181 Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball

advertisement
Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus
dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Oleh:
Faizah Isnaeni, Abu Syafik, Erni Puji Astuti
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik daripada tipe
snowball throwing pada materi Kubus dan Balok. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 65 siswa yang
terbagi dalam 31 siswa kelas eksperimen I dan 34 siswa kelas eksperimen II. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes prestasi bentuk pilihan ganda. Hasil uji coba menunukkan
tes tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan
uji rataan pihak kanan (uji-t). Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dengan metode
Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikansi
0,05. Data setelah perlakuan, diperoleh rataan nilai kelas eksperimen I 73,2 dan kelas
eksperimen II 68,59. Hasil Uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh
= 1,741,
= 1,669804 sehingga thitung >
. Oleh karena itu,
∈ DK sehingga
sedangkan
ditolak. Dapat disimpukan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran scramble lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa
yang dikenai model pembelajaran snowball throwing pada materi kubus dan balok siswa kelas
VIII MTs Negeri Bener Purworejo tahun ajaran 2012/2013.
Kata kunci: scramble, snowball throwing, prestasi belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam
mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang
terjadi. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar
ceramah guru dan kebanyakan dari mereka hanya menghafalkan rumus, sehingga
ketika dihadapkan pada berbagai soal analisis mereka mengalami kesulitan terutama
dalam mata pelajaran matematika pada materi kubus dan balok. Akibatnya proses
pembelajaran cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas dalam belajar,
sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Menurut
Slameto (2003: 52), bahwa “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap
181
Prestasi Belajar Matematika
dalam suatu mata pelajaran tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat
pengukur keberhasilan siswa”.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar
matematika siswa adalah model pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut
kurang efektif. Dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih berperan sebagai subjek
sehingga dinamika kelas kurang tampak. Dengan demikian diperlukan adanya model
pembelajaran yang cocok agar proses pembelajaran berhasil dengan baik dan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu model pebelajaran kooperatif karena dalam
model pembelajaran kooperatif, siswa berinteraksi secara berkelompok dan siswa
yang berkemampuan lebih dapat mengajari teman-temannya yang masih belum
mengerti.
Dalam praktiknya, model pembelajaran kooperatif diterapkan dalam bermacammacam tipe di antaranya tipe scramble dan tipe snowball throwing. Tipe scramble
merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan semua siswa yang tergabung
dalam kelompok untuk lebih aktif dalam menyelesaikan dan mencari jawaban atas
pertanyaan atau soal yang disajikan. Menurut Kokom Komalasari (2011: 84),
menyatakan bahwa “model pembelajaran scramble yaitu model pembelajaran yang
mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan alat pasangan dari suatu
konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak
sehingga membentuk suatu jawaban/ pasangan konsep yang dimaksud”. Pelaksanaan
model pembelajaran scramble dapat dimodifikasi dengan pemberian lembar tempel
dan menempelkannya pada papan tempel, hal ini dilakukan agar siswa tetap ceria dan
senang dalam pembelajaran. Sedangkan tipe snowball throwing merupakan suatu cara
penyajian pembelajaran dengan cara siswa berkreatif membuat soal matematika dan
menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. Menurut
Kokom Komalasari (2011: 67), bahwa “model pembelajaran snowball throwing adalah
model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan
keterampilan membuat atau menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu
permainan imaginatif membentuk dan melempar bola salju”. Model pembelajaran ini
diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok untuk
182
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap
Prestasi Belajar Matematika
182
mendapatkan tugas dari guru kemudian masing-masing siswa tersebut membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola lalu dilemparkan ke siswa lain yang kemudian
masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Tentu saja tipe scramble dan tipe snowball throwing dapat menghemat waktu
presentasi guru dan melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
matematika sehingga waktu pembelajaran lebih efektif. Pembelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya
rasa senang siswa terhadap pembelajaran. Selain itu juga dapat menumbuhkan
semangat dalam diri siswa dalam mengerjakan tugas dan memahami pelajaran,
sehingga memungkinkan siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan
uraian tersebut peneliti terdorong untuk mengetahui apakah prestasi belajar
matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik dari pada
prestasi belajar matematika dengan menggunakan tipe snowball throwing pada materi
kubus dan balok siswa Kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran
2012/2013.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen sehingga dalam
pelaksanaannya peneliti membutuhkan desain penelitian yang tepat. Menurut Sukardi
(2011: 183), “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri
Bener Purworejo. Sedangkan waktu penelitiannya pada semester II tahun ajaran
2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs Negeri Bener
Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 262 siswa yang terbagi menjadi
delapan kelas. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode dokumentasi dan tes untuk
mengukur prestasi belajar matematika. Jadi, yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble yang diberikan
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap
183
Prestasi Belajar Matematika
pada kelas eksperimen I dan tipe snowball throwing pada kelas eksperimen II terhadap
prestasi belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok.
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data meliputi
uji keseimbangan dan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji
normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi
menggunakan uji Bartlett pada taraf signifikansi 0,05. Setelah uji prasarat analisis
terpenuhi dilakukan uji hipotesis menggunakan data prestasi belajar siswa dengan
menggunakan uji-t.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Negeri Bener
Purworejo, diperoleh prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran
kooperatif tipe scramble lebih baik daripada tipe snowball throwing. Penelitian diawali
dengan uji normalitas dan uji homogenitas variansi sebelum perlakuan yang
menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki variansi yang
sama. Kemudian dilakukan uji keseimbangan, hasilnya kedua kelompok mempunyai
kemampuan awal yang sama. Setelah kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang
berbeda, diberikan tes prestasi belajar matematika. Dari data prestasi belajar
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi sebagai syarat analisis, hasilnya
kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Untuk menguji
hipotesis digunakan uji-t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Perhitungan uji hipotesis
dengan menggunakan uji-t diperoleh
dikatakan ditolak karena
∈
dengan
= 1,741 dan
={ |
>
= 1,669.
}.
Proses pembelajaran kelas eksperimen I dan eksperimen II sama-sama
dilaksanakan 4 kali pertemuan. Pada awal pelaksanaannya masih banyak mengalami
hambatan salah satunya disebabkan adanya perbedaan perlakuan. Di dalam model
pembelajaran scramble sebelum siswa belajar bersama dengan kelompoknya, mereka
mengerjakan LKS yang sudah disediakan oleh guru secara individu. Dengan membawa
hasil penyelesaian soal-soal yang telah dikerjakan, siswa menuju kelompok belajar
sesuai dengan kelompoknya. Kemudian siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya
184
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap
Prestasi Belajar Matematika
184
dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi, dan
memberi masukan sehingga siswa yang merasa belum paham terhadap materi
pelajarannya lebih terbuka dan tidak malu untuk bertanya karena belajar dengan
temannya sendiri. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing
pada awal pembelajaran siswa langsung duduk dengan kelompoknya masing-masing.
LKS yang diberikan oleh guru dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya sehingga
banyak anggota kelompok yang tidak serius dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal
tersebut yang mengakibatkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik
dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik jika
dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball throwing pada materi kubus dan balok terhadap prestasi
belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Dari
hasil penelitian ini, penulis memberikan saran bagi guru dan calon guru
mata
pelajaran matematika hendaknya perlu memperhatikan adanya pemilihan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan materi yang akan dipelajari.
Bagi calon peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
scramble dan tipe snowball throwing dalam penelitiannya, harus menguasai materi
dan dapat mengatur waktu dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan optimal serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap
185
Prestasi Belajar Matematika
Download