Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Oleh: Faizah Isnaeni, Abu Syafik, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik daripada tipe snowball throwing pada materi Kubus dan Balok. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 65 siswa yang terbagi dalam 31 siswa kelas eksperimen I dan 34 siswa kelas eksperimen II. Teknik pengumpulan data menggunakan tes prestasi bentuk pilihan ganda. Hasil uji coba menunukkan tes tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji rataan pihak kanan (uji-t). Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikansi 0,05. Data setelah perlakuan, diperoleh rataan nilai kelas eksperimen I 73,2 dan kelas eksperimen II 68,59. Hasil Uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh = 1,741, = 1,669804 sehingga thitung > . Oleh karena itu, ∈ DK sehingga sedangkan ditolak. Dapat disimpukan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran scramble lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran snowball throwing pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci: scramble, snowball throwing, prestasi belajar. PENDAHULUAN Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru dan kebanyakan dari mereka hanya menghafalkan rumus, sehingga ketika dihadapkan pada berbagai soal analisis mereka mengalami kesulitan terutama dalam mata pelajaran matematika pada materi kubus dan balok. Akibatnya proses pembelajaran cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas dalam belajar, sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Menurut Slameto (2003: 52), bahwa “prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap 181 Prestasi Belajar Matematika dalam suatu mata pelajaran tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan siswa”. Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar matematika siswa adalah model pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut kurang efektif. Dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih berperan sebagai subjek sehingga dinamika kelas kurang tampak. Dengan demikian diperlukan adanya model pembelajaran yang cocok agar proses pembelajaran berhasil dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu model pebelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif, siswa berinteraksi secara berkelompok dan siswa yang berkemampuan lebih dapat mengajari teman-temannya yang masih belum mengerti. Dalam praktiknya, model pembelajaran kooperatif diterapkan dalam bermacammacam tipe di antaranya tipe scramble dan tipe snowball throwing. Tipe scramble merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan semua siswa yang tergabung dalam kelompok untuk lebih aktif dalam menyelesaikan dan mencari jawaban atas pertanyaan atau soal yang disajikan. Menurut Kokom Komalasari (2011: 84), menyatakan bahwa “model pembelajaran scramble yaitu model pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan alat pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/ pasangan konsep yang dimaksud”. Pelaksanaan model pembelajaran scramble dapat dimodifikasi dengan pemberian lembar tempel dan menempelkannya pada papan tempel, hal ini dilakukan agar siswa tetap ceria dan senang dalam pembelajaran. Sedangkan tipe snowball throwing merupakan suatu cara penyajian pembelajaran dengan cara siswa berkreatif membuat soal matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. Menurut Kokom Komalasari (2011: 67), bahwa “model pembelajaran snowball throwing adalah model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuat atau menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imaginatif membentuk dan melempar bola salju”. Model pembelajaran ini diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili oleh ketua kelompok untuk 182 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika 182 mendapatkan tugas dari guru kemudian masing-masing siswa tersebut membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola lalu dilemparkan ke siswa lain yang kemudian masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Tentu saja tipe scramble dan tipe snowball throwing dapat menghemat waktu presentasi guru dan melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran matematika sehingga waktu pembelajaran lebih efektif. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pembelajaran. Selain itu juga dapat menumbuhkan semangat dalam diri siswa dalam mengerjakan tugas dan memahami pelajaran, sehingga memungkinkan siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut peneliti terdorong untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik dari pada prestasi belajar matematika dengan menggunakan tipe snowball throwing pada materi kubus dan balok siswa Kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen sehingga dalam pelaksanaannya peneliti membutuhkan desain penelitian yang tepat. Menurut Sukardi (2011: 183), “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bener Purworejo. Sedangkan waktu penelitiannya pada semester II tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 262 siswa yang terbagi menjadi delapan kelas. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode dokumentasi dan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika. Jadi, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble yang diberikan Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap 183 Prestasi Belajar Matematika pada kelas eksperimen I dan tipe snowball throwing pada kelas eksperimen II terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data meliputi uji keseimbangan dan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett pada taraf signifikansi 0,05. Setelah uji prasarat analisis terpenuhi dilakukan uji hipotesis menggunakan data prestasi belajar siswa dengan menggunakan uji-t. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Negeri Bener Purworejo, diperoleh prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik daripada tipe snowball throwing. Penelitian diawali dengan uji normalitas dan uji homogenitas variansi sebelum perlakuan yang menunjukkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Kemudian dilakukan uji keseimbangan, hasilnya kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama. Setelah kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang berbeda, diberikan tes prestasi belajar matematika. Dari data prestasi belajar dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi sebagai syarat analisis, hasilnya kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh dikatakan ditolak karena ∈ dengan = 1,741 dan ={ | > = 1,669. }. Proses pembelajaran kelas eksperimen I dan eksperimen II sama-sama dilaksanakan 4 kali pertemuan. Pada awal pelaksanaannya masih banyak mengalami hambatan salah satunya disebabkan adanya perbedaan perlakuan. Di dalam model pembelajaran scramble sebelum siswa belajar bersama dengan kelompoknya, mereka mengerjakan LKS yang sudah disediakan oleh guru secara individu. Dengan membawa hasil penyelesaian soal-soal yang telah dikerjakan, siswa menuju kelompok belajar sesuai dengan kelompoknya. Kemudian siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya 184 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika 184 dengan teman satu kelompok dengan cara saling memeriksa, mengoreksi, dan memberi masukan sehingga siswa yang merasa belum paham terhadap materi pelajarannya lebih terbuka dan tidak malu untuk bertanya karena belajar dengan temannya sendiri. Sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada awal pembelajaran siswa langsung duduk dengan kelompoknya masing-masing. LKS yang diberikan oleh guru dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya sehingga banyak anggota kelompok yang tidak serius dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut yang mengakibatkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih baik jika dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada materi kubus dan balok terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Bener Purworejo Tahun Ajaran 2012/2013. Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran bagi guru dan calon guru mata pelajaran matematika hendaknya perlu memperhatikan adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan materi yang akan dipelajari. Bagi calon peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan tipe snowball throwing dalam penelitiannya, harus menguasai materi dan dapat mengatur waktu dalam pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan optimal serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Ekuivalen: Eksperimentasi Model Scramble dan Snowball Throwing Materi Kubus dan Balok Terhadap 185 Prestasi Belajar Matematika