutu sayuran yang dihasilkan.
c. Pengusaha
perantara,
pengusaha
perantara
sayuran
adalah
pengusaha yang tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi sayuran, melainkan sebagai penyalur produksi sayuran.
Peran pengusaha perantara sayuran menjadi semakin penting.
Jalur Tataniaga Sayuran
Penyaluran hasil produksi sayuran hampir serupa dengan
penyaluran hasil pertanian yang lain. Secara fisik penyaluran itu dibagi
dalam tiga cara, yaitu :
a. Penyaluran Langsung
Pada sistem ini produksi sayuran tidak melalui pedagang
perantara. Pengusaha produsen sayuran langsung menjual hasil
prduksi sayuran kepada konsumen.
Pengusaha/Produsen
Konsumen
22
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
b. Penyaluran Semi Langsung
Pengusaha produsen sayuran menyalurkan hasil produksinya
kepada para pedagang eceran. Di sini sudah terlihat peranan
pengusaha perantara (pedagang eceran).
Produsen
P. Eceran
Konsumen
c. Penyaluran Tidak Langsung
Anonim (2011), pada sistem ini, banyak jenis pengusaha
perantara yang berperan. Cara penyaluran tergantung dari jenis,
sifat, serta sasaran pemasaran sayuran tersebut. Semakin jauh jarak
konsumen akan semakin panjang dan rumit jalur tataniaga yang
harus dilalui. Dalam penyaluran tidak langsung, dikenal beberapa
tipe sebagai berikut :
Tipe a
Produsen
P. Pengumpul
P. Besar
P. Pengecer
Konsumen
Tipe b
Produsen
Pengumpul
P. Besar
Konsumen
Pengumpul
P. Khusus
Konsumen
Tipe c
Produsen
23
KAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI ..., SARI MULYANINGSIH, AGROBISNIS F PERTANIAN, UMP 2016.
Download